SAK EP
STANDAR
AKUNTANSI
ENTITAS PRIVAT
Agenda
01
02
03
04
Latar Belakang
Perubahan Pokok
SAKEP
Detil SAK EP
SAK EP, SAK ETAP VS
PSAK
• Materi dalam slide didasarkan pada SAKEP,
pada saat slide ini diperesentasikan.
• Materi dalam slide ini merupakan materi
pengajaran semata dan bukan ditujukan
untuk memberikan saran atas transaksi
tersebut. Perlakuan akuntansi akan sangat
dipengaruhi oleh lingkungan atau keadaan
transaksi tersebut.
• Jika terdapat perbedaan antara materi ini
dengan apa yang dalam standar terkini
maka yang berlaku adalah ketentuan dalam
standar.
• Beberapa contoh, penjelasan lebih lanjut
atas standar merupakan pendapat pribadi
pembicara dan tidak berkaitan dengan
perusahaan atau tempat kerja pembicara.
Disclaimer
Latar Belakang
Standar Akuntansi Keuangan
• Untuk keseragaman laporan keuangan, laporan keuangan yang relevan dan reliable
(representational faitfullness)
• Memudahkan penyusun laporan keuangan karena ada pedoman baku sehingga
meminimalkan bias dari penyusun
• Sebagai dasar auditor dalam memberikan opini audit.
• Memudahkan pembaca laporan keuangan untuk menginterpretasikan dan
membandingkan laporan keuangan entitas yang berbeda.
• Pengguna laporan keuangan banyak pihak sehingga penyusun tidak dapat menjelaskan
kepada masing-masing pengguna
Laporan Keuangan bertujuan umum yang relevan dan merepresentasikan dengan
tepat substansi ekonomi sehingga dapat digunakan sebagai dasar dalam
pengambilan keputusan.
5
Kerangka Standar Pelaporan Keuangan
Indonesia / KSPKI
Standar Akuntansi Keuangan Internasional – Eff 1 Jan 2023 – full IFRS
Standar Akuntansi Keuangan Indonesia – PSAK  berbasis IFRS
Standar Akuntansi Keuangan Entitas Privat – SAKEP – eff 1 Januari 2025 sebelumnya SAK ETAP
Standar Akuntansi Entitas Mikro Kecil Menengah - SAK EMKM
Penyajian Laporan Keuangan Entitas Berorientasi
nonlaba ISAK 35 (PPSAK 2013 – PSAK 45 Dicabut)
• Nama laporan berbeda
• Komponen laporan berbeda
• Memperhatikan PSAK 201 Penyajian Laporan
Keuangan
Standar Akuntansi Syariah
• Mengatur transaksi Syariah
• Pelaporan organisasi Syariah
• Diterapkan bersamaan dengan PSAK / SAK ETAP /
EMKM tergantung entitasnya.
Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP), PP 71 tahun 2010, digunakan untuk entitas Pemerintah Pusat dan Daerah
dalam menyusun laporan keuangan. Standar berbasis Akrual, dengan referensi utama IPSAS / International Public
Sector Accounting Standards.
Pilar Standar Akuntansi Keuangan
6
Tata Nama / Nomenklatur Standar Akuntansi Keuangan – mengikuti nomor IFRS (1xx) dan IAS (2xx);
SKI dengan kode depan i dan PSAK atau SAK Indonesia dengan kode depan n. kode 3xx PSAK local dan 4xx Syariah
Pengaturan PSAK
7
PSAK terkait Pelaporan
• PSAK 110 LK Konsolidasian
• PSAK 108 Segmen
• PSAK 201 Penyajian Laporan Keuangan
• PSAK 207 Laporan Arus Kas
• PSAK 224 Pengungkapan Pihak Berelasi
• PSAK 226 Akuntansi dan Pelaporan
Program Manfaat Purnakarya
• PSAK 227 Laporan Keuangan Tersendiri
• PSAK 229 Hiperinflasi
• PSAK 234 Laporan Interim
PSAK terkait Pengaturan
Transaksi dan Konsep
• PSAK 221 Pengaruh Perubahan Kurs
• PSAK 208 Kebijakan Akuntansi, Perubahan
Estimasi dan Kesalahan
• PSAK 233 Laba per lembar saham
• PSAK 236 Penurunan Nilai
• PSAK 338 Kombinasi Bisnis Entitas
Sepengendali
• PSAK 370 Akuntansi Aset dan Liabilitas
Pengampunan Pajak
PSAK Pengaturan
komponen LK
• PSAK 111 Pengaturan Bersama
• PSAK 115 Pendapatan dari Kontrak
Pelanggan
• PSAK 116 Sewa
• PSAK 202 Persediaan
• PSAK 212 Pajak Penghasilan
• PSAK 216 Aset Tetap
• PSAK 219 Imbalan Kerja
• PSAK 223 Biaya Pinjaman
• PSAK 228 Investasi pada Entitas Asosiasi
dan Ventura Bersama
• PSAK 232 Instrumen Keuangan Penyajian
• PSAK 237 Provisi, Kontijensi dan Aset
Kontijensi
• PSAK 238 Aset Tak Berwujud
• PSAK 239 Instrumen Keuangan
Pengakuan dan Pengukuran
• PSAK 240 Properti Investasi
• PSAK 241 Agrikultur
• PSAK 336 Akuntansi Kotrak Asuransi Jiwa
• PSAK 328 Akuntansi Kotrak Asuransi
Kerugian
PSAK terkait Pengaturan
Transaksi dan Konsep
• PSAK 103 Kombinasi Bisnis
• PSAK 113 Nilai Wajar
• PSAK 210 Peristiwa setelah Tanggal
Neraca
• PSAK 220 Akuntansi Hibah
Pemerintah dan
Pengungkapan Bantuan Pemerintah
PSAK Pengaturan
Komponen LK
• PSAK 102 Imbalan Berbasis Saham
• PSAK 106 Evaluasi dan Explorasi Sumber
Daya Mineral
• PSAK 104 Kontrak Asuransi
• PSAK 107 Pengungkapan Instrumen
Keuangan
• PSAK 108 Aset Tidak Lancar Dimiliki untuk
Dijual
• PSAK 109 Instrumen Keuangan
Pengungkapan
Informasi
Keberlanjutan dalam
Laporan Keuangan
 International Sustainability Standards Board (ISSB) Dewan yang
dibentuk oleh IFAC, mengeluarkan panduan komprehensif
standar pengungkapan terkait keberlanjutan, yang memberikan
suatu informasi bagi investor dan pelaku pasar modal tentang
risiko dan peluang terkait keberlanjutan perusahaan.
 Pada tanggal 26 Juni 2023, ISSB menerbitkan:
 IFRS S1 General Requirements for Disclosure of Sustainability
-related Financial Information
 IFRS S2 Climate-related Disclosures
 IAI sedang dalam proses untuk mengadopsi Standar tersebut.
 Isi standar:
 Informasi keberlanjutan bersama dengan laporan keuangan.
 Informasi keberlanjutan yang telah dilakukan entitas: robust,
comparable dan verifiable.
8
Pilar Standar Akuntansi Keuangan
(SAK)
TIER 1
SAK
TIER 2
SAK ENTITAS
PRIVAT
TIER 2
SAK ETAP
TIER 3 SAK
EMKM
KERANGKA KONSEPTUAL
SAK Entitas Privat
 Menggantikan SAK ETAP
 Adopsi dari IFRS for SMEs
(2015)
 Lebih sederhana dari SAK,
lebih komprehensif dari SAK
ETAP
Referensi: Materi Webinar SAK for Academic,FEBUI, 27 Agustus 2021
 SAK Syariah jika terdapat transaksi syariah
 ISAK 35 Pelaporan Entitas Berorientasi Non Laba
9
Mengapa SAKEP
2011
• SAK ETAP Berlaku
efektif, intensi
awal untuk
meningkatkan
keterbukaan
informasi laporan
keuangan UMKM
2014-2017
• Komitmen reviu
komprehensif SAK
ETAP. Dimulai
dengan kajian riset
dan pada tahun
2017 terbit
discussion paper
untuk merevisi SAK
ETAP.
2018
• SAK EMKM
berlaku efektif
2020
• Pengesahan
Draf Eksposur
(Draf) SAK
Entitas Privat
(SAKEP)
30 Juni 2021
• Pengesahan
SAK Entitas
Privat
Tanggal efektif: 1 Januari 2025
Penerapan dini diperkenankan
Referensi: Materi Webinar SAK for Academic,FEBUI, 27 Agustus 2021 10
JUDUL ENTITAS PRIVAT
‘Entitas Privat’  Negasi ‘Entitas Publik’
Penggunakan kata ‘tanpa akuntabilitas publik’ dapat
menimbulkan kesalah pahaman (yakni bahwa
entitas dengan ukuran kecil pasti tidak memiliki
akuntabilitas terhadap publik)
Tidak menggunakan SAK
ETAP (Revisi) 
Referensi: Materi Webinar SAK for Academic,FEBUI, 27 Agustus 2021 11
Pengguna SAKEP
Entitas yang memiliki akuntabilitas pubilk
dapat menggunakan SAKEP jika
mendapatkan otoritas berwenang
membuat regulasi yang mengizinkan
penggunakan SAKEP (1.5a.)
SAK Entitas Privat
diterapkan oleh
seluruh Entitas Privat
+
Entitas yang sebelumnya telah menyusun laporan keuangan
berdasarkan kerangka pelaporan keuangan yang lebih
kompleks dari SAK Entitas Privat tidak diperkenankan
menggunakan SAKEP (35.1)
Referensi: Materi Webinar SAK for Academic,FEBUI, 27 Agustus 2021 12
Kasus
PT. XYZ saat ini menggunakan PSAK dalam menyusun laporan keuangannya. Setelah
mengetahui SAK EP telah diterbitkan dan ternyata pengaturannya di dalamnya cukup
lengkap, PT. XYZ ingin berpindah menggukan SAK EP. Bolehkan PT. XYZ berpindah dari
PSAK menggunakan SAK EP
PT. ABC menggunakan SAK ETAP sejak tahun 2013. Pada 2020 mengetahui SAK EP telah
diterbitkan. Setelah mengetahui bahwa SAK EP lebih kompleks perusahaan ingin
berpindah menggunakan SAK EMKM. Bolehkan PT. ABC berpindah menggunakan SAK
EMKM dari SAK ETAP
13
Manfaat SAKEP
Peningkatan
kualitas laporan
keuangan
Peningkatan
Komparabilitas
laporan keuangan
Mempermudah
Akses Pendanaan
Referensi: Dengar Pendapat SAK EP, 31 Agustus 2020 14
SIMPLIFIKASI SAKEP
• Simplifikasi:
• Menghilangkan topik yang tidak relevan bagi EP, misalnya laba per saham, laporan
keuangan interim, dan segmen operasi.
• Menyederhanakan opsi kebijakan akuntansi, sehingga EP akan mengikuti kebijakan
akuntansi tunggal untuk transaksi, peristiwa atau kondisi tertentu. Misalnya, properti
investasi dapat diukur dengan model nilai wajar jika tanpa biaya atau upaya yang
berlebihan. Jika memerlukan biaya atau upaya yang berlebihan, maka menggunakan
model biaya.
• Penyederhanaan beberapa prinsip pengakuan dan pengukuran.
• Pengungkapan yang lebih sedikit, misalnya instrument keuangan.
• Penggunaan bahasa yang lebih sederhana, pengaturan lebih ringkas karena
menjelaskan pengaturan pokok.
• Merupakan standar yang berdiri sendiri secara keseluruhan (stand alone)
• SAKEP masih memerlukan professional judgement namun tidak sebanyak PSAK –
IFRS (Pilar 2).
Referensi: Dengar Pendapat SAK EP, 31 Agustus 2020 15
SAK Entitas Privat - SAKEP
• Kebutuhan pengguna akan informasi arus kas, likuiditas, solvabilitas
• Biaya dan kemampuan entitas
Disesuaikan dengan kebutuhan pengguna
• Standar terdiri dari 35 bab
• Lampiran A: Tanggal efektif dan ketentuan transisi
• Lampiran B: Daftar istilah
• Lampiran C: Penyesuaian SAK, SAK EMKM
• Dasar kesimpulan
• Laporan Keuangan Ilustratif
• Tabel persyaratan penyajian dan pengungkapan setiap bab
• Perbedaan dengan IFRS for SME
Jauh lebih ringkas dan tipis (35 bab; 281 halaman)
Disusun berdasarkan topik terbagi dalam BAB
Simplifikasi dari SAK dengan Referensi dari IFRS for SME
Referensi: Dengar Pendapat SAK EP, 31 Agustus 2020 16
SAK ETAP
17
BAB ISI BAB ISI
1 Ruang Lingkup 16 Aset Tak Berwujud
2 Konsep dan Prinsip Pervasive 17 Sewa
3 Penyajian Laporan Keuangan 18 Kewajiban Diestimasi dan Kontijensi
4 Neraca 19 Ekuitas
5 Laporan Laba Rugi 20 Pendapatan
6 Laporan Perubahan Ekuitas 21 Biaya Pinjaman
7 Laporan Arus Kas 22 Penurunan Nilai Aset
8 Catatan atas Laporan Keuangan 23 Imbalan Kerja
9 Kebijakan Akuntansi, Perubahan Kebijakan Akuntansi
dan Koreksi Kesalahan
24 Pajak Penghasilan
10 Investasi pada Efek Tertentu 25 Mata Uang Pelaporan
11 Persediaan 26 Transaksi dalam Mata Uang Asing
12 Investasi pada Entitas Asosiasi dan Entitas Anak 27 Peristiwa setelah Tanggal Akhir Pelaporan
13 Investasi pada Joint Venture 28 Pengungkapan Pihak-Pihak yang Mempunyai
Hubungan Istimewa
14 Properti Investasi 29 Ketentuan Transisi
15 Aset Tetap 30 Tanggal Efektif
Daftar Istilah
Ref: SAK ETAP
Click icon to add picture
ISI SAK ENTITAS PRIVAT (SAKEP)
BAB ISI BAB ISI
1 Entitas Privat 19 Kombinasi Bisnis dan Goodwill
2 Konsep dan Prinsip Pervasive 20 Sewa
3 Penyajian Laporan Keuangan 21 Provisi dan Kontijensi - lampiran pedoman dan pengukuran
4 Laporan Posisi Keuangan 22 Liabiltias dan Ekuitas - lampiran contoh akuntansi penerbit
5 Laporan Penghasilan Komprehensif dan Laporan Laba Rugi 23 Pendapatan - lampiran contoh pengakuan pendapatan
6 Laporan Perubahan Ekuitas dan Laporan Laba rugi dan Saldo Laba 24 Hibah Permerintah
7 Laporan Arus Kas 25 Biaya Pinjaman
8 Catatan atas Laporan Keuangan 26 Pembayaran Berbasis Saham
9 Laporan Keuangan Konsolidasian dan LK Tersendiri 27 Penurunan Nilai Aset
10 Kebijakan Akuntansi, Estimasi dan Kesalahan 28 Imbalan Kerja
11 Instrumen Keuangan Dasar 29 Pajak Penghasilan
12 Isu terkait Instrumen Keuangan Lain 30 Penjabaran Valuta Asing
13 Persediaan 31 Hiperinflasi
14 Investasi pada Entitas Asosiasi 32 Peristiwa setelah akhir Periode Pelaporan
15 Investasi pada Ventura Bersama 33 Pengungkapan Pihak Berelasi
16 Properti Investasi 34 Aktivitas Khusus
17 Aset Tetap 35 Ketentuan Transisi
18 Aset Tak Berwujud selain Goodwill Lam A – Tanggal Efektif dan Ketentuan Transisi
LAM B Daftar Istilah
Lam C – Penyesuaian terhadap SAK dan SAK EMKM
Ilustrasi, table persyaratan penyajian dan pengungkapan, Perbedaan
IFRS dan IFRS for SME.
Ref: SAK Entitas Privat 18
SAK EMKM
1
Disahkan 24 Oktober 2016, dilaunching pada KNA VIII 8
Desember 2016
• Kata Pengantar
• Standar – 18 bab  isi pokok standar
• Dasar Kesimpulan  bukan bagian standar
• Contoh Ilustrasi laporan keuangan – dilengkapi contoh
jurnal penyesuaian kas menjadi akrual  bukan bagian
dari standar
Isi Standar
ISI PENGATURAN SAK EMKM
.
• Bab 1 Ruang Lingkup
• Bab 2 Konsep dan Prinsip Pervasive
• Bab 3 Penyajian Laporan Keuangan
• Bab 4 Laporan Posisi Keuangan
• Bab 5 Laporan Laba Rugi
• Bab 6 Catatan atas Laporan Keuangan
• Bab 7 Kebijakan Akuntansi, Estimasi dan
Kesalahan
• Bab 8 Aset dan Liabilitas Keuangan
• Bab 9 Persediaan
.
• Bab 10 Investasi pada Ventura Bersama
• Bab 11 Aset Tetap
• Bab 12 Aset Takberwujud
• Bab 13 Liabilitas dan Ekuitas
• Bab 14 Pendapatan dan Beban
• Bab 15 Pajak Penghasilan
• Bab 16 Transaksi dalam Mata Uang Asing
• Bab 17 Ketentuan Transisi
• Bab 18 Tanggal Efektif
OVERVIEW PERUBAHAN SAKEP
• Penambahan pengaturan
• Laporan Keuangan Konsolidasi dan Laporan Keuangan Tersendiri
• Instrumen Keuangan Dasar dan Isu terkait Instrumen Keuangan Lain – PSAK 239
• Kombinasi Bisnis dan Goodwiil
• Hibah Pemerintah
• Pembayaran Berbasis Saham
• Penurunan Nilai Aset
• Hiperlinflasi
• Aktivitas Khusus: Agrikultur, Eksplorasi dan Evaluasi Sumber Daya Mineral; Perjanjian
Konsesi Jasa
• Pengaturan berubah:
• Penghasilan komprehensif lain
• Aset tetap; properti investasi, sewa, Pajak penghasilan, investasi pada asosiasi dan
pengendalian bersama
• Pengaturan PSAK yang tidak ada dalam SAK EP
• Segmen, laporan keuangan interim, laba per lembar saham, nilai wajar.
21
Ref: Materi PPT Public Hearing SAK Entitas Privat
RINGKASAN PERUBAHAN
22
BAB JUDUL PENJELASAN PERUBAHAN
1 Entitas Privat • Penggunaan istilah EP
• Pengaturan penggunaan SAK EP dalam laporan konsolidasian
2 Konsep dan Prinsip Pervasive • biaya tambahan dan upaya tambahan melebihi manfaat yang diterima pengguna laporan keuangan (undue
cost or effort), pertimbangan dalam pengakuan dan pengukuran
3,4,5
,6,7,
8
Penyajian Laporan Keuangan
Laporan Posisi Keuangan;
Laporan Penghasilan Komprehensif
dan Laporan Laba Rugi; Laporan
Perubahan Ekuitas dan Laporan Laba
rugi dan Saldo Laba; Laporan Arus Kas;
Catatan atas Laporan Keuangan
• Nama laporan keuangan: Laporan Posisi Keuangan
• Laporan Penghasilan Komprehensif dan Laporan Laba rugi
• Jika ada komponen penghasilan komprehensif lain (other comprehensive income) OCI) dilaporkan
• Dilaporkan setelah laba rugi periode berjalan
• OCI dipisahkan menjadi dipindahkan ke labar rugi jika teralisasi dan tidak tidak dipindahkan
• Pilihan metode langsung atau tidak langsung untuk laporan arus kas dari kegiatan operasi.
9 Konsolidasi dan Laporan Tersendiri • Entitas yang dikendalikan harus dikonsolidasi
• Pengecualian untuk entitas dikendalikan yang intensinya akan dijual dalam satu tahun ke depan. Jika tidak
jadi dijual harus dikonsolidasi sejak tanggal akuisisi.
• Pengaturan laporan keuangan tersendiri sebagai informasi tambahan. Investasi dapat menggunakan metode
biaya perolehan dikurangi penurunan nilai, ekuitas atau nilai wajar.
• Laporan keuangan kombinasian menggabungkan entitas sepengendali.
10 Kebijan Akuntansi dan Estimasi
Kesalahan
• Jika tidak dapat dengan mudah ditentukan dianggap perubahan estimasi
11 Instrumen Keuangan Dasar • Opsi pengakuan dan pengukuran Bab 11 atau PSAK 239 dengan pengungkapan sesuai Bab 11
• Klasifikasi: biaya perolehan diamortisasi, biaya perolehan dikurangi penurunan nilai, nilai wajar mll laba rugi
• Kapitalisasi biaya transaksi dan provisi menjadi bagian dari kredit
• Perhitungan bunga dengan bunga efektif (provisi & biaya transaksi tidak diamortisasi garis lurus;
penggunaan suku bunga flat harus dihitung ulang dengan bunga efektif.
• Penurunan nilai menggunakan pendekatan bukti obyektif
12 Isu terkait Instrumen Keuangan Lain • Surat berharga selain instrumen keuangan dasar menggunakan nilai wajar jika informasi nilai wajar tersedia,
jika tidak menggunakan nilai wajar menggunakna biaya perolehan dikurangi penurunan nilai.
• Osi pengakuan dan pengukuran dengan Bab 12 atau PSAK 239,
RINGKASAN PERUBAHAN
23
BAB JUDUL PENJELASAN PERUBAHAN
13 Persediaan • Pengecualian untuk aset biologis
• Pengukuran untuk produk agrikultur sebesar nilai wajat dikurangi dengan biaya penjualan
14 Investasi pada Entitas Asosiasi • Investasi pada perusahaan asosiasi menggunakan salah satu dari metode berikut: biaya, ekuitas atau nilai
wajar. Investasi yang tersedia harga kuotasinya menggunakan nilai wajar.
15 Investasi pada Ventura Bersama • Untuk pegnendalian bersama operasi atau aset pengakuan sebesar aset dan liabilitas, pendapatan dan
beban yang menjadi hak / kewajiban masing-masing pihak.
• Ventura versama, pengendalian bersama entitas menggunakan metode ekuitas.
16 Properti Investasi • Pengukuran setelah pengakuan awal dapat menggunakan nilai wajar (undue cost or effort), dengan selisih
nilai wajar diakui dalam laba rugi.
17 Aset Tetap • Pilihan model revaluasi atau model cost. Selisih nilai wajar - OCI
18 Aset tak berwujud selain Goodwill • Amortisasi tidak dapat ditetapkan, umur berdasarkan estimasi terbaik tidak melebihi 10 tahun.
• ATB yang dihasilan internal dari penelitian dan pengembangan diakui sebagai beban, kecuali bagian dari
perolehan aset lain
19 Kombinasi Bisnis dan Goodwill • Kombinasi bisnis - menggunakan nilai wajar pada tanggal akuisisi, biaya akuisisi dikapitalisasi
• Goodwill diukur sebesr nilai perolehan dikurangi akumulasi amortisasi dan penurunan nilai.
• Amortisasi goodwill tidak melebihi 10 tahun
20 Sewa • Menggunakan pendekatan principles based (manfaat dan risiko berpindah) menggantikan rule based
• Secara konsep seperti dalam PSAK 30 Sewa
21 Provisi dan Kontijensi • Pedoman pengukuran seperti dalam PSAK 57: kerugian masa depan, kontrak merugi, restrukturisasi,
garansi, pengembalian dana, perkara pengadilan, dll
22 Liabilitas dan Ekuitas • Definisi ekuitas dan liabilitas
• Ekuitas telah diterbitkan belum diterima kas / sumber dayanya - disajikan netto, sudah dipesan belum
diterbitkan - bukan ekuitas, telah diterima kasnya belum diterbitkan - ekuitas.
23 Pendapatan • Secara substansi seperti PSAK 23
• Tambahan contoh pengakuan pendapatan
RINGKASAN PERUBAHAN
24
BAB JUDUL PENJELASAN PERUBAHAN
24 Hibah pemerintah • Hibah pemerintah: diakui sebagai pendapatan saat manfaat ekonomi diterima.
25 Biaya Pinjaman • Tidak boleh dikapitalisasi, diakui sebagai beban bunga
26 Pembayaran berbasis saham • Imbalan berbasis saham akan diklasifikasikan sebagai ekuitas atau liabilitas sesuai substansinya
27 Penurunan Nilai Aset • Penurunan nilai persediaan: nilai tercatat - (harga jual - biaya menjual / menyelesaikan)
• Penurunan nilai = nilai tercatat dikurangi nilai terpulihkan.
28 Imbalan Kerja • Penyajian keuntungan kerugian aktuaria sebagai penghasilan komprehensif lain atas imbalan pasti bukan
sekedar dilaporkan di ekuitas.
29 Pajak penghasilan • Menggunakan pendekatan pajak tangguhan: beban pajak: pajak kini dan pajak tangguhan
30 Penjabaran Valuta Asing • LK disusun dengan menggunakan mata uang fungsional
• Transaksi dengan menggunakan menggunakan mata uang asing dinyatakan dalam mata uang fungsional
• Penjabaran saldo monetary item ke dalam mata uang fungsional menggunakan kurs tanggal pelaporan
31 Hiperinflasi • LK disesuaikan dengan tingkat inflasi jika terdapat inflasi yang signifikan (100% dalam 3 tahun)
32 Peristiwa setelah akhir Periode
Pelaporan
• Menggunakan pendekatan principles based (manfaat dan risiko berpindah) menggantikan rule based
• Secara konsep seperti dalam PSAK 30 Sewa
33 Pengungkapan Pihak Berelasi • Istilah baru pihak berelasi bukan hubungan istimewa
34 Aktivitas khusus • Agrikultur: aset biologis diakui sebesar nilai wajar pada tanggal perolehan atau pelaporan. Produk
agrikultur diakui sebesar nilai wajar saat panen dikurangi biaya penjualan. Jika nilai wajar tidak dapat
diperoleh (undue cost or effort) menggunakan harga perolehan.
• Evaluasi dan eksplorasi sumber daya mineral: biaya E & E akan dikapitalisasi jika belum dapat ditentukan
cadangan terbukti, dilakukan pengajuan penurunan nilai ketika masuk ke fase pengembangan atau saat
tidak ditemukan cadangan.
• Perjanjian konsesi jasa: operator akan mengakui aset keuangan atau aset takberwujud tergantung dari
kontrak konsesi tersebut.
35 Ketentuan transisi • Pengaturan penerapan pertama kali SAK EP
• Secara umum menggunakan pendekatan retroaktif dengan beberapa pengecualian.
Bab 1
Entitas Privat
Entitas Privat dan Akuntabilitas
Publik
26
1
• Entitas privat adalah entitas yang:
• Tidak memiliki akuntabilitas publik signifikan; dan
• Menerbitkan laporan keuangan untuk tujuan umum bagi pengguna eksternal
• Memiliki akuntabilitas publik jika:
• Instrumen utang atau ekuitasnya diperdagangnkan di pasar publik atau entitas sedang
dalam proses menerbitkan instrumen tersebut (bursa domestik, asing, over the counter,
pasar lokal dan regional)
• Entitas menguasai aset dalam kapasitas fidusia bagi suatu kelompok pihak luar yang
beragam sebagai usaha utamanya (bank, union kredit (koperasi simpan pinjam), asuransi,
broker/diler sekuritas, reksa dana dan bank investasi).
• Entitas yang memiliki akuntabilitas publik dapat menggunakan SAK EP jika otoritas berwenang
membuat regulasi mengizinkan penggunaan SAK EP. Contoh: regulasi BI, BPR menggunakan
SAK ETAP.
ENTITAS PRIVAT
27
1
• Entitas anak yang entitas induknya menggunakan SAK atau merupakan bagian dari kelompok
konsolidasian yang menggunakan SAK, tidak dilarang menggunakan SAK EP untuk laporan
keuangan tersendirinya jika entitas anak tersebut memenuhi persyaratan dalam par 1.2 dan
1.5a.
• Jika LK dideskripsikan patuh pada SAK EP, harus memenuhi seluruh ketentuan dalam SAK EP.
• PT. Kamboja perusahaan yang memiliki akuntabilitas publik. PT. Kenanga anak perusahaan
PT. Kamboja namun tidak memiliki akuntabilitas publik.
• Saat PT. Kenanga Menyusun laporan keuangan tersendiri, dapat menggunakan SAK EP.
• PT. Kamboja Menyusun LK konsolidasian dengan menggunakan PSAK. LK Kenanga saat
dikonsolidasikan disesuaikan dengan PSAK.
• PT. Lawu perusahaan yang tidak memiliki akuntabilitas publik. PT. Merbabu anak
perusahaan PT. Lawu namun memiliki akuntabilitas publik.
• Saat PT. Merbabu menyusun LK menggunakan PSAK karena memiliki akuntabilitas publik.
• PT. Lawu menyusun LK konsolidasian harus menggunakan PSAK, karena LK PT. Merbabu
harus disusun menggunakan PSAK. Saat dikonsolidasikan PT. Merbabu Lknya tidak boleh
disesuaikan dengan SAKEP
Bab 2
Konsep dan
Prinsip Pervasif
KONSEP DAN PRINSIP
PERVASIF (1)
KERANGKA KONSEPTUAL
29
2
Tujuan laporan keuangan:
• menyediakan informasi posisi keuangan, kinerja dan arus kas entitas yang bermanfaat
dalam pengambilan keputusan ekonomik sejumlah besar pengguna.
• menunjukkan hasil dari penatagunaan oleh manajemen (stewardship of management) -
akuntabilitas manajemen (accountability of management) atas sumber daya yang
dipercayakan kepadanya
Karakteristik kualitatif
• Keterpahaman
• Relevansi
• Materialitas
• Keandalan
• Substansi mengungguli bentuk
• Prudensi
• Kelengkapan
• Keterbandingan
• Ketepatwaktuan
• Keseimbangan antara manfaat dan biaya
• Biaya atau usaha yang berlebihan
(undue cost or effort)
KONSEP DAN PRINSIP
PERVASIF (2)
KERANGKA KONSEPTUAL
30
2
Biaya atau usaha berlebihan
• biaya tambahan dan upaya tambahan melebihi manfaat yang diterima
pengguna laporan keuangan (undue cost or effort)
• Pengecualian atas biaya dan upaya berlebihan diatur dalam beberapa
pengaturan tertentu dalam standar dan tidak dapat digunakan untuk
pengaturan yang lain.
• Penerapan biaya atau usaha berlebihan bergantung pada kondisi spesifik
entitas dan pertimbangan manajemen dari penerapan persyaratan tersebut
• Penilaian biaya atau usaha berlebihan dilakukan pada pengakuan awal
• Jika pengecualian atas biaya berlebihan diterapkan, entitas mengungkapkan
fakta tersebut.
KONSEP DAN PRINSIP
PERVASIF (3)
KERANGKA KONSEPTUAL
31
2
Posisi keuangan
• Aset  sumber daya yang dikendalikan oleh entitas sebagai akibat dari peristiwa
masa lalu dan manfaat ekonomik masa depan diharapkan mengalir ke entitas
• Liabilitas (kewajiban legal dan konstruktif)  kewajiban kini entitas yang timbul dari
peristiwa masa lalu, yang penyelesaiannya diharapkan mengakibatkan arus keluar dari
sumber daya entitas yang mengandung manfaat ekonomik
• Ekuitas (modal, saldo laba/rugi, saldo penghasilan/beban komprehensif lain  hak
residual atas aset entitas setelah dikurangi liabilitas
Kinerja
• Penghasilan – pendapatan dan keuntungan
• Beban – beban dan kerugian
• Total penghasilan komprehensif dan laba rugi
KONSEP DAN PRINSIP
PERVASIF (4)
KERANGKA KONSEPTUAL
32
2
Pengakuan
• Pengakuan jika memenuhi definisi dan memenuhi kriteria:
• manfaat ekonomi akan mengalir dari atau ke luar entitas dan
• dapat diukur dengan andal.
Pengukuran
• Dua dasar pengukuran biaya historis dan nilai wajar
Prinsip pengakuan dan pengukuran pervasif
• Persyaratan pengakuan dan pengukuran mengikuti konsep pervasive dalam SAK
• Jika tidak ada pengaturan spesifik menggunakan pedoman 10.4 dan hirarki 10.5.
• Hirarki pertama pengaturan khusus dalam SAK, hirarki kedua ketentuan dalam bab
konsep pervasif
Dasar akrual
• Menggunakan dasar akrual: pengakuan saat terjadinya. Kecuali arus kas
KONSEP DAN PRINSIP
PERVASIF (5)
Pengakuan dalam LK
33
2
Aset
• Manfaat ekonomi mengalir dan biaya diukur dengan andal
• Aset kontijensi tidak diakui, kecuali jika manfaat ekonomi hampir pasti 
dapat diakui
Liabilitas
• Ketika memiliki kewajiban, kemungkinan besar akan mengalihkan sumber
daya, pengukuran dapat diandalkan.
Liabilitas kontijensi tidak diakui kecuali dalam kombinasi bisnis
KONSEP DAN PRINSIP
PERVASIF (6)
Pengukuran
34
2
Pengukuran awal pada biaya historis, kecuali mensyaratkan pengakuan awal dengan
dasar lain seperti nilai wajar.
Pengukuran selanjutnya:
• Instrumen keuangan:
• Biaya perolehan diamortisasi: asset dan liabilitas keuangan dasar
• Nilai wajar melalui laba rugi: saham di bursa efek dengan nilai wajar andal (tanpa
upaya)
• Nilai wajar melalui laba rugi: asset dan liabilitas keuangan non dasar
• Aset non keuangan
• Biaya historis (NRV, recoverable amount)
• Nilai wajar: investasi pada entitas asosiasi dan ventura bersama, property investasi,
aset biologis, produk agrikultur dan asset tetap.
KONSEP DAN PRINSIP
PERVASIF (7)
Saling hapus
35
2
Saling hapus:
• Tidak boleh saling hapus kecuali disyaratkan
• Pengukuran asset seccara neto dengan penilaian penyisihan bukan saling hapus.
• Jika aktivitas normal tidak terkait dengan pembelian dan penjualan asset, maka entitas
melaporkan keuntungan dan kerugian pelepasan asset dengan cara mengurangi hasil dari
pelepasan dengan jumlah tercatat.
Bab 3
Penyajian
Laporan
Keuangan
PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN (1)
37
3
• Manajemen entitas bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian
laporan keuangan entitas.
Tanggung jawab laporan keuangan
• Laporan keuangan menyajikan secara wajar posisi keuangan, kinerja keuangan
dan arus kas entitas
• Merepresentasikan dampak transaksi sesuai pengakuan dalam konsep
pervasive dan penerapan standar
Penyajian wajar
• Pertanyataan secara eksplisit kepatuhan dalam catatan atas laporan keuangan.
Kepatuhan terhadap SAKEP
• Penilaian atas kemampuan entitas melanjutkan kelangsungan usaha, tidak
bermaksud melikuidasi
Kelangsungan Usaha
PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN (2)
38
3
Frekuensi Pelaporan
• Entitas menyajikan laporan keuangan lengkap secara tahunan
• Ketika periode pelaporan berubah harus diungkapkan
Konsistesi Penyajian
• Mempertahanan penyajian dan klasifikasi dari satu periode ke periode
berikutnya.
• Jika terjadi perubahan signifikan atas operasi penyajian dan klasifikasi dapat
berubah mengikuti bab 10.
Informasi Komparatif
• Komparatif periode sebelumnya untuk seluruh jumlah yang disajikan pada
tahun berjalan. Komparatif informasi naratif dan deskriptif jika relevan.
Materialitas dan Agregasi
• Menyajikan tersendiri setiap kelas item serupa yang material
PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN (3)
Komponen Laporan Keuangan
39
3
Laporan Posisi
Keuangan (4)
Laporan penghasilan
komprehensif (satu
atau dua laporan) – (5)
Laporan perubahan
ekuitas atau Laporan
laba rugi dan saldo laba
(6)
Laporan arus kas
(metod langsung / tidak
langsung) – (7)
Catatan atas laporan
keuangan (8)
PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN (4)
40
3
Identifikasi laporan keuangan
• nama entitas pelapor
• (laporan keuangan mencakup entitas individual atau suatu kelompok entitas;
• tanggal akhir periode pelaporan dan periode yang dicakup oleh laporan
keuangan;
• mata uang penyajian, sesuai Bab 30 Penjabaran Valuta Asing; dan
• level pembulatan
Penyajian informasi yang tidak disyaratkan oleh Standar ini
• Standar tidak mengatur informasi segmen, laba per saham dan laporan
keuangan interim.
• Entitas yang membuat pengungkapan mendeskripsikan dasar penyusunan
dan penyajian informasi tersebut.
Bab 4
Laporan
Posisi Keuangan
LAPORAN POSISI KEUANGAN (1)
42
4
Penyajian minimum line item
(a) kas dan setara kas;
(b) piutang usaha dan piutang lainnya;
(c) aset keuangan (tidak termasuk jumlah yang
disajikan pada (a), (b), (j) dan (k));
(d) persediaan;
(e) aset tetap;
(ea) properti investasi yang dicatat pada biaya
perolehan dikurangi akumulasi depresiasi
dan akumulasi penurunan nilai;
(f) properti investasi yang dicatat pada nilai
wajar melalui laba rugi;
(g) aset takberwujud;
(h) aset biologis yang dicatat pada biaya
perolehan dikurangi akumulasi depresiasi
dan akumulasi penurunan nilai;
(i) aset biologis yang dicatat pada nilai wajar
melalui laba rugi;
(j) investasi pada entitas asosiasi;
(k) investasi pada pengendalian bersama
(l) utang usaha dan utang lainnya;
(m) liabilitas keuangan (tidak termasuk jumlah
yang disajikan dalam (l) dan (p));
(n) liabilitas dan aset untuk pajak kini;
(o) liabilitas pajak tangguhan dan aset pajak
tangguhan (selalu diklasifikasikan sebagai
tidak lancar);
(p) provisi;
(q) kepentingan nonpengendali, disajikan
sebagai bagian ekuitas secara terpisah dari
ekuitas yang dapat diatribusikan kepada
pemilik entitas induk; dan
(r) ekuitas yang dapat diatribusikan kepada
pemilik entitas induk.
Entitas menyajikan pos tambahan, judul dan subtotal dalam laporan posisi keuangan jika penyajian
tersebut relevan untuk pemahaman posisi keuangan entitas
LAPORAN POSISI KEUANGAN (2)
43
4
Pembedaan aset lancar dan non lancar serta kewajiban jangka pendek dan jangka
panjang
• Aset lancar jika direalisasikan, dijual, digunakan dalam siklus operasi normal
entitas atau 12 bulan setelah tanggal pelaporan.
• Standar tidak mengatur urutan format item dalam laporan keuangan.
Pertimbangan menentukan perlunya tambahan penyajian: jumlah, sifat,
likuiditas, fungsi dan waktu
Informasi disajikan pada baik dalam laporan posisi keuangan atau dalam catatan
atas laporan keuangan, subklasifikasi pos:
• Aset tetap
• Piutang usaha dan piutang lainnya
• Persediaan: dikuasai untuk dijual, dalam proses, perlengkapan
• Utang usaha dan utang lainnya
• Provisi imbalan kerja dan provisi lainnya,
• kelas ekuitas.
LAPORAN POSISI KEUANGAN (3)
44
4
Pengungkapan kelas modal saham
• Jumlah modal dasar, modal diterbitkan
• Nilai nominal
• Rekosiliasi jumlah saham awal dan akhir
• Hak keistimewaan, pembatasan
• Saham yang dimiliki oleh entitas atau entitas anak / asosiasi
• Saham yang dicadangkan untuk penerbitan dengan hak opsi
Entitas tanpa modal saham
• Informasi yang ekuivalen terkait komponen modal
Pengungkapan jika terdapat perjanjian penjualan mengikat untuk pelepasan besar
atas aset atau kelompok aset
• Deskripsi aset atau kelompok aset dan liabilitas
• Deskripsi atas fakta dan keadaan penjualan atau rencana penjualan
• Jumlah tercatat aset atau kelompok aset / liabilitas
IMPLIKASI PENERAPAN SAK EP
45
4
Perubahan nama LK
• Laporan Posisi Keuangan menggantikan nama neraca
Identifikasi tambahan komponen dalam laporan keuangan
• Jika entitas memiliki aset biologis, maka aset tersebut harus disajikan dalam
laporan posisi keuangan 31 Desember 2024 dan 31 Desember 2025. Perubahan
aset biologis selama tahun 2024 dan 2025 akan tercermin dalam laporan laba rugi
dan dijelaskan dalam catatan atas laporan keuangan.
• Jika terdapat aset / liabilitas pajak tangguhan juga akan diakui dan disajikan dalam
laporan keuangan
Bab 5
Laporan
Penghasilan
Komprehensif
dan Laba Rugi
LAPORAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF DAN
LABA RUGI (1)
47
5
Penyajian total penghasilan komprehensif
• Satu laporan keuangan penghasilan komprehensif
• Dua laporan: laporan laba rugi dan laporan penghasilan komprehensif
Perlakuan penghasilan komprehensif lain
• Empat jenis penghasilan komprehensif lain diakui sebagai bagian dari total
penghasilan komprehensif:
• Keuntungan / kerugian penjabaran laporan keuangan dari unit luar negeri
• Keuntungan / kerugian aktuaria
• Keuntungan / kerugian dari perubahan nilai wajar instrumen lindung nilai
• Keuntungan / kerugian dari perubahan surplus revaluasi aset tetap
LAPORAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF DAN
LABA RUGI (2)
48
5
Minimum line item
(a) pendapatan.
(b) biaya keuangan.
(c) bagian laba rugi dari investasi pada entitas asosiasi yang dicatat menggunakan
metode ekuitas.
(d) beban pajak tidak termasuk pajak yang dialokasikan pada item (e), (g) dan (h)
(e) operasi dihentikan
(f) laba rugi (jika tidak memiliki penghasilan komprehensif lain, tidak disajikan)
(g) item penghasilan komprehensif lain. Dikelompokkan berdasarkan yang tidak
direklasfikasi selanjutnya ke laba rugi dan yang akan direklasifikasi ke laba rugi.
(h) penghasilan komprehensif lain dari entitas asosiasi dan pengendalian bersama
dengan metode ekuitas
(i) Total penghasilan komprehensif (jika memiliki penghasilan komprehensif lain,
jika tidak memiliki cukup baris laba rugi)
Laba rugi selama periode dan total penghasilan komprehesif diatribusikan pada
kepentingan nonpengendali dan pemilik entitas induk.
LAPORAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF DAN
LABA RUGI (3)
49
5
Persyaratan penyajian
• Koreksi kesalahan dan dampak perubahan kebijakan akuntansi disajikan
sebagai penyesuaian retrospektif periode sebelumnya.
• Pos luar biasa tidak boleh disajikan
• Pos judul, sub total tambahan jika relevan
Analisis Beban
• Entitas memilih analisis berdasarkan sifat atau fungsi mana yang lebih relevan
dan andal.
• Analisis sifat: depresiasi, imbalan kerja
• Analisis fungsi: biaya penjualan, administrasi
IMPLIKASI PENERAPAN SAK EP
50
4
Perubahan nama LK
• Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain
Penghasilan komprehensif lain
• Identifikasi apakah entitas memiliki penghasilan komprehensif lain
(kentungan atau kerugian aktuaria; revaluasi aset tetap)
• Jika memiliki saldo OCI yang ada dalam saldo ekuitas buat akun baru OCI.
• Tentukan saldo 1/1/2024; nilai OCI selama 2024, saldo 31/12/2024, OCI
selama 2025 dan saldo OCI 31/12/2025
Bab 6
Laporan
Perubahan Ekuitas
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS (1)
52
6
Laporan perubahan ekuitas menyajikan
• laba rugi entitas untuk periode pelaporan,
• penghasilan komprehensif lain untuk suatu periode,
• dampak perubahan kebijakan akuntansi dan
• koreksi kesalahan yang diakui pada periode tersebut dan
• jumlah investasi dari, dividen dan distribusi lain kepada pemilik dalam kapasitasnya
sebagai pemilik selama periode tersebut
Perubahan ekuitas menjelaskan
• Total penghasilan komprehensif atribusi kepada pemilik entitas induk dan kepentingan
non pengendali
• Komponen ekuitas, dampak dari penerapan dan penyajian retrospektif
• Setiap komponen ekuitas rekonsiliasi jumlah tercatat awal dan akhir, serta perubahan dari
laba rugi, penghasilan komprehensif lain, dividen, saham treasuri.
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS (2)
53
6
Laporan Laba Rugi dan Saldo Laba sebagai pengganti Laporaan Penghasilan Komprehensif
dan Laporan perubahan ekuitas, jika perubahan ekutas pada periode tersebut timbul dari:
• laba rugi
• pembayaran dividen
• Koreksi kesalahan periode sebelumnya dan perubahan kebijakan akuntansi
Informasi yang disajikan:
• (a) saldo laba pada awal periode pelaporan;
• (b) dividen yang diumumkan dan dibayarkan atau terutang selama periode;
• (c) penyajian kembali saldo laba untuk koreksi kesalahan periode
sebelumnya;
• (d) penyajian kembali saldo laba untuk perubahan kebijakan akuntansi; dan
• (e) saldo laba pada akhir periode pelaporan
Bab 7
Laporan Arus Kas
LAPORAN ARUS KAS (1)
55
7
Mengatur Informasi yang disajikan dalam laporan kas:
• Laporan arus kas menyediakan informasi mengenai perubahan kas dan setara kas entitas
untuk periode pelaporan
• Menunjukkan secara terpisah perubahan dari aktivitas operasi, aktivitas investasi dan
aktivitas pendanaan.
Setara kas
• Adalah investasi jangka pendek dan sangat likuid yang segera dapat dikonversi menjadi kas
dalam jumlah yagn dapat ditentukan dan memiliki risiko perubahan nilai tidak signifikan.
• Dimiliki untuk memenuhi komitmen kas jangka pendek, bukan untuk investasi.
• Memenuhi syarat:
• segera jatuh tempo dalam waktu, sebagai contoh, tiga bulan atau kurang
• Cerukan (bank overdraft) pada umumnya dianggap sebagai aktivitas pendanaan serupa
dengan pinjaman. Kecuali jika cerukan dapat dibayar kembali sewaktu-waktu berdasarkan
permintaan dan merupakan bagian tak terpisahkan dari pengelolaan kas, maka cerukan
termsauk komponen kas dan setara kas
LAPORAN ARUS KAS (2)
56
7
Arus kas operasi: aktivitas utama penghasil pendapatan entitas
• Penerimaan kas dari penjualan barang, penyediaan jasa, royalty, fee, komisi dan pendapatan
lainnya.
• Pembayaran kas ke pemasok barang dan jasa, ke dan atas nama karyawan, pajak
penghasilan, investasi, pinjaman untuk tujuan diperdagangnkan.
Arus kas aktivitas investasi: perolehan dan pelepasan aset jangka panjang dan
investasi lain
• Pembayaran kas untuk perolehan aset tetap, aset takberwujud, perolehan instrument
ekuitas, kepentingan dalam ventura Bersama, kontrak future, forward, opsi swab kecuali
kontrak tersebut untuk diperdagangkan.
• Penerimaan kas dari penjualan aset tetap, aset tak berwujud, aset jangka Panjang lain,
pelunasan pinjaman.
Arus kas dari aktivitas pendanaan: perubahan ekuitas dan pinjaman entitas.
• Penerimaan kas dari penerbitan saham, penerbitan surat utang, pinjaman, obligasi,
pinjaman jangka pendek dan Panjang.
• Pembayaran kas kepada pemilik, penyewa atas sewa pembiayaan, pelunasan pinjaman.
LAPORAN ARUS KAS (3)
57
7
Pelaporan arus kas aktivitas operasi
• Metode tidak langsung  laba rugi disesuaikan dengan:
• item non kas depresiasi, provisi, pajak tangguhan, pendapatan
dan beban akrual.
• Item lain yang dampak kasnya berkaitan dengan investasi dan
pendanaan.
• Metode langsung  informasi penerimaan kas bruto dan
pembayaran kas bruto yang diperoleh dari:
• Catatan atas laporan keuangan
• Penyesuaian pendapatan, beban dalam laporan penghasilan
komprehensif dengan perubahan persediaan, piutang, utang,
item non kas, kas dari aktivitas investasi dan pendanaan.
LAPORAN ARUS KAS (4)
58
7
Arus valuta asing  dinyatakan dalam mata uang fungsional
• Keuntungan dan kerugian yang muncul bukan arus kas, merekonsiliasikan kas / setara pada
awal dan akhir periode
Bunga dan dividen
• Disajikan secara terpisah
• Disajikan secara konsisten sebagai aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.
Pajak penghasilan
• Disajikan secara terpisah dan diklasfikan sebagai arus kas aktivitas operasi kecuali pajak
tersebut dapat diidentifikasikan dengan aktivitas investasi dan pendanaan.
Transaksi no kas terkait dengan investasi dan pendanaan diungkapkan.
Komponen kas dan setara kas: rekonsilisasi jumlah dalam laporan arus kas dengan laporan
posisi keuangan.
Pengungkapan lain – saldo kas yagn tidak tersedia untuk digunakan disertai pendapat
manajemen.
Bab 8
Catatan atas
Laporan Keuangan
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (1)
60
8
Catatan atas LK
• menyajikan informasi tentang dasar penyusunan laporan keuangan dan kebijakan
akuntansi spesifik yang digunakan
• Mengungkapkan informasi yang disyaratkan oleh Standar dan tidak disajikan di
bagian manapun LK
• Menyediakan informasi yang tidak disajikan di bagian manapun dalam LK tetapi
informasi tersebut relevan untuk pemahaman LK
Urutan penyajian catatan atas laporan keuangan
• pernyataan bahwa laporan keuangan telah disusun sesuai dengan SAK Entitas
Privat
• ringkasan kebijakan akuntansi signifikan yang diterapkan;
• Informasi pendukung untuk tiem yang disajikan dalam LK dalam urutan setiap
laporan dan pos disajikan
• Pengungkapan lain
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (2)
61
8
• dasar pengukuran yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan; dan
• kebijakan akuntansi lain yang digunakan, yang relevan untuk pemahaman
laporan keuangan.
Pengungkapan kebijakan akuntansi
• Pertimbangan selian estimasi yang dibuat manajemen dalam penerapan
kebijakan akuntansi yang berdampak signifikan atas jumlah yang diakui dalam
laporan keuangan.
Informasi tentang pertimbangan
• Asumsi utama berkaitan masa depan
• Sumber utam lain tentang ketidakpastian estima pada tanggal peraporan,
yang memiliki risiko siginikan yang mengakibatkan penyesuaian material pada
jumlah tercatat aset dan liabilitas dalam pelaporan berikutnya.
• Rincian sifat, jumlah pada akhir periode pelaporan atas aset dan liabilitas
Sumber ketidapastian estimasi
Bab 9
Laporan Keuangan
Konsolidasian
LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (1)
63
9
Ruang lingkup
• Kriteria entitas menyusun konsolidasi dan ketentuan dalam penyusunan laporan keuangan tersebut
sesuai dengan standar.
• laporan keuangan tersendiri sebagai informasi tambahan dan
• laporan keuangan kombinasian jika laporan disusun sesuai dengan standar ini
Persyaratan induk menyajikan laporan keuangan konsolidasi
• Laporan konsolidasi meliputi seluruh anak entitas induk
• Entitas anak tidak dikonsolidasi jika entitas anak diperoleh dan dimiliki dengan intensi dijual atau
dilepaskan dalam jangka waktu satu tahun  entitas anak disajikan sesuai persyaratan dalam
instrumen keuangan dasar
• Jika dikecualikan dari konsolidasi karena akan dijual, namun tidak dilepas sehingga masih memiliki
pengendalian:
• Entitas induk mengonsolidasi entitas anak dan menyajian kembali periode sebelumnya
• Jika terjadi karena keterlambatan penjualan, tetap menyajian sebagai instrumen keuangan.
PENGENDALIAN
64
9
Entitas anak adalah entitas yang dikendalikan oleh induk
• Pengendalian jika entitas induk memiliki secara langsung atau tidak langsung lebih dari setengah kekuasaan atas
suara entitas.
• Kepemilikan setengah atau kurang memiliki pengendalian jika:
• kekuasaan yang melebihi setengah hak suara sesuai perjanjian dengan investor lain;
• kekuasaan untuk mengatur kebijakan keuangan dan kebijakan operasi entitas berdasarkan anggaran dasar atau
perjanjian,
• kekuasaan untuk menunjuk atau mengganti sebagian besar anggota dewan direksi dan dewan komisaris atau
organ pengatur setara dan mengendalikan entitas melalui dewan direksi dan dewan komisaris atau organ
tersebut; atau
• kekuasaan untuk memberikan suara mayoritas dalam pertemuan dewan direksi dan dewan komisaris atau organ
pengatur setara dan mengendalikan entitas melalui dewan direksi dan dewan komisaris atau organ tersebut
• Pengendalian dapat diperoleh dengan memiliki opsi atau instrument yang dikonversi menjadi saham.
Tidak dikecualikan dari konsolidasi karena:
• investor organisasi modal ventura
• aktivitas bisnis tidak serupa
• entitas anak beroperasi pada jurisdiksi yang membatasi pengalihan kas atau aset lain di luar yurisdiksi.
ENTITAS BERTUJUAN KHUSUS
65
9
Entitas Bertujuan Khusus (EBK)
• diciptakan untuk mencapai tujuan khusus (contoh: mengelola sewa, aktivitas penelitian dan
pengembangan atau melakukan sekuritisasi aset keuangan).
• Dapat berbentuk perusahaan, unit perwalian, persekutuan atau entitas tidak berbadan hukum.
• Diciptakan dengan perjanjian legal yang memaksakan persyaratan ketat atas operasinya .
Laporan keuangan konsolidasian mencakup EBK yang dikendalikan oleh entitas, dengan indikasi:
• Aktivitas EBK dilakukan untuk kepentingan entitas sesuai dengan kebutuhan bisnis spesifiknya;
• Entitas memiliki kekuasaan tertinggi untuk pengambilan keputusan atas aktivitas EBK, walaupun jika
keputusan harian telah didelegasikan;
• Entitas memiliki hak untuk memperoleh sebagian besar manfaat EBK dan karena itu dapat terekspos
risiko yang terkait dengan aktivitas EBK; atau
• Entitas mempertahankan sebagian besar risiko residual atau risiko kepemilikan EBK atau asetnya.
• EBK tidak dapat diterapkan pada program imbalan pascakerja atau program imbalan kerja jangka
panjang lain yang diatur dalam Bab 28 Imbalan Kerja
PROSEDUR KONSOLIDASI
Menggabungkan laporan keuangan entitas induk dan entitas anaknya baris demi baris dengan menjumlahkan item
sejenis dari aset, liabilitas, ekuitas, penghasilan, dan beban.
Mengeliminasi jumlah tercatat investasi entitas induk pada setiap entitas anak dan bagian ekuitas entitas induk pada
setiap entitas anak.
Mengukur dan menyajikan kepentingan nonpengendali dalam laba rugi entitas anak yang dikonsolidasikan selama
periode pelaporan secara tersendiri dari kepentingan pemilik entitas induk.
Mengukur dan menyajikan kepentingan nonpengendali dalam aset neto entitas anak yang dikonsolidasikan secara
tersendiri dari ekuitas pemegang saham entitas induk. Kepentingan nonpengendali dalam aset neto terdiri dari:
• jumlah kepentingan nonpengendali pada tanggal awal kombinasi, dihitung berdasarkan Bab 19 Kombinasi Bisnis dan
Goodwill; dan
• bagian kepentingan nonpengendali dari perubahan ekuitas sejak tanggal kombinasi.
Bagian laba rugi dan perubahan ekuitas yang dialokasikan kepada pemilik entitas induk dan kepentingan nonpengendali
ditentukan berdasarkan bagian kepemilikan saat ini. Tidak merefleksikan kemungkinan eksekusi atau konversi atas opsi
atau instrumen yang dapat dikonversi.
Prosedur Konsolidasi
Hal yang perlu
diperhatikan dalam
prosedur konsolidasi
Saldo dan Transaksi
Intrakelompok
Tanggal Pelaporan yang
Seragam
Kebijakan Akuntansi yang
Seragam
Akuisisi dan Pelepasan Entitas
Anak
Kepentingan Nonpengendali
dalam Entitas Anak
Saldo dan Transaksi Intrakelompok
Saldo dan
Transaksi
Intrakelompok
Penghasilan
Beban
Dividen
Dieliminiasi secara
keseluruhan
• Laba rugi yang dihasilkan dari transaksi intrakelompok yang diakui dalam aset, seperti
persediaan dan aset tetap, dieliminasi seluruhnya.
• Kerugian intrakelompok mengindikasikan suatu penurunan nilai yang mensyaratkan
pengakuan dalam laporan keuangan konsolidasian (Bab 27 Penurunan Nilai Aset).
• Bab 29 Pajak Penghasilan diterapkan untuk perbedaan temporer yang timbul dari
eliminasi laba rugi yang dihasilkan dari transaksi intrakelompok.
9
68
Tanggal Pelaporan yang Seragam
• Laporan keuangan entitas induk dan entitas anak yang digunakan dalam penyusunan laporan
keuangan konsolidasian disusun pada tanggal laporan yang sama kecuali tidak praktis untuk
dilakukan.
• Jika tidak praktis untuk menyiapkan laporan keuangan entitas anak pada tanggal laporan yang
sama dengan entitas induk, entitas induk mengonsolidasikan informasi keuangan entitas anak
dengan menggunakan laporan keuangan terbaru entitas anak yang disesuaikan untuk
dampak transaksi atau peristiwa signifikan yang terjadi antara tanggal LK entitas anak sampai
tanggal LK konsolidasian.
9
69
Kebijakan Akuntansi yang Seragam
• Laporan keuangan konsolidasian disusun dengan menggunakan kebijakan
akuntansi yang seragam untuk transaksi, peristiwa dan kondisi lain yang sejenis
dalam keadaan serupa.
• Jika anggota kelompok menggunakan kebijakan akuntansi yang berbeda dengan
yang diadopsi dalam laporan keuangan konsolidasian untuk transaksi dan
peristiwa yang sejenis dalam keadaan serupa, maka penyesuaian yang tepat
dilakukan atas laporan keuangannya dalam penyusunan laporan keuangan
konsolidasian.
9
70
Akuisisi dan Pelepasan Entitas Anak
• Penghasilan dan beban entitas anak dimasukkan dalam laporan keuangan konsolidasian sejak tanggal akuisisi
hingga tanggal entitas induk berhenti mengendalikan entitas anak.
• Ketika entitas induk berhenti mengendalikan entitas anak, perbedaan antara hasil dari pelepasan entitas anak
dan jumlah tercatat pada tanggal hilangnya pengendalian, diakui dalam laba rugi pada laporan penghasilan
komprehensif konsolidasian (atau laporan laba rugi, jika disajikan) sebagai keuntungan atau kerugian dari
pelepasan entitas anak.
• Jumlah kumulatif selisih kurs yang terkait entitas anak di luar negeri yang diakui dalam penghasilan komprehensif
lain sesuai dengan Bab 30 Penjabaran Valuta Asing tidak direklasifikasi ke laba rugi pada saat pelepasan entitas
anak.
• Jika suatu entitas berhenti menjadi entitas anak tetapi investor (sebelumnya entitas induk) tetap memiliki
investasi pada entitas anak tersebut, investasi tersebut dicatat sebagai aset keuangan sesuai dengan Bab 11 atau
Bab 12 Isu Terkait Instrumen Keuangan Lain sejak tanggal entitas berhenti menjadi entitas anak,
• Jika menjadi entitas asosiasi Bab 14 Investasi Pada Entitas Asosiasi diterapkan atau menjadi entitas pengendalian
bersama entitas Bab 15 Investasi Pada Ventura Bersama diterapkan.
• Jumlah tercatat investasi pada tanggal entitas berhenti menjadi entitas anak merupakan biaya pada pengukuran
awal aset keuangan.
9
71
Kepentingan Nonpengendali dalam
Entitas Anak
• Entitas menyajikan kepentingan nonpengendali dalam laporan posisi keuangan
konsolidasian dalam ekuitas, secara terpisah dari ekuitas pemilik entitas induk.
• Entitas mengungkapkan kepentingan nonpengendali dalam laba rugi kelompok secara
terpisah dalam laporan penghasilan komprehensif
• Laba rugi dan setiap komponen penghasilan komprehensif lain diatribusikan kepada
pemilik entitas induk dan kepentingan nonpengendali.
• Total penghasilan komprehensif diatribusikan kepada pemilik entitas induk dan kepada
kepentingan nonpengendali bahkan jika hal ini mengakibatkan kepentingan
nonpengendali memiliki saldo defisit.
9
72
Pengungkapan dalam Laporan Keuangan
Konsolidasian
Fakta bahwa laporan merupakan laporan keuangan konsolidasian;
Dasar untuk menyimpulkan bahwa pengendalian ada ketika entitas induk tidak
memiliki (secara langsung atau tidak langsung melalui entitas anak) lebih dari
setengah hak suara;
Perbedaan tanggal laporan keuangan entitas induk dan entitas anak yang
digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian; dan
Sifat dan cakupan pembatasan yang signifikan terhadap kemampuan entitas
anak untuk mengalihkan dana kepada entitas induk dalam bentuk dividen kas
atau untuk melunasi pinjaman (sebagai contoh akibat dari pengaturan
pinjaman atau persyaratan regulator).
Entitas induk mengungkapkan jumlah tercatat investasi dalam entitas anak yang tidak
dikonsolidasikan pada tanggal pelaporan, secara total, baik dalam laporan posisi keuangan
atau dalam catatan atas laporan keuangan.
9
73
Laporan Keuangan Tersendiri
• Penyajian Laporan keuangan tersendiri  merupakan laporan keuangan yang disajikan oleh
entitas sebagai tambahan dari laporan keuangan konsolidasian yang disusun oleh entitas
induk;
• Pemilihan Kebijakan Akuntansi  Entitas mengadopsi kebijakan akuntansi untuk investasi
dalam entitas anak, entitas asosiasi dan pengendalian bersama entitas dalam laporan
keuangan tersendiri, dengan memilih salah satu dari:
• pada biaya perolehan dikurangi penurunan nilai;
• pada nilai wajar dengan perubahan dalam nilai wajar yang diakui dalam laba rugi; atau
• menggunakan metode ekuitas
9
74
Pengungkapan dalam Laporan Keuangan
Tersendiri
Ketika entitas induk menyusun laporan
keuangan tersendiri, maka laporan
keuangan tersendiri tersebut
mengungkapkan:
Bahwa laporan tersebut merupakan laporan
keuangan tersendiri yang merupakan
informasi tambahan dalam laporan keuangan
konsolidasian; dan
deskripsi metode yang digunakan untuk
mencatat investasi dalam entitas anak,
pengendalian bersama entitas dan entitas
asosisasi,
9
Laporan Keuangan Kombinasian
• Laporan keuangan kombinasian merupakan suatu laporan keuangan lengkap dari dua
atau lebih entitas sepengendali
• Jika investor menyusun LK kombinasian dan mendeskripsikan kepatuhan terhadap SAK
Entitas Privat, laporan tersebut harus memenuhi seluruh persyaratan sebagai berikut:
Transaksi dan
saldo antar
entitas
dieliminasi
Laba atau rugi yang
dihasilkan dari
transaksi antar
entitas yang diakui
dalam aset seperti
persediaan dan aset
tetap dieliminasi
Laporan keuangan entitas
yang tercakup dalam laporan
keuangan kombinasian
disusun per tanggal laporan
yang sama kecuali hal
tersebut tidak praktis untuk
dilakukan
Kebijakan akuntansi
yang seragam diikuti
untuk transaksi dan
peristiwa lain yang
sejenis dalam
keadaan serupa.
9
76
Pengungkapan Laporan Keuangan
Kombinasian
Laporan keuangan
kombinasian
mengungkapkan hal
berikut
fakta bahwa laporan keuangan merupakan
laporan keuangan kombinasian;
alasan mengapa laporan keuangan
kombinasian disusun;
dasar untuk menentukan entitas yang termasuk
dalam laporan keuangan kombinasian;
dasar penyusunan laporan keuangan
kombinasian; dan
pengungkapan pihak berelasi yang disyaratkan
pada Bab 33 Pengungkapan Pihak Berelasi.
1.
2.
3.
4.
5.
9
Bab 10
Kebijakan
Akuntansi, Estimasi
dan Kesalahan
• Kebijakan akuntnsi merupakan prinsip, dasar, konvensi, peraturan dan praktik tertentu
yang diterapkan dalam penyusunan dan penyajian LK
• Hirarki kebijakan akuntansi
• Jika standar mengatur spesifik mengatur transaksi, peraturan dan kondisi lainnya 
entitas menerapkan standar tersebut
• Jika tidak ada pengaturan spesifik, manajemen menggunakan pertimbangan dalam
mengembangkan dan menerapkan kebijakan akuntansi yang menghasilkan informasi
yang relevan dan andal.
• Mempertimbangkan keterterapan sumber berikut:
• Persyaratan dan pedoman dalam SAKEP yang serupa;
• Konsep dan prinsip pervasif
• Dalam membuat pertimbangan manajemen mempertimbangkan persyaratan dan
pedoman dalam SAK yang berhubungan dengan masalah serupa
• Entitas memilih dan menerapkan kebijakan akuntansi secara konsisten untuk transaksi,
peristiwa dan kondisi lain yang serupa.
Kebijakan Akuntansi
10
79
Perubahan Kebijakan Akuntansi
• Entitas mengubah kebijakan akuntansi hanya jika perubahan tersebut
• Disyaratkan dalam standar
• Menghasilkan informasi yang lebih andal dan relevan.
• Perubahan kebijakan akuntansi dilakukan:
• Untuk perubahan kebijakan akuntansi karena perubahan standar, mengikuti ketentuan
transisi, jika ada
• Untuk perubahan lain, perubahan kebijakan diterapkan secara retrospektif, kecuali tidak
praktis
• Penerapan retrospektif adalah penerapan kebijakan akuntansi baru pada informasi
komparatif untuk periode sebelumnya hingga tanggal paling awal, sepanjang praktis, seolah
kebijakan akuntansi tersebut telah diterapkan.
• Ketika tidak praktis, penerapan dilakukan pada periode paling awal di mana penerapan
retrospektif adalah praktis, yang mungkin merupakan periode berjalan.
• Pengungkapan atas perubahan kebijakan akuntansi: sifat perubahan, jumlah penyesuaian.
80
10
Perubahan Estimasi Akuntansi
• Perubahan Estimasi akuntansi merupakan penyesuaian jumlah tercatat aset atau
liabilitas atau konsumsi periodik suatu aset yang dihasilkan dari penilaian status kini
atas, perkiraan manfaat dan kewajiban masa depan.
• Ketika sulit untuk membedakan perubahan kebijakan akuntansi dari perubahan estimasi
akuntansi, perubahan tersebut diperlakukan sebagai perubahan estimasi akuntansi.
• Dampak perubahan estimasi akuntansi, diakui secara prospektif dalam laporan laba rugi
pada:
• Periode perubahan, jika dampak perubahan hanya pada periode itu; atau
• Periode perubahan dan periode mendatang, jika perubahan berdampak pada
keduanya.
