PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI 
FAKULTAS TEKNIK, UNIVERSITAS SRIWIJAYA 
“STUDENT CENTER LEARNING – INQUIRY AND DISCOVERY” 
NAMA : OKE AFLATUN 
NIM : 03071181320010 
KELAS : GEOLOGI INDRALAYA 
Mata Kuliah/Kode : SEDIMENTOLOGI 
Jumlah Beban Studi : 4 SKS 
Pertemuan ke- : KE - 4 
Tanggal : 17 September 2014 
Pokok Bahasan : Resume batu conglomerate, breksi, sandstone, dan mudstone. 
Pengajar : Elisabet Dwi Mayasari, S.T., M.T 
MATERI KULIAH DAN PENDALAMAN PENGETAHUAN 
Breksi 
Breksi (Breccia) itu sebenarnya batuan yg disusun oleh fragmen- fragmen batuan atau 
mineral yang kemudian tersemenkan bersamaan dengan matriks yang memiliki ukuran 
butir besar kasar antara 2 mm -256 mm. Fragmennya bisa mono (disebut monomict 
breccia) dan bisa lebih dari satu macam (disebut Polimict breccia). 
Proses terbentuknya breksi sebagai berikut : 
Tipe I. Intrusion-Related Breccia (breksi yg terbentuk oleh aktifitas intrusi magma). 
Gambar 1 
Tipe II. Strike-Slip Fault-Related Breccia (Breksi yg terbentuk oleh sesar 'relatif' 
mendatar). Gambar 2 
Tipe III. Dissolution-Collapse Breccia (Breksi yg terbentuk karena runtuhan didalam 
rongga-gua (cavern) dan ini umum terjadi pada batuan karbonat karna adanya proses 
pelarutan pada batuan karbonat. Disamping batuan karbonat batuan evaporasi juga bisa 
larut dan membentuk breksi (dalam skala besar). Gambar 3
“STUDENT CENTER LEARNING – INQUIRY AND DISCOVERY ” 
Gambar 1 Tipe I. Intrusion-Related Breccia (breksi yg terbentuk oleh aktifitas intrusi 
magma). (Sumber : Desertasi Dr. Benyamien Sapiie). 
Gambar 2 Tipe II. Strike-Slip Fault-Related Breccia (Breksi yg terbentuk oleh sesar 
'relatif' mendatar). (Sumber : Desertasi Dr. Benyamien Sapiie). 
Gambar 3 Tipe III. Dissolution-Collapse Breccia (Breksi yg terbentuk karena runtuhan 
didalam rongga-gua (cavern). (Sumber : Desertasi Dr. Benyamien Sapiie). 
Breksi sifatnya sangat permeable (mengaliri) dengan kata lain porositasnya juga bagus. 
Breksi lebih baik daripada gouge (smear) dalam hal permaebilitas karena gouge 
bersifat menyekat 'sealing'. 
Paradigma yg bersifat fragmatis selama ini umumnya adalah bahwa breksi berbutir 
kasar dan menyudut (runcing), agaknya ini keliru karena ada breksi yang juga 
mempunyai butir yg membundar tanggung bahkan 'bisa' membundar. Tipe breksi ini 
umunya adalah Breccia pipe (jenis dari Breksi Intrusi juga) dan jenis dissolution 
breccia (pelarutan pada batuan karbonat). Breksi itu adalah 'tekstur' yg dicirikan oleh 
fragmen yg kasar-menyudut dan mengambang didalam matriks (baik berupa pasir atau
lempung disela fragmen yg gede gede tadi). Jadi tidak salah juga jika breksi adalah 
nama batuan karena memang berangkat dari tekstur yg dimilikinya. Sama halnya 
tektur Phyllite (tekstur foliasi) yg menjadi salah satu nama batuan metamorf. Secara 
umum breksi dibagi menjadi 5 tipe yang dibedakan berdasarkan genetik nya, 
diantaranya adalah: 
(1). Sedimentary Breccia. 
(2). Tectonic Breccia (fault). 
(3). Volcanic Breccia. 
(4). Impact Breccia. 
(5). Hydrothermal Breccia. 
Batu Pasir 
Batupasir adalah material/partikel sedimen yang memiliki ukuran 63ÎĽm- 
2mm.batupasir adalah batuan sedimen yang memiliki ukuran butir seukuran pasir 
secara dominan, Batuan pasir dapat memiliki berbagai macam warna yang di di 
enditikan dengan daerah tertentu. Pada batuan pasir kita dapat melihat perlapisan yang 
berbeda di lihat dari warna yang berbeda pada batuan tersebut Gambar 2. Batu pasir 
merupakan suatu batuan clastic. 
