1. Menetukan kadar nitrit
2. Menentukan kada ion Ferro (Fe3+) dalam
tawas dengan metode permanganometri
(tambahan)
3. Menentukan kadar Cu dalam CuSO4
4. Meneganalisis kemurnia NaOCl dalam larutan
pemutih dan kemurnian KIO3
5. Menetapkan ion Ferro dan ion Ferri
Landasan Teori
Titrasi redoks adalah titrasi yang
berdasarkan reaksi redok yaitu terjadi
perpindahan electron dimana
senyawa-senyawa dalam reaksi
mengalami reduksi dan oksidasi (
Harjadi, 1990).
Menurut Harjadi (1990) titrasi redoks
dibedakan menjadi:
1. Permanganommetri
2. Iodometri
KMnO4
KNO2
bening
Pembahasan
Reduksi MnO4
-
(aq) Mn2+
Oksidasi NO2
-
(aq) NO3
-
(aq)
2MnO4
-
(aq) + 16H+
(aq) + 10 e 2Mn2+
(aq) + 8H2O (l)
5NO2
-
(aq) + 5H2O (l) 5NO3
-
(aq) + 10H+
(aq) + 10 e
2MnO4
-
(aq) + 5NO2
-
(aq) + 6H+
(aq) 2Mn2+
(aq) + 5NO3
-
(aq) + 3H2O (l)
Dengan persamaan reaksi :
MnO4-(aq) + 5 Fe2+(aq) + 8 H+(aq) Mn2+(aq) + 5 Fe3+(aq) + 4 H2O (l)
Penentuan kadar ion ferro (Fe2+) dalam tawas dengan metode
permanganometri
Ion ferro
dalam tawas
Dibuat desain eksperimen
bersama asisten
Ditentukan kadar ion ferro
Hasil
25 ml
K2Cr2O7
diencerkan
menjadi 100
ml
2
ml
HCl
10
ml
KI
Iodium yang terbentuk
di titrasi dengan
Na2S2O3
Amilum
Perubahan warna yang terjadi saat titrasi :
Reaksi yang terjadi:
K2Cr2O7 + 6KI + 14HCL → 3I2 + 8 KCl + 2 CrCl3 + 7H2O
Reaksi Tio dan Iod:
I2 + Na2S2O3 2NaI + Na2S4O6
25 ml CuSO4 10 ml KI
Dititrasi
dengan
Na2S2O3
Reaksi yang terjadi:
CuSO4 . 5 H2O(aq) + 4KI(aq) 2CuI (aq) + I2 (g) + K2SO4 (aq)
+ 10 H2O(aq)
Larutan biru menjadi kuning kecoklatan
I2 (aq) + 2Na2S2O3(aq) 2NaI (aq) + Na2S4O6(aq)
Hasil akhir titrasi terbentuk endapan putih
Ditimbang 4.9
gr K2Cr2O7
ditambah
akuades Larutan K2Cr2O7
No
.