• Pengungkapan: sifat perubahan dan dampak perubahan terhadap aset, liabilitas,
penghasilan dan beban periode berjalan. Jika praktis, entitas mengestimasi dampak
perubahan dalam satu atau lebih periode masa depan dan mengungkapkannya.
81
10
Koreksi Kesalahan Periode
Sebelumnya
• Kesalahan periode sebelumnya adalah penghilangan dari dan salah saji dalam laporan keuangan entitas
untuk satu atau lebih periode sebelumnya yang timbul dari kegagalan untuk menggunakan atau
penyalahgunaan atas informasi andal yang:
• Tersedia ketika laporan tersebut diotorisasi untuk terbit
• Secara andal diperkirakan dapat diperoleh dan dipergunakan dalam penyusunan penyajian laporan
keuangan.
• Entitas mengoreksi kesalahan material periode sebelumnya secara retrospektif pada laporan keuangan
pertama yang diotorisasi untuk terbit setelah ditemukannya kesalahan dengan:
• Menyajikan kembali jumlah komparatif untuk periode sajian sebelumnya di mana kesalahan terjadi;
atau
• Jika kesalahan terjadi sebelum periode sajian sebalumnya yang paling awal, maka entitas menyajikan
kembali salda awal aset, liabilitas dan ekuitas untuk periode sajian paling awal.
• Ketika tidak praktis: menyajikan saldo paling awal di mana penyajian Kembali retrospektif praktis
• Pengungkapan: sifat kesalahan, jumlah koreksi pos laporan keuangan, penjelasan jika tidak praktis.
82
10
Bab 11
Instrumen
Keuangan
Dasar
Ruang Lingkup
84
keduanya mengatur pengakuan, penghentian
pengakuan, pengukuran dan pengungkapan
instrumen keuangan (aset keuangan dan
liabilitas keuangan).
Bab 11 Instrumen
keuangan dasar
Bab 12 Isu Terkait
Instrumen
Keuangan Lain
Referensi: SAKEP
INSTRUMEN KEUANGAN
Pengakuan dan pengukuran
SAK Entitas Privat:
 Bab 11 Instrumen
Keuangan Dasar; dan
 Bab 12 Isu terkait
Instrumen Keuangan Lain
PSAK 239 Instrumen
Keuangan: Pengakuan
dan Pengukuran
Bab 11 Instrumen Keuangan Dasar
a. Kas
b. Instrumen utang dengan pengembalian tetap dan tidak
mengandung persyaratan yang mengakibatkan pemberi
pinjaman kehilangan pokok, bunga, pembayaran di muka atau
persyaratan yang tergantung pada peristiwa masa depan
c. Komitmen untuk menerima pinjaman yang tidak dapat
diselesaikan dengan kas, dan pada saat dilaksanakan
memenuhi kriteria instrumen keuangan dasar
d. Investasi dalam saham preferen yang tidak dapat dikonversi
dan dalam saham biasa atau saham preferen tanpa opsi jual
Pengukuran pada biaya perolehan diamortisasi,
 Kecuali investasi ekuitas yang diperdagangkan secara
publik atau yang nilai wajarnya dapat diukur dengan
andal tanpa biaya atau usaha yang berlebihan
SAK ETAP Bab 10 Investasi pada
efek tertentu diklasikasikan menjadi
FVPL, HTM dan AFS.
Referensi: Dengar Pendapat SAK EP, 31 Agustus 2020 85
INSTRUMEN KEUANGAN
Pengakuan dan pengukuran
SAK Entitas Privat:
 Bab 11 Instrumen
Keuangan Dasar; dan
 Bab 12 Isu terkait
Instrumen Keuangan Lain
PSAK 239 Instrumen
Keuangan: Pengakuan dan
Pengukuran
Bab 12 Isu terkait Instrumen Keuangan Lain
Instrumen keuangan yang tidak termasuk dalam instrumen
keuangan dasar, antara lain:
• Investasi keuangan dalam saham biasa dan saham preferen
yang dapat dikonversi dan memiliki opsi jual (puttable)
• Opsi, forward, swap, dan derivative lain
Pengukuran Nilai wajar melalui laba rugi (FVPL), kecuali :
 Nilai wajar melalui – penghasilan komprehensif lain
 Biaya perolehan dikurangi penurunan nilai
Akuntansi lindung nilai
SAK ETAP Bab 10 Investasi pada
efek tertentu diklasikasikan menjadi
FVPL, HTM dan AFS.
Referensi: Dengar Pendapat SAK EP, 31 Agustus 2020 86
Pilihan Kebijakan Akuntansi
Entitas dapat memilih untuk menerapkan salah satu dari:
a. Persyaratan untuk kedua Bab 11 dan 12 secara penuh;
atau
b. Persyaratan pengakuan dan pengukuran dalam PSAK 239
Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran, dan
persyaratan pengungkapan dalam Bab 11 dan 12
untuk mencatat seluruh instrumen keuangannya. Pilihan
entitas atas (a) atau (b) merupakan pilihan kebijakan
akuntansi.
11
87
PSAK 239
Instrumen Keuangan
• Instrumen keuangan adalah kontrak yang menimbulkan aset
keuangan dan liabilitas keuangan atau instrumen ekuitas pada
entitas lainnya.
• Klasifikasi:
• Model biaya perolehan diamortisasi untuk seluruh
instrumen keuangan dasar. kecuali
• Untuk investasi dalam saham preferen yang tidak dapat
dikonversi dan saham biasa tanpa opsi jual atau saham
preferen tanpa opsi jual yang diperdagangkan secara publik
atau jika tidak, yang nilai wajarnya dapat diukur secara andal
tanpa biaya atau usaha yang berlebihan (undue cost or
effort).
11
Instrumen Keuangan
Kas
Giro dan deposito
berjangka waktu tertentu
(fixed-term deposits)
Surat berharga komersial
(commercial paper) dan surat
utang komersial (commercial
bills) yang dimiliki
Piutangdan utang, wesel
tagih dan wesel bayar
serta pinjaman diberikan
dan pinjaman diterima
Obligasi dan instrumen
utang serupa;
Investasi dalam saham
preferen yang tidak dapat
dikonversi dan saham biasa
tanpa opsi jual serta saham
preferen tanpa opsi jual
Komitmen untuk
menerima pinjaman jika
komitmen tidak dapat
dilunasi dengan kas
11
90
Instrumen Kuangan yang tidak memenuhi ketentuan Bab 11
Efek beragun aset, seperti
obligasi hipotek yang
diagunkan, perjanjian
pembelian kembali dan paket
piutang sekuritisasian
Opsi, hak, waran, kontrak future, kontrak forward
dan swap suku bunga (interest rate swap) yang
dapat diselesaikan dengan kas atau dengan
pertukaran instrumen keuangan lainnya
Instrumen keuangan yang
memenuhi syarat dan ditetapkan
sebagai instrumen lindung nilai
(hedging instruments) sesuai
dengan persyaratan dalam Bab 12
Komitmen untuk
memberikan pinjaman
kepada entitas lain
Komitmen untuk menerima
pinjaman jika komitmen
dapat dilunasi dengan kas
Investasi pada entitas
anak, entitas asosiasi
dan ventura bersama
Instrumen keuangan yang memenuhi
definisi ekuitas milik entitas sendiri,
termasuk komponen ekuitas instrumen
keuangan majemuk (compound
financial instruments)
Sewa
Hak dan kewajiban pemberi
kerja dalam program imbalan
kerja
instrumen keuangan, kontrak
dan kewajiban yang tercakup
dalam transaksi pembayaran
berbasis saham
Penggantian aset
11
Instrumen Keuangan Dasar
kas;
instrumen utang (seperti piutang dan utang, wesel tagih
atau wesel bayar atau pinjaman diberikan atau pinjaman
diterima) yang memenuhi ketentuan dalam paragraf
11.9;
• tidak dapat diselesaikan secara neto dengan kas; dan
• ketika komitmen dilaksanakan
komitmen untuk menerima pinjaman yang:
investasi dalam saham preferen yang tidak dapat
dikonversi dan saham biasa tanpa opsi jual atau saham
preferen tanpa opsi jual.
11
92
Contoh Instrumen Utang
• Pinjaman bank dengan suku bunga tetap untuk periode awal yang kemudian
kembali ke suku bunga variabel kuotasian atau suku bunga variabel yang dapat
diobservasi setelah periode tersebut
• Pinjaman bank dengan bunga terutang pada suku bunga variabel kuotasian atau
suku bunga variabel yang dapat diobservasi ditambah suku bunga tetap selama
umur pinjaman, sebagai contoh JIBOR ditambah 200 basis poin.
11
93
Contoh Instrumen Keuangan
Piutang dan utang usaha serta wesel tagih dan wesel bayar, serta pinjaman dari
bank atau pihak ketiga.
Utang dalam mata uang asing. Akan tetapi, perubahan dalam utang karena
perubahan dalam kurs valuta diakui dalam laba rugi.
Pinjaman ke atau dari entitas anak atau entitas asosiasi yang jatuh tempo atas
permintaan (due on demand).
Instrumen utang yang menjadi langsung dapat diterima jika penerbit gagal bayar
dalam pembayaran bunga atau pokok
11
94
Pengakuan dan Pengukuran Awal Aset dan Liabilitas Keuangan
Pengukuran Awal
• Pada pengakuan awal, entitas mengukurnya pada harga transaksi (termasuk biaya transaksi
kecuali pengukuran awal aset dan liabilitas keuangan yang setelah pengakuan awal diukur pada
nilai wajar melalui laba rugi)
• kecuali dalam pengaturan (arrangement) ditetapkan, pada dasarnya, merupakan transaksi
pembiayaan baik untuk entitas (sebagai liabilitas keuangan) atau pihak lawan (sebagai aset
keuangan) di dalam pengaturannya.
• Jika merupakan transaksi pembiayaan, entitas mengukur aset keuangan atau liabilitas
keuangan pada nilai kini dari pembayaran masa depan yang didiskontokan berdasarkan suku
bunga pasar untuk instrumen utang serupa sebagaimana ditentukan pada pengakuan awal.
11
Pengakuan Awal Aset dan Liabilitas Keuangan
• Entitas mengakui aset keuangan atau liabilitas keuangan, hanya jika entitas menjadi bagian satu
pihak dalam ketentuan kntraktual instrument tersebut
Pengukuran Selanjutnya Aset dan Liabilitas
Keuangan
Pada akhir setiap periode pelaporan, entitas mengukur instrumen keuangan, tanpa
pengurangan biaya transaksi yang mungkin terjadi pada penjualan atau pelepasan lainnya:
• instrumen utang yang memenuhi ketentuan diukur pada biaya perolehan diamortisasi
menggunakan metode suku bunga efektif.
• komitmen untuk menerima pinjaman yang memenuhi ketentuan diukur pada biaya
perolehan (yang terkadang nihil) dikurangi penurunan nilai
• investasi dalam saham preferen yang tidak dapat dikonversi dan saham biasa tanpa opsi jual
atau saham preferen tanpa opsi jual diukur sebagai berikut
o jika saham diperdagangkan secara publik atau nilai wajar saham dapat diukur secara
andal tanpa biaya atau usaha yang berlebihan, investasi diukur pada nilai wajar dengan
perubahan nilai wajar diakui dalam laba rugi; dan
o seluruh bentuk investasi lainnya diukur pada biaya perolehan dikurangi penurunan nilai.
11
Metode Biaya Perolehan Diamortisasi
Biaya perolehan diamortisasi aset keuangan atau liabilitas keuangan pada setiap tanggal
pelaporan adalah nilai bersih dari jumlah berikut ini:
jumlah pengukuran
pada pengakuan awal:
aset keuangan atau
liabilitas keuangan;
pelunasa
n pokok;
amortisasi kumulatif dengan
menggunakan metode suku
bunga efektif yang dihitung
dari selisih antara jumlah pada
pengakuan awal dan jumlah
jatuh temponya;
Untuk aset
keuangan, setiap
pengurangan (secara
langsung atau
melalui akun
penyisihan)
penurunan nilai atau
nilai yang tidak
dapat ditagih.
11
97
Metode Suku Bunga Efektif
• Metode suku bunga efektif adalah metode perhitungan biaya
perolehan diamortisasi dari aset keuangan atau liabilitas keuangan dan
metode pengalokasian penghasilan bunga atau beban bunga selama
periode relevan.
• Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat
mendiskontokan estimasi pembayaran atau penerimaan kas masa
depan selama perkiraan umur instrumen keuangan atau, ke jumlah
tercatat dari aset keuangan atau liabilitas keuangan.
• Suku bunga efektif ditentukan berdasarkan jumlah tercatat aset
keuangan atau liabilitas keuangan pada pengakuan awal.
biaya perolehan diamortisasi aset
(liabilitas) keuangan adalah nilai
kini penerimaan (pembayaran) kas
masa depan yang didiskontokan
pada suku bunga efektif; dan
beban (penghasilan) bunga pada suatu
periode setara dengan jumlah tercatat
liabilitas (aset) keuangan pada awal
periode dikalikan dengan suku bunga
efektif pada periode tersebut.
11
98
Instrumen Keuangan Dasar
Ref: Materi Persiapan Implementasi SAK EP - Dep Pengaturan dan Pengembangan Perbankang OJK, 4 Juli 2023
Instrumen Keuangan Dasar
Ref: Materi Persiapan Implementasi SAK EP - Dep Pengaturan dan Pengembangan Perbankang OJK, 4 Juli 2023
Pengakuan Penurunan Nilai Aset Keuangan yang
Diukur pada Biaya Perolehan atau Biaya
Perolehan Diamortisasi
• Pada setiap akhir periode pelaporan, entitas menilai apakah terdapat bukti objektif penurunan nilai,
aset keuangan yang diukur pada biaya perolehan atau biaya perolehan diamortisasi.
• Bukti objektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset mengalami penurunan nilai :
• kesulitan keuangan signifikan dari penerbit atau obligor;
• pelanggaran kontrak, seperti gagal bayar atau keterlambatan pembayaran bunga atau pokok;
• kreditor memberikan konsesi kepada debitur, yang tidak akan dipertimbangkan oleh kreditur jika
bukan, karena alasan ekonomik atau legal yang terkait dengan kesulitan keuangan debitur;
• terdapat kemungkinan besar debitur akan mengalami kebangkrutan atau melakukan
reorganisasi keuangan lainnya; atau
• data observasian mengindikasikan adanya penurunan yang dapat diukur dalam estimasi arus kas
masa depan dari kelompok aset keuangan sejak pengakuan awal aset tersebut, seperti kondisi
ekonomi nasional atau lokal yang memburuk
• Faktor lain bukti penurunan nilai: perubahan signifikan dengan dampak merugikan dalam teknologi,
pasar, lingkungan ekonomik atau legal di mana penerbit beroperasi.
11
101
Penurunan Nilai Aset Keuangan yang
Diukur pada Biaya Perolehan atau Biaya
Perolehan Diamortisasi
Entitas menilai aset keuangan berikut secara individual
untuk penurunan nilainya:
• seluruh instrumen ekuitas tanpa memperhatikan
signifikansinya; dan
• aset keuangan lainnya yang secara individual
signifikan.
Entitas menilai aset keuangan lain untuk aset
keuangan baik secara individual atau kelompok
berdasarkan karakteristik risiko kredit serupa.
11
102
Pengukuran - Penurunan Nilai Aset Keuangan
yang Diukur pada Biaya Perolehan atau Biaya
Perolehan Diamortisasi
• selisih antara jumlah tercatat aset dan nilai kini arus
kas estimasian yang didiskontokan dengan suku
bunga efektif orisinal aset. Jika aset keuangan tersebut
memiliki suku bunga variabel, tingkat diskonto untuk
mengukur kerugian penurunan nilai adalah suku bunga
efektif kini yang ditentukan berdasarkan kontrak.
11
103
Aset keuangan yang diukur
pada biaya perolehan
diamortisasi, kerugian
penurunan nilai
Aset keuangan yang diukur
pada biaya perolehan
dikurangi penurunan nilai,
kerugian penurunan nilai
adalah
• selisih antara jumlah tercatat aset dan estimasi terbaik
(yang semestinya merupakan perkiraan) dari jumlah
(yang mungkin nol) yang akan diterima oleh entitas atas
aset jika aset dijual pada tanggal pelaporan.
Penurunan Nilai
Penurunan Nilai saat ini
• Rule based sesuai ketentuan pajak / PMK
• Lancar 0,5% piutang lancar
• Kurang lancar 10% piutang setelah dikurang
agunan
• Diragukan 50% piutang setelah dikurang
agunan
• Macet 100% piutang setelah dikurang agunan
• Regulated purposed
• Kriteria penilaian hanya berfokus pdaa
kualitas kredit dan jenis agunan yang
dapat menjadi pengurang PPAP (one size
fits or all)
• Formula PPAP: %kualitas kredit * Baki
Debit - Agunan diperhitungkan.
Penurunan Nilai SAKEP
• Principle entitas mengembangkan
model berdasarkan hasil evaluasi
penurunan nilai
• Individual assessment
• Collective assessment
• Accounting purposed
• Kriteria penilaian didasarkan pada bukti
obyektif penurunan nilai, tingkat
signifikansi, professional judgement
serta risk assement
• Formula PPAP: %kualitas kredit * BD -
Agunan diperhitungkan.
Ref: Materi Persiapan Implementasi SAK EP - Dep Pengaturan dan Pengembangan Perbankang OJK, 4 Juli 2023
CKPN - Cadangan Kerugian Penurunan Nilai
Ref: Materi Persiapan Implementasi SAK EP - Dep Pengaturan dan Pengembangan Perbankang OJK, 4 Juli 2023
CKPN - Cadangan Kerugian Penurunan Nilai
Ref: Materi Persiapan Implementasi SAK EP - Dep Pengaturan dan Pengembangan Perbankang OJK, 4 Juli 2023
CKPN - Cadangan Kerugian Penurunan Nilai
Ref: Materi Persiapan Implementasi SAK EP - Dep Pengaturan dan Pengembangan Perbankang OJK, 4 Juli 2023
Penurunan Nilai Individual
Ref: Materi Persiapan Implementasi SAK EP - Dep Pengaturan dan Pengembangan Perbankang OJK, 4 Juli 2023
Contoh Penurunan Nilai Individual - 1
Ref: Materi Persiapan Implementasi SAK EP - Dep Pengaturan dan Pengembangan Perbankang OJK, 4 Juli 2023
Contoh :
Outstanding kredit: Rp
100.000.000.000
Tenor: 24 bulan
Jenis kredit: investasi pembelian
mesin
Bunga: 15% per annum
Provisi: 1% atau Rp 10.000.000
Angsuran pokok: semesteran
Angsuran bunga: bulanan
Biaya transaksi: Rp 2.000.000
Penurunan Nilai Individual 1
Ref: Materi Persiapan Implementasi SAK EP - Dep Pengaturan dan Pengembangan Perbankang OJK, 4 Juli 2023
• Berdasarkan evaluasi periodik
yang dilakukan bank, pada akhir
September 2022 terdapat bukti
obyektif terjadinya penurunan nilai
kredit, yaitu kegagalan debitur
membayar kewajiban bunga pada
tanggal 30 September 2022.
• Berdasarkan bukti obyektif
tersebut, bank melakukan kembali
estimasi arus kas masa datang
yang mungkin akan diperoleh yang
selanjutnya didiskonto
menggunakan suku bunga efektif
awal untuk memperoleh nilai kini
atas arus kas tersebut.
• Selisih kurang antara nilai tercatat
kredit sebelum terdapat bukti
obyektif penurunan nilai dan nilai
kini estimasi arus kas masa datang
merupakan cadangan kerugian
penurunan nilai yang harus
dibentuk.
Penurunan Nilai Kolektif
Ref: Materi Persiapan Implementasi SAK EP - Dep Pengaturan dan Pengembangan Perbankang OJK, 4 Juli 2023
• Evaluasi penurunan nilai secara kolektif merupakan langkah antara sampai penurunan
nilai kredit secara individual dapat diidentifikasi. Segera setelah penurunan nilai suatu
kredit secara individual dalam kelompok kredit tersebut diidentifikasi, maka kredit
tersebut harus dikeluarkan dari kelompok kredit dan selanjutnya dinilai secara individual.
• Bank dapat mempertimbangkan analisis biaya dan manfaat yang dituangkan dalam
kebijakan internal bank untuk menentukan apakah Analisis individual perlu dilakukan.
Penurunan Nilai Kolektif
Ref: Materi Persiapan Implementasi SAK EP - Dep Pengaturan dan Pengembangan Perbankang OJK, 4 Juli 2023
Penurunan Nilai Kolektif - Roll Rates
Ref: Materi Persiapan Implementasi SAK EP - Dep Pengaturan dan Pengembangan Perbankan OJK, 4 Juli 2023
• Tingkat kemungkinan debitur gagal memenuhi kewajiban dilihat dari perpindahan kredit
ke bucket yang lebih buruk dari bulan ke bulan selama periode waktu tertentu. Untuk
mendapat nilai yg tidak bias bank dapat menggunakan 3 tahun periode data.
• Pertama, bank harus menetapkan bucket berdasarkan jumlah hari tunggakan misalnya
kredit dengan 0 hari tunggakan, 1-30 hari tunggakan, 31-60 hari tunggakan, dst sampai
dengan bucket terburuk dalam portofolio kredit.
• Bank juga perlu memetakan perpindahan kredit sampai dengan kredit tersebut dilakukan
hapus buku untuk melihat behavior dari setiap kategori berdasarkan risiko atau
karakteristik kredit serupa
• Mekanisme perhitungan dilakukan dengan perkalian antara bucket yg lebih baik pada
periode t dengan bucket yg lebih buruk pada periode t+1 secara kumulatif.
• Probability of Default maksimal bernilai 100%
Penurunan Nilai Kolektif
Ref: Materi Persiapan Implementasi SAK EP - Dep Pengaturan dan Pengembangan Perbankan OJK, 4 Juli 2023
Penurunan Nilai Kolektif - Roll Rates
No. Bucket Hari tunggakan Dec-20 Jan-21 Feb-21 Mar-21 Apr-21 May-21 Jun-21 Jul-21 Aug-21 Sep-21 Oct-21
1 0 hari sd x days 937.800.000 996.500.000 1.000.860.000 1.025.080.000 1.064.600.000 1.111.800.000 1.151.400.000 1.184.900.000 1.226.000.000 1.244.000.000 1.268.000.000
2 x days - 30 hari 47.400.000 38.400.000 39.300.000 43.800.000 36.300.000 35.700.000 34.700.000 33.900.000 35.100.000 27.800.000 35.500.000
3 31 - 60 hari 16.700.000 19.100.000 163.000.000 16.210.000 16.500.000 14.900.000 14.400.000 13.000.000 14.170.000 14.880.000 13.370.000
4 61 - 90 hari 12.300.000 13.700.000 15.600.000 13.100.000 12.500.000 12.900.000 11.700.000 12.100.000 11.000.000 11.500.000 12.700.000
5 91 -120 hari 8.300.000 10.800.000 11.900.000 14.200.000 11.700.000 10.700.000 11.200.000 10.300.000 11.100.000 10.200.000 10.800.000
6 121 -150 hari 8.500.000 6.600.000 9.600.000 10.500.000 12.500.000 10.000.000 9.700.000 10.000.000 8.900.000 9.700.000 8.800.000
7 151 - 180 hari 8.000.000 8.400.000 6.500.000 9.500.000 10.350.000 12.100.000 9.750.000 9.500.000 9.900.000 8.850.000 9.600.000
8 181-210 hari 7.000.000 7.600.000 8.000.000 6.000.000 9.000.000 10.000.000 12.000.000 9.000.000 9.200.000 9.500.000 8.500.000
9 211-240 hari 6.500.000 6.900.000 7.500.000 7.900.000 5.900.000 8.800.000 9.000.000 10.000.000 8.900.000 9.000.000 9.300.000
10 241-270 hari 6.400.000 6.300.000 6.500.000 7.400.000 7.800.000 5.500.000 8.500.000 8.500.000 9.500.000 8.500.000 8.500.000
11 271-300 hari 6.000.000 6.000.000 6.200.000 6.400.000 7.300.000 7.500.000 5.000.000 8.000.000 8.000.000 9.000.000 8.000.000
12 301-330 hari 5.800.000 5.700.000 5.800.000 6.000.000 6.300.000 7.200.000 7.000.000 4.000.000 7.500.000 7.500.000 8.500.000
13 331-360 hari 5.600.000 5.700.000 5.600.000 5.700.000 5.900.000 6.200.000 7.000.000 6.000.000 3.500.000 7.400.000 7.000.000
14 >360+WO 5.500.000 5.600.000 5.500.000 5.500.000 5.400.000 5.600.000 5.500.000 6.500.000 5.500.000 3.000.000 2.800.000
> 360 hari 5.500.000 5.600.000 5.500.000 5.500.000 5.400.000 5.600.000 5.500.000 6.500.000 5.500.000 3.000.000 2.800.000
WO - - - - - - - - - - -
Recovery >360
Recovery write off
Piutang padabucket berikut di periode
berikutnya dibagi piutang bucket
sebelumnya di periode seelumnya. E13/D12
Penurunan Nilai Kolektif - Roll Rates
Perpindahan Bucket Jan-21 Feb-21 Mar-21 Apr-21 May-21 Jun-21 Jul-21 Aug-21 Sep-21 Oct-21 Nov-21 Dec-21 Jan 22
1 to 2 4,09% 3,94% 4,38% 3,54% 3,35% 3,12% 2,94% 2,96% 2,27% 2,85% 2,37% 2,43% 2,64%
2 to 3 40,30% 424,48% 41,25% 37,67% 41,05% 40,34% 37,46% 41,80% 42,39% 48,09% 36,90% 39,33% 41,00%
3 to 4 82,04% 81,68% 8,04% 77,11% 78,18% 78,52% 84,03% 84,62% 81,16% 85,35% 59,84% 74,05% 78,17%
4 to 5 87,80% 86,86% 91,03% 89,31% 85,60% 86,82% 88,03% 91,74% 92,73% 93,91% 71,65% 87,50% 87,59%
5 to 6 79,52% 88,89% 88,24% 88,03% 85,47% 90,65% 89,29% 86,41% 87,39% 86,27% 79,63% 96,70% 87,61%
6 to 7 98,82% 98,48% 98,96% 98,57% 96,80% 97,50% 97,94% 99,00% 99,44% 98,97% 88,64% 96,51% 96,75%
7 to 8 95,00% 95,24% 92,31% 94,74% 96,62% 99,17% 92,31% 96,84% 95,96% 96,05% 93,75% 96,15% 95,18%
8 to 9 98,57% 98,68% 98,75% 98,33% 97,78% 90,00% 83,33% 98,89% 97,83% 97,89% 97,65% 94,44% 95,01%
9 to 10 96,92% 94,20% 98,67% 98,73% 93,22% 96,59% 94,44% 95,00% 95,51% 94,44% 96,77% 96,39% 95,43%
10 to 11 93,75% 98,41% 98,46% 98,65% 96,15% 90,91% 94,12% 94,12% 94,74% 94,12% 94,12% 94,44% 94,28%
11 to 12 95,00% 96,67% 96,77% 98,44% 98,63% 93,33% 80,00% 93,75% 93,75% 94,44% 93,75% 106,25% 93,66%
12 to 13 98,28% 98,25% 98,28% 98,33% 98,41% 97,22% 85,71% 87,50% 98,67% 93,33% 94,12% 86,67% 91,00%
13 to 14 100,00% 96,49% 98,21% 94,74% 94,92% 88,71% 92,86% 91,67% 85,71% 37,84% 94,29% 93,75% 82,69%
Perkalian horisontal
MIN(100%;
D32*E33*F34*G35*H36*
Penurunan Nilai Kolektif - Roll Rates
Bucket Jan-21 Feb-21 Mar-21 Apr-21 May-21 Jun-21 Jul-21 Aug-21 Sep-21 Oct-21 Nov-21 Dec-21 PD
1 to 2 0,57% 0,63% 0,58% 0,51% 0,54% 0,42% 0,43% 0,44% 0,29% 0,34% 0,32% 0,33% 0,45%
2 to 3 15,82% 14,00% 15,94% 13,23% 14,42% 16,03% 13,62% 14,65% 14,71% 12,73% 12,05% 13,52% 14,23%
3 to 4 39,52% 39,27% 3,30% 38,65% 35,11% 35,13% 39,75% 36,35% 35,06% 34,70% 26,47% 32,66% 33,00%
4 to 5 22,76% 48,18% 48,08% 41,03% 50,12% 44,91% 44,74% 47,31% 42,96% 43,20% 40,66% 44,24% 43,18%
5 to 6 36,14% 25,93% 55,46% 52,82% 45,94% 58,55% 51,73% 50,83% 51,57% 46,32% 46,00% 56,74% 48,17%
6 to 7 64,71% 45,45% 29,17% 62,86% 60,00% 53,75% 64,58% 57,94% 58,82% 59,01% 53,69% 57,76% 55,65%
7 to 8 81,25% 65,48% 46,15% 29,47% 63,77% 61,98% 55,12% 65,94% 58,52% 59,15% 59,63% 60,58% 58,92%
8 to 9 78,57% 85,53% 68,75% 50,00% 31,11% 66,00% 62,50% 59,72% 68,09% 60,99% 61,59% 63,60% 63,04%
9 to 10 86,15% 79,71% 86,67% 69,62% 50,85% 31,82% 73,33% 75,00% 60,39% 69,61% 62,30% 63,07% 67,38%
10 to 11 84,38% 88,89% 84,62% 87,84% 70,51% 54,55% 32,94% 77,65% 78,95% 63,23% 73,70% 64,38% 71,80%
11 to 12 91,67% 90,00% 90,32% 85,94% 89,04% 73,33% 60,00% 35,00% 82,50% 83,33% 67,18% 78,31% 77,22%
12 to 13 94,83% 96,49% 93,10% 93,33% 87,30% 90,28% 78,57% 75,00% 37,33% 88,00% 88,24% 71,66% 82,84%
13 to 14 100,00% 96,49% 98,21% 94,74% 94,92% 88,71% 92,86% 91,67% 85,71% 37,84% 94,29% 93,75% 89,10%
Perkalianhorisontal
MIN(100%;
D32*E33*F34*G35*H36*I
Penurunan Nilai Kolektif - Migration Analysis
Ref: Materi Persiapan Implementasi SAK EP - Dep Pengaturan dan Pengembangan Perbankan OJK, 4 Juli 2023
• Tingkat kemungkinan debitur gagal memenuhi kewajiban dilihat dari perpindahan kredit
ke bucket yang lebih buruk dari tahun tertentu ke 1 tahun berikutnya. Untuk mendapat
nilai yg tidak bias bank dapat menggunakan 3 tahun periode data.
• Praktik secara umum, bank menetapkan bucket berdasarkan kualitas kredit yaitu kualitas 1
s.d. 5, data hapus buku, dan data penerimaan kredit.
• Mekanisme perhitungan PD menggunakan perkalian joint probability untuk sebuah bucket
berbasis pada transition rate yang berada pada bucket yang lebih buruk di bawah bucket
yang akan dihitung PDnya
• PD yang akan digunakan untuk perhitungan CKPN adalah rata-rata PD yang diperoleh dari
transisi historis di masing-masing bucket.
• Probability of Default maksimal bernilai 100%
Penurunan Nilai Kolektif -Migration Analysis
Ref: Materi Persiapan Implementasi SAK EP - Dep Pengaturan dan Pengembangan Perbankan OJK, 4 Juli 2023
Ref: Materi Persiapan Implementasi SAK EP - Dep Pengaturan dan Pengembangan Perbankang OJK, 4 Juli 2023
• Metode ini didasarkan pada rata -rata tingkat pengembalian (recovery rate) yang didapat dari kredit yang
telah mengalami default/hapus buku .
• Langkah -langkah :
1. Kumpulkan data hapus buku dan tingkat pengembalian yang berhasil ditagih oleh bank
2. Recovery rate = tingkat pengembalian/total hapus buku
3. LGD = 1 – recovery rate
Penurunan Nilai Kolektif - Loss Given Default - Expected Recoveries
Ref: Materi Persiapan Implementasi SAK EP - Dep Pengaturan dan Pengembangan Perbankang OJK, 4 Juli 2023
• Metode ini didasarkan pada rata -rata tingkat penjualan agunan yang didapat dari kredit yang telah default
termasuk proyeksi nilai agunan untuk kredit default yang akan diselesaikan dengan penjualan agunan .
• Apabila tingkat penjualan agunan lebih kecil dari jumlah kredit yang harus diselesaikan, maka selisihnya
merupakan kerugian bagi bank (LGD).
Penurunan Nilai Kolektif - Loss Given Default - Expected Recoveries
Ref: Materi Persiapan Implementasi SAK EP - Dep Pengaturan dan Pengembangan Perbankang OJK, 4 Juli 2023
Total Penurunan Nilai
Individual Nilai Tercatat PV of CF Penurunan Nilai
Individu 1 7.495.864.096 7.257.062.023 238.802.073
Bucket Hari Tunggakan
Baki Debet posisi
Des 2021
(EAD)
PD LGD Penurunan Nilai
1 0 hari sd x days 994.000.000 0,45% 66,75% 2.990.377
2 x days - 30 hari 24.150.000 14,23% 66,75% 2.293.500
3 31 - 60 hari 11.800.000 33,00% 66,75% 2.599.035
4 61 - 90 hari 9.700.000 43,18% 66,75% 2.795.894
5 91 -120 hari 7.000.000 48,17% 66,75% 2.250.703
6 121 -150 hari 8.800.000 55,65% 66,75% 3.268.628
7 151 - 180 hari 8.300.000 58,92% 66,75% 3.264.403
8 181-210 hari 7.500.000 63,04% 66,75% 3.155.829
9 211-240 hari 8.500.000 67,38% 66,75% 3.822.785
10 241-270 hari 8.000.000 71,80% 66,75% 3.834.217
11 271-300 hari 8.500.000 77,22% 66,75% 4.381.211
12 301 -330 hari 8.500.000 82,84% 66,75% 4.700.419
13 331-360 hari 6.500.000 89,10% 66,75% 3.865.768
14 >360 hari 5.500.000 100,00% 66,75% 3.671.267
43.222.768
Jumlah cadangan yang harus dibentuk/jumlah penurunan nilai =
Kategori Penurunan Nilai PPAP WDSelisih CKPN vs PPAP WD
Individual 238.802.073 250.000.000 -
Kolektif 43.222.768 39.000.000 4.222.768
Total CKPN 282.024.841 289.000.000 4.222.768
Pembalikan Penurunan Nilai Aset Keuangan yang
Diukur pada Biaya Perolehan atau Biaya Perolehan
Diamortisasi
Pembalikan
• Jika, pada periode berikutnya, jumlah kerugian penurunan nilai menurun dan
penurunan tersebut dapat dikaitkan secara objektif dengan peristiwa yang terjadi
setelah penurunan nilai tersebut diakui (missal peningkatan peringkat kredit debitur),
entitas membalik kerugian penurunan nilai yang diakui sebelumnya baik secara
langsung atau dengan menyesuaikan akun penyisihan.
• Pembalikan tidak mengakibatkan jumlah tercatat aset keuangan (dikurangi akun
penyisihan) yang melebihi jumlah tercatat seandainya penurunan nilai sebelumnya
tidak diakui.
• Entitas mengakui jumlah pembalikan dalam laba rugi secara langsung.
11
123
Nilai Wajar
•Entitas menggunakan hierarki berikut untuk mengestimasi nilai wajar aset:
• bukti terbaik nilai wajar adalah harga kuotasian aset identik (atau aset serupa) dalam pasar aktif. Hal ini
biasanya adalah harga bid kini (current bid price).
• ketika harga kuotasian tidak tersedia, harga dalam perjanjian penjualan yang mengikat atau transaksi
terbaru aset identik (atau aset serupa) dalam transaksi wajar antara pihak yang berpengetahuan,
memiliki kemauan, menyediakan bukti dari nilai wajar.
• Jika pasar untuk aset tidak aktif dan perjanjian penjualan yang mengikat atau transaksi terbaru aset
identik (atau aset serupa) secara tersendiri bukan merupakan estimasi yang baik atas nilai wajar, entitas
mengestimasi nilai wajar dengan menggunakan teknik penilaian lain.
• Teknik penilaian: penggunaan transaksi pasar wajar untuk aset identic, jika tersedia.
• Tidak ada pasar aktif
11
124
Penghentian Pengakuan Aset Keuangan
Entitas menghentikan pengakuan aset keuangan hanya ketika salah satu dari:
• hak kontraktual atas arus kas dari aset keuangan kedaluwarsa atau diselesaikan;
• entitas mengalihkan kepada pihak lain secara substansial seluruh risiko dan manfaat
kepemilikan aset keuangan; atau
• entitas, meskipun telah mempertahankan beberapa risiko dan manfaat kepemilikan
yang signifikan, telah mengalihkan pengendalian aset ke pihak lain dan pihak lain
tersebut memiliki kemampuan praktis untuk menjual seluruh aset kepada pihak ketiga
yang tidak berelasi dan dapat melaksanakan kemampuan tersebut secara unilateral dan
tanpa perlu memberlakukan batasan tambahan atas pengalihan – dalam kasus ini,
entitas:
• menghentikan pengakuan aset; dan
• mengakui secara terpisah hak dan kewajiban yang dipertahankan atau dihasilkan dari
pengalihan.
11
125
Penghentian Pengakuan Liabilitas
Keuangan
• Entitas menghentikan pengakuan liabilitas keuangan (atau bagian dari liabilitas keuangan) hanya
ketika liabilitas tersebut berakhir – yaitu ketika kewajiban yang ditentukan dalam kontrak
dilepaskan, dibatalkan atau kedaluwarsa.
• Jika peminjam dan pemberi pinjaman mengganti instrument keuangan dengan syarat yang
berbeda secara substansial, maka entitas peminjam dan pemberi pinjaman mencatat transaksi
tersebut sebagai pengakhiran liabilitas keuangan orisinal dan pengakuan liabilitas keuangan baru.
• Entitas mengakui dalam laba rugi selisih antara jumlah tercatat liabilitas keuangan (atau bagian dari
liabilitas keuangan) yang dihapuskan atau yang dialihkan kepada pihak lain dan imbalan yang
dibayarkan, termasuk aset nonkas yang dialihkan atau liabilitas yang diambil-alih.
126
Pengungkapan
Pengungkapan berikut menjadi acuan untuk pengungkapan liabilitas keuangan yang
diukur pada nilai wajar melalui laba rugi. Entitas yang hanya memiliki instrumen keuangan
dasar tidak memiliki liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi dan
oleh karena itu tidak perlu menyediakan pengungkapan tersebut.
• Pengungkapan Kebijakan Akuntansi Untuk Instrumen Keuangan
• Laporan Posisi Keuangan – Kategori Aset Keuangan Dan Liabilitas Keuangan
• Penghentian Pengakuan
• Agunan
• Gagal Bayar Dan Pelanggaran Utang Pinjaman
• Item Penghasilan, Beban, Keuntungan atau Kerugian
Entitas mengungkapkan, dalam ringkasan kebijakan akuntansi signifikan, dasar pengukuran (atau
dasar-dasar) yang digunakan untuk instrumen keuangan dan kebijakan akuntansi lain yang
digunakan untuk instrumen keuangan yang relevan untuk pemahaman laporan keuangan.
11
127
Laporan Posisi Keuangan – Kategori
Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan
• Entitas mengungkapkan jumlah tercatat
setiap kategori aset keuangan dan
liabilitas keuangan berikut pada tanggal
pelaporan, dalam total jumlah, baik dalam
laporan posisi keuangan atau dalam
catatan atas laporan keuangan:
aset keuangan diukur pada nilai wajar melalui laba rugi
aset keuangan yang merupakan instrumen utang diukur
pada biaya perolehan diamortisasi
aset keuangan yang merupakan instrumen ekuitas diukur
pada biaya perolehan dikurangi penurunan nilai
liabilitas keuangan diukur pada nilai wajar melalui laba
rugi;
liabilitas keuangan diukur pada biaya perolehan
diamortisasi; dan
komitmen pinjaman diukur pada biaya perolehan
dikurangi penurunan nilai
11
128
Laporan Posisi Keuangan – Kategori Aset
Keuangan dan Liabilitas Keuangan
• Entitas mengungkapkan informasi yang memungkinkan pengguna laporan keuangan
mengevaluasi signifikansi instrumen keuangan untuk posisi keuangan dan kinerjanya.
• Untuk semua aset keuangan dan liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar, entitas
mengungkapkan dasar penentuan nilai wajar.
• Jika nilai wajar yang andal tidak tersedia, atau tidak tersedia tanpa biaya atau usaha yang
berlebihan ketika pengecualian tersebut diberikan, untuk setiap instrumen keuangan yang
diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, entitas mengungkapkan:
• fakta tersebut;
• jumlah tercatat instrumen keuangan tersebut; dan
• apabila pengecualian biaya atau usaha yang berlebihan telah digunakan, alasan mengapa
pengukuran nilai wajar yang andal melibatkan biaya atau usaha yang berlebihan tersebut.
11
Penghentian
Pengakuan
Jika entitas mengalihkan asset keuangan kepada pihak
lain dalam transaksi yang tidak memenuhi syarat
penghentian pengakuan, entitas mengungkapkan
berikut ini untuk setiap kelas aset keuangan:
● sifat aset;
● sifat risiko dan manfaat atas kepemilikan yang
entitas tetap terekspos; dan
● jumlah tercatat aset dan liabilitas terkait yang
tetap diakui entitas.
11
Agunan
Ketika entitas menjaminkan aset keuangan sebagai agunan, entitas
mengungkapkan sebagai berikut:
jumlah tercatat aset keuangan yang dijaminkan sebagai
agunan; dan
syarat dan ketentuan yang berkaitan dengan penjaminan
tersebut.
1.
2.
11
131
Item Penghasilan, Beban, Keuntungan atau
Kerugian
Entitas mengungkapkan item penghasilan, beban, keuntungan atau kerugian berikut:
• aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi;
• liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi;
• aset keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi; dan
• liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi.
penghasilan, beban, keuntungan atau kerugian, termasuk perubahan nilai wajar, yang
diakui atas:
total penghasilan bunga dan total beban bunga (dihitung menggunakan metode suku
bunga efektif) untuk aset keuangan atau liabilitas keuangan yang tidak diukur pada nilai
wajar melalui laba rugi; dan
jumlah kerugian penurunan nilai untuk setiap kelas aset keuangan.
11
132
Bab 12
Isu terkait
Instrumen
Keuangan Lain
Ruang Lingkup
• Bab 11 dan Bab 12 Isu Terkait Instrumen Keuangan Lain keduanya mengatur
pengakuan, penghentian pengakuan, pengukuran dan pengungkapan instrumen
keuangan (aset keuangan dan liabilitas keuangan).
• Bab 12 diterapkan untuk instrumen keuangan dan transaksi lain yang lebih
kompleks. Jika entitas hanya mengadakan transaksi instrumen keuangan dasar,
maka Bab 12 tidak diterapkan.
• Entitas yang hanya memiliki instrumen keuangan dasar mempertimbangkan
ruang lingkup Bab 12 untuk memastikan entitas tersebut dikecualikan.
12
Pilihan Kebijakan Akuntansi
Entitas memilih untuk menerapkan salah satu dari:
• persyaratan dalam Bab 11 dan 12 keduanya secara penuh; atau
• persyaratan pengakuan dan pengukuran dalam PSAK 239 Instrumen Keuangan:
Pengakuan dan Pengukuran dan persyaratan pengungkapan dalam Bab 11 dan 12
12
135
Instrumen Keuangan Lain –
Pengecualian (1)
Bab 12 diterapkan untuk seluruh instrumen keuangan kecuali sebagai berikut:
• instrumen keuangan yang dicakup dalam Bab 11.
• investasi pada entitas anak, entitas asosiasi dan ventura bersama yang dicatat sesuai
dengan Bab 9 Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri, Bab
14 Investasi Pada Entitas Asosiasi atau Bab 15 Investasi Pada Ventura Bersama.
• hak dan kewajiban pemberi kerja dalam program imbalan kerja (lihat Bab 28 Imbalan
Kerja).
• hak dalam kontrak asuransi kecuali kontrak asuransi tersebut dapat mengakibatkan
kerugian pada salah satu pihak sebagai akibat dari persyaratan kontraktual yang tidak
terkait pada:
• perubahan dalam risiko yang diasuransikan;
• perubahan dalam kurs valuta asing; atau
• gagal bayar oleh salah satu pihak lawan.
12
136
Instrumen Keuangan Lain –
Pengecualian (2)
Bab 12 diterapkan untuk seluruh instrumen keuangan kecuali sebagai berikut: (lanjutan)
• instrumen keuangan yang memenuhi definisi ekuitas milik entitas sendiri, mencakup komponen
ekuitas atas instrumen keuangan majemuk yang diterbitkan oleh entitas (lihat Bab 22 Liabilitas dan
Ekuitas).
• sewa dalam ruang lingkup Bab 20 Sewa. Sebagai konsekuensinya, Bab 12 diterapkan pada sewa
yang dapat mengakibatkan kerugian bagi pesewa atau penyewa sebagai akibat dari persyaratan
kontraktual yang tidak berkaitan dengan:
• perubahan harga aset sewaan;
• perubahan kurs valuta asing;
• perubahan dalam pembayaran sewa berdasarkan suku bunga pasar variabel; atau
• gagal bayar oleh salah satu pihak lawan.
137
Instrumen Keuangan Lain –
Pengecualian (3)
Bab 12 diterapkan untuk seluruh instrumen keuangan kecuali sebagai berikut: (lanjutan)
• kontrak atas imbalan kontinjensi dalam suatu kombinasi bisnis (lihat Bab 19 Kombinasi
Bisnis dan Goodwill). Pengecualian ini hanya diterapkan untuk pihak pengakuisisi
• instrumen keuangan, kontrak dan kewajiban dalam transaksi pembayaran berbasis
saham yang diatur dalam Bab 26 Pembayaran Berbasis Saham.
• penggantian aset yang dicatat sesuai dengan Bab 21 Provisi dan Kontinjensi
• Kebanyakan kontrak untuk membeli atau menjual item nonkeuangan seperti komoditas,
persediaan atau aset tetap dikecualikan karena bukan instrumen keuangan.
• Bab ini diterapkan untuk seluruh kontrak yang menimbulkan risiko bagi pembeli atau
penjual yang bukan merupakan kontrak tipikal jual atau beli item nonkeuangan.
12
138
Pengakuan dan Pengukuran
Awal
Pengakuan Awal Aset dan Liabilitas Keuangan Lain
Entitas mengakui aset keuangan atau liabilitas keuangan
hanya jika entitas menjadi salah satu pihak dalam ketentuan
kontraktual instrumen tersebut.
Pengukuran Awal
Pada pengakuan awal aset keuangan atau liabilitas keuangan,
entitas mengukurnya pada nilai wajar, yang umumnya
merupakan harga transaksi.
12
139
Pengukuran Selanjutnya
Pada akhir setiap periode pelaporan, entitas mengukur seluruh instrumen keuangan
dalam ruang lingkup Bab 12 berdasarkan nilai wajar dan mengakui perubahan nilai wajar
dalam laba rugi, kecuali :
• beberapa perubahan dalam nilai wajar atas instrumen lindung nilai dalam hubungan
lindung nilai yang telah ditetapkan disyaratkan untuk diakui dalam penghasilan
komprehensif lain; dan
• instrumen ekuitas yang tidak diperdagangkan secara publik dan yang nilai wajarnya
tidak dapat diukur secara andal dan kontrak yang terkait dengan instrumen tersebut
yang, jika dilaksanakan, akan mengakibatkan penyerahan instrumen tersebut, diukur
pada biaya perolehan dikurangi penurunan nilai.
12
140
Nilai Wajar
• Nilai wajar liabilitas keuangan yang jatuh tempo atas permintaan adalah tidak
kurang dari jumlah yang terutang pada saat permintaan, didiskontokan sejak
tanggal pertama saat jumlah tersebut disyaratkan untuk dibayar.
• Entitas tidak memasukkan biaya transaksi dalam pengukuran awal asset dan
liabilitas keuangan yang selanjutnya diukur pada nilai wajar melalui laba rugi.
• Jika pembayaran untuk suatu aset ditangguhkan atau didanai pada suku bunga
yang bukan merupakan suku bunga pasar, maka entitas pada awalnya akan
mengukur aset pada nilai kini pembayaran masa depan yang didiskontokan pada
suku bunga pasar.
12
141
Penurunan Nilai Aset Keuangan yang Diukur pada Biaya Perolehan atau Biaya Perolehan
Diamortisasi
Entitas menerapkan pedoman penurunan nilai untuk aset keuangan yang diukur pada biaya
perolehan dikurangi penurunan nilai
Penghentian Pengakuan Aset Keuangan atau Liabilitas Keuangan
Entitas menerapkan persyaratan penghentian pengakuan untuk aset keuangan dan liabilitas
keuangan yang menjadi bagian dari instrumen keuangan lain.
Penurunan Nilai dan
Penghentian
Pengakuan
12
142
Akuntansi Lindung Nilai
Jika kriteria tertentu terpenuhi, entitas menetapkan hubungan lindung
nilai antara instrumen lindung nilai dan item lindung nilaian (hedged
item) dengan cara sedemikian rupa untuk memenuhi syarat akuntansi
lindung nilai.
Akuntansi lindung nilai mengizinkan keuntungan atau kerugian pada
instrumen lindung nilai dan pada item lindung nilaian untuk diakui
dalam laba rugi pada saat bersamaan.
12
143
Akuntansi Lindung Nilai
Syarat akuntansi lindung nilai, seluruh ketentuan terpenuhi:
• entitas menentukan dan mendokumentasikan hubungan lindung nilai sehingga
dapat diidentifikasi secara jelas:
i. risiko yang dilindung nilai,
ii. item lindung nilaian dan
iii. instrumen lindung nilai dan risiko dalam item lindung nilaian merupakan
risiko yang dilindung nilai oleh instrumen lindung nilai.
• risiko lindung nilaian (hedged risk) adalah salah satu risiko dalam 12.17
• instrumen lindung nilai seperti diatur dalam bab 12.18.
• entitas memperkirakan instrumen lindung nilai sangat efektif dalam menutup
kerugian risiko lindung nilaian yang ditetapkan.
12
144
12.17 Risiko Akuntansi Lindung
Nilai
Risiko
Risiko suku bunga instrumen
utang yang diukur pada biaya
perolehan diamortisasi;
Risiko valuta asing atau risiko
suku bunga dalam komitmen
pasti atau prakiraan
transaksi (forecast
transaction) yang sangat
mungkin terjadi (highly
probable);
Risiko harga komoditas yang
dimiliki entitas atau dalam
komitmen pasti atau prakiraan
transaksi yang sangat mungkin
terjadi untuk membeli atau
menjual komoditas; dan
Risiko kurs valuta asing
dalam investasi neto dalam
kegiatan usaha luar negeri.
12
145
Syarat dan Ketentuan Akuntansi Lindung Nilai
• Merupakan swap suku bunga (interest rate swap), swap valuta asing (foreign currency
swap), forward exchange contract valuta asing (foreign currency forward exchange
contract) atau dalam forward exchange contract komoditas (commodity forward exchange
contract) yang diperkirakan sangat efektif dalam saling hapus risiko yang ditetapkan sebagai
risiko lindung nilaian;
• Melibatkan pihak eksternal dari entitas pelapor (yaitu pihak eksternal dari kelompok,
segmen atau entitas individual yang dilaporkan);
• Jumlah nosionalnya (notional amount) setara dengan jumlah pokok yang ditetapkan atau
jumlah nosional item lindung nilaian;
• Memiliki tanggal jatuh tempo tertentu yang tidak lebih lama dari:
• jatuh tempo instrumen keuangan yang dilindung nilai;
• perkiraan penyelesaian komitmen pembelian atau penjualan komoditas; atau
• terjadinya prakiraan transaksi dalam valuta asing atau transaksi komoditas yang dilindung
nilai yang sangat mungkin terjadi.
• Tidak memiliki fitur pembayaran di muka, penghentian dini atau perpanjangan.
12
146
Lindung Nilai Risiko Suku Bunga Tetap
• Jika risiko lindung nilaian adalah eksposur risiko suku bunga tetap instrumen utang yang
diukur pada biaya perolehan diamortisasi atau risiko harga komoditas atas komoditas yang
dikuasai, maka entitas:
• mengakui instrumen lindung nilai sebagai aset atau liabilitas dan perubahan nilai wajar
instrumen lindung nilai dalam laba rugi; dan
• mengakui perubahan nilai wajar item lindung nilaian yang terkait dengan risiko lindung
nilaian dalam laba rugi dan sebagai penyesuaian terhadap jumlah tercatat item lindung
• Entitas menghentikan akuntansi lindung nilai jika:
• instrumen lindung nilai kedaluwarsa atau dijual atau dihentikan;
• Lindung nilai tidak lagi memenuhi ketentuan akuntansi lindung nilai yang diatur dalam;
atau
• entitas membatalkan penetapan yang telah dilakukan.
12
147
Lindung Nilai Risiko Suku Bunga Variabel
Jika ketentuan dan syarat terpenuhi dan risiko lindung nilaian adalah:
• risiko suku bunga variabel dalam instrumen utang yang diukur pada biaya perolehan
diamortisasi;
• risiko kurs valuta asing dalam komitmen pasti atau prakiraan transaksi yang sangat mungkin
terjadi;
• risiko harga komoditas dalam komitmen pasti atau prakiraan transaksi yang sangat mungkin
terjadi; atau
• risiko kurs valuta asing dalam investasi neto kegiatan usaha luar negeri,
Entitas mengakui dalam penghasilan komprehensif lain bagian dari perubahan nilai wajar instrumen
lindung nilai yang efektif dalam saling hapus perubahan nilai wajar atau arus kas ekspektasian dari
item lindung nilaian.
12
148
Lindung Nilai Risiko Suku Bunga Variabel
• Jika risiko lindung nilaian adalah risiko suku bunga variabel dalam instrumen utang yang
diukur pada biaya perolehan diamortisasi, maka entitas mengakui dalam laba rugi
penyelesaian kas neto periodik dari swap suku bunga (interest rate swap) yang
merupakan instrumen lindung nilai dalam periode di mana penyelesaian neto diakru.
• Entitas menghentikan secara prospektif, akuntansi lindung nilai jika:
• instrumen lindung nilai kedaluwarsa atau dijual atau dihentikan;
• lindung nilai tidak lagi memenuhi kriteria akuntansi lindung nila;
• dalam lindung nilai atas prakiraan transaksi, prakiraan transaksi tidak lagi sangat
mungkin terjadi; atau
• entitas membatalkan penetapan yang telah dilakukan.
12
149
Pengungkapan
• Entitas mengungkapkan hal berikut ini secara terpisah untuk lindung nilai dari
masing-masing empat jenis risiko:
• deskripsi lindung nilai;
• deskripsi instrumen keuangan yang ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai
dan nilai wajarnya pada tanggal pelaporan; dan
• sifat risiko yang dilindung nilai, termasuk deskripsi item lindung nilaian
• Jika entitas menggunakan akuntansi lindung nilai untuk lindung nilai risiko suku
bunga tetap, entitas mengungkapkan hal berikut:
• jumlah perubahan nilai wajar instrumen lindung nilai yang diakui dalam laba
rugi selama suatu periode; dan
• jumlah perubahan nilai wajar item lindung nilaian yang diakui dalam laba rugi
selama periode tersebut.
12
150
Pengungkapan
• Jika entitas menerapkan akuntansi lindung nilai untuk lindung nilai risiko suku bunga
variabel, risiko kurs valuta asing, risiko harga komoditas dalam komitmen pasti atau
prakiraan transaksi yang sangat mungkin terjadi atau investasi neto dalam kegiatan
usaha luar negeri entitas mengungkapkan hal berikut:
• periode ketika arus kas diperkirakan terjadi dan ketika arus kas diperkirakan
memengaruhi laba rugi;
• deskripsi prakiraan transaksi di mana sebelumnya akuntansi lindung nilai telah
digunakan, tetapi prakiraan transaksi transaksi tersebut diperkirakan tidak lagi
terjadi;
• jumlah perubahan nilai wajar instrumen lindung nilai yang diakui dalam penghasilan
komprehensif lain selama periode;
• jumlah yang direklasifikasi ke laba rugi pada periode (paragraf 12.23 dan 12.25); dan
• jumlah selisih lebih perubahan kumulatif dalam nilai wajar instrumen lindung nilai
atas perubahan kumulatif dalam nilai wajar arus kas ekspektasian yang diakui dalam
laba rugi selama periode
12
Bab 13
Persediaan
PERSEDIAAN
153
13
 Persediaan adalah aset:
 dimiliki untuk dijual dalam kegiatan bisnis normal;
 dalam proses produksi untuk penjualan; atau
 dalam bentuk bahan baku atau perlengkapan untuk dikonsumsi dalam proses produksi atau
penyediaan jasa.
 Diterapkan diterapkan untuk seluruh persediaan, kecuali:
 pekerjaan dalam progres yang timbul dalam kontrak konstruksi, termasuk kontrak jasa (lihat Bab 23
Pendapatan);
 instrumen keuangan (lihat Bab 11 dan 12)
 aset biologis terkait dengan aktivitas agrikultur dan produk agrikultur pada titik panen
 Tidak diterapkan untuk:
 produsen produk agrikultur dan kehutanan, produk agrikultur setelah panen, dan mineral dan
produk mineral, sepanjang persediaan tersebut diukur pada nilai wajar dikurangi biaya untuk
menjual .
 broker dan pedagang komoditas yang mengukur persediannya pada nilai wajar dikurangi biaya
menjual
PERSEDIAAN
154
13
 Persediaan diukur pada mana yang lebih rendah antara biaya perolehan dan harga
jual estimasian dikurangi biaya untuk menyelesaikan dan menjual.
 Biaya perolehan: seluruh biaya pembelian, biaya konversi dan biaya lainnya yang
terjadi dalam membawa persediaan sampai persediaan berada dalam lokasi dan
kondisi saat kini.
 Rumus biaya:
 Untuk item yang tidak dapat dipertukarkan – identifikasi spesifik / individual
 Untuk item lain menggunakan FIFO / MPKP atau biaya rata-rata tertimbang.
 Penurunan nilai terjadi jika jumlah tercatat tidak dapat dipulihkan. Pembalikan
penurunan nilai diperkenankan.
PERSEDIAAN
155
13
 Ketika persediaan terjual, diakui sebagai beban.
 Pengungkapan:
 kebijakan akuntansi yang diadopsi untuk mengukur persediaan, termasuk
rumus biaya yang digunakan;
 total jumlah tercatat persediaan dan jumlah tercatat menurut klasifikasi
yang sesuai bagi entitas;
 jumlah persediaan yang diakui sebagai beban selama periode;
 rugi penurunan nilai yang diakui atau dibalik dalam laba rugi sesuai
dengan Bab 27; dan
 total jumlah tercatat persediaan yang diperuntukkan sebagai jaminan
untuk liabilita
Bab 14
Investasi pada
Asosiasi
INVESTASI PADA ENTITAS ASOSIASI
• Entitas investasi adalah entitas yang mana investor memiliki pengaruh signifikan dan
bukan anak atau ventura bersama
• Pengaruh signifikan:
• jika investor memiliki, secara langsung atau tidak langsung, 20% atau lebih hak suara
entitas asosiasi, kecuali dapat dibuktikan secara jelas bahwa entitas tidak memiliki
pengaruh signifikan
• Investor memiliki, kurang dari 20% hak suara entitas asosiasi, pengaruh signifikan
tersebut dapat dibuktikan secara jelas;
• kepemilikan substansial atau mayoritas oleh investor lain tidak menghalangi investor
dari memiliki pengaruh signifikan.
157
14
INVESTASI PADA ENTITAS ASOSIASI
• Pengukuran investasi pada asosiasi dan ventura Bersama dengan:
• Model biaya
• Metode ekuitas
• Metode nilai wajar
• Model biaya:
• Investor mengukur investasi pada entitas asosiasi, pada biaya dikurangi akumulasi rugi
penurunan nilai yang.
• Investor mengakui dividen dan distribusi lain yang diterima dari investasi sebagai
penghasilan tanpa memperhatikan apakah distribusi adalah dari akumulasi laba entitas
asosiasi yang timbul sebelum atau setelah tanggal akuisisi.
• Investor mengukur investasi pada entitas asosiasi yang memiliki kuotasi harga publikasian
menggunakan model nilai wajar
158
14
INVESTASI PADA ENTITAS ASOSIASI
• Model ekuitas:
• investasi ekuitas awalnya diakui pada harga transaksi (termasuk biaya transaksi) dan
selanjutnya disesuaikan untuk mencerminkan bagian investor atas laba rugi dan
penghasilan komprehensif lain entitas asosiasi dari:
• distribusi dan penyesuaian lain ke jumlah tercatat.
• hak suara potensial tidak diperhitungkan dalam menentukan bagian laba
• goodwill implisit dan penyesuaian nilai wajar.
• Penurunan nilai
• Transaksi investor dengan entitas asosiasi
• Tanggal laporan keuangan yang sama kecuali tidak praktis menggunakan LK paling kini
• Kebijakan akuntansi entitas asosasi yang berbeda disesuaikan kecuali tidak praktis.
• Kerugian melebihi investasi, melebihi nilai investasi, berhenti mengakui kerugian dan diungkapkan
dalam catatan atas laporan keuangan. Provisi atau kewajiban konstruktif diakui jika memiliki
kewajiban.
159
14
INVESTASI PADA ENTITAS ASOSIASI
• Model nilai wajar:
• Pada pengakuan awal investasi pada entitas asosiasi, investor mengukurnya pada harga
transaksi. Harga transaksi tidak termasuk biaya transaksi.
• Pada setiap tanggal pelaporan, investor mengukur investasinya pada entitas asosiasi pada
nilai wajar, dengan perubahan dalam nilai wajar diakui dalam laba rugi.
• Menggunakan model biaya pada entitas asosisi yang nilai wajarnya tidak dapat diukur
secara andal tanpa biaya dan usaha berlebihan.
• Penyajian investasi pada entitas asosiasi sebagai aset tidak lancer
• Pengungkapan
• Kebijakan akuntansi
• Jumlah tercatat atas investasi pada aosiasi
• Nilai wajar investasi yang dicatat dengan metode ekuitas jika memiliki harga kuotasi
publikasian.
160
14
Bab 15
Investasi pada
Ventura Bersama
INVESTASI PADA VENTURA BERSAMA
• Diterapkan untuk akuntansi ventura Bersama dalam dalam LKK konsolidasian atan LK investor
yang bukan induk tetapi memliki kepentingan venture dalam satu atau lebih ventura Bersama.
• Pengendalian besama adalah persetujuan kontraktual untuk berbagi pengendalian atas suatu
aktivitas ekonomi dan ada hanya ketika keputusan keuangan dan operasi strategis terkait
dengan aktifitas tersebut mensyaratkan persetujuan dengan suara bulat dari seluruh pihak
yang berhagi pengendalian.
• Pengendalian Bersama dapat berupa:
• Pengendalian bersama operasi
• Pengendalian bersama aset
• Pengendalian bersama entitas
162
15
Pengemdalian Bersama Operasi
• Operasi beberapa ventura bersama melibatkan penggunaan aset dan sumber daya lain
venturer.
• Setiap venturer menggunakan aset tetap dan mengelola sendiri persediaannya. Setiap
venturer menanggung beban dan liabilitas serta mencari pendanaannya sendiri, yang
merepresentasikan kewajibannya.
• Pengaturan ventura bersama biasanya mengatur sedemikian rupa sehingga pendapatan
hubungan dengan kepentingannya dalam pengendalian bersama operasi, venturer mengakui
dalam laporan keuangannya: (a) aset yang dikendalikan dan liabilitas yang terjadi; dan (b)
beban yang terjadi dan bagian penghasilan yang diperoleh dari penjualan barang atau jasa.
• Venturer mengakui dalam laporan keuangan:
• Aset yang dikendalikan dan liabilitas yang terjadi
• Beban yang terjadi dan bagian penghasilan yang diperoleh dari penjualan barang atau jasa
oleh ventura Bersama.
163
15
Pengendalian Bersama Aset
• Ventura bersama meliputi pengendalian bersama, dan seringkali kepemilikan bersama, oleh
venturer atas satu atau lebih aset yang dikontribusikan untuk, atau diperoleh untuk tujuan
ventura bersama serta didedikasikan untuk tujuan ventura bersama tersebut.
• Pengendalian bersama aset, venturer mengakui dalam laporan keuangannya:
• bagiannya atas pengendalian bersama aset, diklasifikasikan sesuai dengan sifat aset;
• liabilitas yang telah terjadi;
• bagiannya atas liabilitas yang terjadi bersama dengan venturer lain dalam hubungannya
dengan ventura bersama;
• setiap penghasilan dari penjualan atau penggunaan bagiannya atas output ventura
bersama, bersama dengan bagiannya atas beban yang terjadi pada ventura bersama; dan
• setiap beban yang telah terjadi sehubungan dengan kepentingannya dalam ventura
bersama.
164
15
Pengendalian Bersama Entitas
• Pengendalian bersama entitas adalah ventura bersama yang melibatkan pendirian suatu
perseroan terbatas, persekutuan atau badan usaha lain di mana setiap venturer memiliki
kepentingan.
• Entitas beroperasi dengan cara yang sama seperti entitas lainnya, kecuali bahwa pengaturan
kontraktual antara venturer menetapkan pengendalian bersama atas aktivitas ekonomik
entitas tersebut.
• Venturer mencatat seluruh kepentingannya dalam Pengendalian Bersama entitas,
menggunakan salah satu dari metode berikut (merujuk pada investasi pada entitas asosiasi):
• Model biaya
• Metode ekuitas
• Metode nilai wajar
165
15
Pengendalian Bersama Entitas
• Model biaya
• Mengukur investasi pada pengendalian Bersama entitas (selain yang memiliki kuotasi harga publikasi),
pada biaya dikurangi akumulai rugi penurunan nilai.
• Distribusi hasil investasi sebagai penghasilan.
• Venturer mengukur investasinya dalam PBE yang memiliki harga publikasi menggunakan model nilai
wajar.
• Metode ekuitas
• Venturer mengukur investasi dengan menggunakan metode ekuitas sama dengan metode ekuitas atas
investasi pada entitas asosiasi (Bab 14.8)
• Metode nilai wajar
• Pada pengakuan awal investasi PBE, venturer mengukur investasinya pada harga transaksi, tidak
termasuk biaya transaksi,
• Setiap tanggal pelaporan nilai investasi disesuaikan nilainya pada nilai wajar, selisih perubahan nilai
wajar diakui dalam laba rugi.
• Jika nilai wajar yang andal tidak dapat diperoleh menggunakan model biaya.
166
15
INVESTASI PADA VENTURA BERSAMA
• Transaksi antara venturer pada ventura Bersama
• Ketika venturer memberikan kontribusi atau menjual aset kepada ventura bersama, maka pengakuan
bagian keuntungan atau kerugian dari transaksi mencerminkan substansi transaksi tersebut.