Gambar 2. Batu Pasir 
Batupasir dapat memiliki struktur sedimen yang beragam. Struktur sedimen itu 
paling jelas terlihat pada singkapan. Batupasir umumnya memperlihatkan per lapisan 
silang-siur. Skala perlapisan silang-siur dalam suatu tubuh batupasir merupakan fungsi 
dari kekasaran partikel penyusun batupasir itu serta ketebalan lapisannya. Banyak pasir 
memperlihatkan perlapisan gelembur (ripple bedding) berskala kecil.
“STUDENT CENTER LEARNING – INQUIRY AND DISCOVERY ” 
Kuarsa merupakan jenis mineral yang paling sering ditemukan dalam batupasir, 
bahkan berperan sebagai material utama pada sebagian besar batupasir. Dua per 
tiga bagian batupasir rata-rata disusun oleh kuarsa. Sebab kwarsa paling banyak 
pada batu pasir adalah Karena kuarsa suatu mineral yang umum yang bersifat 
menentang laju arus. 
Berikut akan lebih dibahas mengenai atas dasar apa dilakukannya klasifikasi 
batupasir dan apa saja klasifikasinya. 
1. Klasifikasi batupasir berdasarkan batuan asalnya: 
* Batupasir Silisiklastik (butiran terigen) 
-Batupasir Epiklastik: endapan yang berasal dari rombakan batuan 
terdahulu akibat pelapukan dan erosi, termasuk batuan volkanik dan non-volkanik. 
-Batupasir Volkaniklastik: terdiri dari material volkanik (hasil rombakan 
mupun tidak), termasuk endapan piroklastik dan endapan epiklastik. 
*Batupasir non-silisiklastik (batuan karbonat dan evaporit). 
2. Klasifikasi batupasir berdasarkan kehadiran matriks lempung: 
Batupasir arenit : matriks < 15% 
Btupasir wacke : matriks > 15% 
3. Klasifikasi batupasir berdasarkan Pettijohn (1987) 
4. Klasifikasi batupasir berdasarkan Folk (1974) 
5. Klasifikasi batupasir berdasarkan Gilbert (1982) 
Pada umumnya, klasifikasi batupasir menurut Pettijohn (1987), Folk (1974), 
dan Gilbert (1982) merupakan klasifikasi yang didasarkan oleh komposisi batupasir 
tersebut. Adapun komposisi batupasir ini adalah butiran (terdiri dari fragmen batuan, 
kuarsa, dan feldspar), matriks, dan semen. Hasil dari klasifikasi ini menghasilkan 
beberapa jenis penamaan batupasir, yaitu batupasir kuarsa (quartz arenite), batupasir 
arkose (arkoses), batupasir litik (litharenites), batupasir wacke (greywacke).
Batu Lempung (Mudstone) 
Batu lempung merupakan jenis batuan sedimen yang berasal dari rombakan batuan lain 
yang mengalami transportasi dari tempat asalnya kemudian terendapkan di suatu 
tempat dan mengalami proses perkerasan /pembatuan. Ciri umum dari batuan sedimen 
ini biasanya berlapis. Batu lempung dibedakan dari sedimen lainnya (batu pasir 
misalnya) antara lain dari ukuran butiran batuan penyusunannya yang berukuran 
"lempung"( > 1/256 mm ) dan batuan lempung ini apabila terkena air maka akan terasa 
lengket di tangan karena mengandung material semen. 
Gambar 3. Batu Lempung 
Tipe utama batulempung menurut terjadinya terdiri dari lempung residu dan lempung 
letakan (sedimen), lempung residu adalah sejenis lempung yang terbentuk karena 
proses pelapukan (alterasi) batuan beku dan ditemukan disekitar batuan induknya. 
Kemudian material lempung ini mengalami proses diagenesa sehingga membentuk 
batu lempung. Warna dari batu lempung biasanya Coklat, keemasan, coklat, merah, 
abu-abu. Sering ditemukan di Pinggiran Sungai ataupun pinggiran danau berdiameter 
kurang dari 4 mikrometer. 