Pelakuan Hasil Kesimpulan
1. 20 ml larutan pemutih
Kadar NaOCl =
14,9 %
2. + H2SO4 Pekat Hijau Muda
3. + KI
Dititrasi
Coklat
Kejinggaan
V = 5 ml
4. + C6H10O5 -
5. Dititrasi Na2S2O3 V Na2S2O3 =
16,1 ml
ClO-(aq) +2H+(aq) + 2 e- Cl-(aq) + H2O (l) (Reduksi)
2 I-(aq) I2(aq) + 2 e- (Oksidasi)
ClO-(aq) + 2 I-(aq) + 2H+(aq) Cl-(aq) + I2(aq) + H2O (l)
Dengan Persamaan Reaksi :
C. Analisis kemurnian kadar NaOCl dalam larutan pemutih
2 ml larutan pemutih
Dimasukkan dalam
erlenmeyerDitambah 25 ml
akuadesDiasamkan dengan 5 ml larutan H2SO4 1 M
Ditambah 10 ml larutan KI 1,0 N
Dititrasi iodium yang bebas dengan larutan
Na2S2O3
0,1 N sampai warna kuningDitambah indikator amilum
Dilanjutkan titrasi sampai warna biru hilang
Dibuat perhitungan untuk
menentukan kadar natrium
hipoklorit
Hasil
Garam KIO3
Garam
KIO3
Hasil
FeSO4
+
H2SO4
5%
+
Air
sampai
penuh
Menetapkan Ion Ferro
+H2SO4 + air
Diambil 25 ml
K2Cr2O7
Pembahasan
 Reduksi Cr2O7
2- 2Cr2+
Oksidasi Fe2+ Fe3+
Cr2O7
2- + 14H+ + 6 2Cr2+ + 7H2O
6Fe2+ 6Fe3+ + 6
 Cr2O7
2- + 14H+ + 6Fe2+ 2Cr2+ + 7H2+ 6Fe3+
25 ml garam
ferri encer
1.SnCl2
H3PO4H2SO4
SnCl2
Difenilamin
Dititrasi dengan
K2Cr2O4
Reaksi yang terjadi :
2Fe3+
(aq) + 2e- 2Fe2+
(aq) (reduksi)
Sn2+
(aq) Sn4+
(aq) + 2e- (oksidasi)
2Fe3+
(aq) + Sn2+
(aq) 2Fe2+
(aq) + Sn4+
(aq)
kesimpulan
1. Kadar nitrit dalam garam kalium nitrit
berdasarkan percobaan adalah 142,05%
yang menunjukkan adanya kesalahan
2. Berdasarkan percobaan dapat ditentukan
kadar Cu dalam CuSO4 adalah 39,49%
atau seberat 220,5 mg
3. Berdasarkan percobaan volume Na2S2O3
yang digunakan 16,1 ml dengan kadar
menjadi kadar NaOCl 14,9%
4. Penetapan kadar ion ferro dan ferri
mengalami kegagalan. Kadar ion ferri
tidak dapat ditentukan
Ppt titrasi redoks

Ppt titrasi redoks

  • 2.
    1. Menetukan kadarnitrit 2. Menentukan kada ion Ferro (Fe3+) dalam tawas dengan metode permanganometri (tambahan) 3. Menentukan kadar Cu dalam CuSO4 4. Meneganalisis kemurnia NaOCl dalam larutan pemutih dan kemurnian KIO3 5. Menetapkan ion Ferro dan ion Ferri
  • 3.
    Landasan Teori Titrasi redoksadalah titrasi yang berdasarkan reaksi redok yaitu terjadi perpindahan electron dimana senyawa-senyawa dalam reaksi mengalami reduksi dan oksidasi ( Harjadi, 1990).
  • 4.
    Menurut Harjadi (1990)titrasi redoks dibedakan menjadi: 1. Permanganommetri 2. Iodometri
  • 5.
  • 6.
    Pembahasan Reduksi MnO4 - (aq) Mn2+ OksidasiNO2 - (aq) NO3 - (aq) 2MnO4 - (aq) + 16H+ (aq) + 10 e 2Mn2+ (aq) + 8H2O (l) 5NO2 - (aq) + 5H2O (l) 5NO3 - (aq) + 10H+ (aq) + 10 e 2MnO4 - (aq) + 5NO2 - (aq) + 6H+ (aq) 2Mn2+ (aq) + 5NO3 - (aq) + 3H2O (l)
  • 7.
    Dengan persamaan reaksi: MnO4-(aq) + 5 Fe2+(aq) + 8 H+(aq) Mn2+(aq) + 5 Fe3+(aq) + 4 H2O (l)
  • 8.
    Penentuan kadar ionferro (Fe2+) dalam tawas dengan metode permanganometri Ion ferro dalam tawas Dibuat desain eksperimen bersama asisten Ditentukan kadar ion ferro Hasil
  • 9.