• Ketika venturer membeli aset dari ventura bersama, maka venturer tidak mengakui bagiannya atas laba
ventura bersama dari transaksi tersebut sampai venturer menjual kembali aset tersebut kepada pihak
independen
• Jika investor tidak memiliki pengendalian Bersama:
• Investasi dicatat sebagai investasi pada instrumen keuangan (bab 11) atau sebagai investasi pada entitas
asosiasi (Bab 14) jika terdapat pengaruh signifikan.
• Pengungkapan
• Kebijakan akuntansi
• Jumlah tercatat investasi
• Nilai wajar pada PBE yang dicatat dengan menggunakan metode ekuitas
• Jumlah agregat komimen terkait ventura Bersama
• Pengendalian Bersama dengan metode ekuitas pengungkapan merujuk pada bab 14 dan metode nilai
wajar merujuk pada bab 11.
167
15
Bab 16
Properti Investasi
Definisi dan Pengukuran
• Properti investasi adalah properti (tanah atau bangunan, atau bagian dari suatu bangunan, atau
kedua-duanya) yang dikuasai oleh pemilik atau penyewa berdasarkan sewa pembiayaan untuk
menghasilkan rental atau untuk kenaikan nilai atau keduanya, dan tidak untuk:
• Digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa atau untuk tujuan administratif;
• Dijual dalam kegiatan bisnis normal
• Pengakuan awal sebesar biaya perolehan.
• Biaya yang diatribusikan secara langsung menjadi bagian biaya perolehan
• Jika pembayaran ditangguhkan maka harga perolehan merupakan nilai kini pembayaran
• Properti investasi yang nilai wajarnya dapat diukur secara andal (tanpa biaya dan usaha yang
berlebihan) diukur pada nilai wajat tanggal pelaporan dan perubahan nilainya diakui dalam laba
rugi.
• Properti yang nilai wajarnya tidak dapat diukur secara andal dicatat dengan menggunakan model
biaya
169
Pengungkapan
• Pengalihan
• Nilai tercatat properti investasi pada tanggal pengalihan menjadi biaya
perolehan.
• Pengalihan terjadi jika tidak lagi memenuhi definisi properti investasi
• Pengungkapan
• Metode dan asumsi signifikan
• Sejauh mana nilai wajar didasarkan pada penilaian
• Keberdaan dan jumlah pembatasan
• Kewajiban kontraktual
• Rekonsiliasi jumlah awal dan akhir periode atas:
• Penambahan melalui kombinasi bisnis
• Keuntungan atau kerugian penyesuaian nilai wajar
• Pengalihan dari dan ke property investasi
170
Bab 17
Aset Tetap
Aset Tetap
• Aset tetap adalah aset berwujud yang:
• dimiliki untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa,
untuk direntalkan kepada pihak lain, atau untuk tujuan administratif; dan
• diperkirakan untuk digunakan selama lebih dari satu periode.
• Pengakuan aset tetap jika kemungkinan besar entitas akan memperoleh manfaat
ekonomi masa depan dari aset tersebut dan biaya perolehannya dapat diukur
secara andal.
• Pada saat pengakuan awal, aset tetap diukur pada biaya perolehan
• Biaya pembelian termasuk harga beli, biaya diatribusikan secara langsung,
estimasi biaya bongkaran
• Biaya perolehan adalah nilai tunai pada tanggal pengakuan jika pembayaran
ditangguhan menggunakan nilai kini.
• Perolehan dari pertukaran menggunakan nilai wajar kecuali pertukaran tidak
memiliki substansi komersial atau nilai wajar tidak dapat diukur secara andal.
172
Pengukuran
• Setelah pengakuan awal entitas memilih model biaya atau model revaluasi.
• Model biaya:
• Biaya perolehan dikurangi akumulasi depresiasi dan akumulasi rugi penurunan
nilai
• Model revaluasi untuk aset tetap yang nilai wajarnya dapat diukur secara andal.
• Nilai sajar dikurangi akumulasi depresiasi dan akumulasi rugi penurunan nilai
• Kenaikan nilai diakui dalam penghasilan komprehensif lain atau laba rugi jika
sebelumnya ada penurunan nilai.
• Penurunan nilai akan diakui sebagai pengurang surplus revaluasi, atau laba
rugi jika tidak ada lagi surplus revaluasi.
• Depresiasi adalah alokasi biaya awal sepanjang umur manfaat aset
• Depresiasi diakui dalam laba rugi
• Metode depresiasi, masa manfaat diitelaah setiap tanggal pelaporan jika
berbeda dilakukan perubahan  perubahan estimasi
173
Penurunan Nilai dan Penghentian Pengakuan
• Penurunan nilai
• Entitas menerapkan bab 27 dalam menerapkan penurunan nilai
• Entitas memasukkan dalam laba rugi, kompensasi dari pihak ketiga untuk aset
tetap yang mengalami penurunan nilai, hilang atau dihentikan hanya ketika
kompensasi menjadi piutang.
• Rencana untuk melepas aset sebelum tanggal yang diperkirakan sebelumnya
adalah indikator penurunan nilai yang memicu perhitungan jumlah terpulihkan
aset untuk tujuan menentukan apakah aset mengalami penurunan nilai.
• Entitas berhenti mengakui item aset tetap:
• pada saat pelepasan; atau
• ketika tidak terdapat lagi manfaat ekonomik masa depan yang diperkirakan
dari penggunaan atau pelepasannya.
• Keuntungan atau kerugian saat penghentian pengakuan diakui dalam laba rugi.
174
Pengungkapan
• Pengungkapan model biaya
• Dasar pengukuran
• Metode depreiasi, umur manfaat
• Jumlah bruto dan akumulasi depresiasi
• Rekonsiliasi jumlah awal dan akhir periode atas: penambahan, pelepasan,
perolehan melalui kombinasi bisnis, pengalihan, rugi penurunan nilai, depresiasi
dan perubahan lain.
• Pembatasan yang diperuntukkan sebagai jaminan
• Jumlah komitmen kontraktual
• Pengungkapan model revaluasi
• Tanggal efektif revaluasi
• Apakah melibatkan penilai independent
• Metode dan asumsi signifikan dalam mengestimasi nilai wajar
• Untuk kelas aset tetap revaluasian, jumlah tercatat seandainya menggunakan
model biaya
• Surplus revaluasi
175
Bab 18
Tak Berwujud selain
Goodwill
Definisi dan Pengakuan
• Aset takberwujud merupakan aset nonmoneter yang dapat diidentifikasi tanpa
substansi fisik. Dapat diidentifikasi jika:
• aset tersebut dapat dipisahkan, yaitu dapat dipisahkan atau dibedakan dari entitas
dan dijual, dialihkan, dilisensikan, disewakan atau ditukarkan, dengan kontrak, aset
atau liabilitas terkait, baik secara individual atau secara bersama; atau
• aset tersebut timbul dari hak kontraktual atau hak legal lain, terlepas apakah hak
tersebut dari hak dan kewajiban lain
• Prinsip pengakuan, jika dan hanya jika:
• kemungkinan besar perkiraan manfaat ekonomik masa depan yang dapat
diatribusikan pada aset akan mengalir ke entitas;
• biaya perolehan atau nilai aset dapat diukur andal
• aset tidak dihasilkan dari pengeluaran yang terjadi secara internal
177
Pengukuran pada Pengakuan Awal
• Aset takberwujud pada awalnya diakui sebesar biaya perolehan.
• Akuisisi terpisah: harga beli dan biaya yang diatribusikan secara langsung dalam
mempersiapkan aset untuk digunakan sesuai dengan intensinya
• Akuisisi bagian dari kombinasi bisnis: nilai wajar pada tanggal akuisisi.
• Akuisisi melalui hibah pemerintah: nilai wajar pada tanggal hibah diterima sesuai dengan
Bab 24.
• Pertukaran aset: nilai wajar, kecuali tidak ada substansi komersial atau nilai wajar tidak
dapat diukur dengan andal, menggunakan jumlah tercatat.
• Aset terwujud yang dihasilkan secara internal, aktivitas penelitian dan pengembangan
diakui sebagai beban, kecuali merupakan bagian dari biaya peroelhan aset lain yang
memenuhi kriteria pengakuan
• Pengeluaran ATB yang awalnya diakui sebagai beban tidak diakui sebagai biaya perolehan ATB
di kemudian hari.
Pengukuran setelah Pengakuan Awal
• Setelah pengakuan awal, aset takberwujud diukur sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi
amortisasi dan akumulasi rugi penurunan nilai.
• Amortisasi didasarkan pada estimasi umur manfaat.
• ATB dari hak kontraktual amortisasi tidak boleh melebihi periode hak kontrak atau hak legal
• Jika umur manfaat tidak dapat ditentukan secara andal, manajemen menggunakan estimasi
terbaik tetapi tidak boleh melebihi sepuluh tahun.
• Entitas mengalokasikan jumlah terdepresiasi aset takberwujud dengan dasar sistematis
sepanjang umur manfaatnya.
• Amortisasi diakui sebagai beban atau bagian dari biaya aset misal persediaan atau aset tetap.
• Entitas mengasumsikan bahwa nilai residual aset takberwujud adalah nol kecuali: (a) ada
komitmen dari pihak ketiga untuk membeli ATB pada akhir umur manfaatnya; atau (b) ada pasar
aktif ATB tersebut.
• Nilai residu, masa manfaat ditelaah setiap akhir periode pelaporan, jika berubah maka akan
diperlakukan sebagai perubahan estimasi.
• Untuk menentukan apakah ATB mengalami penurunan nilai, entitas menerapkan Bab 27.
• Entitas menghentikan pengakuan dan mengakui keuntungan dan kerugian dalam laba
rugi, pada pelepasan atau ketika tidak ada manfaat ekonomi masa depan diperkirakan
dari penggunaan dan pelepasannya.
Pengungkapan
• Pengungkapan
• Umur manfaat atau tarif amortisasi yang digunakan;
• metode amortisasi yang digunakan;
• Jumlah tercatat bruto dan akumulasi amortisasi dibagunkdan dengan akumulasi
penurunan nilai pada awal dan akhir periode pelaporan.
• Pos dalam laporan penghasilan komprehensif di mana amortisasi termasuk.
• Rekonsiliasi jumlah tercatat awal dan akhir periode yang terjadi karena
penambahan, pelepasan, akuisisi melalui kombinasi bisnis, amortisasi, rugi
penurunan nilai serta perubahan lainnya.
• Pengungkapan tambahan
• deskripsi, jumlah tercatat dan sisa periode amortisasi;
• aset takberwujud yang diakuisisi melalui hibah pemerintah dan awalnya diakui
pada nilai wajar  nilai wajar dan jumlah tercatat
• keberadaan dan jumlah tercatat aset takberwujud yang entitas memiliki
kepemilikan terbatas atau yang dijaminkan sebagai liabilitas; dan
• jumlah komitmen kontraktual untuk akuisisi aset takberwujud 180
Bab 19
Kombinasi Bisnis dan
Goodwill
Definisi dan Metode
• Kombinasi bisnis adalah penyatuan entitas atau bisnis yang terpisah menjadi satu entitas
pelaporan.
• Seluruh kombinasi bisnis dicatat dengan menerapkan metode pembelian.
• Penerapan metode pembelian mencakup langkah-langkah berikut:
• pengidentifikasian pihak pengakuisisi;
• pengukuran biaya kombinasi bisnis; dan
• pengalokasian biaya kombinasi bisnis ke aset yang diakuisisi serta liabilitas dan provisi
untuk liabilitas kontinjensi yang diambilalih pada tanggal akuisisi
• Pihak pengakuisisi memperoleh pengendalian atas satu atau lebih bisnis lain. Transaksi
harus mengidentifikasi pihak pengendali
• Biaya kombinasi bisnis adalah nilai agregat dari:
• nilai wajar dari aset yang diberikan, liabilitas yang terjadi atau diambil-alih dan
instrumen ekuitas yang diterbitkan oleh pihak pengakuisisi pada tanggal akuisisi,
sebagai imbalan atas pengendalian pihak yang diakuisisi.
• biaya yang dapat diatribusikan secara langsung pada kombinasi bisnis.
Goodwill
• Goodwill diakui sebesar selisih biaya kombinasi bisnis dengan kepentingan pihak
pengakuisaisi dalam nilai wajar netto dari aset, liabilitas dan liabilitas kontijensi.
• Amortisasi goodwill dilakukan sepanjang umur manfaat, jika tidak dapat
ditentukan secara andal, manajemen menentukan berdasarkan estimasi terbaik
namun tidak boleh lebih dari 10 tahun.
• Jika nilai wajar aset yang dikakuisisi lebih tinggi dari biaya kombinasi maka:
• Pihak akuisisi menilai Kembali aset dan liabilitas
• Mengakui sisa selisih lebih dalam laba rugi
183
Bab 20
Sewa
Sewa
• Sewa dalah perjanjian yang mengalihkan hak untuk menggunakan aset meskipun
penyediaan jasa substansial oleh pesewa tetap diperlukan dalam kaitannya
dengan operasi atau pemeliharaan aset.
• Termasuk sewa adalah kontrak yang memberikan hak untuk menggunakan aset
sebagai imbalan pembayaran.
• Klasifikasi sewa:
• Sewa diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan jika mengalihkan secara
substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset
pendasar. Sewa diklasifikasikan sebagai sewa operasi jika sewa tersebut tidak
mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan
kepemilikan aset pendasar.
185
Indikator
• Apakah suatu sewa merupakan sewa pembiayaan atau sewa operasi bergantung pada substansi
transaksi daripada bentuk kontraknya.
• Contoh situasi yang secara individual atau gabungan yang akan menyebabkan sewa diklasifikasikan
sebagai sewa pembiayaan adalah:
a. sewa mengalihkan kepemilikan aset pendasar kepada penyewa pada akhir masa sewa;
b. penyewa memiliki opsi untuk membeli aset pendasar pada harga yang diperkirakan cukup rendah
dari nilai wajar pada tanggal opsi tersebut mulai dapat dieksekusi sehingga menjadi cukup pasti,
pada tanggal insepsi, bahwa opsi tersebut akan dieksekusi;
c. masa sewa adalah sebagian besar umur ekonomik dari aset pendasar meski hak kepemilikan tidak
dialihkan;
d. pada tanggal insepsi, nilai kini dari pembayaran sewa setidaknya mencakup secara substansial
seluruh nilai wajar aset pendasar; dan
e. aset pendasar bersifat khusus sehingga hanya penyewa yang dapat menggunakannya tanpa
modifikasi signifikan.
186
Indikator Tambahan
• Indikator situasi yang secara individual atau gabungan juga dapat menyebabkan sewa
diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan adalah:
a. jika penyewa dapat membatalkan sewa, maka kerugian pesewa yang terkait
dengan pembatalan tersebut ditanggung oleh penyewa;
b. keuntungan atau kerugian dari fluktuasi nilai wajar residual terutang pada
penyewa (sebagai contoh, dalam bentuk potongan harga rental yang sama
dengan sebagian besar hasil penjualan pada akhir sewa); dan
c. penyewa memiliki kemampuan untuk melanjutkan sewa untuk periode kedua
pada harga rental yang secara substansial lebih rendah daripada rental pasar.
Bab 21
Provisi dan Kontijensi
Provisi
• Entitas mengakui provisi hanya ketika:
• entitas mempunyai kewajiban pada tanggal pelaporan sebagai akibat dari peristiwa
masa lalu;
• kemungkinan besar (lebih mungkin terjadi daripada tidak) entitas disyaratkan untuk
mengalihkan manfaat ekonomi dalam rangka penyelesaian kewajiban; dan
• jumlah kewajiban dapat diestimasi secara andal.
• Entitas mengakui provisi sebagai liabilitas dalam laporan posisi keuangan dan mengakui
jumlah provisi tersebut sebagai beban, kecuali standar mensyaratkan baiay diakui sebagai
bagian dari persediaan atau aset tetap.
• Entitas mengukur provisi pada estimasi terbaik dari jumlah yang disyaratkan untuk
menyelesaikan kewajiban pada tanggal pelaporan.
• Entitas mengecualikan keuntungan dari rencana pelepsaan aset dari pengukuran provisi
189
Kontijensi
• Kecuali kemungkinan arus keluar sumber daya dalam penyelesaian adalah sangat kecil,
entitas mengungkapkan, untuk setiap kelas liabilitas kontinjensi pada tanggal pelaporan,
deskripsi singkat mengenai sifat liabilitas kontinjensi dan, jika praktis:
• estimasi dari dampak keuangannya
• indikasi mengenai ketidakpastian terkait jumlah atau waktu arus keluar tersebut; dan
• kemungkinan dari setiap penggantian.
Jika tidak praktis untuk membuat satu atau lebih pengungkapan di atas, maka fakta
tersebut diungkapkan
• Entitas mengungkapkan deskripsi mengenai sifat aset kontinjensi pada akhir periode
pelaporan dan, kecuali hal tersebut melibatkan biaya atau usaha yang berlebihan.
• Jika pengungkapan diperkirakan secara serius merugikan maka entitas tidak perlu
mengungkapan dan alasannya
Bab 22
Liabilitas dan Ekuitas
Liabilitas dan Ekuitas
• Klasifikasi instrumen keuangan sebagai liabilitas atau ekuitas
• Ekuitas adalah kepentingan residual atas aset entitas setelah dikurangi dengan seluruh
liabilitasnya.
• Liabilitas adalah kewajiban kini entitas yang timbul dari peristiwa masa lalu yang
penyelesaiannya diperkirakan mengakibatkan arus keluar sumber daya yang mengandung
manfaat ekonomis.
• Entitas mengklasifikasikan instrumen keuangan sebagai liabilitas keuangan atau sebagai
ekuitas sesuai dengan substansi pengaturan kontraktual, tidak semata-mata karena
bentuk legalnya, dan sesuai dengan definisi liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas.
• Entitas mencatat biaya transaksi ekuitas sebagai pengurang ekuitas
192
Liabilitas dan Ekuitas
• Dalam menerbitkan utang yang dapat dikonversi (convertible debt) atau instrumen
keuangan majemuk serupa yang mengandung komponen liabilitas dan ekuitas, entitas
mengalokasikan hasil penerbitan tersebut antara komponen liabilitas dan komponen
ekuitas
• Saham tresuri adalah instrumen ekuitas suatu entitas yang telah diterbitkan dan
kemudian diakuisisi kembali oleh entitas.
• Entitas mengurangi nilai wajar imbalan yang diberikan untuk saham tresuri dari
ekuitas.
• Entitas tidak mengakui keuntungan atau kerugian dalam laba rugi pada pembelian,
penjualan, penerbitan atau pembatalan saham tresuri.
• Entitas mengurangi ekuitas untuk jumlah distribusi kepada pemilik (pemegang
instrumen ekuitas). Pajak penghasilan terkait dengan distribusi kepada pemilik dicatat
sesuai dengan Bab 29.
193
Bab 23
Pendapatan
Jenis dan Pengakuan
• Jenis pendapatan :
• penjualan barang (baik diproduksi oleh entitas untuk tujuan penjualan atau dibeli untuk dijual
kembali);
• penyediaan jasa;
• kontrak konstruksi - kontraktor;
• penggunaan oleh pihak lain atas aset entitas yang menghasilkan bunga, royalti atau dividen.
• Kriteria pengakuan pendapatan barang
• entitas telah mengalihkan risiko dan manfaat kepemilikan barang secara signifikan kepada
pembeli;
• entitas tidak memiliki keterlibatan manajerial yang berlanjut sampai pada tingkatan yang biasanya
terkait dengan kepemilikan atau pengendalian efektif atas barang yang dijual;
• jumlah pendapatan dapat diukur secara andal;
• kemungkinan besar manfaat ekonomik yang terkait dengan transaksi akan mengalir ke entitas;dan
• biaya yang telah atau akan terjadi dalam kaitannya dengan transaksi dapat diukur secara andal.
195
Pengakuan Pendapatan
• Kriteria pengakuan pendapatan jasa:
• jumlah pendapatan dapat diukur secara andal;
• kemungkinan besar bahwa manfaat ekonomik terkait dengan transaksi akan mengalir
kepada entitas;
• tingkat penyelesaian transaksi pada akhir periode pelaporan dapat diukur secara andal;
dan
• biaya yang terjadi untuk transaksi dan biaya penyelesaian transaksi dapat diukur secara
andal.
• Pengakuan pendapatan bunga, royalty dan dividen:
• bunga diakui menggunakan metode suku bunga efektif sebagaimana dideskripsikan
dalam paragraf 11.15 – 11.20;
• royalti diakui dengan menggunakan dasar akrual sesuai dengan substansi dari perjanjian
yang relevan; dan
• dividen diakui ketika hak pemegang saham untuk menerima pembayaran ditetapkan.
196
Pendapatan Konstruksi
• Jika hasil kontrak konstruksi dapat diestimasi secara andal, maka entitas mengakuiJ
pendapatan kontrak dan biaya kontrak atas kontrak konstruksi sebagai pendapatan dan
beban yang merujuk ke tingkat penyelesaian aktivitas kontrak pada akhir periode
pelaporan metode persentase penyelesaian).
• Metode yang dapat mengukur pelaksanaan pekerjaan:
• proporsi biaya yang terjadi untuk pekerjaan yang dilaksanakan hingga saat ini
dibandingkan dengan total biaya estimasian. Biaya yang terjadi dari pekerjaan yang
dilaksanakan hingga saat ini tidak termasuk biaya yang terkait dengan aktivitas masa
depan, seperti bahan baku atau pembayaran di muka.
• survei atas pekerjaan yang telah dilaksanakan.
• penyelesaian suatu proporsi fisik dari transaksi jasa atau pekerjaan kontrak.
197
Contoh Pengakuan Pendapatan -
Ilustrasi
• Lampiran contoh pengakuan pendapatan berdasarkan prinsip dalam bab 23
• Bill and hold
• Barang dikirim tergantung pada kondisi: instalasi dan inspeksi; persetujuan pembeli
telah menegosiasikan hak terbatas atas pengembalian; penjualan konsinyasi; cash and
delivery sales; layaway
• Penjualan cicilan
• Penjualan konstruksi real estate
• Penjualan dengan penghargaan loyalitas pelanggan
• dll
198
Bab 24
Hibah Pemerintah
Hibah Pemerintah
• Hibah pemerintah adalah bantuan dalam bentuk pengalihan sumber daya.
• Hibah pemerintah tidak termasuk bantuan yang tidak dapat ditentukan nilainya atau yang
tidak dapat dibedakan dengan transaksi perdagangan normal.
• Hibah diakui sebagai penghasilan ketika jumlah hibah telah dapat diterima.
• Entitas mengakui hibah pemerintah sebagai berikut:
• hibah yang tidak menentukan kondisi kinerja masa depan tertentu pada penerima diakui
dalam penghasilan ketika jumlah hibah telah dapat diterima;
• hibah yang menentukan kondisi kinerja masa depan tertentu pada penerima diakui dalam
penghasilan hanya jika kondisi kinerja telah terpenuhi; dan
• hibah yang diterima sebelum kriteria pengakuan pendapatan terpenuhi diakui sebagai
liabilitas
• Entitas mengukur hibah pada nilai wajar aset yang diterima atau yang dapat diterima.
• Pengungkapan atas bantuan pemerintah, yang memberikan manfaat ekonomi spesifik pada
suatu entitas dan entitas memenuhi syarat tersebut.
200
Bab 25
Biaya Pinjaman
Biaya Pinjaman
• Biaya pinjaman adalah bunga dan biaya lain yang ditanggung entitas sehubungan dengan
peminjaman dana.
• Biaya pinjaman mencakup:
• beban bunga yang dihitung menggunakan metode suku bunga efektif
• beban keuangan dalam sewa pembiayaan
• selisih kurs yang berasal dari pinjaman dalam mata uang asing sepanjang selisih kurs
tersebut diperlakukan sebagai penyesuaian atas biaya bunga
• Entitas mengakui seluruh biaya pinjaman sebagai beban dalam laba rugi pada periode
terjadinya.
• Pengungkapan biaya keuangan mengikuti ketentuan dalam bab 5.5. Pengungkapan total beban
bunga (menggunakan metode suku bunga efektif) untuk liabilitas keuangan yang tidak pada
nilai wajar melalui laba rugi. Bab ini tidak mensyaratkan pengungkapan tambahan apapun
202
Bab 26
Pembayaran
Berbasis Saham
Pembayaran Berbasis Saham
• Pembayaran berbasis saham dapat dilakukan dalam bentuk kas atau instrumen ekuitas.
• Transaksi pembayaran berbasis saham yang diselesaikan dengan kas mencakup hak atas
kenaikan harga saham, jika terjadi perubahan nilai wajar diakui dalam laba rugi.
• Entitas mengakui barang atau jasa dalam transaksi pembayaran berbasis saham ketika entitas
memperoleh barang atau jasa tersebut.
• Untuk transaksi pembayaran berbasis saham yang diselesaikan dengan instrumen ekuitas,
entitas mengukur barang atau jasa yang diterima, dan kenaikan terkait pada ekuitas, pada nilai
wajar barang, kecuali nilai wajar tidak dapat diestimasi secara andal
Bab 27
Penurunan Nilai Aset
Penurunan Nilai
• Prinsip umum penurunan nilai aset selain yang telah diatur khusus:
aset pajak tangguhan, aset keuangan, properti investasi dengan nilai
wajar, aset biologis, kontrak konstruksi.
• Penurunan nilai persediaan
• Entitas menilai pada setiap tanggal pelaporan apakah persediaan
mengalami penurunan nilai.
• Penurunan nilai persediaan: perhitungan per item atau lini
produk, pembalikan diperkenankan sebatas penurunan nilai
orisinal.
Penuruan Nilai – Selain Persediaan
• Penurunan nilai selain persediaan.
• Jika, dan hanya jika, jumlah terpulihkan aset kurang dari jumlah tercatatnya, maka entitas
mengurangi jumlah tercatat aset pada jumlah terpulihkannya. Pengurangan tersebut merupakan
kerugian penurunan nilai.
• Pada setiap tanggal pelaporan entitas menilai apakah terdapat indikasi bahwa aset mungkin
mengalami penurunan nilai. Indikasi berdasarkan sumber informasi internal dan eksternal.
• Jika tidak memungkinkan untuk mengestimasi jumlah terpulihkan aset individual, maka entitas
mengestimasi jumlah terpulihkan unit penghasil kas di mana terdapat aset tersebut.
• Penurunan nilai adalah selisih nilai tercat dengan nilai terpulihkan (nilai tertinggi nilai pakai dan nilai
wajar).
• Jumlah terpulihkan aset atau unit penghasil kas adalah mana yang lebih tinggi antara nilai wajar
dikurangi biaya untuk menjual dan nilai pakai aset tersebut.
• Nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual adalah jumlah yang dapat diperoleh dari penjualan
aset dalam transaksi wajar antara pihak yang berpengetahuan, memiliki kemauan, dikurangi
biaya pelepasan.
• Nilai pakai adalah nilai kini dari arus kas masa depan yang diperkirakan akan diperoleh dari
suatu
207
Penuruan Nilai
• Pengakuan dan pengukuran kerugian penurunan nilai unit penghasil kas:
• Penurunan nilai akan mengurangi nilai goodwill jika ada.
• Jika masih terdapat penurunan nilai akan mengurangi nilai aset lainnya yang
dihitung secara prorate.
• Kerugian penurunan nilai yang diakui untuk goodwill tidak akan dibalik pada
periode selanjutnya, untuk penurunan lainnya dibalik, namun tidak boleh
melebihi penurunan nilai yang telah diakui..
Bab 28
Imbalan Kerja
Imbalan Kerja
• Imbakan kerja adalah imbalan yang diberikan sebagai pertukaran atas jasa pekerja.
• Imbalan jangka pendek: pengakuan pada saat jasa telah diberikan, cuti berbayar jangka
pendek, program bagi laba bonus.
• Program pasca kerja dibedakan iuran pasti dan imbalan pasti.
• Liabilitas imbalan pasti = selisih nilai sekarang kewajiban imbalan pasti dikurangi nilai
wajar aset program.
• Kerugian/keuntungan aktuaria  penghasilan komprehensif lain
• Perubahan program diakui dalam laba rugi
• Imbalan kerja jangka panjang, diukur nilai neto nilai kini kewajiban imbalan dikurangi
nilai wajar aset program.
• Pengakuan pesangon dalam laba rugi
210
Bab 29
Pajak Penghasilan
Pajak dalam Perusahaan
Pajak dalam
Perusahaan
Transaksi
Kewajiban
Perusahaan
Laporan
Keuangan
Keputusan
Manajemen
Kewajiban
Withholding
Kewajiban
atas Pajak
Lainnya
Kewajiban
Pajak atas
Penghasilan
212
Badan
Penghasilan menurut pajak
Pengurang pengahasilan (beban yang
dapat dikurangkan)
Penghasilan kena pajak
X tarif pajak
Pajak terutang 1thn fiskal
Kredit pajak
• Angsuran pajak (PPh25)
• Dipotong pihak lain (22,23)
• Pajak luar negeri (24)
Pajak kurang/lebih bayar (29/28
Pajak Perusahaan
Dipotong
PPh 23 atas
penghasilan
jasa
Pajak lain:
Meterai
PBB
BPHTB
Pajak Daerah lain
Bea masuk; cukai
Setor
Kas negara
Lapor
KPP
Memotong
PPh 21 atas
gaji
PPN atas
penyerahan
barang/jasa
Memotong
PPh 23 atas
jasa
PAJAK DALAM LAPORAN KEUANGAN
Laporan Posisi Keuangan
Laporan Laba Rugi Komprehensif
Laporan Arus KAs
Laporan Keuangan IPC 2019 214
Perbedaan Pajak dan Akuntansi -1
PSAK Undang-Undang
AKUNTANSI PAJAK
PERBEDAAN
Permanen Temporer
Pajak Tangguhan:
 Aset / Liabilitas
 Beban/Pendapatan
BOOK TAX GAP/ DFFERENCE –
Tax Planning atau
Tax Avoidance
BAB 29 PAJAK PENGHASILAN
• Pajak penghasilan mencakup seluruh pajak dalam negeri dan luar
negeri yang didasarkan pada laba kena pajak.
• Pajak penghasilan juga termasuk pajak, misalnya pajak yang
dipotong (atas distribusi kepada entitas pelapor) yang terutang oleh
entitas anak, entitas asosiasi atau ventura bersama.
• Entitas mengakui konsekuensi pajak kini dan masa depan atas
transaksi dan peristiwa lain yang diakui dalam laporan keuangan.
• Jumlah pajak yang diakui terdiri dari pajak kini dan pajak
tangguhan.
• Tidak mengatur hibah pemerintah, tapi hanya perbedaan temporer
atas hibah
Ruang Lingkup
Perubahan dari pengaturan
dalam SAK ETAP – pajak kini
Referensi: SAK EP 216
BAB 29 PAJAK PENGHASILAN - Pajak tangguhan
Aset dan liabilitas pajak tangguhan
diakui jika terdapat:
 perbedaan antara jumlah
tercatat aset dan liabilitas
dengan dasar pengenaan
pajak atas aset dan liabilitas
(perbedaan temporer)
 Akumulasi pajak yang belum
dikompensasi
 Kredit pajak yang belum
dimanfaatkan
 Liabilitas pajak tangguhan (aset)
menggunakan tarif pajak dan
peraturan yang telah
berlaku/secara substantial berlaku
pada tanggal pelaporan
 Tidak didiskontokan
 Pada setiap akhir pelaporan entitas
menilai kembali aset pajak tangguhan
yang sebelumnya tidak diakui
 Perbedaan temporer investasi pada
entitas anak, cabang, entitas asosiasi
dan ventura Bersama
 Alokasi dalam penghasilan
komprehensif dan ekuitas
 Disajikan sebagai aset tidak lancar
atau liabilitas jangka panjang
 Saling hapus
 Persyaratan pengungkapan
Pengakuan Pengukuran Penyajian
Perubahan dari pengaturan dalam
SAK ETAP – pajak kini
Referensi: Dengar Pendapat SAK EP, 31 Agustus 2020
Pajak dipungut atas dividen
• Jika atas dividen dikenakan pajak
dan ditanggung oleh perusahaan
maka akan dibebankan sebagai
pengurang ekuitas.
BAB 29 PAJAK PENGHASILAN – Pajak Kini
• Entitas mengakui liabilitas pajak kini untuk pajak terutang atas laba kena pajak untuk periode kini dan
periode lalu.
• Jika yang dibayarkan untuk periode kini dan periode lalu melebihi jumlah terutang untuk periode
tersebut, entitas mengakui kelebihan tersebut sebagai aset pajak kini.
• Entitas mengakui aset pajak kini sebagai manfaat dari rugi pajak yang dapat digunakan untuk
pemulihan pajak yang dibayarkan dalam periode sebelumnya.
• Entitas mengukur liabilitas (aset) pajak kini pada jumlah yang diperkirakan akan dibayar (dipulihkan)
dengan menggunakan tarif dan undang-undang pajak yang telah Berlaku atau secara substantif telah
berlaku sampai tanggal pelaporan.
• Entitas menganggap tarif undang-undang pajak secara substantif telah berlaku jika tahapan yang
tersisa dalam proses pemberlakuan tidak memengaruhi hasil akhir.
• Entitas tidak mendiskontokan aset pajak kini dan liabilitas pajak kini
• Jika entitas membayar pajak atas dividen yang dibayarkan kepada pemegang saham  dibebankan ke
ekuitas sebagai bagian dari dividen
Pengakuan dan Pengukuran Pajak Kini
Perubahan dari pengaturan
dalam SAK ETAP – pajak kini
Referensi: SAK EP 218
BAB 29 PAJAK PENGHASILAN - Pajak tangguhan
• Pengakuan aset atau liabilitas, mengandung makna bahwa entitas mempunyai
perkiraan untuk memulihkan atau menyelesaikan jumlah tercatat aset atau
liabilitas tersebut.
• Jika kemungkinan besar pemulihan atau penyelesaian jumlah tercatat tersebut
akan menimbulkan pembayaran pajak masa depan lebih besar (lebih kecil)
daripada yang seharusnya jika pemulihan atau penyelesaian tersebut tidak
mempunyai konsekuensi pajak.
• Entitas untuk liabilitas pajak tangguhan (aset pajak tangguhan) dengan batas
pengecualian tertentu.
• Jika entitas memperkirakan untuk memulihkan jumlah tercatat aset atau
menyelesaikan jumlah tercatat liabilitas tanpa memengaruhi laba kena pajak,
Pengakuan
Referensi: Dengar Pendapat SAK EP, 31 Agustus 2020
BAB 29 PAJAK PENGHASILAN - Pajak tangguhan
Aset dan liabilitas pajak tangguhan
diakui jika terdapat:
 perbedaan antara jumlah
tercatat aset dan liabilitas
dengan dasar pengenaan
pajak atas aset dan liabilitas
(perbedaan temporer)
 Akumulasi pajak yang belum
 dikompensasi
 Kredit pajak yang belum
dimanfaatkan
 Liabilitas pajak tangguhan (aset)
menggunakan tarif pajak dan
peraturan yang telah
berlaku/secara substantial berlaku
pada tanggal pelaporan
 Tidak didiskontokan
 Pada setiap akhir pelaporan entitas
menilai kembali aset pajak tangguhan
yang sebelumnya tidak diakui
 Perbedaan temporer investasi pada
entitas anak, cabang, entitas asosiasi
dan ventura Bersama
 Alokasi dalam penghasilan
komprehensif dan ekuitas
 Disajikan sebagai aset tidak lancar
atau liabilitas jangka panjang
 Saling hapus
 Persyaratan pengungkapan
Pengakuan Pengukuran Penyajian
Perubahan dari pengaturan dalam
SAK ETAP – pajak kini
Referensi: Dengar Pendapat SAK EP, 31 Agustus 2020
Pajak dipungut atas dividen
• Jika atas dividen dikenakan pajak
dan ditanggung oleh perusahaan
maka akan dibebankan sebagai
pengurang ekuitas.
220
BAB 29 PAJAK PENGHASILAN – Penyajian
Alokasi dalam Penghasilan Komprehensif dan Ekuitas
 Entitas mengakui beban pajak dalam komponen yang sama dalam total penghasilan komprehensif
(yaitu operasi yang dilanjutkan, operasi yang dihentikan atau penghasilan komprehensif lain) atau
ekuitas, dengan transaksi atau peristiwa lain yang menghasilkan beban
Perubahan dari pengaturan
dalam SAK ETAP – pajak kini
Referensi: SAK EP
Perbedaan Lancar atau Tidak Lancar (Jangka Pendek atau Jangka Panjang)
 Jika entitas menyajikan aset lancar dan aset tidak lancar, serta liabilitas jangka pendek dan liabilitas
jangka panjang, maka entitas tidak mengklasifikasikan aset (liabilitas) pajak tangguhan sebagai aset
lancar (liabilitas jangka pendek).
Saling Hapus
 Entitas melakukan saling hapus aset pajak kini dan liabilitas pajak kini, aset pajak tangguhan dan
liabilitas pajak tangguhan, jika dan hanya jika, entitas mempunyai hak yang dapat dipaksakan secara
hukum untuk saling hapus dan entitas dapat membuktikan tanpa biaya atau usaha yang berlebihan
bahwa entitas berencana untuk menyelesaikan dengan basis neto atau merealisasikan aset dan
menyelesaikan liabilitas secara simultan.
 Jika tidak melakukan saling hapus, entitas mengungkapkan jumlah dan alasannya.
BAB 29 PAJAK PENGHASILAN – Pengungkapan
 Entitas mengungkapkan informasi yang memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi
sifat dan dampak keuangan dari konsekuensi pajak kini dan tangguhan atas transaksi yang diakui dan
kejadian lainnya.
 Entitas mengungkapkan komponen utama beban (penghasilan) pajak secara terpisah. Komponen beban
(penghasilan) pajak dapat mencakup:
a) beban (penghasilan) pajak kini;
b) setiap penyesuaian yang diakui pada periode untuk pajak kini periode sebelumnya;
c) jumlah beban (penghasilan) pajak tangguhan yang berasal dari timbulnya perbedaan temporer dan
pembalikannya;
d) jumlah beban (penghasilan) pajak tangguhan yang terkait dengan perubahan tarif pajak atau penerapan
peraturan perpajakan baru;
e) jumlah manfaat yang timbul dari rugi pajak yang tidak diakui sebelumnya, kredit pajak atau perbedaan temporer
suatu periode sebelumnya yang digunakan untuk mengurangi beban pajak;
f) penyesuaian beban (penghasilan) pajak tangguhan yang timbul dari perubahan status pajak entitas atau
pemegang sahamnya;
g) beban (penghasilan) pajak tangguhan yang timbul dari penurunan, atau pembalikan penurunan sebelumnya atas
aset pajak tangguhan; dan
h) jumlah beban (penghasilan) pajak terkait dengan perubahan kebijakan akuntansi dan kesalahan yang termasuk
dalam laba rugi sesuai dengan Bab 10, karena tidak dapat dihitung secara retrospektif.
Perubahan dari pengaturan
dalam SAK ETAP – pajak kini
Referensi: SAK EP
BAB 29 PAJAK PENGHASILAN – Pengungkapan
 Berikut ini hal–hal yang diungkapkan entitas secara terpisah:
a) agregat pajak kini dan pajak tangguhan terkait dengan item yang diakui sebagai item penghasilan komprehensif
lain.
b) agregat pajak kini dan pajak tangguhan terkait dengan item yang dibebankan atau dikreditkan langsung ke ekuitas.
c) penjelasan atas perbedaan signifikan antara beban (penghasilan) pajak dan laba akuntansi dikalikan dengan tarif
pajak yang berlaku. Contoh, perbedaan tersebut timbul dari transaksi seperti pendapatan yang dikecualikan dari
perpajakan atau beban yang tidak dapat dikurangkan dalam menentukan laba kena pajak (rugi pajak).
d) penjelasan mengenai perubahan tarif pajak yang berlaku dibandingkan dengan tarif pajak yang berlaku pada
periode pelaporan sebelumnya.
e) untuk setiap jenis perbedaan temporer dan untuk setiap jenis rugi pajak yang belum dikompensasi dan kredit pajak
yang belum dimanfaatkan:
i. jumlah liabilitas pajak tangguhan dan aset pajak tangguhan pada akhir periode laporan; dan
ii. (analisis perubahan liabilitas pajak tangguhan dan aset pajak tangguhan selama periode.
f) jumlah (dan tanggal kedaluwarsa, jika ada) perbedaan temporer dapat dikurangkan, rugi pajak belum dikompensasi
dan kredit pajak belum dimanfaatkan yang tidak diakui sebagai aset pajak tangguhan dalam laporan posisi
keuangan.
g) dalam kondisi yang dideskripsikan dalam paragraf 29.33, penjelasan mengenai sifat dari konsekuensi pajak
penghasilan potensial yang mungkin timbul akibat pembayaran dividen kepada pemegang saham.
Perubahan dari pengaturan
dalam SAK ETAP – pajak kini
Referensi: SAK EP 223
Pendapatan
Beban
Laba sebelum pajak
Pajak Penghasilan (25%)
260.000
120.000
140.000
30.800
2012 2013 Total
Laporan Keuangan 2011
Ilustrasi Perbedaan Temporer – Liabilitas 1
260.000
120.000
140.000
30.800
260.000
120.000
140.000
30.800
780.000
360.000
420.000
92.400
Penghasilan
Beban yang boleh dikurangkan
Penghasilan kena pajak
Pajak terutang (25%)
200.000
120.000
80.000
17.600
2012 2013 Total
Laporan Pajak 2011
300.000
120.000
180.000
39.600
280.000
120.000
160.000
35.200
780.000
360.000
420.000
92.400
224
Beban Pajak (PSAK)
Pajak Terutang (Fiskal)
Difference
30.800
17.600
13.200
30.800
2012
39.600
(8.800)
30.800
2013
35.200
(4.400)
92.400
Total
92.400
0
Perbandingan 2011
Perbedaan tersebut akan dilaporkan dalam laporan keuangan
Tahun
Jurnal
2011
Beban pajak tangguhan 13.200
Liabilitas pajak tangguhan 13.200
Beban pajak kini 17.600
Utang pajak kini 17.600
Saldo
Liabilitas pajak tangguhan 13.200
Utang pajak kini 17.600
Beban pajak
Beban pajak kini 17.600
Beban pajak tangguhan 13.200
30.800
Ilustrasi Perbedaan Temporer – Liabilitas 1
225
Perbedaan tersebut akan dilaporkan dalam laporan keuangan
Tahun Jurnal
2012
Liabilitas pajak tangguhan 8.800
Manfaat pajak tangguhan 8.800
Beban pajak kini 39.600
Utang pajak kini 39.600
Saldo
Liabilitas pajak tangguhan 5.000
Utang pajak kini 45.000
Beban pajak
Beban pajak kini 39.600
Manfaat pajak tangguhan (8.800)
30.800
Ilustrasi Perbedaan Temporer –
Liabilitas 1
226
Beban Pajak (PSAK)
Pajak Terutang (Fiskal)
Difference
30.800
17.600
13.200
30.800
2012
39.600
(8.800)
30.800
2013
35.200
(4.400)
92.400
Total
92.400
0
Perbandingan 2011
Perbedaan tersebut akan dilaporkan dalam laporan keuangan
Tahun Jurnal
2013
Liabilitas pajak tangguhan 4.400
Manfaat pajak tangguhan 4.400
Beban pajak kini 35.200
Utang pajak kini 35.200
Saldo
Liabilitas pajak tangguhan 4.400
Utang pajak kini 35.200
Beban pajak
Beban pajak kini 35.200
Manfaat pajak tangguhan (4.400)
30.800
Ilustrasi Perbedaan Temporer – Liabilitas
1
227
Beban Pajak (PSAK)
Pajak Terutang (Fiskal)
Difference
30.800
17.600
13.200
30.800
2012
39.600
(8.800)
30.800
2013
35.200
(4.400)
92.400
Total
92.400
0
Perbandingan 2011
Ilustrasi : PT. Mawar memiliki saldo aset pajak tangguhan sebesar
300.000 pada akhir 2012, yang muncul karena perbedaan temporer
sebesar 1.200.000 (tarif pajak 25%). Pada akhir tahun 2013 laba
sebelum pajak 4.200.000 dan terdapat koreksi positif sehingga
penghasilan kena pajak sebesar 5.000.000.
Berdasarkan hasil review aset pajak tangguhan sebesar 60.000
tidak dapat dipulihkan di masa mendatang (belum termasuk
500.000).
Ilustrasi Perbedaan Temporer – Aset
1
228
Ilustrasi Perbedaan Temporer – Aset 1 sebelum
review
Akhir 2012 Tahun 2013 Akhir 2013
Laba sebelum pajak (PSAK) 4.200.000
Perbedaan temporer 1.200.000 800.000 2.000.000
Penghasilan kena pajak 5.000.000
25% 25% 25%
Pajak terutang 1.250.000
Tahun 2013
Laba sebelum pajak (PSAK) 4.200.000
Pajak kini 1.250.000
Beban (manfaat) pajak
tangguhan
(200.000)
Beban pajak penghasilan 1.050.000
Laba bersih 3.190.000
Beban pajak penghasilan
1.050.000
Aset pajak tangguhan 200.000
Utang pajak
1.250.000
229
Tahun 2013
Laba sebelum pajak (PSAK) 4.200.000
Pajak kini 1.250.000
Beban (manfaat) pajak
tangguhan
(200.000)
Beban pajak penghasilan 1.110.000
Laba bersih 3.190.000
Beban pajak penghasilan 1.250.000
Utang pajak 1.250.000
Aset pajak tangguhan 200.000
Beban pajak penghasilan 200.000
Penurunan nilai aset pajak tangguhan
Beban pajak penghasilan 60.000
Aset pajak tangguhan 60.000
Ilustrasi Perbedaan Temporer – Aset 1 setelah
review
Pajak kini 1.250.000
Pajak tangguhan (200.000)
Penilaian kembali 60.000
Total 1.110.000
230
Ilustrasi: PT. Merbabu melaporakan laba sebelum pajak sebesar
3.000.000 pada tahun 2013. Terdapat perbedaan antara akuntansi
dan pajak yang disebabkan oleh beberapa hal berikut:
1. Depresiasi menurut pajak lebih besar dibandingkan menurut
akuntansi sebesar 800.000
2. Pendapatan sewa mesin menurut pajak 1.000.000 lebih besar
dibandingkan menurut akuntansi.
3. Beban sumbangan sebesar 400.000 tidak diperkenankan
menurut pajak.
Tarif pajak yang berlaku sebesar 25%, perbedaan tersebut akan
dapat dipulihkan di masa mendatang. Entitas belum memiliki saldo
aset/liabilitas pajak tangguhan.
Ilustrasi Perbedaan Permanen dan
Temporer
231
Ilustrasi Perbedaan Permanen dan
Temporer
2013 Aset Pajak
Tangguhan
Liabilitas Pajak
Tangguhan
Laba sebelum pajak (PSAK) 3.000.000
Perbedaan depresiasi (800.000) 200.000
Perbedaan pendapatan sewa 1.000.000 2500.000
Perbedaan sumbangan 400.000
Total penghasilan kena pajak 3.600.000
Pajak terutang (fiskal) 900.000
Pajak tangguhan 250.000 200.000
Jurnal
Beban Pajak penghasilan kini 900.000
Aset pajak tangguhan 250.000
Manfaat pajak tangguhan 50.000 (250.000-200.000)
Utang pajak penghasilan 900.000
Liabilitas pajak tangguhan 200.000
232
ILUSTRASI
• Entitas A membeli mesin senilai 10.000 2/1/X1.
Mesin menurut akuntansi didepresiasikan selama
5 tahun, tanpa nilai sisa.
• Untuk tujuan pajak mesin termasuk kelompok 1
didepresiasikan selama 4 tahun.
• Misalkan penghasilan entitas sebesar 7.000 beban
operasi selain depresiasi 2.000.
• Ilustrasi perbedaan pajak dan akuntansi serta
jurnalnya dapat dilihat dalam slide berikut ini.
233
ILUSTRASI
 Depresiasi menurut akuntansi 10.000/5=2.000
20X1 20X2 20X3 20X4 20X5
Pendapatan 7.000 7.000 7.000 7.000 7.000
Bbn Operasi 2.000 2.000 2.000 2.000 2.000
Bbn Penyusutan 2.000 2.000 2.000 2.000 2.000
Total Beban 4.000 4.000 4.000 4.000 4.000
Laba sblm pajak 3.000 3.000 3.000 3.000 3.000
Beban Pajak (akt) 750 750 750 750 750
Laba setelah pajak 2.250 2.250 2.250 2.250 2.250
AKUNTANSI
 Depresiasi menurut pajak 10.000/4=2.500
20X1 20X2 20X3 20X4 20X5
Pendapatan 7.000 7.000 7.000 7.000 7.000
Bbn Operasi 2.000 2.000 2.000 2.000 2.000
Bbn Penyusutan 2.500 2.500 2.500 2.500
Total Beban 4.500 4.500 4.500 4.500 2.000
Penghasilan kena pajak 2.500 2.500 2.500 2.500 5.000
Pajak terutang 625 625 625 625 1.250
PAJAK
234
ILUSTRASI
20X1 20X2 20X3 20X4 20X5
AKUNTANSI
Laba sblm pajak 3.000 3.000 3.000 3.000 3.000
Beban Pajak (akt) 750 750 750 750 750
PAJAK
Penghasilan kena pajak 2.500 2.500 2.500 2.500 5.000
Pajak terutang 625 625 625 625 1.250
Perbedaan
Perbedaan laba 500 500 500 500 (2.000)
Perbedaan pajak 125 125 125 125 (500)
Liabilitas pajak tangguhan 125 250 375 500 0
Beban pajak (L/R)
Beban pajak kini 625 625 625 625 1.250
Beban pajak tangguhan 125 125 125 125 (500)
Total beban pajak 750 750 750 750 750
235
ILUSTRASI
 Jurnal yang dibuat pada saat 20X1 – 20X4
Beban pajak tangguhan 125
Liabilitas pajak tangguhan 125
 Jurnal yang dibuat pada 20X5
Liabilitas pajak tangguhan 500
Beban (manfaat) pajak tangguhan 500
 Pada awal tahun 2005, liabilitas pajak tangguhan terakumulasi sebesar 500.
 Pada akhir tahun 2005, setelah depresiasi dicatat, perbedaan menjadi tidak
ada, sehingga liabilitas pajak tangguhan nilainya 0
236
ILUSTRASI – nilai sisa
 Entitas A membeli mesin senilai 12.000 pada
2/1/X1. Mesin menurut akuntansi didepresiasikan
selama 5 tahun, dengan nilai sisa 2000.
 Untuk tujuan pajak mesin termasuk kelompok 1
didepresiasikan selama 4 tahun.
 Misalkan penghasilan entitas sebesar 7.000 beban
operasi selain depresiasi 2.000.
 Mesin tersebut tahun 20X6 masih digunakan dan
pada awal 20X7 dijual dengan harga 3000
 Ilustrasi perbedaan pajak dan akuntansi serta
jurnalnya dapat dilihat dalam slide berikut ini.
237
ILUSTRASI – nilai sisa
 Depresiasi menurut akuntansi (12.000-2000)/5=2.000
AKUNTANSI
20X1 20X2 20X3 20X4 20X5 20X6 20X7
Pendapatan 7.000 7.000 7.000 7.000 7.000 7.000 7.000
Keuntungan mesin 1.000
Bbn Operasi 2.000 2.000 2.000 2.000 2.000 2.000 2.000
Bbn Penyusutan 2.000 2.000 2.000 2.000 2.000
Total Beban 4.000 4.000 4.000 4.000 4.000 2.000 2.000
Laba sblm pajak 3.000 3.000 3.000 3.000 3.000 5.000 6.000
Beban Pajak (akt) 750 750 750 750 750 1.250 1.500
Laba setelah pajak 2.250 2.250 2.250 2.250 2.250 3.750 4.500
238
ILUSTRASI – nilai sisa
 Depresiasi menurut pajak 10.000/4=3.000
PAJAK
20X1 20X2 20X3 20X4 20X5 20X6 20X7
Pendapatan 7.000 7.000 7.000 7.000 7.000 7.000 7.000
Keuntungan mesin 3.000
Bbn Operasi 2.000 2.000 2.000 2.000 2.000 2.000 2.000
Bbn Penyusutan 3.000 3.000 3.000 3.000
Total Beban 5.000 5.000 5.000 5.000 2.000 2.000 2.000
Penghasilan kena pajak 2.000 2.000 2.000 2.000 5.000 5.000 8.000
Pajak terutang 500 500 500 500 1.250 1.250 2.000
Penghasilan stlh pajak 1.500 1.500 1.500 1.500 3.750 3.750 6.000
239
ILUSTRASI – nilai sisa
20X1 20X2 20X3 20X4 20X5 20X6 20X7
AKUNTANSI
Laba sblm pajak 3.000 3.000 3.000 3.000 3.000 5.000 6.000
Beban Pajak (akt) 750 750 750 750 750 1.250 1.500
PAJAK
Penghasilan kena pajak 2.000 2.000 2.000 2.000 5.000 5.000 8.000
Pajak terutang 500 500 500 500 1.250 1.250 2.000
Perbedaan
Perbedaan laba 1.000 1.000 1.000 1.000 -2.000 0 -2.000
Perbedaan pajak 250 250 250 250 -500 0 -500
Kewajiban pajak tangguhan 250 500 750 1.000 500 500 0
Beban pajak (L/R)
Beban pajak kini 500 500 500 500 1.250 1.250 2.000
Beban pajak tangguhan 250 250 250 250 -500 0 -500
Total beban pajak 750 750 750 750 750 1.250 1.500
240
ILUSTRASI
 Jurnal yang dibuat pada saat 20X1 – 20X4
Beban pajak tangguhan 250
Liabilitas pajak tangguhan 250
 Jurnal yang dibuat pada 20X5
Liabilitas pajak tangguhan 500
Beban (manfaat) pajak tangguhan 500
 Jurnal yang dibuat pada 20X7
Liabilitas pajak tangguhan 500
Beban (manfaat) pajak tangguhan 500
 Pada awal tahun 2005, liabilitas pajak tangguhan terakumulasi sebesar 1000.
 Pada akhir tahun 2005, setelah depresiasi dicatat, perbedaan direaliasasi 500,
sehingga liabilitas pajak tangguhan nilainya 500
 Perbedaan ini akan hilang pada saat aset tersebut terjual di tahun 2007. Pajak
mengakui keuntungan 3.000 akuntansi 1.000
241
ILUSTRASI – kerugian fiskal
• Entitas A pada tahun 20x1 mengalami kerugian
fiskal 8.000 (diasumsikan kerugian akuntansi
nilainya sama).
• Pada 20x2 entitas laba 2.000, 20x3 laba 3.000 dan
20x4 laba sebesar 5.000. tarif pajak 25%
• Tidak terjadi perbedaan akuntansi dan pajak
20X1 20X2 20X3 20X4
Laba akuntansi (8.000) 2.000 3.000 5.000
Beban pajak kini - - - *500
Beban (manfaat) pajak
tangguhan
(2.000) 500 750 750
Total beban (manfaat) pajak (2.000) 500 750 1.250
Laba setelah pajak (6.000) 1.500 2.250 3.750
• (8.000) sudah dikompensasi 2.000 dan 3.000 tersisa 3.000 20X4
• Sehingga atas 5.000 – 3.000 = 2.000 harus dibayar pajaknya
• 25% * 2.000 = 500
242
Tahun Jurnal
20X1 Aset pajak tangguhan 2.000
Manfaat pajak tangguhan 2.000
20X2 Beban pajak tangguhan 500
Aset pajak tangguhan 500
20X3 Beban pajak tangguhan 750
Aset pajak tangguhan 750
20X4 Beban pajak tangguhan 750
Aset pajak tangguhan 750
Beban pajak kini 500
Utang pajak kini 500
ILUSTRASI – kerugian fiskal
243
Bab 30
Penjabaran
Valuta Asing
Penjabaran Valuta Asing
• Mata uang fungsional adalah mata uang pada lingkungan ekonomi utama di
mana entitas beroperasi - (primary economic environment).
• Pelaporan pada pengakuaan awal mencatat transaksi dalam mata uang asing
dengan menggunakan mata uang fungsional.
• Pada saat pengakuan awal, entitas mencatat transaksi valuta asing dalam mata
uang fungsional. Jumlah valuta asing dihitung ke dalam mata uang fungsional
dengan kurs spot antara mata uang fungsional dan valuta asing pada tanggal
transaksi
• Pada akhir setiap periode pelaporan, entitas:
• menjabarkan item moneter valuta asing menggunakan kurs penutup;
• menjabarkan item nonmoneter yang diukur dalam biaya historis dalam
valuta asing menggunakan kurs pada tanggal transaksi; dan
• menjabarkan item nonmoneter yang diukur pada nilai wajar dalam valuta
asing menggunakan kurs pada tanggal ketika nilai wajar ditentukan
• Selisih kurs atas transaksi dan penjabaran saldo akhir diakui dalam laba rugi
245
Penjabaran Valuta Asing
• Keuntungan atau kerugian atas item nonmoneter untuk diakui dalam penghasilan komprehensif
lain, maka entitas mengakui setiap komponen kurs dari keuntungan dan kerugian dalam
penghasilan komprehensif lain.
• Jika keuntungan atau kerugian atas item nonmoneter diakui dalam laba rugi, maka entitas
mengakui setiap komponen kurs dari keuntungan atau kerugian tersebut dalam laba rugi.
• Selisih kurs pada item moneter dari Investasi neto usaha di luar negeri diakui dalam laba rugi,
investasi dalam laporan keuangan konsolidasi, selisih kurs diakui dalam penghasilan komprehensif
lain (diakui dalam LR ketika dilepaskan).
• Entitas yang mata uang fungsionalnya bukan mata uang dari suatu ekonomi hiperinflasi
menjabarkan hasil kinerja dan posisi keuangannya ke dalam mata uang penyajian yang berbeda
dengan menggunakan prosedur sebagai berikut:
• aset dan liabilitas untuk setiap laporan posisi keuangan yang disajikan dijabarkan menggunakan kurs
penutup pada tanggal laporan posisi keuangan tersebut;
• penghasilan dan beban untuk setiap laporan penghasilan komprehensif (yaitu termasuk komparatif)
dijabarkan menggunakan kurs pada tanggal transaksi; dan
• seluruh selisih kurs yang dihasilkan diakui dalam penghasilan komprehensif lain dan dilaporkan sebagai
komponen ekuitas. Selisih kurs tersebut tidak direklasifikasi ke laba rugi
246
Bab 31
Hiperinflasi
Penjabaran Valuta Asing
• Penyusunan LK dalam kondisi mata uang fungsionalnya merupakan mata uang
hiperinflasi.
• Ekonomi inflasi indikatornya: tingkat kumulatif inflasi dalam 3 tahun mendekatai atau
lebih dari 100%, memilih menyimpan dalam bentuk aset moneter, hilangnya daya beli,
suku bunga upah dan harga dikaitkan dengan indeks harga.
• Jumlah dalam LK yang mata uang fungsionalnya hiperinflasi dinyatakan dalam unit
pengukuran terikini akhir periode pelaporan, termasuk laporan keuangan komparatif.
• Prosedur penyajian posisi keuangan menggunakan nilai wajar tanggal pelaporan.
• Jika tidak lagi hiperinflasi maka jumlah dalam mata uang penyajian terakhir sebagai dasar
untuk jumlah tercata dalam laporan keuangan periode selanjutnya.
248
Bab 32
Peristiwa setelah
Tanggal
Pelaporan
Peristiwa setelah Periode Pelaporan
• Peristiwa setelah periode pelaporan: seluruh peristiwa terbaru ketika laporan keuangan
diotorisasi untuk terbit, walaupun peristiwa tersebut terjadi setelah pengumuman publik
atas laba rugi atau informasi keuangan lainnya.
• Peristiwa yang memberikan bukti atas adanya kondisi pada akhir periode pelapporan
– peristiwa penyesuai
• Peristiwa yang mengidikasikan timbulnya kondisi setelah akhir periode pelaporan –
peristiwa non penyesuai
• Entitas mengungkapka tanggal ketika laporan keuangan diotorisasi untuk terbit dan pihak
yang bertanggung jawab mengotorisasi laporan keuangan.
• Jika setelah akhir periode pelaporan entitas mengumumkan pembagian dividen untuk
pemegang instrumen ekuitas, maka entitas tidak mengakui dividen tersebut sebagai
liabilitas pada akhir periode pelaporan.
• Menambahkan contoh peristiwa nonpenyesuai yang dibuat pengungkapannya antara lain
tentang kombinasi bisnis signifikan, penerbitan atau pembelian kembali utang atau
instrumen ekuitas entitas, dan perubahan tarif pajak atau peraturan perpajakan yang
berpengaruh signifikan pada aset dan liabilitas pajak kini dan tangguhan
250
Bab 33
Pengungkapan
Pihak Berelasi
Pengungkapan Pihak Berelasi
• Pihak berelasi adalah pihak atau entitas yang berelasi dengan entitas yang penyusun
laporan keuangan (entitas pelapor).
• Orang atau anggota keluarga dekatnya mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika
orang tersebut: manajemen kunci, memiliki pengendalian, pengaruh signifikan.
• Entitas dengan hubungan tertentu: asosiasi, ventura Bersama, program imbalan
kerja, anak, dll
• Pengungkapan dilakukan atas:
• hubungan
• Transaksi dengan pihak berelasi
• Mengecualikan persyaratan pengungkapan
• kekuasaan pemerintah yang mempunyai
• pengendalian, pengendalian bersama, atau pengaruh signifikan terhadap entitas
pelapor dan
• entitas lain yang merupakan pihak berelasi karena pemerintah yang sama mempunyai
pengendalian, pengendalian bersama, atau pengaruh signifikan terhadap entitas
pelapor dan entitas lain tersebut.
252
Bab 34
Aktivitas Khusus
Ruang Lingkup
Menyediakan pedoman dalam
pelaporan keuangan entitas
privat yang terlibat dalam tiga
jenis aktivitas khusus:
• agrikultur,
• ekstraktif, dan
• konsesi jasa.
254
Agrikultur
entitas menggunakan model
nilai wajar untuk aset
biologis tersebut di mana
nilai wajar dapat dengan
mudah ditentukan tanpa
biaya atau usaha yang
berlebihan; dan
entitas menggunakan
model biaya untuk
seluruh aset biologis
lainnya.
Entitas yang terlibat dalam
aktivitas agrikultur
menggunakan Standar ini untuk
menentukan kebijakan
akuntansi setiap kelas aset
biologisnya:
255
Pengakuan
Entitas mengakui aset biologis atau produk agrikultur
jika, dan hanya jika:
entitas mengendalikan aset sebagai akibat dari peristiwa
masa lalu;
kemungkinan besar manfaat ekonomik masa depan yang
terkait dengan aset akan mengalir ke entitas; dan
nilai wajar atau biaya perolehan aset dapat diukur secara
andal tanpa biaya atau usaha yang berlebihan.
256
Pengukuran – Model Nilai Wajar
• Entitas mengukur aset biologis pada pengakuan awal dan
pada setiap tanggal pelaporan pada nilai wajar dikurangi
biaya untuk menjual. Perubahan dalam nilai wajar dikurangi
biaya untuk menjual diakui dalam laba rugi.
• Produk agrikultur yang dipanen dari aset biologis entitas
diukur pada nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual pada
titik panen. Pengukuran tersebut merupakan biaya perolehan
pada tanggal tersebut ketika menerapkan Bab 13 Persediaan
atau Bab lain yang dapat diterapkan dalam Standar ini.
257
Pengukuran – Model Nilai Wajar
Dalam menentukan nilai wajar, entitas mempertimbangkan hal berikut:
Jika terdapat pasar aktif, maka harga kuotasian pasar merupakan dasar yang tepat untuk menentukan nilai wajar.
jika pasar aktif tidak tersedia, entitas menggunakan satu atau lebih ketentuan berikut, untuk menentukan nilai wajar, jika tersedia:
a.harga transaksi pasar paling kini, sepanjang tidak terdapat perubahan signifikan dalam kondisi ekonomik antara tanggal transaksi
dan akhir periode pelaporan;
b.harga pasar untuk aset yang serupa dengan penyesuaian untuk mencerminkan perbedaan; dan
c. patokan (benchmark) sektor seperti nilai suatu perkebunan dinyatakan per baki ekspor, bushel atau hektar dan nilai ternak
dinyatakan per kilogram daging.
Sumber informasi dalam (a) atau (b) mungkin menyarankan kesimpulan yang berbeda.
Nilai wajar dapat dengan mudah ditentukan tanpa biaya atau usaha yang berlebihan walaupun harga atau nilai pasar tidak tersedia
untuk aset biologis dalam kondisi kini. Entitas mempertimbangkan apakah nilai kini arus kas neto ekspektasian dari aset yang
didiskontokan pada suku bunga pasar kini menghasilkan pengukuran nilai wajar yang andal.
258
Pengungkapan – Model Nilai Wajar
Entitas mengungkapkan hal berikut terkait dengan aset biologis yang diukur pada nilai wajar:
• deskripsi dari setiap kelas aset biologisnya.
• metode dan asumsi signifikan yang diterapkan dalam menentukan nilai wajar
setiap kategori produk agrikultur pada titik panen dan setiap kategori aset biologis.
• rekonsiliasi perubahan jumlah tercatat aset biologis antara awal dan akhir periode
berjalan. Rekonsiliasi mencakup:
• keuntungan atau kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar dikurangi
biaya untuk menjual:
• kenaikan dari pembelian;
• penurunan karena panen;
• kenaikan dari kombinasi bisnis;
• selisih kurs neto yang timbul karena penjabaran laporan keuangan ke dalam
mata uang penyajian yang berbeda dan karena penjabaran kegiatan usaha
luar negeri ke dalam mata uang penyajian entitas pelapor; dan
• perubahan lain.
• Rekonsiliasi ini tidak perlu disajikan untuk periode sebelumnya.
259
Pengukuran – Model Biaya
• Entitas mengukur pada biaya perolehan dikurangi
akumulasi depresiasi dan akumulasi kerugian
penurunan nilai aset biologis yang nilai wajarnya
tidak dapat ditentukan dengan mudah tanpa biaya
atau usaha yang berlebihan.
• Entitas mengukur produk agrikultur yang dipanen
dari aset biologis pada nilai wajar dikurangi estimasi
biaya untuk menjual pada titik panen.
• Pengukuran tersebut merupakan biaya perolehan
pada tanggal ketika menerapkan Bab 13 persediaan
atau Bab lain dalam Standar ini.
260
Pengungkapan – Model Biaya
deskripsi setiap kelas aset
biologis;
penjelasan mengapa nilai
wajar tidak dapat diukur
secara andal tanpa biaya
atau usaha yang
berlebihan;
metode depresiasi yang
digunakan;
umur manfaat atau tarif
depresiasi yang digunakan;
dan
jumlah tercatat bruto dan
akumulasi depresiasi (diagregasi
dengan akumulasi kerugian
penurunan nilai) pada awal dan
akhir periode.
