PPT kemuh Kel 3 Internasionalisasi Muhammadiyah.pdf
- 1. INTERNASIONALISASI MUHAMMADIYAH Kelompok 3 1. Fauzia L. Tokan (2315002013) 4. Susi Haryani (2335002027) 2. Aischa Rachmalia (2300002001) 5. Engelina Marbun (2300002010) 3. Istiningsih (2335002022) Dosen : Najmuddin
- 2. Muhammadiyah merupakan salah satu organisasi Islam terbesar dan tertua di Indonesia yang berdiri pada 1912 di Yogyakarta atas prakarsa KH. Ahmad Dahlan. Sejak awal pendiriannya, Muhammadiyah telah menunjukkan kareakter sebagai gerakan Islam modern yang responsif terhadap perubahan zaman dan aktif dalam ranah pendidikan, dakwah, serta pelayanan sosial. Dalam perjalanannya, Muhammadiyah tidak hanya berfokus pada pembenahan umat di tingkat nasional, tetapi juga menyadari pentingnya berperan dalam tataran global. Perkembangan globalisasi yang ditandai oleh keterbukaan informasi, mobilitas manusia lintas negara, dan meningkatnya tantangan kemanusiaan internasional telah mendorong Muhammadiyah untuk mengambil peran yang lebih luas. Internasionalisasi Muhammadiyah merupakan langkah strategis untuk menyebarkan nilai-nilai Islam berkemajuan, memperkuat kontribusi dalam isu kemanusiaan dunia, serta menampilkan wajah Islam Indonesia yang moderat, inklusif, dan tranformatif. Keberadaan Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) di berbagai negara seperti Malaysia, Australia, Mesir, Inggris dan Amerika menjadi bukti nyata dari proses Internasionalisasi ini
- 3. Selain itu, kiprah Muhammadiyah dalam bantuan kemanusiaan lintas negara melalui MDMC dan jaringan lembaga pendidikan yang mulai menjangkau luar negeri menunjukkan bahwa Muhammadiyah tidak hanya berorientasi lokal, tetapi juga memiliki visi global. Internasionalisasi Muhammadiyah bukan sekedar ekspansi kelembagaan, melainkan merupakan sebagian dari dakwah kultural dan diplomasi Islam yang menekankan perdamaian, keadilan sosial, dan kemanusiaan universal. Oleh karena itu, perlu adanya penguatan strategi, sinergi lintas sektor, dan pengembangan kapasitas kader agar Muhammadiyah mampu menjadi aktor global yang relevan dan berdampak dalam membangun peradaban dunia.
- 4. “Menjadi gerakan Islam berkemajuan yang berperan aktif dalam membangun peradaban dunia yang berkeadaban, damai, dan berkeadilan”. Menyebarkan nilai-nilai Islam berkemajuan yang bersifat inklusif, toleran, san rahmatan lil alamin ke kancah Internasional Membangun jejaring global melalui Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) diberbagai negara. memperkuat kontribusi Muhammadiyah dalam isu-isu global, seperti pendidikan, kemanusiaan, perdamaian, lingkungan hidup, dan keadilan sosial. Menampilkan wajah Islam Indonesia yang moderat dan konstruktif melalui dakwah kultur dan diplomasi antar bangsa. Meningkatkan peran lembaga Muhammadiyah dalam kerja sama internasional melalui pendidikan tinggi, kesehatan, dan aksi kemanusiaan. Mengkader tokoh-tokoh global Muhammadiyah yang mampu menjadi duta peradaban Islam di berbagai forum dunia.
