Pengertian penyesuaian diri

               Proses penyesuaian diri

     Karakteristik penyesuaian diri secara positif

      Karakteristik penyesuaian diri yang salah
Faktor- faktor yang mempengaruhi proses penyesuaian
                        diri
Permasalahan- permasalahan penyesuaian diri remaja
     Implikasi penyesuaian diri remaja terhadap
           penyelenggaraan pendidikan
PENYESUAIAN DIRI

 Penyesuaian berarti adaptasi
 Penyesuaian diri juga dapat diartikan sebagai
  konvormitas
 Kemampuan untuk membuat rencana dan
  mengorganisasi respon- respon sedemikian rupa,
  sehingga bisa mengatasi segala macam konflik.
 suatu penguasaan dan kematangan emosional.

                                                  Back
                                                   To
                                                  Home
PROSES PENYESUAIAN DIRI
 Proses bagaimana seorang individu dapat mendapat
  keseimbangan diri dalam memenuhi kebutuhan
  sesuai dengan lingkungannya.
 Penyesuaian diri lebih bersifat suatu proses sepanjang
  hayat manusia. Dalam proses penyesuaian diri dapat
  saja muncul konflik, takanan, frustasi, yang
  menyebabkan individu terdorong untuk meneliti
  berbagai kemungkina perilaku untuk membebaskan
  dirinya dari kegagalan.
                                                   Back
                                                    To
                                                   Home
PENYESUAIAN DIRI POSITIF
 Mereka yang tergolong mampu melakukan
 penyesuaian diri secara positif ditandai dengan hal-
 hal berikut:
  Tidak menunjukkan adanya ketegangan emosional
  Tidak menunjukkan adanya mekanisme psikologis
  Tidak menunjukkan frustasi pribadi
  Memiliki pertimbangan rasional dan pengarahan diri.
  Mampu dalam belajar
  Menghargai pengalaman
  Bersikap realistik dan objektif
 Dalam melakukan penyesuaian diri secara positif
 individu akan melakukannya dalam berbagai bentuk
 antara lain: penyesuaian diri dengan menghadapi
 masalah secara langsung, penyesuaian diri dengan
 melakukan eksplorasi (penjelajahan), penyesuaian diri
 dengan trial dan eror atau coba- coba, penyesuaian diri
 dengan subsitusi (mencari pengganti), penyesuaian
 diri dengan menggali kemampuan diri, penyesuaian
 diri dengan belajar, penyesuaian diri dengan
 pengendalian     diri,   penyesuaian     diri  dengan
 pengamatan yang cermat.
                                                  Back
                                                   To
                                                  Home
PENYESUAIAN DIRI YANG SALAH
  Ada tiga bentuk reaksi yang salah
  dalam penyesuaian diri yang salah
  yaitu :
      REAKSI BERTAHAN



                            REAKSI MENYERANG



    REAKSI MELARIKAN DIRI                      Back
                                                To
                                               Home
REAKSI BERTAHAN
 Individu berusaha mempertahankan diri, seolah-
 seolah tidak menghadapi kegagalan. Ia selalu
 berusaha menunjukkan bahwa dirinya tidak
 mengalami kegagalan. Bentuk khusus dari reaksi ini
 adalah:
   Rasionalisasi
   Represi
   Proyeksi
   “Sourgrapes”(anggur kecut)
                                                   Back
REAKSI MELARIKAN DIRI
 Dalam reaksi ini seseorang akan melakukan hal- hal
 seperti berikut: berfantasi yaitu memuaskan
 keinginan yang tidak tercapai dalam bentuk angan-
 angan, banyak tidur, minum- minuman keras, bunuh
 diri, menjadi pecandu narkotika, dan regresi yaitu
 kembali kepada tingkah laku yang semodel dengan
 tingkat perkembangan yang lebih awal (misalnya
 orang dewasa yang bersikap dan berwatak seperti
 anak kecil, dan lain- lain)

                                                Back
REAKSI MENYERANG
 Orang yang mempunyai penyesuaian diri yang salah
 menunjukkan tingkah laku menyerang untuk
 menutupi kegagalanya. Ia tidak mau menyadari
 kegagalanya. Reaksi- reaksinya Nampak dalam tingkah
 laku: selalu membenarkan diri nya sendiri, mau
 berkuasa dalam setiap situasi, senang mengganggu
 orang lain, marah secara sadis, suka membalas
 dendam dan sebagainya.