Entitas mengungkapkan hal berikut terkait dengan aset biologis yang diukur menggunakan
model biaya:
261
Eksplorasi dan Evaluasi
Sumber Daya Mineral
• Entitas yang terlibat dalam aktivitas eksplorasi, atau evaluasi sumber daya
mineral yang menggunakan Standar ini, menentukan kebijakan akuntansi
yang merinci pengeluaran yang diakui sebagai aset eksplorasi dan aset
evaluasi dan menerapkan kebijakan tersebut secara konsisten.
• Contoh pengeluaran yang dapat termasuk dalam pengukuran awal aset
eksplorasi dan aset evaluasi (tidak terbatas hanya pada daftar berikut):
• perolehan hak untuk eksplorasi;
• kajian topografis, geologis, geokimia dan geofisika;
• pengeboran eksplorasi;
• pemaritan;
• pengambilan contoh; dan
• aktivitas yang terkait dengan evaluasi kelayakan teknis dan kelayakan komersial
atas
• penambangan sumber daya mineral.
262
Eksplorasi dan Evaluasi Sumber Daya
Mineral
• Pada saat pengakuan awal  aset eksplorasi dan aset evaluasi diukur
pada biaya perolehan.
• Setelah pengakuan awal  entitas menerapkan Bab 17 Aset Tetap dan
Bab 18 Aset Takberwujud selain Goodwill untuk aset eksplorasi dan aset
evaluasi sesuai dengan sifat aset yang diperoleh
• Jika suatu entitas memiliki kewajiban untuk membongkar atau
memindahkan item, atau untuk merestorasi situs tersebut, maka
kewajiban dan biaya tersebut dicatat sesuai dengan Bab 17 dan Bab 21
Provisi dan Kontinjensi.
• Aset eksplorasi dan asset evaluasi diuji penurunan nilainya Ketika fakta
dan kondisi mengindikasikan bahwa jumlah tercatat aset eksplorasi dan
aset evaluasi melebihi jumlah terpulihkannya.
263
Eksplorasi dan Evaluasi Sumber Daya
Mineral
 Satu atau lebih fakta dan kondisi berikut mengindikasikan bahwa entitas harus menguji
apakah aset eksplorasi dan aset evaluasi mengalami penurunan nilai (tidak terbatas pada
daftar berikut):
 periode di mana entitas memiliki hak untuk mengeksplorasi dalam suatu wilayah tertentu
telah kedaluwarsa selama periode tersebut, atau akan kedaluwarsa dalam waktu dekat,
dan diperkirakan tidak akan diperbarui;
 pengeluaran substantif untuk eksplorasi, dan evaluasi lebih lanjut atas sumber daya
mineral dalam wilayah tertentu tidak dianggarkan atau direncanakan;
 eksplorasi dan evaluasi sumber daya mineral dalam wilayah tertentu belum mengarah
pada penemuan sumber daya mineral dalam kuantitas yang layak secara komersial dan
entitas telah memutuskan untuk menghentikan aktivitas tersebut dalam wilayah tertentu
tersebut; atau
 keberadaan data yang cukup mengindikasikan bahwa, meskipun pengembangan pada
suatu wilayah tertentu sedang dalam proses pengerjaan, jumlah tercatat aset eksplorasi
dan aset evaluasi kecil kemungkinan dapat terpulihkan seluruhnya dari keberhasilan
pengembangan atau penjualan aset tersebut.
264
Perjanjian Konsesi Jasa
• Perjanjian konsensi jasa adalah suatu perjanjian di mana pemerintah atau badan sektor publik
lainnya (pemberi) mengadakan kontrak dengan operator privat untuk mengembangkan (atau
meningkatkan), mengoperasikan dan memelihara aset infrastruktur
• Terdapat 2 kategori utama perjanjian konsensi jasa:
• Operator menerima aset keuangan – hak kontraktual tanpa syarat untuk menerima jumlah
kas tertentu atau yang dapat ditentukan atau aset keuangan lainnya dari pemerintah
sebagai imbalan untuk membangun atau meningkatkan aset sektor publik, dan kemudian
mengoperasikan dan memelihara aset tersebut untuk periode waktu tertentu.
• Operator menerima aset takberwujud – hak untuk menagih atas penggunaan aset sektor
publik yang dibangun atau ditingkatkan dan kemudian dioperasikan dan dipelihara oleh
operator untuk periode waktu tertentu. Hak untuk mengenakan biaya kepada pengguna
bukan merupakan hak tanpa syarat untuk menerima kas karena jumlahnya tergantung
pada sejauh mana publik menggunakan jasa tersebut.
265
Akuntansi—Model Aset
Keuangan
• Operator mengakui aset keuangan sepanjang operator
memiliki hak kontraktual tanpa syarat untuk
menerima kas atau aset keuangan lainnya dari atau
sesuai arahan dari pemberi untuk jasa konstruksi.
• Operator mengukur aset keuangan pada nilai wajar.
• Operator mengikuti Bab 11 Instrumen Keuangan
Dasar dan Bab 12 Isu Terkait Instrumen Keuangan Lain
dalam akuntansi untuk aset keuangan.
266
Akuntansi—Model Aset
Takberwujud
• Operator mengakui aset takberwujud sepanjang
operator menerima hak (atau lisensi) untuk
membebankan biaya kepada pengguna jasa publik.
• Pada pengakuan awal, operator mengukur aset
takberwujud pada nilai wajar.
• Operator mengikuti Bab 18 dalam akuntansi untuk
aset takberwujud.
267
Pendapatan Operasi
Operator dari suatu perjanjian konsesi jasa
mengakui, mengukur dan mengungkapkan
pendapatan sesuai dengan Bab 23
Pendapatan untuk jasa yang diberikan.
268
BAB 35
KETENTUAN TRANSISI
Ruang Lingkup
 Diterapkan untuk pengadopsi pertama kali SAK
Entitas Privat
 Sebelumnya menggunakan prinsip akuntansi
standar akuntansi nasional atau kerangka dasar
lain.
 Entitas yang telah menerapkan Standar
Akuntansi Keuangan yang mengatur persyaratan
yang lebih kompleks daripada persyaratan SAK
Entitas Privat, tidak diperkenankan untuk
menerapkan Standar ini.
270
Adopsi Pertama Kali
• Entitas menerapkan SAK Entitas Privat pertama kalinya, menyusun laporan keuangan
sesuai dengan Standar ini dengan mengikuti ketentuan transisi.
• Laporan keuangan pertama sesuai Standar adalah laporan keuangan tahunan
pertama di mana entitas membuat pernyataan secara eksplisit dan tanpa kecuali
tentang kepatuhan terhadap SAK Entitas Privat.
• Laporan keuangan pertama, jika entitas:
• tidak menyajikan laporan keuangan pada periode sebelumnya;
• menyajikan laporan keuangan paling akhir periode sebelumnya dengan
menggunakan standar nasional lain yang tidak konsisten dengan Standar ini.
• Entitas mengungkapkan laporan keuangan lengkap, informasi komparatif periode
sebelumnya yang disajikan dalam laporan keuangan, serta informasi naratif dan
deskriptif komparatif tertentu
271
Prosedur Penyusunan Laporan
Keuangan pada Tanggal Transisi
Entitas pada tanggal transisi ke SAK Entitas Privat (yaitu awal dari periode
sajian paling awal):
Mengakui seluruh aset dan liabilitas yang pengakuannya disyaratkan oleh SAK Entitas
Privat;
tidak mengakui item sebagai aset atau liabilitas jika Standar ini tidak mengizinkan
pengakuan tersebut;
mereklasifikasi item yang diakui berdasarkan kerangka pelaporan keuangan sebelumnya
sebagai satu jenis aset, liabilitas atau komponen ekuitas, namun merupakan jenis aset,
liabilitas atau komponen ekuitas yang berbeda berdasarkan Standar ini; dan
menerapkan Standar ini dalam mengukur seluruh aset dan liabilitas yang diakui.
272
Prosedur Penyusunan
Laporan Keuangan
pada Tanggal Transisi
● Kebijakan akuntansi yang digunakan oleh entitas pada
saat adopsi Standar ini mungkin berbeda dengan yang
digunakan entitas pada tanggal yang sama
berdasarkan kerangka pelaporan keuangan
sebelumnya.
● Penyesuaian yang dihasilkan timbul dari transaksi,
kejadian atau kondisi lain sebelum tanggal transisi ke
Standar ini.
● Sebagai akibatnya, entitas mengakui penyesuaian
tersebut secara langsung dalam saldo laba (atau, jika
sesuai, kategori lain dari ekuitas) pada tanggal transisi
ke Standar ini.
273
Tidak mengubah secara Retrospektif
Pada adopsi Standar, entitas tidak mengubah secara
retrospektif akuntansi yang diterapkan untuk transaksi
berikut ini:
Penghentian
pengakuan aset
keuangan dan liabilitas
keuangan.
Akuntansi lindung
nilai.
Estimasi akuntansi.
Operasi yang
dihentikan.
Pengukuran
kepentingan
nonpengendali.
Pinjaman pemerintah.
274
Penghentian Pengakuan Aset
dan Liabilitas Keuangan
• Aset dan liabilitas keuangan yang dihentikan pengakuannya berdasarkan
kerangka akuntansi sebelum tanggal transisi, tidak diakui pada saat adopsi SAK
Entitas Privat.
• Untuk aset dan liabilitas keuangan yang seharusnya dihentikan pengakuannya
berdasarkan Entitas Privat dalam transaksi yang terjadi sebelum tanggal transisi,
namun tidak dihentikan pengakuannya berdasarkan kerangka akuntansi
sebelumnya, entitas dapat memilih:
• untuk menghentikan pengakuan aset dan liabilitas keuangan pada saat
adopsi SAK Entitas Privat; atau
• melanjutkan pengakuan aset dan liabilitas keuangan tersebut sampai
dilepaskan atau diselesaikan.
275
Akuntansi Lindung
Nilai
• Entitas tidak mengubah akuntansi lindung nilai sebelum tanggal
transisi untuk hubungan lindung nilai yang tidak lagi ada pada
tanggal transisi.
• Lindung nilai yang masih ada pada tanggal transisi, entitas
mengikuti persyaratan akuntansi lindung nilai pada Bab 12,
termasuk persyaratan untuk menghentikan akuntansi lindung nilai
untuk hubungan lindung nilai yang tidak memenuhi kondisi.
276
Pengukuran kepentingan nonpengendali
Kepentingan nonpengendalian
Pengalokasian laba rugi dan total penghasilan
komprehensif antara kepentingan
nonpengendali dan pemilik entitas induk
diterapkan secara prospektif sejak tanggal
transisi ke SAK Entitas Privat (atau dari tanggal
yang lebih awal sejak Standar ini diterapkan
untuk menyajikan kembali kombinasi bisnis.
277
Pinjaman Pemerintah
• Pada saat adopsi menerapkan persyaratan dalam Bab 11, Bab 12 dan Bab 24
secara prospektif, untuk pinjaman pemerintah yang ada pada tanggal transisi.
• Jika berdasarkan standar sebelumnya, tidak mengakui dan mengukur pinjaman
pemerintah  entitas menggunakan jumlah tercatat pinjaman berdasarkan
standar sebelumnya pada tanggal transisi sebagai jumlah tercatat pinjaman pada
tanggal tersebut dan tidak mengakui manfaat dari pinjaman pemerintah dengan
tingkat bunga di bawah pasar sebagai hibah pemerintah.
Prosedur Penyusunan Laporan Keuangan pada
Tanggal Transisi
Entitas dapat menggunakan satu atau lebih pengecualian di samping ini dalam
menyusun laporan keuangan pertama kalinya :
Kombinasi Bisnis
Transaksi
pembayaran
berbasis saham
Nilai wajar sebagai
biaya perolehan
(deemed cost)
Revaluasi sebagai
biaya perolehan
(deemed cost)
Selisih penjabaran
kumulatif
Laporan keuangan
tersendiri
Instrumen
Keuangan majemuk
Pajak penghasilan
tangguhan
Perjanjian konsesi
jasa
Aktiva ekstraktif
Pengaturan yang
mengandung sewa
Liabilitas
purnaoperasi
(decommissioining)
279
Pengecualian -
Kombinasi Bisnis
● Pengadopsi pertama kali dapat memilih
untuk tidak menerapkan Bab 19 Kombinasi
Bisnis dan Goodwill terhadap kombinasi
bisnis yang terjadi sebelum tanggal transisi
ke Standar ini.
● Jika pengadopsi pertama kali menyajikan
kembali suatu kombinasi bisnis untuk
mematuhi Bab 19 entitas menyajikan
kembali seluruh kombinasi bisnis yang
terjadi setelah kombinasi bisnis yang
disajikan kembali tersebut.
280
Pengecualian –
Transaksi Pembayaran
Berbasis Saham
Pengadopsi pertama kali tidak
disyaratkan untuk menerapkan Bab
26 Pembayaran Berbasis Saham atas
instrumen ekuitas yang diberikan
sebelum tanggal transisi, atau atas
liabilitas yang timbul dari transaksi
pembayaran berbasis saham yang
diselesaikan sebelum tanggal
transisi.
281
Pengecualian – Nilai Wajar
Sebagai Biaya Perolehan
(deemed cost)
Pengadopsi pertama kali dapat
memilih untuk mengukur item aset
tetap, properti investasi atau aset
takberwujud pada tanggal transisi
pada nilai wajarnya dan
menggunakan nilai wajar tersebut
sebagai biaya perolehan.
282
Pengecualian –
Revaluasi sebagai
Biaya Perolehan
(deemed cost)
Pengadopsi pertama kali dapat
memilih untuk menggunakan
revaluasi berdasarkan standar lain
sebelumnya pada, atau sebelum,
tanggal transisi ke Standar ini
sebagai biaya perolehan pada
tanggal revaluasi.
283
Pengecualian –
Selisih Penjabaran
Kumulatif
● Bab 30 Kurs Penjabaran Valuta Asing
mensyaratkan entitas untuk
mengklasifikasikan beberapa selisih
penjabaran sebagai komponen
ekuitas tersendiri.
● Pengadopsi pertama kali dapat
memilih untuk menganggap tidak
ada nilai (nol) selisih penjabaran
kumulatif untuk seluruh operasi luar
negeri pada tanggal transisi.
284
Pengecualian – Laporan Keuangan
Tersendiri
Ketika entitas menyusun laporan keuangan tersendiri, Bab 9 mensyaratkan entitas mencatat
investasi pada entitas anak, entitas asosiasi dan pengendalian bersama entitas pada salah
satu berikut:
pada biaya perolehan
dikurangi penurunan nilai;
pada nilai wajar dengan perubahan
nilai wajar yang diakui dalam laba
rugi; atau
menggunakan metode
ekuitas
biaya perolehan yang
ditentukan sesuai Bab
9; atau
biaya perolehan (deemed cost), yang merupakan nilai wajar
pada tanggal transisi atau jumlah tercatat berdasarkan
standar lain sebelumnya.
Jika pengadopsi pertama kali mengukur investasinya sebesar biaya perolehan, entitas
mengukur investasi tersebut pada salah satu dari jumlah berikut pada tanggal transisi:
285
Pengecualian –
Instrumen
Keuangan Majemuk
● Bab 22 mensyaratkan entitas untuk
membagi instrumen keuangan
majemuk menjadi komponen liabilitas
dan ekuitasnya pada tanggal
penerbitan.
● Pengadopsi pertama kali tidak
memisahkan kedua komponen
tersebut jika komponen liabilitas
tidak ada lagi pada tanggal transisi.
286
Pengecualian – Pajak Penghasilan
tangguhan
Pengadopsi pertama kali dapat menerapkan Bab 29 Pajak
Penghasilan secara prospektif sejak tanggal transisi.
Pengecualian – Perjanjian
Konsesi Jasa
Pengadopsi pertama kali tidak disyaratkan untuk
menerapkan paragraf 34.12 - 34.16 (Aktivitas Khusus)
untuk perjanjian konsesi jasa yang disepakati sebelum
tanggal transisi.
287
Pengecualian –
Aktiva Ekstraktif
● Pengadopsi pertama kali yang
menggunakan akuntansi biaya penuh (full
cost accounting) berdasarkan standar lain
sebelumnya
● Entitas dapat memilih untuk mengukur
aset minyak dan gas (yang digunakan
dalam eksplorasi, evaluasi, pengembangan
atau produksi minyak dan gas) pada
tanggal transisi ke SAK Entitas Privat
sebesar jumlah yang ditentukan
berdasarkan standar lain sebelumnya
tersebut.
● Entitas menguji aset tersebut untuk
penurunan nilai pada tanggal transisi
sesuai dengan Bab 27 Penurunan Nilai
Aset.
288
Pengecualian –
Pengaturan yang
Mengandung
Sewa
Pengadopsi pertama kali dapat
memilih untuk menentukan apakah
suatu pengaturan yang ada pada
tanggal transisi mengandung sewa
berdasarkan fakta dan keadaan
yang ada pada tanggal tersebut,
bukan ketika pengaturan tersebut
disepakati.
289
Pengecualian –
Liabilitas
Purnaoperasi
(decommissioning)
Perolehan item aset tetap mencakup estimasi awal
biaya pembongkaran dan pemindahan item tersebut
dan restorasi lokasi di mana item tersebut berada, di
mana kewajiban tersebut timbul ketika item diperoleh
atau sebagai konsekuensi penggunaan item tersebut
selama periode tertentu untuk tujuan selain
290
Pengecualian
● Jika tidak praktis untuk membuat satu atau
lebih penyesuaian pada tanggal transisi,
entitas menerapkan penyesuaian pada
periode paling awal sepanjang praktis
untuk dilakukan, dan mengidentifikasi
jumlah dalam laporan keuangan yang
belum disajikan kembali.
● Jika tidak praktis bagi entitas untuk
menyediakan pengungkapan apapun yang
disyaratkan Standar ini, termasuk untuk
periode komparatif, maka hal tersebut
harus diungkapkan.
291
Pengungkapan
Penjelasan Transisi ke SAK Entitas Privat
Entitas menjelaskan bagaimana transisi dari kerangka pelaporan keuangan sebelumnya ke
Standar memengaruhi posisi keuangan, kinerja keuangan dan arus kas yang dilaporkan.
Rekonsiliasi
1. Laporan keuangan pertama entitas yang disusun dengan menggunakan Standar ini
mencakup:
a. deskripsi sifat setiap perubahan dalam kebijakan akuntansi;
b. rekonsiliasi dari ekuitas yang ditentukan sesuai dengan kerangka pelaporan keuangan
sebelumnya ke ekuitas yang ditentukan sesuai dengan Standar ini untuk kedua tanggal berikut:
i. tanggal transisi ke Standar ini; dan
ii. akhir periode terakhir yang disajikan dalam laporan keuangan tahunan terkini entitas
yang ditentukan sesuai dengan kerangka pelaporan keuangan sebelumnya.
c. rekonsiliasi dari laba atau rugi yang ditentukan sesuai dengan kerangka pelaporan keuangan
sebelumnya untuk periode terakhir dalam laporan keuangan tahunan terkini entitas ke laba
atau rugi.
292
Pengungkapan
Rekonsiliasi
● Jika entitas menyadari adanya kesalahan
yang dibuat berdasarkan kerangka
pelaporan keuangan sebelumnya,
rekonsiliasi, sepanjang praktis,
membedakan koreksi kesalahan tersebut
dari perubahan dalam kebijakan akuntansi.
● Jika suatu entitas tidak menyajikan
laporan keuangan untuk periode
sebelumnya, maka entitas mengungkapkan
fakta tersebut di dalam laporan keuangan
pertamanya yang sesuai dengan Standar
ini.
293
SAKEP vs SAK
ETAP
vs PSAK
295
ENTITAS PRIVAT
PENGATURAN PSAK SAK ETAP SAKEP
Entitas Privat • - • Tidak ada pengaturan
penggunaan SAK ETAP
dalam LK tersendiri
• Definisi akuntabilitas publik signifikan
• Entitas yang menggunakan SAKEP
• Penggunaan SAKEP untuk entitas yang
memiliki akuntabilitas public signifikan
sepanjang regulasi membolehkan.
• Penggunaan SAKEP dalam laporan
keuangan tersendiri dan konsolidasi
menggunakan PSAK
1
KONSEP DAN PRINSIP
PERVASIF (1)
KERANGKA KONSEPTUAL
296
PSAK - KERANGKA KONSEPTUAL SAKEP- KONSEP PERVASIF
• Pendahuluan - tujuan, pengguna
• Karakteristik kualitatif yang Berguna
• Laporan Keuangan dan Entitas
Pelapor (tujuan, periode, perspektif
dalam LK dan asumsi kelangsungan
usaha)
• Unsur-unsur laporan keuangan
• Pengakuan dan penghentian
pengakuan
• Pengukuran (dasar pengukuran,
informasi yang disediakan, factor
yang dipertimbangkan, pengukuran
ekuitas, Teknik pengukuran)
• Penyajian dan Pengungkapan
• Konsep Modal dan Pemeliharaan
Modal
• Ruang Lingkup
• Karakteristik Kualitatif Informasi dalam Laporan Keuangan
• Posisi Keuangan –asset, liabilitas dan ekuitas. Item penghasilan
komprehensif lain yang diakui sebagai komponen ekuitas terpisah.
• Kinerja – laporan penghasilan komprehensif dalam satu atau dua laporan
keuangan.
• Pengakuan aset, liabilitas, penghasilan dan beban  manfaat ekonomi
akan mengalir ke entitas dan dapat diukur secara andal.
• Pengukuran aset, liabilitas, penghasilan dan beban  biaya historis dan
nilai wajar
• Prinsip pengakuan dan pengukuran pervasive
• Dasar Akrual
• Pengakuan dalam laporan keuangan – total penghasilan komprehensif dan
laba rugi
• Pengukuan dan pengakuan awal – historis kecual standar mensyaratkan
pengukuran awal dengan dasar lainnya seperti nilai wajar
• Pengukuran selanjutnya – aset dan liabilitas keuangan; aset non keuangan;
liabilitas selain liabilitas keuangan (jumlah untuk menyelesaikan).
• Saling hapus
2
KONSEP DAN PRINSIP PERVASIF (2)
KERANGKA KONSEPTUAL
297
Pengaturan PSAK SAK ETAP SAKEP
Tujuan LK • Menyediakan informasi
keuangan tentang entitas
pelapor yang berguna untuk
investor saat ini dan investor
potensial, pemberi pinjaman,
dan kreditor lainnya dalam
membuat keputusan tentang
penyediaan sumber daya
kepada entitas.
• Menyajikan informasi yang
bermanfaat bagi sebagian
besar pengguna untuk
pengambilan keputusan
ekonomi
• Menyediakan informasi posisi keuangan, kinerja dan arus kas
untuk pengambilan keputusan ekonomi
• LK menunjukkan penatagunaan stewardship of
management – akuntabilitas manajemen (accountability of
management) atas sumber daya yang dipercayakan
kepadanya.
Karakteristik
Kualitatif
• Karakteristik fundamental:
• Relevan
• Representasi tepat
• Karakteristik peningkat
•Keterbandingan
•Keterverifikasian
•Ketepatwaktuan
•Keterpahaman
• Kendala biaya pelaporan
keuangan
• Dapat dipahami
• Relevan
• Materialitas  jika
mempengaruhi keputusan
• Keandalan
• Substansi mengungguli bentuk
Pertimbangan sehat
• Kelengkapan
• Dapat dibandingkan
• Tepat waktu
• Keseimbangan antara biaya dan
manfaat
• Karakteristik kualitatif:
• Keterpahaman
• Relevansi (mengevaluasi masa lalu, seakarang dan masa
depan)
• Materialitas
• Keandalan (substansi mengungguli bentuk, prudensi,
lengkap)
• Keterbandingan
• Ketepatwaktuan
• Keseimbangan manfaat dan biaya
• Biaya dan upaya berlebihan – biaya tambahan dan upaya
tambahan melebihi manfaat yang diterima pengguna
laporan keuangan (undue cost or effort)
2
KONSEP DAN PRINSIP PERVASIF (3)
Pengaturan PSAK SAK ETAP SAKEP
Posisi Keuangan dan
Kinerja Keuangan
• Penyajian laporan
posisi keuangan awal
periode komparatif
• Tidak mengatur
penghasilan
komprehensif
• Posisi keuangan
• Aset: manfaat ekonoi masa depan
• Liabilitas (kewajiban legal dan konstruktif)
• Ekuitas (modal, saldo laba/rugi, saldo
penghasilan/beban komprehensif lain
• Kinerja
• Penghasilan – pendapatan dan keuntungan
• Beban – beban dan kerugian
• Total penghasilan komprehensif dan laba rugi
Pengakuan Aset,
Liabilitas, Penghasilan
dan Beban
• Penjelasannya sifatnya
umum tidak spesifik
• Pengakuan jika memenuhi definisi dan memenuhi kriteria
manfaat ekonomi akan mengalir dari atau ke luar entitas
dan dapat diukur dengan andal.
Pengukuran Aset,
Liabilitas, Penghasilan
dan Beban
• Penjelasan
pengukuran sifatnya
umum tidak spesifik
• Dua dasar pengukuran yang digunakan adalah biaya
historis dan nilai wajar
298
2
KONSEP DAN PRINSIP
PERVASIF (4)
299
Pengaturan PSAK SAK ETAP SAKEP
Prinsip Pervasif • Pengaturan dalam
kerangka konseptual
• Hirarki diatur dalam
PSAK 25
• Persyaratan
pengakuan dan
pengukuran
mengikuti konsep
pervasif dalam SAK
• Jika tidak ada
pengaturan
menggunakan
hirarki
• Persyaratan pengakuan dan pengukuran mengikuti
konsep pervasive dalam SAK
• Jika tidak ada pengaturan menggunakan hirarki
sesuai bab 10
• Hirarki pertama pengaturan khusus dalam SAK,
hirarki kedua ketentuan dalam bab konsep pervasif
Dasar akrual • Akrual kec. arus kas • Akrual kec. arus kas • Akrual kecuali arus kas
2
KONSEP PERVASIF
(5)
300
Pengaturan SAK SAK ETAP SAKEP
Pengakuan dalam
Laporan Keuangan
• Memenuhi definisi
dan dapat diukur
dengan andal
• Memenuhi definisi
dan dapat diukur
dengan andal
• Aset
• Manfaat ekonomi mengalir dan biaya diukur dengan
andal
• Aset kontijensi tidak diakui, kecuali jika manfaat ekonomi
hampir pasti  dapat diakui
• Liabilitas
• Ketika memiliki kewajiban, kemungkinan besar akan
mengalihkan sumber daya, pengukuran dapat
diandalkan.
• Liabilitas kontijensi tidak diakui kecuali dalam kombinasi
bisnis
2
KONSEP PERVASIF
(6)
301
Pengaturan SAK SAK ETAP SAKEP
Dasar
Pengukuran
• Pengukuran
menjelaskan konsep
umum berbagai
pengukuran yang
diperkenankan
• Pengaturan
mengikuti standar
• Biaya historis
• Nilai wajar
• Pengukuran awal pada biaya historis, kecuali mensyaratkan
pengakuan awal dengan dasar lain seperti nilai wajar.
• Pengukuran selanjutnya:
• Instrumen keuangan:
• Biaya perolehan diamortisasi: asset dan liabilitas keuangan dasar
• Nilai wajar melalui laba rugi: saham di bursa efek dengan nilai
wajar andal (tanpa upaya)
• Nilai wajar melalui laba rugi: asset dan liabilitas keuangan non
dasar
• Aset non keuangan
• Biaya historis (NRV, recoverable amount)
• Nilai wajar: investasi pada entitas asosiasi dan ventura bersama,
property investasi, aset biologis, produk agrikultur dan asset
tetap.
Saling Hapus • Tidak saling hapus
kecuali disyaratkan
• Tidak saling
hapus kecuali
disyaratkan
• Tidak saling hapus kecuali disyaratkan
• Pengukuran asset seccara neto dengan penilaian penyisihan
bukan saling hapus.
• Jika aktivitas normal tidak terkait dengan pembelian dan
penjualan asset, maka entitas melaporkan keuntungan dan
kerugian pelepasan asset dengan cara mengurangi hasil dari
pelepasan dengan jumlah tercatat.
2
PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN (1)
302
SAK SAK ETAP SAKEP
• Laporan Keuangan
• Tujuan laporan keuangan
• Laporan keuangan lengkap
• Tanggung jawab
• Karakteristik umum
• Struktur dan Isi
• Laporan posisi keuangan
• Laporan laba rugi dan penghasilan
komprehensif lain
• Laporan perubaha ekuitas
• Lapaoran arus kas
• Catatan atas laporan keuangan
• Pengaturan
dalam penyajian
satu bab
• Pengaturan
tersendiri untuk
masing-masing
laporan
• Tanggung jawab laporan keuangan
• Penyajian wajar
• Kepatuhan terhadap SAKEP
• Kelangsungan Usaha
• Frekuensi Pelaporan
• Konsistesi Penyajian
• Informasi Komparatif
• Materialitas dan Agregasi
• Laporan Keuangan Lengkap – lima laporan
dengan penghasilan komprehensif dengan dua
pilihan.
• Identifikasi laporan keuangan
• Penyajian informasi yang tidak disyaratkan oleh
Standar ini
3
PENYAJIAN LAPORAN
KEUANGAN (2)
303
Pengaturan SAK SAK ETAP SAKEP
Komponen
SAKEP dan ETAP
dalam bab
tersendiri
• Sama seperti SAKEP • Neraca
• Laporan laba rugi
• Laporan perubahan ekuitas
(boleh tidak ada jika perubahan
hanya dari dividen dan laba)
• Lap arus kas (tidak langsung)
• Catatan atas laporan keuangan
• Laporan Posisi Keuangan (4)
• Laporan penghasilan komprehensif
(satu atau dua laporan) – (5)
• Laporan perubahan ekuitas dan
Laporan laba rugi dan saldo laba (6)
• Lap arus kas (langsung / tidak
langsung) – (7)
• Catatan atas laporan keuangan (8)
Informasi
komparatif
• Komparatif
tambahan
• Penyajian posisi
keuangan
komparatif awal
periode sajian
• Informasi komparatif periode
sebelumnya harus diungkapkan
• Informasi kuantitatif
• Informasi kualitatif (relevan)
Tidak disyaratkan • Pengaturan
segmen, LPS dan
interim
• Tidak ada pengaturan • Informasi segmen, LPS dan laporan
keuangan interim
3
PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN (3)
Pengaturan SAK SAK ETAP SAKEP
Laporan Posisi
Keuangan
• PSAK 201 –
penyajian kembali
LK awal periode
komperatif
• Tidak diatur
beberapa line item
terkait konsolidasi
dan aktivitas khusus
• Tambahan minimum line item: asset dan liabilitas keuangan,
asset biologis, investasi pada asosiasi dan pengendalian
bersama, pajak tangguhan, kepentingan non pengendali
• Utang usaha pada pemasok, pihak berelasi, pendapatan
ditangguhkan dan akrual
• Saham yang dimiliki untuk diterbitkan berdasarkan opsi atau
kontrak
• Pengungkapan asset atau kelompok aset / liabilitas yang akan
dijual
Laporan
Penghasilan
Komprehensif
• Pengaturan
penghasilan
komprehensif lain
untuk instrumen
keuangan PSAK
109
• Tidak diatur
penghasilan
komprehensif
• Laba rugi : pendapatan, keuntungan, beban, kerugian
• Penghasilan komprehensif lain
• Selisih kurs penjabaran laporan keuangan dari kegiatan usaha
di luar negeri
• Nilai wajar instrumen keuangan lindung nilai
• Keuntungan / kerugian aktuarial
• Surplus revaluasi aset tetap
• Pemisahan yang akan direklasifikasi dan tidak direklasifikasi
dalam laba rugi pada periode selanjutnya
• Analisis beban berdasarkan fungsi, pengungkapan biaya
penjualan secara terpisah.
304
4&5
PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN (4)
Pengaturan SAK SAK ETAP SAKEP
Laporan
perubahan
ekuitas
• PSAK 201 • Jika perubahan ekuitas dari
laba dan dividen boleh
digabung menjadi Laporan
Laba Rugi dan Saldo Laba
• Perubahan ekuitas
• Total penghasilan komprehensif
• Komponen ekuitas, dampak dari penerapan retrospektif
• Setiap komponen ekuitas rekonsiliasi jumlah tercatat
awal dan akhir, serta perubahan dari laba rugi,
penghasilan komprehensif lain, dividen, saham treasuri.
• Kriteria penggabungan Laporan Laba Rugi dan Saldo Laba jika
perubahan karena laba rugi, pembayaran dividen dan
penerapan retrospektif
Laporan arus
kas
• PSAK 2
• Metode
langsung dan
tidak langsung
• Bunga,
dividen
• Metode tidak langsung • Metode langsung atau metode tidak langsung
• Aktivitas: operasi, investasi, pendanaan
• Pengaturan bunga dan dividen, alternative penyajian
• Bunga dan pajak disajikan secara terpisah dan pengaturan
klasifikasinya.
• Informasi terpisah yang timbul dari pajak penghasilan
• Transaksi non kas investasi dan pendanaan diungkapkan
dalam LK.
• Pengungkapan lain
305
6&7
PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN (5)
Pengaturan SAK SAK ETAP SAKEP
Catatan atas
Laporan
Keuangan
• Pengaturan
pada PSAK
201
• Pengaturan pada bab 9 • Catatan atas LK
• Dasar penyusunan laporan keuangan  dasar
pengukuran dan kebijakan akuntansi lain yang digunakan
• Mengungkapkan informasi yang disyaratkan oleh Standar
dan tidak disajikan di bagian manapun LK
• Menyediakan informasi yang tidak disajikan di bagian
manapun dalam LK tetapi informasi tersebut relevan
untuk pemahaman LK
• Informasi tentang pertimbangan selain yang melibatkan
estimasi
• Sumber ketidapastian estimasi
306
8
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN DAN LK
TERSENDIRI
Pengaturan SAK SAK ETAP SAKEP
LK Konsolidasian
dan Tersendiri
• Pengaturan
• PSAK 22
Kombinasi Bisnis,
• PSAK 65 Laporan
Keuangan
Konsolidasi dan
• PSAK 4 Laporan
Keuangan
Tersendiri
• Tidak ada
pengaturan LK
Kombinasian
• Tidak ada
pengaturan
• LK konsolidasian disusun atas entitas yang memiliki pengendalian atas
entitas lain
• Pengecualian konsolidasi – dimiliki dengan intensi dijual
• Pengendalian adalah kekuatan untuk mengatur kebijakan keuangan
dan kebijakan operasi entitas untuk memperoleh manfaat dari
aktivitasnya.
• EBK (Entitas Bertujuan Khusus) dikonsolidasikan jika substansi
hubungan mengindikasikan bahwa EBK dikendalikan.
• Penjelasan pengendalian saat kepemilikan < 50%; keberadaan saham
konversi.
• Prosedur konsolidasi: eliminasi transaksi intrakelompok; tanggal
pelaporan, kebijakan akuntansi yang seragam
• LK tersendiri sebagai informasi tambahan
• LK kombinasian merupakan LK lengkap dua atau lebih entitas
sepengendali. (19.2 seluruh entitas atau bisnis kombinasi pada
akhirnya dikendalikan oleh pihak yang sama baik sebelum atau
setelah kombinasi bisnis dan pengendaliannya tidak bersifat
sementara)
307
9
KEBIJAKAN AKUNTANSI, ESTIMASI, KESALAHAN
Pengaturan SAK SAK ETAP SAKEP
Tidak ada standar
khusus terkait
transaksi
Pengaturan
dalam PSAK 25
• Manajemen
mempertimbangkan
persyaratan dan panduan
dalam PSAK non ETAP serta
pengaturan terkini badan
penyusun standar.
• Kebijakan akuantnsi merupakan prinsip, dasar, konvensi, peraturan
dan praktik tertentu yang diterapkan dalam penyusunan dan
penyajian LK
• Hirarki kebijakan akuntansi
• Pengaturan spesifik – jika ada standar
• Jika tidak ada pengaturan spesifik, manajemen menggunakan
pertimbangan dalam mengembangkan dan menerapkan
kebijakan akuntansi:
• Persyaratan dan pedoman dalam SAKEP yang serupa;
• Konsep dan prinsip pervasive
• SAK yang berhubungan dengan masalah serupa
• Tambahan kondisi ketika sulit membedakan perubahan tersebut
perubahan kebijakan akuntansi atau estimasi maka perubahan
tersebut diperlakukan sebagai perubahan estimasi akuntansi.
Perubahan
kebijakan
akuntansi
Transisi atau
Retrospektif
• Sama • Wajib: mengikuti ketentuan transisi, jika tidak ada ketentuan transisi
diterapkan secara retrospektif
• Sukarela  menghasilan informasi yang andal dan lebih relevan 
diterapkan secara retrospektif
Perubahan
estimasi
Prospektif • Sama • Prospektif
Koreksi kesalahan Retrospektif • Sama • Retrospektif
308
10
INSTRUMEN KEUANGAN
Pengaturan SAK SAK ETAP SAKEP
Instrumen
keuangan
• Pengaturan dalam PSAK
109
• Klasifikasi amortized,
FVPL dan FVOCI
• Penurunan nilai dengan
ECL
• Klasifikasi berdasarkan
HTM, FVPL, AFS
• Opsi penerapan instrumen keuangan mengikuti:
 Pengaturan instrumen keuangan dasar dalam bab 11
dan Bab 12 Isu terkait instrumen keuangan lain
 Persyaratan pengakuan dan pengukuran PSAK 239 eff 1
Januari 2018 dan persyaratan pengungkapan dalam
Bab 11 dan 12
• Klasifikasi pengaturan instrumen keuangan dasar dan
instrumen keuangan lainnya
• Pengukuran pada saat pengakuan awal dan pengukuran
selanjutnya.
• Penurunan nilai dan penghentian pengakuan
• Lindung nilai
309
11
INSTRUMEN KEUANGAN DASAR (1)
Pengaturan SAK SAK ETAP SAKEP
Lingkup • Pengaturan
dalam PSAK
109
• Klasifikasi
amortized,
FVPL dan
FVOCI
• Tidak diatur • Ruang lingkup
 Kas
 Instrumen utang, piutang, deposito
 Komitmen untuk menerima pinjaman yang tidak dapat diselesaikan
secara neto dengan kas ketika komitmen dilaksanakan.
 Investasi dalam saham preferen yang tidak dapat dikonversi menjadi
saham biasa tanpa opsi jual atau saham preferen tanpa opsi jual
Pengukuran
awal
• Tidak
diatur
 Harga transaksi (termasuk biaya transaksi)
Pengukuran
selanjutnya
• Diatur  Instrumen utang – biaya perolehan diamortisasi dengan suku bunga
efektif
 Komitmen untuk menerima pinjaman – biaya perolehan
 Investasi dalam saham preferen yang tidak dapat dikonversi dan saham
biasa tanpa opsi jual atau saham preferen tanpa opsi jual:
 Nilai wajar melalui laba rugi – saham diperdagangkan secara publik
atau nilai wajar dapat diukur dengan andal tanpa biaya atau upaya
berlebihan
 Biaya perolehan dikurangi penurunan nilai – seluruh bentuk investasi
lainnya
310
11
INSTRUMEN KEUANGAN DASAR (2)
Pengatur
an SAK SAK ETAP SAKEP
Penurunan
nilai
• Expected Credit
Losses / ECL /
Kerugian
ekspektasian
• Pengaturan
untuk piutang
• Untuk instrumen keuangan yang diukur dengan Biaya perolehan dan biaya
perolehan diamortisasi
• Incurred loss – berdasarkan bukti obyektif
• Pengukuran penurunan nilai diklasifikasikan atas
• Individual: untuk instrument ekuitas dan instrument biaya perolehan
diamortisasi dengan nilai signifikan
• Kelompok: untuk instrument keuangan diamortisasi yang tidak signifikan
atau signifikan namun tidak mengalami penurunan nilai
• Penurunan nilai = PD x LGD x EAD
• PD= probability of default dapat diihitung berdasarkan data historis 3-5
tahun dengan Teknik roll rate atau migration analysis
• LGD = loss given default, berapa kerugian saat terjadi default,
mempertimbangkan aspek recovery dari aset keuangan yang telah
dihapuskan dan penjualan dari agunan.
• EAD = exposure at default adalah nilai aset keuangan
Hirarki
nilai wajar
• PSAK 113 Nilai
wajar
• Tidak diatur  Kutipan harga di pasar aktif
 Harga transaksi terakhir atau harga instrumen serupa di pasar aktif
 Teknik penilaian jika pasar tidak aktif
311
11
INSTRUMEN KEUANGAN LAIN
Pengaturan SAK SAK ETAP SAKEP
Lingkup • PSAK 109 • Tidak
diatur
• Selain instrument keuangan dasar, investasi entitas anak yang diatur
dalam bab lain.
• Misal saham, derivatif
Pilihan
kebijakan
• Tidak
diatur
 SAKEP bab 11 dan 12
 PSAK 239 pengakuan dan pengukuran, SAKEP pengungkapan
Pengukuran
awal
• Harga
perolehan
• Tidak
diatur
 Nilai wajar
Pengukuran
selanjutnya
• FVPL • Tidak
diatur
 Nilai wajar dan perubahannya melalu laba rugi, kecuali:
 Instrumen lindung nilai di penghasilan komprehensif lain
 Instrumen ekuitas yang tidak diperdagangkan secara publik dan
yang nilai wajarnya tidak dapat diukur dengan andal (undue cost or
effort) dan kontrak yang terkait dengan instrumen tersebut yang
jika dilaksanakan akan mengakibatkan penyerahan instrumen
tersebut, diukur pada biaya perolehan dikurangi penurunan nilai.
312
12
PERSEDIAAN
Pengaturan SAK SAK ETAP SAKEP
Persediaan • PSAK 214
Persediaan
• Secara umum
sama
• Pengecualian persediaan untuk:
• aset biologis
• Persediaan yang diukur pada nilai wajar dikurangi biaya untuk
menjual melalui laba rugi yang dimiliki oleh (a) produsen
agrikultur dan kehutanan dan mineral (b) pialang dan
pedagang komoditas
• Untuk persediaan komoditas menambahkan ketentuan biaya
lain
Pengukuran
awal
• Biaya perolehan: biaya pembelian + biaya konversi + biaya lain
terkait
• Alokasi fixed overhead: kapasitas normal
• Produk agrikultur saat panen = nilai wajar – estimasi biaya
penjualan
Rumus biaya • FIFO dan weighted average
Pengukuran
selanjutnya
• Baya perolehan atau nilai realisasi neto mana yang lebih rendah
313
13
INVESTASI PADA ASOSIASI
Pengaturan SAK SAK ETAP SAKEP
Ketentuan • PSAK 2015
Investasi pada
Asosiasi dan
Ventura
Bersama
• Asosiasi
menggunakan
metode biaya
• Entitas investasi adalah entitas yang mana investor memiliki
pengaruh signifikan dan bukan anak atau ventura bersama
• Pengukuran investasi pada asosiasi dan ventura Bersama dengan:
• Model biaya
• Metode ekuitas
• Metode nilai wajar
• Pengukuran dengan nilai wajar maka perubahan nilai wajar diakui
dalam laba rugi atau menggunakan model biaya jika nilai wajar
tidak dapat diukur secara andal tanpa biaya dan upaya berlebih.
• Penyajian sebagai asset tidak lancar
• Penyajian kebijakan akuntansi, nilai wajar investasi jika
menggunakan metode ekuitas, operasi dihentikan
314
14
INVESTASI PADA VENTURA BERSAMA
Pengaturan SAK SAK ETAP SAKEP
Ketentuan • PSAK 66
Pengaturan
Bersama
• PSAK 2015
Investasi
pada Asosiasi
dan Ventura
Bersama
• Ventura Bersama
menggunakan metode
biaya
• Pengaturan dalam LK konsolidasian atan LK investor yang bukan
induk tetapi memiliki kepentingan venture dalam satu atau lebih
ventura Bersama.
• Pengendalian besama adalah persetujuan kontraktual untuk
berbagi pengendalian atas suatu aktivitas ekonomi dan ada hanya
ketika keputusan keuangan dan operasi strategis terkait dengan
aktifitas tersebut mensyaratkan persetujuan dengan suara bulat
dari seluruh pihak yang berhagi pengendalian.
• Pengendalian Bersama operasi dan aset
• Aset yang dikendalikan dan liabilitas yang terjadi
• Beban yang terjadi dan bagian penghasilan
• Pengendalian Bersama entitas, ventura Bersama yang melibatkan
pendirian suatu perseroan terbatas, persekutan atau badan usaha
di mana setiap venture memiliki kepentingan:
• Model biaya
• Metode ekutas
• Metode nilai wajar
315
15
PROPERTI INVESTASI
Pengaturan SAK SAK ETAP SAKEP
Properti
Investasi
• PSAK 2013
Properti
Investasi
• Tidak ada
pengaturan
nilai wajar
• Pengaturan lebih detil pengukuran pada pengakuan awal
pengukuran selanjutnya dan pengungkapan.
• Dapat menggunakan model nilai wajar dalam laba rugi atau model
biaya
• Selisih nilai wajar diakui di laba rugi
316
16
ASET TETAP
Pengaturan SAK SAK ETAP SAKEP
Aset tetap • PSAK 2016
Aset Tetap
• Tanaman
Produkrif
• Tidak ada
pengaturan
model revaluasi
• Revaluasi
dilakukan jika
terdapat
ketentuan
pemerintah
• Entitas dapat memilih model biaya atau model revaluasi
sebagai kebijakan akuntansi untuk kelas aset tetapnya.
• Perlakuan atas peningkatan (penurunan) nilai tercatat aset
tetap akibat revaluasi serta pengungkapan terkait aset tetap
yang menggunakan model revaluasi
317
17
ASET TAK BERWUJUD SELAIN GOODWILL
Pengaturan SAK SAK ETAP SAKEP
Aset tak
berwujud
selain
Goodwill
• PSAK 2019 Aset tak
berwujud
• Pengaturan
goodwill setelah
pengakuan awal
• Pengembangan
dengan kriteria
tertentu menjadi
ATB
• Pengukuran setelah
perolehan dengan
model biaya dan
revaluasi
• Tidak diatur
penurunan
nilai
• ATB dapat muncul karena akuisisi terpisah, bagian dari
kombinasi binsis, hibah pemerintah dan pertukaran aset
• Pengeluaran atas aktivitas internal untuk AT penelitian dan
pengembangan diakui diakui sebagai beban. Pengecualian
jika terkait dengan perolehan aset lain yang memenuhi
kriteria pengakuan.
• Model biaya dalam pengukuran setelah perolehan awal
yaitu nilai perolehan dikurangi akumulasi amortisasi dan
akumulasi rugi penurunan nilai.
318
18
KOMBINASI BISNIS DAN GOODWILL
Pengaturan SAK SAK ETAP SAKEP
Penerapan • PSAK 103
Kombinasi
Bisnis
• PSAK 338
Kombinasi
Bisnis Entitas
Sepengendali
• Tidak ada
pengaturan
• Kombinasi bisnis adalah penyatuan entitas atau bisnis yang terpisah
menjadi satu entitas pelaporan.
• Pihak pengakuisisi memperoleh pengendalian atas satu atau lebih binsis
lain.
• Biaya kombinasi bisnis adalah nilai wajar asset yang diberikan sebagai
imbalan atas pengendalian dan biaya yang dapat diatribusikan secara
langsung dalam kombinasi bisnis.
• Goodwill pada perolehan awal diukur sebesar harga perolehan yaitu
selisih biaya kombinasi bisnis dengan nilai wajar aset netto, dikurangi:
• Akumulasi amortisasi: jika umur manfaat goodwill tidak dapat
ditentukan, berdasarkan estimasi terbaik manajemen, tidak boleh
melebihi sepuluh tahun
• Akumulasi penurunan nilai: mengikuti bab 27
319
19
SEWA
Pengaturan SAK SAK ETAP SAKEP
Ruang lingkup • PSAK 116 Sewa
• Pengakuan aset
hak guna dan
liabilitas sewa,
kecuali jangka
pendek
• Klasifikasi
pesewa
sebagai sewa
operasi dan
sewa
pembiayaan
• Kriteria sewa
dengan rule based
• Secara substansi seperti dalam PSAK 30 Sewa
• Penegasan ruang lingkup sewa termasuk perjanjian yang secara
substansi mengandung sewa.
• Ketentuan sewa operasi dan pembiayaan: untuk penyewa dan pesewa
• Kriteria sewa pembiayaan: sewa mengalihkan secara substansial
seluruh risiko dan manfaat suatu asset (5 indikasi ,3 tambahan:
• Pengalihan kepemilikan
• Opsi untuk membeli aset dengan nilai cukup rendah
• Masa sewa Sebagian besar umur ekonomik aset
• Nilai kini pembayaran sewa mendekatai seluruh nilai wajar aset
• Aset sewa bersifat khusus
• Pembatalan sewa ditanggung penyewa
• Keuntungan fluktuasi nilai residu dibebankan pada penyewa
• Penyewa memiliki kemampuan melanjutkan sewa dengan harga
lebih rendah dari harga pasar
• Pengaturan detil sewa pembiayaan, sewa operasi dan transaksi jual
dan sewa balik dalam laporan keuangan pesewa.
320
20
PROVISI DAN KONTIJENSI
Pengaturan SAK SAK ETAP SAKEP
Persyaratan • PSAK 57 Provisi,
Liabilitas Kontijensi
dan Aset Kontijensi
• Pengaturan pengakuan
dan pengukuran provisi
• Pengungkapan liabilitas
kontijensi
• Provisi diakui jika:
• Terdapat kewajiban kini
• Kemungkinan besar (lebih mungkin terjadi daripada
tidak)
• dapat diestimasi dengan andal.
• Pengukuran awal provisi dengan estimasi terbaik untuk
menyelesaikan kewajiban pada tanggal laporan.
• Setelah pengukuran awal dilakukan telaah
• Liabilitas kontijensi: kewajiban yang mungkin tetapi tidak
pasti, tidak diakui karena gagal memenuhi keterjadian
atau pengukuran. Diungkapkan jika memenuhi kriteria.
• Pengakuan provisi untuk liabilitas kontijensi pihak
diakuisisi dalam kombinasi bisnis.
• Aset kontijensi tidak diakui, namun jika manfaat ekonomi
dapat dipastikan, maka aset tersebut bukan aset
kontijensi, namun sebagai aset.
• Dilengkapi pedoman pengukuran: kerugian operasi masa
depan, kontrak merugi, restrukturisasi, garansi,
penutupan divisi, perkara pengadilan.
321
21
LIABILITAS DAN EKUITAS
Pengaturan SAK SAK ETAP SAKEP
Liabilitas dan
ekuitas
• PSAK 51 Penyajian
Instrumen Keuangan
• Definisi aset dan
liabilitas keuangan
serta ekuitas
• Perbedaan klasifikasi
liabilitas dan ekuitas
• Pengaturan obligasi
konverssi, saham
treasuri
• Hanya mengatur ekuitas
dan tidak komprehensif
• Klasifikasi instrumen keuangan sebagai liabilitas atau
ekuitas
• Pengaturan penjualan opsi, hak dan waran, kapitalisasi
saham, penerbitan saham bonus atau pemecahan
saham, pengakhiran liabilitas keuangan dengan
instrumen ekuitas, serta kepentingan nonpengendali dan
transaksi dalam saham pada entitas anak yang
dikonsolidasikan.
• Saham treasuri, tidak boleh mengakui keuntungan dan
kerugian dalam LR atas transaksi TS.
322
22
PENDAPATAN (1)
Pengaturan SAK SAK ETAP SAKEP
Pengaturan • PSAK 115
Pendapatan
dari Kontrak
dengan
Pelanggan
• Lima tahap
pengakuan
pendapatan
• Tidak ada
ilustrasi
• Secara substansi seperti dalam PSAK 23 Pendapatan
• Jenis pendapatan :
• penjualan barang (baik diproduksi oleh entitas untuk tujuan penjualan
atau dibeli untuk dijual kembali);
• penyediaan jasa;
• kontrak konstruksi - kontraktor;
• penggunaan oleh pihak lain atas aset entitas yang menghasilkan
bunga, royalti atau dividen.
Penjualan
barang
• Pengakuan
pendapatan
pada waktu
tertentu
• Pendapatan
penjualan
barang
• Kriteria pengakuan
• entitas telah mengalihkan risiko dan manfaat kepemilikan barang
secara signifikan kepada pembeli;
• entitas tidak memiliki keterlibatan manajerial yang berlanjut sampai
pada tingkatan yang biasanya terkait dengan kepemilikan atau
pengendalian efektif atas barang yang dijual;
• jumlah pendapatan dapat diukur secara andal;
• kemungkinan besar manfaat ekonomik yang terkait dengan transaksi
akan mengalir ke entitas; dan
• biaya yang telah atau akan terjadi dalam kaitannya dengan transaksi
dapat diukur secara andal.
323
23
PENDAPATAN (2)
Pengatura
n SAK SAK ETAP SAKEP
Penjualan
jasa
• Pengakuan
pendapatan
sepanjang
waktu
• Pendapatan
jasa
• Kriteria pengakuan :
• jumlah pendapatan dapat diukur secara andal;
• kemungkinan besar bahwa manfaat ekonomik terkait dengan transaksi akan
mengalir kepada entitas;
• tingkat penyelesaian transaksi pada akhir periode pelaporan dapat diukur
secara andal; dan
• biaya yang terjadi untuk transaksi dan biaya penyelesaian transaksi dapat diukur
secara andal.
Pendapatan
konstruksi
• Pengakuan
pendapatan
sepanjang
waktu
• Tidak ada
pengaturan
khusus
• Jika hasil kontrak konstruksi dapat diestimasi secara andal, maka entitas mengakuiJ
pendapatan kontrak dan biaya kontrak atas kontrak konstruksi sebagai pendapatan
dan beban yang merujuk ke tingkat penyelesaian aktivitas kontrak pada akhir
periode pelaporan metode persentase penyelesaian).
• Metode yang dapat mengukur pelaksanaan pekerjaan:
• proporsi biaya yang terjadi untuk pekerjaan yang dilaksanakan hingga saat ini
dibandingkan dengan total biaya estimasian. Biaya yang terjadi dari pekerjaan
yang dilaksanakan hingga saat ini tidak termasuk biaya yang terkait dengan
aktivitas masa depan, seperti bahan baku atau pembayaran di muka.
• survei atas pekerjaan yang telah dilaksanakan.
• penyelesaian suatu proporsi fisik dari transaksi jasa atau pekerjaan kontrak.
324
23
PENDAPATAN (3)
Pengaturan SAK SAK ETAP SAKEP
Pendapatan
bunga, royalti
dan dividen
• Tidak ada
pengaturan
khusus
dalam PSAK
115
• Tidak
menyebutkan
pengakuan
bunga dengan
bunga efektif,
hanya akrual
• Kriteria pengakuan :
• Kemungkinan besar manfaat ekonomik yang terkait dengan transaksi
akan mengalir kepada entitas; dan
• jumlah pendapatan dapat diukur secara andal.
• Pendapatan bunga dengan dasar berikut:
• bunga diakui menggunakan metode suku bunga efektif ( paragraph
11.15 – 11.20);
• royalti diakui dengan menggunakan dasar akrual sesuai dengan
substansi dari perjanjian yang relevan; dan
• dividen diakui ketika hak pemegang saham untuk menerima
pembayaran ditetapkan.
Lampiran • Terdapat
lampiran
• Tidak ada • Lampiran contoh pengakuan pendapatan berdasarkan prinsip dalam bab 23
• Bill and hold
• Barang dikirim tergantung pada kondisi: instalasi dan inspeksi;
persetujuan pembeli telah menegosiasikan hak terbatas atas
pengembalian; penjualan konsinyasi; cash and delivery sales; layaway
• Penjualan cicilan
• Penjualan konstruksi real estate
• Penjualan dengan penghargaan loyalitas pelanggan
• dll
325
23
HIBAH PEMERINTAH
Pengaturan SAK SAK ETAP SAKEP
Hibah
Pemerintah
• PSAK 61
Akuntansi
Hibah dan
Pengungkapan
Bantuan
Pemerintah
• Hibah dalam
bentuk aset
pengakuan
pendapatan
ditangguhkan
• Tidak ada
pengaturan
• Hibah pemerintah adalah bantuan dalam bentuk pengalihan sumber
daya.
• Hibah pemerintah tidak termasuk bantuan yang tidak dapat
ditentukan nilainya atau yang tidak dapat dibedakan dengan transaksi
perdagangan normal.
• Hibah diakui sebagai penghasilan ketika jumlah hibah telah dapat
diterima.
• Jika hibah mensyaratkan kondisi, maka kondisi harus terpenuhi.
• Jika hibah belum memenuhi kriteria pengakuan pendapapatan diakui
sebagai liabilitas.
• Hibah pemerintah diukur dengan nilai wajar
• Pengungkapan atas bantuan pemerintah, yang memberikan manfaat
ekonomi spesifik pada suatu entitas dan entitas memenuhi syarat
tersebut.
326
24
BIAYA PINJAMAN
Pengaturan SAK SAK ETAP SAKEP
Bunga
pinjaman
• PSAK 26 Biaya
Pinjaman
• Aset
kualifikasian
• Kapitalisasi
pinjaman
khusus dan
umum
• Biaya pinjaman
dibebankan peiode
berjalan
• Biaya pinjaman adalah bunga dan biaya lain yang ditanggung entitas
sehubungan dengan peminajaman.
• Bunga mencakup beban bunga yang dihitung dengan metode bunga
efektif, beban bunga sewa pembiayaan, selisih kurs dan pinjaman
mata uang asing selama diperlakukan sebagai penyesaian atas biaya
bunga.
• Pengakuan sebagai beban dalam laba rugi.
• Tidak ada kapitalisasi biaya pinjaman dalam aset tetap
327
25
PEMBAYARAN BERBASIS SAHAM
Pengaturan SAK SAK ETAP SAKEP
Pembayaran
berbasis saham
• PSAK 53
Pembayaran
Berbasis
Saham
• Tidak ada
pengaturan
• Pembayaran berbasis saham dapat dilakukan dalam bentuk kas atau
instrumen ekuitas.
• Transaksi pembayaran berbasis saham yang diselesaikan dengan kas
mencakup hak atas kenaikan harga saham, jika terjadi perubahan nilai
wajar diakui dalam laba rugi.
• Entitas mengakui barang atau jasa dalam transaksi pembayaran
berbasis saham ketika entitas memperoleh barang atau jasa tersebut.
• Pengukuran pembayaran berbasis saham dengan nilai wajar
328
26
PENURUNAN NILAI ASET
Pengaturan SAK SAK ETAP SAKEP
Penurunan nilai • PSAK 48
Penurunan nilai
• Pengaturan
sederhana
• Prinsip umum penurunan nilai aset selain yang telah diatur khusus:
aset pajak tangguhan, aset keuangan, properti investasi dengan nilai
wajar, aset biologis, kontrak konstruksi.
• Pengaturan penurunan nilai persediaan dan non persediaan.
• Penurunan nilai persediaan: perhitungan per item atau lini produk,
pembalikan diperkenankan sebagas penurunan nilai orisinal.
• Penurunan nilai selain persediaan: prinsip umum, indikator
penurunan, pengakuan dan pengukuran.
• Penurunan nilai adalah selisih nilai tercat dengan nilai terpulihkan
(nilai tertinggi nilai pakai dan nilai wajar).
• Pengakuan dan pengukuran kerugian penurunan nilai untuk unit
penghasil kas: goodwill baru aset lain secara prorata,
• Pengaturan untuk tambahan untuk penurunan nilai goodwill,
• Pemulihan kerugian nilai termasuk ketika jumlah terpulihkan
diestimasi untuk unit penghasil kas, goodwill.
329
27
IMBALAN KERJA
Pengaturan SAK SAK ETAP SAKEP
Imbalan kerja PSAK 24
Imbalan Kerja
• Pengaturan imbalan kerja
jangka pendek dan
panjang.
• Pengaturan imbalan kerja
untuk masing-masing
jenis imbalan.
• Keuntungan dan kerugian
aktuaria dapat ke laba
rugi atau ekuitas
• Imbakan kerja adalah imbalan yang diberikan sebagai pertukaran atas
jasa pekerja.
• Imbalan jangka pendek: pengakuan pada saat jasa telah diberikan, cuti
berbayar jangka pendek, program bagi laba bonus.
• Program pasca kerja dibedakan iuran pasti dan imbalan pasti.
• Liabilitas imbalan pasti = selisih nilai sekarang kewajiban imbalan pasti
dikurangi nilai wajar aset program.
• Kerugian/keuntungan aktuaria – penghasilan komprehensif lain
• Perubahan program diakui dalam laba rugi
• Imbalan kerja jangka Panjang, diukur nilai neto nilai kini kewajiban
imbalan dikurangi nilai wajar aset program.
• Pengakuan pesangon dalam laba rugi
330
28
PAJAK PENGHASILAN
Pengaturan SAK SAK ETAP SAKEP
Pajak
penghasilan
• PSAK 212 Pajak
Penghasilan
• Pajak berdasarkan
peraturan perpajakan
 pajak kini
• Pajak penghasilan terdiri dari pajak kini dan pajak tangguhan.
• Pajak kini adalah pajak atas penghasilan laba kena pajak pada
periode berjalan atau periode lalu berdasarkan peraturan
perpajakan
• Pajak tangguhan adalah pajak penghasilan terutang atau dapat
dipulihkan pada periode mendatang: aset dan liabilitas pajak
tangguhan.
• Pemulihan sebagai hasil entitas memulihkan atau menyelesaikan
asset dan liabilitas tercatat atau karena rugi fiskal yang boleh
dikompensasi atau kredit pajak yang belum dimanfaatkan.
• Pengukuran dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku saat
pemulihan.
• Aset pajak tangguhan dinilai kembali setiap tanggal pelaporan
• Alokasi dalam penghasilan konprehensif dan ekuitas.
• Pajak tangguhan tidak diklasifikasikan sebagai aset lancar atau
kewajiban jangka pendek.
• Saling hapus pajak kini dan pajak tangguhan
331
29
PENJABARAN MATA UANG ASING
Pengaturan SAK SAK ETAP SAKEP
Mata uang
fungsional dan
Selisih Kurs
PSAK 2010
Pengaruh
Perubahan
Kurs Valuta
Asing
• Mata uang
pelaporan
rupiah.
• Mata uang
pelaporan
dapat
menggunakan
mata uang
fungsional
• Kerugian selisih
kurs
• Mata uang fungsional adalah mata uang pada lingkungan ekonomi
utama di mana entitas beroperasi - (primary economic environment).
• Pelaporan pada pengakuaan awal mencatat transaksi dalam mata
uang asing dengan menggunakan mata uang fungsional.
• Penjabaran pada akhir periode pelaporan untuk item moneter
menggunakan kurs penutup; item nonmoneter menggunakan kurs
tanggal transaksi dan item non moneter yagn diukur dengan nilai
wajar menggunakan kurs saat nilai wajar ditentukan.
• Selisih kurs atas transaksi dan penjabaran saldo akhir diakui dalam
laba rugi
• Investasi dengan mata uang pelaporan berbeda: selisih kurs pada item
moneter dari Investasi neto usaha di luar negeri diakui dalam laba
rugi, investasi dalam laporan keuangan konsolidasi, selisih kurs diakui
dalam penghasilan komprehensif lain (tidak diakui dalam LR ketika
dilepaskan).
332
30
HIPERINFLASI
Pengaturan SAK SAK ETAP SAKEP
Hiperinflasi • PSAK 63
Pelaporan
Keuangan
dalam
Ekonomi
Hiperinflasi
• Tidak ada pengaturan • Penyusunan LK dalam kondisi mata uang fungsionalnya
merupakan mata uang hiperinflasi.
• Ekonomi inflasi indikatornya: tingkat kumulatif inflasi dalam 3
tahun mendekatai atau lebih dari 100%, memilih menyimpan
dalam bentuk aset moneter, hilangnya daya beli, suku bunga
upah dan harga dikaitkan dengan indeks harga.
• Jumlah dalam LK yang mata uang fungsionalnya hiperinflasi
dinyatakan dalam unit pengukuran terikini akhir periode
pelaporan, termasuk laporan keuangan komparatif.
• Prosedur penyajian posisi keuangan menggunakan nilai wajar
tanggal pelaporan.
• Jika tidak lagi hiperinflasi maka jumlah dalam mata uang
penyajian terakhir sebagai dasar untuk jumlah tercata dalam
laporan keuangan periode selanjutnya.
333
31
PERISTIWA SETELAH AKHIR PERIODE PELAPORAN
Pengaturan SAK SAK ETAP SAKEP
Peristiwa
setelah akhir
periode
pelaporan
• PSAK 8
Peristiwa
setelah
Periode
Pelaporan
• Definisi peristiwa setelah
periode pelaporan
• Peristiwa penyesuai dan non
penyesuai
• Peristiwa setelah periode pelaporan: seluruh peristiwa
terbaru ketika laporan keuangan diotorisasi untuk terbit,
walaupun peristiwa tersebut terjadi setelah
pengumuman publik atas laba rugi atau informasi
keuangan lainnya.
• Peristiwa yang memberikan bukti atas adanya kondisi
pada akhir periode pelapporan – peristiwa penyesuai
• Peristiwa yang mengidikasikan timbulnya kondisi
setelah akhir periode pelaporan – peristiwa non
penyesuai
• Menambahkan contoh peristiwa nonpenyesuai yang
dibuat pengungkapannya antara lain tentang kombinasi
bisnis signifikan, penerbitan atau pembelian kembali
utang atau instrumen ekuitas entitas, dan perubahan tarif
pajak atau peraturan perpajakan yang berpengaruh
signifikan pada aset dan liabilitas pajak kini dan
tangguhan.
334
32
PENGUNGKAPAN PIHAK BERELASI
Pengaturan SAK SAK ETAP SAKEP
Persyaratan
pengungkuapan
• PSAK 7
Pengungkapan
pihak berelasi
• Pengungkapan
pihak yang
memiliki hubungan
istimewa
• Pihak berelasi adalah pihak atau entitas yang berelasi dengan entitas
yang penyusun laporan keuangan (entitas pelapor).
• Bukan pihak berelasi, dua entitas dengna memiliki manajemen kunci
sama, dua venturere berbagi pengendalian atas suatu ventura Bersama,
pelanggan, penyandang dan.
• Pengungkapan dilakukan atas:
• hubungan
• Transaksi dengan pihak berelasi
• Mengecualikan persyaratan pengungkapan
• kekuasaan pemerintah yang mempunyai
• pengendalian, pengendalian bersama, atau pengaruh signifikan
terhadap entitas pelapor dan
• entitas lain yang merupakan pihak berelasi karena pemerintah yang
sama mempunyai pengendalian, pengendalian bersama, atau
pengaruh signifikan terhadap entitas pelapor dan entitas lain
tersebut.
