RAHASIA SUKSES BISNIS
ABDURRAHMAN BIN AUF
KH Hafidz Abdurrahman
Rahasia Sukses Bisnis Abdurahman bin Auf
Siapa
Abdurrah
man bin
Auf?
 Abdurrahman bin Auf bin Abdu Auf bin Abu bin Al-
Harits bin Zuhrah bin Kilab bin Murrah bin Ka’ab
bin Lu’ay, Al-Qurasyi Az-Zuhri Al-Makki dan
kemudian Al-Madani.
 Ia dilahirkan di Makkah sepuluh tahun setelah
tahun gajah. Ketika sinar kenabian mulai
memancar ia telah berusia tiga puluh tahun. Ia
lebih mudah sepuluh tahun dari
Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam, dan lebih
tuga tiga tahun dari Umar bin Khatthab.
 Ayahnya adalah Auf bin Abdu Auf bin Abdu bin Al-
Harits Az-Zuhri, yang merupakan salah seorang
tokoh terkemuka di Bani Zuhrah.
 Nama aslinya Abdu ‘Amr bin Auf. Setelah masuk
Islam, namanya pun diubah oleh Nabi saw. dengan
Abdurrahman bin Auf.
 Dari Abdurrahman bin Auf berkata, “Dulu pada
masa jahiliyah namaku adalah Abdu Amru,
kemudian Nabi saw menamakanku Abdurrahman.”
[Hr. Hakim disahihkan oleh ad-Dzahabi]
 Nama kunyah-nya, yaitu nama yang dinisbatkan
kepada putra lelakinya, Abu Muhammad.
 Ibunya adalah Asy-Syifa binti Auf Az-Zuhriyah, ia
masuk islam berbai’at kepada Nabi saw, menjadi
seorang sahabiyah yang baik, dan mendapatkan
kebahagiaan dengan keislamannya.
Karakter
Abdurrah
man bin
Auf
 Sahlah binti Ashim menggambarkan,
“Abdurrahman bin Auf orang yang putih, dengan
mata yang lebar dan indah, dan bulu matanya
panjang. Hidung mancung, dua gigi taring bagian
atasnya panjang sehingga seolah bisa melukai
bibirnya. Mempunyai rambut yang panjang di
bawah kedua telinganya. Lehernya panjang,
berbahu lebar, dan memiliki jari-jari yang kasar.”
 Ibin Ishaq menuturkan, “Abdurrahman bin Auf
memiliki dua gigi seri yang patah, dan sedikit cacat
yang membuatnya kesulitan. Pada perang Uhud ia
terkena pukulan yang mematahkan giginya, dan
mendapat sebanyak dua puluh luka atau lebih.
Sebagian luka tersebut mengenai kakinya hingga
ia pincang.”
 Sa’ad bin Ibrahim berkata, “Abdurrahman bin Auf
biasa memakai pakaian yang seharga lima ratus
atau empat ratus.”
 Ia juga biasa memakai selendang hitam yang
menambah ketampanan dan keanggunannya.
Teristimewa, karena dipakaikan langsung oleh Nabi
saw, dan dililitkan di kepalanya dengan tangan
beliau yang mulia! Ibnu Sa’ad meriwayatkan dari
Abdullah bin Amru, “Aku melihat Rasulullah saw.
memakaikan Abdurrahman selendang hitam dan
bersabda, “Pakailah selendangmu seperti ini.”
 Dari Anas bin Malik, “Rasulullah saw. mengizinkan
Zubair bin Awwam dan Abdurrahman bin Auf
untuk memakai sutra karena penyakit gatal yang
mereka derita.” [Hr. Bukhari-Muslim]
Kemuliaan
nya dalam
Islam
 Dalam riwayat Ibn Ishaq dan yang lain disebutkan,
bahwa Abdurrahman bin Auf masuk Islam bersama
Zubair bin Awwam, Ustman bin Affan, Thalhah bin
Ubaidillah, dan Sa’ad bin Abu Waqqash melalui
tangan Abu Bakar. Mereka adalah as-Sabiquna al-
Awwalun [Generasi awal yang masuk Islam].
Umurnya ketika itu sekitar 30 tahun.
 Dia mengikuti dakwah sejak awal, sehingga
mengalami semua yang dialami dalam dakwah
bersama Nabi saw. dan para sahabat. Dia
mendapatkan kemuliaan hijrah dua kali, ke
Habasyah dan Madinah.
 Dalam riwayat Ibn Ishaq, sebagian mereka kembali
ke Mekah: Abdurrahman bin Auf, Zubair bin
Awwam, Utsman bin Affan, Mush’ab bin Umair, dll.
 Ibin Sa’ad meriwayatkan dari ayahnya,
“Bahwasanya Abdurrahman bin Auf juga dijuluki
hawari (pembela) Rasulullah saw.”
 Ya’qub bin Sufyan Al-Fasawi menyebutkan nama-
nama pembela Rasulullah saw. tidak hanya satu.
Mereka adalah: Hamzah, Ja’far, Ali, Abu Bakar,
Umar, Abu Ubaidah al-Jarrah, Utsman bin Affan,
Utsman bin Mazh’un, Abdurrahman bin Auf, Sa’ad
bin Abu Waqqash, Thalhah bin Ubaidillah, dan
Zubair bin Awwam Radhiuallahu Anhum.
 Hawariyyu an-Nabi adalah gelar yang diberikan
Nabi saw. kepada mereka, karena pembelaan
mereka kepada Nabi hingga tetes darah
penghabisan.
 Saat Perang Tabuk, Nabi bermakmum kepadanya.
Momen
Indah
Bersama
Nabi saw
Dalam riwayat Abu Ya’la, Abdurrahman bin Auf
berkata “Ada lima atau empat orang dari kami,
para shahabat Rasulullah saw, yang tak pernah
meninggalkan baginda untuk memenuhi
kebutuhan baginda siang dan malam. Suatu kali
aku datang, dan mendapati baginda telah keluar,
maka aku mengikuti baginda. Baginda mengikuti
salah satu kebun yang berada di Al-Aswaf [Kebun
Abdurrahman bin Auf]. Baginda shalat, lalu
melamakan sujudnya. Aku menangis dan berkata,
“Allah telah mencabut ruhnya!”, “Maka baginda
mengangkat kepalanya dan memanggilku lalu
bertanya, “Ada apa denganmu?” Jawabnya, “Ya
Rasulullah, engkau terlalu lama sujud, aku mengira
Allah telah mencabut nyawa Rasul-Nya, aku tidak
akan bertemu lagi dengannya!”
Baginda bersabda, “Aku sujud sebagai rasa syukur
kepada Rabb-ku yang telah mengujiku dengan
umatku. Siapa yang bershalawat kepadaku dari
umatku, maka Allah akan menulis sepuluh kebaikan
untuknya, dan menghapus sepuluh kejahatan
darinya.”
Abdurrahman bin Auf ra selalu mendampingi
Nabi saw setiap kali bepergian. Dia mendampingi
berziarah kepada para shahabat, mengunjungi
mereka yang sakit, mengajaknya untuk melihat
anak-anak dan keluarganya.
Dia pun melayani baginda, belajar langsung dari
baginda, bertanya, menghafal hadits, dan
meriwayatkan berbagai moment yang dialaminya
bersama baginda saw. kepada umat.
Abdurrazzaq dan Ibn Asakir meriwayatkan secara
mursal dari Ubaidillah bin Abdullah bin Utbah bin
Mas’ud, “Bahwa Rasulullah saw. memberi sesuatu
kepada sejumlah orang, Abdurrahman bin Auf ada
di antaranya. Namun, Rasulullah saw tidak
memberinya apa yang baginda berikan kepada
yang lain. Abdurrahman pun keluar sambil
menangis. Dia berjumpa Umar yang bertanya,
“Apa yang membuatmu menangis?” Dia
menjawab, “Rasulullah saw. memberi sesuatu
kepada sekelompok orang di mana aku bersama
mereka. Namum baginda meninggalkanku dan
tidak memberiku apa-apa. Aku takut Rasulullah
saw. sengaja tidak memberikan karena suatu yang
membuat baginda marah kepadaku!”