                                               Back
PERMASALAHAN-PERMASALAHAN
PENYESUAIAN DIRI REMAJA
 Tingkat penyesuaian diri dan pertumbuhan remaja
 sangat tergantung pada sikap orang tua, dan suasana
 psikologis, sosial dalam keluarga. Contoh, sikap orang
 tua yang menolak. Penolakan orang tua terhadap
 anaknya dibagi menjadi dua macam:
  Penolakan mungkin merupakan dimana orang tua
   merasa tidak sayang kepada anakya karena berbagai
   bab.
  Penolakan juga ada dalam bentuk berpura- pura tidak
   tahu keinginan anak.
                                                  Back
                                                   To
                                                  Home
FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI PENYESUAIAN DIRI
   Kondisi Jasmaniah
   Perkembangan, Kematangan dan
    Penyesuaian Diri
   Penentu Psikologis Terhadap Penyesuaian
    Diri
   Lingkungan Sebagai Penentu Penyesuaian
    Diri
   Kultur dan Agama Sebagai Penentu
    Penyesuaian Diri                   Back
                                       To
                                      Home
Implikasi Proses Penyesuaian
Remaja Terhadap Penyelenggaraan
Pendidikan
 Sekolah mempunyai pengaruh yang besar terhadap
 perkembangan jiwa remaja. Dalam kaitanya dengan
 pendidikan , peranan sekolah pada hakekatnya sama
 dengan peranan keluarga,




                                            Back
                                             To
                                            Home
Upaya- upaya yang dapat dilakukan untuk
 memperlancar proses penyesuaian diri remaja
 khsusunya di lingkungan sekolah:

   Menciptakan suasana belajar mengajar yang
    menyenangkan bagi anak
   Menciptakan situasi sekolah yang dapat menimbulkan
    rasa betah seperti dirumah baik secara sosial , fisik
    maupun akademis
   Usaha memahami anak didik secara menyeluruh, baik
    prestasi belajar, sosial, maupun seluruh aspek
    pribadinya.
 Kerjasama dan saling pengertian dari guru dalam
  melaksanakan kegiatan pendidikan di sekolah.
 Pelaksanaan program bimbingan dan penyuluhan yang
  sebaik- baiknya.
 Situasi kepemimpinan yang penuh saling pengertian
  dan tanggung jawab baik pada murid maupun pada
  guru.
 Hubungan yang baik dan penuh pengertian antara
  sekolah dengan orang tua siswa dan masyarakat.
Guru dituntut memiliki sifat yang efektif (Ryans dalam
Garrison, 1956), seperti:
 Memberi kesempatan, tampak antusias dalam aktivitas
    siswa dalam kelas.
   Ramah dan optimis .
   Mampu mengontrol diri tidak mudah terganggu dan
    tindakannya teratur.
   Senang kelakar, mempunyai rasa humor.
   Mengetahui dan mengakui kesalanhannya sendiri.
   Jujur dan obyektif dalam memperlakukan siswa.
   Menunjukkan perhatian dan rasa simpati dalam bekerja
    dengan siswa- siswanya.
Thanks,....