- 5. PCIM (Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah) PCIA (Pimpinan Cabang Istimewa Aisyiyah) Berdiri di 30 negara hingga tahun 2024. Mesir, Malaysia, Australia, Kairo, Riyadh, Damaskus Diberikan diberbagai negara bersamaan dengan PCIM sebagai wadah Aisyiyah di luar negeri Lembaga Pendidikan Muhammadiyah Universitas Muhammadiyah Malaysia (UMAM) Muhammadiyah Australian College (MAC) TK ABA Kairo (sebagai cabang Aisyiyah Mesir)
- 6. Fungsi Peran internasionalisasi PCIM dan PCIA Menyebarkan islam moderat dan berkemajuan membuka akses global terhadap pendidikan, sosial, dan kemanusiaan berbasis nilai muhammadiyah Wadah silahturahmi warga muhammadiyah di luar negeri representasi organisasi muhammadiyah secara resmi sarana dakwah dan syiar islam berkemajuan
- 7. MDMC ( Muhammadiyah Disaster Management Center✍️merupakan lembaga penanggulangan bencana milik muhammadiyah yang terlibat dalam misi kemanusiaan, baik nasional maupun internasional MCC ( Muhammadiyah Covid-19 Command Center) ➡️terbentuk saat pandemi covid 19 . 80 RS muhammadiyab /Aisyiyah menangani pasien covid 19 di berbagai daerah keterlibatan di Forum Internasional➡️muhammadiyah aktif dalam konferensi lintas agama, forum kemanusiaan internasional dan kolaborasi antar NGo global seperti islamic relief worlwide Kerjasama Internasional➡️kolaborasi dengan organisasi seperti muslim Aiss (Uk), islamic relief, dan lembaga sosial global lainnya untuk program bantuan dan advokasi dakwah kemanusiaan ➡️tidak terbatas pada umat islam, prinsip rahmatan lil alamin diterapkan dalam bantuan kepada semua golongan tanpa memandang agama, ras, atau bangsa kontribusi terhadap isu global➡️muhammadiyah aktif menyuarakan keadilan sosial, pengurangan kemiskinan, solidaritas antar umat manusia, dan pendidikan perdamaian
- 8. Legalitas organisasi ⛔banyak PCIM/PCIA di luar negeri belum memiliki status badan hukum yang diakui oleh pemerintah setempat, sehingga aktivitasnya belum terlindungi Kaderisasi global⛔keterbatasan jumlah kader yang siap bersaing di tingkat internasional, baik dalam kemampuan bahasa, kepemimpinan, maupun diplomasi dakwah penguatan amal usaha di luar negeri⛔belum meratanya pendirian amal usaha muhammadiyah seperti sekolah, universitas, dan layanan sosial di seluruh negara tempat PCIM berasa Pendanaan dan sumber daya⛔terbatasnya dana operasional dan SSm untuk menopang program-peogram internasional yang berkelanjutan pemanfaatan media global⛔kurangnya konten dakwah dalam bahasa asing (Arab, Inggris) yang efektif untuk memperkenalkan muhammadiyah ke luar . koordinasi dan kolaborasi ⛔belum optimalnya jejaring antar PCIM dan PCIA, serta keterlibatan aktif dari seluruh unsur pimpinan pusat Muhammadiyah Persepsi Masyarakat Lokal⛔dibeberapa negara muhammadiyah masih asing atau diidentikkan secara keliru, sehingga dibutuhkan pendekatan kultural yang lebih halus
- 9. Partisipasi dalam forum global ▶️aktif dalam konferensi islam internasional, dialog antar agama, serta advokasi isu global seperti kemiskinan, pendidikan, dan kesehatan Kaderisasi global▶️meningkatkan kapasitas kader melalui pelatihan bahasa asing, diplomasi, kepemimpinan internasional, dan pendidikan tinggi di luar negeri Pemanfaatan media global▶️menerbitkan buku, artikel, dan mediatek sosial, dalam bahasa asing (Arab/Inggris) untuk memperkenalkan pemiki muhammadiyah ke dunia internasional
- 10. Muhammadiyah sebagai gerakan islam modern di Indonesia, telah melambangkan internasionalisasi melalui pendirian Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) dan lembaga pendidikan diberbagai negara seperti UMAM di Malaysia dan MAC di Australia. Upaya ini bertujuan menyebarkan islam yang moderat inklusif, dan berkemajuan serta memperkuat kontribusi Muhammadiyah dalam isu global seperti kemanusiaan, pendidikan, dan keadilan sosial. tantangan seperti legalitas kaderisasi global, pendanaan, dan pemanfaatan media asing masih perlu diatasi untuk mengoptimalkan peran muhammadiyah sebagai aktor global yang berdampak dalam membangun peradaban dunia.
- 11. Eliyadi, dkk. 2024.internasionalisasi muhammadiyah. Jurnal pendidikan tambusai. Volume 8 nomor 2 Adi Nugroho, D. (2023). Upaya Internasionalisasi Muhammadiyah Melalui Sektor Pendidikan.Ganaya: Jurnal Ilmu Sosial Dan Humaniora, 6(1), 85-98. https://doi.org/10.37329/ganaya.v6i1.2020 Al-Hamdi, R. (2022). Internasionalisasi Muhammadiyah: Sejarah dan Dinamika Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah Luar Negeri 2002-2022. https://balaiyanpus.jogjaprov.go.id/opac/detail-opac?id=338994