Umar lalu mendatangi Rasulullah saw dan
memberitahu baginda tentang Abdurrahman bin
Auf, dan apa yang telah dikatakannya. Rasulullah
saw bersabda, “Aku sama sekali tidak menyimpan
kemarahan kepadanya, namun aku percaya kepada
keimanannya.”
Tampaknya, Nabi saw. mendapatkan wahyu dari
Allah tentang nikmat yang akan Allah berikan
kepadanya. Karena ini menyangkut sahabat yang
dicintainya, Nabi saw. pun bersikap demikian. Tapi,
Nabi yakin dengan keimanannya, ketika dia
mendapatkan ujian nikmat yang luar biasa itu.
Nabi saw. pun mendoakannya, agar rizki yang
diberikan oleh Allah kepadanya berkah.
Dia menyertai Nabi saw. dalam semua peperangan
besar. Mulai dari Perang Badar, Uhud, Khandaq,
Hudaibiyyah, Perang Khaibar, Penaklukan kota
Makkah, Hunain, hingga Perang Tabuk.
Dia termasuk 10 sahabat yang membaiat Nabi
dalam Baiat Ridhwan, di Hudaibiyyah. 10 sahabat
yang mendapat jaminan masuk surge.
Dia yang diminta Nabi mengumumkan keharaman
keledai jinak, saat Perang Khaibar.
Dia mengikuti Haji Wada’ bersama Nabi dan 100
ribu kaum Muslim tahun 10 H.
Dalam riwayat as-Sya’bi, ketika Nabi wafat, dia
termasuk empat sahabat yang ada di liang kubur
Nabi saw.
Wara’,
Zuhud dan
Lembut
Hatinya
Wara’ adalah sikap menjaga diri tidak saja dari
perkara yang haram, tetapi juga makruh dan
syubhat. Sikap ini tampak dari pengakuan Ustman,
sebagai veteran Perang Badar, yang menerima
wasiat 400 Dinar dari Abdurrahman bin Auf. “Harta
Abdurrahman adalah harta yang bersih, dan
barakah.”
Zuhud adalah sikap batin, yang lebih meyakini apa
yang ada dalam genggaman Allah, ketimbang apa
yang ada di tangannya. Dengannya, dia menguasai
dunia, bukan dikuasai dunia. Dia bisa menolak
dunia, bukan karena tidak mampu. Abdurrahman
ditawari Sa’d bin Rabi’ separo hartanya, dan salah
seorang isterinya, tetapi semuanya itu ditolak. Dia
hanya meminta ditunjukkan pasar untuk berbisnis.
Dia tidak disandera oleh harta, kekayaan dan
keluarganya. Harta dan kekayaannya berlimpah,
tidak membuatnya kikir. Justru, dia berdoa
dibebaskan oleh Allah dari kekikiran hatinya.
Abu Salamah bin Abdurrahman bin Auf dari Aisyah
ra, “Bahwa Rasulullah saw. pernah bersabda,
“Sesungguhnya urusan kalian merupakan salah
satu hal penting yang aku tinggalkan nanti. Tidak
akan ada yang bisa bersabar mengurus kalian,
kecuali orang-orang yang bersabar.” Aisyah
berkata, “Maka Allah memberi ayahmu
[Abdurrahman] minuman dari mata air salsabil di
surga.” karena dia memberi istri-istri Nabi saw.
harta sebanyak empat puluh ribu dinar.” [Hr.
Ahmad, Tirmidzi, Ibn Hibban, dan Hakim]
Zubair bin Bakar berkata, “Abdurrahman bin Auf
adalah orang kepercayaan Rasulullah saw dalam
mengurus istri-istri baginda.” Abdurrahman yang
mengurus kebutuhan mereka, mendampingi
mereka menunaikan haji, memberikan nafkah
kepada mereka, menginfakkan harta yang banyak
bagi mereka, dan berwasiat setelah kematiannya
untuk mereka dengan harta yang cukup banyak.
Anas bin Malik berkata, “Ketika Aisyah sedang
berada di rumahnya, dia mendengar suara
gemuruh di Madinah. Dia bertanya, “Suara apakah
itu?” Mereka berkata, “Kafilah Abdurrahman bin
Auf telah datang dari Syam membawa segala hal.
Anas berkata, “Saat itu jumlahnya tuju ratus unta.
Madinah pun terguncang oleh suaranya!”
Aisyah berkata, “Aku telah mendengar Rasulullah
saw. bersabda, “Aku telah melihat Abdurrahman
bin Auf masuk surga dengan merangkak.” Ketika
berita ini sampai ke Abdurrahman bin Auf, ia
berkata, “Jika sanggup, aku akan memasukinya
dengan berdiri” Maka dia pun membelanjakan
seluruh kafilah tersebut dengan semua bawaannya
di jalan Allah Azza wa Jalla.” [Hr. Ahmad, at-
Thabrani, Abu Nu’aim]
Utsman bin As-Syarid berkata, “Abdurrahman bin
Auf meninggalkan 1000 unta dan 3000 domba di
Baqi’, serta 1000 kuda yang digembalakan di Baqi’.
Di Al-Jurf dia menanam dengan menggunakan 20
penyiram tanaman, dan menjamin makanan pokok
keluarganya selama setahun.” [Hr. Hakim]
Dari Syaqiq bin Salamah, “Abdurrahman
mendatangi Ummu Salamah dan berkata, “Wahai
Ummul mukminin, aku sungguh takut celaka. Aku
adalah orang yang paling kaya di Quraisy. Aku baru
saja menjual tanah seharga 40,000 Dinar! Ummu
Salamah berkata, “Infakkanlah wahai anakku,
sesungguhnya aku telah mendengar
Rasulullah saw. bersabda, “Sesungguhnya ada di
antara sahabatku yang tidak akan melihatku
setelah aku berpisah dengannya.” [Hr. Ahmad, al-
Bazzar dan Ibn Abdil Barr]
Ibn Abbas berkata, “Aku tidak pernah menyaksikan
orang yang begitu merinding sebagaimana
Abdurrahman bin Auf ketika mendengar bacaan al-
Qur’an.” [Hr. Ibn Hibban]
Ibadah,
dan
Pengorban
annya
di Jalan
Allah
Ibrahim bin Abdurrahman bin Auf berkata,
“Abdurrahman bin Auf selalu melakukan shalat
yang panjang sebelum shalat Zhuhur, dan jika ia
mendengar adzan, akan menarik jubahnya dan
keluar [ke Masjid].”
Abdullah bin Umar berkata, “Jika Abdurrahman bin
Auf memasuki rumahnya, dia akan membacakan
ayat kursi di setiap sudutnya.”
Abdurrahman bin Auf juga menunaikan beberapa
kali ibadah haji, sejak zaman Nabi. Ketika Nabi saw.
wafat, dia sering ditugaskan oleh para Khalifah,
mulai dari Abu Bakar, Umar hingga Ustman, untuk
menyertai isteri-isteri Nabi berhaji.
Dia harus meninggalkan Makkah untuk hijrah ke
Habasyah, demi menyelamatkan agamanya dari
fitnah kaum Kafir Quraisy.
Setelah terjadinya Bai’at Aqabah II, dia bersama
kaum Muslim pun hijrah ke Madinah. Dia
tinggalkan semua harta kekayaannya di Makkah.
Datang ke Madinah tidak membawa apa-apa,
kecuali seekor kuda yang ditunggangi, dan sehelai
baju yang dia pakai.
Abdurrahman bin Auf tidak hanya mengorbankan
hartanya, tetapi juga jiwa dan raganya. Ibn Sa’ad
menuturkan, “Telah sampai kepadaku bahwa
Abdurrahman bin Auf mendapat sebanyak 20 satu
luka pada Perang Uhud. Dia juga terluka di kakinya
hingga mengakibatkannya pincang.”
Saat berkecamuknya Perang Uhud, Rasulullah
saw memeriksa para sahabatnya dan bertanya
tentang keadaan mereka. Baginda juga mencari-
cari informasi tentang Abdurrahman bin Auf, dan
pada momen yang mulia tersebut baginda saw.
Mengumumkan, bahwa Malaikat turut berperang
bersama Abdurrahman bin Auf, dan membantunya
menghadapi musuh.
Al-Bazzar, Ath-Thabrani, dan Ibnu Asakir dari al-
Harits bin as-Shimmah berkata, “Nabi saw.
bertanya kepadaku pada saat Perang Uhud, dan
saat itu beliau berada di jalan yang ada di gunung,
“Apakah engkau melihat Abdurrahman bin Auf?”