PPT PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK

  • 2.
    Pengertian penyesuaian diri Proses penyesuaian diri Karakteristik penyesuaian diri secara positif Karakteristik penyesuaian diri yang salah Faktor- faktor yang mempengaruhi proses penyesuaian diri Permasalahan- permasalahan penyesuaian diri remaja Implikasi penyesuaian diri remaja terhadap penyelenggaraan pendidikan
  • 3.
    PENYESUAIAN DIRI  Penyesuaianberarti adaptasi  Penyesuaian diri juga dapat diartikan sebagai konvormitas  Kemampuan untuk membuat rencana dan mengorganisasi respon- respon sedemikian rupa, sehingga bisa mengatasi segala macam konflik.  suatu penguasaan dan kematangan emosional. Back To Home
  • 4.
    PROSES PENYESUAIAN DIRI Proses bagaimana seorang individu dapat mendapat keseimbangan diri dalam memenuhi kebutuhan sesuai dengan lingkungannya.  Penyesuaian diri lebih bersifat suatu proses sepanjang hayat manusia. Dalam proses penyesuaian diri dapat saja muncul konflik, takanan, frustasi, yang menyebabkan individu terdorong untuk meneliti berbagai kemungkina perilaku untuk membebaskan dirinya dari kegagalan. Back To Home
  • 5.
    PENYESUAIAN DIRI POSITIF Mereka yang tergolong mampu melakukan penyesuaian diri secara positif ditandai dengan hal- hal berikut:  Tidak menunjukkan adanya ketegangan emosional  Tidak menunjukkan adanya mekanisme psikologis  Tidak menunjukkan frustasi pribadi  Memiliki pertimbangan rasional dan pengarahan diri.  Mampu dalam belajar  Menghargai pengalaman  Bersikap realistik dan objektif
  • 6.
     Dalam melakukanpenyesuaian diri secara positif individu akan melakukannya dalam berbagai bentuk antara lain: penyesuaian diri dengan menghadapi masalah secara langsung, penyesuaian diri dengan melakukan eksplorasi (penjelajahan), penyesuaian diri dengan trial dan eror atau coba- coba, penyesuaian diri dengan subsitusi (mencari pengganti), penyesuaian diri dengan menggali kemampuan diri, penyesuaian diri dengan belajar, penyesuaian diri dengan pengendalian diri, penyesuaian diri dengan pengamatan yang cermat. Back To Home
  • 7.
    PENYESUAIAN DIRI YANGSALAH Ada tiga bentuk reaksi yang salah dalam penyesuaian diri yang salah yaitu : REAKSI BERTAHAN REAKSI MENYERANG REAKSI MELARIKAN DIRI Back To Home
  • 8.
    REAKSI BERTAHAN  Individuberusaha mempertahankan diri, seolah- seolah tidak menghadapi kegagalan. Ia selalu berusaha menunjukkan bahwa dirinya tidak mengalami kegagalan. Bentuk khusus dari reaksi ini adalah:  Rasionalisasi  Represi  Proyeksi  “Sourgrapes”(anggur kecut) Back
  • 9.
    REAKSI MELARIKAN DIRI Dalam reaksi ini seseorang akan melakukan hal- hal seperti berikut: berfantasi yaitu memuaskan keinginan yang tidak tercapai dalam bentuk angan- angan, banyak tidur, minum- minuman keras, bunuh diri, menjadi pecandu narkotika, dan regresi yaitu kembali kepada tingkah laku yang semodel dengan tingkat perkembangan yang lebih awal (misalnya orang dewasa yang bersikap dan berwatak seperti anak kecil, dan lain- lain) Back
  • 10.
    REAKSI MENYERANG  Orangyang mempunyai penyesuaian diri yang salah menunjukkan tingkah laku menyerang untuk menutupi kegagalanya. Ia tidak mau menyadari kegagalanya. Reaksi- reaksinya Nampak dalam tingkah laku: selalu membenarkan diri nya sendiri, mau berkuasa dalam setiap situasi, senang mengganggu orang lain, marah secara sadis, suka membalas dendam dan sebagainya. Back
  • 11.
    PERMASALAHAN-PERMASALAHAN PENYESUAIAN DIRI REMAJA Tingkat penyesuaian diri dan pertumbuhan remaja sangat tergantung pada sikap orang tua, dan suasana psikologis, sosial dalam keluarga. Contoh, sikap orang tua yang menolak. Penolakan orang tua terhadap anaknya dibagi menjadi dua macam:  Penolakan mungkin merupakan dimana orang tua merasa tidak sayang kepada anakya karena berbagai bab.  Penolakan juga ada dalam bentuk berpura- pura tidak tahu keinginan anak. Back To Home
  • 12.
    FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYESUAIANDIRI  Kondisi Jasmaniah  Perkembangan, Kematangan dan Penyesuaian Diri  Penentu Psikologis Terhadap Penyesuaian Diri  Lingkungan Sebagai Penentu Penyesuaian Diri  Kultur dan Agama Sebagai Penentu Penyesuaian Diri Back To Home
  • 13.
    Implikasi Proses Penyesuaian RemajaTerhadap Penyelenggaraan Pendidikan  Sekolah mempunyai pengaruh yang besar terhadap perkembangan jiwa remaja. Dalam kaitanya dengan pendidikan , peranan sekolah pada hakekatnya sama dengan peranan keluarga, Back To Home
  • 14.
    Upaya- upaya yangdapat dilakukan untuk memperlancar proses penyesuaian diri remaja khsusunya di lingkungan sekolah:  Menciptakan suasana belajar mengajar yang menyenangkan bagi anak  Menciptakan situasi sekolah yang dapat menimbulkan rasa betah seperti dirumah baik secara sosial , fisik maupun akademis  Usaha memahami anak didik secara menyeluruh, baik prestasi belajar, sosial, maupun seluruh aspek pribadinya.
  • 15.
     Kerjasama dansaling pengertian dari guru dalam melaksanakan kegiatan pendidikan di sekolah.  Pelaksanaan program bimbingan dan penyuluhan yang sebaik- baiknya.  Situasi kepemimpinan yang penuh saling pengertian dan tanggung jawab baik pada murid maupun pada guru.  Hubungan yang baik dan penuh pengertian antara sekolah dengan orang tua siswa dan masyarakat.
  • 16.
    Guru dituntut memilikisifat yang efektif (Ryans dalam Garrison, 1956), seperti:  Memberi kesempatan, tampak antusias dalam aktivitas siswa dalam kelas.  Ramah dan optimis .  Mampu mengontrol diri tidak mudah terganggu dan tindakannya teratur.  Senang kelakar, mempunyai rasa humor.  Mengetahui dan mengakui kesalanhannya sendiri.  Jujur dan obyektif dalam memperlakukan siswa.  Menunjukkan perhatian dan rasa simpati dalam bekerja dengan siswa- siswanya.
  • 17.