LK, 46 tahun,65 kg
KU : Kejang
T : Kejang sejak 30 menit SMRS. Kejang disertai penuru
nan kesadaran. Mual muntah disangkal, hari ini pasien suda
h kejang 2 kali. Saat kejang pertama, pasien diberikan obat r
utin berupa fenitoin, kejang berhenti selama 10 menit dan ke
jang terjadi kembali.
Saat dibawa ke IGD, pasien kejang tidak berhenti
RPT :
RPO: fenytoin
2.
Time Sequence
01 desember2024
20.00 WIB
Konsul pemasangan CVC
01 desember 2024
20.05 WIB
Acc Tindakan Pemasnagan CVC
Rencana TeknIk PemasanganCVC
•
Posisikan pasien dalam keadaan supine
•
Identifikasi daerah pemasangan CVC
•
Melakukan disinfektan dengan povidone iodine dan alkohol 70%
•
Injeksi anestesi lokal dengan lidocaine 3%
•
Insersi jarum Y dan lakukan aspirasi di daerah pemasangan CVC
•
Insersi guidewire dan lebarkan dengan dilator
•
Insersi CVC no. 7 Fr dengan kedalaman 14 cm
•
Lakukan aspirasi dan backflow
•
Fiksasi dengan silk no. 2 dan hypafix
Indikasi Pemasangan CVC
•
Saatakses perifer susah didapatkan misal pada pasien obesitas
•
Sebagai askes masuk-masuknya obat vasokonstriktor cth: dopamine,
norepinefrine
•
Sebagai akses cairan hipertonik cth: TPN
•
Akses masuk-masuknya obat-obatan parenteral yang banyak dan lama.
Hal khusus pada cth: pemantauan hemodinamik dan hemodialisa
17.
Komplikasi pemasangan CVC
•
Komplikasimekanik, infeksi, thrombosis atau emboli.
•
Komplikasi mekanik biasanya adalah hasil langsung dari prosedur
pemasangan dan dapat diketahui dalam waktu singkat.
•
Aritmia atrial. terjadi karena kabel penuntun atau kateter yang terlalu dalam
sampai ke atrium kanan.
•
tertusuknya arteri, biasanya terjadi pada penusukan di vena femoralis dan
jugularis interna, bila arteri subklavia tertusuk, perdarahan yang terjadi
susah dikendalikan dengan tekanan sehingga sering mengakibatkan
hematoma ekstrapleural ataupun hemothoraks.
•
Pneumothoraks yang terjadi akibat kateterisasi vena sentral biasanya dapat
ditangani dengan observasi ketat serta kontrol rontgen thoraks , nedle
troakosintesis atau est tube.
•
Adanya udara di mediastinum atau subkutan (emfisema) adalah tanda
terjadi robekan pada pleura
18.
Komplikasi VEntilator
•
Jadi tujuannya untuk mencegah terjadinya barotrauma
•
Inflasi yang berlebihan pada rongga udara menghasilkan fraktur stres pada antarmuka
kapiler alveolar, dan ini menyebabkan infiltrasi parenkim paru dan rongga udara distal
dengan eksudat inflamasi. Kondisi ini dikenal sebagai cedera paru yang diinduksi
ventilator (VILI). Cedera paru-paru lebih terkait dengan volume daripada terkait tekanan
disebut volutrauma. Cedera paru terkait tekanan disebut barotrauma. (Udara bocor ke
rongga pleura dan dan interstisiaal dan Robekan bronkoalveolar mnyebabkan colaps paru,
•
Pada prinsipnya jika menggunakan modus volume. Artinya mesin akan memberikan
sejumlah volume yg telah di seting. Tanpa memperhatikan seberapa besar tekanan yg
diberikan demi mencukupi volume yg sudah di targetkan.Pada pasien gangguan paru
dimana compliance paru atau daya regang yg berkurang. Sehingga jika di paksakan bsa
menjadi trauma atau rusak.