Aku menjawab, “Ya, aku melihatnya disamping
bukit kecil itu sedang menghadapi sekelompok
pasukan musyrikin. Aku hendak membantunya,
namun ketika aku melihatmu, aku pun menemuimu
terlebih dahulu.” Maka Rasulullah saw. bersabda,
“Sesungguhnya Malaikat ikut berperang
bersamanya.” Al-Harits berkata, “Aku pergi
menemui Abdurrahman, dan aku melihat tujuh
orang musuh telah terkapar di sekelilingnya. Aku
bertanya, “Sungguh engkau beruntung! Apakah
engkau telah membunuh mereka semua?” Dia
berkata, “Kalau ini Artha’ah bin Abdu Syurahbil dan
ini, aku yang telah membunuh mereka. Tetapi yang
lain telah dibunuh oleh sesuatu yang tidak terlihat
olehku!” Maka aku berkata, “Sungguh benar Allah
dan Rasul-Nya.”
Harta
yang
Dibelanja
kan
Az-Zuhri menuturkan, “Abdurrahman bin Auf telah
membelanjakan separo hartnya di zaman Nabi
saw. Setelah itu, membelanjakan 40,000 Dinar,*
500 kuda dan 500 kendaraan.”
Ibn Hajar menuturkan, “Ada yang mengatakan, dia
telah membebaskan 30 budak setiap hari.” [al-
Ishabah, Juz IV/291]. Ja’far bin Burqan berkata,
“Telah sampai kepadaku, Abdurrahman telah
membebaskan 30,000 budak.” [Hr. Abu Nu’aim
dalam al-Hilyah]
* [1 Dinar = 4,25 gram, 4,25 x 40,000 x Rp. 700,000 = Rp. 119 milyar]
Kepada putra Abdurrahman bin Auf, Aisyah
menuturkan, “Allah memberi ayahmu minuman
dari mata air salsabil di surga.” karena dia
memberi istri-istri Nabi saw. harta sebanyak 40,000
Dinar.” [Hr. Ahmad, Tirmidzi, Ibn Hibban, dan
Hakim]
Ketika mendengar hadits dari Aisyah, bahwa dia
akan masuk surga dengan merangkak, setelah
membawa 700 kafilah dari Syam, maka dia
belanjakan seluruhnya di jalan Allah.
Ketika mendengar hadits dari Ummu Salamah,
bahwa ada sahabat Nabi yang tidak akan pernah
bertemu lagi dengan baginda, maka dia infakkan
seluruh hasil penjualan tanahnya, 40,000 Dinar.
Wasiatnya untuk 100 veteran Perang Badar,
masing-masing mendapatkan 400 Dinar.*
Ibn Sa’ad, al-Hakim, dan lainnya meriwayatkan, dari
Utsman bin As-Syarid, “Abdurrahman bin Auf
meninggalkan 1000 unta dan 3000 doma di Baqi’,
serta 1000 kuda yang digembalakan di Baqi’. Di al-
Jurf, dia menanam dengan menggunakan 20
penyiram tanaman, yang menjamin makanan
pokok keluarganya selama setahun.”
* [1 Dinar = 4,25 gram, 4,25 x 400 x Rp. 700,000 = Rp. 1,190,000,000]
Ibn Asakir meriwayatkan dari Urwah bin Zubair,
“Abdurrahman bin Auf mewasiatkan 50,000 Dinar
di jalan Allah. Setiap orang mendapat bagian
darinya sebanyak 1000 Dinar.”
Saat wafat, dia meninggalkan 4 isteri, masing-
masing mendapatkan Rp. 297,5 milyar. Anas bin
Malik menuturkan, “Aku telah melihat setiap orang
dari istrinya mendapat bagian setelah kematiannya
sebesar 100,000 Dinar.”*
Dia pernah menikahi 16 wanita. Mempunyai 30
anak, 22 putra, dan 8 putri.
* [1 Dinar = 4,25 gram, 4,25 x 100,000 x Rp. 700,000 = Rp. 297,5 milyar]
Kiat
Bisnisnya,
dan Sukses
Karena
Allah
Abdurrahman bin Auf meyakini betul firman Allah
SWT:
‫اا‬
‫ا‬
‫ا‬‫ا‬‫ا‬‫ا‬‫ا‬
‫ا‬
‫ا‬‫ا‬‫ا‬‫ا‬
‫ا‬
‫ا‬
‫ا‬
‫ا‬‫ا‬‫ا‬‫ااا‬
‫ا‬
‫ا‬‫ا‬‫ا‬‫ا‬‫ا‬‫ا‬‫ا‬‫ا‬‫ااا‬‫ا‬‫ا‬‫ا‬‫ا‬‫ا‬
‫ا‬
‫ا‬‫ا‬‫ا‬‫ا‬‫ا‬
“Allah melapangkan rizki siapa saja yang Dia
kehendaki, dan menyempitkannya.” [Q.s. ar-Ra’d:
26]
Ayat seperti ini diulang lebih dari sekali dalam al-
Qur’an, setidaknya ada 9 kali.
Jadi, Allahlah yang menjadi sumber rizki, yang
melapangkan dan menyempitkan rizki hamba-Nya.
Bukan semata karena usaha dan kehebatan
manusia. Inilah keyakinan Abdurrahman bin Auf.
Allah memberikan dan melapangkan rizki
seseorang karena beberapa faktor:
1- Keyakinan dan tawakkal kepada Allah SWT [Hr.
Bukhari];
2- Keimanan dan ketakwaannya kepada Allah SWT
[Q.s. al-A’raf: 96]
3- Ikhlas, tawadhu’, tidak sombong, wara’ dan
zuhud [Q.s. as-Syura: 27].
4- Harta tidak akan berkurang karena diinfakkan.
Justru, akan bertambah. Allah berfirman [Q.s.
Saba’: 39]
5- Hanya mencari dan menggunakan rizki yang
halal dan thayyib [Q.s. al-Baqarah: 168]
6- Menyukuri nikmat dan anugerah yang Allah SWT
berikan, baik besar, kecil, banyak maupun sedikit
akan menambah rizki [Q.s. Ibrahim: 7]
7- Tidak berputus asa terhadap rahmat Allah SWT
[Q.s. Yusuf: 87]
8- Bekerja keras dan berusaha terus-menerus
tanpa mengenal lelah, dan mempraktikkan
hukum sebab-akibat [Q.s. al-Qashash: 77 dan al-
An’akabut: 69].
9- Output keimanan dan ketakwaan dalam bisnis
adalah kejujuran, amanah, qana’ah, selalu
bersyukur, tidak hasad terhadap pesaing bisnis,
wara’, dan zuhud.
Pemahaman Abdurrahman bin Auf:
1- Bukan harta berlimpa yang membawanya
masuk surga atau neraka, tetapi mencari dan
membelanjakannya sesuai dengan ridha Allah
SWT;
2- Modal bukan satu-satunya komponen untuk
memulai usaha;
3- Harus mempunyai manajemen waktu yang baik
[bisnis, masjid, jihad, mencari dan
mengamalkan ilmu dan mengurus keluarga].
4- Modal dan barang halal, menghindari syubhat;
5- Jual-beli adalah ketrampilan yang penting;
6- Membelanjakan harta semata untuk Allah, tidak
membuatnya berkurang, justru semakin
bertambah dan berkah;
7- Ikhlas, tawadhu’, ulet, kreatif, wara’, zuhud,
qana’ah, dan terus-menerus mendekatkan diri
kepada Allah akan kunci kesuksesannya.
Abdurrahman menuturkan kiat binisnisnya, “Aku
tidak menolak keuntungan meski sedikit… Aku
tidak pernah melambatkan penjualan barang
terhadap orang yang memintanya.. Aku tidak
menjual dengan pembayaran mundur.”
Secara umum, kiat-kiat bisnisnya, bisa dirumuskan
sebagai berikut:
1- Sedikit, tapi untung;
2- Selalu bersyukur dan qana’ah, meski untungnya
hanya sedikit;
3- Menetapi janji dengan pelanggan;
4- Jual-beli tunai [cash], tidak kredit;
5- Istiqamah dalam berusaha [terus-menerus],
tidak mengenal lelah dan putus asa;
6- Usaha, mendekatkan diri kepada Allah, berdoa
dan tetap bertawakkal kepada-Nya;
7- Memperbanyak shalat sunah, dzikir, membaca
al-Qur’an, dan infak untuk Allah SWT..
