Analisis Perilaku
Konsumen
Kelompok IV :
Risky Camelia | Fakhruddin Yahyan F | Fika Septiandari | Arif Rahman
Hakim | Winy Arti Anika | Muhammad Hanif Fadhilah
Pembaha
san
01Definisi Perilaku Konsumen
02Teori Perilaku Konsumen
03Pendekatan Utilitas
04Pendekatan Kurva Indiferens
05Garis Anggaran
06Pilihan Konsumen
07Kegunaan Kurva Indiferens
08Pendekatan Atribut
(Amirullah, 2002:2).
Perilaku konsumen merupakan
tindakan-tindakan individu yang secara
langsung terlibat dalam usaha
memperoleh dan menggunakan barang-
barang jasa ekonomis termasuk proses
pengambilan keputusan yang
mendahului dan menentukan tindakan-
tindakan tersebut
D E F I N I S I
PERILAKU KONSUMEN
TEORI PERILAKU KONSUMEN
Pendekatan Kurva Indiferens
(indifference curve)
Pendekatan ini menganggap
bahwa tingkat kepuasan atau
utilitas yang diperoleh
konsumen dari
pengkonsumsian barang-
barang dan jasa hanya bisa
dihitun dengan pengukuran
ordinal.
Pendekatan Atribut (attribute
approach)
Pendekatan ini merupakan
pendekatan yang relative baru yang
beranggapan bahwa yang
diperhatikan konseumen bukanlah
produk secara fisik, tetapi atribut
yang terkandung di dalam produk
tersebut. Atribut suatu barang
adalah semua jasa yang dihasilkan
dari penggunaan dana tau
pemilikan barang tersebut.
Pendekatan Utilitas (Utility
Approach)
Pendekatan utilitas
menganggap bahwa kepuasan
konsumen yang diperoleh dari
pengkonsumsian barang-
barang dan jasa dapat diukur
dengan cara yang sama seperti
untuk berat atau tinggi badan
seseorang. Oleh Karen itu
pendekatan ini disebut juga
pendekatan kardinal.
• Infographic Style
1. Tingkat utilitas total yang di$apai seseorang
konsumen merupakan fungsi dari kuantitas
berbagai barang yang dikonsumsinya :
2. Utilitas U (barang X, barang Y, barang Z….)
3. Konsumen akan memaksimumkan utilitasnya
dengan tunduk pada kendala anggarannya.
4. Utilitas dapat diukur secara cardinal.
5. Marginal utility (MU) dari setiap unit tambahan
barang yang dikonsumsikan menurun. MU
adalah perubahan total utility (TU) yang
disebabkan oleh tambahan satu unit barang
yang dikonsumsi, ceteris paribus.
Asumsi-asumsi Pendekatan Utilitas
Pendekatan ini menganggap bahwa
kepuasan konsumen yang diperoleh dari
pengonsumsian barang - barang dan jasa
sering di sebut utilitas.
PENDEKATAN
UTILITAS
• Infographic Style
Contoh Konsep
Utilitas
Tabel di bawah ini menunjukkan skedul
Total Utility dan Marginal Utility untuk
rokok :
Kuantitas rokok
yang dihisap
Total Utility (TU)
Marginal Utility
(MU)
0 0 -
1 9 9
2 17 8
3 24 7
4 30 6
5 35 5
Hubungan antara TU dengan MU
PENDEKATAN
KURVA
INDIFERENS
Asumsi-asumsi Pendekatan Kurva Indiferens
1. Konsumen mendapat kepuasan atau utilitas lewat barang-
barang yang dikonsumsinya.
2. U=U (barang X, barang Y,barang Z……)
3. Konsumen akan memaksimumkan kepuasannya dengan
tunduk kepadakendala anggaran yang ada.
4. Konsumen mempunyai suatu skala preferensi.
5. Marginal Rate of Substitution (MRS) akan menurun setelah
melampaui suatu tingkat utilitas tertentu. MRS adalah jumlah
barang Y yang bisa diganti oleh satu unit barang X pada
tingkat kepuasan yang sama.