335
33
AKTIVITAS KHUSUS
Pengaturan SAK SAK ETAP SAKEP
Hal lain yang tidak
diatur dalam SAK
ETAP
• PSAK 241 Agrikultur
• Tanaman produktif
sebagai aset tetap
• Buah yang menempel
sebagai aset biologis
• PSK 64 Aktivitas
Eksplorasi dan Evaluasi
Sumber Daya Mineral
• ISAK 16 Perjanjian
Konsesi Jasa (Operator)
• Tidak ada
pengaturan
 Agrikultur
 Pengakuan aset biologis sebesar nilai wajar
dikurangi biaya untuk menjual pada pengakuan
awal dan tanggal pelaporan keuangan.
 Pengakuan dan pengukuran produk agrikultur
pada titik panen sebesar nilai wajar dikurangi
biaya untuk menjual.
 Eksplorasi dan evaluasi sumber daya mineral -
operator
 Biaya ekspolrasi dan evaluasi diakui pada biaya
perolehan
 Diuji penurunan nilai ketika fakta dan kondisi
mengindikasikan nilai tercapat melebihi nilai
terpulihkan.
 Perjanjian konsesi jasa - operator
 Model aset keuangan
 Model aset takberwujud
34
KETENTUAN TRANSISI
Pengaturan SAK ETAP SAKEP
Ketentuan Transisi • Pengaturan berbeda  Penerapan ketentuan transasisi terlepas standar sebelumnya apa.
 Adopsi pertama kali
 Prosedur penyusunan LK pada tanggal transisi
 Pengakuan aset dan liabilitas sesuai SAK EP
 Penyesuaian diakui dalam saldo laba
 Penerapan secara retrospektif
 Penerapan pengecualian
 Pengungkapan: transisi ke SAK Entitas Privat; rekonsiliasi
35
Dwi Martani - +6281318227080
martani@ui.ac.id atau dwimartani@yahoo.com
http://staff.blog.ui.ac.id/martani/
http://dwimartani.com
338

More Related Content

PDF
MATERI PPL SAKEP DAN KSP 5102024 ikatan akuntan
PPTX
Ringkasan SAKEP - Komparasi dg ETAP (1).pptx
PPTX
SAK Entitas Privat (SAK EP) adalah standar akuntansi keuangan yang ditujukan ...
PPTX
BIMBINGAN TEKNIS - SAK ENTITAS PRIVAT.pptx
PPTX
Akuntansi Keuangan Menengah 1 Perkembangan Standar Kerangka Konseptual
PPTX
CHAP 11 SAK ETAP & EMKM for Indonesia.pptx
PPTX
Ringkasan materi-sak-etap (1)
PPTX
Ringkasan materi-sak-etap
MATERI PPL SAKEP DAN KSP 5102024 ikatan akuntan
Ringkasan SAKEP - Komparasi dg ETAP (1).pptx
SAK Entitas Privat (SAK EP) adalah standar akuntansi keuangan yang ditujukan ...
BIMBINGAN TEKNIS - SAK ENTITAS PRIVAT.pptx
Akuntansi Keuangan Menengah 1 Perkembangan Standar Kerangka Konseptual
CHAP 11 SAK ETAP & EMKM for Indonesia.pptx
Ringkasan materi-sak-etap (1)
Ringkasan materi-sak-etap

Similar to SAK Entitas Privat Detail Mulai 1 Januari 2025 (20)

PPTX
09okt2023-pplsaketapepemkm-231218082727-a9fc156b.pptx
PDF
MATERI RAD SAK ENTITAS PRIVAT_9 AGUSTUS 2021.pdf
DOCX
Sak etap
PPTX
Perbedaan SAK ETAP dengan SAK EP yang mulai berlaku pada tahun 2025
PPTX
Perbedaan SAK EP dan SAK ETAP yang berlaku pada di tahun 2025
PDF
PSAK Tahun 2022.pdf
PPTX
Perbandiangan antara PSAK Besar -ETAP.pptx
PDF
PPL SAK ETAP & EP EMKM Republik Indonesia
PPTX
Akuntansi etap-rumah-sakit (1)
PDF
Materi Presentasi_Sosialisasi SAK Entitas Privat.pdf
PDF
SAK Entitas Privat 8 Sept.pdf
PPTX
Praktika Dagan terbaru dari penulisg 1.pptx
PDF
Forum Keilmuan_Perkembangan Akuntansi Pemerintahan_Dwi Martani.pdf
PPT
TM 02-Pelaporan Korporat and how to repo
PDF
03-Pelaporan Keuangan Entitas Privat (M-PPAk 2024-25 GS).pdf
PDF
Iai seminar seminar perkembangan standar pelaporan akuntansi keuangan di indo...
PPTX
Laporan posisi keuangan &amp; standar akuntansi
PPTX
Penerapan SAK EP & Transisi PMK No 109 Tahun 2023
PPTX
Materi Standar Akuntasi Keuangan Entitas Publik
PPTX
Presentasi SAK ETAP vs SAK UMUM untuk Indonesia.pptx
09okt2023-pplsaketapepemkm-231218082727-a9fc156b.pptx
MATERI RAD SAK ENTITAS PRIVAT_9 AGUSTUS 2021.pdf
Sak etap
Perbedaan SAK ETAP dengan SAK EP yang mulai berlaku pada tahun 2025
Perbedaan SAK EP dan SAK ETAP yang berlaku pada di tahun 2025
PSAK Tahun 2022.pdf
Perbandiangan antara PSAK Besar -ETAP.pptx
PPL SAK ETAP & EP EMKM Republik Indonesia
Akuntansi etap-rumah-sakit (1)
Materi Presentasi_Sosialisasi SAK Entitas Privat.pdf
SAK Entitas Privat 8 Sept.pdf
Praktika Dagan terbaru dari penulisg 1.pptx
Forum Keilmuan_Perkembangan Akuntansi Pemerintahan_Dwi Martani.pdf
TM 02-Pelaporan Korporat and how to repo
03-Pelaporan Keuangan Entitas Privat (M-PPAk 2024-25 GS).pdf
Iai seminar seminar perkembangan standar pelaporan akuntansi keuangan di indo...
Laporan posisi keuangan &amp; standar akuntansi
Penerapan SAK EP & Transisi PMK No 109 Tahun 2023
Materi Standar Akuntasi Keuangan Entitas Publik
Presentasi SAK ETAP vs SAK UMUM untuk Indonesia.pptx
Ad

Recently uploaded (20)

DOCX
JADWAL MPLS TAHUN 2025-2026 (referensi)
PPTX
Service Quality Meeting 2024 terhadap perform
PPTX
Pertemuan_2_Teknik_Optimasi_Ekonomi_Profesional_Lengkap.pptx
PDF
How to understanding Accounting Principle
PDF
WA/TELP : 0822-3006-6162, Harga Box Fiberglass untuk Jasa Vacuum, Harga Box F...
PPTX
Manajemen Pemasaran ; segementing, targeting dan positioning
PPTX
Agilent 5500 handheld presentation.pptx
PDF
Strategi Logistik Pengiriman Alat Berat dari Belitung ke Loleba
PPTX
sidang skripsi (1).pptx_20240715_102423_0000 wilda.pptx
PPTX
Product-Digital Banking-Edukasi Akses Nasabah.pptx
PPTX
Tugas PPT dan Peta Konsep KWU_Muhammad Osama Reski TS2_20101154330136.pptx
PDF
PPT PP KELOMPOK 7_20250827_075956_0000.pdf
PDF
Materi KELOMPOK 6_POP_KONSOLIDASI_PPT.pdf
PPTX
PPT MMD KECAMATAN 2022bhhsuuuhdhhdhdhhd.pptx
PPTX
Tugas Individu Presentasi sitiiii maryam
PDF
SBUnglishcoverforparticipation in different style
PDF
Custom Aneka Powerbank Promosi: Strategi Branding Efektif Masa Kini
PDF
brosur-allisya-protection-life-final.pdf
PDF
WA/TELP : 0822-3006-6162, Agen Tas Food Delivery, Agen Tas Delivery Jumbo, Ag...
DOCX
RENCANA KERJA TAHUNAN 2018 ekolah menengah Atas Nur Ilmi
JADWAL MPLS TAHUN 2025-2026 (referensi)
Service Quality Meeting 2024 terhadap perform
Pertemuan_2_Teknik_Optimasi_Ekonomi_Profesional_Lengkap.pptx
How to understanding Accounting Principle
WA/TELP : 0822-3006-6162, Harga Box Fiberglass untuk Jasa Vacuum, Harga Box F...
Manajemen Pemasaran ; segementing, targeting dan positioning
Agilent 5500 handheld presentation.pptx
Strategi Logistik Pengiriman Alat Berat dari Belitung ke Loleba
sidang skripsi (1).pptx_20240715_102423_0000 wilda.pptx
Product-Digital Banking-Edukasi Akses Nasabah.pptx
Tugas PPT dan Peta Konsep KWU_Muhammad Osama Reski TS2_20101154330136.pptx
PPT PP KELOMPOK 7_20250827_075956_0000.pdf
Materi KELOMPOK 6_POP_KONSOLIDASI_PPT.pdf
PPT MMD KECAMATAN 2022bhhsuuuhdhhdhdhhd.pptx
Tugas Individu Presentasi sitiiii maryam
SBUnglishcoverforparticipation in different style
Custom Aneka Powerbank Promosi: Strategi Branding Efektif Masa Kini
brosur-allisya-protection-life-final.pdf
WA/TELP : 0822-3006-6162, Agen Tas Food Delivery, Agen Tas Delivery Jumbo, Ag...
RENCANA KERJA TAHUNAN 2018 ekolah menengah Atas Nur Ilmi
Ad

SAK Entitas Privat Detail Mulai 1 Januari 2025

  • 3. • Materi dalam slide didasarkan pada SAKEP, pada saat slide ini diperesentasikan. • Materi dalam slide ini merupakan materi pengajaran semata dan bukan ditujukan untuk memberikan saran atas transaksi tersebut. Perlakuan akuntansi akan sangat dipengaruhi oleh lingkungan atau keadaan transaksi tersebut. • Jika terdapat perbedaan antara materi ini dengan apa yang dalam standar terkini maka yang berlaku adalah ketentuan dalam standar. • Beberapa contoh, penjelasan lebih lanjut atas standar merupakan pendapat pribadi pembicara dan tidak berkaitan dengan perusahaan atau tempat kerja pembicara. Disclaimer
  • 5. Standar Akuntansi Keuangan • Untuk keseragaman laporan keuangan, laporan keuangan yang relevan dan reliable (representational faitfullness) • Memudahkan penyusun laporan keuangan karena ada pedoman baku sehingga meminimalkan bias dari penyusun • Sebagai dasar auditor dalam memberikan opini audit. • Memudahkan pembaca laporan keuangan untuk menginterpretasikan dan membandingkan laporan keuangan entitas yang berbeda. • Pengguna laporan keuangan banyak pihak sehingga penyusun tidak dapat menjelaskan kepada masing-masing pengguna Laporan Keuangan bertujuan umum yang relevan dan merepresentasikan dengan tepat substansi ekonomi sehingga dapat digunakan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan. 5
  • 6. Kerangka Standar Pelaporan Keuangan Indonesia / KSPKI Standar Akuntansi Keuangan Internasional – Eff 1 Jan 2023 – full IFRS Standar Akuntansi Keuangan Indonesia – PSAK  berbasis IFRS Standar Akuntansi Keuangan Entitas Privat – SAKEP – eff 1 Januari 2025 sebelumnya SAK ETAP Standar Akuntansi Entitas Mikro Kecil Menengah - SAK EMKM Penyajian Laporan Keuangan Entitas Berorientasi nonlaba ISAK 35 (PPSAK 2013 – PSAK 45 Dicabut) • Nama laporan berbeda • Komponen laporan berbeda • Memperhatikan PSAK 201 Penyajian Laporan Keuangan Standar Akuntansi Syariah • Mengatur transaksi Syariah • Pelaporan organisasi Syariah • Diterapkan bersamaan dengan PSAK / SAK ETAP / EMKM tergantung entitasnya. Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP), PP 71 tahun 2010, digunakan untuk entitas Pemerintah Pusat dan Daerah dalam menyusun laporan keuangan. Standar berbasis Akrual, dengan referensi utama IPSAS / International Public Sector Accounting Standards. Pilar Standar Akuntansi Keuangan 6 Tata Nama / Nomenklatur Standar Akuntansi Keuangan – mengikuti nomor IFRS (1xx) dan IAS (2xx); SKI dengan kode depan i dan PSAK atau SAK Indonesia dengan kode depan n. kode 3xx PSAK local dan 4xx Syariah
  • 7. Pengaturan PSAK 7 PSAK terkait Pelaporan • PSAK 110 LK Konsolidasian • PSAK 108 Segmen • PSAK 201 Penyajian Laporan Keuangan • PSAK 207 Laporan Arus Kas • PSAK 224 Pengungkapan Pihak Berelasi • PSAK 226 Akuntansi dan Pelaporan Program Manfaat Purnakarya • PSAK 227 Laporan Keuangan Tersendiri • PSAK 229 Hiperinflasi • PSAK 234 Laporan Interim PSAK terkait Pengaturan Transaksi dan Konsep • PSAK 221 Pengaruh Perubahan Kurs • PSAK 208 Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi dan Kesalahan • PSAK 233 Laba per lembar saham • PSAK 236 Penurunan Nilai • PSAK 338 Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali • PSAK 370 Akuntansi Aset dan Liabilitas Pengampunan Pajak PSAK Pengaturan komponen LK • PSAK 111 Pengaturan Bersama • PSAK 115 Pendapatan dari Kontrak Pelanggan • PSAK 116 Sewa • PSAK 202 Persediaan • PSAK 212 Pajak Penghasilan • PSAK 216 Aset Tetap • PSAK 219 Imbalan Kerja • PSAK 223 Biaya Pinjaman • PSAK 228 Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama • PSAK 232 Instrumen Keuangan Penyajian • PSAK 237 Provisi, Kontijensi dan Aset Kontijensi • PSAK 238 Aset Tak Berwujud • PSAK 239 Instrumen Keuangan Pengakuan dan Pengukuran • PSAK 240 Properti Investasi • PSAK 241 Agrikultur • PSAK 336 Akuntansi Kotrak Asuransi Jiwa • PSAK 328 Akuntansi Kotrak Asuransi Kerugian PSAK terkait Pengaturan Transaksi dan Konsep • PSAK 103 Kombinasi Bisnis • PSAK 113 Nilai Wajar • PSAK 210 Peristiwa setelah Tanggal Neraca • PSAK 220 Akuntansi Hibah Pemerintah dan Pengungkapan Bantuan Pemerintah PSAK Pengaturan Komponen LK • PSAK 102 Imbalan Berbasis Saham • PSAK 106 Evaluasi dan Explorasi Sumber Daya Mineral • PSAK 104 Kontrak Asuransi • PSAK 107 Pengungkapan Instrumen Keuangan • PSAK 108 Aset Tidak Lancar Dimiliki untuk Dijual • PSAK 109 Instrumen Keuangan
  • 8. Pengungkapan Informasi Keberlanjutan dalam Laporan Keuangan  International Sustainability Standards Board (ISSB) Dewan yang dibentuk oleh IFAC, mengeluarkan panduan komprehensif standar pengungkapan terkait keberlanjutan, yang memberikan suatu informasi bagi investor dan pelaku pasar modal tentang risiko dan peluang terkait keberlanjutan perusahaan.  Pada tanggal 26 Juni 2023, ISSB menerbitkan:  IFRS S1 General Requirements for Disclosure of Sustainability -related Financial Information  IFRS S2 Climate-related Disclosures  IAI sedang dalam proses untuk mengadopsi Standar tersebut.  Isi standar:  Informasi keberlanjutan bersama dengan laporan keuangan.  Informasi keberlanjutan yang telah dilakukan entitas: robust, comparable dan verifiable. 8
  • 9. Pilar Standar Akuntansi Keuangan (SAK) TIER 1 SAK TIER 2 SAK ENTITAS PRIVAT TIER 2 SAK ETAP TIER 3 SAK EMKM KERANGKA KONSEPTUAL SAK Entitas Privat  Menggantikan SAK ETAP  Adopsi dari IFRS for SMEs (2015)  Lebih sederhana dari SAK, lebih komprehensif dari SAK ETAP Referensi: Materi Webinar SAK for Academic,FEBUI, 27 Agustus 2021  SAK Syariah jika terdapat transaksi syariah  ISAK 35 Pelaporan Entitas Berorientasi Non Laba 9
  • 10. Mengapa SAKEP 2011 • SAK ETAP Berlaku efektif, intensi awal untuk meningkatkan keterbukaan informasi laporan keuangan UMKM 2014-2017 • Komitmen reviu komprehensif SAK ETAP. Dimulai dengan kajian riset dan pada tahun 2017 terbit discussion paper untuk merevisi SAK ETAP. 2018 • SAK EMKM berlaku efektif 2020 • Pengesahan Draf Eksposur (Draf) SAK Entitas Privat (SAKEP) 30 Juni 2021 • Pengesahan SAK Entitas Privat Tanggal efektif: 1 Januari 2025 Penerapan dini diperkenankan Referensi: Materi Webinar SAK for Academic,FEBUI, 27 Agustus 2021 10
  • 11. JUDUL ENTITAS PRIVAT ‘Entitas Privat’  Negasi ‘Entitas Publik’ Penggunakan kata ‘tanpa akuntabilitas publik’ dapat menimbulkan kesalah pahaman (yakni bahwa entitas dengan ukuran kecil pasti tidak memiliki akuntabilitas terhadap publik) Tidak menggunakan SAK ETAP (Revisi)  Referensi: Materi Webinar SAK for Academic,FEBUI, 27 Agustus 2021 11
  • 12. Pengguna SAKEP Entitas yang memiliki akuntabilitas pubilk dapat menggunakan SAKEP jika mendapatkan otoritas berwenang membuat regulasi yang mengizinkan penggunakan SAKEP (1.5a.) SAK Entitas Privat diterapkan oleh seluruh Entitas Privat + Entitas yang sebelumnya telah menyusun laporan keuangan berdasarkan kerangka pelaporan keuangan yang lebih kompleks dari SAK Entitas Privat tidak diperkenankan menggunakan SAKEP (35.1) Referensi: Materi Webinar SAK for Academic,FEBUI, 27 Agustus 2021 12
  • 13. Kasus PT. XYZ saat ini menggunakan PSAK dalam menyusun laporan keuangannya. Setelah mengetahui SAK EP telah diterbitkan dan ternyata pengaturannya di dalamnya cukup lengkap, PT. XYZ ingin berpindah menggukan SAK EP. Bolehkan PT. XYZ berpindah dari PSAK menggunakan SAK EP PT. ABC menggunakan SAK ETAP sejak tahun 2013. Pada 2020 mengetahui SAK EP telah diterbitkan. Setelah mengetahui bahwa SAK EP lebih kompleks perusahaan ingin berpindah menggunakan SAK EMKM. Bolehkan PT. ABC berpindah menggunakan SAK EMKM dari SAK ETAP 13
  • 14. Manfaat SAKEP Peningkatan kualitas laporan keuangan Peningkatan Komparabilitas laporan keuangan Mempermudah Akses Pendanaan Referensi: Dengar Pendapat SAK EP, 31 Agustus 2020 14
  • 15. SIMPLIFIKASI SAKEP • Simplifikasi: • Menghilangkan topik yang tidak relevan bagi EP, misalnya laba per saham, laporan keuangan interim, dan segmen operasi. • Menyederhanakan opsi kebijakan akuntansi, sehingga EP akan mengikuti kebijakan akuntansi tunggal untuk transaksi, peristiwa atau kondisi tertentu. Misalnya, properti investasi dapat diukur dengan model nilai wajar jika tanpa biaya atau upaya yang berlebihan. Jika memerlukan biaya atau upaya yang berlebihan, maka menggunakan model biaya. • Penyederhanaan beberapa prinsip pengakuan dan pengukuran. • Pengungkapan yang lebih sedikit, misalnya instrument keuangan. • Penggunaan bahasa yang lebih sederhana, pengaturan lebih ringkas karena menjelaskan pengaturan pokok. • Merupakan standar yang berdiri sendiri secara keseluruhan (stand alone) • SAKEP masih memerlukan professional judgement namun tidak sebanyak PSAK – IFRS (Pilar 2). Referensi: Dengar Pendapat SAK EP, 31 Agustus 2020 15
  • 16. SAK Entitas Privat - SAKEP • Kebutuhan pengguna akan informasi arus kas, likuiditas, solvabilitas • Biaya dan kemampuan entitas Disesuaikan dengan kebutuhan pengguna • Standar terdiri dari 35 bab • Lampiran A: Tanggal efektif dan ketentuan transisi • Lampiran B: Daftar istilah • Lampiran C: Penyesuaian SAK, SAK EMKM • Dasar kesimpulan • Laporan Keuangan Ilustratif • Tabel persyaratan penyajian dan pengungkapan setiap bab • Perbedaan dengan IFRS for SME Jauh lebih ringkas dan tipis (35 bab; 281 halaman) Disusun berdasarkan topik terbagi dalam BAB Simplifikasi dari SAK dengan Referensi dari IFRS for SME Referensi: Dengar Pendapat SAK EP, 31 Agustus 2020 16
  • 17. SAK ETAP 17 BAB ISI BAB ISI 1 Ruang Lingkup 16 Aset Tak Berwujud 2 Konsep dan Prinsip Pervasive 17 Sewa 3 Penyajian Laporan Keuangan 18 Kewajiban Diestimasi dan Kontijensi 4 Neraca 19 Ekuitas 5 Laporan Laba Rugi 20 Pendapatan 6 Laporan Perubahan Ekuitas 21 Biaya Pinjaman 7 Laporan Arus Kas 22 Penurunan Nilai Aset 8 Catatan atas Laporan Keuangan 23 Imbalan Kerja 9 Kebijakan Akuntansi, Perubahan Kebijakan Akuntansi dan Koreksi Kesalahan 24 Pajak Penghasilan 10 Investasi pada Efek Tertentu 25 Mata Uang Pelaporan 11 Persediaan 26 Transaksi dalam Mata Uang Asing 12 Investasi pada Entitas Asosiasi dan Entitas Anak 27 Peristiwa setelah Tanggal Akhir Pelaporan 13 Investasi pada Joint Venture 28 Pengungkapan Pihak-Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa 14 Properti Investasi 29 Ketentuan Transisi 15 Aset Tetap 30 Tanggal Efektif Daftar Istilah Ref: SAK ETAP
  • 18. Click icon to add picture ISI SAK ENTITAS PRIVAT (SAKEP) BAB ISI BAB ISI 1 Entitas Privat 19 Kombinasi Bisnis dan Goodwill 2 Konsep dan Prinsip Pervasive 20 Sewa 3 Penyajian Laporan Keuangan 21 Provisi dan Kontijensi - lampiran pedoman dan pengukuran 4 Laporan Posisi Keuangan 22 Liabiltias dan Ekuitas - lampiran contoh akuntansi penerbit 5 Laporan Penghasilan Komprehensif dan Laporan Laba Rugi 23 Pendapatan - lampiran contoh pengakuan pendapatan 6 Laporan Perubahan Ekuitas dan Laporan Laba rugi dan Saldo Laba 24 Hibah Permerintah 7 Laporan Arus Kas 25 Biaya Pinjaman 8 Catatan atas Laporan Keuangan 26 Pembayaran Berbasis Saham 9 Laporan Keuangan Konsolidasian dan LK Tersendiri 27 Penurunan Nilai Aset 10 Kebijakan Akuntansi, Estimasi dan Kesalahan 28 Imbalan Kerja 11 Instrumen Keuangan Dasar 29 Pajak Penghasilan 12 Isu terkait Instrumen Keuangan Lain 30 Penjabaran Valuta Asing 13 Persediaan 31 Hiperinflasi 14 Investasi pada Entitas Asosiasi 32 Peristiwa setelah akhir Periode Pelaporan 15 Investasi pada Ventura Bersama 33 Pengungkapan Pihak Berelasi 16 Properti Investasi 34 Aktivitas Khusus 17 Aset Tetap 35 Ketentuan Transisi 18 Aset Tak Berwujud selain Goodwill Lam A – Tanggal Efektif dan Ketentuan Transisi LAM B Daftar Istilah Lam C – Penyesuaian terhadap SAK dan SAK EMKM Ilustrasi, table persyaratan penyajian dan pengungkapan, Perbedaan IFRS dan IFRS for SME. Ref: SAK Entitas Privat 18
  • 19. SAK EMKM 1 Disahkan 24 Oktober 2016, dilaunching pada KNA VIII 8 Desember 2016 • Kata Pengantar • Standar – 18 bab  isi pokok standar • Dasar Kesimpulan  bukan bagian standar • Contoh Ilustrasi laporan keuangan – dilengkapi contoh jurnal penyesuaian kas menjadi akrual  bukan bagian dari standar Isi Standar
  • 20. ISI PENGATURAN SAK EMKM . • Bab 1 Ruang Lingkup • Bab 2 Konsep dan Prinsip Pervasive • Bab 3 Penyajian Laporan Keuangan • Bab 4 Laporan Posisi Keuangan • Bab 5 Laporan Laba Rugi • Bab 6 Catatan atas Laporan Keuangan • Bab 7 Kebijakan Akuntansi, Estimasi dan Kesalahan • Bab 8 Aset dan Liabilitas Keuangan • Bab 9 Persediaan . • Bab 10 Investasi pada Ventura Bersama • Bab 11 Aset Tetap • Bab 12 Aset Takberwujud • Bab 13 Liabilitas dan Ekuitas • Bab 14 Pendapatan dan Beban • Bab 15 Pajak Penghasilan • Bab 16 Transaksi dalam Mata Uang Asing • Bab 17 Ketentuan Transisi • Bab 18 Tanggal Efektif
  • 21. OVERVIEW PERUBAHAN SAKEP • Penambahan pengaturan • Laporan Keuangan Konsolidasi dan Laporan Keuangan Tersendiri • Instrumen Keuangan Dasar dan Isu terkait Instrumen Keuangan Lain – PSAK 239 • Kombinasi Bisnis dan Goodwiil • Hibah Pemerintah • Pembayaran Berbasis Saham • Penurunan Nilai Aset • Hiperlinflasi • Aktivitas Khusus: Agrikultur, Eksplorasi dan Evaluasi Sumber Daya Mineral; Perjanjian Konsesi Jasa • Pengaturan berubah: • Penghasilan komprehensif lain • Aset tetap; properti investasi, sewa, Pajak penghasilan, investasi pada asosiasi dan pengendalian bersama • Pengaturan PSAK yang tidak ada dalam SAK EP • Segmen, laporan keuangan interim, laba per lembar saham, nilai wajar. 21 Ref: Materi PPT Public Hearing SAK Entitas Privat
  • 22. RINGKASAN PERUBAHAN 22 BAB JUDUL PENJELASAN PERUBAHAN 1 Entitas Privat • Penggunaan istilah EP • Pengaturan penggunaan SAK EP dalam laporan konsolidasian 2 Konsep dan Prinsip Pervasive • biaya tambahan dan upaya tambahan melebihi manfaat yang diterima pengguna laporan keuangan (undue cost or effort), pertimbangan dalam pengakuan dan pengukuran 3,4,5 ,6,7, 8 Penyajian Laporan Keuangan Laporan Posisi Keuangan; Laporan Penghasilan Komprehensif dan Laporan Laba Rugi; Laporan Perubahan Ekuitas dan Laporan Laba rugi dan Saldo Laba; Laporan Arus Kas; Catatan atas Laporan Keuangan • Nama laporan keuangan: Laporan Posisi Keuangan • Laporan Penghasilan Komprehensif dan Laporan Laba rugi • Jika ada komponen penghasilan komprehensif lain (other comprehensive income) OCI) dilaporkan • Dilaporkan setelah laba rugi periode berjalan • OCI dipisahkan menjadi dipindahkan ke labar rugi jika teralisasi dan tidak tidak dipindahkan • Pilihan metode langsung atau tidak langsung untuk laporan arus kas dari kegiatan operasi. 9 Konsolidasi dan Laporan Tersendiri • Entitas yang dikendalikan harus dikonsolidasi • Pengecualian untuk entitas dikendalikan yang intensinya akan dijual dalam satu tahun ke depan. Jika tidak jadi dijual harus dikonsolidasi sejak tanggal akuisisi. • Pengaturan laporan keuangan tersendiri sebagai informasi tambahan. Investasi dapat menggunakan metode biaya perolehan dikurangi penurunan nilai, ekuitas atau nilai wajar. • Laporan keuangan kombinasian menggabungkan entitas sepengendali. 10 Kebijan Akuntansi dan Estimasi Kesalahan • Jika tidak dapat dengan mudah ditentukan dianggap perubahan estimasi 11 Instrumen Keuangan Dasar • Opsi pengakuan dan pengukuran Bab 11 atau PSAK 239 dengan pengungkapan sesuai Bab 11 • Klasifikasi: biaya perolehan diamortisasi, biaya perolehan dikurangi penurunan nilai, nilai wajar mll laba rugi • Kapitalisasi biaya transaksi dan provisi menjadi bagian dari kredit • Perhitungan bunga dengan bunga efektif (provisi & biaya transaksi tidak diamortisasi garis lurus; penggunaan suku bunga flat harus dihitung ulang dengan bunga efektif. • Penurunan nilai menggunakan pendekatan bukti obyektif 12 Isu terkait Instrumen Keuangan Lain • Surat berharga selain instrumen keuangan dasar menggunakan nilai wajar jika informasi nilai wajar tersedia, jika tidak menggunakan nilai wajar menggunakna biaya perolehan dikurangi penurunan nilai. • Osi pengakuan dan pengukuran dengan Bab 12 atau PSAK 239,
  • 23. RINGKASAN PERUBAHAN 23 BAB JUDUL PENJELASAN PERUBAHAN 13 Persediaan • Pengecualian untuk aset biologis • Pengukuran untuk produk agrikultur sebesar nilai wajat dikurangi dengan biaya penjualan 14 Investasi pada Entitas Asosiasi • Investasi pada perusahaan asosiasi menggunakan salah satu dari metode berikut: biaya, ekuitas atau nilai wajar. Investasi yang tersedia harga kuotasinya menggunakan nilai wajar. 15 Investasi pada Ventura Bersama • Untuk pegnendalian bersama operasi atau aset pengakuan sebesar aset dan liabilitas, pendapatan dan beban yang menjadi hak / kewajiban masing-masing pihak. • Ventura versama, pengendalian bersama entitas menggunakan metode ekuitas. 16 Properti Investasi • Pengukuran setelah pengakuan awal dapat menggunakan nilai wajar (undue cost or effort), dengan selisih nilai wajar diakui dalam laba rugi. 17 Aset Tetap • Pilihan model revaluasi atau model cost. Selisih nilai wajar - OCI 18 Aset tak berwujud selain Goodwill • Amortisasi tidak dapat ditetapkan, umur berdasarkan estimasi terbaik tidak melebihi 10 tahun. • ATB yang dihasilan internal dari penelitian dan pengembangan diakui sebagai beban, kecuali bagian dari perolehan aset lain 19 Kombinasi Bisnis dan Goodwill • Kombinasi bisnis - menggunakan nilai wajar pada tanggal akuisisi, biaya akuisisi dikapitalisasi • Goodwill diukur sebesr nilai perolehan dikurangi akumulasi amortisasi dan penurunan nilai. • Amortisasi goodwill tidak melebihi 10 tahun 20 Sewa • Menggunakan pendekatan principles based (manfaat dan risiko berpindah) menggantikan rule based • Secara konsep seperti dalam PSAK 30 Sewa 21 Provisi dan Kontijensi • Pedoman pengukuran seperti dalam PSAK 57: kerugian masa depan, kontrak merugi, restrukturisasi, garansi, pengembalian dana, perkara pengadilan, dll 22 Liabilitas dan Ekuitas • Definisi ekuitas dan liabilitas • Ekuitas telah diterbitkan belum diterima kas / sumber dayanya - disajikan netto, sudah dipesan belum diterbitkan - bukan ekuitas, telah diterima kasnya belum diterbitkan - ekuitas. 23 Pendapatan • Secara substansi seperti PSAK 23 • Tambahan contoh pengakuan pendapatan
  • 24. RINGKASAN PERUBAHAN 24 BAB JUDUL PENJELASAN PERUBAHAN 24 Hibah pemerintah • Hibah pemerintah: diakui sebagai pendapatan saat manfaat ekonomi diterima. 25 Biaya Pinjaman • Tidak boleh dikapitalisasi, diakui sebagai beban bunga 26 Pembayaran berbasis saham • Imbalan berbasis saham akan diklasifikasikan sebagai ekuitas atau liabilitas sesuai substansinya 27 Penurunan Nilai Aset • Penurunan nilai persediaan: nilai tercatat - (harga jual - biaya menjual / menyelesaikan) • Penurunan nilai = nilai tercatat dikurangi nilai terpulihkan. 28 Imbalan Kerja • Penyajian keuntungan kerugian aktuaria sebagai penghasilan komprehensif lain atas imbalan pasti bukan sekedar dilaporkan di ekuitas. 29 Pajak penghasilan • Menggunakan pendekatan pajak tangguhan: beban pajak: pajak kini dan pajak tangguhan 30 Penjabaran Valuta Asing • LK disusun dengan menggunakan mata uang fungsional • Transaksi dengan menggunakan menggunakan mata uang asing dinyatakan dalam mata uang fungsional • Penjabaran saldo monetary item ke dalam mata uang fungsional menggunakan kurs tanggal pelaporan 31 Hiperinflasi • LK disesuaikan dengan tingkat inflasi jika terdapat inflasi yang signifikan (100% dalam 3 tahun) 32 Peristiwa setelah akhir Periode Pelaporan • Menggunakan pendekatan principles based (manfaat dan risiko berpindah) menggantikan rule based • Secara konsep seperti dalam PSAK 30 Sewa 33 Pengungkapan Pihak Berelasi • Istilah baru pihak berelasi bukan hubungan istimewa 34 Aktivitas khusus • Agrikultur: aset biologis diakui sebesar nilai wajar pada tanggal perolehan atau pelaporan. Produk agrikultur diakui sebesar nilai wajar saat panen dikurangi biaya penjualan. Jika nilai wajar tidak dapat diperoleh (undue cost or effort) menggunakan harga perolehan. • Evaluasi dan eksplorasi sumber daya mineral: biaya E & E akan dikapitalisasi jika belum dapat ditentukan cadangan terbukti, dilakukan pengajuan penurunan nilai ketika masuk ke fase pengembangan atau saat tidak ditemukan cadangan. • Perjanjian konsesi jasa: operator akan mengakui aset keuangan atau aset takberwujud tergantung dari kontrak konsesi tersebut. 35 Ketentuan transisi • Pengaturan penerapan pertama kali SAK EP • Secara umum menggunakan pendekatan retroaktif dengan beberapa pengecualian.
  • 26. Entitas Privat dan Akuntabilitas Publik 26 1 • Entitas privat adalah entitas yang: • Tidak memiliki akuntabilitas publik signifikan; dan • Menerbitkan laporan keuangan untuk tujuan umum bagi pengguna eksternal • Memiliki akuntabilitas publik jika: • Instrumen utang atau ekuitasnya diperdagangnkan di pasar publik atau entitas sedang dalam proses menerbitkan instrumen tersebut (bursa domestik, asing, over the counter, pasar lokal dan regional) • Entitas menguasai aset dalam kapasitas fidusia bagi suatu kelompok pihak luar yang beragam sebagai usaha utamanya (bank, union kredit (koperasi simpan pinjam), asuransi, broker/diler sekuritas, reksa dana dan bank investasi). • Entitas yang memiliki akuntabilitas publik dapat menggunakan SAK EP jika otoritas berwenang membuat regulasi mengizinkan penggunaan SAK EP. Contoh: regulasi BI, BPR menggunakan SAK ETAP.
  • 27. ENTITAS PRIVAT 27 1 • Entitas anak yang entitas induknya menggunakan SAK atau merupakan bagian dari kelompok konsolidasian yang menggunakan SAK, tidak dilarang menggunakan SAK EP untuk laporan keuangan tersendirinya jika entitas anak tersebut memenuhi persyaratan dalam par 1.2 dan 1.5a. • Jika LK dideskripsikan patuh pada SAK EP, harus memenuhi seluruh ketentuan dalam SAK EP. • PT. Kamboja perusahaan yang memiliki akuntabilitas publik. PT. Kenanga anak perusahaan PT. Kamboja namun tidak memiliki akuntabilitas publik. • Saat PT. Kenanga Menyusun laporan keuangan tersendiri, dapat menggunakan SAK EP. • PT. Kamboja Menyusun LK konsolidasian dengan menggunakan PSAK. LK Kenanga saat dikonsolidasikan disesuaikan dengan PSAK. • PT. Lawu perusahaan yang tidak memiliki akuntabilitas publik. PT. Merbabu anak perusahaan PT. Lawu namun memiliki akuntabilitas publik. • Saat PT. Merbabu menyusun LK menggunakan PSAK karena memiliki akuntabilitas publik. • PT. Lawu menyusun LK konsolidasian harus menggunakan PSAK, karena LK PT. Merbabu harus disusun menggunakan PSAK. Saat dikonsolidasikan PT. Merbabu Lknya tidak boleh disesuaikan dengan SAKEP
  • 29. KONSEP DAN PRINSIP PERVASIF (1) KERANGKA KONSEPTUAL 29 2 Tujuan laporan keuangan: • menyediakan informasi posisi keuangan, kinerja dan arus kas entitas yang bermanfaat dalam pengambilan keputusan ekonomik sejumlah besar pengguna. • menunjukkan hasil dari penatagunaan oleh manajemen (stewardship of management) - akuntabilitas manajemen (accountability of management) atas sumber daya yang dipercayakan kepadanya Karakteristik kualitatif • Keterpahaman • Relevansi • Materialitas • Keandalan • Substansi mengungguli bentuk • Prudensi • Kelengkapan • Keterbandingan • Ketepatwaktuan • Keseimbangan antara manfaat dan biaya • Biaya atau usaha yang berlebihan (undue cost or effort)
  • 30. KONSEP DAN PRINSIP PERVASIF (2) KERANGKA KONSEPTUAL 30 2 Biaya atau usaha berlebihan • biaya tambahan dan upaya tambahan melebihi manfaat yang diterima pengguna laporan keuangan (undue cost or effort) • Pengecualian atas biaya dan upaya berlebihan diatur dalam beberapa pengaturan tertentu dalam standar dan tidak dapat digunakan untuk pengaturan yang lain. • Penerapan biaya atau usaha berlebihan bergantung pada kondisi spesifik entitas dan pertimbangan manajemen dari penerapan persyaratan tersebut • Penilaian biaya atau usaha berlebihan dilakukan pada pengakuan awal • Jika pengecualian atas biaya berlebihan diterapkan, entitas mengungkapkan fakta tersebut.
  • 31. KONSEP DAN PRINSIP PERVASIF (3) KERANGKA KONSEPTUAL 31 2 Posisi keuangan • Aset  sumber daya yang dikendalikan oleh entitas sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan manfaat ekonomik masa depan diharapkan mengalir ke entitas • Liabilitas (kewajiban legal dan konstruktif)  kewajiban kini entitas yang timbul dari peristiwa masa lalu, yang penyelesaiannya diharapkan mengakibatkan arus keluar dari sumber daya entitas yang mengandung manfaat ekonomik • Ekuitas (modal, saldo laba/rugi, saldo penghasilan/beban komprehensif lain  hak residual atas aset entitas setelah dikurangi liabilitas Kinerja • Penghasilan – pendapatan dan keuntungan • Beban – beban dan kerugian • Total penghasilan komprehensif dan laba rugi
  • 32. KONSEP DAN PRINSIP PERVASIF (4) KERANGKA KONSEPTUAL 32 2 Pengakuan • Pengakuan jika memenuhi definisi dan memenuhi kriteria: • manfaat ekonomi akan mengalir dari atau ke luar entitas dan • dapat diukur dengan andal. Pengukuran • Dua dasar pengukuran biaya historis dan nilai wajar Prinsip pengakuan dan pengukuran pervasif • Persyaratan pengakuan dan pengukuran mengikuti konsep pervasive dalam SAK • Jika tidak ada pengaturan spesifik menggunakan pedoman 10.4 dan hirarki 10.5. • Hirarki pertama pengaturan khusus dalam SAK, hirarki kedua ketentuan dalam bab konsep pervasif Dasar akrual • Menggunakan dasar akrual: pengakuan saat terjadinya. Kecuali arus kas
  • 33. KONSEP DAN PRINSIP PERVASIF (5) Pengakuan dalam LK 33 2 Aset • Manfaat ekonomi mengalir dan biaya diukur dengan andal • Aset kontijensi tidak diakui, kecuali jika manfaat ekonomi hampir pasti  dapat diakui Liabilitas • Ketika memiliki kewajiban, kemungkinan besar akan mengalihkan sumber daya, pengukuran dapat diandalkan. Liabilitas kontijensi tidak diakui kecuali dalam kombinasi bisnis
  • 34. KONSEP DAN PRINSIP PERVASIF (6) Pengukuran 34 2 Pengukuran awal pada biaya historis, kecuali mensyaratkan pengakuan awal dengan dasar lain seperti nilai wajar. Pengukuran selanjutnya: • Instrumen keuangan: • Biaya perolehan diamortisasi: asset dan liabilitas keuangan dasar • Nilai wajar melalui laba rugi: saham di bursa efek dengan nilai wajar andal (tanpa upaya) • Nilai wajar melalui laba rugi: asset dan liabilitas keuangan non dasar • Aset non keuangan • Biaya historis (NRV, recoverable amount) • Nilai wajar: investasi pada entitas asosiasi dan ventura bersama, property investasi, aset biologis, produk agrikultur dan asset tetap.
  • 35. KONSEP DAN PRINSIP PERVASIF (7) Saling hapus 35 2 Saling hapus: • Tidak boleh saling hapus kecuali disyaratkan • Pengukuran asset seccara neto dengan penilaian penyisihan bukan saling hapus. • Jika aktivitas normal tidak terkait dengan pembelian dan penjualan asset, maka entitas melaporkan keuntungan dan kerugian pelepasan asset dengan cara mengurangi hasil dari pelepasan dengan jumlah tercatat.
  • 37. PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN (1) 37 3 • Manajemen entitas bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian laporan keuangan entitas. Tanggung jawab laporan keuangan • Laporan keuangan menyajikan secara wajar posisi keuangan, kinerja keuangan dan arus kas entitas • Merepresentasikan dampak transaksi sesuai pengakuan dalam konsep pervasive dan penerapan standar Penyajian wajar • Pertanyataan secara eksplisit kepatuhan dalam catatan atas laporan keuangan. Kepatuhan terhadap SAKEP • Penilaian atas kemampuan entitas melanjutkan kelangsungan usaha, tidak bermaksud melikuidasi Kelangsungan Usaha
  • 38. PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN (2) 38 3 Frekuensi Pelaporan • Entitas menyajikan laporan keuangan lengkap secara tahunan • Ketika periode pelaporan berubah harus diungkapkan Konsistesi Penyajian • Mempertahanan penyajian dan klasifikasi dari satu periode ke periode berikutnya. • Jika terjadi perubahan signifikan atas operasi penyajian dan klasifikasi dapat berubah mengikuti bab 10. Informasi Komparatif • Komparatif periode sebelumnya untuk seluruh jumlah yang disajikan pada tahun berjalan. Komparatif informasi naratif dan deskriptif jika relevan. Materialitas dan Agregasi • Menyajikan tersendiri setiap kelas item serupa yang material
  • 39. PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN (3) Komponen Laporan Keuangan 39 3 Laporan Posisi Keuangan (4) Laporan penghasilan komprehensif (satu atau dua laporan) – (5) Laporan perubahan ekuitas atau Laporan laba rugi dan saldo laba (6) Laporan arus kas (metod langsung / tidak langsung) – (7) Catatan atas laporan keuangan (8)
  • 40. PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN (4) 40 3 Identifikasi laporan keuangan • nama entitas pelapor • (laporan keuangan mencakup entitas individual atau suatu kelompok entitas; • tanggal akhir periode pelaporan dan periode yang dicakup oleh laporan keuangan; • mata uang penyajian, sesuai Bab 30 Penjabaran Valuta Asing; dan • level pembulatan Penyajian informasi yang tidak disyaratkan oleh Standar ini • Standar tidak mengatur informasi segmen, laba per saham dan laporan keuangan interim. • Entitas yang membuat pengungkapan mendeskripsikan dasar penyusunan dan penyajian informasi tersebut.
  • 42. LAPORAN POSISI KEUANGAN (1) 42 4 Penyajian minimum line item (a) kas dan setara kas; (b) piutang usaha dan piutang lainnya; (c) aset keuangan (tidak termasuk jumlah yang disajikan pada (a), (b), (j) dan (k)); (d) persediaan; (e) aset tetap; (ea) properti investasi yang dicatat pada biaya perolehan dikurangi akumulasi depresiasi dan akumulasi penurunan nilai; (f) properti investasi yang dicatat pada nilai wajar melalui laba rugi; (g) aset takberwujud; (h) aset biologis yang dicatat pada biaya perolehan dikurangi akumulasi depresiasi dan akumulasi penurunan nilai; (i) aset biologis yang dicatat pada nilai wajar melalui laba rugi; (j) investasi pada entitas asosiasi; (k) investasi pada pengendalian bersama (l) utang usaha dan utang lainnya; (m) liabilitas keuangan (tidak termasuk jumlah yang disajikan dalam (l) dan (p)); (n) liabilitas dan aset untuk pajak kini; (o) liabilitas pajak tangguhan dan aset pajak tangguhan (selalu diklasifikasikan sebagai tidak lancar); (p) provisi; (q) kepentingan nonpengendali, disajikan sebagai bagian ekuitas secara terpisah dari ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk; dan (r) ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk. Entitas menyajikan pos tambahan, judul dan subtotal dalam laporan posisi keuangan jika penyajian tersebut relevan untuk pemahaman posisi keuangan entitas
  • 43. LAPORAN POSISI KEUANGAN (2) 43 4 Pembedaan aset lancar dan non lancar serta kewajiban jangka pendek dan jangka panjang • Aset lancar jika direalisasikan, dijual, digunakan dalam siklus operasi normal entitas atau 12 bulan setelah tanggal pelaporan. • Standar tidak mengatur urutan format item dalam laporan keuangan. Pertimbangan menentukan perlunya tambahan penyajian: jumlah, sifat, likuiditas, fungsi dan waktu Informasi disajikan pada baik dalam laporan posisi keuangan atau dalam catatan atas laporan keuangan, subklasifikasi pos: • Aset tetap • Piutang usaha dan piutang lainnya • Persediaan: dikuasai untuk dijual, dalam proses, perlengkapan • Utang usaha dan utang lainnya • Provisi imbalan kerja dan provisi lainnya, • kelas ekuitas.
  • 44. LAPORAN POSISI KEUANGAN (3) 44 4 Pengungkapan kelas modal saham • Jumlah modal dasar, modal diterbitkan • Nilai nominal • Rekosiliasi jumlah saham awal dan akhir • Hak keistimewaan, pembatasan • Saham yang dimiliki oleh entitas atau entitas anak / asosiasi • Saham yang dicadangkan untuk penerbitan dengan hak opsi Entitas tanpa modal saham • Informasi yang ekuivalen terkait komponen modal Pengungkapan jika terdapat perjanjian penjualan mengikat untuk pelepasan besar atas aset atau kelompok aset • Deskripsi aset atau kelompok aset dan liabilitas • Deskripsi atas fakta dan keadaan penjualan atau rencana penjualan • Jumlah tercatat aset atau kelompok aset / liabilitas
  • 45. IMPLIKASI PENERAPAN SAK EP 45 4 Perubahan nama LK • Laporan Posisi Keuangan menggantikan nama neraca Identifikasi tambahan komponen dalam laporan keuangan • Jika entitas memiliki aset biologis, maka aset tersebut harus disajikan dalam laporan posisi keuangan 31 Desember 2024 dan 31 Desember 2025. Perubahan aset biologis selama tahun 2024 dan 2025 akan tercermin dalam laporan laba rugi dan dijelaskan dalam catatan atas laporan keuangan. • Jika terdapat aset / liabilitas pajak tangguhan juga akan diakui dan disajikan dalam laporan keuangan
  • 47. LAPORAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF DAN LABA RUGI (1) 47 5 Penyajian total penghasilan komprehensif • Satu laporan keuangan penghasilan komprehensif • Dua laporan: laporan laba rugi dan laporan penghasilan komprehensif Perlakuan penghasilan komprehensif lain • Empat jenis penghasilan komprehensif lain diakui sebagai bagian dari total penghasilan komprehensif: • Keuntungan / kerugian penjabaran laporan keuangan dari unit luar negeri • Keuntungan / kerugian aktuaria • Keuntungan / kerugian dari perubahan nilai wajar instrumen lindung nilai • Keuntungan / kerugian dari perubahan surplus revaluasi aset tetap
  • 48. LAPORAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF DAN LABA RUGI (2) 48 5 Minimum line item (a) pendapatan. (b) biaya keuangan. (c) bagian laba rugi dari investasi pada entitas asosiasi yang dicatat menggunakan metode ekuitas. (d) beban pajak tidak termasuk pajak yang dialokasikan pada item (e), (g) dan (h) (e) operasi dihentikan (f) laba rugi (jika tidak memiliki penghasilan komprehensif lain, tidak disajikan) (g) item penghasilan komprehensif lain. Dikelompokkan berdasarkan yang tidak direklasfikasi selanjutnya ke laba rugi dan yang akan direklasifikasi ke laba rugi. (h) penghasilan komprehensif lain dari entitas asosiasi dan pengendalian bersama dengan metode ekuitas (i) Total penghasilan komprehensif (jika memiliki penghasilan komprehensif lain, jika tidak memiliki cukup baris laba rugi) Laba rugi selama periode dan total penghasilan komprehesif diatribusikan pada kepentingan nonpengendali dan pemilik entitas induk.
  • 49. LAPORAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF DAN LABA RUGI (3) 49 5 Persyaratan penyajian • Koreksi kesalahan dan dampak perubahan kebijakan akuntansi disajikan sebagai penyesuaian retrospektif periode sebelumnya. • Pos luar biasa tidak boleh disajikan • Pos judul, sub total tambahan jika relevan Analisis Beban • Entitas memilih analisis berdasarkan sifat atau fungsi mana yang lebih relevan dan andal. • Analisis sifat: depresiasi, imbalan kerja • Analisis fungsi: biaya penjualan, administrasi
  • 50. IMPLIKASI PENERAPAN SAK EP 50 4 Perubahan nama LK • Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain Penghasilan komprehensif lain • Identifikasi apakah entitas memiliki penghasilan komprehensif lain (kentungan atau kerugian aktuaria; revaluasi aset tetap) • Jika memiliki saldo OCI yang ada dalam saldo ekuitas buat akun baru OCI. • Tentukan saldo 1/1/2024; nilai OCI selama 2024, saldo 31/12/2024, OCI selama 2025 dan saldo OCI 31/12/2025
  • 52. LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS (1) 52 6 Laporan perubahan ekuitas menyajikan • laba rugi entitas untuk periode pelaporan, • penghasilan komprehensif lain untuk suatu periode, • dampak perubahan kebijakan akuntansi dan • koreksi kesalahan yang diakui pada periode tersebut dan • jumlah investasi dari, dividen dan distribusi lain kepada pemilik dalam kapasitasnya sebagai pemilik selama periode tersebut Perubahan ekuitas menjelaskan • Total penghasilan komprehensif atribusi kepada pemilik entitas induk dan kepentingan non pengendali • Komponen ekuitas, dampak dari penerapan dan penyajian retrospektif • Setiap komponen ekuitas rekonsiliasi jumlah tercatat awal dan akhir, serta perubahan dari laba rugi, penghasilan komprehensif lain, dividen, saham treasuri.
  • 53. LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS (2) 53 6 Laporan Laba Rugi dan Saldo Laba sebagai pengganti Laporaan Penghasilan Komprehensif dan Laporan perubahan ekuitas, jika perubahan ekutas pada periode tersebut timbul dari: • laba rugi • pembayaran dividen • Koreksi kesalahan periode sebelumnya dan perubahan kebijakan akuntansi Informasi yang disajikan: • (a) saldo laba pada awal periode pelaporan; • (b) dividen yang diumumkan dan dibayarkan atau terutang selama periode; • (c) penyajian kembali saldo laba untuk koreksi kesalahan periode sebelumnya; • (d) penyajian kembali saldo laba untuk perubahan kebijakan akuntansi; dan • (e) saldo laba pada akhir periode pelaporan
  • 55. LAPORAN ARUS KAS (1) 55 7 Mengatur Informasi yang disajikan dalam laporan kas: • Laporan arus kas menyediakan informasi mengenai perubahan kas dan setara kas entitas untuk periode pelaporan • Menunjukkan secara terpisah perubahan dari aktivitas operasi, aktivitas investasi dan aktivitas pendanaan. Setara kas • Adalah investasi jangka pendek dan sangat likuid yang segera dapat dikonversi menjadi kas dalam jumlah yagn dapat ditentukan dan memiliki risiko perubahan nilai tidak signifikan. • Dimiliki untuk memenuhi komitmen kas jangka pendek, bukan untuk investasi. • Memenuhi syarat: • segera jatuh tempo dalam waktu, sebagai contoh, tiga bulan atau kurang • Cerukan (bank overdraft) pada umumnya dianggap sebagai aktivitas pendanaan serupa dengan pinjaman. Kecuali jika cerukan dapat dibayar kembali sewaktu-waktu berdasarkan permintaan dan merupakan bagian tak terpisahkan dari pengelolaan kas, maka cerukan termsauk komponen kas dan setara kas
  • 56. LAPORAN ARUS KAS (2) 56 7 Arus kas operasi: aktivitas utama penghasil pendapatan entitas • Penerimaan kas dari penjualan barang, penyediaan jasa, royalty, fee, komisi dan pendapatan lainnya. • Pembayaran kas ke pemasok barang dan jasa, ke dan atas nama karyawan, pajak penghasilan, investasi, pinjaman untuk tujuan diperdagangnkan. Arus kas aktivitas investasi: perolehan dan pelepasan aset jangka panjang dan investasi lain • Pembayaran kas untuk perolehan aset tetap, aset takberwujud, perolehan instrument ekuitas, kepentingan dalam ventura Bersama, kontrak future, forward, opsi swab kecuali kontrak tersebut untuk diperdagangkan. • Penerimaan kas dari penjualan aset tetap, aset tak berwujud, aset jangka Panjang lain, pelunasan pinjaman. Arus kas dari aktivitas pendanaan: perubahan ekuitas dan pinjaman entitas. • Penerimaan kas dari penerbitan saham, penerbitan surat utang, pinjaman, obligasi, pinjaman jangka pendek dan Panjang. • Pembayaran kas kepada pemilik, penyewa atas sewa pembiayaan, pelunasan pinjaman.
  • 57. LAPORAN ARUS KAS (3) 57 7 Pelaporan arus kas aktivitas operasi • Metode tidak langsung  laba rugi disesuaikan dengan: • item non kas depresiasi, provisi, pajak tangguhan, pendapatan dan beban akrual. • Item lain yang dampak kasnya berkaitan dengan investasi dan pendanaan. • Metode langsung  informasi penerimaan kas bruto dan pembayaran kas bruto yang diperoleh dari: • Catatan atas laporan keuangan • Penyesuaian pendapatan, beban dalam laporan penghasilan komprehensif dengan perubahan persediaan, piutang, utang, item non kas, kas dari aktivitas investasi dan pendanaan.
  • 58. LAPORAN ARUS KAS (4) 58 7 Arus valuta asing  dinyatakan dalam mata uang fungsional • Keuntungan dan kerugian yang muncul bukan arus kas, merekonsiliasikan kas / setara pada awal dan akhir periode Bunga dan dividen • Disajikan secara terpisah • Disajikan secara konsisten sebagai aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Pajak penghasilan • Disajikan secara terpisah dan diklasfikan sebagai arus kas aktivitas operasi kecuali pajak tersebut dapat diidentifikasikan dengan aktivitas investasi dan pendanaan. Transaksi no kas terkait dengan investasi dan pendanaan diungkapkan. Komponen kas dan setara kas: rekonsilisasi jumlah dalam laporan arus kas dengan laporan posisi keuangan. Pengungkapan lain – saldo kas yagn tidak tersedia untuk digunakan disertai pendapat manajemen.
  • 60. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (1) 60 8 Catatan atas LK • menyajikan informasi tentang dasar penyusunan laporan keuangan dan kebijakan akuntansi spesifik yang digunakan • Mengungkapkan informasi yang disyaratkan oleh Standar dan tidak disajikan di bagian manapun LK • Menyediakan informasi yang tidak disajikan di bagian manapun dalam LK tetapi informasi tersebut relevan untuk pemahaman LK Urutan penyajian catatan atas laporan keuangan • pernyataan bahwa laporan keuangan telah disusun sesuai dengan SAK Entitas Privat • ringkasan kebijakan akuntansi signifikan yang diterapkan; • Informasi pendukung untuk tiem yang disajikan dalam LK dalam urutan setiap laporan dan pos disajikan • Pengungkapan lain
  • 61. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (2) 61 8 • dasar pengukuran yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan; dan • kebijakan akuntansi lain yang digunakan, yang relevan untuk pemahaman laporan keuangan. Pengungkapan kebijakan akuntansi • Pertimbangan selian estimasi yang dibuat manajemen dalam penerapan kebijakan akuntansi yang berdampak signifikan atas jumlah yang diakui dalam laporan keuangan. Informasi tentang pertimbangan • Asumsi utama berkaitan masa depan • Sumber utam lain tentang ketidakpastian estima pada tanggal peraporan, yang memiliki risiko siginikan yang mengakibatkan penyesuaian material pada jumlah tercatat aset dan liabilitas dalam pelaporan berikutnya. • Rincian sifat, jumlah pada akhir periode pelaporan atas aset dan liabilitas Sumber ketidapastian estimasi
  • 63. LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (1) 63 9 Ruang lingkup • Kriteria entitas menyusun konsolidasi dan ketentuan dalam penyusunan laporan keuangan tersebut sesuai dengan standar. • laporan keuangan tersendiri sebagai informasi tambahan dan • laporan keuangan kombinasian jika laporan disusun sesuai dengan standar ini Persyaratan induk menyajikan laporan keuangan konsolidasi • Laporan konsolidasi meliputi seluruh anak entitas induk • Entitas anak tidak dikonsolidasi jika entitas anak diperoleh dan dimiliki dengan intensi dijual atau dilepaskan dalam jangka waktu satu tahun  entitas anak disajikan sesuai persyaratan dalam instrumen keuangan dasar • Jika dikecualikan dari konsolidasi karena akan dijual, namun tidak dilepas sehingga masih memiliki pengendalian: • Entitas induk mengonsolidasi entitas anak dan menyajian kembali periode sebelumnya • Jika terjadi karena keterlambatan penjualan, tetap menyajian sebagai instrumen keuangan.
  • 64. PENGENDALIAN 64 9 Entitas anak adalah entitas yang dikendalikan oleh induk • Pengendalian jika entitas induk memiliki secara langsung atau tidak langsung lebih dari setengah kekuasaan atas suara entitas. • Kepemilikan setengah atau kurang memiliki pengendalian jika: • kekuasaan yang melebihi setengah hak suara sesuai perjanjian dengan investor lain; • kekuasaan untuk mengatur kebijakan keuangan dan kebijakan operasi entitas berdasarkan anggaran dasar atau perjanjian, • kekuasaan untuk menunjuk atau mengganti sebagian besar anggota dewan direksi dan dewan komisaris atau organ pengatur setara dan mengendalikan entitas melalui dewan direksi dan dewan komisaris atau organ tersebut; atau • kekuasaan untuk memberikan suara mayoritas dalam pertemuan dewan direksi dan dewan komisaris atau organ pengatur setara dan mengendalikan entitas melalui dewan direksi dan dewan komisaris atau organ tersebut • Pengendalian dapat diperoleh dengan memiliki opsi atau instrument yang dikonversi menjadi saham. Tidak dikecualikan dari konsolidasi karena: • investor organisasi modal ventura • aktivitas bisnis tidak serupa • entitas anak beroperasi pada jurisdiksi yang membatasi pengalihan kas atau aset lain di luar yurisdiksi.
  • 65. ENTITAS BERTUJUAN KHUSUS 65 9 Entitas Bertujuan Khusus (EBK) • diciptakan untuk mencapai tujuan khusus (contoh: mengelola sewa, aktivitas penelitian dan pengembangan atau melakukan sekuritisasi aset keuangan). • Dapat berbentuk perusahaan, unit perwalian, persekutuan atau entitas tidak berbadan hukum. • Diciptakan dengan perjanjian legal yang memaksakan persyaratan ketat atas operasinya . Laporan keuangan konsolidasian mencakup EBK yang dikendalikan oleh entitas, dengan indikasi: • Aktivitas EBK dilakukan untuk kepentingan entitas sesuai dengan kebutuhan bisnis spesifiknya; • Entitas memiliki kekuasaan tertinggi untuk pengambilan keputusan atas aktivitas EBK, walaupun jika keputusan harian telah didelegasikan; • Entitas memiliki hak untuk memperoleh sebagian besar manfaat EBK dan karena itu dapat terekspos risiko yang terkait dengan aktivitas EBK; atau • Entitas mempertahankan sebagian besar risiko residual atau risiko kepemilikan EBK atau asetnya. • EBK tidak dapat diterapkan pada program imbalan pascakerja atau program imbalan kerja jangka panjang lain yang diatur dalam Bab 28 Imbalan Kerja
  • 66. PROSEDUR KONSOLIDASI Menggabungkan laporan keuangan entitas induk dan entitas anaknya baris demi baris dengan menjumlahkan item sejenis dari aset, liabilitas, ekuitas, penghasilan, dan beban. Mengeliminasi jumlah tercatat investasi entitas induk pada setiap entitas anak dan bagian ekuitas entitas induk pada setiap entitas anak. Mengukur dan menyajikan kepentingan nonpengendali dalam laba rugi entitas anak yang dikonsolidasikan selama periode pelaporan secara tersendiri dari kepentingan pemilik entitas induk. Mengukur dan menyajikan kepentingan nonpengendali dalam aset neto entitas anak yang dikonsolidasikan secara tersendiri dari ekuitas pemegang saham entitas induk. Kepentingan nonpengendali dalam aset neto terdiri dari: • jumlah kepentingan nonpengendali pada tanggal awal kombinasi, dihitung berdasarkan Bab 19 Kombinasi Bisnis dan Goodwill; dan • bagian kepentingan nonpengendali dari perubahan ekuitas sejak tanggal kombinasi. Bagian laba rugi dan perubahan ekuitas yang dialokasikan kepada pemilik entitas induk dan kepentingan nonpengendali ditentukan berdasarkan bagian kepemilikan saat ini. Tidak merefleksikan kemungkinan eksekusi atau konversi atas opsi atau instrumen yang dapat dikonversi.