8- Selalu muhasabah diri..
Akhir
Hayat dan
Makam-
nya
Beliau wafat tahun 32 H, di usia 75 tahun.
Beliau wafat di Madinah, dan dimakamkan di
Makam Baqi’, yang disyafaati Rasulullah saw.
Ibn Sa’ad, al-Fasawi, Ishaq bin Rahawaih, al-Hakim,
Ibnu Asakir, dan yang lain menuturkan dari Ibrahim
bin Abdurrahman bin Auf, berkata, “Abdurrahman
pingsan dalam sakitnya sehinga mereka menyang-
ka, kalau dia saat itu telah meninggal. Mereka lalu
meninggalkannya dan menutupinya dengan kain.
Lalu istrinya, Ummu Kultsum bin Uqbah pergi
menuju masjid untuk bersandar dan shalat.
Mereka berada dalam keadaan demikian sekitar
satu jam dan dia tetap dalam keadaan pingsannya.
Kemudian dia bangun. Kata pertama yang dia
ucapkan adalah takbir, dan keluarganya pun ikut
bertakbir.” Lalu dia berkata, “Kalian benar, dalam
pingsanku sesungguhnya aku di bawa oleh dua
orang laki-laki yang kasar dan keras. Mereka
berkata, “Marilah kami akan menghadapkanmu
kepada Yang Maha Perkasa lagi Maha Terpercaya
untuk dihakimi.” Mereka pun membawaku hingga
bertemu seorang laki-laki yang berkata,
“Kemanakah kalian membawa orang ini?” Mereka
menjawab, “Kami akan menghakiminya di
hadapan Yang Maha Perkasa dan Maha
Terpercaya.” Maka dia berkata, “Kembalikanlah
dia, sesungguhnya dia adalah di antara mereka
yang telah ditetapkan bagi mereka kebahagiaan
dan ampunan sejak mereka masih berada di perut
ibu mereka, dan sesungguhnya ia akan tetap
berada di tengah keluarganya hingga waktu yang
ditentukan Allah.” Setelah itu ia hidup selama
sebulan dan kemudian meninggal.”
Di share ulang oleh https://anaksholeh.net , untuk
artikel tentang ekonomi dan bisnis bisa klik ini.

More Related Content

PPTX
Menjadi SuperMuslim sejati
PPTX
Pemuda dan Kebangkitan Islam
PPSX
06.3 RINGKASAN HUKUM RIBA, QARD, & DAIN
PPTX
Materi Ustadz Felix Siauw - Beyond The Inspiration
PPTX
Ppt materi 3 (ngaku mukmin)
PPSX
05.4 HUKUM JUAL BELI (KLASIK)
PPTX
Hukum-Hukum Hijrah (KH. Shiddiq Al-Jawi)
PPTX
Peran pemuda islam dalam sejarah
Menjadi SuperMuslim sejati
Pemuda dan Kebangkitan Islam
06.3 RINGKASAN HUKUM RIBA, QARD, & DAIN
Materi Ustadz Felix Siauw - Beyond The Inspiration
Ppt materi 3 (ngaku mukmin)
05.4 HUKUM JUAL BELI (KLASIK)
Hukum-Hukum Hijrah (KH. Shiddiq Al-Jawi)
Peran pemuda islam dalam sejarah

What's hot (20)

PPSX
02.4 AQIDAH PENGUSAHA MUSLIM (TAWAKAL)
PDF
Sirah Nabawiyah 64: Dakwah ke Thaif
PPSX
05.1 RINGKASAN HUKUM JUAL BELI
PPTX
Ta'rif Hizbut Tahrir
PPTX
Akhirat - Orientasi Hidup Kita
PPTX
Fathu Makkah
PPSX
04.1 KONSEP AKAD
PPTX
Kisah abdurrahman bin auf
PPTX
PERANG BADAR
PPTX
Syariah dan khilafah mewujudkan rahmatan lil alamin (Edisi 1)
PPTX
Sesi 2, Jalan Menuju Iman
PPS
Keutamaan menuntut ilmu
PPTX
Islamic Personality (Kepribadian Islami)
PPTX
Dosa-dosa Besar Saat ini dan Upaya Menggugurkannya
PPT
Akhlak remaja dalam pergaulan slideshare
PPTX
Rukun iman & rukun islam
PPTX
Wahai muslimah, tutuplah auratmu, kenakan.ppt
PDF
Sirah Nabawiyah 15: Perang Fijar dan Hilful Fudhul
PPTX
Solusi palestina hanyalah jihad yg dilancarkan khilafah
PPTX
Muhammad Al-Fatih
02.4 AQIDAH PENGUSAHA MUSLIM (TAWAKAL)
Sirah Nabawiyah 64: Dakwah ke Thaif
05.1 RINGKASAN HUKUM JUAL BELI
Ta'rif Hizbut Tahrir
Akhirat - Orientasi Hidup Kita
Fathu Makkah
04.1 KONSEP AKAD
Kisah abdurrahman bin auf
PERANG BADAR
Syariah dan khilafah mewujudkan rahmatan lil alamin (Edisi 1)
Sesi 2, Jalan Menuju Iman
Keutamaan menuntut ilmu
Islamic Personality (Kepribadian Islami)
Dosa-dosa Besar Saat ini dan Upaya Menggugurkannya
Akhlak remaja dalam pergaulan slideshare
Rukun iman & rukun islam
Wahai muslimah, tutuplah auratmu, kenakan.ppt
Sirah Nabawiyah 15: Perang Fijar dan Hilful Fudhul
Solusi palestina hanyalah jihad yg dilancarkan khilafah
Muhammad Al-Fatih
Ad

Similar to Rahasia Sukses Bisnis Abdurahman bin Auf (20)

PPTX
Biogfafi nabi abdurrahman bin auf
PPTX
Yuk Ngaji ! - Belajar dari Perjalanan Hidup Khulafaur Rasyidin
PPTX
Biru Krem Scrapbook Ilustratif Presentasi Sejarah.pptx
PPTX
TUGAS PPT LEADERSHIP.pptx
DOCX
Abdullah bin zubair
PPTX
Konsep tabaruk
PDF
01. kitab permulaan wahyu
DOCX
Tanya jawab keutamaan sahabat
DOCX
Tanya jawab keutamaan sahabat
PPTX
Fathul Mekkah - Daurah Sirah Nabawiyah.pptx
PDF
Sirah Nabawiyah
PPTX
KAJIAN FIQIH ADZAN materi kajian yayasan ACR
DOCX
Perintah untuk umrah
DOCX
Perintah untuk umrah
DOCX
Perintah untuk umrah
PDF
Sirah nabawiyah al hafizh abdul ghoni
PDF
Khutbah rasulullah saaw di ghadir khum (pengangkatan imam ali as)
PPTX
Konsep dan Dalil tabarruk
PPTX
Konsep tabaruk
DOCX
Biografi para tabi`in
Biogfafi nabi abdurrahman bin auf
Yuk Ngaji ! - Belajar dari Perjalanan Hidup Khulafaur Rasyidin
Biru Krem Scrapbook Ilustratif Presentasi Sejarah.pptx
TUGAS PPT LEADERSHIP.pptx
Abdullah bin zubair
Konsep tabaruk
01. kitab permulaan wahyu
Tanya jawab keutamaan sahabat
Tanya jawab keutamaan sahabat
Fathul Mekkah - Daurah Sirah Nabawiyah.pptx
Sirah Nabawiyah
KAJIAN FIQIH ADZAN materi kajian yayasan ACR
Perintah untuk umrah
Perintah untuk umrah
Perintah untuk umrah
Sirah nabawiyah al hafizh abdul ghoni
Khutbah rasulullah saaw di ghadir khum (pengangkatan imam ali as)
Konsep dan Dalil tabarruk
Konsep tabaruk
Biografi para tabi`in
Ad

More from Suryono . (15)

PPTX
Solusi Sistemik yg Jitu untuk Mengatasi Problem Akibat Ekonomi Kapitalisme
PPTX
Islam & Toleransi Agama
PPTX
Islamic Unity - by Felix Siauw
PPT
Hukum Samsarah (Makelar) Dalam Islam
PPTX
Syahadat Sempurna - Langkah Kecil Kokohkan Iman
PPTX
Clothing In Islam ( Hukum Pakaian Dalam Islam)
PPT
Power Point Ustadz Felix Siauw - Meneladani Dakwah Rasulullah SAW
PPTX
Materi Presentasi Ustadz Felix Siauw : Life Is Choice
PPTX
Hukum Pemakaian Hadist Ahad Dalam Permasalahan Aqidah
PPT
Shodaqah Desain Kajian (FREE) Oleh MDC Chapter Malang
PPT
Kajian Islami Tentang LGBT Bahaya dan Solusinya 14 Februari 2015
PPT
Fiqh Bisnis Islami ~ Pengusaha Hijrah 12 November 2015
PPT
Membentuk Karakter Positif Anak
PPTX
Hidup Islami Dengan Teknologi oleh Farid Ma'ruf
PPT
Akad Bisnis Syariah di JBN Hall 1 okt 2015 oleh KH Sidiq al Jawi
Solusi Sistemik yg Jitu untuk Mengatasi Problem Akibat Ekonomi Kapitalisme
Islam & Toleransi Agama
Islamic Unity - by Felix Siauw
Hukum Samsarah (Makelar) Dalam Islam
Syahadat Sempurna - Langkah Kecil Kokohkan Iman
Clothing In Islam ( Hukum Pakaian Dalam Islam)
Power Point Ustadz Felix Siauw - Meneladani Dakwah Rasulullah SAW
Materi Presentasi Ustadz Felix Siauw : Life Is Choice
Hukum Pemakaian Hadist Ahad Dalam Permasalahan Aqidah
Shodaqah Desain Kajian (FREE) Oleh MDC Chapter Malang
Kajian Islami Tentang LGBT Bahaya dan Solusinya 14 Februari 2015
Fiqh Bisnis Islami ~ Pengusaha Hijrah 12 November 2015
Membentuk Karakter Positif Anak
Hidup Islami Dengan Teknologi oleh Farid Ma'ruf
Akad Bisnis Syariah di JBN Hall 1 okt 2015 oleh KH Sidiq al Jawi

Recently uploaded (20)

DOCX
Download Modul Ajar Kurikulum Berbasis Cinta ( KBC ) Bahasa Arab Kelas 10 Ter...