Pendekatan kurva indiferens (ordinal Utility) menggunakan
pengukuran ordinal dalam menganalisis pilihan konsumen dan
menurunkan fungsi permintaan. Tingkat-tingkat utilitas yang
ditetapkan pada beberapa kelompok barang menunjukkan
peringkat dari barang-barang tersebut.sekelompok barang
terdiri dari sejumlah barang dengan kuantitas tertentu.
PENDEKATAN
KURVA
INDIFERENS
Ciri-Ciri Kurva Indiferens
1. Semakin ke kanan atas (menjauhi titik origin),
semakin tinggi tingkat kepuasannya.
2. Kurva indiferens tidak berpotongan satu sama
lainnya.
3. Kurva indiferens berslope negative.
4. Kurva indiferens cembung kearah origin.
Kurva Indeferens
Mencerminkan Preferensi
Konsumen
Contoh : Jika kuantitas suatu barang turun, maka kuantitas
untuk barang lain naik agar konsumen dapat
“mempertahankan” tingkat kepuasan yang sama.
Kurva indiferens adalah kurva yang menunjukkan
kombinasi konsumsi (atau pembelian) barang-
barang yang menghasilkan tingkat kepuasan yang
sama.
Kelompok
barang
Tongseng
(piring)
Sate (tusuk)
A 1 20
B 2 15
C 3 11
D 4 8
E 5 6
GARIS ANGGARAN
Ciri- Ciri Garis Anggaran
1.Berslope negatif
2.Berbentuk linier selama
harga tidak berubah
3.Nilai dan garis anggaran
semakin ke kanan semakin
besar
4.Garis anggaran akan
bergeser jika terjadi
perubahan anggaran atau
harga.
Definisi
Garis Anggaran adalah
garis yang
menunjukkan jumlah
barang yang dapat
dibeli dengan sejumlah
pendapatan atau
anggaran tertentu, pada
tingkat harga tertentu.
Contoh Garis Anggaran
Jika anggaran (i) sebesar Rp 100
ribu dengan harga barang X dan Y
masing-masing Rp 5 ribu dan Rp
10 ribu, maka garis anggarannya
ditunjukkan oleh garis BB
(gambar di bawah). Daerah
anggarannya (budget set)
melukiskan semua kombinasi (X,Y)
yang dapat dibeli dengan
anggaran sebesar Rp 100 ribu
atau kurang.
Persamaan Garis Anggaran
Persamaan garis anggaran (dimana I = pendapatan atau
anggaran konsumen) bisa dilukiskan dengan dua cara :
I = X . Px + Y. Py Atau 𝒀 =
𝑰 . 𝑿. 𝑷𝑿
𝑷𝒀
=
𝑰
𝑷𝒀
=
𝑷𝑿
𝑷𝒀
𝑿
Contoh persamaan anggaran untuk
gambar garis Anggaran di atas :
𝟏𝟎𝟎 = 𝟏𝟎𝟎𝒙 + 𝟏𝟎𝒚
𝒀 =
𝟏𝟎𝟎
𝟏𝟎
−
𝟓
𝟏𝟎
𝑿 𝒂𝒕𝒂𝒖 𝒀 = 𝟏𝟎 −
𝑿
𝟐
Slope garis anggaran sama dengan nilai negatif dari rasio
antara harga barang pada sumbu X (Px) dengan harga
barang pada sumbu Y (Py). Kita dapat menghitung slope
garis tersebut dengan mencari titik-titik potongnya dengan
sumbu X dan Y. Titik – titik potong tersebut akan diperoleh
dengan menganggap bahwa seluruh anggaran dibelanjakan
untuk suatu barang tertentu.
Contoh : Perpotongan pada sumbu Y akan terjadi pada I/PY =
100/10 = 10. Sedangkan perpotongan pada sumbu X terjadi
pada I/Px = 100/5 = 20.