Batu Konglomerat 
Konglomerat merupakan suatu bentukan fragmen dari proses sedimentasi, batuan yang 
berbutir kasar, terdiri atas fragmen dengan bentuk membundar dengan ukuran lebih 
besar dari 2mm yang berada ditengah-tengah semen yang tersusun oleh batupasir dan 
diperkuat & dipadatkan lagi kerikil. Dalam pembentukannya membutuhkan energi 
yang cukup besar untuk menggerakan fragmen yang cukup besar biasanya terjadi pada 
sistem sungai dan pantai. 
Konglomerat adalah batuan sedimen yang tersusun dari bahan-bahan dengan ukuran
“STUDENT CENTER LEARNING – INQUIRY AND DISCOVERY ” 
berbeda dan bentuk membulat yang direkat menjadi batuan padat. Bentuk fragmen 
yang membulat akibat adanya aktivitas air, umumnya terdiri atas mineral atau batuan 
yang mempunyai ketahanan dan diangkut jauh dari sumbernya. Biasanya batuan 
konglmerat bewarna warni(Gambar4). 
Batuan konglomerar terbagi menjadi : 
1. Agglomerat 
Gumpalan batuan yang terdiri atas komponen batu bersudut, batu bulat, atau 
kerikil yang pekat menjadi satu karena adanya bahan perekat (misal tanah liat). 
batuan sedimen ini biasanya dari endapan vulkanis. 
2. Carbonate Conglomerate 
Batuan conglomerate yang terdiri dari carbon.
DAFTAR PUSTAKA 
Unpad,geo109. 2010. Konglomerat. http://unpadgeo109.blogspot.com/2010_09_01- 
_archieve.html . Diakses pada tanggal 6 september 2014. 
Wingmanarrows.2012.Gravel, Konglomerate, dan Breksi.( http: wingmanarrows. 
wordpress.com/2012/03/12/batuan-sedimen-pettyjohn-1975-bab-6-gravel-konglomerate- 
dan-breksi/)).Diakses pada tanggal 6 september 2014. 
Wingmanarrows.2012.Pasir dan Batu Pasir.( http: wingmanarrows .wordpress .com 
/2012/0313/batuan-sedimen-pettyjohn-1975-bab-7-pasir-dan-batupasir/). 
Diakses pada tanggal 6 september 2014. 
Ruangkumemajangkarya.2012.Mengenal tanah liat atau lempung. (http://ruangku 
memajangkarya.wordpress.com/2012/01/21/mengenal-tanah-liat-atau-lempung/). 
Diakses pada tanggal 6 september 2014.

Resume batu conglomerate, breksi, sandstone, dan mudstone

  • 1.
    PROGRAM STUDI TEKNIKGEOLOGI FAKULTAS TEKNIK, UNIVERSITAS SRIWIJAYA “STUDENT CENTER LEARNING – INQUIRY AND DISCOVERY” NAMA : OKE AFLATUN NIM : 03071181320010 KELAS : GEOLOGI INDRALAYA Mata Kuliah/Kode : SEDIMENTOLOGI Jumlah Beban Studi : 4 SKS Pertemuan ke- : KE - 4 Tanggal : 17 September 2014 Pokok Bahasan : Resume batu conglomerate, breksi, sandstone, dan mudstone. Pengajar : Elisabet Dwi Mayasari, S.T., M.T MATERI KULIAH DAN PENDALAMAN PENGETAHUAN Breksi Breksi (Breccia) itu sebenarnya batuan yg disusun oleh fragmen- fragmen batuan atau mineral yang kemudian tersemenkan bersamaan dengan matriks yang memiliki ukuran butir besar kasar antara 2 mm -256 mm. Fragmennya bisa mono (disebut monomict breccia) dan bisa lebih dari satu macam (disebut Polimict breccia). Proses terbentuknya breksi sebagai berikut : Tipe I. Intrusion-Related Breccia (breksi yg terbentuk oleh aktifitas intrusi magma). Gambar 1 Tipe II. Strike-Slip Fault-Related Breccia (Breksi yg terbentuk oleh sesar 'relatif' mendatar). Gambar 2 Tipe III. Dissolution-Collapse Breccia (Breksi yg terbentuk karena runtuhan didalam rongga-gua (cavern) dan ini umum terjadi pada batuan karbonat karna adanya proses pelarutan pada batuan karbonat. Disamping batuan karbonat batuan evaporasi juga bisa larut dan membentuk breksi (dalam skala besar). Gambar 3
  • 2.