DOCX
Modul Ajar Deep Learning Ekonomi Kelas 10 SMA Terbaru 2025
PPTX
POLA PIKIR TETAP DAN POLA PIKIR BERTUMBUH.pptx
PDF
Buku Teks KSSM Sains Sukan Tingkatan Empat
DOCX
Modul Ajar Deep Learning Informatika Kelas 10 SMA Terbaru 2025
PPTX
bahan FGD_Kebijakan Pembelajaran Penilaian.pptx
PDF
Modul Ajar Deep Learning Seni Budaya Kelas 1 Kurikulum Merdeka
PPTX
Contoh Soal TKA Geografi Kelas XIIhhffff
DOCX
Modul Ajar Deep Learning PKWU Kerajinan Kelas 11 SMA Terbaru 2025
DOCX
Download Modul Ajar Kurikulum Berbasis Cinta ( KBC ) Aqidah Akhlak Kelas 7 Te...
PPTX
Tugas_Guru_Wali_Permendikbud_11_2025.pptx
PDF
Modul Ajar Deep Learning Matematika Kelas 4 Kurikulum Merdeka
PDF
Materi Pendidikan Agama Islam - Kelas 11 SMA - Berpikir Kritis dan Mengembang...
DOCX
Download Modul Ajar Kurikulum Berbasis Cinta ( KBC ) SKI Kelas 7 MTs
DOCX
Download Modul Ajar Kurikulum Berbasis Cinta ( KBC ) Fiqih Kelas 10 Terbaru 2025
DOCX
Modul Ajar Pembelajaran Mendalam Informatika Kelas X SMA Terbaru 2025
PDF
Materi Pendidikan Agama Islam - Kelas 12 SMA - Cabang Iman: Keterkaitan antar...
DOCX
Daftar Judul Paper Artificial Intelligence in Information System
DOCX
Modul Ajar Deep Learning Fisika Kelas 12 SMA Terbaru 2025
PPTX
Rekayasa-Prompt-untuk-Kreasi-Konten bahan peer teaching.pptx
Download Modul Ajar Kurikulum Berbasis Cinta ( KBC ) Bahasa Arab Kelas 10 Ter...
Modul Ajar Deep Learning Ekonomi Kelas 10 SMA Terbaru 2025
POLA PIKIR TETAP DAN POLA PIKIR BERTUMBUH.pptx
Buku Teks KSSM Sains Sukan Tingkatan Empat
Modul Ajar Deep Learning Informatika Kelas 10 SMA Terbaru 2025
bahan FGD_Kebijakan Pembelajaran Penilaian.pptx
Modul Ajar Deep Learning Seni Budaya Kelas 1 Kurikulum Merdeka
Contoh Soal TKA Geografi Kelas XIIhhffff
Modul Ajar Deep Learning PKWU Kerajinan Kelas 11 SMA Terbaru 2025
Download Modul Ajar Kurikulum Berbasis Cinta ( KBC ) Aqidah Akhlak Kelas 7 Te...
Tugas_Guru_Wali_Permendikbud_11_2025.pptx
Modul Ajar Deep Learning Matematika Kelas 4 Kurikulum Merdeka
Materi Pendidikan Agama Islam - Kelas 11 SMA - Berpikir Kritis dan Mengembang...
Download Modul Ajar Kurikulum Berbasis Cinta ( KBC ) SKI Kelas 7 MTs
Download Modul Ajar Kurikulum Berbasis Cinta ( KBC ) Fiqih Kelas 10 Terbaru 2025
Modul Ajar Pembelajaran Mendalam Informatika Kelas X SMA Terbaru 2025
Materi Pendidikan Agama Islam - Kelas 12 SMA - Cabang Iman: Keterkaitan antar...
Daftar Judul Paper Artificial Intelligence in Information System
Modul Ajar Deep Learning Fisika Kelas 12 SMA Terbaru 2025
Rekayasa-Prompt-untuk-Kreasi-Konten bahan peer teaching.pptx

Rahasia Sukses Bisnis Abdurahman bin Auf

  • 1. RAHASIA SUKSES BISNIS ABDURRAHMAN BIN AUF KH Hafidz Abdurrahman
  • 3. Siapa Abdurrah man bin Auf?  Abdurrahman bin Auf bin Abdu Auf bin Abu bin Al- Harits bin Zuhrah bin Kilab bin Murrah bin Ka’ab bin Lu’ay, Al-Qurasyi Az-Zuhri Al-Makki dan kemudian Al-Madani.  Ia dilahirkan di Makkah sepuluh tahun setelah tahun gajah. Ketika sinar kenabian mulai memancar ia telah berusia tiga puluh tahun. Ia lebih mudah sepuluh tahun dari Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam, dan lebih tuga tiga tahun dari Umar bin Khatthab.  Ayahnya adalah Auf bin Abdu Auf bin Abdu bin Al- Harits Az-Zuhri, yang merupakan salah seorang tokoh terkemuka di Bani Zuhrah.
  • 4.  Nama aslinya Abdu ‘Amr bin Auf. Setelah masuk Islam, namanya pun diubah oleh Nabi saw. dengan Abdurrahman bin Auf.  Dari Abdurrahman bin Auf berkata, “Dulu pada masa jahiliyah namaku adalah Abdu Amru, kemudian Nabi saw menamakanku Abdurrahman.” [Hr. Hakim disahihkan oleh ad-Dzahabi]  Nama kunyah-nya, yaitu nama yang dinisbatkan kepada putra lelakinya, Abu Muhammad.  Ibunya adalah Asy-Syifa binti Auf Az-Zuhriyah, ia masuk islam berbai’at kepada Nabi saw, menjadi seorang sahabiyah yang baik, dan mendapatkan kebahagiaan dengan keislamannya.