Slope Garis Anggaran
Rumus slope garis anggaran dari kasus diatas :
Slope =
𝑰/𝑷𝒚
𝑰/𝑷𝒙
=
−𝑰
𝑷𝒀
×
𝑷𝑿
𝑰
=
−𝑷𝑿
𝑷𝒀
=
−𝟓
𝟏𝟎
=
−𝟏
𝟐
Merupakan garis anggaran yang bergeser jika anggaran atau harga berubah kenaikan
jumlah anggaran akan bergeser garis anggaran ke kanan (menjauhi titik origin).
Sementara itu, kenaikan harga barang X akan menyebabkan garis anggaran berputar
mendekati titik asal (origin), sepanjang sumbu X.
Pergeseran Garis Anggaran
Contoh : jika anggaran naik
dari Rp 100 ribu menjadi Rp
200 ribu garis anggaran BB
akan bergeser Ke B’B’,
seperti gambar di atas. Jika
harga barang X turun
menjadi Rp 4 ribu , garis
anggran tersebut akan
berputar ke arah luar pada
sumbu X yakni ke B’.
PILIHAN
KONSUMEN
Seorang konsumen akan memilih sekelompok
barang yang memaksimumkan kepuasannya
dengan tunduk kepada kendala anggaran yang
ada.
Sekelompok barang yang memberikan tingkat
kepuasan tertinggi tersebut harus memenuhi 2
syarat:
1. Keadaan tersebut terjadi pada saat kurva
indiferens tertinggi bersinggungan dengan
garis anggaran.
2. Keadaan tersebut terjadi pada titik
singgung antara kurva indiferens tertinggi
dengan garis anggaran.
Titik C pada gambar di bawah merupakan
titik singgung antara kurva indiferens
dengan garis anggaran.
Oleh karena itu slope kedua kurva tersebut
harus sama pada titik tersebut.
Slope kurva indiferens = (-⍙Y/⍙X )= - MRS
Slope garis anggaran = - PX/PY
Syarat Keseimbangan : MRS = PX/PY
Pergeseran garis anggaran akan
mengubah keseimbangan jumlah
barang X dan Y yang akan di
konsumsi. Jika harga barang Y
naik, garis anggaran akan
berputar dari BB ke B’B.
Tingkat konsumsi barang-barang
yang memaksimumkan kepuasan
akan bergeser dari tempat awal
(C) ke tempat yang lain (C’).
Pengaruh Perubahan Pendapatan & Harga
KEGUNAAN KURVA INDIFERENS
Kurva indiferens dapat digunakan setiap saat jika anda
mencoba menganalisis pilihan antara dua
barang.dengan member batasan bahwa suatu barang
adalah “segala sesuatu”, maka cara ini dapat
diterapkan di dalam permasalahan pilihan konsumen
yangsangat luas.
Contoh : Pajak penggunaan bensin super di turunkan
dan pajak penggunaan premium di naikkan. Pajak
tersebut akan menurunkan harga bensin super,
sedangkan harga premium akan naik. Garis anggaran
akan bergeser dari BB ke B’B’. Seorang konsumen akan
menaikkan proporsi penggunaan bensin super untuk
mobilnya (dari So menjadi S’) seperti kurva di bawah ini
PENDEKATAN ATRIBUT
Pendekatan atribut ini di dasarkan pada asumsi
bahwa perhatian konsumen bukan terhadap
produk secara fisik. Yang dimaksud dengan
atribut suatu barang adalah semua jasa yang
dihasilkan dari penggunaan dan atau pemilikan
barang tersebut.
Dalam pendekatan atribut diasumsikan bahwa
rumah tangga telah membagi- bagi anggaran
untuk tiap kelompok kebutuhan. Misalnya
untuk pangan, sandang, perumahan, kesehatan,
dan sebagainya.
Contoh Pendekatan Atribut
Dibawah ini melukiskan seorang konsumen yang biasa makan diluar rumah di enam
restoran (A,B,C,D,E,F). Atribut pada 6 restoran tersebut digambarkan tabel dibawah ini.