    “STUDENT CENTER LEARNING– INQUIRY AND DISCOVERY ” Gambar 1 Tipe I. Intrusion-Related Breccia (breksi yg terbentuk oleh aktifitas intrusi magma). (Sumber : Desertasi Dr. Benyamien Sapiie). Gambar 2 Tipe II. Strike-Slip Fault-Related Breccia (Breksi yg terbentuk oleh sesar 'relatif' mendatar). (Sumber : Desertasi Dr. Benyamien Sapiie). Gambar 3 Tipe III. Dissolution-Collapse Breccia (Breksi yg terbentuk karena runtuhan didalam rongga-gua (cavern). (Sumber : Desertasi Dr. Benyamien Sapiie). Breksi sifatnya sangat permeable (mengaliri) dengan kata lain porositasnya juga bagus. Breksi lebih baik daripada gouge (smear) dalam hal permaebilitas karena gouge bersifat menyekat 'sealing'. Paradigma yg bersifat fragmatis selama ini umumnya adalah bahwa breksi berbutir kasar dan menyudut (runcing), agaknya ini keliru karena ada breksi yang juga mempunyai butir yg membundar tanggung bahkan 'bisa' membundar. Tipe breksi ini umunya adalah Breccia pipe (jenis dari Breksi Intrusi juga) dan jenis dissolution breccia (pelarutan pada batuan karbonat). Breksi itu adalah 'tekstur' yg dicirikan oleh fragmen yg kasar-menyudut dan mengambang didalam matriks (baik berupa pasir atau
  • 3.
    lempung disela fragmenyg gede gede tadi). Jadi tidak salah juga jika breksi adalah nama batuan karena memang berangkat dari tekstur yg dimilikinya. Sama halnya tektur Phyllite (tekstur foliasi) yg menjadi salah satu nama batuan metamorf. Secara umum breksi dibagi menjadi 5 tipe yang dibedakan berdasarkan genetik nya, diantaranya adalah: (1). Sedimentary Breccia. (2). Tectonic Breccia (fault). (3). Volcanic Breccia. (4). Impact Breccia. (5). Hydrothermal Breccia. Batu Pasir Batupasir adalah material/partikel sedimen yang memiliki ukuran 63ÎĽm- 2mm.batupasir adalah batuan sedimen yang memiliki ukuran butir seukuran pasir secara dominan, Batuan pasir dapat memiliki berbagai macam warna yang di di enditikan dengan daerah tertentu. Pada batuan pasir kita dapat melihat perlapisan yang berbeda di lihat dari warna yang berbeda pada batuan tersebut Gambar 2. Batu pasir merupakan suatu batuan clastic. Gambar 2. Batu Pasir Batupasir dapat memiliki struktur sedimen yang beragam. Struktur sedimen itu paling jelas terlihat pada singkapan. Batupasir umumnya memperlihatkan per lapisan silang-siur. Skala perlapisan silang-siur dalam suatu tubuh batupasir merupakan fungsi dari kekasaran partikel penyusun batupasir itu serta ketebalan lapisannya. Banyak pasir memperlihatkan perlapisan gelembur (ripple bedding) berskala kecil.
  • 4.
    “STUDENT CENTER LEARNING– INQUIRY AND DISCOVERY ” Kuarsa merupakan jenis mineral yang paling sering ditemukan dalam batupasir, bahkan berperan sebagai material utama pada sebagian besar batupasir. Dua per tiga bagian batupasir rata-rata disusun oleh kuarsa. Sebab kwarsa paling banyak pada batu pasir adalah Karena kuarsa suatu mineral yang umum yang bersifat menentang laju arus. Berikut akan lebih dibahas mengenai atas dasar apa dilakukannya klasifikasi batupasir dan apa saja klasifikasinya. 1. Klasifikasi batupasir berdasarkan batuan asalnya: * Batupasir Silisiklastik (butiran terigen) -Batupasir Epiklastik: endapan yang berasal dari rombakan batuan terdahulu akibat pelapukan dan erosi, termasuk batuan volkanik dan non-volkanik. -Batupasir Volkaniklastik: terdiri dari material volkanik (hasil rombakan mupun tidak), termasuk endapan piroklastik dan endapan epiklastik. *Batupasir non-silisiklastik (batuan karbonat dan evaporit). 2. Klasifikasi batupasir berdasarkan kehadiran matriks lempung: Batupasir arenit : matriks < 15% Btupasir wacke : matriks > 15% 3. Klasifikasi batupasir berdasarkan Pettijohn (1987) 4. Klasifikasi batupasir berdasarkan Folk (1974) 5. Klasifikasi batupasir berdasarkan Gilbert (1982) Pada umumnya, klasifikasi batupasir menurut Pettijohn (1987), Folk (1974), dan Gilbert (1982) merupakan klasifikasi yang didasarkan oleh komposisi batupasir tersebut. Adapun komposisi batupasir ini adalah butiran (terdiri dari fragmen batuan, kuarsa, dan feldspar), matriks, dan semen. Hasil dari klasifikasi ini menghasilkan beberapa jenis penamaan batupasir, yaitu batupasir kuarsa (quartz arenite), batupasir arkose (arkoses), batupasir litik (litharenites), batupasir wacke (greywacke).