  • 5. Karakter Abdurrah man bin Auf  Sahlah binti Ashim menggambarkan, “Abdurrahman bin Auf orang yang putih, dengan mata yang lebar dan indah, dan bulu matanya panjang. Hidung mancung, dua gigi taring bagian atasnya panjang sehingga seolah bisa melukai bibirnya. Mempunyai rambut yang panjang di bawah kedua telinganya. Lehernya panjang, berbahu lebar, dan memiliki jari-jari yang kasar.”  Ibin Ishaq menuturkan, “Abdurrahman bin Auf memiliki dua gigi seri yang patah, dan sedikit cacat yang membuatnya kesulitan. Pada perang Uhud ia terkena pukulan yang mematahkan giginya, dan mendapat sebanyak dua puluh luka atau lebih. Sebagian luka tersebut mengenai kakinya hingga ia pincang.”
  • 6.  Sa’ad bin Ibrahim berkata, “Abdurrahman bin Auf biasa memakai pakaian yang seharga lima ratus atau empat ratus.”  Ia juga biasa memakai selendang hitam yang menambah ketampanan dan keanggunannya. Teristimewa, karena dipakaikan langsung oleh Nabi saw, dan dililitkan di kepalanya dengan tangan beliau yang mulia! Ibnu Sa’ad meriwayatkan dari Abdullah bin Amru, “Aku melihat Rasulullah saw. memakaikan Abdurrahman selendang hitam dan bersabda, “Pakailah selendangmu seperti ini.”  Dari Anas bin Malik, “Rasulullah saw. mengizinkan Zubair bin Awwam dan Abdurrahman bin Auf untuk memakai sutra karena penyakit gatal yang mereka derita.” [Hr. Bukhari-Muslim]
  • 7. Kemuliaan nya dalam Islam  Dalam riwayat Ibn Ishaq dan yang lain disebutkan, bahwa Abdurrahman bin Auf masuk Islam bersama Zubair bin Awwam, Ustman bin Affan, Thalhah bin Ubaidillah, dan Sa’ad bin Abu Waqqash melalui tangan Abu Bakar. Mereka adalah as-Sabiquna al- Awwalun [Generasi awal yang masuk Islam]. Umurnya ketika itu sekitar 30 tahun.  Dia mengikuti dakwah sejak awal, sehingga mengalami semua yang dialami dalam dakwah bersama Nabi saw. dan para sahabat. Dia mendapatkan kemuliaan hijrah dua kali, ke Habasyah dan Madinah.  Dalam riwayat Ibn Ishaq, sebagian mereka kembali ke Mekah: Abdurrahman bin Auf, Zubair bin Awwam, Utsman bin Affan, Mush’ab bin Umair, dll.
  • 8.  Ibin Sa’ad meriwayatkan dari ayahnya, “Bahwasanya Abdurrahman bin Auf juga dijuluki hawari (pembela) Rasulullah saw.”  Ya’qub bin Sufyan Al-Fasawi menyebutkan nama- nama pembela Rasulullah saw. tidak hanya satu. Mereka adalah: Hamzah, Ja’far, Ali, Abu Bakar, Umar, Abu Ubaidah al-Jarrah, Utsman bin Affan, Utsman bin Mazh’un, Abdurrahman bin Auf, Sa’ad bin Abu Waqqash, Thalhah bin Ubaidillah, dan Zubair bin Awwam Radhiuallahu Anhum.  Hawariyyu an-Nabi adalah gelar yang diberikan Nabi saw. kepada mereka, karena pembelaan mereka kepada Nabi hingga tetes darah penghabisan.  Saat Perang Tabuk, Nabi bermakmum kepadanya.
  • 9. Momen Indah Bersama Nabi saw Dalam riwayat Abu Ya’la, Abdurrahman bin Auf berkata “Ada lima atau empat orang dari kami, para shahabat Rasulullah saw, yang tak pernah meninggalkan baginda untuk memenuhi kebutuhan baginda siang dan malam. Suatu kali aku datang, dan mendapati baginda telah keluar, maka aku mengikuti baginda. Baginda mengikuti salah satu kebun yang berada di Al-Aswaf [Kebun Abdurrahman bin Auf]. Baginda shalat, lalu melamakan sujudnya. Aku menangis dan berkata, “Allah telah mencabut ruhnya!”, “Maka baginda mengangkat kepalanya dan memanggilku lalu bertanya, “Ada apa denganmu?” Jawabnya, “Ya Rasulullah, engkau terlalu lama sujud, aku mengira Allah telah mencabut nyawa Rasul-Nya, aku tidak akan bertemu lagi dengannya!”
  • 10. Baginda bersabda, “Aku sujud sebagai rasa syukur kepada Rabb-ku yang telah mengujiku dengan umatku. Siapa yang bershalawat kepadaku dari umatku, maka Allah akan menulis sepuluh kebaikan untuknya, dan menghapus sepuluh kejahatan darinya.” Abdurrahman bin Auf ra selalu mendampingi Nabi saw setiap kali bepergian. Dia mendampingi berziarah kepada para shahabat, mengunjungi mereka yang sakit, mengajaknya untuk melihat anak-anak dan keluarganya. Dia pun melayani baginda, belajar langsung dari baginda, bertanya, menghafal hadits, dan meriwayatkan berbagai moment yang dialaminya bersama baginda saw. kepada umat.
  • 11. Abdurrazzaq dan Ibn Asakir meriwayatkan secara mursal dari Ubaidillah bin Abdullah bin Utbah bin Mas’ud, “Bahwa Rasulullah saw. memberi sesuatu kepada sejumlah orang, Abdurrahman bin Auf ada di antaranya. Namun, Rasulullah saw tidak memberinya apa yang baginda berikan kepada yang lain. Abdurrahman pun keluar sambil menangis. Dia berjumpa Umar yang bertanya, “Apa yang membuatmu menangis?” Dia menjawab, “Rasulullah saw. memberi sesuatu kepada sekelompok orang di mana aku bersama mereka. Namum baginda meninggalkanku dan tidak memberiku apa-apa. Aku takut Rasulullah saw. sengaja tidak memberikan karena suatu yang membuat baginda marah kepadaku!”
  • 12. Umar lalu mendatangi Rasulullah saw dan memberitahu baginda tentang Abdurrahman bin Auf, dan apa yang telah dikatakannya. Rasulullah saw bersabda, “Aku sama sekali tidak menyimpan kemarahan kepadanya, namun aku percaya kepada keimanannya.” Tampaknya, Nabi saw. mendapatkan wahyu dari Allah tentang nikmat yang akan Allah berikan kepadanya. Karena ini menyangkut sahabat yang dicintainya, Nabi saw. pun bersikap demikian. Tapi, Nabi yakin dengan keimanannya, ketika dia mendapatkan ujian nikmat yang luar biasa itu. Nabi saw. pun mendoakannya, agar rizki yang diberikan oleh Allah kepadanya berkah.
  • 13. Dia menyertai Nabi saw. dalam semua peperangan besar. Mulai dari Perang Badar, Uhud, Khandaq, Hudaibiyyah, Perang Khaibar, Penaklukan kota Makkah, Hunain, hingga Perang Tabuk. Dia termasuk 10 sahabat yang membaiat Nabi dalam Baiat Ridhwan, di Hudaibiyyah. 10 sahabat yang mendapat jaminan masuk surge. Dia yang diminta Nabi mengumumkan keharaman keledai jinak, saat Perang Khaibar. Dia mengikuti Haji Wada’ bersama Nabi dan 100 ribu kaum Muslim tahun 10 H. Dalam riwayat as-Sya’bi, ketika Nabi wafat, dia termasuk empat sahabat yang ada di liang kubur Nabi saw.
  • 14. Wara’, Zuhud dan Lembut Hatinya Wara’ adalah sikap menjaga diri tidak saja dari perkara yang haram, tetapi juga makruh dan syubhat. Sikap ini tampak dari pengakuan Ustman, sebagai veteran Perang Badar, yang menerima wasiat 400 Dinar dari Abdurrahman bin Auf. “Harta Abdurrahman adalah harta yang bersih, dan barakah.” Zuhud adalah sikap batin, yang lebih meyakini apa yang ada dalam genggaman Allah, ketimbang apa yang ada di tangannya. Dengannya, dia menguasai dunia, bukan dikuasai dunia. Dia bisa menolak dunia, bukan karena tidak mampu. Abdurrahman ditawari Sa’d bin Rabi’ separo hartanya, dan salah seorang isterinya, tetapi semuanya itu ditolak. Dia hanya meminta ditunjukkan pasar untuk berbisnis.