Restoran
Harga per
makanan
($)
Derajat Atribut
Rasio
Nyaman/Lezat
Makan per
$100
Nyaman Lezat
A 22,22 89 22 4,05 4,50
B 25,00 94 50 1,88 4,00
C 27,30 76 86 0,88 3,66
D 26,47 57 90 0,63 3,78
E 18,95 18 72 0,25 5,28
F 19,74 10 77 0,13 5,07
Atribut dan Harga Makan di 6 Restoran
Dari tabel tersebut dengan anggaran $100 konsumen tersebut mendapatkan dari restoran A
sebanyak (𝟒, 𝟓 × 𝟖𝟗) = 𝟒𝟎𝟎, 𝟓 untuk satuan atribut kenyamanan dalam restoran dan (𝟒, 𝟓 × 𝟐𝟐) = 𝟗𝟗
untuk satuan atribut kelezatan makanan. Demikian juga dengan restoran B,C,D,E, dan F. Dengan
menghubungkan titik A,B,C,D,E dan F kita mendapatkan garis batas efisiensi.
Batas Efisiensi
Didefinisikan sebagai batas luar dan merupakan
kombinasi atribut yang dapat dicapai konsumen
dengan batas anggaran tertentu. Setiap titik
pada garis itu dapat dicapai dengan
mengkonsumsi kombinasi barang-barang yang
berdekatan satu sama lain.
Panjang garis kombinasi hasil kepuasan atribut
itu tergantung kepada :
1. Besarnya anggaran yang di sediakan oleh
konsumen untuk makan di restoran.
2. Harga setiap kali makan di restoran.
3. Kombinasi hasil kepuasan atribut (yaitu
penjumlahan kelezatan makanana dan
kenyamanan suasana) yang di peroleh konsumen
setiap kali makan di restoran tersebut.
• Infographic Style
Orang yang luar biasa itu
sederhana dalam ucapan,
tetapi hebat dalam tindakan
(Confusius)
THANK YOU
Alasan adalah paku-
paku yang digunakan
untuk membangun
rumah kegagalan
(Don Wilder)

PPT Analisis Perilaku Konsumen.pptx

  • 1.
    Analisis Perilaku Konsumen Kelompok IV: Risky Camelia | Fakhruddin Yahyan F | Fika Septiandari | Arif Rahman Hakim | Winy Arti Anika | Muhammad Hanif Fadhilah
  • 2.
    Pembaha san 01Definisi Perilaku Konsumen 02TeoriPerilaku Konsumen 03Pendekatan Utilitas 04Pendekatan Kurva Indiferens 05Garis Anggaran 06Pilihan Konsumen 07Kegunaan Kurva Indiferens 08Pendekatan Atribut
  • 3.
    (Amirullah, 2002:2). Perilaku konsumenmerupakan tindakan-tindakan individu yang secara langsung terlibat dalam usaha memperoleh dan menggunakan barang- barang jasa ekonomis termasuk proses pengambilan keputusan yang mendahului dan menentukan tindakan- tindakan tersebut D E F I N I S I PERILAKU KONSUMEN
  • 4.
    TEORI PERILAKU KONSUMEN PendekatanKurva Indiferens (indifference curve) Pendekatan ini menganggap bahwa tingkat kepuasan atau utilitas yang diperoleh konsumen dari pengkonsumsian barang- barang dan jasa hanya bisa dihitun dengan pengukuran ordinal. Pendekatan Atribut (attribute approach) Pendekatan ini merupakan pendekatan yang relative baru yang beranggapan bahwa yang diperhatikan konseumen bukanlah produk secara fisik, tetapi atribut yang terkandung di dalam produk tersebut. Atribut suatu barang adalah semua jasa yang dihasilkan dari penggunaan dana tau pemilikan barang tersebut. Pendekatan Utilitas (Utility Approach) Pendekatan utilitas menganggap bahwa kepuasan konsumen yang diperoleh dari pengkonsumsian barang- barang dan jasa dapat diukur dengan cara yang sama seperti untuk berat atau tinggi badan seseorang. Oleh Karen itu pendekatan ini disebut juga pendekatan kardinal.