•
Sebaliknya. Jika menggunakan modus presure. Makan mesin akan memberikan sejumlah
tekanan yg telah di setting. Tapi volume yg masuk sangat tergantung dgn compliance paru
terhadap tekanan yg di berikan. Pada gangguan paru berat maka volume yg diterima bsa
jdi tidak ckup. Ditandai VT pada mesin tidak ckup. Nah Demi mencukupi minute volume
maka kita dapat meningkatkan frekunsi nafas. Yg kita seting pada mesin
Pengeluaran Energi Harian
BEE= 25 kkal x PBW (Kg)
PBW = LK = 50 + 2,3 (TB (inch) – 60)
PR = 45,5 + 2,3 (TB (inch) – 60)
BEE pengeluaran energi basal yg memproduksi panas dari
metabolisme saat istirahat dan puasa
Untuk mengantisipasi pengeluaran energi pada saat intake makanan, maka
BEE dikalikan dengan 1,2. Hal ini disebut sebagai pengeluaran energi
istirahat (Resting Energi Expenditure/REE), yang merupakan pengeluaran
energi oleh metabolisme basal pada saat istirahat tapi tidak berpuasa
KALORI NON PROTEIN
Kebutuhanenergi harian yang harus diperhitungkan
dari kalori yang berasal dari KH dan Lemak
Protein zat pembangun dan kerja enzim
Karbohidrat
Pemasok kalori nonprotein sekitar 60-70% pada
rata-rata diet di amerika
Sangat diperlukan untuk menjaga fungsi Sistem
saraf pusat
52.
Karbohidrat
Sumber Jumlah (Kg)Energi (Kkal)
Jaringan Adipose lemak 15.0 141.000
Protein Otot 6.9 24.000
Glikogen Total 0,09 900
Total 165.900
53.
•
Asupan karbohidrat yangberlebihan dapat merugikan tubuh, hal ini
dijelaskan sebagai berikut :
Karbohidrat merangsang pelepasan insulin, dan insulin menghambat
mobilisasi asam lemak bebas dari jaringan adiposa. Karena jaringan lemak
adiposa adalah sebagai sumber utama kalori endogen asupan karbohidrat yang
berlebihan akan mengganggu kemampuan tubuh untuk menggunakan
cadangan lemak endogen selama periode nutrisi yang tidak memadai
Metabolisme oksidatif glukosa menghasilkan CO2 dalam jumlah yang
relatif banyak. Sehingga hal ini dapat menyebabkan produksi berlebihan dari
CO2, yang pada akhirnya menyebabkan hiperkapnia pada pasien dengan
fungsi paru terganggu
54.
LIPID
•
Lipid trigliseridayang terdiri dari molekul gliserol
yang berikatan dengan tiga asam lemak
•
Lipid penghasilkan energi paling tinggi (9 kkal/gr)
•
Penyimpanan lipid didalam jaringan adiposa
merupakan sumber energi endogen utama pada
orang dewasa sehat.
•
Sebagian besar regimen nutrisi menggunakan lipid
eksogen untuk memenuhi sekitar 30-40% dari
kebutuhan energi harian
55.
LIPID
•
Lipid yang digunakandalam formula nutrisi kaya
akan trigliserida rantai panjang berasal dari minyak
nabati
•
Lipid ini merupakan salah satu sumber kalori,
dengan menghasilkan energi 9 kkal/g
•
Karena konsumsi lemak yang berlebihan tidak
ditoleransi dengan baik (dapat menyebabkan
diare) kebanyakan lipid dibatasi sampai 30% dari
total kalori
56.
•
Salah satu pemberiansusu formula cair dengan
kandungan lemak tinggi Pulmocare (Ross), yang
menyediakan lipid 55 % dari total kalori
•
Formula ini ditujukan untuk pasien dengan gagal
pernapasan lipid menggantikan karbohidrat
sebagai substrat nutrisi utama, produksi CO2 akan
menurun dan hanya sedikit kecenderungan untuk
retensi CO2
57.
•
Asam lemak takjenuh ganda dari minyak nabati
dapat berfungsi sebagai prekursor untuk
mediator inflamasi yang mampu menghasilkan
cedera sel yang luas
•
Asam lemak omega 3 lebih disukai sebagai lemak
makanan standar untuk membatasi risiko cedera
jaringan yang dimediasi inflamasi
•
Beberapa formula nutrisi mengandung omega – 3
asam lemak : Oxepa (Ross, Dampak (Novartis), dan
Immun -Aid (McGaw)
58.
Protein
Salah satubahan organik yang berfungsi sebagai zat pembangun
dan kerja enzim
Metabolisme normal protein : 0,8-1,0 g/Kg
Hiperkatabolisme : 1,2-1,6 g/Kg
METABOLISME
Anabolisme
(membangun)
Katabolisme
Merombak bahan
energi
59.