  • 15. Dia tidak disandera oleh harta, kekayaan dan keluarganya. Harta dan kekayaannya berlimpah, tidak membuatnya kikir. Justru, dia berdoa dibebaskan oleh Allah dari kekikiran hatinya. Abu Salamah bin Abdurrahman bin Auf dari Aisyah ra, “Bahwa Rasulullah saw. pernah bersabda, “Sesungguhnya urusan kalian merupakan salah satu hal penting yang aku tinggalkan nanti. Tidak akan ada yang bisa bersabar mengurus kalian, kecuali orang-orang yang bersabar.” Aisyah berkata, “Maka Allah memberi ayahmu [Abdurrahman] minuman dari mata air salsabil di surga.” karena dia memberi istri-istri Nabi saw. harta sebanyak empat puluh ribu dinar.” [Hr. Ahmad, Tirmidzi, Ibn Hibban, dan Hakim]
  • 16. Zubair bin Bakar berkata, “Abdurrahman bin Auf adalah orang kepercayaan Rasulullah saw dalam mengurus istri-istri baginda.” Abdurrahman yang mengurus kebutuhan mereka, mendampingi mereka menunaikan haji, memberikan nafkah kepada mereka, menginfakkan harta yang banyak bagi mereka, dan berwasiat setelah kematiannya untuk mereka dengan harta yang cukup banyak. Anas bin Malik berkata, “Ketika Aisyah sedang berada di rumahnya, dia mendengar suara gemuruh di Madinah. Dia bertanya, “Suara apakah itu?” Mereka berkata, “Kafilah Abdurrahman bin Auf telah datang dari Syam membawa segala hal. Anas berkata, “Saat itu jumlahnya tuju ratus unta. Madinah pun terguncang oleh suaranya!”
  • 17. Aisyah berkata, “Aku telah mendengar Rasulullah saw. bersabda, “Aku telah melihat Abdurrahman bin Auf masuk surga dengan merangkak.” Ketika berita ini sampai ke Abdurrahman bin Auf, ia berkata, “Jika sanggup, aku akan memasukinya dengan berdiri” Maka dia pun membelanjakan seluruh kafilah tersebut dengan semua bawaannya di jalan Allah Azza wa Jalla.” [Hr. Ahmad, at- Thabrani, Abu Nu’aim] Utsman bin As-Syarid berkata, “Abdurrahman bin Auf meninggalkan 1000 unta dan 3000 domba di Baqi’, serta 1000 kuda yang digembalakan di Baqi’. Di Al-Jurf dia menanam dengan menggunakan 20 penyiram tanaman, dan menjamin makanan pokok keluarganya selama setahun.” [Hr. Hakim]
  • 18. Dari Syaqiq bin Salamah, “Abdurrahman mendatangi Ummu Salamah dan berkata, “Wahai Ummul mukminin, aku sungguh takut celaka. Aku adalah orang yang paling kaya di Quraisy. Aku baru saja menjual tanah seharga 40,000 Dinar! Ummu Salamah berkata, “Infakkanlah wahai anakku, sesungguhnya aku telah mendengar Rasulullah saw. bersabda, “Sesungguhnya ada di antara sahabatku yang tidak akan melihatku setelah aku berpisah dengannya.” [Hr. Ahmad, al- Bazzar dan Ibn Abdil Barr] Ibn Abbas berkata, “Aku tidak pernah menyaksikan orang yang begitu merinding sebagaimana Abdurrahman bin Auf ketika mendengar bacaan al- Qur’an.” [Hr. Ibn Hibban]
  • 19. Ibadah, dan Pengorban annya di Jalan Allah Ibrahim bin Abdurrahman bin Auf berkata, “Abdurrahman bin Auf selalu melakukan shalat yang panjang sebelum shalat Zhuhur, dan jika ia mendengar adzan, akan menarik jubahnya dan keluar [ke Masjid].” Abdullah bin Umar berkata, “Jika Abdurrahman bin Auf memasuki rumahnya, dia akan membacakan ayat kursi di setiap sudutnya.” Abdurrahman bin Auf juga menunaikan beberapa kali ibadah haji, sejak zaman Nabi. Ketika Nabi saw. wafat, dia sering ditugaskan oleh para Khalifah, mulai dari Abu Bakar, Umar hingga Ustman, untuk menyertai isteri-isteri Nabi berhaji.
  • 20. Dia harus meninggalkan Makkah untuk hijrah ke Habasyah, demi menyelamatkan agamanya dari fitnah kaum Kafir Quraisy. Setelah terjadinya Bai’at Aqabah II, dia bersama kaum Muslim pun hijrah ke Madinah. Dia tinggalkan semua harta kekayaannya di Makkah. Datang ke Madinah tidak membawa apa-apa, kecuali seekor kuda yang ditunggangi, dan sehelai baju yang dia pakai. Abdurrahman bin Auf tidak hanya mengorbankan hartanya, tetapi juga jiwa dan raganya. Ibn Sa’ad menuturkan, “Telah sampai kepadaku bahwa Abdurrahman bin Auf mendapat sebanyak 20 satu luka pada Perang Uhud. Dia juga terluka di kakinya hingga mengakibatkannya pincang.”
  • 21. Saat berkecamuknya Perang Uhud, Rasulullah saw memeriksa para sahabatnya dan bertanya tentang keadaan mereka. Baginda juga mencari- cari informasi tentang Abdurrahman bin Auf, dan pada momen yang mulia tersebut baginda saw. Mengumumkan, bahwa Malaikat turut berperang bersama Abdurrahman bin Auf, dan membantunya menghadapi musuh. Al-Bazzar, Ath-Thabrani, dan Ibnu Asakir dari al- Harits bin as-Shimmah berkata, “Nabi saw. bertanya kepadaku pada saat Perang Uhud, dan saat itu beliau berada di jalan yang ada di gunung, “Apakah engkau melihat Abdurrahman bin Auf?” Aku menjawab, “Ya, aku melihatnya disamping bukit kecil itu sedang menghadapi sekelompok
  • 22. pasukan musyrikin. Aku hendak membantunya, namun ketika aku melihatmu, aku pun menemuimu terlebih dahulu.” Maka Rasulullah saw. bersabda, “Sesungguhnya Malaikat ikut berperang bersamanya.” Al-Harits berkata, “Aku pergi menemui Abdurrahman, dan aku melihat tujuh orang musuh telah terkapar di sekelilingnya. Aku bertanya, “Sungguh engkau beruntung! Apakah engkau telah membunuh mereka semua?” Dia berkata, “Kalau ini Artha’ah bin Abdu Syurahbil dan ini, aku yang telah membunuh mereka. Tetapi yang lain telah dibunuh oleh sesuatu yang tidak terlihat olehku!” Maka aku berkata, “Sungguh benar Allah dan Rasul-Nya.”
  • 23. Harta yang Dibelanja kan Az-Zuhri menuturkan, “Abdurrahman bin Auf telah membelanjakan separo hartnya di zaman Nabi saw. Setelah itu, membelanjakan 40,000 Dinar,* 500 kuda dan 500 kendaraan.” Ibn Hajar menuturkan, “Ada yang mengatakan, dia telah membebaskan 30 budak setiap hari.” [al- Ishabah, Juz IV/291]. Ja’far bin Burqan berkata, “Telah sampai kepadaku, Abdurrahman telah membebaskan 30,000 budak.” [Hr. Abu Nu’aim dalam al-Hilyah] * [1 Dinar = 4,25 gram, 4,25 x 40,000 x Rp. 700,000 = Rp. 119 milyar]
  • 24. Kepada putra Abdurrahman bin Auf, Aisyah menuturkan, “Allah memberi ayahmu minuman dari mata air salsabil di surga.” karena dia memberi istri-istri Nabi saw. harta sebanyak 40,000 Dinar.” [Hr. Ahmad, Tirmidzi, Ibn Hibban, dan Hakim] Ketika mendengar hadits dari Aisyah, bahwa dia akan masuk surga dengan merangkak, setelah membawa 700 kafilah dari Syam, maka dia belanjakan seluruhnya di jalan Allah. Ketika mendengar hadits dari Ummu Salamah, bahwa ada sahabat Nabi yang tidak akan pernah bertemu lagi dengan baginda, maka dia infakkan seluruh hasil penjualan tanahnya, 40,000 Dinar.