  • 67. Prosedur Konsolidasi Hal yang perlu diperhatikan dalam prosedur konsolidasi Saldo dan Transaksi Intrakelompok Tanggal Pelaporan yang Seragam Kebijakan Akuntansi yang Seragam Akuisisi dan Pelepasan Entitas Anak Kepentingan Nonpengendali dalam Entitas Anak
  • 68. Saldo dan Transaksi Intrakelompok Saldo dan Transaksi Intrakelompok Penghasilan Beban Dividen Dieliminiasi secara keseluruhan • Laba rugi yang dihasilkan dari transaksi intrakelompok yang diakui dalam aset, seperti persediaan dan aset tetap, dieliminasi seluruhnya. • Kerugian intrakelompok mengindikasikan suatu penurunan nilai yang mensyaratkan pengakuan dalam laporan keuangan konsolidasian (Bab 27 Penurunan Nilai Aset). • Bab 29 Pajak Penghasilan diterapkan untuk perbedaan temporer yang timbul dari eliminasi laba rugi yang dihasilkan dari transaksi intrakelompok. 9 68
  • 69. Tanggal Pelaporan yang Seragam • Laporan keuangan entitas induk dan entitas anak yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian disusun pada tanggal laporan yang sama kecuali tidak praktis untuk dilakukan. • Jika tidak praktis untuk menyiapkan laporan keuangan entitas anak pada tanggal laporan yang sama dengan entitas induk, entitas induk mengonsolidasikan informasi keuangan entitas anak dengan menggunakan laporan keuangan terbaru entitas anak yang disesuaikan untuk dampak transaksi atau peristiwa signifikan yang terjadi antara tanggal LK entitas anak sampai tanggal LK konsolidasian. 9 69
  • 70. Kebijakan Akuntansi yang Seragam • Laporan keuangan konsolidasian disusun dengan menggunakan kebijakan akuntansi yang seragam untuk transaksi, peristiwa dan kondisi lain yang sejenis dalam keadaan serupa. • Jika anggota kelompok menggunakan kebijakan akuntansi yang berbeda dengan yang diadopsi dalam laporan keuangan konsolidasian untuk transaksi dan peristiwa yang sejenis dalam keadaan serupa, maka penyesuaian yang tepat dilakukan atas laporan keuangannya dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian. 9 70
  • 71. Akuisisi dan Pelepasan Entitas Anak • Penghasilan dan beban entitas anak dimasukkan dalam laporan keuangan konsolidasian sejak tanggal akuisisi hingga tanggal entitas induk berhenti mengendalikan entitas anak. • Ketika entitas induk berhenti mengendalikan entitas anak, perbedaan antara hasil dari pelepasan entitas anak dan jumlah tercatat pada tanggal hilangnya pengendalian, diakui dalam laba rugi pada laporan penghasilan komprehensif konsolidasian (atau laporan laba rugi, jika disajikan) sebagai keuntungan atau kerugian dari pelepasan entitas anak. • Jumlah kumulatif selisih kurs yang terkait entitas anak di luar negeri yang diakui dalam penghasilan komprehensif lain sesuai dengan Bab 30 Penjabaran Valuta Asing tidak direklasifikasi ke laba rugi pada saat pelepasan entitas anak. • Jika suatu entitas berhenti menjadi entitas anak tetapi investor (sebelumnya entitas induk) tetap memiliki investasi pada entitas anak tersebut, investasi tersebut dicatat sebagai aset keuangan sesuai dengan Bab 11 atau Bab 12 Isu Terkait Instrumen Keuangan Lain sejak tanggal entitas berhenti menjadi entitas anak, • Jika menjadi entitas asosiasi Bab 14 Investasi Pada Entitas Asosiasi diterapkan atau menjadi entitas pengendalian bersama entitas Bab 15 Investasi Pada Ventura Bersama diterapkan. • Jumlah tercatat investasi pada tanggal entitas berhenti menjadi entitas anak merupakan biaya pada pengukuran awal aset keuangan. 9 71
  • 72. Kepentingan Nonpengendali dalam Entitas Anak • Entitas menyajikan kepentingan nonpengendali dalam laporan posisi keuangan konsolidasian dalam ekuitas, secara terpisah dari ekuitas pemilik entitas induk. • Entitas mengungkapkan kepentingan nonpengendali dalam laba rugi kelompok secara terpisah dalam laporan penghasilan komprehensif • Laba rugi dan setiap komponen penghasilan komprehensif lain diatribusikan kepada pemilik entitas induk dan kepentingan nonpengendali. • Total penghasilan komprehensif diatribusikan kepada pemilik entitas induk dan kepada kepentingan nonpengendali bahkan jika hal ini mengakibatkan kepentingan nonpengendali memiliki saldo defisit. 9 72
  • 73. Pengungkapan dalam Laporan Keuangan Konsolidasian Fakta bahwa laporan merupakan laporan keuangan konsolidasian; Dasar untuk menyimpulkan bahwa pengendalian ada ketika entitas induk tidak memiliki (secara langsung atau tidak langsung melalui entitas anak) lebih dari setengah hak suara; Perbedaan tanggal laporan keuangan entitas induk dan entitas anak yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian; dan Sifat dan cakupan pembatasan yang signifikan terhadap kemampuan entitas anak untuk mengalihkan dana kepada entitas induk dalam bentuk dividen kas atau untuk melunasi pinjaman (sebagai contoh akibat dari pengaturan pinjaman atau persyaratan regulator). Entitas induk mengungkapkan jumlah tercatat investasi dalam entitas anak yang tidak dikonsolidasikan pada tanggal pelaporan, secara total, baik dalam laporan posisi keuangan atau dalam catatan atas laporan keuangan. 9 73
  • 74. Laporan Keuangan Tersendiri • Penyajian Laporan keuangan tersendiri  merupakan laporan keuangan yang disajikan oleh entitas sebagai tambahan dari laporan keuangan konsolidasian yang disusun oleh entitas induk; • Pemilihan Kebijakan Akuntansi  Entitas mengadopsi kebijakan akuntansi untuk investasi dalam entitas anak, entitas asosiasi dan pengendalian bersama entitas dalam laporan keuangan tersendiri, dengan memilih salah satu dari: • pada biaya perolehan dikurangi penurunan nilai; • pada nilai wajar dengan perubahan dalam nilai wajar yang diakui dalam laba rugi; atau • menggunakan metode ekuitas 9 74
  • 75. Pengungkapan dalam Laporan Keuangan Tersendiri Ketika entitas induk menyusun laporan keuangan tersendiri, maka laporan keuangan tersendiri tersebut mengungkapkan: Bahwa laporan tersebut merupakan laporan keuangan tersendiri yang merupakan informasi tambahan dalam laporan keuangan konsolidasian; dan deskripsi metode yang digunakan untuk mencatat investasi dalam entitas anak, pengendalian bersama entitas dan entitas asosisasi, 9
  • 76. Laporan Keuangan Kombinasian • Laporan keuangan kombinasian merupakan suatu laporan keuangan lengkap dari dua atau lebih entitas sepengendali • Jika investor menyusun LK kombinasian dan mendeskripsikan kepatuhan terhadap SAK Entitas Privat, laporan tersebut harus memenuhi seluruh persyaratan sebagai berikut: Transaksi dan saldo antar entitas dieliminasi Laba atau rugi yang dihasilkan dari transaksi antar entitas yang diakui dalam aset seperti persediaan dan aset tetap dieliminasi Laporan keuangan entitas yang tercakup dalam laporan keuangan kombinasian disusun per tanggal laporan yang sama kecuali hal tersebut tidak praktis untuk dilakukan Kebijakan akuntansi yang seragam diikuti untuk transaksi dan peristiwa lain yang sejenis dalam keadaan serupa. 9 76
  • 77. Pengungkapan Laporan Keuangan Kombinasian Laporan keuangan kombinasian mengungkapkan hal berikut fakta bahwa laporan keuangan merupakan laporan keuangan kombinasian; alasan mengapa laporan keuangan kombinasian disusun; dasar untuk menentukan entitas yang termasuk dalam laporan keuangan kombinasian; dasar penyusunan laporan keuangan kombinasian; dan pengungkapan pihak berelasi yang disyaratkan pada Bab 33 Pengungkapan Pihak Berelasi. 1. 2. 3. 4. 5. 9
  • 79. • Kebijakan akuntnsi merupakan prinsip, dasar, konvensi, peraturan dan praktik tertentu yang diterapkan dalam penyusunan dan penyajian LK • Hirarki kebijakan akuntansi • Jika standar mengatur spesifik mengatur transaksi, peraturan dan kondisi lainnya  entitas menerapkan standar tersebut • Jika tidak ada pengaturan spesifik, manajemen menggunakan pertimbangan dalam mengembangkan dan menerapkan kebijakan akuntansi yang menghasilkan informasi yang relevan dan andal. • Mempertimbangkan keterterapan sumber berikut: • Persyaratan dan pedoman dalam SAKEP yang serupa; • Konsep dan prinsip pervasif • Dalam membuat pertimbangan manajemen mempertimbangkan persyaratan dan pedoman dalam SAK yang berhubungan dengan masalah serupa • Entitas memilih dan menerapkan kebijakan akuntansi secara konsisten untuk transaksi, peristiwa dan kondisi lain yang serupa. Kebijakan Akuntansi 10 79
  • 80. Perubahan Kebijakan Akuntansi • Entitas mengubah kebijakan akuntansi hanya jika perubahan tersebut • Disyaratkan dalam standar • Menghasilkan informasi yang lebih andal dan relevan. • Perubahan kebijakan akuntansi dilakukan: • Untuk perubahan kebijakan akuntansi karena perubahan standar, mengikuti ketentuan transisi, jika ada • Untuk perubahan lain, perubahan kebijakan diterapkan secara retrospektif, kecuali tidak praktis • Penerapan retrospektif adalah penerapan kebijakan akuntansi baru pada informasi komparatif untuk periode sebelumnya hingga tanggal paling awal, sepanjang praktis, seolah kebijakan akuntansi tersebut telah diterapkan. • Ketika tidak praktis, penerapan dilakukan pada periode paling awal di mana penerapan retrospektif adalah praktis, yang mungkin merupakan periode berjalan. • Pengungkapan atas perubahan kebijakan akuntansi: sifat perubahan, jumlah penyesuaian. 80 10
  • 81. Perubahan Estimasi Akuntansi • Perubahan Estimasi akuntansi merupakan penyesuaian jumlah tercatat aset atau liabilitas atau konsumsi periodik suatu aset yang dihasilkan dari penilaian status kini atas, perkiraan manfaat dan kewajiban masa depan. • Ketika sulit untuk membedakan perubahan kebijakan akuntansi dari perubahan estimasi akuntansi, perubahan tersebut diperlakukan sebagai perubahan estimasi akuntansi. • Dampak perubahan estimasi akuntansi, diakui secara prospektif dalam laporan laba rugi pada: • Periode perubahan, jika dampak perubahan hanya pada periode itu; atau • Periode perubahan dan periode mendatang, jika perubahan berdampak pada keduanya. • Pengungkapan: sifat perubahan dan dampak perubahan terhadap aset, liabilitas, penghasilan dan beban periode berjalan. Jika praktis, entitas mengestimasi dampak perubahan dalam satu atau lebih periode masa depan dan mengungkapkannya. 81 10
  • 82. Koreksi Kesalahan Periode Sebelumnya • Kesalahan periode sebelumnya adalah penghilangan dari dan salah saji dalam laporan keuangan entitas untuk satu atau lebih periode sebelumnya yang timbul dari kegagalan untuk menggunakan atau penyalahgunaan atas informasi andal yang: • Tersedia ketika laporan tersebut diotorisasi untuk terbit • Secara andal diperkirakan dapat diperoleh dan dipergunakan dalam penyusunan penyajian laporan keuangan. • Entitas mengoreksi kesalahan material periode sebelumnya secara retrospektif pada laporan keuangan pertama yang diotorisasi untuk terbit setelah ditemukannya kesalahan dengan: • Menyajikan kembali jumlah komparatif untuk periode sajian sebelumnya di mana kesalahan terjadi; atau • Jika kesalahan terjadi sebelum periode sajian sebalumnya yang paling awal, maka entitas menyajikan kembali salda awal aset, liabilitas dan ekuitas untuk periode sajian paling awal. • Ketika tidak praktis: menyajikan saldo paling awal di mana penyajian Kembali retrospektif praktis • Pengungkapan: sifat kesalahan, jumlah koreksi pos laporan keuangan, penjelasan jika tidak praktis. 82 10
  • 84. Ruang Lingkup 84 keduanya mengatur pengakuan, penghentian pengakuan, pengukuran dan pengungkapan instrumen keuangan (aset keuangan dan liabilitas keuangan). Bab 11 Instrumen keuangan dasar Bab 12 Isu Terkait Instrumen Keuangan Lain Referensi: SAKEP
  • 85. INSTRUMEN KEUANGAN Pengakuan dan pengukuran SAK Entitas Privat:  Bab 11 Instrumen Keuangan Dasar; dan  Bab 12 Isu terkait Instrumen Keuangan Lain PSAK 239 Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran Bab 11 Instrumen Keuangan Dasar a. Kas b. Instrumen utang dengan pengembalian tetap dan tidak mengandung persyaratan yang mengakibatkan pemberi pinjaman kehilangan pokok, bunga, pembayaran di muka atau persyaratan yang tergantung pada peristiwa masa depan c. Komitmen untuk menerima pinjaman yang tidak dapat diselesaikan dengan kas, dan pada saat dilaksanakan memenuhi kriteria instrumen keuangan dasar d. Investasi dalam saham preferen yang tidak dapat dikonversi dan dalam saham biasa atau saham preferen tanpa opsi jual Pengukuran pada biaya perolehan diamortisasi,  Kecuali investasi ekuitas yang diperdagangkan secara publik atau yang nilai wajarnya dapat diukur dengan andal tanpa biaya atau usaha yang berlebihan SAK ETAP Bab 10 Investasi pada efek tertentu diklasikasikan menjadi FVPL, HTM dan AFS. Referensi: Dengar Pendapat SAK EP, 31 Agustus 2020 85
  • 86. INSTRUMEN KEUANGAN Pengakuan dan pengukuran SAK Entitas Privat:  Bab 11 Instrumen Keuangan Dasar; dan  Bab 12 Isu terkait Instrumen Keuangan Lain PSAK 239 Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran Bab 12 Isu terkait Instrumen Keuangan Lain Instrumen keuangan yang tidak termasuk dalam instrumen keuangan dasar, antara lain: • Investasi keuangan dalam saham biasa dan saham preferen yang dapat dikonversi dan memiliki opsi jual (puttable) • Opsi, forward, swap, dan derivative lain Pengukuran Nilai wajar melalui laba rugi (FVPL), kecuali :  Nilai wajar melalui – penghasilan komprehensif lain  Biaya perolehan dikurangi penurunan nilai Akuntansi lindung nilai SAK ETAP Bab 10 Investasi pada efek tertentu diklasikasikan menjadi FVPL, HTM dan AFS. Referensi: Dengar Pendapat SAK EP, 31 Agustus 2020 86
  • 87. Pilihan Kebijakan Akuntansi Entitas dapat memilih untuk menerapkan salah satu dari: a. Persyaratan untuk kedua Bab 11 dan 12 secara penuh; atau b. Persyaratan pengakuan dan pengukuran dalam PSAK 239 Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran, dan persyaratan pengungkapan dalam Bab 11 dan 12 untuk mencatat seluruh instrumen keuangannya. Pilihan entitas atas (a) atau (b) merupakan pilihan kebijakan akuntansi. 11 87
  • 89. Instrumen Keuangan • Instrumen keuangan adalah kontrak yang menimbulkan aset keuangan dan liabilitas keuangan atau instrumen ekuitas pada entitas lainnya. • Klasifikasi: • Model biaya perolehan diamortisasi untuk seluruh instrumen keuangan dasar. kecuali • Untuk investasi dalam saham preferen yang tidak dapat dikonversi dan saham biasa tanpa opsi jual atau saham preferen tanpa opsi jual yang diperdagangkan secara publik atau jika tidak, yang nilai wajarnya dapat diukur secara andal tanpa biaya atau usaha yang berlebihan (undue cost or effort). 11
  • 90. Instrumen Keuangan Kas Giro dan deposito berjangka waktu tertentu (fixed-term deposits) Surat berharga komersial (commercial paper) dan surat utang komersial (commercial bills) yang dimiliki Piutangdan utang, wesel tagih dan wesel bayar serta pinjaman diberikan dan pinjaman diterima Obligasi dan instrumen utang serupa; Investasi dalam saham preferen yang tidak dapat dikonversi dan saham biasa tanpa opsi jual serta saham preferen tanpa opsi jual Komitmen untuk menerima pinjaman jika komitmen tidak dapat dilunasi dengan kas 11 90
  • 91. Instrumen Kuangan yang tidak memenuhi ketentuan Bab 11 Efek beragun aset, seperti obligasi hipotek yang diagunkan, perjanjian pembelian kembali dan paket piutang sekuritisasian Opsi, hak, waran, kontrak future, kontrak forward dan swap suku bunga (interest rate swap) yang dapat diselesaikan dengan kas atau dengan pertukaran instrumen keuangan lainnya Instrumen keuangan yang memenuhi syarat dan ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai (hedging instruments) sesuai dengan persyaratan dalam Bab 12 Komitmen untuk memberikan pinjaman kepada entitas lain Komitmen untuk menerima pinjaman jika komitmen dapat dilunasi dengan kas Investasi pada entitas anak, entitas asosiasi dan ventura bersama Instrumen keuangan yang memenuhi definisi ekuitas milik entitas sendiri, termasuk komponen ekuitas instrumen keuangan majemuk (compound financial instruments) Sewa Hak dan kewajiban pemberi kerja dalam program imbalan kerja instrumen keuangan, kontrak dan kewajiban yang tercakup dalam transaksi pembayaran berbasis saham Penggantian aset 11
  • 92. Instrumen Keuangan Dasar kas; instrumen utang (seperti piutang dan utang, wesel tagih atau wesel bayar atau pinjaman diberikan atau pinjaman diterima) yang memenuhi ketentuan dalam paragraf 11.9; • tidak dapat diselesaikan secara neto dengan kas; dan • ketika komitmen dilaksanakan komitmen untuk menerima pinjaman yang: investasi dalam saham preferen yang tidak dapat dikonversi dan saham biasa tanpa opsi jual atau saham preferen tanpa opsi jual. 11 92
  • 93. Contoh Instrumen Utang • Pinjaman bank dengan suku bunga tetap untuk periode awal yang kemudian kembali ke suku bunga variabel kuotasian atau suku bunga variabel yang dapat diobservasi setelah periode tersebut • Pinjaman bank dengan bunga terutang pada suku bunga variabel kuotasian atau suku bunga variabel yang dapat diobservasi ditambah suku bunga tetap selama umur pinjaman, sebagai contoh JIBOR ditambah 200 basis poin. 11 93
  • 94. Contoh Instrumen Keuangan Piutang dan utang usaha serta wesel tagih dan wesel bayar, serta pinjaman dari bank atau pihak ketiga. Utang dalam mata uang asing. Akan tetapi, perubahan dalam utang karena perubahan dalam kurs valuta diakui dalam laba rugi. Pinjaman ke atau dari entitas anak atau entitas asosiasi yang jatuh tempo atas permintaan (due on demand). Instrumen utang yang menjadi langsung dapat diterima jika penerbit gagal bayar dalam pembayaran bunga atau pokok 11 94
  • 95. Pengakuan dan Pengukuran Awal Aset dan Liabilitas Keuangan Pengukuran Awal • Pada pengakuan awal, entitas mengukurnya pada harga transaksi (termasuk biaya transaksi kecuali pengukuran awal aset dan liabilitas keuangan yang setelah pengakuan awal diukur pada nilai wajar melalui laba rugi) • kecuali dalam pengaturan (arrangement) ditetapkan, pada dasarnya, merupakan transaksi pembiayaan baik untuk entitas (sebagai liabilitas keuangan) atau pihak lawan (sebagai aset keuangan) di dalam pengaturannya. • Jika merupakan transaksi pembiayaan, entitas mengukur aset keuangan atau liabilitas keuangan pada nilai kini dari pembayaran masa depan yang didiskontokan berdasarkan suku bunga pasar untuk instrumen utang serupa sebagaimana ditentukan pada pengakuan awal. 11 Pengakuan Awal Aset dan Liabilitas Keuangan • Entitas mengakui aset keuangan atau liabilitas keuangan, hanya jika entitas menjadi bagian satu pihak dalam ketentuan kntraktual instrument tersebut
  • 96. Pengukuran Selanjutnya Aset dan Liabilitas Keuangan Pada akhir setiap periode pelaporan, entitas mengukur instrumen keuangan, tanpa pengurangan biaya transaksi yang mungkin terjadi pada penjualan atau pelepasan lainnya: • instrumen utang yang memenuhi ketentuan diukur pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif. • komitmen untuk menerima pinjaman yang memenuhi ketentuan diukur pada biaya perolehan (yang terkadang nihil) dikurangi penurunan nilai • investasi dalam saham preferen yang tidak dapat dikonversi dan saham biasa tanpa opsi jual atau saham preferen tanpa opsi jual diukur sebagai berikut o jika saham diperdagangkan secara publik atau nilai wajar saham dapat diukur secara andal tanpa biaya atau usaha yang berlebihan, investasi diukur pada nilai wajar dengan perubahan nilai wajar diakui dalam laba rugi; dan o seluruh bentuk investasi lainnya diukur pada biaya perolehan dikurangi penurunan nilai. 11
  • 97. Metode Biaya Perolehan Diamortisasi Biaya perolehan diamortisasi aset keuangan atau liabilitas keuangan pada setiap tanggal pelaporan adalah nilai bersih dari jumlah berikut ini: jumlah pengukuran pada pengakuan awal: aset keuangan atau liabilitas keuangan; pelunasa n pokok; amortisasi kumulatif dengan menggunakan metode suku bunga efektif yang dihitung dari selisih antara jumlah pada pengakuan awal dan jumlah jatuh temponya; Untuk aset keuangan, setiap pengurangan (secara langsung atau melalui akun penyisihan) penurunan nilai atau nilai yang tidak dapat ditagih. 11 97
  • 98. Metode Suku Bunga Efektif • Metode suku bunga efektif adalah metode perhitungan biaya perolehan diamortisasi dari aset keuangan atau liabilitas keuangan dan metode pengalokasian penghasilan bunga atau beban bunga selama periode relevan. • Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi pembayaran atau penerimaan kas masa depan selama perkiraan umur instrumen keuangan atau, ke jumlah tercatat dari aset keuangan atau liabilitas keuangan. • Suku bunga efektif ditentukan berdasarkan jumlah tercatat aset keuangan atau liabilitas keuangan pada pengakuan awal. biaya perolehan diamortisasi aset (liabilitas) keuangan adalah nilai kini penerimaan (pembayaran) kas masa depan yang didiskontokan pada suku bunga efektif; dan beban (penghasilan) bunga pada suatu periode setara dengan jumlah tercatat liabilitas (aset) keuangan pada awal periode dikalikan dengan suku bunga efektif pada periode tersebut. 11 98
  • 99. Instrumen Keuangan Dasar Ref: Materi Persiapan Implementasi SAK EP - Dep Pengaturan dan Pengembangan Perbankang OJK, 4 Juli 2023
  • 100. Instrumen Keuangan Dasar Ref: Materi Persiapan Implementasi SAK EP - Dep Pengaturan dan Pengembangan Perbankang OJK, 4 Juli 2023
  • 101. Pengakuan Penurunan Nilai Aset Keuangan yang Diukur pada Biaya Perolehan atau Biaya Perolehan Diamortisasi • Pada setiap akhir periode pelaporan, entitas menilai apakah terdapat bukti objektif penurunan nilai, aset keuangan yang diukur pada biaya perolehan atau biaya perolehan diamortisasi. • Bukti objektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset mengalami penurunan nilai : • kesulitan keuangan signifikan dari penerbit atau obligor; • pelanggaran kontrak, seperti gagal bayar atau keterlambatan pembayaran bunga atau pokok; • kreditor memberikan konsesi kepada debitur, yang tidak akan dipertimbangkan oleh kreditur jika bukan, karena alasan ekonomik atau legal yang terkait dengan kesulitan keuangan debitur; • terdapat kemungkinan besar debitur akan mengalami kebangkrutan atau melakukan reorganisasi keuangan lainnya; atau • data observasian mengindikasikan adanya penurunan yang dapat diukur dalam estimasi arus kas masa depan dari kelompok aset keuangan sejak pengakuan awal aset tersebut, seperti kondisi ekonomi nasional atau lokal yang memburuk • Faktor lain bukti penurunan nilai: perubahan signifikan dengan dampak merugikan dalam teknologi, pasar, lingkungan ekonomik atau legal di mana penerbit beroperasi. 11 101
  • 102. Penurunan Nilai Aset Keuangan yang Diukur pada Biaya Perolehan atau Biaya Perolehan Diamortisasi Entitas menilai aset keuangan berikut secara individual untuk penurunan nilainya: • seluruh instrumen ekuitas tanpa memperhatikan signifikansinya; dan • aset keuangan lainnya yang secara individual signifikan. Entitas menilai aset keuangan lain untuk aset keuangan baik secara individual atau kelompok berdasarkan karakteristik risiko kredit serupa. 11 102
  • 103. Pengukuran - Penurunan Nilai Aset Keuangan yang Diukur pada Biaya Perolehan atau Biaya Perolehan Diamortisasi • selisih antara jumlah tercatat aset dan nilai kini arus kas estimasian yang didiskontokan dengan suku bunga efektif orisinal aset. Jika aset keuangan tersebut memiliki suku bunga variabel, tingkat diskonto untuk mengukur kerugian penurunan nilai adalah suku bunga efektif kini yang ditentukan berdasarkan kontrak. 11 103 Aset keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi, kerugian penurunan nilai Aset keuangan yang diukur pada biaya perolehan dikurangi penurunan nilai, kerugian penurunan nilai adalah • selisih antara jumlah tercatat aset dan estimasi terbaik (yang semestinya merupakan perkiraan) dari jumlah (yang mungkin nol) yang akan diterima oleh entitas atas aset jika aset dijual pada tanggal pelaporan.
  • 104. Penurunan Nilai Penurunan Nilai saat ini • Rule based sesuai ketentuan pajak / PMK • Lancar 0,5% piutang lancar • Kurang lancar 10% piutang setelah dikurang agunan • Diragukan 50% piutang setelah dikurang agunan • Macet 100% piutang setelah dikurang agunan • Regulated purposed • Kriteria penilaian hanya berfokus pdaa kualitas kredit dan jenis agunan yang dapat menjadi pengurang PPAP (one size fits or all) • Formula PPAP: %kualitas kredit * Baki Debit - Agunan diperhitungkan. Penurunan Nilai SAKEP • Principle entitas mengembangkan model berdasarkan hasil evaluasi penurunan nilai • Individual assessment • Collective assessment • Accounting purposed • Kriteria penilaian didasarkan pada bukti obyektif penurunan nilai, tingkat signifikansi, professional judgement serta risk assement • Formula PPAP: %kualitas kredit * BD - Agunan diperhitungkan. Ref: Materi Persiapan Implementasi SAK EP - Dep Pengaturan dan Pengembangan Perbankang OJK, 4 Juli 2023
  • 105. CKPN - Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Ref: Materi Persiapan Implementasi SAK EP - Dep Pengaturan dan Pengembangan Perbankang OJK, 4 Juli 2023
  • 106. CKPN - Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Ref: Materi Persiapan Implementasi SAK EP - Dep Pengaturan dan Pengembangan Perbankang OJK, 4 Juli 2023
  • 107. CKPN - Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Ref: Materi Persiapan Implementasi SAK EP - Dep Pengaturan dan Pengembangan Perbankang OJK, 4 Juli 2023
  • 108. Penurunan Nilai Individual Ref: Materi Persiapan Implementasi SAK EP - Dep Pengaturan dan Pengembangan Perbankang OJK, 4 Juli 2023
  • 109. Contoh Penurunan Nilai Individual - 1 Ref: Materi Persiapan Implementasi SAK EP - Dep Pengaturan dan Pengembangan Perbankang OJK, 4 Juli 2023 Contoh : Outstanding kredit: Rp 100.000.000.000 Tenor: 24 bulan Jenis kredit: investasi pembelian mesin Bunga: 15% per annum Provisi: 1% atau Rp 10.000.000 Angsuran pokok: semesteran Angsuran bunga: bulanan Biaya transaksi: Rp 2.000.000
  • 110. Penurunan Nilai Individual 1 Ref: Materi Persiapan Implementasi SAK EP - Dep Pengaturan dan Pengembangan Perbankang OJK, 4 Juli 2023 • Berdasarkan evaluasi periodik yang dilakukan bank, pada akhir September 2022 terdapat bukti obyektif terjadinya penurunan nilai kredit, yaitu kegagalan debitur membayar kewajiban bunga pada tanggal 30 September 2022. • Berdasarkan bukti obyektif tersebut, bank melakukan kembali estimasi arus kas masa datang yang mungkin akan diperoleh yang selanjutnya didiskonto menggunakan suku bunga efektif awal untuk memperoleh nilai kini atas arus kas tersebut. • Selisih kurang antara nilai tercatat kredit sebelum terdapat bukti obyektif penurunan nilai dan nilai kini estimasi arus kas masa datang merupakan cadangan kerugian penurunan nilai yang harus dibentuk.
  • 111. Penurunan Nilai Kolektif Ref: Materi Persiapan Implementasi SAK EP - Dep Pengaturan dan Pengembangan Perbankang OJK, 4 Juli 2023 • Evaluasi penurunan nilai secara kolektif merupakan langkah antara sampai penurunan nilai kredit secara individual dapat diidentifikasi. Segera setelah penurunan nilai suatu kredit secara individual dalam kelompok kredit tersebut diidentifikasi, maka kredit tersebut harus dikeluarkan dari kelompok kredit dan selanjutnya dinilai secara individual. • Bank dapat mempertimbangkan analisis biaya dan manfaat yang dituangkan dalam kebijakan internal bank untuk menentukan apakah Analisis individual perlu dilakukan.
  • 112. Penurunan Nilai Kolektif Ref: Materi Persiapan Implementasi SAK EP - Dep Pengaturan dan Pengembangan Perbankang OJK, 4 Juli 2023
  • 113. Penurunan Nilai Kolektif - Roll Rates Ref: Materi Persiapan Implementasi SAK EP - Dep Pengaturan dan Pengembangan Perbankan OJK, 4 Juli 2023 • Tingkat kemungkinan debitur gagal memenuhi kewajiban dilihat dari perpindahan kredit ke bucket yang lebih buruk dari bulan ke bulan selama periode waktu tertentu. Untuk mendapat nilai yg tidak bias bank dapat menggunakan 3 tahun periode data. • Pertama, bank harus menetapkan bucket berdasarkan jumlah hari tunggakan misalnya kredit dengan 0 hari tunggakan, 1-30 hari tunggakan, 31-60 hari tunggakan, dst sampai dengan bucket terburuk dalam portofolio kredit. • Bank juga perlu memetakan perpindahan kredit sampai dengan kredit tersebut dilakukan hapus buku untuk melihat behavior dari setiap kategori berdasarkan risiko atau karakteristik kredit serupa • Mekanisme perhitungan dilakukan dengan perkalian antara bucket yg lebih baik pada periode t dengan bucket yg lebih buruk pada periode t+1 secara kumulatif. • Probability of Default maksimal bernilai 100%
  • 114. Penurunan Nilai Kolektif Ref: Materi Persiapan Implementasi SAK EP - Dep Pengaturan dan Pengembangan Perbankan OJK, 4 Juli 2023
  • 115. Penurunan Nilai Kolektif - Roll Rates No. Bucket Hari tunggakan Dec-20 Jan-21 Feb-21 Mar-21 Apr-21 May-21 Jun-21 Jul-21 Aug-21 Sep-21 Oct-21 1 0 hari sd x days 937.800.000 996.500.000 1.000.860.000 1.025.080.000 1.064.600.000 1.111.800.000 1.151.400.000 1.184.900.000 1.226.000.000 1.244.000.000 1.268.000.000 2 x days - 30 hari 47.400.000 38.400.000 39.300.000 43.800.000 36.300.000 35.700.000 34.700.000 33.900.000 35.100.000 27.800.000 35.500.000 3 31 - 60 hari 16.700.000 19.100.000 163.000.000 16.210.000 16.500.000 14.900.000 14.400.000 13.000.000 14.170.000 14.880.000 13.370.000 4 61 - 90 hari 12.300.000 13.700.000 15.600.000 13.100.000 12.500.000 12.900.000 11.700.000 12.100.000 11.000.000 11.500.000 12.700.000 5 91 -120 hari 8.300.000 10.800.000 11.900.000 14.200.000 11.700.000 10.700.000 11.200.000 10.300.000 11.100.000 10.200.000 10.800.000 6 121 -150 hari 8.500.000 6.600.000 9.600.000 10.500.000 12.500.000 10.000.000 9.700.000 10.000.000 8.900.000 9.700.000 8.800.000 7 151 - 180 hari 8.000.000 8.400.000 6.500.000 9.500.000 10.350.000 12.100.000 9.750.000 9.500.000 9.900.000 8.850.000 9.600.000 8 181-210 hari 7.000.000 7.600.000 8.000.000 6.000.000 9.000.000 10.000.000 12.000.000 9.000.000 9.200.000 9.500.000 8.500.000 9 211-240 hari 6.500.000 6.900.000 7.500.000 7.900.000 5.900.000 8.800.000 9.000.000 10.000.000 8.900.000 9.000.000 9.300.000 10 241-270 hari 6.400.000 6.300.000 6.500.000 7.400.000 7.800.000 5.500.000 8.500.000 8.500.000 9.500.000 8.500.000 8.500.000 11 271-300 hari 6.000.000 6.000.000 6.200.000 6.400.000 7.300.000 7.500.000 5.000.000 8.000.000 8.000.000 9.000.000 8.000.000 12 301-330 hari 5.800.000 5.700.000 5.800.000 6.000.000 6.300.000 7.200.000 7.000.000 4.000.000 7.500.000 7.500.000 8.500.000 13 331-360 hari 5.600.000 5.700.000 5.600.000 5.700.000 5.900.000 6.200.000 7.000.000 6.000.000 3.500.000 7.400.000 7.000.000 14 >360+WO 5.500.000 5.600.000 5.500.000 5.500.000 5.400.000 5.600.000 5.500.000 6.500.000 5.500.000 3.000.000 2.800.000 > 360 hari 5.500.000 5.600.000 5.500.000 5.500.000 5.400.000 5.600.000 5.500.000 6.500.000 5.500.000 3.000.000 2.800.000 WO - - - - - - - - - - - Recovery >360 Recovery write off Piutang padabucket berikut di periode berikutnya dibagi piutang bucket sebelumnya di periode seelumnya. E13/D12
  • 116. Penurunan Nilai Kolektif - Roll Rates Perpindahan Bucket Jan-21 Feb-21 Mar-21 Apr-21 May-21 Jun-21 Jul-21 Aug-21 Sep-21 Oct-21 Nov-21 Dec-21 Jan 22 1 to 2 4,09% 3,94% 4,38% 3,54% 3,35% 3,12% 2,94% 2,96% 2,27% 2,85% 2,37% 2,43% 2,64% 2 to 3 40,30% 424,48% 41,25% 37,67% 41,05% 40,34% 37,46% 41,80% 42,39% 48,09% 36,90% 39,33% 41,00% 3 to 4 82,04% 81,68% 8,04% 77,11% 78,18% 78,52% 84,03% 84,62% 81,16% 85,35% 59,84% 74,05% 78,17% 4 to 5 87,80% 86,86% 91,03% 89,31% 85,60% 86,82% 88,03% 91,74% 92,73% 93,91% 71,65% 87,50% 87,59% 5 to 6 79,52% 88,89% 88,24% 88,03% 85,47% 90,65% 89,29% 86,41% 87,39% 86,27% 79,63% 96,70% 87,61% 6 to 7 98,82% 98,48% 98,96% 98,57% 96,80% 97,50% 97,94% 99,00% 99,44% 98,97% 88,64% 96,51% 96,75% 7 to 8 95,00% 95,24% 92,31% 94,74% 96,62% 99,17% 92,31% 96,84% 95,96% 96,05% 93,75% 96,15% 95,18% 8 to 9 98,57% 98,68% 98,75% 98,33% 97,78% 90,00% 83,33% 98,89% 97,83% 97,89% 97,65% 94,44% 95,01% 9 to 10 96,92% 94,20% 98,67% 98,73% 93,22% 96,59% 94,44% 95,00% 95,51% 94,44% 96,77% 96,39% 95,43% 10 to 11 93,75% 98,41% 98,46% 98,65% 96,15% 90,91% 94,12% 94,12% 94,74% 94,12% 94,12% 94,44% 94,28% 11 to 12 95,00% 96,67% 96,77% 98,44% 98,63% 93,33% 80,00% 93,75% 93,75% 94,44% 93,75% 106,25% 93,66% 12 to 13 98,28% 98,25% 98,28% 98,33% 98,41% 97,22% 85,71% 87,50% 98,67% 93,33% 94,12% 86,67% 91,00% 13 to 14 100,00% 96,49% 98,21% 94,74% 94,92% 88,71% 92,86% 91,67% 85,71% 37,84% 94,29% 93,75% 82,69% Perkalian horisontal MIN(100%; D32*E33*F34*G35*H36*
  • 117. Penurunan Nilai Kolektif - Roll Rates Bucket Jan-21 Feb-21 Mar-21 Apr-21 May-21 Jun-21 Jul-21 Aug-21 Sep-21 Oct-21 Nov-21 Dec-21 PD 1 to 2 0,57% 0,63% 0,58% 0,51% 0,54% 0,42% 0,43% 0,44% 0,29% 0,34% 0,32% 0,33% 0,45% 2 to 3 15,82% 14,00% 15,94% 13,23% 14,42% 16,03% 13,62% 14,65% 14,71% 12,73% 12,05% 13,52% 14,23% 3 to 4 39,52% 39,27% 3,30% 38,65% 35,11% 35,13% 39,75% 36,35% 35,06% 34,70% 26,47% 32,66% 33,00% 4 to 5 22,76% 48,18% 48,08% 41,03% 50,12% 44,91% 44,74% 47,31% 42,96% 43,20% 40,66% 44,24% 43,18% 5 to 6 36,14% 25,93% 55,46% 52,82% 45,94% 58,55% 51,73% 50,83% 51,57% 46,32% 46,00% 56,74% 48,17% 6 to 7 64,71% 45,45% 29,17% 62,86% 60,00% 53,75% 64,58% 57,94% 58,82% 59,01% 53,69% 57,76% 55,65% 7 to 8 81,25% 65,48% 46,15% 29,47% 63,77% 61,98% 55,12% 65,94% 58,52% 59,15% 59,63% 60,58% 58,92% 8 to 9 78,57% 85,53% 68,75% 50,00% 31,11% 66,00% 62,50% 59,72% 68,09% 60,99% 61,59% 63,60% 63,04% 9 to 10 86,15% 79,71% 86,67% 69,62% 50,85% 31,82% 73,33% 75,00% 60,39% 69,61% 62,30% 63,07% 67,38% 10 to 11 84,38% 88,89% 84,62% 87,84% 70,51% 54,55% 32,94% 77,65% 78,95% 63,23% 73,70% 64,38% 71,80% 11 to 12 91,67% 90,00% 90,32% 85,94% 89,04% 73,33% 60,00% 35,00% 82,50% 83,33% 67,18% 78,31% 77,22% 12 to 13 94,83% 96,49% 93,10% 93,33% 87,30% 90,28% 78,57% 75,00% 37,33% 88,00% 88,24% 71,66% 82,84% 13 to 14 100,00% 96,49% 98,21% 94,74% 94,92% 88,71% 92,86% 91,67% 85,71% 37,84% 94,29% 93,75% 89,10% Perkalianhorisontal MIN(100%; D32*E33*F34*G35*H36*I
  • 118. Penurunan Nilai Kolektif - Migration Analysis Ref: Materi Persiapan Implementasi SAK EP - Dep Pengaturan dan Pengembangan Perbankan OJK, 4 Juli 2023 • Tingkat kemungkinan debitur gagal memenuhi kewajiban dilihat dari perpindahan kredit ke bucket yang lebih buruk dari tahun tertentu ke 1 tahun berikutnya. Untuk mendapat nilai yg tidak bias bank dapat menggunakan 3 tahun periode data. • Praktik secara umum, bank menetapkan bucket berdasarkan kualitas kredit yaitu kualitas 1 s.d. 5, data hapus buku, dan data penerimaan kredit. • Mekanisme perhitungan PD menggunakan perkalian joint probability untuk sebuah bucket berbasis pada transition rate yang berada pada bucket yang lebih buruk di bawah bucket yang akan dihitung PDnya • PD yang akan digunakan untuk perhitungan CKPN adalah rata-rata PD yang diperoleh dari transisi historis di masing-masing bucket. • Probability of Default maksimal bernilai 100%
  • 119. Penurunan Nilai Kolektif -Migration Analysis Ref: Materi Persiapan Implementasi SAK EP - Dep Pengaturan dan Pengembangan Perbankan OJK, 4 Juli 2023
  • 120. Ref: Materi Persiapan Implementasi SAK EP - Dep Pengaturan dan Pengembangan Perbankang OJK, 4 Juli 2023 • Metode ini didasarkan pada rata -rata tingkat pengembalian (recovery rate) yang didapat dari kredit yang telah mengalami default/hapus buku . • Langkah -langkah : 1. Kumpulkan data hapus buku dan tingkat pengembalian yang berhasil ditagih oleh bank 2. Recovery rate = tingkat pengembalian/total hapus buku 3. LGD = 1 – recovery rate Penurunan Nilai Kolektif - Loss Given Default - Expected Recoveries
  • 121. Ref: Materi Persiapan Implementasi SAK EP - Dep Pengaturan dan Pengembangan Perbankang OJK, 4 Juli 2023 • Metode ini didasarkan pada rata -rata tingkat penjualan agunan yang didapat dari kredit yang telah default termasuk proyeksi nilai agunan untuk kredit default yang akan diselesaikan dengan penjualan agunan . • Apabila tingkat penjualan agunan lebih kecil dari jumlah kredit yang harus diselesaikan, maka selisihnya merupakan kerugian bagi bank (LGD). Penurunan Nilai Kolektif - Loss Given Default - Expected Recoveries
  • 122. Ref: Materi Persiapan Implementasi SAK EP - Dep Pengaturan dan Pengembangan Perbankang OJK, 4 Juli 2023 Total Penurunan Nilai Individual Nilai Tercatat PV of CF Penurunan Nilai Individu 1 7.495.864.096 7.257.062.023 238.802.073 Bucket Hari Tunggakan Baki Debet posisi Des 2021 (EAD) PD LGD Penurunan Nilai 1 0 hari sd x days 994.000.000 0,45% 66,75% 2.990.377 2 x days - 30 hari 24.150.000 14,23% 66,75% 2.293.500 3 31 - 60 hari 11.800.000 33,00% 66,75% 2.599.035 4 61 - 90 hari 9.700.000 43,18% 66,75% 2.795.894 5 91 -120 hari 7.000.000 48,17% 66,75% 2.250.703 6 121 -150 hari 8.800.000 55,65% 66,75% 3.268.628 7 151 - 180 hari 8.300.000 58,92% 66,75% 3.264.403 8 181-210 hari 7.500.000 63,04% 66,75% 3.155.829 9 211-240 hari 8.500.000 67,38% 66,75% 3.822.785 10 241-270 hari 8.000.000 71,80% 66,75% 3.834.217 11 271-300 hari 8.500.000 77,22% 66,75% 4.381.211 12 301 -330 hari 8.500.000 82,84% 66,75% 4.700.419 13 331-360 hari 6.500.000 89,10% 66,75% 3.865.768 14 >360 hari 5.500.000 100,00% 66,75% 3.671.267 43.222.768 Jumlah cadangan yang harus dibentuk/jumlah penurunan nilai = Kategori Penurunan Nilai PPAP WDSelisih CKPN vs PPAP WD Individual 238.802.073 250.000.000 - Kolektif 43.222.768 39.000.000 4.222.768 Total CKPN 282.024.841 289.000.000 4.222.768
  • 123. Pembalikan Penurunan Nilai Aset Keuangan yang Diukur pada Biaya Perolehan atau Biaya Perolehan Diamortisasi Pembalikan • Jika, pada periode berikutnya, jumlah kerugian penurunan nilai menurun dan penurunan tersebut dapat dikaitkan secara objektif dengan peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai tersebut diakui (missal peningkatan peringkat kredit debitur), entitas membalik kerugian penurunan nilai yang diakui sebelumnya baik secara langsung atau dengan menyesuaikan akun penyisihan. • Pembalikan tidak mengakibatkan jumlah tercatat aset keuangan (dikurangi akun penyisihan) yang melebihi jumlah tercatat seandainya penurunan nilai sebelumnya tidak diakui. • Entitas mengakui jumlah pembalikan dalam laba rugi secara langsung. 11 123
  • 124. Nilai Wajar •Entitas menggunakan hierarki berikut untuk mengestimasi nilai wajar aset: • bukti terbaik nilai wajar adalah harga kuotasian aset identik (atau aset serupa) dalam pasar aktif. Hal ini biasanya adalah harga bid kini (current bid price). • ketika harga kuotasian tidak tersedia, harga dalam perjanjian penjualan yang mengikat atau transaksi terbaru aset identik (atau aset serupa) dalam transaksi wajar antara pihak yang berpengetahuan, memiliki kemauan, menyediakan bukti dari nilai wajar. • Jika pasar untuk aset tidak aktif dan perjanjian penjualan yang mengikat atau transaksi terbaru aset identik (atau aset serupa) secara tersendiri bukan merupakan estimasi yang baik atas nilai wajar, entitas mengestimasi nilai wajar dengan menggunakan teknik penilaian lain. • Teknik penilaian: penggunaan transaksi pasar wajar untuk aset identic, jika tersedia. • Tidak ada pasar aktif 11 124
  • 125. Penghentian Pengakuan Aset Keuangan Entitas menghentikan pengakuan aset keuangan hanya ketika salah satu dari: • hak kontraktual atas arus kas dari aset keuangan kedaluwarsa atau diselesaikan; • entitas mengalihkan kepada pihak lain secara substansial seluruh risiko dan manfaat kepemilikan aset keuangan; atau • entitas, meskipun telah mempertahankan beberapa risiko dan manfaat kepemilikan yang signifikan, telah mengalihkan pengendalian aset ke pihak lain dan pihak lain tersebut memiliki kemampuan praktis untuk menjual seluruh aset kepada pihak ketiga yang tidak berelasi dan dapat melaksanakan kemampuan tersebut secara unilateral dan tanpa perlu memberlakukan batasan tambahan atas pengalihan – dalam kasus ini, entitas: • menghentikan pengakuan aset; dan • mengakui secara terpisah hak dan kewajiban yang dipertahankan atau dihasilkan dari pengalihan. 11 125
  • 126. Penghentian Pengakuan Liabilitas Keuangan • Entitas menghentikan pengakuan liabilitas keuangan (atau bagian dari liabilitas keuangan) hanya ketika liabilitas tersebut berakhir – yaitu ketika kewajiban yang ditentukan dalam kontrak dilepaskan, dibatalkan atau kedaluwarsa. • Jika peminjam dan pemberi pinjaman mengganti instrument keuangan dengan syarat yang berbeda secara substansial, maka entitas peminjam dan pemberi pinjaman mencatat transaksi tersebut sebagai pengakhiran liabilitas keuangan orisinal dan pengakuan liabilitas keuangan baru. • Entitas mengakui dalam laba rugi selisih antara jumlah tercatat liabilitas keuangan (atau bagian dari liabilitas keuangan) yang dihapuskan atau yang dialihkan kepada pihak lain dan imbalan yang dibayarkan, termasuk aset nonkas yang dialihkan atau liabilitas yang diambil-alih. 126
  • 127. Pengungkapan Pengungkapan berikut menjadi acuan untuk pengungkapan liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi. Entitas yang hanya memiliki instrumen keuangan dasar tidak memiliki liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi dan oleh karena itu tidak perlu menyediakan pengungkapan tersebut. • Pengungkapan Kebijakan Akuntansi Untuk Instrumen Keuangan • Laporan Posisi Keuangan – Kategori Aset Keuangan Dan Liabilitas Keuangan • Penghentian Pengakuan • Agunan • Gagal Bayar Dan Pelanggaran Utang Pinjaman • Item Penghasilan, Beban, Keuntungan atau Kerugian Entitas mengungkapkan, dalam ringkasan kebijakan akuntansi signifikan, dasar pengukuran (atau dasar-dasar) yang digunakan untuk instrumen keuangan dan kebijakan akuntansi lain yang digunakan untuk instrumen keuangan yang relevan untuk pemahaman laporan keuangan. 11 127
  • 128. Laporan Posisi Keuangan – Kategori Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan • Entitas mengungkapkan jumlah tercatat setiap kategori aset keuangan dan liabilitas keuangan berikut pada tanggal pelaporan, dalam total jumlah, baik dalam laporan posisi keuangan atau dalam catatan atas laporan keuangan: aset keuangan diukur pada nilai wajar melalui laba rugi aset keuangan yang merupakan instrumen utang diukur pada biaya perolehan diamortisasi aset keuangan yang merupakan instrumen ekuitas diukur pada biaya perolehan dikurangi penurunan nilai liabilitas keuangan diukur pada nilai wajar melalui laba rugi; liabilitas keuangan diukur pada biaya perolehan diamortisasi; dan komitmen pinjaman diukur pada biaya perolehan dikurangi penurunan nilai 11 128
  • 129. Laporan Posisi Keuangan – Kategori Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan • Entitas mengungkapkan informasi yang memungkinkan pengguna laporan keuangan mengevaluasi signifikansi instrumen keuangan untuk posisi keuangan dan kinerjanya. • Untuk semua aset keuangan dan liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar, entitas mengungkapkan dasar penentuan nilai wajar. • Jika nilai wajar yang andal tidak tersedia, atau tidak tersedia tanpa biaya atau usaha yang berlebihan ketika pengecualian tersebut diberikan, untuk setiap instrumen keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, entitas mengungkapkan: • fakta tersebut; • jumlah tercatat instrumen keuangan tersebut; dan • apabila pengecualian biaya atau usaha yang berlebihan telah digunakan, alasan mengapa pengukuran nilai wajar yang andal melibatkan biaya atau usaha yang berlebihan tersebut. 11
  • 130. Penghentian Pengakuan Jika entitas mengalihkan asset keuangan kepada pihak lain dalam transaksi yang tidak memenuhi syarat penghentian pengakuan, entitas mengungkapkan berikut ini untuk setiap kelas aset keuangan: ● sifat aset; ● sifat risiko dan manfaat atas kepemilikan yang entitas tetap terekspos; dan ● jumlah tercatat aset dan liabilitas terkait yang tetap diakui entitas. 11
  • 131. Agunan Ketika entitas menjaminkan aset keuangan sebagai agunan, entitas mengungkapkan sebagai berikut: jumlah tercatat aset keuangan yang dijaminkan sebagai agunan; dan syarat dan ketentuan yang berkaitan dengan penjaminan tersebut. 1. 2. 11 131
  • 132. Item Penghasilan, Beban, Keuntungan atau Kerugian Entitas mengungkapkan item penghasilan, beban, keuntungan atau kerugian berikut: • aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi; • liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi; • aset keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi; dan • liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi. penghasilan, beban, keuntungan atau kerugian, termasuk perubahan nilai wajar, yang diakui atas: total penghasilan bunga dan total beban bunga (dihitung menggunakan metode suku bunga efektif) untuk aset keuangan atau liabilitas keuangan yang tidak diukur pada nilai wajar melalui laba rugi; dan jumlah kerugian penurunan nilai untuk setiap kelas aset keuangan. 11 132
  • 134. Ruang Lingkup • Bab 11 dan Bab 12 Isu Terkait Instrumen Keuangan Lain keduanya mengatur pengakuan, penghentian pengakuan, pengukuran dan pengungkapan instrumen keuangan (aset keuangan dan liabilitas keuangan). • Bab 12 diterapkan untuk instrumen keuangan dan transaksi lain yang lebih kompleks. Jika entitas hanya mengadakan transaksi instrumen keuangan dasar, maka Bab 12 tidak diterapkan. • Entitas yang hanya memiliki instrumen keuangan dasar mempertimbangkan ruang lingkup Bab 12 untuk memastikan entitas tersebut dikecualikan. 12
  • 135. Pilihan Kebijakan Akuntansi Entitas memilih untuk menerapkan salah satu dari: • persyaratan dalam Bab 11 dan 12 keduanya secara penuh; atau • persyaratan pengakuan dan pengukuran dalam PSAK 239 Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran dan persyaratan pengungkapan dalam Bab 11 dan 12 12 135
  • 136. Instrumen Keuangan Lain – Pengecualian (1) Bab 12 diterapkan untuk seluruh instrumen keuangan kecuali sebagai berikut: • instrumen keuangan yang dicakup dalam Bab 11. • investasi pada entitas anak, entitas asosiasi dan ventura bersama yang dicatat sesuai dengan Bab 9 Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri, Bab 14 Investasi Pada Entitas Asosiasi atau Bab 15 Investasi Pada Ventura Bersama. • hak dan kewajiban pemberi kerja dalam program imbalan kerja (lihat Bab 28 Imbalan Kerja). • hak dalam kontrak asuransi kecuali kontrak asuransi tersebut dapat mengakibatkan kerugian pada salah satu pihak sebagai akibat dari persyaratan kontraktual yang tidak terkait pada: • perubahan dalam risiko yang diasuransikan; • perubahan dalam kurs valuta asing; atau • gagal bayar oleh salah satu pihak lawan. 12 136
  • 137. Instrumen Keuangan Lain – Pengecualian (2) Bab 12 diterapkan untuk seluruh instrumen keuangan kecuali sebagai berikut: (lanjutan) • instrumen keuangan yang memenuhi definisi ekuitas milik entitas sendiri, mencakup komponen ekuitas atas instrumen keuangan majemuk yang diterbitkan oleh entitas (lihat Bab 22 Liabilitas dan Ekuitas). • sewa dalam ruang lingkup Bab 20 Sewa. Sebagai konsekuensinya, Bab 12 diterapkan pada sewa yang dapat mengakibatkan kerugian bagi pesewa atau penyewa sebagai akibat dari persyaratan kontraktual yang tidak berkaitan dengan: • perubahan harga aset sewaan; • perubahan kurs valuta asing; • perubahan dalam pembayaran sewa berdasarkan suku bunga pasar variabel; atau • gagal bayar oleh salah satu pihak lawan. 137
  • 138. Instrumen Keuangan Lain – Pengecualian (3) Bab 12 diterapkan untuk seluruh instrumen keuangan kecuali sebagai berikut: (lanjutan) • kontrak atas imbalan kontinjensi dalam suatu kombinasi bisnis (lihat Bab 19 Kombinasi Bisnis dan Goodwill). Pengecualian ini hanya diterapkan untuk pihak pengakuisisi • instrumen keuangan, kontrak dan kewajiban dalam transaksi pembayaran berbasis saham yang diatur dalam Bab 26 Pembayaran Berbasis Saham. • penggantian aset yang dicatat sesuai dengan Bab 21 Provisi dan Kontinjensi • Kebanyakan kontrak untuk membeli atau menjual item nonkeuangan seperti komoditas, persediaan atau aset tetap dikecualikan karena bukan instrumen keuangan. • Bab ini diterapkan untuk seluruh kontrak yang menimbulkan risiko bagi pembeli atau penjual yang bukan merupakan kontrak tipikal jual atau beli item nonkeuangan. 12 138
  • 139. Pengakuan dan Pengukuran Awal Pengakuan Awal Aset dan Liabilitas Keuangan Lain Entitas mengakui aset keuangan atau liabilitas keuangan hanya jika entitas menjadi salah satu pihak dalam ketentuan kontraktual instrumen tersebut. Pengukuran Awal Pada pengakuan awal aset keuangan atau liabilitas keuangan, entitas mengukurnya pada nilai wajar, yang umumnya merupakan harga transaksi. 12 139
  • 140. Pengukuran Selanjutnya Pada akhir setiap periode pelaporan, entitas mengukur seluruh instrumen keuangan dalam ruang lingkup Bab 12 berdasarkan nilai wajar dan mengakui perubahan nilai wajar dalam laba rugi, kecuali : • beberapa perubahan dalam nilai wajar atas instrumen lindung nilai dalam hubungan lindung nilai yang telah ditetapkan disyaratkan untuk diakui dalam penghasilan komprehensif lain; dan • instrumen ekuitas yang tidak diperdagangkan secara publik dan yang nilai wajarnya tidak dapat diukur secara andal dan kontrak yang terkait dengan instrumen tersebut yang, jika dilaksanakan, akan mengakibatkan penyerahan instrumen tersebut, diukur pada biaya perolehan dikurangi penurunan nilai. 12 140
  • 141. Nilai Wajar • Nilai wajar liabilitas keuangan yang jatuh tempo atas permintaan adalah tidak kurang dari jumlah yang terutang pada saat permintaan, didiskontokan sejak tanggal pertama saat jumlah tersebut disyaratkan untuk dibayar. • Entitas tidak memasukkan biaya transaksi dalam pengukuran awal asset dan liabilitas keuangan yang selanjutnya diukur pada nilai wajar melalui laba rugi. • Jika pembayaran untuk suatu aset ditangguhkan atau didanai pada suku bunga yang bukan merupakan suku bunga pasar, maka entitas pada awalnya akan mengukur aset pada nilai kini pembayaran masa depan yang didiskontokan pada suku bunga pasar. 12 141
  • 142. Penurunan Nilai Aset Keuangan yang Diukur pada Biaya Perolehan atau Biaya Perolehan Diamortisasi Entitas menerapkan pedoman penurunan nilai untuk aset keuangan yang diukur pada biaya perolehan dikurangi penurunan nilai Penghentian Pengakuan Aset Keuangan atau Liabilitas Keuangan Entitas menerapkan persyaratan penghentian pengakuan untuk aset keuangan dan liabilitas keuangan yang menjadi bagian dari instrumen keuangan lain. Penurunan Nilai dan Penghentian Pengakuan 12 142
  • 143. Akuntansi Lindung Nilai Jika kriteria tertentu terpenuhi, entitas menetapkan hubungan lindung nilai antara instrumen lindung nilai dan item lindung nilaian (hedged item) dengan cara sedemikian rupa untuk memenuhi syarat akuntansi lindung nilai. Akuntansi lindung nilai mengizinkan keuntungan atau kerugian pada instrumen lindung nilai dan pada item lindung nilaian untuk diakui dalam laba rugi pada saat bersamaan. 12 143
  • 144. Akuntansi Lindung Nilai Syarat akuntansi lindung nilai, seluruh ketentuan terpenuhi: • entitas menentukan dan mendokumentasikan hubungan lindung nilai sehingga dapat diidentifikasi secara jelas: i. risiko yang dilindung nilai, ii. item lindung nilaian dan iii. instrumen lindung nilai dan risiko dalam item lindung nilaian merupakan risiko yang dilindung nilai oleh instrumen lindung nilai. • risiko lindung nilaian (hedged risk) adalah salah satu risiko dalam 12.17 • instrumen lindung nilai seperti diatur dalam bab 12.18. • entitas memperkirakan instrumen lindung nilai sangat efektif dalam menutup kerugian risiko lindung nilaian yang ditetapkan. 12 144
  • 145. 12.17 Risiko Akuntansi Lindung Nilai Risiko Risiko suku bunga instrumen utang yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi; Risiko valuta asing atau risiko suku bunga dalam komitmen pasti atau prakiraan transaksi (forecast transaction) yang sangat mungkin terjadi (highly probable); Risiko harga komoditas yang dimiliki entitas atau dalam komitmen pasti atau prakiraan transaksi yang sangat mungkin terjadi untuk membeli atau menjual komoditas; dan Risiko kurs valuta asing dalam investasi neto dalam kegiatan usaha luar negeri. 12 145
  • 146. Syarat dan Ketentuan Akuntansi Lindung Nilai • Merupakan swap suku bunga (interest rate swap), swap valuta asing (foreign currency swap), forward exchange contract valuta asing (foreign currency forward exchange contract) atau dalam forward exchange contract komoditas (commodity forward exchange contract) yang diperkirakan sangat efektif dalam saling hapus risiko yang ditetapkan sebagai risiko lindung nilaian; • Melibatkan pihak eksternal dari entitas pelapor (yaitu pihak eksternal dari kelompok, segmen atau entitas individual yang dilaporkan); • Jumlah nosionalnya (notional amount) setara dengan jumlah pokok yang ditetapkan atau jumlah nosional item lindung nilaian; • Memiliki tanggal jatuh tempo tertentu yang tidak lebih lama dari: • jatuh tempo instrumen keuangan yang dilindung nilai; • perkiraan penyelesaian komitmen pembelian atau penjualan komoditas; atau • terjadinya prakiraan transaksi dalam valuta asing atau transaksi komoditas yang dilindung nilai yang sangat mungkin terjadi. • Tidak memiliki fitur pembayaran di muka, penghentian dini atau perpanjangan. 12 146
  • 147. Lindung Nilai Risiko Suku Bunga Tetap • Jika risiko lindung nilaian adalah eksposur risiko suku bunga tetap instrumen utang yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi atau risiko harga komoditas atas komoditas yang dikuasai, maka entitas: • mengakui instrumen lindung nilai sebagai aset atau liabilitas dan perubahan nilai wajar instrumen lindung nilai dalam laba rugi; dan • mengakui perubahan nilai wajar item lindung nilaian yang terkait dengan risiko lindung nilaian dalam laba rugi dan sebagai penyesuaian terhadap jumlah tercatat item lindung • Entitas menghentikan akuntansi lindung nilai jika: • instrumen lindung nilai kedaluwarsa atau dijual atau dihentikan; • Lindung nilai tidak lagi memenuhi ketentuan akuntansi lindung nilai yang diatur dalam; atau • entitas membatalkan penetapan yang telah dilakukan. 12 147
  • 148. Lindung Nilai Risiko Suku Bunga Variabel Jika ketentuan dan syarat terpenuhi dan risiko lindung nilaian adalah: • risiko suku bunga variabel dalam instrumen utang yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi; • risiko kurs valuta asing dalam komitmen pasti atau prakiraan transaksi yang sangat mungkin terjadi; • risiko harga komoditas dalam komitmen pasti atau prakiraan transaksi yang sangat mungkin terjadi; atau • risiko kurs valuta asing dalam investasi neto kegiatan usaha luar negeri, Entitas mengakui dalam penghasilan komprehensif lain bagian dari perubahan nilai wajar instrumen lindung nilai yang efektif dalam saling hapus perubahan nilai wajar atau arus kas ekspektasian dari item lindung nilaian. 12 148
  • 149. Lindung Nilai Risiko Suku Bunga Variabel • Jika risiko lindung nilaian adalah risiko suku bunga variabel dalam instrumen utang yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi, maka entitas mengakui dalam laba rugi penyelesaian kas neto periodik dari swap suku bunga (interest rate swap) yang merupakan instrumen lindung nilai dalam periode di mana penyelesaian neto diakru. • Entitas menghentikan secara prospektif, akuntansi lindung nilai jika: • instrumen lindung nilai kedaluwarsa atau dijual atau dihentikan; • lindung nilai tidak lagi memenuhi kriteria akuntansi lindung nila; • dalam lindung nilai atas prakiraan transaksi, prakiraan transaksi tidak lagi sangat mungkin terjadi; atau • entitas membatalkan penetapan yang telah dilakukan. 12 149
  • 150. Pengungkapan • Entitas mengungkapkan hal berikut ini secara terpisah untuk lindung nilai dari masing-masing empat jenis risiko: • deskripsi lindung nilai; • deskripsi instrumen keuangan yang ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai dan nilai wajarnya pada tanggal pelaporan; dan • sifat risiko yang dilindung nilai, termasuk deskripsi item lindung nilaian • Jika entitas menggunakan akuntansi lindung nilai untuk lindung nilai risiko suku bunga tetap, entitas mengungkapkan hal berikut: • jumlah perubahan nilai wajar instrumen lindung nilai yang diakui dalam laba rugi selama suatu periode; dan • jumlah perubahan nilai wajar item lindung nilaian yang diakui dalam laba rugi selama periode tersebut. 12 150
  • 151. Pengungkapan • Jika entitas menerapkan akuntansi lindung nilai untuk lindung nilai risiko suku bunga variabel, risiko kurs valuta asing, risiko harga komoditas dalam komitmen pasti atau prakiraan transaksi yang sangat mungkin terjadi atau investasi neto dalam kegiatan usaha luar negeri entitas mengungkapkan hal berikut: • periode ketika arus kas diperkirakan terjadi dan ketika arus kas diperkirakan memengaruhi laba rugi; • deskripsi prakiraan transaksi di mana sebelumnya akuntansi lindung nilai telah digunakan, tetapi prakiraan transaksi transaksi tersebut diperkirakan tidak lagi terjadi; • jumlah perubahan nilai wajar instrumen lindung nilai yang diakui dalam penghasilan komprehensif lain selama periode; • jumlah yang direklasifikasi ke laba rugi pada periode (paragraf 12.23 dan 12.25); dan • jumlah selisih lebih perubahan kumulatif dalam nilai wajar instrumen lindung nilai atas perubahan kumulatif dalam nilai wajar arus kas ekspektasian yang diakui dalam laba rugi selama periode 12
  • 153. PERSEDIAAN 153 13  Persediaan adalah aset:  dimiliki untuk dijual dalam kegiatan bisnis normal;  dalam proses produksi untuk penjualan; atau  dalam bentuk bahan baku atau perlengkapan untuk dikonsumsi dalam proses produksi atau penyediaan jasa.  Diterapkan diterapkan untuk seluruh persediaan, kecuali:  pekerjaan dalam progres yang timbul dalam kontrak konstruksi, termasuk kontrak jasa (lihat Bab 23 Pendapatan);  instrumen keuangan (lihat Bab 11 dan 12)  aset biologis terkait dengan aktivitas agrikultur dan produk agrikultur pada titik panen  Tidak diterapkan untuk:  produsen produk agrikultur dan kehutanan, produk agrikultur setelah panen, dan mineral dan produk mineral, sepanjang persediaan tersebut diukur pada nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual .  broker dan pedagang komoditas yang mengukur persediannya pada nilai wajar dikurangi biaya menjual
  • 154. PERSEDIAAN 154 13  Persediaan diukur pada mana yang lebih rendah antara biaya perolehan dan harga jual estimasian dikurangi biaya untuk menyelesaikan dan menjual.  Biaya perolehan: seluruh biaya pembelian, biaya konversi dan biaya lainnya yang terjadi dalam membawa persediaan sampai persediaan berada dalam lokasi dan kondisi saat kini.  Rumus biaya:  Untuk item yang tidak dapat dipertukarkan – identifikasi spesifik / individual  Untuk item lain menggunakan FIFO / MPKP atau biaya rata-rata tertimbang.  Penurunan nilai terjadi jika jumlah tercatat tidak dapat dipulihkan. Pembalikan penurunan nilai diperkenankan.