  • 5.
    Batu Lempung (Mudstone) Batu lempung merupakan jenis batuan sedimen yang berasal dari rombakan batuan lain yang mengalami transportasi dari tempat asalnya kemudian terendapkan di suatu tempat dan mengalami proses perkerasan /pembatuan. Ciri umum dari batuan sedimen ini biasanya berlapis. Batu lempung dibedakan dari sedimen lainnya (batu pasir misalnya) antara lain dari ukuran butiran batuan penyusunannya yang berukuran "lempung"( > 1/256 mm ) dan batuan lempung ini apabila terkena air maka akan terasa lengket di tangan karena mengandung material semen. Gambar 3. Batu Lempung Tipe utama batulempung menurut terjadinya terdiri dari lempung residu dan lempung letakan (sedimen), lempung residu adalah sejenis lempung yang terbentuk karena proses pelapukan (alterasi) batuan beku dan ditemukan disekitar batuan induknya. Kemudian material lempung ini mengalami proses diagenesa sehingga membentuk batu lempung. Warna dari batu lempung biasanya Coklat, keemasan, coklat, merah, abu-abu. Sering ditemukan di Pinggiran Sungai ataupun pinggiran danau berdiameter kurang dari 4 mikrometer. Batu Konglomerat Konglomerat merupakan suatu bentukan fragmen dari proses sedimentasi, batuan yang berbutir kasar, terdiri atas fragmen dengan bentuk membundar dengan ukuran lebih besar dari 2mm yang berada ditengah-tengah semen yang tersusun oleh batupasir dan diperkuat & dipadatkan lagi kerikil. Dalam pembentukannya membutuhkan energi yang cukup besar untuk menggerakan fragmen yang cukup besar biasanya terjadi pada sistem sungai dan pantai. Konglomerat adalah batuan sedimen yang tersusun dari bahan-bahan dengan ukuran
  • 6.
    “STUDENT CENTER LEARNING– INQUIRY AND DISCOVERY ” berbeda dan bentuk membulat yang direkat menjadi batuan padat. Bentuk fragmen yang membulat akibat adanya aktivitas air, umumnya terdiri atas mineral atau batuan yang mempunyai ketahanan dan diangkut jauh dari sumbernya. Biasanya batuan konglmerat bewarna warni(Gambar4). Batuan konglomerar terbagi menjadi : 1. Agglomerat Gumpalan batuan yang terdiri atas komponen batu bersudut, batu bulat, atau kerikil yang pekat menjadi satu karena adanya bahan perekat (misal tanah liat). batuan sedimen ini biasanya dari endapan vulkanis. 2. Carbonate Conglomerate Batuan conglomerate yang terdiri dari carbon.
  • 7.
    DAFTAR PUSTAKA Unpad,geo109.2010. Konglomerat. http://unpadgeo109.blogspot.com/2010_09_01- _archieve.html . Diakses pada tanggal 6 september 2014. Wingmanarrows.2012.Gravel, Konglomerate, dan Breksi.( http: wingmanarrows. wordpress.com/2012/03/12/batuan-sedimen-pettyjohn-1975-bab-6-gravel-konglomerate- dan-breksi/)).Diakses pada tanggal 6 september 2014. Wingmanarrows.2012.Pasir dan Batu Pasir.( http: wingmanarrows .wordpress .com /2012/0313/batuan-sedimen-pettyjohn-1975-bab-7-pasir-dan-batupasir/). Diakses pada tanggal 6 september 2014. Ruangkumemajangkarya.2012.Mengenal tanah liat atau lempung. (http://ruangku memajangkarya.wordpress.com/2012/01/21/mengenal-tanah-liat-atau-lempung/). Diakses pada tanggal 6 september 2014.