STOIKIOMETRI adalah cabang ilmu kimia yang mempelajari
hubungan kuantitatif dari komposisi zat-zat kimia dan reaksi-reaksinya.


HUKUM - HUKUM DASAR ILMU KIMIA

1. HUKUM KEKEKALAN MASSA = HUKUM LAVOISIER

      " Massa zat - zat sebelum dan sesudah reaksi adalah
tetap ".

      Contoh :
      hidrogen  + oksigen                       hidrogen oksida 
       (4 g )          (32 g )                           (36 g )

2. HUKUM PERBANDINGAN TETAP = HUKUM PROUST

     " Perbandingan massa unsur - unsur dalam tiap - tiap
senyawa
        adalah tetap “
• HUKUM PERBANDINGAN BERGANDA = HUKUM DALTON
  "Bila dua buah unsur dapat membentuk dua atau lebih senyawa
   untuk massa salah satu unsur yang sama banyaknya maka
   perbandingan massa unsur kedua akan berbanding sebagai
   bilangan bulat dan sederhana".


4. HUKUM-HUKUM GAS
   Untuk gas ideal berlaku persamaan : PV = nRT

  dimana:
  P = tekanan gas (atmosfir)
  V = volume gas (liter)
  n = mol gas
  R = tetapan gas universal = 0.082 lt.atm/mol Kelvin
  T = suhu mutlak (Kelvin)
Perubahan-perubahan dari P, V dan T dari keadaan 1 ke keadaan 2
dengan kondisi-kondisi tertentu dicerminkan dengan hukum-hukum
berikut:

A. HUKUM BOYLE
   Hukum ini diturunkan dari persamaan keadaan gas ideal dengan
   n1 = n2 dan T1 = T2 ; sehingga diperoleh : P1 V1 = P2 V2



B. HUKUM GAY-LUSSAC
   "Volume gas-gas yang bereaksi den volume gas-gas hasil reaksi
bila diukur pada suhu dan tekanan yang sama, akan berbanding
sebagai bilangan bulat den sederhana".
C. HUKUM BOYLE-GAY LUSSAC
   Hukum ini merupakan perluasan hukum terdahulu
dan diturunkan dengan keadaan harga n = n2 sehingga
diperoleh persamaan:
              P1 . V1 / T1 = P2 . V2 / T2


D. HUKUM AVOGADRO
   "Pada suhu dan tekanan yang sama, gas-gas yang
volumenya sama mengandung jumlah mol yang sama.


Dari pernyataan ini ditentukan bahwa pada keadaan STP
(0o C 1 atm) 1 mol setiap gas volumenya 22.4 liter
volume ini disebut sebagai volume molar gas.
Konsep mol
1 mol adalah satuan bilangan kimia yang jumlah
atom-atomnya atau molekul-molekulnya sebesar
bilangan Avogadro dan massanya = Mr senyawa
itu.

Jika bilangan Avogadro = L maka :
                                L = 6.023 x 1023
1 mol atom = L buah atom, massanya = Ar atom
tersebut.
1 mol molekul = L buah molekul massanya = Mr
molekul tersehut.
Massa 1 mol zat disebut sebagai massa molar zat
jumlah partikel X
Jumlah molX(n) =
                                                L

1 mol = L partikel
L= bilangan avogadro (6.02 x 1023/mol)
1. Massa Atom Relatif (Ar)
                                   merupakan perbandingan antara massa
        Untuk atom                 1 atom dengan 1/12 massa
                                   1 atom karbon 12.
       massa rata - rata 1 atom X
Ar X =
        1
          × massa 1 atom C - 12
       12

    Untuk senyawa

∑ Ar masing - masing atom penyusun
                           2. Massa Molekul Relatif (Mr)
                              Massa molekul relatif (Mr) suatu senyawa
                           merupakan penjumlahan dari massa atom unsur-
                           unsur penyusunnya.
gr
n=
   Mr/Ar
n    = mol
gr   = massa
Mr/Ar= massa atom/molekul relatif
•   Larutan 1 Molar adalah larutan yang
    mengandung 1 mol zat terlarut dalam satu
    liter larutan.

                     n
                  M=
                     V
                      M = molaritas larutan
                      n = mol
                      V = volume
Definisi :Pengenceran adalah penambahan zat pelarut
  ke dalam suatu larutan

Cara menghitung molaritasnya:
Karena jumlah mol tetap n1=n2 maka:


              M 1 × V1 = M 2 × V2
   jika dua buah larutan/lebih yang zat terlarutnya
    sama, dengan volume dan konsentrasi yang berbeda,
    maka bila di campur akan diperoleh campuran
    dengan volume dan konsentrasi yang baru
  Dan konsentrasi larutan campuran dapat di
   cari dengan ketentuan :”jumlah mol sebelum
   dan sesudah di campur adalah sama”
n1+n2=n3

         V1 × M 1 + V2 × M 2
    M3 =
              V1 + V2
   Persen massa menyatakan jumlah gram zat
    terlarut dalam seratus gram larutan

                        massa zat A
% massa zat A =                              × 100%
                gr zat terlarut + gr pelarut
   Persen volume menyatakan jumlah liter zat
    terlarut dalam seratus liter larutan

                     Volume zat X
    % Volume zat X =                × 100%
                     Volume larutan
   Bpj atau ppm digunakan bila kadar suatu
    komponen dalam suatu campuran sangat
    sedikit.
   Bpj menyatakan 1 bagian zat dalam sejuta
    bagian campuran

                   massa/volume zat A
    bpj zat A =                         × 10 6
                  massa/volume campuran
Pp nanik