Vitamin
Vitamin Dosis EnteralDosis Parenteral
Vitamin A 1000 ug 3300 IU
Vitamin B12 3 ug 10 ug
Vitamin C 60 mg 100 mg
Vitamin D 5 ug 200 IU
Vitamin E 10 mg 10 IU
Vitamin K 100 ug 10 mg
Thiamin (B1) 2 mg 3 mg
Ribiflavin (B2) 2 mg 4 mg
Pyridoxin (B6) 2 mg 4 mg
Phantotenic Acid 6 mg 15 mg
Biotin 150 ug 60 ug
Folat 400 ug 400 ug
Kebutuhan Harian Vitamin Enteral maupun Parenteral
60.
Vitamin Antioksidan
•
Dua vitaminyang berfungsi sebagai antioksidan
endogen Vitamin C dan Vitamin E.
•
Vitamin E antioksidan yang larut dalam lemak
dalam tubuh
•
Vitamin C larut dalam air sekaligus berfungsi
sebagai salah satu antioksidan utama dalam cairan
ekstraselular
•
Mengingat bahwa cedera sel akibat zat oksidan
yang memegang peranan dalam kegagalan
multiorgan, penting untuk dipertimbangkan
pemberian vitamin antioksidan pada pasien
kritis terutama di ICU
61.
•
Vitamin C antioksidan yang larut air
menangkap radikal bebas oksigen, baik dengan atau
tanpa katalisator enzim dan radikal bebas yang lain
•
Vitamin E antioksidan larut lemak memutus
rantai peroksida lemak pada membran dan Low
Density Lipoprotein juga sebagai antioksidan yang
melindungi komponen sel serta membran sel dari
oksidasi oleh radikal bebas
62.
Mineral Essential
Mineral DosisEnteral Dosis Parenteral
Chronium 200 ug 15 ug
Copper 3 mg 1,5 mg
Iodine 150 ug 150 ug
Iron 10 mg 2,5 mg
Magnesium 15 mg 100 ug
Selenium 200 ug 70 ug
Zinc 15 mg 4 mg
zat yang terdapat dalam tubuh dengan jumlah
yang kurang dari 50 mg per gram jaringan tubuh
Kebutuhan Harian Mineral Esensial
63.
Zat Besi
•
Dewasa normalmemiliki sekitar 4,5 gr besi Sebagian
besar besi diikat oleh hemoglobin, dan sisanya
terikat pada feritin di jaringan dan pada transferin
dalam plasma
•
Besi dalam keadaan bebas pembentukan radikal
hidroksil (oksidan yang paling reaktif dalam biokimia)
•
kemampuan untuk mengikat dan menyerap zat besi
fungsi antioksidan utama darah
64.
Nutrisi Enteral
•
Salah satuhal penting dari saluran gastrointestinal
adalah peran dari epitel usus sebagai pelindung
untuk invasi dari mikroorganisme patogen oleh
karena adanya asupan nutrisi di sepanjang saluran
pencernaan
•
Nutrisi Enteral dukungan nutrisi dan pertahanan
host terhadap infeksi invasif mikroorganisme
patogen
65.
Translokasi
keadaan dimana kumanpatogen enterik
bergerak dari mukosa usus ke dalam sirkulasi
sistemik selama periode istirahat usus pada
pasien sakit kritis terkait dengan gangguan
mukosa dari kekurangan nutrisi enteral
Pemberian nutris enteral harus dimulai sedini
mungkin terutama pada pasien kritis di ICU
66.
Kontraindikasi
•
Pemberian makanan enteralwalaupun dalam jumlah kecil
tidak diperbolehkan pada pasien yang mengalami syok
sirkulasi, iskemia usus, obstruksi usus komplit, atau
ileus. Sedangkan pada pasien dengan obstruksi usus
parsial, diare berat, dan pankreatitis pemberian nutrisi
enteral parsial masih dapat dipertimbangkan.
67.
Nutrisi Parenteral
•
Diberikan Ketikadukungan nutrisi penuh tidak
memungkinkan diberikan melalui enteral
menambah atau mengganti nutrisi enteral (total nutrisi
parenteral/TPN)
•
Karbohidrat sebagai pemasok 70 % nonkalori protein
tersedia dalam larutan dektrosa (glukosa) dalam
berbagai konsentrasi