Metode Bangalore
Metode pengomposan ini dikembangkan di
Bangalore (India) oleh Acharya (1939). Bahan
yang dikomposkan terdiri atas campuran tinja
dan sampah kota. Metode ini sangat sesuai
untuk wilayah yang curah hujannya rendah.
Kelompok 8 :
Fatimmona N. (15)
Kiswandono (16)
Tahap - Tahap Pembuatan
Selama proses pengomposan berlangsung, maka bahan yang
dikomposkan harus selalu berada dalam lubang atau bak
pengomposan.
Selama proses pengomposan tidak dilakukan penyiraman
atau pembalikan.
Karena timbunan kompos ditutup dengan tanah atau
lumpur, maka penyiraman harus cukup banyak sampai proses
selesai.
Selama 8-10 hari proses berjalan secara aerob.
Proses ini berjalan secara lambat dan sedikit demi sedikit
sehingga diperlukan waktu 6-8 bulan, sampai kompos siap
dipakai.
Proses ini tidak terjadi kehilangan korban maupun
nitrogen, sehingga kualitas kompos sangat tergantung pada
bahan dasar yang digunakan.
Pengomposan dengan cara ini
memperoleh hasil yang lebih banyak
daripada proses pengomposan
aerob, kehilangan nitrogen relatif sedikit
dan tidak banyak memerlukan tenaga.
Akan tetapi memerlukan waktu yang lebih
panjang. Kemungkinan yang merupakan
masalah adalah bau busuk dan lalat yang
cukup banyak.
XII IPA 5
Sabtu, 24 Agustus 2013
By
Plasmagajoe.blogspot.com

Plh bangalore

  • 1.
    Metode Bangalore Metode pengomposanini dikembangkan di Bangalore (India) oleh Acharya (1939). Bahan yang dikomposkan terdiri atas campuran tinja dan sampah kota. Metode ini sangat sesuai untuk wilayah yang curah hujannya rendah. Kelompok 8 : Fatimmona N. (15) Kiswandono (16)
  • 2.
    Tahap - TahapPembuatan Selama proses pengomposan berlangsung, maka bahan yang dikomposkan harus selalu berada dalam lubang atau bak pengomposan. Selama proses pengomposan tidak dilakukan penyiraman atau pembalikan. Karena timbunan kompos ditutup dengan tanah atau lumpur, maka penyiraman harus cukup banyak sampai proses selesai. Selama 8-10 hari proses berjalan secara aerob. Proses ini berjalan secara lambat dan sedikit demi sedikit sehingga diperlukan waktu 6-8 bulan, sampai kompos siap dipakai. Proses ini tidak terjadi kehilangan korban maupun nitrogen, sehingga kualitas kompos sangat tergantung pada bahan dasar yang digunakan.
  • 3.
    Pengomposan dengan caraini memperoleh hasil yang lebih banyak daripada proses pengomposan aerob, kehilangan nitrogen relatif sedikit dan tidak banyak memerlukan tenaga. Akan tetapi memerlukan waktu yang lebih panjang. Kemungkinan yang merupakan masalah adalah bau busuk dan lalat yang cukup banyak.
  • 4.
    XII IPA 5 Sabtu,24 Agustus 2013
  • 5.