  • 25. Wasiatnya untuk 100 veteran Perang Badar, masing-masing mendapatkan 400 Dinar.* Ibn Sa’ad, al-Hakim, dan lainnya meriwayatkan, dari Utsman bin As-Syarid, “Abdurrahman bin Auf meninggalkan 1000 unta dan 3000 doma di Baqi’, serta 1000 kuda yang digembalakan di Baqi’. Di al- Jurf, dia menanam dengan menggunakan 20 penyiram tanaman, yang menjamin makanan pokok keluarganya selama setahun.” * [1 Dinar = 4,25 gram, 4,25 x 400 x Rp. 700,000 = Rp. 1,190,000,000]
  • 26. Ibn Asakir meriwayatkan dari Urwah bin Zubair, “Abdurrahman bin Auf mewasiatkan 50,000 Dinar di jalan Allah. Setiap orang mendapat bagian darinya sebanyak 1000 Dinar.” Saat wafat, dia meninggalkan 4 isteri, masing- masing mendapatkan Rp. 297,5 milyar. Anas bin Malik menuturkan, “Aku telah melihat setiap orang dari istrinya mendapat bagian setelah kematiannya sebesar 100,000 Dinar.”* Dia pernah menikahi 16 wanita. Mempunyai 30 anak, 22 putra, dan 8 putri. * [1 Dinar = 4,25 gram, 4,25 x 100,000 x Rp. 700,000 = Rp. 297,5 milyar]
  • 27. Kiat Bisnisnya, dan Sukses Karena Allah Abdurrahman bin Auf meyakini betul firman Allah SWT: ‫اا‬ ‫ا‬ ‫ا‬‫ا‬‫ا‬‫ا‬‫ا‬ ‫ا‬ ‫ا‬‫ا‬‫ا‬‫ا‬ ‫ا‬ ‫ا‬ ‫ا‬ ‫ا‬‫ا‬‫ا‬‫ااا‬ ‫ا‬ ‫ا‬‫ا‬‫ا‬‫ا‬‫ا‬‫ا‬‫ا‬‫ا‬‫ااا‬‫ا‬‫ا‬‫ا‬‫ا‬‫ا‬ ‫ا‬ ‫ا‬‫ا‬‫ا‬‫ا‬‫ا‬ “Allah melapangkan rizki siapa saja yang Dia kehendaki, dan menyempitkannya.” [Q.s. ar-Ra’d: 26] Ayat seperti ini diulang lebih dari sekali dalam al- Qur’an, setidaknya ada 9 kali. Jadi, Allahlah yang menjadi sumber rizki, yang melapangkan dan menyempitkan rizki hamba-Nya. Bukan semata karena usaha dan kehebatan manusia. Inilah keyakinan Abdurrahman bin Auf.
  • 28. Allah memberikan dan melapangkan rizki seseorang karena beberapa faktor: 1- Keyakinan dan tawakkal kepada Allah SWT [Hr. Bukhari]; 2- Keimanan dan ketakwaannya kepada Allah SWT [Q.s. al-A’raf: 96] 3- Ikhlas, tawadhu’, tidak sombong, wara’ dan zuhud [Q.s. as-Syura: 27]. 4- Harta tidak akan berkurang karena diinfakkan. Justru, akan bertambah. Allah berfirman [Q.s. Saba’: 39] 5- Hanya mencari dan menggunakan rizki yang halal dan thayyib [Q.s. al-Baqarah: 168]
  • 29. 6- Menyukuri nikmat dan anugerah yang Allah SWT berikan, baik besar, kecil, banyak maupun sedikit akan menambah rizki [Q.s. Ibrahim: 7] 7- Tidak berputus asa terhadap rahmat Allah SWT [Q.s. Yusuf: 87] 8- Bekerja keras dan berusaha terus-menerus tanpa mengenal lelah, dan mempraktikkan hukum sebab-akibat [Q.s. al-Qashash: 77 dan al- An’akabut: 69]. 9- Output keimanan dan ketakwaan dalam bisnis adalah kejujuran, amanah, qana’ah, selalu bersyukur, tidak hasad terhadap pesaing bisnis, wara’, dan zuhud.
  • 30. Pemahaman Abdurrahman bin Auf: 1- Bukan harta berlimpa yang membawanya masuk surga atau neraka, tetapi mencari dan membelanjakannya sesuai dengan ridha Allah SWT; 2- Modal bukan satu-satunya komponen untuk memulai usaha; 3- Harus mempunyai manajemen waktu yang baik [bisnis, masjid, jihad, mencari dan mengamalkan ilmu dan mengurus keluarga]. 4- Modal dan barang halal, menghindari syubhat; 5- Jual-beli adalah ketrampilan yang penting;
  • 31. 6- Membelanjakan harta semata untuk Allah, tidak membuatnya berkurang, justru semakin bertambah dan berkah; 7- Ikhlas, tawadhu’, ulet, kreatif, wara’, zuhud, qana’ah, dan terus-menerus mendekatkan diri kepada Allah akan kunci kesuksesannya. Abdurrahman menuturkan kiat binisnisnya, “Aku tidak menolak keuntungan meski sedikit… Aku tidak pernah melambatkan penjualan barang terhadap orang yang memintanya.. Aku tidak menjual dengan pembayaran mundur.” Secara umum, kiat-kiat bisnisnya, bisa dirumuskan sebagai berikut:
  • 32. 1- Sedikit, tapi untung; 2- Selalu bersyukur dan qana’ah, meski untungnya hanya sedikit; 3- Menetapi janji dengan pelanggan; 4- Jual-beli tunai [cash], tidak kredit; 5- Istiqamah dalam berusaha [terus-menerus], tidak mengenal lelah dan putus asa; 6- Usaha, mendekatkan diri kepada Allah, berdoa dan tetap bertawakkal kepada-Nya; 7- Memperbanyak shalat sunah, dzikir, membaca al-Qur’an, dan infak untuk Allah SWT.. 8- Selalu muhasabah diri..
  • 33. Akhir Hayat dan Makam- nya Beliau wafat tahun 32 H, di usia 75 tahun. Beliau wafat di Madinah, dan dimakamkan di Makam Baqi’, yang disyafaati Rasulullah saw. Ibn Sa’ad, al-Fasawi, Ishaq bin Rahawaih, al-Hakim, Ibnu Asakir, dan yang lain menuturkan dari Ibrahim bin Abdurrahman bin Auf, berkata, “Abdurrahman pingsan dalam sakitnya sehinga mereka menyang- ka, kalau dia saat itu telah meninggal. Mereka lalu meninggalkannya dan menutupinya dengan kain. Lalu istrinya, Ummu Kultsum bin Uqbah pergi menuju masjid untuk bersandar dan shalat. Mereka berada dalam keadaan demikian sekitar satu jam dan dia tetap dalam keadaan pingsannya.
  • 34. Kemudian dia bangun. Kata pertama yang dia ucapkan adalah takbir, dan keluarganya pun ikut bertakbir.” Lalu dia berkata, “Kalian benar, dalam pingsanku sesungguhnya aku di bawa oleh dua orang laki-laki yang kasar dan keras. Mereka berkata, “Marilah kami akan menghadapkanmu kepada Yang Maha Perkasa lagi Maha Terpercaya untuk dihakimi.” Mereka pun membawaku hingga bertemu seorang laki-laki yang berkata, “Kemanakah kalian membawa orang ini?” Mereka menjawab, “Kami akan menghakiminya di hadapan Yang Maha Perkasa dan Maha Terpercaya.” Maka dia berkata, “Kembalikanlah dia, sesungguhnya dia adalah di antara mereka
  • 35. yang telah ditetapkan bagi mereka kebahagiaan dan ampunan sejak mereka masih berada di perut ibu mereka, dan sesungguhnya ia akan tetap berada di tengah keluarganya hingga waktu yang ditentukan Allah.” Setelah itu ia hidup selama sebulan dan kemudian meninggal.”
  • 36. Di share ulang oleh https://anaksholeh.net , untuk artikel tentang ekonomi dan bisnis bisa klik ini.