Pp nanik

  • 2.
    STOIKIOMETRI adalah cabangilmu kimia yang mempelajari hubungan kuantitatif dari komposisi zat-zat kimia dan reaksi-reaksinya. HUKUM - HUKUM DASAR ILMU KIMIA 1. HUKUM KEKEKALAN MASSA = HUKUM LAVOISIER " Massa zat - zat sebelum dan sesudah reaksi adalah tetap ". Contoh : hidrogen  + oksigen     hidrogen oksida     (4 g )          (32 g )                (36 g ) 2. HUKUM PERBANDINGAN TETAP = HUKUM PROUST " Perbandingan massa unsur - unsur dalam tiap - tiap senyawa adalah tetap “
  • 3.
    • HUKUM PERBANDINGANBERGANDA = HUKUM DALTON "Bila dua buah unsur dapat membentuk dua atau lebih senyawa untuk massa salah satu unsur yang sama banyaknya maka perbandingan massa unsur kedua akan berbanding sebagai bilangan bulat dan sederhana". 4. HUKUM-HUKUM GAS Untuk gas ideal berlaku persamaan : PV = nRT dimana: P = tekanan gas (atmosfir) V = volume gas (liter) n = mol gas R = tetapan gas universal = 0.082 lt.atm/mol Kelvin T = suhu mutlak (Kelvin)
  • 4.
    Perubahan-perubahan dari P,V dan T dari keadaan 1 ke keadaan 2 dengan kondisi-kondisi tertentu dicerminkan dengan hukum-hukum berikut: A. HUKUM BOYLE Hukum ini diturunkan dari persamaan keadaan gas ideal dengan n1 = n2 dan T1 = T2 ; sehingga diperoleh : P1 V1 = P2 V2 B. HUKUM GAY-LUSSAC "Volume gas-gas yang bereaksi den volume gas-gas hasil reaksi bila diukur pada suhu dan tekanan yang sama, akan berbanding sebagai bilangan bulat den sederhana".
  • 5.
    C. HUKUM BOYLE-GAYLUSSAC Hukum ini merupakan perluasan hukum terdahulu dan diturunkan dengan keadaan harga n = n2 sehingga diperoleh persamaan: P1 . V1 / T1 = P2 . V2 / T2 D. HUKUM AVOGADRO "Pada suhu dan tekanan yang sama, gas-gas yang volumenya sama mengandung jumlah mol yang sama. Dari pernyataan ini ditentukan bahwa pada keadaan STP (0o C 1 atm) 1 mol setiap gas volumenya 22.4 liter volume ini disebut sebagai volume molar gas.
  • 6.
    Konsep mol 1 moladalah satuan bilangan kimia yang jumlah atom-atomnya atau molekul-molekulnya sebesar bilangan Avogadro dan massanya = Mr senyawa itu. Jika bilangan Avogadro = L maka : L = 6.023 x 1023 1 mol atom = L buah atom, massanya = Ar atom tersebut. 1 mol molekul = L buah molekul massanya = Mr molekul tersehut. Massa 1 mol zat disebut sebagai massa molar zat
  • 7.
    jumlah partikel X JumlahmolX(n) = L 1 mol = L partikel L= bilangan avogadro (6.02 x 1023/mol)
  • 8.
    1. Massa AtomRelatif (Ar) merupakan perbandingan antara massa Untuk atom 1 atom dengan 1/12 massa 1 atom karbon 12. massa rata - rata 1 atom X Ar X = 1 × massa 1 atom C - 12 12 Untuk senyawa ∑ Ar masing - masing atom penyusun 2. Massa Molekul Relatif (Mr) Massa molekul relatif (Mr) suatu senyawa merupakan penjumlahan dari massa atom unsur- unsur penyusunnya.
  • 9.
    gr n= Mr/Ar n = mol gr = massa Mr/Ar= massa atom/molekul relatif
  • 10.
    Larutan 1 Molar adalah larutan yang mengandung 1 mol zat terlarut dalam satu liter larutan. n M= V M = molaritas larutan n = mol V = volume
  • 11.
    Definisi :Pengenceran adalahpenambahan zat pelarut ke dalam suatu larutan Cara menghitung molaritasnya: Karena jumlah mol tetap n1=n2 maka: M 1 × V1 = M 2 × V2
  • 12.
    jika dua buah larutan/lebih yang zat terlarutnya sama, dengan volume dan konsentrasi yang berbeda, maka bila di campur akan diperoleh campuran dengan volume dan konsentrasi yang baru
  • 13.
     Dankonsentrasi larutan campuran dapat di cari dengan ketentuan :”jumlah mol sebelum dan sesudah di campur adalah sama” n1+n2=n3 V1 × M 1 + V2 × M 2 M3 = V1 + V2
  • 15.
    Persen massa menyatakan jumlah gram zat terlarut dalam seratus gram larutan massa zat A % massa zat A = × 100% gr zat terlarut + gr pelarut
  • 16.
    Persen volume menyatakan jumlah liter zat terlarut dalam seratus liter larutan Volume zat X % Volume zat X = × 100% Volume larutan
  • 17.
    Bpj atau ppm digunakan bila kadar suatu komponen dalam suatu campuran sangat sedikit.  Bpj menyatakan 1 bagian zat dalam sejuta bagian campuran massa/volume zat A bpj zat A = × 10 6 massa/volume campuran