  • 155. PERSEDIAAN 155 13  Ketika persediaan terjual, diakui sebagai beban.  Pengungkapan:  kebijakan akuntansi yang diadopsi untuk mengukur persediaan, termasuk rumus biaya yang digunakan;  total jumlah tercatat persediaan dan jumlah tercatat menurut klasifikasi yang sesuai bagi entitas;  jumlah persediaan yang diakui sebagai beban selama periode;  rugi penurunan nilai yang diakui atau dibalik dalam laba rugi sesuai dengan Bab 27; dan  total jumlah tercatat persediaan yang diperuntukkan sebagai jaminan untuk liabilita
  • 157. INVESTASI PADA ENTITAS ASOSIASI • Entitas investasi adalah entitas yang mana investor memiliki pengaruh signifikan dan bukan anak atau ventura bersama • Pengaruh signifikan: • jika investor memiliki, secara langsung atau tidak langsung, 20% atau lebih hak suara entitas asosiasi, kecuali dapat dibuktikan secara jelas bahwa entitas tidak memiliki pengaruh signifikan • Investor memiliki, kurang dari 20% hak suara entitas asosiasi, pengaruh signifikan tersebut dapat dibuktikan secara jelas; • kepemilikan substansial atau mayoritas oleh investor lain tidak menghalangi investor dari memiliki pengaruh signifikan. 157 14
  • 158. INVESTASI PADA ENTITAS ASOSIASI • Pengukuran investasi pada asosiasi dan ventura Bersama dengan: • Model biaya • Metode ekuitas • Metode nilai wajar • Model biaya: • Investor mengukur investasi pada entitas asosiasi, pada biaya dikurangi akumulasi rugi penurunan nilai yang. • Investor mengakui dividen dan distribusi lain yang diterima dari investasi sebagai penghasilan tanpa memperhatikan apakah distribusi adalah dari akumulasi laba entitas asosiasi yang timbul sebelum atau setelah tanggal akuisisi. • Investor mengukur investasi pada entitas asosiasi yang memiliki kuotasi harga publikasian menggunakan model nilai wajar 158 14
  • 159. INVESTASI PADA ENTITAS ASOSIASI • Model ekuitas: • investasi ekuitas awalnya diakui pada harga transaksi (termasuk biaya transaksi) dan selanjutnya disesuaikan untuk mencerminkan bagian investor atas laba rugi dan penghasilan komprehensif lain entitas asosiasi dari: • distribusi dan penyesuaian lain ke jumlah tercatat. • hak suara potensial tidak diperhitungkan dalam menentukan bagian laba • goodwill implisit dan penyesuaian nilai wajar. • Penurunan nilai • Transaksi investor dengan entitas asosiasi • Tanggal laporan keuangan yang sama kecuali tidak praktis menggunakan LK paling kini • Kebijakan akuntansi entitas asosasi yang berbeda disesuaikan kecuali tidak praktis. • Kerugian melebihi investasi, melebihi nilai investasi, berhenti mengakui kerugian dan diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan. Provisi atau kewajiban konstruktif diakui jika memiliki kewajiban. 159 14
  • 160. INVESTASI PADA ENTITAS ASOSIASI • Model nilai wajar: • Pada pengakuan awal investasi pada entitas asosiasi, investor mengukurnya pada harga transaksi. Harga transaksi tidak termasuk biaya transaksi. • Pada setiap tanggal pelaporan, investor mengukur investasinya pada entitas asosiasi pada nilai wajar, dengan perubahan dalam nilai wajar diakui dalam laba rugi. • Menggunakan model biaya pada entitas asosisi yang nilai wajarnya tidak dapat diukur secara andal tanpa biaya dan usaha berlebihan. • Penyajian investasi pada entitas asosiasi sebagai aset tidak lancer • Pengungkapan • Kebijakan akuntansi • Jumlah tercatat atas investasi pada aosiasi • Nilai wajar investasi yang dicatat dengan metode ekuitas jika memiliki harga kuotasi publikasian. 160 14
  • 162. INVESTASI PADA VENTURA BERSAMA • Diterapkan untuk akuntansi ventura Bersama dalam dalam LKK konsolidasian atan LK investor yang bukan induk tetapi memliki kepentingan venture dalam satu atau lebih ventura Bersama. • Pengendalian besama adalah persetujuan kontraktual untuk berbagi pengendalian atas suatu aktivitas ekonomi dan ada hanya ketika keputusan keuangan dan operasi strategis terkait dengan aktifitas tersebut mensyaratkan persetujuan dengan suara bulat dari seluruh pihak yang berhagi pengendalian. • Pengendalian Bersama dapat berupa: • Pengendalian bersama operasi • Pengendalian bersama aset • Pengendalian bersama entitas 162 15
  • 163. Pengemdalian Bersama Operasi • Operasi beberapa ventura bersama melibatkan penggunaan aset dan sumber daya lain venturer. • Setiap venturer menggunakan aset tetap dan mengelola sendiri persediaannya. Setiap venturer menanggung beban dan liabilitas serta mencari pendanaannya sendiri, yang merepresentasikan kewajibannya. • Pengaturan ventura bersama biasanya mengatur sedemikian rupa sehingga pendapatan hubungan dengan kepentingannya dalam pengendalian bersama operasi, venturer mengakui dalam laporan keuangannya: (a) aset yang dikendalikan dan liabilitas yang terjadi; dan (b) beban yang terjadi dan bagian penghasilan yang diperoleh dari penjualan barang atau jasa. • Venturer mengakui dalam laporan keuangan: • Aset yang dikendalikan dan liabilitas yang terjadi • Beban yang terjadi dan bagian penghasilan yang diperoleh dari penjualan barang atau jasa oleh ventura Bersama. 163 15
  • 164. Pengendalian Bersama Aset • Ventura bersama meliputi pengendalian bersama, dan seringkali kepemilikan bersama, oleh venturer atas satu atau lebih aset yang dikontribusikan untuk, atau diperoleh untuk tujuan ventura bersama serta didedikasikan untuk tujuan ventura bersama tersebut. • Pengendalian bersama aset, venturer mengakui dalam laporan keuangannya: • bagiannya atas pengendalian bersama aset, diklasifikasikan sesuai dengan sifat aset; • liabilitas yang telah terjadi; • bagiannya atas liabilitas yang terjadi bersama dengan venturer lain dalam hubungannya dengan ventura bersama; • setiap penghasilan dari penjualan atau penggunaan bagiannya atas output ventura bersama, bersama dengan bagiannya atas beban yang terjadi pada ventura bersama; dan • setiap beban yang telah terjadi sehubungan dengan kepentingannya dalam ventura bersama. 164 15
  • 165. Pengendalian Bersama Entitas • Pengendalian bersama entitas adalah ventura bersama yang melibatkan pendirian suatu perseroan terbatas, persekutuan atau badan usaha lain di mana setiap venturer memiliki kepentingan. • Entitas beroperasi dengan cara yang sama seperti entitas lainnya, kecuali bahwa pengaturan kontraktual antara venturer menetapkan pengendalian bersama atas aktivitas ekonomik entitas tersebut. • Venturer mencatat seluruh kepentingannya dalam Pengendalian Bersama entitas, menggunakan salah satu dari metode berikut (merujuk pada investasi pada entitas asosiasi): • Model biaya • Metode ekuitas • Metode nilai wajar 165 15
  • 166. Pengendalian Bersama Entitas • Model biaya • Mengukur investasi pada pengendalian Bersama entitas (selain yang memiliki kuotasi harga publikasi), pada biaya dikurangi akumulai rugi penurunan nilai. • Distribusi hasil investasi sebagai penghasilan. • Venturer mengukur investasinya dalam PBE yang memiliki harga publikasi menggunakan model nilai wajar. • Metode ekuitas • Venturer mengukur investasi dengan menggunakan metode ekuitas sama dengan metode ekuitas atas investasi pada entitas asosiasi (Bab 14.8) • Metode nilai wajar • Pada pengakuan awal investasi PBE, venturer mengukur investasinya pada harga transaksi, tidak termasuk biaya transaksi, • Setiap tanggal pelaporan nilai investasi disesuaikan nilainya pada nilai wajar, selisih perubahan nilai wajar diakui dalam laba rugi. • Jika nilai wajar yang andal tidak dapat diperoleh menggunakan model biaya. 166 15
  • 167. INVESTASI PADA VENTURA BERSAMA • Transaksi antara venturer pada ventura Bersama • Ketika venturer memberikan kontribusi atau menjual aset kepada ventura bersama, maka pengakuan bagian keuntungan atau kerugian dari transaksi mencerminkan substansi transaksi tersebut. • Ketika venturer membeli aset dari ventura bersama, maka venturer tidak mengakui bagiannya atas laba ventura bersama dari transaksi tersebut sampai venturer menjual kembali aset tersebut kepada pihak independen • Jika investor tidak memiliki pengendalian Bersama: • Investasi dicatat sebagai investasi pada instrumen keuangan (bab 11) atau sebagai investasi pada entitas asosiasi (Bab 14) jika terdapat pengaruh signifikan. • Pengungkapan • Kebijakan akuntansi • Jumlah tercatat investasi • Nilai wajar pada PBE yang dicatat dengan menggunakan metode ekuitas • Jumlah agregat komimen terkait ventura Bersama • Pengendalian Bersama dengan metode ekuitas pengungkapan merujuk pada bab 14 dan metode nilai wajar merujuk pada bab 11. 167 15
  • 169. Definisi dan Pengukuran • Properti investasi adalah properti (tanah atau bangunan, atau bagian dari suatu bangunan, atau kedua-duanya) yang dikuasai oleh pemilik atau penyewa berdasarkan sewa pembiayaan untuk menghasilkan rental atau untuk kenaikan nilai atau keduanya, dan tidak untuk: • Digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa atau untuk tujuan administratif; • Dijual dalam kegiatan bisnis normal • Pengakuan awal sebesar biaya perolehan. • Biaya yang diatribusikan secara langsung menjadi bagian biaya perolehan • Jika pembayaran ditangguhkan maka harga perolehan merupakan nilai kini pembayaran • Properti investasi yang nilai wajarnya dapat diukur secara andal (tanpa biaya dan usaha yang berlebihan) diukur pada nilai wajat tanggal pelaporan dan perubahan nilainya diakui dalam laba rugi. • Properti yang nilai wajarnya tidak dapat diukur secara andal dicatat dengan menggunakan model biaya 169
  • 170. Pengungkapan • Pengalihan • Nilai tercatat properti investasi pada tanggal pengalihan menjadi biaya perolehan. • Pengalihan terjadi jika tidak lagi memenuhi definisi properti investasi • Pengungkapan • Metode dan asumsi signifikan • Sejauh mana nilai wajar didasarkan pada penilaian • Keberdaan dan jumlah pembatasan • Kewajiban kontraktual • Rekonsiliasi jumlah awal dan akhir periode atas: • Penambahan melalui kombinasi bisnis • Keuntungan atau kerugian penyesuaian nilai wajar • Pengalihan dari dan ke property investasi 170
  • 172. Aset Tetap • Aset tetap adalah aset berwujud yang: • dimiliki untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa, untuk direntalkan kepada pihak lain, atau untuk tujuan administratif; dan • diperkirakan untuk digunakan selama lebih dari satu periode. • Pengakuan aset tetap jika kemungkinan besar entitas akan memperoleh manfaat ekonomi masa depan dari aset tersebut dan biaya perolehannya dapat diukur secara andal. • Pada saat pengakuan awal, aset tetap diukur pada biaya perolehan • Biaya pembelian termasuk harga beli, biaya diatribusikan secara langsung, estimasi biaya bongkaran • Biaya perolehan adalah nilai tunai pada tanggal pengakuan jika pembayaran ditangguhan menggunakan nilai kini. • Perolehan dari pertukaran menggunakan nilai wajar kecuali pertukaran tidak memiliki substansi komersial atau nilai wajar tidak dapat diukur secara andal. 172
  • 173. Pengukuran • Setelah pengakuan awal entitas memilih model biaya atau model revaluasi. • Model biaya: • Biaya perolehan dikurangi akumulasi depresiasi dan akumulasi rugi penurunan nilai • Model revaluasi untuk aset tetap yang nilai wajarnya dapat diukur secara andal. • Nilai sajar dikurangi akumulasi depresiasi dan akumulasi rugi penurunan nilai • Kenaikan nilai diakui dalam penghasilan komprehensif lain atau laba rugi jika sebelumnya ada penurunan nilai. • Penurunan nilai akan diakui sebagai pengurang surplus revaluasi, atau laba rugi jika tidak ada lagi surplus revaluasi. • Depresiasi adalah alokasi biaya awal sepanjang umur manfaat aset • Depresiasi diakui dalam laba rugi • Metode depresiasi, masa manfaat diitelaah setiap tanggal pelaporan jika berbeda dilakukan perubahan  perubahan estimasi 173
  • 174. Penurunan Nilai dan Penghentian Pengakuan • Penurunan nilai • Entitas menerapkan bab 27 dalam menerapkan penurunan nilai • Entitas memasukkan dalam laba rugi, kompensasi dari pihak ketiga untuk aset tetap yang mengalami penurunan nilai, hilang atau dihentikan hanya ketika kompensasi menjadi piutang. • Rencana untuk melepas aset sebelum tanggal yang diperkirakan sebelumnya adalah indikator penurunan nilai yang memicu perhitungan jumlah terpulihkan aset untuk tujuan menentukan apakah aset mengalami penurunan nilai. • Entitas berhenti mengakui item aset tetap: • pada saat pelepasan; atau • ketika tidak terdapat lagi manfaat ekonomik masa depan yang diperkirakan dari penggunaan atau pelepasannya. • Keuntungan atau kerugian saat penghentian pengakuan diakui dalam laba rugi. 174
  • 175. Pengungkapan • Pengungkapan model biaya • Dasar pengukuran • Metode depreiasi, umur manfaat • Jumlah bruto dan akumulasi depresiasi • Rekonsiliasi jumlah awal dan akhir periode atas: penambahan, pelepasan, perolehan melalui kombinasi bisnis, pengalihan, rugi penurunan nilai, depresiasi dan perubahan lain. • Pembatasan yang diperuntukkan sebagai jaminan • Jumlah komitmen kontraktual • Pengungkapan model revaluasi • Tanggal efektif revaluasi • Apakah melibatkan penilai independent • Metode dan asumsi signifikan dalam mengestimasi nilai wajar • Untuk kelas aset tetap revaluasian, jumlah tercatat seandainya menggunakan model biaya • Surplus revaluasi 175
  • 176. Bab 18 Tak Berwujud selain Goodwill
  • 177. Definisi dan Pengakuan • Aset takberwujud merupakan aset nonmoneter yang dapat diidentifikasi tanpa substansi fisik. Dapat diidentifikasi jika: • aset tersebut dapat dipisahkan, yaitu dapat dipisahkan atau dibedakan dari entitas dan dijual, dialihkan, dilisensikan, disewakan atau ditukarkan, dengan kontrak, aset atau liabilitas terkait, baik secara individual atau secara bersama; atau • aset tersebut timbul dari hak kontraktual atau hak legal lain, terlepas apakah hak tersebut dari hak dan kewajiban lain • Prinsip pengakuan, jika dan hanya jika: • kemungkinan besar perkiraan manfaat ekonomik masa depan yang dapat diatribusikan pada aset akan mengalir ke entitas; • biaya perolehan atau nilai aset dapat diukur andal • aset tidak dihasilkan dari pengeluaran yang terjadi secara internal 177
  • 178. Pengukuran pada Pengakuan Awal • Aset takberwujud pada awalnya diakui sebesar biaya perolehan. • Akuisisi terpisah: harga beli dan biaya yang diatribusikan secara langsung dalam mempersiapkan aset untuk digunakan sesuai dengan intensinya • Akuisisi bagian dari kombinasi bisnis: nilai wajar pada tanggal akuisisi. • Akuisisi melalui hibah pemerintah: nilai wajar pada tanggal hibah diterima sesuai dengan Bab 24. • Pertukaran aset: nilai wajar, kecuali tidak ada substansi komersial atau nilai wajar tidak dapat diukur dengan andal, menggunakan jumlah tercatat. • Aset terwujud yang dihasilkan secara internal, aktivitas penelitian dan pengembangan diakui sebagai beban, kecuali merupakan bagian dari biaya peroelhan aset lain yang memenuhi kriteria pengakuan • Pengeluaran ATB yang awalnya diakui sebagai beban tidak diakui sebagai biaya perolehan ATB di kemudian hari.
  • 179. Pengukuran setelah Pengakuan Awal • Setelah pengakuan awal, aset takberwujud diukur sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi amortisasi dan akumulasi rugi penurunan nilai. • Amortisasi didasarkan pada estimasi umur manfaat. • ATB dari hak kontraktual amortisasi tidak boleh melebihi periode hak kontrak atau hak legal • Jika umur manfaat tidak dapat ditentukan secara andal, manajemen menggunakan estimasi terbaik tetapi tidak boleh melebihi sepuluh tahun. • Entitas mengalokasikan jumlah terdepresiasi aset takberwujud dengan dasar sistematis sepanjang umur manfaatnya. • Amortisasi diakui sebagai beban atau bagian dari biaya aset misal persediaan atau aset tetap. • Entitas mengasumsikan bahwa nilai residual aset takberwujud adalah nol kecuali: (a) ada komitmen dari pihak ketiga untuk membeli ATB pada akhir umur manfaatnya; atau (b) ada pasar aktif ATB tersebut. • Nilai residu, masa manfaat ditelaah setiap akhir periode pelaporan, jika berubah maka akan diperlakukan sebagai perubahan estimasi. • Untuk menentukan apakah ATB mengalami penurunan nilai, entitas menerapkan Bab 27. • Entitas menghentikan pengakuan dan mengakui keuntungan dan kerugian dalam laba rugi, pada pelepasan atau ketika tidak ada manfaat ekonomi masa depan diperkirakan dari penggunaan dan pelepasannya.
  • 180. Pengungkapan • Pengungkapan • Umur manfaat atau tarif amortisasi yang digunakan; • metode amortisasi yang digunakan; • Jumlah tercatat bruto dan akumulasi amortisasi dibagunkdan dengan akumulasi penurunan nilai pada awal dan akhir periode pelaporan. • Pos dalam laporan penghasilan komprehensif di mana amortisasi termasuk. • Rekonsiliasi jumlah tercatat awal dan akhir periode yang terjadi karena penambahan, pelepasan, akuisisi melalui kombinasi bisnis, amortisasi, rugi penurunan nilai serta perubahan lainnya. • Pengungkapan tambahan • deskripsi, jumlah tercatat dan sisa periode amortisasi; • aset takberwujud yang diakuisisi melalui hibah pemerintah dan awalnya diakui pada nilai wajar  nilai wajar dan jumlah tercatat • keberadaan dan jumlah tercatat aset takberwujud yang entitas memiliki kepemilikan terbatas atau yang dijaminkan sebagai liabilitas; dan • jumlah komitmen kontraktual untuk akuisisi aset takberwujud 180
  • 181. Bab 19 Kombinasi Bisnis dan Goodwill
  • 182. Definisi dan Metode • Kombinasi bisnis adalah penyatuan entitas atau bisnis yang terpisah menjadi satu entitas pelaporan. • Seluruh kombinasi bisnis dicatat dengan menerapkan metode pembelian. • Penerapan metode pembelian mencakup langkah-langkah berikut: • pengidentifikasian pihak pengakuisisi; • pengukuran biaya kombinasi bisnis; dan • pengalokasian biaya kombinasi bisnis ke aset yang diakuisisi serta liabilitas dan provisi untuk liabilitas kontinjensi yang diambilalih pada tanggal akuisisi • Pihak pengakuisisi memperoleh pengendalian atas satu atau lebih bisnis lain. Transaksi harus mengidentifikasi pihak pengendali • Biaya kombinasi bisnis adalah nilai agregat dari: • nilai wajar dari aset yang diberikan, liabilitas yang terjadi atau diambil-alih dan instrumen ekuitas yang diterbitkan oleh pihak pengakuisisi pada tanggal akuisisi, sebagai imbalan atas pengendalian pihak yang diakuisisi. • biaya yang dapat diatribusikan secara langsung pada kombinasi bisnis.
  • 183. Goodwill • Goodwill diakui sebesar selisih biaya kombinasi bisnis dengan kepentingan pihak pengakuisaisi dalam nilai wajar netto dari aset, liabilitas dan liabilitas kontijensi. • Amortisasi goodwill dilakukan sepanjang umur manfaat, jika tidak dapat ditentukan secara andal, manajemen menentukan berdasarkan estimasi terbaik namun tidak boleh lebih dari 10 tahun. • Jika nilai wajar aset yang dikakuisisi lebih tinggi dari biaya kombinasi maka: • Pihak akuisisi menilai Kembali aset dan liabilitas • Mengakui sisa selisih lebih dalam laba rugi 183
  • 185. Sewa • Sewa dalah perjanjian yang mengalihkan hak untuk menggunakan aset meskipun penyediaan jasa substansial oleh pesewa tetap diperlukan dalam kaitannya dengan operasi atau pemeliharaan aset. • Termasuk sewa adalah kontrak yang memberikan hak untuk menggunakan aset sebagai imbalan pembayaran. • Klasifikasi sewa: • Sewa diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan jika mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset pendasar. Sewa diklasifikasikan sebagai sewa operasi jika sewa tersebut tidak mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset pendasar. 185
  • 186. Indikator • Apakah suatu sewa merupakan sewa pembiayaan atau sewa operasi bergantung pada substansi transaksi daripada bentuk kontraknya. • Contoh situasi yang secara individual atau gabungan yang akan menyebabkan sewa diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan adalah: a. sewa mengalihkan kepemilikan aset pendasar kepada penyewa pada akhir masa sewa; b. penyewa memiliki opsi untuk membeli aset pendasar pada harga yang diperkirakan cukup rendah dari nilai wajar pada tanggal opsi tersebut mulai dapat dieksekusi sehingga menjadi cukup pasti, pada tanggal insepsi, bahwa opsi tersebut akan dieksekusi; c. masa sewa adalah sebagian besar umur ekonomik dari aset pendasar meski hak kepemilikan tidak dialihkan; d. pada tanggal insepsi, nilai kini dari pembayaran sewa setidaknya mencakup secara substansial seluruh nilai wajar aset pendasar; dan e. aset pendasar bersifat khusus sehingga hanya penyewa yang dapat menggunakannya tanpa modifikasi signifikan. 186
  • 187. Indikator Tambahan • Indikator situasi yang secara individual atau gabungan juga dapat menyebabkan sewa diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan adalah: a. jika penyewa dapat membatalkan sewa, maka kerugian pesewa yang terkait dengan pembatalan tersebut ditanggung oleh penyewa; b. keuntungan atau kerugian dari fluktuasi nilai wajar residual terutang pada penyewa (sebagai contoh, dalam bentuk potongan harga rental yang sama dengan sebagian besar hasil penjualan pada akhir sewa); dan c. penyewa memiliki kemampuan untuk melanjutkan sewa untuk periode kedua pada harga rental yang secara substansial lebih rendah daripada rental pasar.
  • 188. Bab 21 Provisi dan Kontijensi
  • 189. Provisi • Entitas mengakui provisi hanya ketika: • entitas mempunyai kewajiban pada tanggal pelaporan sebagai akibat dari peristiwa masa lalu; • kemungkinan besar (lebih mungkin terjadi daripada tidak) entitas disyaratkan untuk mengalihkan manfaat ekonomi dalam rangka penyelesaian kewajiban; dan • jumlah kewajiban dapat diestimasi secara andal. • Entitas mengakui provisi sebagai liabilitas dalam laporan posisi keuangan dan mengakui jumlah provisi tersebut sebagai beban, kecuali standar mensyaratkan baiay diakui sebagai bagian dari persediaan atau aset tetap. • Entitas mengukur provisi pada estimasi terbaik dari jumlah yang disyaratkan untuk menyelesaikan kewajiban pada tanggal pelaporan. • Entitas mengecualikan keuntungan dari rencana pelepsaan aset dari pengukuran provisi 189
  • 190. Kontijensi • Kecuali kemungkinan arus keluar sumber daya dalam penyelesaian adalah sangat kecil, entitas mengungkapkan, untuk setiap kelas liabilitas kontinjensi pada tanggal pelaporan, deskripsi singkat mengenai sifat liabilitas kontinjensi dan, jika praktis: • estimasi dari dampak keuangannya • indikasi mengenai ketidakpastian terkait jumlah atau waktu arus keluar tersebut; dan • kemungkinan dari setiap penggantian. Jika tidak praktis untuk membuat satu atau lebih pengungkapan di atas, maka fakta tersebut diungkapkan • Entitas mengungkapkan deskripsi mengenai sifat aset kontinjensi pada akhir periode pelaporan dan, kecuali hal tersebut melibatkan biaya atau usaha yang berlebihan. • Jika pengungkapan diperkirakan secara serius merugikan maka entitas tidak perlu mengungkapan dan alasannya
  • 192. Liabilitas dan Ekuitas • Klasifikasi instrumen keuangan sebagai liabilitas atau ekuitas • Ekuitas adalah kepentingan residual atas aset entitas setelah dikurangi dengan seluruh liabilitasnya. • Liabilitas adalah kewajiban kini entitas yang timbul dari peristiwa masa lalu yang penyelesaiannya diperkirakan mengakibatkan arus keluar sumber daya yang mengandung manfaat ekonomis. • Entitas mengklasifikasikan instrumen keuangan sebagai liabilitas keuangan atau sebagai ekuitas sesuai dengan substansi pengaturan kontraktual, tidak semata-mata karena bentuk legalnya, dan sesuai dengan definisi liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas. • Entitas mencatat biaya transaksi ekuitas sebagai pengurang ekuitas 192
  • 193. Liabilitas dan Ekuitas • Dalam menerbitkan utang yang dapat dikonversi (convertible debt) atau instrumen keuangan majemuk serupa yang mengandung komponen liabilitas dan ekuitas, entitas mengalokasikan hasil penerbitan tersebut antara komponen liabilitas dan komponen ekuitas • Saham tresuri adalah instrumen ekuitas suatu entitas yang telah diterbitkan dan kemudian diakuisisi kembali oleh entitas. • Entitas mengurangi nilai wajar imbalan yang diberikan untuk saham tresuri dari ekuitas. • Entitas tidak mengakui keuntungan atau kerugian dalam laba rugi pada pembelian, penjualan, penerbitan atau pembatalan saham tresuri. • Entitas mengurangi ekuitas untuk jumlah distribusi kepada pemilik (pemegang instrumen ekuitas). Pajak penghasilan terkait dengan distribusi kepada pemilik dicatat sesuai dengan Bab 29. 193
  • 195. Jenis dan Pengakuan • Jenis pendapatan : • penjualan barang (baik diproduksi oleh entitas untuk tujuan penjualan atau dibeli untuk dijual kembali); • penyediaan jasa; • kontrak konstruksi - kontraktor; • penggunaan oleh pihak lain atas aset entitas yang menghasilkan bunga, royalti atau dividen. • Kriteria pengakuan pendapatan barang • entitas telah mengalihkan risiko dan manfaat kepemilikan barang secara signifikan kepada pembeli; • entitas tidak memiliki keterlibatan manajerial yang berlanjut sampai pada tingkatan yang biasanya terkait dengan kepemilikan atau pengendalian efektif atas barang yang dijual; • jumlah pendapatan dapat diukur secara andal; • kemungkinan besar manfaat ekonomik yang terkait dengan transaksi akan mengalir ke entitas;dan • biaya yang telah atau akan terjadi dalam kaitannya dengan transaksi dapat diukur secara andal. 195
  • 196. Pengakuan Pendapatan • Kriteria pengakuan pendapatan jasa: • jumlah pendapatan dapat diukur secara andal; • kemungkinan besar bahwa manfaat ekonomik terkait dengan transaksi akan mengalir kepada entitas; • tingkat penyelesaian transaksi pada akhir periode pelaporan dapat diukur secara andal; dan • biaya yang terjadi untuk transaksi dan biaya penyelesaian transaksi dapat diukur secara andal. • Pengakuan pendapatan bunga, royalty dan dividen: • bunga diakui menggunakan metode suku bunga efektif sebagaimana dideskripsikan dalam paragraf 11.15 – 11.20; • royalti diakui dengan menggunakan dasar akrual sesuai dengan substansi dari perjanjian yang relevan; dan • dividen diakui ketika hak pemegang saham untuk menerima pembayaran ditetapkan. 196
  • 197. Pendapatan Konstruksi • Jika hasil kontrak konstruksi dapat diestimasi secara andal, maka entitas mengakuiJ pendapatan kontrak dan biaya kontrak atas kontrak konstruksi sebagai pendapatan dan beban yang merujuk ke tingkat penyelesaian aktivitas kontrak pada akhir periode pelaporan metode persentase penyelesaian). • Metode yang dapat mengukur pelaksanaan pekerjaan: • proporsi biaya yang terjadi untuk pekerjaan yang dilaksanakan hingga saat ini dibandingkan dengan total biaya estimasian. Biaya yang terjadi dari pekerjaan yang dilaksanakan hingga saat ini tidak termasuk biaya yang terkait dengan aktivitas masa depan, seperti bahan baku atau pembayaran di muka. • survei atas pekerjaan yang telah dilaksanakan. • penyelesaian suatu proporsi fisik dari transaksi jasa atau pekerjaan kontrak. 197
  • 198. Contoh Pengakuan Pendapatan - Ilustrasi • Lampiran contoh pengakuan pendapatan berdasarkan prinsip dalam bab 23 • Bill and hold • Barang dikirim tergantung pada kondisi: instalasi dan inspeksi; persetujuan pembeli telah menegosiasikan hak terbatas atas pengembalian; penjualan konsinyasi; cash and delivery sales; layaway • Penjualan cicilan • Penjualan konstruksi real estate • Penjualan dengan penghargaan loyalitas pelanggan • dll 198
  • 200. Hibah Pemerintah • Hibah pemerintah adalah bantuan dalam bentuk pengalihan sumber daya. • Hibah pemerintah tidak termasuk bantuan yang tidak dapat ditentukan nilainya atau yang tidak dapat dibedakan dengan transaksi perdagangan normal. • Hibah diakui sebagai penghasilan ketika jumlah hibah telah dapat diterima. • Entitas mengakui hibah pemerintah sebagai berikut: • hibah yang tidak menentukan kondisi kinerja masa depan tertentu pada penerima diakui dalam penghasilan ketika jumlah hibah telah dapat diterima; • hibah yang menentukan kondisi kinerja masa depan tertentu pada penerima diakui dalam penghasilan hanya jika kondisi kinerja telah terpenuhi; dan • hibah yang diterima sebelum kriteria pengakuan pendapatan terpenuhi diakui sebagai liabilitas • Entitas mengukur hibah pada nilai wajar aset yang diterima atau yang dapat diterima. • Pengungkapan atas bantuan pemerintah, yang memberikan manfaat ekonomi spesifik pada suatu entitas dan entitas memenuhi syarat tersebut. 200
  • 202. Biaya Pinjaman • Biaya pinjaman adalah bunga dan biaya lain yang ditanggung entitas sehubungan dengan peminjaman dana. • Biaya pinjaman mencakup: • beban bunga yang dihitung menggunakan metode suku bunga efektif • beban keuangan dalam sewa pembiayaan • selisih kurs yang berasal dari pinjaman dalam mata uang asing sepanjang selisih kurs tersebut diperlakukan sebagai penyesuaian atas biaya bunga • Entitas mengakui seluruh biaya pinjaman sebagai beban dalam laba rugi pada periode terjadinya. • Pengungkapan biaya keuangan mengikuti ketentuan dalam bab 5.5. Pengungkapan total beban bunga (menggunakan metode suku bunga efektif) untuk liabilitas keuangan yang tidak pada nilai wajar melalui laba rugi. Bab ini tidak mensyaratkan pengungkapan tambahan apapun 202
  • 204. Pembayaran Berbasis Saham • Pembayaran berbasis saham dapat dilakukan dalam bentuk kas atau instrumen ekuitas. • Transaksi pembayaran berbasis saham yang diselesaikan dengan kas mencakup hak atas kenaikan harga saham, jika terjadi perubahan nilai wajar diakui dalam laba rugi. • Entitas mengakui barang atau jasa dalam transaksi pembayaran berbasis saham ketika entitas memperoleh barang atau jasa tersebut. • Untuk transaksi pembayaran berbasis saham yang diselesaikan dengan instrumen ekuitas, entitas mengukur barang atau jasa yang diterima, dan kenaikan terkait pada ekuitas, pada nilai wajar barang, kecuali nilai wajar tidak dapat diestimasi secara andal
  • 206. Penurunan Nilai • Prinsip umum penurunan nilai aset selain yang telah diatur khusus: aset pajak tangguhan, aset keuangan, properti investasi dengan nilai wajar, aset biologis, kontrak konstruksi. • Penurunan nilai persediaan • Entitas menilai pada setiap tanggal pelaporan apakah persediaan mengalami penurunan nilai. • Penurunan nilai persediaan: perhitungan per item atau lini produk, pembalikan diperkenankan sebatas penurunan nilai orisinal.
  • 207. Penuruan Nilai – Selain Persediaan • Penurunan nilai selain persediaan. • Jika, dan hanya jika, jumlah terpulihkan aset kurang dari jumlah tercatatnya, maka entitas mengurangi jumlah tercatat aset pada jumlah terpulihkannya. Pengurangan tersebut merupakan kerugian penurunan nilai. • Pada setiap tanggal pelaporan entitas menilai apakah terdapat indikasi bahwa aset mungkin mengalami penurunan nilai. Indikasi berdasarkan sumber informasi internal dan eksternal. • Jika tidak memungkinkan untuk mengestimasi jumlah terpulihkan aset individual, maka entitas mengestimasi jumlah terpulihkan unit penghasil kas di mana terdapat aset tersebut. • Penurunan nilai adalah selisih nilai tercat dengan nilai terpulihkan (nilai tertinggi nilai pakai dan nilai wajar). • Jumlah terpulihkan aset atau unit penghasil kas adalah mana yang lebih tinggi antara nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual dan nilai pakai aset tersebut. • Nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual adalah jumlah yang dapat diperoleh dari penjualan aset dalam transaksi wajar antara pihak yang berpengetahuan, memiliki kemauan, dikurangi biaya pelepasan. • Nilai pakai adalah nilai kini dari arus kas masa depan yang diperkirakan akan diperoleh dari suatu 207
  • 208. Penuruan Nilai • Pengakuan dan pengukuran kerugian penurunan nilai unit penghasil kas: • Penurunan nilai akan mengurangi nilai goodwill jika ada. • Jika masih terdapat penurunan nilai akan mengurangi nilai aset lainnya yang dihitung secara prorate. • Kerugian penurunan nilai yang diakui untuk goodwill tidak akan dibalik pada periode selanjutnya, untuk penurunan lainnya dibalik, namun tidak boleh melebihi penurunan nilai yang telah diakui..
  • 210. Imbalan Kerja • Imbakan kerja adalah imbalan yang diberikan sebagai pertukaran atas jasa pekerja. • Imbalan jangka pendek: pengakuan pada saat jasa telah diberikan, cuti berbayar jangka pendek, program bagi laba bonus. • Program pasca kerja dibedakan iuran pasti dan imbalan pasti. • Liabilitas imbalan pasti = selisih nilai sekarang kewajiban imbalan pasti dikurangi nilai wajar aset program. • Kerugian/keuntungan aktuaria  penghasilan komprehensif lain • Perubahan program diakui dalam laba rugi • Imbalan kerja jangka panjang, diukur nilai neto nilai kini kewajiban imbalan dikurangi nilai wajar aset program. • Pengakuan pesangon dalam laba rugi 210
  • 212. Pajak dalam Perusahaan Pajak dalam Perusahaan Transaksi Kewajiban Perusahaan Laporan Keuangan Keputusan Manajemen Kewajiban Withholding Kewajiban atas Pajak Lainnya Kewajiban Pajak atas Penghasilan 212
  • 213. Badan Penghasilan menurut pajak Pengurang pengahasilan (beban yang dapat dikurangkan) Penghasilan kena pajak X tarif pajak Pajak terutang 1thn fiskal Kredit pajak • Angsuran pajak (PPh25) • Dipotong pihak lain (22,23) • Pajak luar negeri (24) Pajak kurang/lebih bayar (29/28 Pajak Perusahaan Dipotong PPh 23 atas penghasilan jasa Pajak lain: Meterai PBB BPHTB Pajak Daerah lain Bea masuk; cukai Setor Kas negara Lapor KPP Memotong PPh 21 atas gaji PPN atas penyerahan barang/jasa Memotong PPh 23 atas jasa
  • 214. PAJAK DALAM LAPORAN KEUANGAN Laporan Posisi Keuangan Laporan Laba Rugi Komprehensif Laporan Arus KAs Laporan Keuangan IPC 2019 214
  • 215. Perbedaan Pajak dan Akuntansi -1 PSAK Undang-Undang AKUNTANSI PAJAK PERBEDAAN Permanen Temporer Pajak Tangguhan:  Aset / Liabilitas  Beban/Pendapatan BOOK TAX GAP/ DFFERENCE – Tax Planning atau Tax Avoidance
  • 216. BAB 29 PAJAK PENGHASILAN • Pajak penghasilan mencakup seluruh pajak dalam negeri dan luar negeri yang didasarkan pada laba kena pajak. • Pajak penghasilan juga termasuk pajak, misalnya pajak yang dipotong (atas distribusi kepada entitas pelapor) yang terutang oleh entitas anak, entitas asosiasi atau ventura bersama. • Entitas mengakui konsekuensi pajak kini dan masa depan atas transaksi dan peristiwa lain yang diakui dalam laporan keuangan. • Jumlah pajak yang diakui terdiri dari pajak kini dan pajak tangguhan. • Tidak mengatur hibah pemerintah, tapi hanya perbedaan temporer atas hibah Ruang Lingkup Perubahan dari pengaturan dalam SAK ETAP – pajak kini Referensi: SAK EP 216
  • 217. BAB 29 PAJAK PENGHASILAN - Pajak tangguhan Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui jika terdapat:  perbedaan antara jumlah tercatat aset dan liabilitas dengan dasar pengenaan pajak atas aset dan liabilitas (perbedaan temporer)  Akumulasi pajak yang belum dikompensasi  Kredit pajak yang belum dimanfaatkan  Liabilitas pajak tangguhan (aset) menggunakan tarif pajak dan peraturan yang telah berlaku/secara substantial berlaku pada tanggal pelaporan  Tidak didiskontokan  Pada setiap akhir pelaporan entitas menilai kembali aset pajak tangguhan yang sebelumnya tidak diakui  Perbedaan temporer investasi pada entitas anak, cabang, entitas asosiasi dan ventura Bersama  Alokasi dalam penghasilan komprehensif dan ekuitas  Disajikan sebagai aset tidak lancar atau liabilitas jangka panjang  Saling hapus  Persyaratan pengungkapan Pengakuan Pengukuran Penyajian Perubahan dari pengaturan dalam SAK ETAP – pajak kini Referensi: Dengar Pendapat SAK EP, 31 Agustus 2020 Pajak dipungut atas dividen • Jika atas dividen dikenakan pajak dan ditanggung oleh perusahaan maka akan dibebankan sebagai pengurang ekuitas.
  • 218. BAB 29 PAJAK PENGHASILAN – Pajak Kini • Entitas mengakui liabilitas pajak kini untuk pajak terutang atas laba kena pajak untuk periode kini dan periode lalu. • Jika yang dibayarkan untuk periode kini dan periode lalu melebihi jumlah terutang untuk periode tersebut, entitas mengakui kelebihan tersebut sebagai aset pajak kini. • Entitas mengakui aset pajak kini sebagai manfaat dari rugi pajak yang dapat digunakan untuk pemulihan pajak yang dibayarkan dalam periode sebelumnya. • Entitas mengukur liabilitas (aset) pajak kini pada jumlah yang diperkirakan akan dibayar (dipulihkan) dengan menggunakan tarif dan undang-undang pajak yang telah Berlaku atau secara substantif telah berlaku sampai tanggal pelaporan. • Entitas menganggap tarif undang-undang pajak secara substantif telah berlaku jika tahapan yang tersisa dalam proses pemberlakuan tidak memengaruhi hasil akhir. • Entitas tidak mendiskontokan aset pajak kini dan liabilitas pajak kini • Jika entitas membayar pajak atas dividen yang dibayarkan kepada pemegang saham  dibebankan ke ekuitas sebagai bagian dari dividen Pengakuan dan Pengukuran Pajak Kini Perubahan dari pengaturan dalam SAK ETAP – pajak kini Referensi: SAK EP 218
  • 219. BAB 29 PAJAK PENGHASILAN - Pajak tangguhan • Pengakuan aset atau liabilitas, mengandung makna bahwa entitas mempunyai perkiraan untuk memulihkan atau menyelesaikan jumlah tercatat aset atau liabilitas tersebut. • Jika kemungkinan besar pemulihan atau penyelesaian jumlah tercatat tersebut akan menimbulkan pembayaran pajak masa depan lebih besar (lebih kecil) daripada yang seharusnya jika pemulihan atau penyelesaian tersebut tidak mempunyai konsekuensi pajak. • Entitas untuk liabilitas pajak tangguhan (aset pajak tangguhan) dengan batas pengecualian tertentu. • Jika entitas memperkirakan untuk memulihkan jumlah tercatat aset atau menyelesaikan jumlah tercatat liabilitas tanpa memengaruhi laba kena pajak, Pengakuan Referensi: Dengar Pendapat SAK EP, 31 Agustus 2020
  • 220. BAB 29 PAJAK PENGHASILAN - Pajak tangguhan Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui jika terdapat:  perbedaan antara jumlah tercatat aset dan liabilitas dengan dasar pengenaan pajak atas aset dan liabilitas (perbedaan temporer)  Akumulasi pajak yang belum  dikompensasi  Kredit pajak yang belum dimanfaatkan  Liabilitas pajak tangguhan (aset) menggunakan tarif pajak dan peraturan yang telah berlaku/secara substantial berlaku pada tanggal pelaporan  Tidak didiskontokan  Pada setiap akhir pelaporan entitas menilai kembali aset pajak tangguhan yang sebelumnya tidak diakui  Perbedaan temporer investasi pada entitas anak, cabang, entitas asosiasi dan ventura Bersama  Alokasi dalam penghasilan komprehensif dan ekuitas  Disajikan sebagai aset tidak lancar atau liabilitas jangka panjang  Saling hapus  Persyaratan pengungkapan Pengakuan Pengukuran Penyajian Perubahan dari pengaturan dalam SAK ETAP – pajak kini Referensi: Dengar Pendapat SAK EP, 31 Agustus 2020 Pajak dipungut atas dividen • Jika atas dividen dikenakan pajak dan ditanggung oleh perusahaan maka akan dibebankan sebagai pengurang ekuitas. 220
  • 221. BAB 29 PAJAK PENGHASILAN – Penyajian Alokasi dalam Penghasilan Komprehensif dan Ekuitas  Entitas mengakui beban pajak dalam komponen yang sama dalam total penghasilan komprehensif (yaitu operasi yang dilanjutkan, operasi yang dihentikan atau penghasilan komprehensif lain) atau ekuitas, dengan transaksi atau peristiwa lain yang menghasilkan beban Perubahan dari pengaturan dalam SAK ETAP – pajak kini Referensi: SAK EP Perbedaan Lancar atau Tidak Lancar (Jangka Pendek atau Jangka Panjang)  Jika entitas menyajikan aset lancar dan aset tidak lancar, serta liabilitas jangka pendek dan liabilitas jangka panjang, maka entitas tidak mengklasifikasikan aset (liabilitas) pajak tangguhan sebagai aset lancar (liabilitas jangka pendek). Saling Hapus  Entitas melakukan saling hapus aset pajak kini dan liabilitas pajak kini, aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan, jika dan hanya jika, entitas mempunyai hak yang dapat dipaksakan secara hukum untuk saling hapus dan entitas dapat membuktikan tanpa biaya atau usaha yang berlebihan bahwa entitas berencana untuk menyelesaikan dengan basis neto atau merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara simultan.  Jika tidak melakukan saling hapus, entitas mengungkapkan jumlah dan alasannya.
  • 222. BAB 29 PAJAK PENGHASILAN – Pengungkapan  Entitas mengungkapkan informasi yang memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi sifat dan dampak keuangan dari konsekuensi pajak kini dan tangguhan atas transaksi yang diakui dan kejadian lainnya.  Entitas mengungkapkan komponen utama beban (penghasilan) pajak secara terpisah. Komponen beban (penghasilan) pajak dapat mencakup: a) beban (penghasilan) pajak kini; b) setiap penyesuaian yang diakui pada periode untuk pajak kini periode sebelumnya; c) jumlah beban (penghasilan) pajak tangguhan yang berasal dari timbulnya perbedaan temporer dan pembalikannya; d) jumlah beban (penghasilan) pajak tangguhan yang terkait dengan perubahan tarif pajak atau penerapan peraturan perpajakan baru; e) jumlah manfaat yang timbul dari rugi pajak yang tidak diakui sebelumnya, kredit pajak atau perbedaan temporer suatu periode sebelumnya yang digunakan untuk mengurangi beban pajak; f) penyesuaian beban (penghasilan) pajak tangguhan yang timbul dari perubahan status pajak entitas atau pemegang sahamnya; g) beban (penghasilan) pajak tangguhan yang timbul dari penurunan, atau pembalikan penurunan sebelumnya atas aset pajak tangguhan; dan h) jumlah beban (penghasilan) pajak terkait dengan perubahan kebijakan akuntansi dan kesalahan yang termasuk dalam laba rugi sesuai dengan Bab 10, karena tidak dapat dihitung secara retrospektif. Perubahan dari pengaturan dalam SAK ETAP – pajak kini Referensi: SAK EP
  • 223. BAB 29 PAJAK PENGHASILAN – Pengungkapan  Berikut ini hal–hal yang diungkapkan entitas secara terpisah: a) agregat pajak kini dan pajak tangguhan terkait dengan item yang diakui sebagai item penghasilan komprehensif lain. b) agregat pajak kini dan pajak tangguhan terkait dengan item yang dibebankan atau dikreditkan langsung ke ekuitas. c) penjelasan atas perbedaan signifikan antara beban (penghasilan) pajak dan laba akuntansi dikalikan dengan tarif pajak yang berlaku. Contoh, perbedaan tersebut timbul dari transaksi seperti pendapatan yang dikecualikan dari perpajakan atau beban yang tidak dapat dikurangkan dalam menentukan laba kena pajak (rugi pajak). d) penjelasan mengenai perubahan tarif pajak yang berlaku dibandingkan dengan tarif pajak yang berlaku pada periode pelaporan sebelumnya. e) untuk setiap jenis perbedaan temporer dan untuk setiap jenis rugi pajak yang belum dikompensasi dan kredit pajak yang belum dimanfaatkan: i. jumlah liabilitas pajak tangguhan dan aset pajak tangguhan pada akhir periode laporan; dan ii. (analisis perubahan liabilitas pajak tangguhan dan aset pajak tangguhan selama periode. f) jumlah (dan tanggal kedaluwarsa, jika ada) perbedaan temporer dapat dikurangkan, rugi pajak belum dikompensasi dan kredit pajak belum dimanfaatkan yang tidak diakui sebagai aset pajak tangguhan dalam laporan posisi keuangan. g) dalam kondisi yang dideskripsikan dalam paragraf 29.33, penjelasan mengenai sifat dari konsekuensi pajak penghasilan potensial yang mungkin timbul akibat pembayaran dividen kepada pemegang saham. Perubahan dari pengaturan dalam SAK ETAP – pajak kini Referensi: SAK EP 223
  • 224. Pendapatan Beban Laba sebelum pajak Pajak Penghasilan (25%) 260.000 120.000 140.000 30.800 2012 2013 Total Laporan Keuangan 2011 Ilustrasi Perbedaan Temporer – Liabilitas 1 260.000 120.000 140.000 30.800 260.000 120.000 140.000 30.800 780.000 360.000 420.000 92.400 Penghasilan Beban yang boleh dikurangkan Penghasilan kena pajak Pajak terutang (25%) 200.000 120.000 80.000 17.600 2012 2013 Total Laporan Pajak 2011 300.000 120.000 180.000 39.600 280.000 120.000 160.000 35.200 780.000 360.000 420.000 92.400 224
  • 225. Beban Pajak (PSAK) Pajak Terutang (Fiskal) Difference 30.800 17.600 13.200 30.800 2012 39.600 (8.800) 30.800 2013 35.200 (4.400) 92.400 Total 92.400 0 Perbandingan 2011 Perbedaan tersebut akan dilaporkan dalam laporan keuangan Tahun Jurnal 2011 Beban pajak tangguhan 13.200 Liabilitas pajak tangguhan 13.200 Beban pajak kini 17.600 Utang pajak kini 17.600 Saldo Liabilitas pajak tangguhan 13.200 Utang pajak kini 17.600 Beban pajak Beban pajak kini 17.600 Beban pajak tangguhan 13.200 30.800 Ilustrasi Perbedaan Temporer – Liabilitas 1 225
  • 226. Perbedaan tersebut akan dilaporkan dalam laporan keuangan Tahun Jurnal 2012 Liabilitas pajak tangguhan 8.800 Manfaat pajak tangguhan 8.800 Beban pajak kini 39.600 Utang pajak kini 39.600 Saldo Liabilitas pajak tangguhan 5.000 Utang pajak kini 45.000 Beban pajak Beban pajak kini 39.600 Manfaat pajak tangguhan (8.800) 30.800 Ilustrasi Perbedaan Temporer – Liabilitas 1 226 Beban Pajak (PSAK) Pajak Terutang (Fiskal) Difference 30.800 17.600 13.200 30.800 2012 39.600 (8.800) 30.800 2013 35.200 (4.400) 92.400 Total 92.400 0 Perbandingan 2011
  • 227. Perbedaan tersebut akan dilaporkan dalam laporan keuangan Tahun Jurnal 2013 Liabilitas pajak tangguhan 4.400 Manfaat pajak tangguhan 4.400 Beban pajak kini 35.200 Utang pajak kini 35.200 Saldo Liabilitas pajak tangguhan 4.400 Utang pajak kini 35.200 Beban pajak Beban pajak kini 35.200 Manfaat pajak tangguhan (4.400) 30.800 Ilustrasi Perbedaan Temporer – Liabilitas 1 227 Beban Pajak (PSAK) Pajak Terutang (Fiskal) Difference 30.800 17.600 13.200 30.800 2012 39.600 (8.800) 30.800 2013 35.200 (4.400) 92.400 Total 92.400 0 Perbandingan 2011
  • 228. Ilustrasi : PT. Mawar memiliki saldo aset pajak tangguhan sebesar 300.000 pada akhir 2012, yang muncul karena perbedaan temporer sebesar 1.200.000 (tarif pajak 25%). Pada akhir tahun 2013 laba sebelum pajak 4.200.000 dan terdapat koreksi positif sehingga penghasilan kena pajak sebesar 5.000.000. Berdasarkan hasil review aset pajak tangguhan sebesar 60.000 tidak dapat dipulihkan di masa mendatang (belum termasuk 500.000). Ilustrasi Perbedaan Temporer – Aset 1 228
  • 229. Ilustrasi Perbedaan Temporer – Aset 1 sebelum review Akhir 2012 Tahun 2013 Akhir 2013 Laba sebelum pajak (PSAK) 4.200.000 Perbedaan temporer 1.200.000 800.000 2.000.000 Penghasilan kena pajak 5.000.000 25% 25% 25% Pajak terutang 1.250.000 Tahun 2013 Laba sebelum pajak (PSAK) 4.200.000 Pajak kini 1.250.000 Beban (manfaat) pajak tangguhan (200.000) Beban pajak penghasilan 1.050.000 Laba bersih 3.190.000 Beban pajak penghasilan 1.050.000 Aset pajak tangguhan 200.000 Utang pajak 1.250.000 229
  • 230. Tahun 2013 Laba sebelum pajak (PSAK) 4.200.000 Pajak kini 1.250.000 Beban (manfaat) pajak tangguhan (200.000) Beban pajak penghasilan 1.110.000 Laba bersih 3.190.000 Beban pajak penghasilan 1.250.000 Utang pajak 1.250.000 Aset pajak tangguhan 200.000 Beban pajak penghasilan 200.000 Penurunan nilai aset pajak tangguhan Beban pajak penghasilan 60.000 Aset pajak tangguhan 60.000 Ilustrasi Perbedaan Temporer – Aset 1 setelah review Pajak kini 1.250.000 Pajak tangguhan (200.000) Penilaian kembali 60.000 Total 1.110.000 230
  • 231. Ilustrasi: PT. Merbabu melaporakan laba sebelum pajak sebesar 3.000.000 pada tahun 2013. Terdapat perbedaan antara akuntansi dan pajak yang disebabkan oleh beberapa hal berikut: 1. Depresiasi menurut pajak lebih besar dibandingkan menurut akuntansi sebesar 800.000 2. Pendapatan sewa mesin menurut pajak 1.000.000 lebih besar dibandingkan menurut akuntansi. 3. Beban sumbangan sebesar 400.000 tidak diperkenankan menurut pajak. Tarif pajak yang berlaku sebesar 25%, perbedaan tersebut akan dapat dipulihkan di masa mendatang. Entitas belum memiliki saldo aset/liabilitas pajak tangguhan. Ilustrasi Perbedaan Permanen dan Temporer 231
  • 232. Ilustrasi Perbedaan Permanen dan Temporer 2013 Aset Pajak Tangguhan Liabilitas Pajak Tangguhan Laba sebelum pajak (PSAK) 3.000.000 Perbedaan depresiasi (800.000) 200.000 Perbedaan pendapatan sewa 1.000.000 2500.000 Perbedaan sumbangan 400.000 Total penghasilan kena pajak 3.600.000 Pajak terutang (fiskal) 900.000 Pajak tangguhan 250.000 200.000 Jurnal Beban Pajak penghasilan kini 900.000 Aset pajak tangguhan 250.000 Manfaat pajak tangguhan 50.000 (250.000-200.000) Utang pajak penghasilan 900.000 Liabilitas pajak tangguhan 200.000 232
  • 233. ILUSTRASI • Entitas A membeli mesin senilai 10.000 2/1/X1. Mesin menurut akuntansi didepresiasikan selama 5 tahun, tanpa nilai sisa. • Untuk tujuan pajak mesin termasuk kelompok 1 didepresiasikan selama 4 tahun. • Misalkan penghasilan entitas sebesar 7.000 beban operasi selain depresiasi 2.000. • Ilustrasi perbedaan pajak dan akuntansi serta jurnalnya dapat dilihat dalam slide berikut ini. 233
  • 234. ILUSTRASI  Depresiasi menurut akuntansi 10.000/5=2.000 20X1 20X2 20X3 20X4 20X5 Pendapatan 7.000 7.000 7.000 7.000 7.000 Bbn Operasi 2.000 2.000 2.000 2.000 2.000 Bbn Penyusutan 2.000 2.000 2.000 2.000 2.000 Total Beban 4.000 4.000 4.000 4.000 4.000 Laba sblm pajak 3.000 3.000 3.000 3.000 3.000 Beban Pajak (akt) 750 750 750 750 750 Laba setelah pajak 2.250 2.250 2.250 2.250 2.250 AKUNTANSI  Depresiasi menurut pajak 10.000/4=2.500 20X1 20X2 20X3 20X4 20X5 Pendapatan 7.000 7.000 7.000 7.000 7.000 Bbn Operasi 2.000 2.000 2.000 2.000 2.000 Bbn Penyusutan 2.500 2.500 2.500 2.500 Total Beban 4.500 4.500 4.500 4.500 2.000 Penghasilan kena pajak 2.500 2.500 2.500 2.500 5.000 Pajak terutang 625 625 625 625 1.250 PAJAK 234
  • 235. ILUSTRASI 20X1 20X2 20X3 20X4 20X5 AKUNTANSI Laba sblm pajak 3.000 3.000 3.000 3.000 3.000 Beban Pajak (akt) 750 750 750 750 750 PAJAK Penghasilan kena pajak 2.500 2.500 2.500 2.500 5.000 Pajak terutang 625 625 625 625 1.250 Perbedaan Perbedaan laba 500 500 500 500 (2.000) Perbedaan pajak 125 125 125 125 (500) Liabilitas pajak tangguhan 125 250 375 500 0 Beban pajak (L/R) Beban pajak kini 625 625 625 625 1.250 Beban pajak tangguhan 125 125 125 125 (500) Total beban pajak 750 750 750 750 750 235
  • 236. ILUSTRASI  Jurnal yang dibuat pada saat 20X1 – 20X4 Beban pajak tangguhan 125 Liabilitas pajak tangguhan 125  Jurnal yang dibuat pada 20X5 Liabilitas pajak tangguhan 500 Beban (manfaat) pajak tangguhan 500  Pada awal tahun 2005, liabilitas pajak tangguhan terakumulasi sebesar 500.  Pada akhir tahun 2005, setelah depresiasi dicatat, perbedaan menjadi tidak ada, sehingga liabilitas pajak tangguhan nilainya 0 236
  • 237. ILUSTRASI – nilai sisa  Entitas A membeli mesin senilai 12.000 pada 2/1/X1. Mesin menurut akuntansi didepresiasikan selama 5 tahun, dengan nilai sisa 2000.  Untuk tujuan pajak mesin termasuk kelompok 1 didepresiasikan selama 4 tahun.  Misalkan penghasilan entitas sebesar 7.000 beban operasi selain depresiasi 2.000.  Mesin tersebut tahun 20X6 masih digunakan dan pada awal 20X7 dijual dengan harga 3000  Ilustrasi perbedaan pajak dan akuntansi serta jurnalnya dapat dilihat dalam slide berikut ini. 237
  • 238. ILUSTRASI – nilai sisa  Depresiasi menurut akuntansi (12.000-2000)/5=2.000 AKUNTANSI 20X1 20X2 20X3 20X4 20X5 20X6 20X7 Pendapatan 7.000 7.000 7.000 7.000 7.000 7.000 7.000 Keuntungan mesin 1.000 Bbn Operasi 2.000 2.000 2.000 2.000 2.000 2.000 2.000 Bbn Penyusutan 2.000 2.000 2.000 2.000 2.000 Total Beban 4.000 4.000 4.000 4.000 4.000 2.000 2.000 Laba sblm pajak 3.000 3.000 3.000 3.000 3.000 5.000 6.000 Beban Pajak (akt) 750 750 750 750 750 1.250 1.500 Laba setelah pajak 2.250 2.250 2.250 2.250 2.250 3.750 4.500 238
  • 239. ILUSTRASI – nilai sisa  Depresiasi menurut pajak 10.000/4=3.000 PAJAK 20X1 20X2 20X3 20X4 20X5 20X6 20X7 Pendapatan 7.000 7.000 7.000 7.000 7.000 7.000 7.000 Keuntungan mesin 3.000 Bbn Operasi 2.000 2.000 2.000 2.000 2.000 2.000 2.000 Bbn Penyusutan 3.000 3.000 3.000 3.000 Total Beban 5.000 5.000 5.000 5.000 2.000 2.000 2.000 Penghasilan kena pajak 2.000 2.000 2.000 2.000 5.000 5.000 8.000 Pajak terutang 500 500 500 500 1.250 1.250 2.000 Penghasilan stlh pajak 1.500 1.500 1.500 1.500 3.750 3.750 6.000 239
  • 240. ILUSTRASI – nilai sisa 20X1 20X2 20X3 20X4 20X5 20X6 20X7 AKUNTANSI Laba sblm pajak 3.000 3.000 3.000 3.000 3.000 5.000 6.000 Beban Pajak (akt) 750 750 750 750 750 1.250 1.500 PAJAK Penghasilan kena pajak 2.000 2.000 2.000 2.000 5.000 5.000 8.000 Pajak terutang 500 500 500 500 1.250 1.250 2.000 Perbedaan Perbedaan laba 1.000 1.000 1.000 1.000 -2.000 0 -2.000 Perbedaan pajak 250 250 250 250 -500 0 -500 Kewajiban pajak tangguhan 250 500 750 1.000 500 500 0 Beban pajak (L/R) Beban pajak kini 500 500 500 500 1.250 1.250 2.000 Beban pajak tangguhan 250 250 250 250 -500 0 -500 Total beban pajak 750 750 750 750 750 1.250 1.500 240
  • 241. ILUSTRASI  Jurnal yang dibuat pada saat 20X1 – 20X4 Beban pajak tangguhan 250 Liabilitas pajak tangguhan 250  Jurnal yang dibuat pada 20X5 Liabilitas pajak tangguhan 500 Beban (manfaat) pajak tangguhan 500  Jurnal yang dibuat pada 20X7 Liabilitas pajak tangguhan 500 Beban (manfaat) pajak tangguhan 500  Pada awal tahun 2005, liabilitas pajak tangguhan terakumulasi sebesar 1000.  Pada akhir tahun 2005, setelah depresiasi dicatat, perbedaan direaliasasi 500, sehingga liabilitas pajak tangguhan nilainya 500  Perbedaan ini akan hilang pada saat aset tersebut terjual di tahun 2007. Pajak mengakui keuntungan 3.000 akuntansi 1.000 241
  • 242. ILUSTRASI – kerugian fiskal • Entitas A pada tahun 20x1 mengalami kerugian fiskal 8.000 (diasumsikan kerugian akuntansi nilainya sama). • Pada 20x2 entitas laba 2.000, 20x3 laba 3.000 dan 20x4 laba sebesar 5.000. tarif pajak 25% • Tidak terjadi perbedaan akuntansi dan pajak 20X1 20X2 20X3 20X4 Laba akuntansi (8.000) 2.000 3.000 5.000 Beban pajak kini - - - *500 Beban (manfaat) pajak tangguhan (2.000) 500 750 750 Total beban (manfaat) pajak (2.000) 500 750 1.250 Laba setelah pajak (6.000) 1.500 2.250 3.750 • (8.000) sudah dikompensasi 2.000 dan 3.000 tersisa 3.000 20X4 • Sehingga atas 5.000 – 3.000 = 2.000 harus dibayar pajaknya • 25% * 2.000 = 500 242
  • 243. Tahun Jurnal 20X1 Aset pajak tangguhan 2.000 Manfaat pajak tangguhan 2.000 20X2 Beban pajak tangguhan 500 Aset pajak tangguhan 500 20X3 Beban pajak tangguhan 750 Aset pajak tangguhan 750 20X4 Beban pajak tangguhan 750 Aset pajak tangguhan 750 Beban pajak kini 500 Utang pajak kini 500 ILUSTRASI – kerugian fiskal 243
  • 245. Penjabaran Valuta Asing • Mata uang fungsional adalah mata uang pada lingkungan ekonomi utama di mana entitas beroperasi - (primary economic environment). • Pelaporan pada pengakuaan awal mencatat transaksi dalam mata uang asing dengan menggunakan mata uang fungsional. • Pada saat pengakuan awal, entitas mencatat transaksi valuta asing dalam mata uang fungsional. Jumlah valuta asing dihitung ke dalam mata uang fungsional dengan kurs spot antara mata uang fungsional dan valuta asing pada tanggal transaksi • Pada akhir setiap periode pelaporan, entitas: • menjabarkan item moneter valuta asing menggunakan kurs penutup; • menjabarkan item nonmoneter yang diukur dalam biaya historis dalam valuta asing menggunakan kurs pada tanggal transaksi; dan • menjabarkan item nonmoneter yang diukur pada nilai wajar dalam valuta asing menggunakan kurs pada tanggal ketika nilai wajar ditentukan • Selisih kurs atas transaksi dan penjabaran saldo akhir diakui dalam laba rugi 245
  • 246. Penjabaran Valuta Asing • Keuntungan atau kerugian atas item nonmoneter untuk diakui dalam penghasilan komprehensif lain, maka entitas mengakui setiap komponen kurs dari keuntungan dan kerugian dalam penghasilan komprehensif lain. • Jika keuntungan atau kerugian atas item nonmoneter diakui dalam laba rugi, maka entitas mengakui setiap komponen kurs dari keuntungan atau kerugian tersebut dalam laba rugi. • Selisih kurs pada item moneter dari Investasi neto usaha di luar negeri diakui dalam laba rugi, investasi dalam laporan keuangan konsolidasi, selisih kurs diakui dalam penghasilan komprehensif lain (diakui dalam LR ketika dilepaskan). • Entitas yang mata uang fungsionalnya bukan mata uang dari suatu ekonomi hiperinflasi menjabarkan hasil kinerja dan posisi keuangannya ke dalam mata uang penyajian yang berbeda dengan menggunakan prosedur sebagai berikut: • aset dan liabilitas untuk setiap laporan posisi keuangan yang disajikan dijabarkan menggunakan kurs penutup pada tanggal laporan posisi keuangan tersebut; • penghasilan dan beban untuk setiap laporan penghasilan komprehensif (yaitu termasuk komparatif) dijabarkan menggunakan kurs pada tanggal transaksi; dan • seluruh selisih kurs yang dihasilkan diakui dalam penghasilan komprehensif lain dan dilaporkan sebagai komponen ekuitas. Selisih kurs tersebut tidak direklasifikasi ke laba rugi 246
  • 248. Penjabaran Valuta Asing • Penyusunan LK dalam kondisi mata uang fungsionalnya merupakan mata uang hiperinflasi. • Ekonomi inflasi indikatornya: tingkat kumulatif inflasi dalam 3 tahun mendekatai atau lebih dari 100%, memilih menyimpan dalam bentuk aset moneter, hilangnya daya beli, suku bunga upah dan harga dikaitkan dengan indeks harga. • Jumlah dalam LK yang mata uang fungsionalnya hiperinflasi dinyatakan dalam unit pengukuran terikini akhir periode pelaporan, termasuk laporan keuangan komparatif. • Prosedur penyajian posisi keuangan menggunakan nilai wajar tanggal pelaporan. • Jika tidak lagi hiperinflasi maka jumlah dalam mata uang penyajian terakhir sebagai dasar untuk jumlah tercata dalam laporan keuangan periode selanjutnya. 248
  • 250. Peristiwa setelah Periode Pelaporan • Peristiwa setelah periode pelaporan: seluruh peristiwa terbaru ketika laporan keuangan diotorisasi untuk terbit, walaupun peristiwa tersebut terjadi setelah pengumuman publik atas laba rugi atau informasi keuangan lainnya. • Peristiwa yang memberikan bukti atas adanya kondisi pada akhir periode pelapporan – peristiwa penyesuai • Peristiwa yang mengidikasikan timbulnya kondisi setelah akhir periode pelaporan – peristiwa non penyesuai • Entitas mengungkapka tanggal ketika laporan keuangan diotorisasi untuk terbit dan pihak yang bertanggung jawab mengotorisasi laporan keuangan. • Jika setelah akhir periode pelaporan entitas mengumumkan pembagian dividen untuk pemegang instrumen ekuitas, maka entitas tidak mengakui dividen tersebut sebagai liabilitas pada akhir periode pelaporan. • Menambahkan contoh peristiwa nonpenyesuai yang dibuat pengungkapannya antara lain tentang kombinasi bisnis signifikan, penerbitan atau pembelian kembali utang atau instrumen ekuitas entitas, dan perubahan tarif pajak atau peraturan perpajakan yang berpengaruh signifikan pada aset dan liabilitas pajak kini dan tangguhan 250
  • 252. Pengungkapan Pihak Berelasi • Pihak berelasi adalah pihak atau entitas yang berelasi dengan entitas yang penyusun laporan keuangan (entitas pelapor). • Orang atau anggota keluarga dekatnya mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika orang tersebut: manajemen kunci, memiliki pengendalian, pengaruh signifikan. • Entitas dengan hubungan tertentu: asosiasi, ventura Bersama, program imbalan kerja, anak, dll • Pengungkapan dilakukan atas: • hubungan • Transaksi dengan pihak berelasi • Mengecualikan persyaratan pengungkapan • kekuasaan pemerintah yang mempunyai • pengendalian, pengendalian bersama, atau pengaruh signifikan terhadap entitas pelapor dan • entitas lain yang merupakan pihak berelasi karena pemerintah yang sama mempunyai pengendalian, pengendalian bersama, atau pengaruh signifikan terhadap entitas pelapor dan entitas lain tersebut. 252
  • 254. Ruang Lingkup Menyediakan pedoman dalam pelaporan keuangan entitas privat yang terlibat dalam tiga jenis aktivitas khusus: • agrikultur, • ekstraktif, dan • konsesi jasa. 254
  • 255. Agrikultur entitas menggunakan model nilai wajar untuk aset biologis tersebut di mana nilai wajar dapat dengan mudah ditentukan tanpa biaya atau usaha yang berlebihan; dan entitas menggunakan model biaya untuk seluruh aset biologis lainnya. Entitas yang terlibat dalam aktivitas agrikultur menggunakan Standar ini untuk menentukan kebijakan akuntansi setiap kelas aset biologisnya: 255
  • 256. Pengakuan Entitas mengakui aset biologis atau produk agrikultur jika, dan hanya jika: entitas mengendalikan aset sebagai akibat dari peristiwa masa lalu; kemungkinan besar manfaat ekonomik masa depan yang terkait dengan aset akan mengalir ke entitas; dan nilai wajar atau biaya perolehan aset dapat diukur secara andal tanpa biaya atau usaha yang berlebihan. 256
  • 257. Pengukuran – Model Nilai Wajar • Entitas mengukur aset biologis pada pengakuan awal dan pada setiap tanggal pelaporan pada nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual. Perubahan dalam nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual diakui dalam laba rugi. • Produk agrikultur yang dipanen dari aset biologis entitas diukur pada nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual pada titik panen. Pengukuran tersebut merupakan biaya perolehan pada tanggal tersebut ketika menerapkan Bab 13 Persediaan atau Bab lain yang dapat diterapkan dalam Standar ini. 257
  • 258. Pengukuran – Model Nilai Wajar Dalam menentukan nilai wajar, entitas mempertimbangkan hal berikut: Jika terdapat pasar aktif, maka harga kuotasian pasar merupakan dasar yang tepat untuk menentukan nilai wajar. jika pasar aktif tidak tersedia, entitas menggunakan satu atau lebih ketentuan berikut, untuk menentukan nilai wajar, jika tersedia: a.harga transaksi pasar paling kini, sepanjang tidak terdapat perubahan signifikan dalam kondisi ekonomik antara tanggal transaksi dan akhir periode pelaporan; b.harga pasar untuk aset yang serupa dengan penyesuaian untuk mencerminkan perbedaan; dan c. patokan (benchmark) sektor seperti nilai suatu perkebunan dinyatakan per baki ekspor, bushel atau hektar dan nilai ternak dinyatakan per kilogram daging. Sumber informasi dalam (a) atau (b) mungkin menyarankan kesimpulan yang berbeda. Nilai wajar dapat dengan mudah ditentukan tanpa biaya atau usaha yang berlebihan walaupun harga atau nilai pasar tidak tersedia untuk aset biologis dalam kondisi kini. Entitas mempertimbangkan apakah nilai kini arus kas neto ekspektasian dari aset yang didiskontokan pada suku bunga pasar kini menghasilkan pengukuran nilai wajar yang andal. 258
  • 259. Pengungkapan – Model Nilai Wajar Entitas mengungkapkan hal berikut terkait dengan aset biologis yang diukur pada nilai wajar: • deskripsi dari setiap kelas aset biologisnya. • metode dan asumsi signifikan yang diterapkan dalam menentukan nilai wajar setiap kategori produk agrikultur pada titik panen dan setiap kategori aset biologis. • rekonsiliasi perubahan jumlah tercatat aset biologis antara awal dan akhir periode berjalan. Rekonsiliasi mencakup: • keuntungan atau kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual: • kenaikan dari pembelian; • penurunan karena panen; • kenaikan dari kombinasi bisnis; • selisih kurs neto yang timbul karena penjabaran laporan keuangan ke dalam mata uang penyajian yang berbeda dan karena penjabaran kegiatan usaha luar negeri ke dalam mata uang penyajian entitas pelapor; dan • perubahan lain. • Rekonsiliasi ini tidak perlu disajikan untuk periode sebelumnya. 259
  • 260. Pengukuran – Model Biaya • Entitas mengukur pada biaya perolehan dikurangi akumulasi depresiasi dan akumulasi kerugian penurunan nilai aset biologis yang nilai wajarnya tidak dapat ditentukan dengan mudah tanpa biaya atau usaha yang berlebihan. • Entitas mengukur produk agrikultur yang dipanen dari aset biologis pada nilai wajar dikurangi estimasi biaya untuk menjual pada titik panen. • Pengukuran tersebut merupakan biaya perolehan pada tanggal ketika menerapkan Bab 13 persediaan atau Bab lain dalam Standar ini. 260
  • 261. Pengungkapan – Model Biaya deskripsi setiap kelas aset biologis; penjelasan mengapa nilai wajar tidak dapat diukur secara andal tanpa biaya atau usaha yang berlebihan; metode depresiasi yang digunakan; umur manfaat atau tarif depresiasi yang digunakan; dan jumlah tercatat bruto dan akumulasi depresiasi (diagregasi dengan akumulasi kerugian penurunan nilai) pada awal dan akhir periode. Entitas mengungkapkan hal berikut terkait dengan aset biologis yang diukur menggunakan model biaya: 261
  • 262. Eksplorasi dan Evaluasi Sumber Daya Mineral • Entitas yang terlibat dalam aktivitas eksplorasi, atau evaluasi sumber daya mineral yang menggunakan Standar ini, menentukan kebijakan akuntansi yang merinci pengeluaran yang diakui sebagai aset eksplorasi dan aset evaluasi dan menerapkan kebijakan tersebut secara konsisten. • Contoh pengeluaran yang dapat termasuk dalam pengukuran awal aset eksplorasi dan aset evaluasi (tidak terbatas hanya pada daftar berikut): • perolehan hak untuk eksplorasi; • kajian topografis, geologis, geokimia dan geofisika; • pengeboran eksplorasi; • pemaritan; • pengambilan contoh; dan • aktivitas yang terkait dengan evaluasi kelayakan teknis dan kelayakan komersial atas • penambangan sumber daya mineral. 262
  • 263. Eksplorasi dan Evaluasi Sumber Daya Mineral • Pada saat pengakuan awal  aset eksplorasi dan aset evaluasi diukur pada biaya perolehan. • Setelah pengakuan awal  entitas menerapkan Bab 17 Aset Tetap dan Bab 18 Aset Takberwujud selain Goodwill untuk aset eksplorasi dan aset evaluasi sesuai dengan sifat aset yang diperoleh • Jika suatu entitas memiliki kewajiban untuk membongkar atau memindahkan item, atau untuk merestorasi situs tersebut, maka kewajiban dan biaya tersebut dicatat sesuai dengan Bab 17 dan Bab 21 Provisi dan Kontinjensi. • Aset eksplorasi dan asset evaluasi diuji penurunan nilainya Ketika fakta dan kondisi mengindikasikan bahwa jumlah tercatat aset eksplorasi dan aset evaluasi melebihi jumlah terpulihkannya. 263
  • 264. Eksplorasi dan Evaluasi Sumber Daya Mineral  Satu atau lebih fakta dan kondisi berikut mengindikasikan bahwa entitas harus menguji apakah aset eksplorasi dan aset evaluasi mengalami penurunan nilai (tidak terbatas pada daftar berikut):  periode di mana entitas memiliki hak untuk mengeksplorasi dalam suatu wilayah tertentu telah kedaluwarsa selama periode tersebut, atau akan kedaluwarsa dalam waktu dekat, dan diperkirakan tidak akan diperbarui;  pengeluaran substantif untuk eksplorasi, dan evaluasi lebih lanjut atas sumber daya mineral dalam wilayah tertentu tidak dianggarkan atau direncanakan;  eksplorasi dan evaluasi sumber daya mineral dalam wilayah tertentu belum mengarah pada penemuan sumber daya mineral dalam kuantitas yang layak secara komersial dan entitas telah memutuskan untuk menghentikan aktivitas tersebut dalam wilayah tertentu tersebut; atau  keberadaan data yang cukup mengindikasikan bahwa, meskipun pengembangan pada suatu wilayah tertentu sedang dalam proses pengerjaan, jumlah tercatat aset eksplorasi dan aset evaluasi kecil kemungkinan dapat terpulihkan seluruhnya dari keberhasilan pengembangan atau penjualan aset tersebut. 264
  • 265. Perjanjian Konsesi Jasa • Perjanjian konsensi jasa adalah suatu perjanjian di mana pemerintah atau badan sektor publik lainnya (pemberi) mengadakan kontrak dengan operator privat untuk mengembangkan (atau meningkatkan), mengoperasikan dan memelihara aset infrastruktur • Terdapat 2 kategori utama perjanjian konsensi jasa: • Operator menerima aset keuangan – hak kontraktual tanpa syarat untuk menerima jumlah kas tertentu atau yang dapat ditentukan atau aset keuangan lainnya dari pemerintah sebagai imbalan untuk membangun atau meningkatkan aset sektor publik, dan kemudian mengoperasikan dan memelihara aset tersebut untuk periode waktu tertentu. • Operator menerima aset takberwujud – hak untuk menagih atas penggunaan aset sektor publik yang dibangun atau ditingkatkan dan kemudian dioperasikan dan dipelihara oleh operator untuk periode waktu tertentu. Hak untuk mengenakan biaya kepada pengguna bukan merupakan hak tanpa syarat untuk menerima kas karena jumlahnya tergantung pada sejauh mana publik menggunakan jasa tersebut. 265
  • 266. Akuntansi—Model Aset Keuangan • Operator mengakui aset keuangan sepanjang operator memiliki hak kontraktual tanpa syarat untuk menerima kas atau aset keuangan lainnya dari atau sesuai arahan dari pemberi untuk jasa konstruksi. • Operator mengukur aset keuangan pada nilai wajar. • Operator mengikuti Bab 11 Instrumen Keuangan Dasar dan Bab 12 Isu Terkait Instrumen Keuangan Lain dalam akuntansi untuk aset keuangan. 266
  • 267. Akuntansi—Model Aset Takberwujud • Operator mengakui aset takberwujud sepanjang operator menerima hak (atau lisensi) untuk membebankan biaya kepada pengguna jasa publik. • Pada pengakuan awal, operator mengukur aset takberwujud pada nilai wajar. • Operator mengikuti Bab 18 dalam akuntansi untuk aset takberwujud. 267
  • 268. Pendapatan Operasi Operator dari suatu perjanjian konsesi jasa mengakui, mengukur dan mengungkapkan pendapatan sesuai dengan Bab 23 Pendapatan untuk jasa yang diberikan. 268
  • 270. Ruang Lingkup  Diterapkan untuk pengadopsi pertama kali SAK Entitas Privat  Sebelumnya menggunakan prinsip akuntansi standar akuntansi nasional atau kerangka dasar lain.  Entitas yang telah menerapkan Standar Akuntansi Keuangan yang mengatur persyaratan yang lebih kompleks daripada persyaratan SAK Entitas Privat, tidak diperkenankan untuk menerapkan Standar ini. 270
  • 271. Adopsi Pertama Kali • Entitas menerapkan SAK Entitas Privat pertama kalinya, menyusun laporan keuangan sesuai dengan Standar ini dengan mengikuti ketentuan transisi. • Laporan keuangan pertama sesuai Standar adalah laporan keuangan tahunan pertama di mana entitas membuat pernyataan secara eksplisit dan tanpa kecuali tentang kepatuhan terhadap SAK Entitas Privat. • Laporan keuangan pertama, jika entitas: • tidak menyajikan laporan keuangan pada periode sebelumnya; • menyajikan laporan keuangan paling akhir periode sebelumnya dengan menggunakan standar nasional lain yang tidak konsisten dengan Standar ini. • Entitas mengungkapkan laporan keuangan lengkap, informasi komparatif periode sebelumnya yang disajikan dalam laporan keuangan, serta informasi naratif dan deskriptif komparatif tertentu 271
  • 272. Prosedur Penyusunan Laporan Keuangan pada Tanggal Transisi Entitas pada tanggal transisi ke SAK Entitas Privat (yaitu awal dari periode sajian paling awal): Mengakui seluruh aset dan liabilitas yang pengakuannya disyaratkan oleh SAK Entitas Privat; tidak mengakui item sebagai aset atau liabilitas jika Standar ini tidak mengizinkan pengakuan tersebut; mereklasifikasi item yang diakui berdasarkan kerangka pelaporan keuangan sebelumnya sebagai satu jenis aset, liabilitas atau komponen ekuitas, namun merupakan jenis aset, liabilitas atau komponen ekuitas yang berbeda berdasarkan Standar ini; dan menerapkan Standar ini dalam mengukur seluruh aset dan liabilitas yang diakui. 272
  • 273. Prosedur Penyusunan Laporan Keuangan pada Tanggal Transisi ● Kebijakan akuntansi yang digunakan oleh entitas pada saat adopsi Standar ini mungkin berbeda dengan yang digunakan entitas pada tanggal yang sama berdasarkan kerangka pelaporan keuangan sebelumnya. ● Penyesuaian yang dihasilkan timbul dari transaksi, kejadian atau kondisi lain sebelum tanggal transisi ke Standar ini. ● Sebagai akibatnya, entitas mengakui penyesuaian tersebut secara langsung dalam saldo laba (atau, jika sesuai, kategori lain dari ekuitas) pada tanggal transisi ke Standar ini. 273
  • 274. Tidak mengubah secara Retrospektif Pada adopsi Standar, entitas tidak mengubah secara retrospektif akuntansi yang diterapkan untuk transaksi berikut ini: Penghentian pengakuan aset keuangan dan liabilitas keuangan. Akuntansi lindung nilai. Estimasi akuntansi. Operasi yang dihentikan. Pengukuran kepentingan nonpengendali. Pinjaman pemerintah. 274
  • 275. Penghentian Pengakuan Aset dan Liabilitas Keuangan • Aset dan liabilitas keuangan yang dihentikan pengakuannya berdasarkan kerangka akuntansi sebelum tanggal transisi, tidak diakui pada saat adopsi SAK Entitas Privat. • Untuk aset dan liabilitas keuangan yang seharusnya dihentikan pengakuannya berdasarkan Entitas Privat dalam transaksi yang terjadi sebelum tanggal transisi, namun tidak dihentikan pengakuannya berdasarkan kerangka akuntansi sebelumnya, entitas dapat memilih: • untuk menghentikan pengakuan aset dan liabilitas keuangan pada saat adopsi SAK Entitas Privat; atau • melanjutkan pengakuan aset dan liabilitas keuangan tersebut sampai dilepaskan atau diselesaikan. 275
  • 276. Akuntansi Lindung Nilai • Entitas tidak mengubah akuntansi lindung nilai sebelum tanggal transisi untuk hubungan lindung nilai yang tidak lagi ada pada tanggal transisi. • Lindung nilai yang masih ada pada tanggal transisi, entitas mengikuti persyaratan akuntansi lindung nilai pada Bab 12, termasuk persyaratan untuk menghentikan akuntansi lindung nilai untuk hubungan lindung nilai yang tidak memenuhi kondisi. 276
  • 277. Pengukuran kepentingan nonpengendali Kepentingan nonpengendalian Pengalokasian laba rugi dan total penghasilan komprehensif antara kepentingan nonpengendali dan pemilik entitas induk diterapkan secara prospektif sejak tanggal transisi ke SAK Entitas Privat (atau dari tanggal yang lebih awal sejak Standar ini diterapkan untuk menyajikan kembali kombinasi bisnis. 277
  • 278. Pinjaman Pemerintah • Pada saat adopsi menerapkan persyaratan dalam Bab 11, Bab 12 dan Bab 24 secara prospektif, untuk pinjaman pemerintah yang ada pada tanggal transisi. • Jika berdasarkan standar sebelumnya, tidak mengakui dan mengukur pinjaman pemerintah  entitas menggunakan jumlah tercatat pinjaman berdasarkan standar sebelumnya pada tanggal transisi sebagai jumlah tercatat pinjaman pada tanggal tersebut dan tidak mengakui manfaat dari pinjaman pemerintah dengan tingkat bunga di bawah pasar sebagai hibah pemerintah.