  • 5.
    • Infographic Style 1.Tingkat utilitas total yang di$apai seseorang konsumen merupakan fungsi dari kuantitas berbagai barang yang dikonsumsinya : 2. Utilitas U (barang X, barang Y, barang Z….) 3. Konsumen akan memaksimumkan utilitasnya dengan tunduk pada kendala anggarannya. 4. Utilitas dapat diukur secara cardinal. 5. Marginal utility (MU) dari setiap unit tambahan barang yang dikonsumsikan menurun. MU adalah perubahan total utility (TU) yang disebabkan oleh tambahan satu unit barang yang dikonsumsi, ceteris paribus. Asumsi-asumsi Pendekatan Utilitas Pendekatan ini menganggap bahwa kepuasan konsumen yang diperoleh dari pengonsumsian barang - barang dan jasa sering di sebut utilitas. PENDEKATAN UTILITAS
  • 6.
    • Infographic Style ContohKonsep Utilitas Tabel di bawah ini menunjukkan skedul Total Utility dan Marginal Utility untuk rokok : Kuantitas rokok yang dihisap Total Utility (TU) Marginal Utility (MU) 0 0 - 1 9 9 2 17 8 3 24 7 4 30 6 5 35 5 Hubungan antara TU dengan MU
  • 7.
    PENDEKATAN KURVA INDIFERENS Asumsi-asumsi Pendekatan KurvaIndiferens 1. Konsumen mendapat kepuasan atau utilitas lewat barang- barang yang dikonsumsinya. 2. U=U (barang X, barang Y,barang Z……) 3. Konsumen akan memaksimumkan kepuasannya dengan tunduk kepadakendala anggaran yang ada. 4. Konsumen mempunyai suatu skala preferensi. 5. Marginal Rate of Substitution (MRS) akan menurun setelah melampaui suatu tingkat utilitas tertentu. MRS adalah jumlah barang Y yang bisa diganti oleh satu unit barang X pada tingkat kepuasan yang sama. Pendekatan kurva indiferens (ordinal Utility) menggunakan pengukuran ordinal dalam menganalisis pilihan konsumen dan menurunkan fungsi permintaan. Tingkat-tingkat utilitas yang ditetapkan pada beberapa kelompok barang menunjukkan peringkat dari barang-barang tersebut.sekelompok barang terdiri dari sejumlah barang dengan kuantitas tertentu.
  • 8.
    PENDEKATAN KURVA INDIFERENS Ciri-Ciri Kurva Indiferens 1.Semakin ke kanan atas (menjauhi titik origin), semakin tinggi tingkat kepuasannya. 2. Kurva indiferens tidak berpotongan satu sama lainnya. 3. Kurva indiferens berslope negative. 4. Kurva indiferens cembung kearah origin.
  • 9.
    Kurva Indeferens Mencerminkan Preferensi Konsumen Contoh: Jika kuantitas suatu barang turun, maka kuantitas untuk barang lain naik agar konsumen dapat “mempertahankan” tingkat kepuasan yang sama. Kurva indiferens adalah kurva yang menunjukkan kombinasi konsumsi (atau pembelian) barang- barang yang menghasilkan tingkat kepuasan yang sama. Kelompok barang Tongseng (piring) Sate (tusuk) A 1 20 B 2 15 C 3 11 D 4 8 E 5 6
  • 10.
    GARIS ANGGARAN Ciri- CiriGaris Anggaran 1.Berslope negatif 2.Berbentuk linier selama harga tidak berubah 3.Nilai dan garis anggaran semakin ke kanan semakin besar 4.Garis anggaran akan bergeser jika terjadi perubahan anggaran atau harga. Definisi Garis Anggaran adalah garis yang menunjukkan jumlah barang yang dapat dibeli dengan sejumlah pendapatan atau anggaran tertentu, pada tingkat harga tertentu.