    25 ml K2Cr2O7 diencerkan menjadi 100 ml 2 ml HCl 10 ml KI Iodiumyang terbentuk di titrasi dengan Na2S2O3 Amilum Perubahan warna yang terjadi saat titrasi :
  • 10.
    Reaksi yang terjadi: K2Cr2O7+ 6KI + 14HCL → 3I2 + 8 KCl + 2 CrCl3 + 7H2O Reaksi Tio dan Iod: I2 + Na2S2O3 2NaI + Na2S4O6
  • 11.
    25 ml CuSO410 ml KI Dititrasi dengan Na2S2O3
  • 12.
    Reaksi yang terjadi: CuSO4. 5 H2O(aq) + 4KI(aq) 2CuI (aq) + I2 (g) + K2SO4 (aq) + 10 H2O(aq) Larutan biru menjadi kuning kecoklatan I2 (aq) + 2Na2S2O3(aq) 2NaI (aq) + Na2S4O6(aq) Hasil akhir titrasi terbentuk endapan putih
  • 13.
  • 14.
    No . Pelakuan Hasil Kesimpulan 1.20 ml larutan pemutih Kadar NaOCl = 14,9 % 2. + H2SO4 Pekat Hijau Muda 3. + KI Dititrasi Coklat Kejinggaan V = 5 ml 4. + C6H10O5 - 5. Dititrasi Na2S2O3 V Na2S2O3 = 16,1 ml ClO-(aq) +2H+(aq) + 2 e- Cl-(aq) + H2O (l) (Reduksi) 2 I-(aq) I2(aq) + 2 e- (Oksidasi) ClO-(aq) + 2 I-(aq) + 2H+(aq) Cl-(aq) + I2(aq) + H2O (l) Dengan Persamaan Reaksi :
  • 15.
    C. Analisis kemurniankadar NaOCl dalam larutan pemutih 2 ml larutan pemutih Dimasukkan dalam erlenmeyerDitambah 25 ml akuadesDiasamkan dengan 5 ml larutan H2SO4 1 M Ditambah 10 ml larutan KI 1,0 N Dititrasi iodium yang bebas dengan larutan Na2S2O3 0,1 N sampai warna kuningDitambah indikator amilum Dilanjutkan titrasi sampai warna biru hilang Dibuat perhitungan untuk menentukan kadar natrium hipoklorit Hasil
  • 16.
  • 17.
  • 18.
    Menetapkan Ion Ferro +H2SO4+ air Diambil 25 ml K2Cr2O7
  • 19.
    Pembahasan  Reduksi Cr2O7 2-2Cr2+ Oksidasi Fe2+ Fe3+ Cr2O7 2- + 14H+ + 6 2Cr2+ + 7H2O 6Fe2+ 6Fe3+ + 6  Cr2O7 2- + 14H+ + 6Fe2+ 2Cr2+ + 7H2+ 6Fe3+
  • 20.
    25 ml garam ferriencer 1.SnCl2 H3PO4H2SO4 SnCl2 Difenilamin Dititrasi dengan K2Cr2O4
  • 21.
    Reaksi yang terjadi: 2Fe3+ (aq) + 2e- 2Fe2+ (aq) (reduksi) Sn2+ (aq) Sn4+ (aq) + 2e- (oksidasi) 2Fe3+ (aq) + Sn2+ (aq) 2Fe2+ (aq) + Sn4+ (aq)
  • 22.
    kesimpulan 1. Kadar nitritdalam garam kalium nitrit berdasarkan percobaan adalah 142,05% yang menunjukkan adanya kesalahan 2. Berdasarkan percobaan dapat ditentukan kadar Cu dalam CuSO4 adalah 39,49% atau seberat 220,5 mg 3. Berdasarkan percobaan volume Na2S2O3 yang digunakan 16,1 ml dengan kadar menjadi kadar NaOCl 14,9% 4. Penetapan kadar ion ferro dan ferri mengalami kegagalan. Kadar ion ferri tidak dapat ditentukan