  • 279. Prosedur Penyusunan Laporan Keuangan pada Tanggal Transisi Entitas dapat menggunakan satu atau lebih pengecualian di samping ini dalam menyusun laporan keuangan pertama kalinya : Kombinasi Bisnis Transaksi pembayaran berbasis saham Nilai wajar sebagai biaya perolehan (deemed cost) Revaluasi sebagai biaya perolehan (deemed cost) Selisih penjabaran kumulatif Laporan keuangan tersendiri Instrumen Keuangan majemuk Pajak penghasilan tangguhan Perjanjian konsesi jasa Aktiva ekstraktif Pengaturan yang mengandung sewa Liabilitas purnaoperasi (decommissioining) 279
  • 280. Pengecualian - Kombinasi Bisnis ● Pengadopsi pertama kali dapat memilih untuk tidak menerapkan Bab 19 Kombinasi Bisnis dan Goodwill terhadap kombinasi bisnis yang terjadi sebelum tanggal transisi ke Standar ini. ● Jika pengadopsi pertama kali menyajikan kembali suatu kombinasi bisnis untuk mematuhi Bab 19 entitas menyajikan kembali seluruh kombinasi bisnis yang terjadi setelah kombinasi bisnis yang disajikan kembali tersebut. 280
  • 281. Pengecualian – Transaksi Pembayaran Berbasis Saham Pengadopsi pertama kali tidak disyaratkan untuk menerapkan Bab 26 Pembayaran Berbasis Saham atas instrumen ekuitas yang diberikan sebelum tanggal transisi, atau atas liabilitas yang timbul dari transaksi pembayaran berbasis saham yang diselesaikan sebelum tanggal transisi. 281
  • 282. Pengecualian – Nilai Wajar Sebagai Biaya Perolehan (deemed cost) Pengadopsi pertama kali dapat memilih untuk mengukur item aset tetap, properti investasi atau aset takberwujud pada tanggal transisi pada nilai wajarnya dan menggunakan nilai wajar tersebut sebagai biaya perolehan. 282
  • 283. Pengecualian – Revaluasi sebagai Biaya Perolehan (deemed cost) Pengadopsi pertama kali dapat memilih untuk menggunakan revaluasi berdasarkan standar lain sebelumnya pada, atau sebelum, tanggal transisi ke Standar ini sebagai biaya perolehan pada tanggal revaluasi. 283
  • 284. Pengecualian – Selisih Penjabaran Kumulatif ● Bab 30 Kurs Penjabaran Valuta Asing mensyaratkan entitas untuk mengklasifikasikan beberapa selisih penjabaran sebagai komponen ekuitas tersendiri. ● Pengadopsi pertama kali dapat memilih untuk menganggap tidak ada nilai (nol) selisih penjabaran kumulatif untuk seluruh operasi luar negeri pada tanggal transisi. 284
  • 285. Pengecualian – Laporan Keuangan Tersendiri Ketika entitas menyusun laporan keuangan tersendiri, Bab 9 mensyaratkan entitas mencatat investasi pada entitas anak, entitas asosiasi dan pengendalian bersama entitas pada salah satu berikut: pada biaya perolehan dikurangi penurunan nilai; pada nilai wajar dengan perubahan nilai wajar yang diakui dalam laba rugi; atau menggunakan metode ekuitas biaya perolehan yang ditentukan sesuai Bab 9; atau biaya perolehan (deemed cost), yang merupakan nilai wajar pada tanggal transisi atau jumlah tercatat berdasarkan standar lain sebelumnya. Jika pengadopsi pertama kali mengukur investasinya sebesar biaya perolehan, entitas mengukur investasi tersebut pada salah satu dari jumlah berikut pada tanggal transisi: 285
  • 286. Pengecualian – Instrumen Keuangan Majemuk ● Bab 22 mensyaratkan entitas untuk membagi instrumen keuangan majemuk menjadi komponen liabilitas dan ekuitasnya pada tanggal penerbitan. ● Pengadopsi pertama kali tidak memisahkan kedua komponen tersebut jika komponen liabilitas tidak ada lagi pada tanggal transisi. 286
  • 287. Pengecualian – Pajak Penghasilan tangguhan Pengadopsi pertama kali dapat menerapkan Bab 29 Pajak Penghasilan secara prospektif sejak tanggal transisi. Pengecualian – Perjanjian Konsesi Jasa Pengadopsi pertama kali tidak disyaratkan untuk menerapkan paragraf 34.12 - 34.16 (Aktivitas Khusus) untuk perjanjian konsesi jasa yang disepakati sebelum tanggal transisi. 287
  • 288. Pengecualian – Aktiva Ekstraktif ● Pengadopsi pertama kali yang menggunakan akuntansi biaya penuh (full cost accounting) berdasarkan standar lain sebelumnya ● Entitas dapat memilih untuk mengukur aset minyak dan gas (yang digunakan dalam eksplorasi, evaluasi, pengembangan atau produksi minyak dan gas) pada tanggal transisi ke SAK Entitas Privat sebesar jumlah yang ditentukan berdasarkan standar lain sebelumnya tersebut. ● Entitas menguji aset tersebut untuk penurunan nilai pada tanggal transisi sesuai dengan Bab 27 Penurunan Nilai Aset. 288
  • 289. Pengecualian – Pengaturan yang Mengandung Sewa Pengadopsi pertama kali dapat memilih untuk menentukan apakah suatu pengaturan yang ada pada tanggal transisi mengandung sewa berdasarkan fakta dan keadaan yang ada pada tanggal tersebut, bukan ketika pengaturan tersebut disepakati. 289
  • 290. Pengecualian – Liabilitas Purnaoperasi (decommissioning) Perolehan item aset tetap mencakup estimasi awal biaya pembongkaran dan pemindahan item tersebut dan restorasi lokasi di mana item tersebut berada, di mana kewajiban tersebut timbul ketika item diperoleh atau sebagai konsekuensi penggunaan item tersebut selama periode tertentu untuk tujuan selain 290
  • 291. Pengecualian ● Jika tidak praktis untuk membuat satu atau lebih penyesuaian pada tanggal transisi, entitas menerapkan penyesuaian pada periode paling awal sepanjang praktis untuk dilakukan, dan mengidentifikasi jumlah dalam laporan keuangan yang belum disajikan kembali. ● Jika tidak praktis bagi entitas untuk menyediakan pengungkapan apapun yang disyaratkan Standar ini, termasuk untuk periode komparatif, maka hal tersebut harus diungkapkan. 291
  • 292. Pengungkapan Penjelasan Transisi ke SAK Entitas Privat Entitas menjelaskan bagaimana transisi dari kerangka pelaporan keuangan sebelumnya ke Standar memengaruhi posisi keuangan, kinerja keuangan dan arus kas yang dilaporkan. Rekonsiliasi 1. Laporan keuangan pertama entitas yang disusun dengan menggunakan Standar ini mencakup: a. deskripsi sifat setiap perubahan dalam kebijakan akuntansi; b. rekonsiliasi dari ekuitas yang ditentukan sesuai dengan kerangka pelaporan keuangan sebelumnya ke ekuitas yang ditentukan sesuai dengan Standar ini untuk kedua tanggal berikut: i. tanggal transisi ke Standar ini; dan ii. akhir periode terakhir yang disajikan dalam laporan keuangan tahunan terkini entitas yang ditentukan sesuai dengan kerangka pelaporan keuangan sebelumnya. c. rekonsiliasi dari laba atau rugi yang ditentukan sesuai dengan kerangka pelaporan keuangan sebelumnya untuk periode terakhir dalam laporan keuangan tahunan terkini entitas ke laba atau rugi. 292
  • 293. Pengungkapan Rekonsiliasi ● Jika entitas menyadari adanya kesalahan yang dibuat berdasarkan kerangka pelaporan keuangan sebelumnya, rekonsiliasi, sepanjang praktis, membedakan koreksi kesalahan tersebut dari perubahan dalam kebijakan akuntansi. ● Jika suatu entitas tidak menyajikan laporan keuangan untuk periode sebelumnya, maka entitas mengungkapkan fakta tersebut di dalam laporan keuangan pertamanya yang sesuai dengan Standar ini. 293
  • 295. 295 ENTITAS PRIVAT PENGATURAN PSAK SAK ETAP SAKEP Entitas Privat • - • Tidak ada pengaturan penggunaan SAK ETAP dalam LK tersendiri • Definisi akuntabilitas publik signifikan • Entitas yang menggunakan SAKEP • Penggunaan SAKEP untuk entitas yang memiliki akuntabilitas public signifikan sepanjang regulasi membolehkan. • Penggunaan SAKEP dalam laporan keuangan tersendiri dan konsolidasi menggunakan PSAK 1
  • 296. KONSEP DAN PRINSIP PERVASIF (1) KERANGKA KONSEPTUAL 296 PSAK - KERANGKA KONSEPTUAL SAKEP- KONSEP PERVASIF • Pendahuluan - tujuan, pengguna • Karakteristik kualitatif yang Berguna • Laporan Keuangan dan Entitas Pelapor (tujuan, periode, perspektif dalam LK dan asumsi kelangsungan usaha) • Unsur-unsur laporan keuangan • Pengakuan dan penghentian pengakuan • Pengukuran (dasar pengukuran, informasi yang disediakan, factor yang dipertimbangkan, pengukuran ekuitas, Teknik pengukuran) • Penyajian dan Pengungkapan • Konsep Modal dan Pemeliharaan Modal • Ruang Lingkup • Karakteristik Kualitatif Informasi dalam Laporan Keuangan • Posisi Keuangan –asset, liabilitas dan ekuitas. Item penghasilan komprehensif lain yang diakui sebagai komponen ekuitas terpisah. • Kinerja – laporan penghasilan komprehensif dalam satu atau dua laporan keuangan. • Pengakuan aset, liabilitas, penghasilan dan beban  manfaat ekonomi akan mengalir ke entitas dan dapat diukur secara andal. • Pengukuran aset, liabilitas, penghasilan dan beban  biaya historis dan nilai wajar • Prinsip pengakuan dan pengukuran pervasive • Dasar Akrual • Pengakuan dalam laporan keuangan – total penghasilan komprehensif dan laba rugi • Pengukuan dan pengakuan awal – historis kecual standar mensyaratkan pengukuran awal dengan dasar lainnya seperti nilai wajar • Pengukuran selanjutnya – aset dan liabilitas keuangan; aset non keuangan; liabilitas selain liabilitas keuangan (jumlah untuk menyelesaikan). • Saling hapus 2
  • 297. KONSEP DAN PRINSIP PERVASIF (2) KERANGKA KONSEPTUAL 297 Pengaturan PSAK SAK ETAP SAKEP Tujuan LK • Menyediakan informasi keuangan tentang entitas pelapor yang berguna untuk investor saat ini dan investor potensial, pemberi pinjaman, dan kreditor lainnya dalam membuat keputusan tentang penyediaan sumber daya kepada entitas. • Menyajikan informasi yang bermanfaat bagi sebagian besar pengguna untuk pengambilan keputusan ekonomi • Menyediakan informasi posisi keuangan, kinerja dan arus kas untuk pengambilan keputusan ekonomi • LK menunjukkan penatagunaan stewardship of management – akuntabilitas manajemen (accountability of management) atas sumber daya yang dipercayakan kepadanya. Karakteristik Kualitatif • Karakteristik fundamental: • Relevan • Representasi tepat • Karakteristik peningkat •Keterbandingan •Keterverifikasian •Ketepatwaktuan •Keterpahaman • Kendala biaya pelaporan keuangan • Dapat dipahami • Relevan • Materialitas  jika mempengaruhi keputusan • Keandalan • Substansi mengungguli bentuk Pertimbangan sehat • Kelengkapan • Dapat dibandingkan • Tepat waktu • Keseimbangan antara biaya dan manfaat • Karakteristik kualitatif: • Keterpahaman • Relevansi (mengevaluasi masa lalu, seakarang dan masa depan) • Materialitas • Keandalan (substansi mengungguli bentuk, prudensi, lengkap) • Keterbandingan • Ketepatwaktuan • Keseimbangan manfaat dan biaya • Biaya dan upaya berlebihan – biaya tambahan dan upaya tambahan melebihi manfaat yang diterima pengguna laporan keuangan (undue cost or effort) 2
  • 298. KONSEP DAN PRINSIP PERVASIF (3) Pengaturan PSAK SAK ETAP SAKEP Posisi Keuangan dan Kinerja Keuangan • Penyajian laporan posisi keuangan awal periode komparatif • Tidak mengatur penghasilan komprehensif • Posisi keuangan • Aset: manfaat ekonoi masa depan • Liabilitas (kewajiban legal dan konstruktif) • Ekuitas (modal, saldo laba/rugi, saldo penghasilan/beban komprehensif lain • Kinerja • Penghasilan – pendapatan dan keuntungan • Beban – beban dan kerugian • Total penghasilan komprehensif dan laba rugi Pengakuan Aset, Liabilitas, Penghasilan dan Beban • Penjelasannya sifatnya umum tidak spesifik • Pengakuan jika memenuhi definisi dan memenuhi kriteria manfaat ekonomi akan mengalir dari atau ke luar entitas dan dapat diukur dengan andal. Pengukuran Aset, Liabilitas, Penghasilan dan Beban • Penjelasan pengukuran sifatnya umum tidak spesifik • Dua dasar pengukuran yang digunakan adalah biaya historis dan nilai wajar 298 2
  • 299. KONSEP DAN PRINSIP PERVASIF (4) 299 Pengaturan PSAK SAK ETAP SAKEP Prinsip Pervasif • Pengaturan dalam kerangka konseptual • Hirarki diatur dalam PSAK 25 • Persyaratan pengakuan dan pengukuran mengikuti konsep pervasif dalam SAK • Jika tidak ada pengaturan menggunakan hirarki • Persyaratan pengakuan dan pengukuran mengikuti konsep pervasive dalam SAK • Jika tidak ada pengaturan menggunakan hirarki sesuai bab 10 • Hirarki pertama pengaturan khusus dalam SAK, hirarki kedua ketentuan dalam bab konsep pervasif Dasar akrual • Akrual kec. arus kas • Akrual kec. arus kas • Akrual kecuali arus kas 2
  • 300. KONSEP PERVASIF (5) 300 Pengaturan SAK SAK ETAP SAKEP Pengakuan dalam Laporan Keuangan • Memenuhi definisi dan dapat diukur dengan andal • Memenuhi definisi dan dapat diukur dengan andal • Aset • Manfaat ekonomi mengalir dan biaya diukur dengan andal • Aset kontijensi tidak diakui, kecuali jika manfaat ekonomi hampir pasti  dapat diakui • Liabilitas • Ketika memiliki kewajiban, kemungkinan besar akan mengalihkan sumber daya, pengukuran dapat diandalkan. • Liabilitas kontijensi tidak diakui kecuali dalam kombinasi bisnis 2
  • 301. KONSEP PERVASIF (6) 301 Pengaturan SAK SAK ETAP SAKEP Dasar Pengukuran • Pengukuran menjelaskan konsep umum berbagai pengukuran yang diperkenankan • Pengaturan mengikuti standar • Biaya historis • Nilai wajar • Pengukuran awal pada biaya historis, kecuali mensyaratkan pengakuan awal dengan dasar lain seperti nilai wajar. • Pengukuran selanjutnya: • Instrumen keuangan: • Biaya perolehan diamortisasi: asset dan liabilitas keuangan dasar • Nilai wajar melalui laba rugi: saham di bursa efek dengan nilai wajar andal (tanpa upaya) • Nilai wajar melalui laba rugi: asset dan liabilitas keuangan non dasar • Aset non keuangan • Biaya historis (NRV, recoverable amount) • Nilai wajar: investasi pada entitas asosiasi dan ventura bersama, property investasi, aset biologis, produk agrikultur dan asset tetap. Saling Hapus • Tidak saling hapus kecuali disyaratkan • Tidak saling hapus kecuali disyaratkan • Tidak saling hapus kecuali disyaratkan • Pengukuran asset seccara neto dengan penilaian penyisihan bukan saling hapus. • Jika aktivitas normal tidak terkait dengan pembelian dan penjualan asset, maka entitas melaporkan keuntungan dan kerugian pelepasan asset dengan cara mengurangi hasil dari pelepasan dengan jumlah tercatat. 2
  • 302. PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN (1) 302 SAK SAK ETAP SAKEP • Laporan Keuangan • Tujuan laporan keuangan • Laporan keuangan lengkap • Tanggung jawab • Karakteristik umum • Struktur dan Isi • Laporan posisi keuangan • Laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain • Laporan perubaha ekuitas • Lapaoran arus kas • Catatan atas laporan keuangan • Pengaturan dalam penyajian satu bab • Pengaturan tersendiri untuk masing-masing laporan • Tanggung jawab laporan keuangan • Penyajian wajar • Kepatuhan terhadap SAKEP • Kelangsungan Usaha • Frekuensi Pelaporan • Konsistesi Penyajian • Informasi Komparatif • Materialitas dan Agregasi • Laporan Keuangan Lengkap – lima laporan dengan penghasilan komprehensif dengan dua pilihan. • Identifikasi laporan keuangan • Penyajian informasi yang tidak disyaratkan oleh Standar ini 3
  • 303. PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN (2) 303 Pengaturan SAK SAK ETAP SAKEP Komponen SAKEP dan ETAP dalam bab tersendiri • Sama seperti SAKEP • Neraca • Laporan laba rugi • Laporan perubahan ekuitas (boleh tidak ada jika perubahan hanya dari dividen dan laba) • Lap arus kas (tidak langsung) • Catatan atas laporan keuangan • Laporan Posisi Keuangan (4) • Laporan penghasilan komprehensif (satu atau dua laporan) – (5) • Laporan perubahan ekuitas dan Laporan laba rugi dan saldo laba (6) • Lap arus kas (langsung / tidak langsung) – (7) • Catatan atas laporan keuangan (8) Informasi komparatif • Komparatif tambahan • Penyajian posisi keuangan komparatif awal periode sajian • Informasi komparatif periode sebelumnya harus diungkapkan • Informasi kuantitatif • Informasi kualitatif (relevan) Tidak disyaratkan • Pengaturan segmen, LPS dan interim • Tidak ada pengaturan • Informasi segmen, LPS dan laporan keuangan interim 3
  • 304. PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN (3) Pengaturan SAK SAK ETAP SAKEP Laporan Posisi Keuangan • PSAK 201 – penyajian kembali LK awal periode komperatif • Tidak diatur beberapa line item terkait konsolidasi dan aktivitas khusus • Tambahan minimum line item: asset dan liabilitas keuangan, asset biologis, investasi pada asosiasi dan pengendalian bersama, pajak tangguhan, kepentingan non pengendali • Utang usaha pada pemasok, pihak berelasi, pendapatan ditangguhkan dan akrual • Saham yang dimiliki untuk diterbitkan berdasarkan opsi atau kontrak • Pengungkapan asset atau kelompok aset / liabilitas yang akan dijual Laporan Penghasilan Komprehensif • Pengaturan penghasilan komprehensif lain untuk instrumen keuangan PSAK 109 • Tidak diatur penghasilan komprehensif • Laba rugi : pendapatan, keuntungan, beban, kerugian • Penghasilan komprehensif lain • Selisih kurs penjabaran laporan keuangan dari kegiatan usaha di luar negeri • Nilai wajar instrumen keuangan lindung nilai • Keuntungan / kerugian aktuarial • Surplus revaluasi aset tetap • Pemisahan yang akan direklasifikasi dan tidak direklasifikasi dalam laba rugi pada periode selanjutnya • Analisis beban berdasarkan fungsi, pengungkapan biaya penjualan secara terpisah. 304 4&5
  • 305. PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN (4) Pengaturan SAK SAK ETAP SAKEP Laporan perubahan ekuitas • PSAK 201 • Jika perubahan ekuitas dari laba dan dividen boleh digabung menjadi Laporan Laba Rugi dan Saldo Laba • Perubahan ekuitas • Total penghasilan komprehensif • Komponen ekuitas, dampak dari penerapan retrospektif • Setiap komponen ekuitas rekonsiliasi jumlah tercatat awal dan akhir, serta perubahan dari laba rugi, penghasilan komprehensif lain, dividen, saham treasuri. • Kriteria penggabungan Laporan Laba Rugi dan Saldo Laba jika perubahan karena laba rugi, pembayaran dividen dan penerapan retrospektif Laporan arus kas • PSAK 2 • Metode langsung dan tidak langsung • Bunga, dividen • Metode tidak langsung • Metode langsung atau metode tidak langsung • Aktivitas: operasi, investasi, pendanaan • Pengaturan bunga dan dividen, alternative penyajian • Bunga dan pajak disajikan secara terpisah dan pengaturan klasifikasinya. • Informasi terpisah yang timbul dari pajak penghasilan • Transaksi non kas investasi dan pendanaan diungkapkan dalam LK. • Pengungkapan lain 305 6&7
  • 306. PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN (5) Pengaturan SAK SAK ETAP SAKEP Catatan atas Laporan Keuangan • Pengaturan pada PSAK 201 • Pengaturan pada bab 9 • Catatan atas LK • Dasar penyusunan laporan keuangan  dasar pengukuran dan kebijakan akuntansi lain yang digunakan • Mengungkapkan informasi yang disyaratkan oleh Standar dan tidak disajikan di bagian manapun LK • Menyediakan informasi yang tidak disajikan di bagian manapun dalam LK tetapi informasi tersebut relevan untuk pemahaman LK • Informasi tentang pertimbangan selain yang melibatkan estimasi • Sumber ketidapastian estimasi 306 8
  • 307. LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN DAN LK TERSENDIRI Pengaturan SAK SAK ETAP SAKEP LK Konsolidasian dan Tersendiri • Pengaturan • PSAK 22 Kombinasi Bisnis, • PSAK 65 Laporan Keuangan Konsolidasi dan • PSAK 4 Laporan Keuangan Tersendiri • Tidak ada pengaturan LK Kombinasian • Tidak ada pengaturan • LK konsolidasian disusun atas entitas yang memiliki pengendalian atas entitas lain • Pengecualian konsolidasi – dimiliki dengan intensi dijual • Pengendalian adalah kekuatan untuk mengatur kebijakan keuangan dan kebijakan operasi entitas untuk memperoleh manfaat dari aktivitasnya. • EBK (Entitas Bertujuan Khusus) dikonsolidasikan jika substansi hubungan mengindikasikan bahwa EBK dikendalikan. • Penjelasan pengendalian saat kepemilikan < 50%; keberadaan saham konversi. • Prosedur konsolidasi: eliminasi transaksi intrakelompok; tanggal pelaporan, kebijakan akuntansi yang seragam • LK tersendiri sebagai informasi tambahan • LK kombinasian merupakan LK lengkap dua atau lebih entitas sepengendali. (19.2 seluruh entitas atau bisnis kombinasi pada akhirnya dikendalikan oleh pihak yang sama baik sebelum atau setelah kombinasi bisnis dan pengendaliannya tidak bersifat sementara) 307 9
  • 308. KEBIJAKAN AKUNTANSI, ESTIMASI, KESALAHAN Pengaturan SAK SAK ETAP SAKEP Tidak ada standar khusus terkait transaksi Pengaturan dalam PSAK 25 • Manajemen mempertimbangkan persyaratan dan panduan dalam PSAK non ETAP serta pengaturan terkini badan penyusun standar. • Kebijakan akuantnsi merupakan prinsip, dasar, konvensi, peraturan dan praktik tertentu yang diterapkan dalam penyusunan dan penyajian LK • Hirarki kebijakan akuntansi • Pengaturan spesifik – jika ada standar • Jika tidak ada pengaturan spesifik, manajemen menggunakan pertimbangan dalam mengembangkan dan menerapkan kebijakan akuntansi: • Persyaratan dan pedoman dalam SAKEP yang serupa; • Konsep dan prinsip pervasive • SAK yang berhubungan dengan masalah serupa • Tambahan kondisi ketika sulit membedakan perubahan tersebut perubahan kebijakan akuntansi atau estimasi maka perubahan tersebut diperlakukan sebagai perubahan estimasi akuntansi. Perubahan kebijakan akuntansi Transisi atau Retrospektif • Sama • Wajib: mengikuti ketentuan transisi, jika tidak ada ketentuan transisi diterapkan secara retrospektif • Sukarela  menghasilan informasi yang andal dan lebih relevan  diterapkan secara retrospektif Perubahan estimasi Prospektif • Sama • Prospektif Koreksi kesalahan Retrospektif • Sama • Retrospektif 308 10
  • 309. INSTRUMEN KEUANGAN Pengaturan SAK SAK ETAP SAKEP Instrumen keuangan • Pengaturan dalam PSAK 109 • Klasifikasi amortized, FVPL dan FVOCI • Penurunan nilai dengan ECL • Klasifikasi berdasarkan HTM, FVPL, AFS • Opsi penerapan instrumen keuangan mengikuti:  Pengaturan instrumen keuangan dasar dalam bab 11 dan Bab 12 Isu terkait instrumen keuangan lain  Persyaratan pengakuan dan pengukuran PSAK 239 eff 1 Januari 2018 dan persyaratan pengungkapan dalam Bab 11 dan 12 • Klasifikasi pengaturan instrumen keuangan dasar dan instrumen keuangan lainnya • Pengukuran pada saat pengakuan awal dan pengukuran selanjutnya. • Penurunan nilai dan penghentian pengakuan • Lindung nilai 309 11
  • 310. INSTRUMEN KEUANGAN DASAR (1) Pengaturan SAK SAK ETAP SAKEP Lingkup • Pengaturan dalam PSAK 109 • Klasifikasi amortized, FVPL dan FVOCI • Tidak diatur • Ruang lingkup  Kas  Instrumen utang, piutang, deposito  Komitmen untuk menerima pinjaman yang tidak dapat diselesaikan secara neto dengan kas ketika komitmen dilaksanakan.  Investasi dalam saham preferen yang tidak dapat dikonversi menjadi saham biasa tanpa opsi jual atau saham preferen tanpa opsi jual Pengukuran awal • Tidak diatur  Harga transaksi (termasuk biaya transaksi) Pengukuran selanjutnya • Diatur  Instrumen utang – biaya perolehan diamortisasi dengan suku bunga efektif  Komitmen untuk menerima pinjaman – biaya perolehan  Investasi dalam saham preferen yang tidak dapat dikonversi dan saham biasa tanpa opsi jual atau saham preferen tanpa opsi jual:  Nilai wajar melalui laba rugi – saham diperdagangkan secara publik atau nilai wajar dapat diukur dengan andal tanpa biaya atau upaya berlebihan  Biaya perolehan dikurangi penurunan nilai – seluruh bentuk investasi lainnya 310 11
  • 311. INSTRUMEN KEUANGAN DASAR (2) Pengatur an SAK SAK ETAP SAKEP Penurunan nilai • Expected Credit Losses / ECL / Kerugian ekspektasian • Pengaturan untuk piutang • Untuk instrumen keuangan yang diukur dengan Biaya perolehan dan biaya perolehan diamortisasi • Incurred loss – berdasarkan bukti obyektif • Pengukuran penurunan nilai diklasifikasikan atas • Individual: untuk instrument ekuitas dan instrument biaya perolehan diamortisasi dengan nilai signifikan • Kelompok: untuk instrument keuangan diamortisasi yang tidak signifikan atau signifikan namun tidak mengalami penurunan nilai • Penurunan nilai = PD x LGD x EAD • PD= probability of default dapat diihitung berdasarkan data historis 3-5 tahun dengan Teknik roll rate atau migration analysis • LGD = loss given default, berapa kerugian saat terjadi default, mempertimbangkan aspek recovery dari aset keuangan yang telah dihapuskan dan penjualan dari agunan. • EAD = exposure at default adalah nilai aset keuangan Hirarki nilai wajar • PSAK 113 Nilai wajar • Tidak diatur  Kutipan harga di pasar aktif  Harga transaksi terakhir atau harga instrumen serupa di pasar aktif  Teknik penilaian jika pasar tidak aktif 311 11
  • 312. INSTRUMEN KEUANGAN LAIN Pengaturan SAK SAK ETAP SAKEP Lingkup • PSAK 109 • Tidak diatur • Selain instrument keuangan dasar, investasi entitas anak yang diatur dalam bab lain. • Misal saham, derivatif Pilihan kebijakan • Tidak diatur  SAKEP bab 11 dan 12  PSAK 239 pengakuan dan pengukuran, SAKEP pengungkapan Pengukuran awal • Harga perolehan • Tidak diatur  Nilai wajar Pengukuran selanjutnya • FVPL • Tidak diatur  Nilai wajar dan perubahannya melalu laba rugi, kecuali:  Instrumen lindung nilai di penghasilan komprehensif lain  Instrumen ekuitas yang tidak diperdagangkan secara publik dan yang nilai wajarnya tidak dapat diukur dengan andal (undue cost or effort) dan kontrak yang terkait dengan instrumen tersebut yang jika dilaksanakan akan mengakibatkan penyerahan instrumen tersebut, diukur pada biaya perolehan dikurangi penurunan nilai. 312 12
  • 313. PERSEDIAAN Pengaturan SAK SAK ETAP SAKEP Persediaan • PSAK 214 Persediaan • Secara umum sama • Pengecualian persediaan untuk: • aset biologis • Persediaan yang diukur pada nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual melalui laba rugi yang dimiliki oleh (a) produsen agrikultur dan kehutanan dan mineral (b) pialang dan pedagang komoditas • Untuk persediaan komoditas menambahkan ketentuan biaya lain Pengukuran awal • Biaya perolehan: biaya pembelian + biaya konversi + biaya lain terkait • Alokasi fixed overhead: kapasitas normal • Produk agrikultur saat panen = nilai wajar – estimasi biaya penjualan Rumus biaya • FIFO dan weighted average Pengukuran selanjutnya • Baya perolehan atau nilai realisasi neto mana yang lebih rendah 313 13
  • 314. INVESTASI PADA ASOSIASI Pengaturan SAK SAK ETAP SAKEP Ketentuan • PSAK 2015 Investasi pada Asosiasi dan Ventura Bersama • Asosiasi menggunakan metode biaya • Entitas investasi adalah entitas yang mana investor memiliki pengaruh signifikan dan bukan anak atau ventura bersama • Pengukuran investasi pada asosiasi dan ventura Bersama dengan: • Model biaya • Metode ekuitas • Metode nilai wajar • Pengukuran dengan nilai wajar maka perubahan nilai wajar diakui dalam laba rugi atau menggunakan model biaya jika nilai wajar tidak dapat diukur secara andal tanpa biaya dan upaya berlebih. • Penyajian sebagai asset tidak lancar • Penyajian kebijakan akuntansi, nilai wajar investasi jika menggunakan metode ekuitas, operasi dihentikan 314 14
  • 315. INVESTASI PADA VENTURA BERSAMA Pengaturan SAK SAK ETAP SAKEP Ketentuan • PSAK 66 Pengaturan Bersama • PSAK 2015 Investasi pada Asosiasi dan Ventura Bersama • Ventura Bersama menggunakan metode biaya • Pengaturan dalam LK konsolidasian atan LK investor yang bukan induk tetapi memiliki kepentingan venture dalam satu atau lebih ventura Bersama. • Pengendalian besama adalah persetujuan kontraktual untuk berbagi pengendalian atas suatu aktivitas ekonomi dan ada hanya ketika keputusan keuangan dan operasi strategis terkait dengan aktifitas tersebut mensyaratkan persetujuan dengan suara bulat dari seluruh pihak yang berhagi pengendalian. • Pengendalian Bersama operasi dan aset • Aset yang dikendalikan dan liabilitas yang terjadi • Beban yang terjadi dan bagian penghasilan • Pengendalian Bersama entitas, ventura Bersama yang melibatkan pendirian suatu perseroan terbatas, persekutan atau badan usaha di mana setiap venture memiliki kepentingan: • Model biaya • Metode ekutas • Metode nilai wajar 315 15
  • 316. PROPERTI INVESTASI Pengaturan SAK SAK ETAP SAKEP Properti Investasi • PSAK 2013 Properti Investasi • Tidak ada pengaturan nilai wajar • Pengaturan lebih detil pengukuran pada pengakuan awal pengukuran selanjutnya dan pengungkapan. • Dapat menggunakan model nilai wajar dalam laba rugi atau model biaya • Selisih nilai wajar diakui di laba rugi 316 16
  • 317. ASET TETAP Pengaturan SAK SAK ETAP SAKEP Aset tetap • PSAK 2016 Aset Tetap • Tanaman Produkrif • Tidak ada pengaturan model revaluasi • Revaluasi dilakukan jika terdapat ketentuan pemerintah • Entitas dapat memilih model biaya atau model revaluasi sebagai kebijakan akuntansi untuk kelas aset tetapnya. • Perlakuan atas peningkatan (penurunan) nilai tercatat aset tetap akibat revaluasi serta pengungkapan terkait aset tetap yang menggunakan model revaluasi 317 17
  • 318. ASET TAK BERWUJUD SELAIN GOODWILL Pengaturan SAK SAK ETAP SAKEP Aset tak berwujud selain Goodwill • PSAK 2019 Aset tak berwujud • Pengaturan goodwill setelah pengakuan awal • Pengembangan dengan kriteria tertentu menjadi ATB • Pengukuran setelah perolehan dengan model biaya dan revaluasi • Tidak diatur penurunan nilai • ATB dapat muncul karena akuisisi terpisah, bagian dari kombinasi binsis, hibah pemerintah dan pertukaran aset • Pengeluaran atas aktivitas internal untuk AT penelitian dan pengembangan diakui diakui sebagai beban. Pengecualian jika terkait dengan perolehan aset lain yang memenuhi kriteria pengakuan. • Model biaya dalam pengukuran setelah perolehan awal yaitu nilai perolehan dikurangi akumulasi amortisasi dan akumulasi rugi penurunan nilai. 318 18
  • 319. KOMBINASI BISNIS DAN GOODWILL Pengaturan SAK SAK ETAP SAKEP Penerapan • PSAK 103 Kombinasi Bisnis • PSAK 338 Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali • Tidak ada pengaturan • Kombinasi bisnis adalah penyatuan entitas atau bisnis yang terpisah menjadi satu entitas pelaporan. • Pihak pengakuisisi memperoleh pengendalian atas satu atau lebih binsis lain. • Biaya kombinasi bisnis adalah nilai wajar asset yang diberikan sebagai imbalan atas pengendalian dan biaya yang dapat diatribusikan secara langsung dalam kombinasi bisnis. • Goodwill pada perolehan awal diukur sebesar harga perolehan yaitu selisih biaya kombinasi bisnis dengan nilai wajar aset netto, dikurangi: • Akumulasi amortisasi: jika umur manfaat goodwill tidak dapat ditentukan, berdasarkan estimasi terbaik manajemen, tidak boleh melebihi sepuluh tahun • Akumulasi penurunan nilai: mengikuti bab 27 319 19
  • 320. SEWA Pengaturan SAK SAK ETAP SAKEP Ruang lingkup • PSAK 116 Sewa • Pengakuan aset hak guna dan liabilitas sewa, kecuali jangka pendek • Klasifikasi pesewa sebagai sewa operasi dan sewa pembiayaan • Kriteria sewa dengan rule based • Secara substansi seperti dalam PSAK 30 Sewa • Penegasan ruang lingkup sewa termasuk perjanjian yang secara substansi mengandung sewa. • Ketentuan sewa operasi dan pembiayaan: untuk penyewa dan pesewa • Kriteria sewa pembiayaan: sewa mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat suatu asset (5 indikasi ,3 tambahan: • Pengalihan kepemilikan • Opsi untuk membeli aset dengan nilai cukup rendah • Masa sewa Sebagian besar umur ekonomik aset • Nilai kini pembayaran sewa mendekatai seluruh nilai wajar aset • Aset sewa bersifat khusus • Pembatalan sewa ditanggung penyewa • Keuntungan fluktuasi nilai residu dibebankan pada penyewa • Penyewa memiliki kemampuan melanjutkan sewa dengan harga lebih rendah dari harga pasar • Pengaturan detil sewa pembiayaan, sewa operasi dan transaksi jual dan sewa balik dalam laporan keuangan pesewa. 320 20
  • 321. PROVISI DAN KONTIJENSI Pengaturan SAK SAK ETAP SAKEP Persyaratan • PSAK 57 Provisi, Liabilitas Kontijensi dan Aset Kontijensi • Pengaturan pengakuan dan pengukuran provisi • Pengungkapan liabilitas kontijensi • Provisi diakui jika: • Terdapat kewajiban kini • Kemungkinan besar (lebih mungkin terjadi daripada tidak) • dapat diestimasi dengan andal. • Pengukuran awal provisi dengan estimasi terbaik untuk menyelesaikan kewajiban pada tanggal laporan. • Setelah pengukuran awal dilakukan telaah • Liabilitas kontijensi: kewajiban yang mungkin tetapi tidak pasti, tidak diakui karena gagal memenuhi keterjadian atau pengukuran. Diungkapkan jika memenuhi kriteria. • Pengakuan provisi untuk liabilitas kontijensi pihak diakuisisi dalam kombinasi bisnis. • Aset kontijensi tidak diakui, namun jika manfaat ekonomi dapat dipastikan, maka aset tersebut bukan aset kontijensi, namun sebagai aset. • Dilengkapi pedoman pengukuran: kerugian operasi masa depan, kontrak merugi, restrukturisasi, garansi, penutupan divisi, perkara pengadilan. 321 21
  • 322. LIABILITAS DAN EKUITAS Pengaturan SAK SAK ETAP SAKEP Liabilitas dan ekuitas • PSAK 51 Penyajian Instrumen Keuangan • Definisi aset dan liabilitas keuangan serta ekuitas • Perbedaan klasifikasi liabilitas dan ekuitas • Pengaturan obligasi konverssi, saham treasuri • Hanya mengatur ekuitas dan tidak komprehensif • Klasifikasi instrumen keuangan sebagai liabilitas atau ekuitas • Pengaturan penjualan opsi, hak dan waran, kapitalisasi saham, penerbitan saham bonus atau pemecahan saham, pengakhiran liabilitas keuangan dengan instrumen ekuitas, serta kepentingan nonpengendali dan transaksi dalam saham pada entitas anak yang dikonsolidasikan. • Saham treasuri, tidak boleh mengakui keuntungan dan kerugian dalam LR atas transaksi TS. 322 22
  • 323. PENDAPATAN (1) Pengaturan SAK SAK ETAP SAKEP Pengaturan • PSAK 115 Pendapatan dari Kontrak dengan Pelanggan • Lima tahap pengakuan pendapatan • Tidak ada ilustrasi • Secara substansi seperti dalam PSAK 23 Pendapatan • Jenis pendapatan : • penjualan barang (baik diproduksi oleh entitas untuk tujuan penjualan atau dibeli untuk dijual kembali); • penyediaan jasa; • kontrak konstruksi - kontraktor; • penggunaan oleh pihak lain atas aset entitas yang menghasilkan bunga, royalti atau dividen. Penjualan barang • Pengakuan pendapatan pada waktu tertentu • Pendapatan penjualan barang • Kriteria pengakuan • entitas telah mengalihkan risiko dan manfaat kepemilikan barang secara signifikan kepada pembeli; • entitas tidak memiliki keterlibatan manajerial yang berlanjut sampai pada tingkatan yang biasanya terkait dengan kepemilikan atau pengendalian efektif atas barang yang dijual; • jumlah pendapatan dapat diukur secara andal; • kemungkinan besar manfaat ekonomik yang terkait dengan transaksi akan mengalir ke entitas; dan • biaya yang telah atau akan terjadi dalam kaitannya dengan transaksi dapat diukur secara andal. 323 23
  • 324. PENDAPATAN (2) Pengatura n SAK SAK ETAP SAKEP Penjualan jasa • Pengakuan pendapatan sepanjang waktu • Pendapatan jasa • Kriteria pengakuan : • jumlah pendapatan dapat diukur secara andal; • kemungkinan besar bahwa manfaat ekonomik terkait dengan transaksi akan mengalir kepada entitas; • tingkat penyelesaian transaksi pada akhir periode pelaporan dapat diukur secara andal; dan • biaya yang terjadi untuk transaksi dan biaya penyelesaian transaksi dapat diukur secara andal. Pendapatan konstruksi • Pengakuan pendapatan sepanjang waktu • Tidak ada pengaturan khusus • Jika hasil kontrak konstruksi dapat diestimasi secara andal, maka entitas mengakuiJ pendapatan kontrak dan biaya kontrak atas kontrak konstruksi sebagai pendapatan dan beban yang merujuk ke tingkat penyelesaian aktivitas kontrak pada akhir periode pelaporan metode persentase penyelesaian). • Metode yang dapat mengukur pelaksanaan pekerjaan: • proporsi biaya yang terjadi untuk pekerjaan yang dilaksanakan hingga saat ini dibandingkan dengan total biaya estimasian. Biaya yang terjadi dari pekerjaan yang dilaksanakan hingga saat ini tidak termasuk biaya yang terkait dengan aktivitas masa depan, seperti bahan baku atau pembayaran di muka. • survei atas pekerjaan yang telah dilaksanakan. • penyelesaian suatu proporsi fisik dari transaksi jasa atau pekerjaan kontrak. 324 23
  • 325. PENDAPATAN (3) Pengaturan SAK SAK ETAP SAKEP Pendapatan bunga, royalti dan dividen • Tidak ada pengaturan khusus dalam PSAK 115 • Tidak menyebutkan pengakuan bunga dengan bunga efektif, hanya akrual • Kriteria pengakuan : • Kemungkinan besar manfaat ekonomik yang terkait dengan transaksi akan mengalir kepada entitas; dan • jumlah pendapatan dapat diukur secara andal. • Pendapatan bunga dengan dasar berikut: • bunga diakui menggunakan metode suku bunga efektif ( paragraph 11.15 – 11.20); • royalti diakui dengan menggunakan dasar akrual sesuai dengan substansi dari perjanjian yang relevan; dan • dividen diakui ketika hak pemegang saham untuk menerima pembayaran ditetapkan. Lampiran • Terdapat lampiran • Tidak ada • Lampiran contoh pengakuan pendapatan berdasarkan prinsip dalam bab 23 • Bill and hold • Barang dikirim tergantung pada kondisi: instalasi dan inspeksi; persetujuan pembeli telah menegosiasikan hak terbatas atas pengembalian; penjualan konsinyasi; cash and delivery sales; layaway • Penjualan cicilan • Penjualan konstruksi real estate • Penjualan dengan penghargaan loyalitas pelanggan • dll 325 23
  • 326. HIBAH PEMERINTAH Pengaturan SAK SAK ETAP SAKEP Hibah Pemerintah • PSAK 61 Akuntansi Hibah dan Pengungkapan Bantuan Pemerintah • Hibah dalam bentuk aset pengakuan pendapatan ditangguhkan • Tidak ada pengaturan • Hibah pemerintah adalah bantuan dalam bentuk pengalihan sumber daya. • Hibah pemerintah tidak termasuk bantuan yang tidak dapat ditentukan nilainya atau yang tidak dapat dibedakan dengan transaksi perdagangan normal. • Hibah diakui sebagai penghasilan ketika jumlah hibah telah dapat diterima. • Jika hibah mensyaratkan kondisi, maka kondisi harus terpenuhi. • Jika hibah belum memenuhi kriteria pengakuan pendapapatan diakui sebagai liabilitas. • Hibah pemerintah diukur dengan nilai wajar • Pengungkapan atas bantuan pemerintah, yang memberikan manfaat ekonomi spesifik pada suatu entitas dan entitas memenuhi syarat tersebut. 326 24
  • 327. BIAYA PINJAMAN Pengaturan SAK SAK ETAP SAKEP Bunga pinjaman • PSAK 26 Biaya Pinjaman • Aset kualifikasian • Kapitalisasi pinjaman khusus dan umum • Biaya pinjaman dibebankan peiode berjalan • Biaya pinjaman adalah bunga dan biaya lain yang ditanggung entitas sehubungan dengan peminajaman. • Bunga mencakup beban bunga yang dihitung dengan metode bunga efektif, beban bunga sewa pembiayaan, selisih kurs dan pinjaman mata uang asing selama diperlakukan sebagai penyesaian atas biaya bunga. • Pengakuan sebagai beban dalam laba rugi. • Tidak ada kapitalisasi biaya pinjaman dalam aset tetap 327 25
  • 328. PEMBAYARAN BERBASIS SAHAM Pengaturan SAK SAK ETAP SAKEP Pembayaran berbasis saham • PSAK 53 Pembayaran Berbasis Saham • Tidak ada pengaturan • Pembayaran berbasis saham dapat dilakukan dalam bentuk kas atau instrumen ekuitas. • Transaksi pembayaran berbasis saham yang diselesaikan dengan kas mencakup hak atas kenaikan harga saham, jika terjadi perubahan nilai wajar diakui dalam laba rugi. • Entitas mengakui barang atau jasa dalam transaksi pembayaran berbasis saham ketika entitas memperoleh barang atau jasa tersebut. • Pengukuran pembayaran berbasis saham dengan nilai wajar 328 26
  • 329. PENURUNAN NILAI ASET Pengaturan SAK SAK ETAP SAKEP Penurunan nilai • PSAK 48 Penurunan nilai • Pengaturan sederhana • Prinsip umum penurunan nilai aset selain yang telah diatur khusus: aset pajak tangguhan, aset keuangan, properti investasi dengan nilai wajar, aset biologis, kontrak konstruksi. • Pengaturan penurunan nilai persediaan dan non persediaan. • Penurunan nilai persediaan: perhitungan per item atau lini produk, pembalikan diperkenankan sebagas penurunan nilai orisinal. • Penurunan nilai selain persediaan: prinsip umum, indikator penurunan, pengakuan dan pengukuran. • Penurunan nilai adalah selisih nilai tercat dengan nilai terpulihkan (nilai tertinggi nilai pakai dan nilai wajar). • Pengakuan dan pengukuran kerugian penurunan nilai untuk unit penghasil kas: goodwill baru aset lain secara prorata, • Pengaturan untuk tambahan untuk penurunan nilai goodwill, • Pemulihan kerugian nilai termasuk ketika jumlah terpulihkan diestimasi untuk unit penghasil kas, goodwill. 329 27
  • 330. IMBALAN KERJA Pengaturan SAK SAK ETAP SAKEP Imbalan kerja PSAK 24 Imbalan Kerja • Pengaturan imbalan kerja jangka pendek dan panjang. • Pengaturan imbalan kerja untuk masing-masing jenis imbalan. • Keuntungan dan kerugian aktuaria dapat ke laba rugi atau ekuitas • Imbakan kerja adalah imbalan yang diberikan sebagai pertukaran atas jasa pekerja. • Imbalan jangka pendek: pengakuan pada saat jasa telah diberikan, cuti berbayar jangka pendek, program bagi laba bonus. • Program pasca kerja dibedakan iuran pasti dan imbalan pasti. • Liabilitas imbalan pasti = selisih nilai sekarang kewajiban imbalan pasti dikurangi nilai wajar aset program. • Kerugian/keuntungan aktuaria – penghasilan komprehensif lain • Perubahan program diakui dalam laba rugi • Imbalan kerja jangka Panjang, diukur nilai neto nilai kini kewajiban imbalan dikurangi nilai wajar aset program. • Pengakuan pesangon dalam laba rugi 330 28
  • 331. PAJAK PENGHASILAN Pengaturan SAK SAK ETAP SAKEP Pajak penghasilan • PSAK 212 Pajak Penghasilan • Pajak berdasarkan peraturan perpajakan  pajak kini • Pajak penghasilan terdiri dari pajak kini dan pajak tangguhan. • Pajak kini adalah pajak atas penghasilan laba kena pajak pada periode berjalan atau periode lalu berdasarkan peraturan perpajakan • Pajak tangguhan adalah pajak penghasilan terutang atau dapat dipulihkan pada periode mendatang: aset dan liabilitas pajak tangguhan. • Pemulihan sebagai hasil entitas memulihkan atau menyelesaikan asset dan liabilitas tercatat atau karena rugi fiskal yang boleh dikompensasi atau kredit pajak yang belum dimanfaatkan. • Pengukuran dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku saat pemulihan. • Aset pajak tangguhan dinilai kembali setiap tanggal pelaporan • Alokasi dalam penghasilan konprehensif dan ekuitas. • Pajak tangguhan tidak diklasifikasikan sebagai aset lancar atau kewajiban jangka pendek. • Saling hapus pajak kini dan pajak tangguhan 331 29
  • 332. PENJABARAN MATA UANG ASING Pengaturan SAK SAK ETAP SAKEP Mata uang fungsional dan Selisih Kurs PSAK 2010 Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing • Mata uang pelaporan rupiah. • Mata uang pelaporan dapat menggunakan mata uang fungsional • Kerugian selisih kurs • Mata uang fungsional adalah mata uang pada lingkungan ekonomi utama di mana entitas beroperasi - (primary economic environment). • Pelaporan pada pengakuaan awal mencatat transaksi dalam mata uang asing dengan menggunakan mata uang fungsional. • Penjabaran pada akhir periode pelaporan untuk item moneter menggunakan kurs penutup; item nonmoneter menggunakan kurs tanggal transaksi dan item non moneter yagn diukur dengan nilai wajar menggunakan kurs saat nilai wajar ditentukan. • Selisih kurs atas transaksi dan penjabaran saldo akhir diakui dalam laba rugi • Investasi dengan mata uang pelaporan berbeda: selisih kurs pada item moneter dari Investasi neto usaha di luar negeri diakui dalam laba rugi, investasi dalam laporan keuangan konsolidasi, selisih kurs diakui dalam penghasilan komprehensif lain (tidak diakui dalam LR ketika dilepaskan). 332 30
  • 333. HIPERINFLASI Pengaturan SAK SAK ETAP SAKEP Hiperinflasi • PSAK 63 Pelaporan Keuangan dalam Ekonomi Hiperinflasi • Tidak ada pengaturan • Penyusunan LK dalam kondisi mata uang fungsionalnya merupakan mata uang hiperinflasi. • Ekonomi inflasi indikatornya: tingkat kumulatif inflasi dalam 3 tahun mendekatai atau lebih dari 100%, memilih menyimpan dalam bentuk aset moneter, hilangnya daya beli, suku bunga upah dan harga dikaitkan dengan indeks harga. • Jumlah dalam LK yang mata uang fungsionalnya hiperinflasi dinyatakan dalam unit pengukuran terikini akhir periode pelaporan, termasuk laporan keuangan komparatif. • Prosedur penyajian posisi keuangan menggunakan nilai wajar tanggal pelaporan. • Jika tidak lagi hiperinflasi maka jumlah dalam mata uang penyajian terakhir sebagai dasar untuk jumlah tercata dalam laporan keuangan periode selanjutnya. 333 31
  • 334. PERISTIWA SETELAH AKHIR PERIODE PELAPORAN Pengaturan SAK SAK ETAP SAKEP Peristiwa setelah akhir periode pelaporan • PSAK 8 Peristiwa setelah Periode Pelaporan • Definisi peristiwa setelah periode pelaporan • Peristiwa penyesuai dan non penyesuai • Peristiwa setelah periode pelaporan: seluruh peristiwa terbaru ketika laporan keuangan diotorisasi untuk terbit, walaupun peristiwa tersebut terjadi setelah pengumuman publik atas laba rugi atau informasi keuangan lainnya. • Peristiwa yang memberikan bukti atas adanya kondisi pada akhir periode pelapporan – peristiwa penyesuai • Peristiwa yang mengidikasikan timbulnya kondisi setelah akhir periode pelaporan – peristiwa non penyesuai • Menambahkan contoh peristiwa nonpenyesuai yang dibuat pengungkapannya antara lain tentang kombinasi bisnis signifikan, penerbitan atau pembelian kembali utang atau instrumen ekuitas entitas, dan perubahan tarif pajak atau peraturan perpajakan yang berpengaruh signifikan pada aset dan liabilitas pajak kini dan tangguhan. 334 32
  • 335. PENGUNGKAPAN PIHAK BERELASI Pengaturan SAK SAK ETAP SAKEP Persyaratan pengungkuapan • PSAK 7 Pengungkapan pihak berelasi • Pengungkapan pihak yang memiliki hubungan istimewa • Pihak berelasi adalah pihak atau entitas yang berelasi dengan entitas yang penyusun laporan keuangan (entitas pelapor). • Bukan pihak berelasi, dua entitas dengna memiliki manajemen kunci sama, dua venturere berbagi pengendalian atas suatu ventura Bersama, pelanggan, penyandang dan. • Pengungkapan dilakukan atas: • hubungan • Transaksi dengan pihak berelasi • Mengecualikan persyaratan pengungkapan • kekuasaan pemerintah yang mempunyai • pengendalian, pengendalian bersama, atau pengaruh signifikan terhadap entitas pelapor dan • entitas lain yang merupakan pihak berelasi karena pemerintah yang sama mempunyai pengendalian, pengendalian bersama, atau pengaruh signifikan terhadap entitas pelapor dan entitas lain tersebut. 335 33
  • 336. AKTIVITAS KHUSUS Pengaturan SAK SAK ETAP SAKEP Hal lain yang tidak diatur dalam SAK ETAP • PSAK 241 Agrikultur • Tanaman produktif sebagai aset tetap • Buah yang menempel sebagai aset biologis • PSK 64 Aktivitas Eksplorasi dan Evaluasi Sumber Daya Mineral • ISAK 16 Perjanjian Konsesi Jasa (Operator) • Tidak ada pengaturan  Agrikultur  Pengakuan aset biologis sebesar nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual pada pengakuan awal dan tanggal pelaporan keuangan.  Pengakuan dan pengukuran produk agrikultur pada titik panen sebesar nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual.  Eksplorasi dan evaluasi sumber daya mineral - operator  Biaya ekspolrasi dan evaluasi diakui pada biaya perolehan  Diuji penurunan nilai ketika fakta dan kondisi mengindikasikan nilai tercapat melebihi nilai terpulihkan.  Perjanjian konsesi jasa - operator  Model aset keuangan  Model aset takberwujud 34
  • 337. KETENTUAN TRANSISI Pengaturan SAK ETAP SAKEP Ketentuan Transisi • Pengaturan berbeda  Penerapan ketentuan transasisi terlepas standar sebelumnya apa.  Adopsi pertama kali  Prosedur penyusunan LK pada tanggal transisi  Pengakuan aset dan liabilitas sesuai SAK EP  Penyesuaian diakui dalam saldo laba  Penerapan secara retrospektif  Penerapan pengecualian  Pengungkapan: transisi ke SAK Entitas Privat; rekonsiliasi 35
  • 338. Dwi Martani - +6281318227080 [email protected] atau [email protected] http://staff.blog.ui.ac.id/martani/ http://dwimartani.com 338