  • 11.
    Contoh Garis Anggaran Jikaanggaran (i) sebesar Rp 100 ribu dengan harga barang X dan Y masing-masing Rp 5 ribu dan Rp 10 ribu, maka garis anggarannya ditunjukkan oleh garis BB (gambar di bawah). Daerah anggarannya (budget set) melukiskan semua kombinasi (X,Y) yang dapat dibeli dengan anggaran sebesar Rp 100 ribu atau kurang.
  • 12.
    Persamaan Garis Anggaran Persamaangaris anggaran (dimana I = pendapatan atau anggaran konsumen) bisa dilukiskan dengan dua cara : I = X . Px + Y. Py Atau 𝒀 = 𝑰 . 𝑿. 𝑷𝑿 𝑷𝒀 = 𝑰 𝑷𝒀 = 𝑷𝑿 𝑷𝒀 𝑿 Contoh persamaan anggaran untuk gambar garis Anggaran di atas : 𝟏𝟎𝟎 = 𝟏𝟎𝟎𝒙 + 𝟏𝟎𝒚 𝒀 = 𝟏𝟎𝟎 𝟏𝟎 − 𝟓 𝟏𝟎 𝑿 𝒂𝒕𝒂𝒖 𝒀 = 𝟏𝟎 − 𝑿 𝟐
  • 13.
    Slope garis anggaransama dengan nilai negatif dari rasio antara harga barang pada sumbu X (Px) dengan harga barang pada sumbu Y (Py). Kita dapat menghitung slope garis tersebut dengan mencari titik-titik potongnya dengan sumbu X dan Y. Titik – titik potong tersebut akan diperoleh dengan menganggap bahwa seluruh anggaran dibelanjakan untuk suatu barang tertentu. Contoh : Perpotongan pada sumbu Y akan terjadi pada I/PY = 100/10 = 10. Sedangkan perpotongan pada sumbu X terjadi pada I/Px = 100/5 = 20. Slope Garis Anggaran Rumus slope garis anggaran dari kasus diatas : Slope = 𝑰/𝑷𝒚 𝑰/𝑷𝒙 = −𝑰 𝑷𝒀 × 𝑷𝑿 𝑰 = −𝑷𝑿 𝑷𝒀 = −𝟓 𝟏𝟎 = −𝟏 𝟐
  • 14.
    Merupakan garis anggaranyang bergeser jika anggaran atau harga berubah kenaikan jumlah anggaran akan bergeser garis anggaran ke kanan (menjauhi titik origin). Sementara itu, kenaikan harga barang X akan menyebabkan garis anggaran berputar mendekati titik asal (origin), sepanjang sumbu X. Pergeseran Garis Anggaran Contoh : jika anggaran naik dari Rp 100 ribu menjadi Rp 200 ribu garis anggaran BB akan bergeser Ke B’B’, seperti gambar di atas. Jika harga barang X turun menjadi Rp 4 ribu , garis anggran tersebut akan berputar ke arah luar pada sumbu X yakni ke B’.
  • 15.
    PILIHAN KONSUMEN Seorang konsumen akanmemilih sekelompok barang yang memaksimumkan kepuasannya dengan tunduk kepada kendala anggaran yang ada. Sekelompok barang yang memberikan tingkat kepuasan tertinggi tersebut harus memenuhi 2 syarat: 1. Keadaan tersebut terjadi pada saat kurva indiferens tertinggi bersinggungan dengan garis anggaran. 2. Keadaan tersebut terjadi pada titik singgung antara kurva indiferens tertinggi dengan garis anggaran.
  • 16.
    Titik C padagambar di bawah merupakan titik singgung antara kurva indiferens dengan garis anggaran. Oleh karena itu slope kedua kurva tersebut harus sama pada titik tersebut. Slope kurva indiferens = (-⍙Y/⍙X )= - MRS Slope garis anggaran = - PX/PY Syarat Keseimbangan : MRS = PX/PY
  • 17.
    Pergeseran garis anggaranakan mengubah keseimbangan jumlah barang X dan Y yang akan di konsumsi. Jika harga barang Y naik, garis anggaran akan berputar dari BB ke B’B. Tingkat konsumsi barang-barang yang memaksimumkan kepuasan akan bergeser dari tempat awal (C) ke tempat yang lain (C’). Pengaruh Perubahan Pendapatan & Harga
  • 18.
    KEGUNAAN KURVA INDIFERENS Kurvaindiferens dapat digunakan setiap saat jika anda mencoba menganalisis pilihan antara dua barang.dengan member batasan bahwa suatu barang adalah “segala sesuatu”, maka cara ini dapat diterapkan di dalam permasalahan pilihan konsumen yangsangat luas. Contoh : Pajak penggunaan bensin super di turunkan dan pajak penggunaan premium di naikkan. Pajak tersebut akan menurunkan harga bensin super, sedangkan harga premium akan naik. Garis anggaran akan bergeser dari BB ke B’B’. Seorang konsumen akan menaikkan proporsi penggunaan bensin super untuk mobilnya (dari So menjadi S’) seperti kurva di bawah ini
  • 19.
    PENDEKATAN ATRIBUT Pendekatan atributini di dasarkan pada asumsi bahwa perhatian konsumen bukan terhadap produk secara fisik. Yang dimaksud dengan atribut suatu barang adalah semua jasa yang dihasilkan dari penggunaan dan atau pemilikan barang tersebut. Dalam pendekatan atribut diasumsikan bahwa rumah tangga telah membagi- bagi anggaran untuk tiap kelompok kebutuhan. Misalnya untuk pangan, sandang, perumahan, kesehatan, dan sebagainya.
  • 20.
    Contoh Pendekatan Atribut Dibawahini melukiskan seorang konsumen yang biasa makan diluar rumah di enam restoran (A,B,C,D,E,F). Atribut pada 6 restoran tersebut digambarkan tabel dibawah ini. Restoran Harga per makanan ($) Derajat Atribut Rasio Nyaman/Lezat Makan per $100 Nyaman Lezat A 22,22 89 22 4,05 4,50 B 25,00 94 50 1,88 4,00 C 27,30 76 86 0,88 3,66 D 26,47 57 90 0,63 3,78 E 18,95 18 72 0,25 5,28 F 19,74 10 77 0,13 5,07 Atribut dan Harga Makan di 6 Restoran Dari tabel tersebut dengan anggaran $100 konsumen tersebut mendapatkan dari restoran A sebanyak (𝟒, 𝟓 × 𝟖𝟗) = 𝟒𝟎𝟎, 𝟓 untuk satuan atribut kenyamanan dalam restoran dan (𝟒, 𝟓 × 𝟐𝟐) = 𝟗𝟗 untuk satuan atribut kelezatan makanan. Demikian juga dengan restoran B,C,D,E, dan F. Dengan menghubungkan titik A,B,C,D,E dan F kita mendapatkan garis batas efisiensi.
  • 21.
    Batas Efisiensi Didefinisikan sebagaibatas luar dan merupakan kombinasi atribut yang dapat dicapai konsumen dengan batas anggaran tertentu. Setiap titik pada garis itu dapat dicapai dengan mengkonsumsi kombinasi barang-barang yang berdekatan satu sama lain. Panjang garis kombinasi hasil kepuasan atribut itu tergantung kepada : 1. Besarnya anggaran yang di sediakan oleh konsumen untuk makan di restoran. 2. Harga setiap kali makan di restoran. 3. Kombinasi hasil kepuasan atribut (yaitu penjumlahan kelezatan makanana dan kenyamanan suasana) yang di peroleh konsumen setiap kali makan di restoran tersebut.
  • 22.
    • Infographic Style Orangyang luar biasa itu sederhana dalam ucapan, tetapi hebat dalam tindakan (Confusius)
  • 23.
    THANK YOU Alasan adalahpaku- paku yang digunakan untuk membangun rumah kegagalan (Don Wilder)