SUPPLY CHAIN
MANAGEMENT
(SCM)
7 – Perencanaan Aggregate
Today! :
Tujuan
Pembelajaran
:
Mahasiswa
Mampu
Memahami,
Menjelaskan
dan
Menyatakan
pendapat
mengenai
prinsip dasar
Supply Chain
dan Supply
Chain
Management
• Peran perencanaan agregat dalam
supply chain
• Permasalahan perencanaan agregat
• Strategi perencanaan agregat
• Mengimplementasikan perencanaan
agregat dalam praktek
Perencanaan Aggregate
Kenapa perlu dilakukan perencanaan agregat?
• Karena kapasitas baik itu kapasitas produksi, transportasi,
gudang dll mempunyai biaya
• Lead time lebih besar dari nol
Oleh karena itu, perusahaan harus mengantisipasi permintaan,
dan menentukan lebih awal daripada datangnya
permintaan, bagaimana permintaan tersebut akan dipenuhi
• Apakah perusahaan harus membangun pabrik dengan
kapasitas besar sehingga mencukupi pada saat permintaan
mencapai puncak?
• Atau haruskah perusahaan membangun pabrik kecil tetapi
dibarengi dengan adanya biaya persediaan yang muncul
saat permintaan rendah sebagai antisipasi terhadap
permintaan di bulan depan?
• Perencanaan agregat:
– Proses dimana sebuah perusahaan menentukan level
kapasitas, produksi, subkontrak, inventory, kehabisan
stock (stockouts) dan pricing selama rentang waktu
tertentu
– Perencanaan agregat dibuat di tingkat agregat, bukan
SKU (Stock Keeping Units)
– Misalnya, perencanaan agregat menentukan total
produksi di pabrik pada suatu bulan tanpa merinci
kuantitas setiap SKU
– Dengan tingkat kedetilan keputusan seperti ini,
perencanaan agregat adalah alat yang cocok untuk
keputusan jangka menengah antara 3 -18 bulan.
Perencanaan Aggregat
Peran perencanaan agregat dalam sebuah supply chain
 Menentukan parameter operasional selama rentang waktu
tertentu:
 Laju produksi. Jumlah unit yang terselesaikan per satuan waktu
 Tenaga kerja. Jumlah tenaga kerja/unit kapasitas yang
diperlukan untuk produksi.
 Lembur. Jumlah lembur yang direncanakan.
 Tingkat kapasitas mesin. Jumlah kapasitas mesin yang
diperlukan untuk produksi.
 Subcontracting. Jumlah kapasitas subkontrak yang diperlukan.
 Backlog. Permintaan yang tidak dapat dipenuhi pada periode
dimana permintaan tersebut muncul, tetapi ditunda pada
periode berikutnya.
 Persediaan yang ada. Tingkat persediaan yang akan disimpan
selama berbagai periode dalam perencanaan.
 Seluruh bagian dalam supply chain harus bekerja sama
dalam membuat perencanaan agregat yang
mengoptimalkan kinerja supply chain
Permasalahan perencanaan agregat
Berdasarkan ramalan permintaan untuk setiap periode
dalam planning horizon, tentukan tingkat produksi,
persediaan,dan kapasitas untuk setiap periode yang
dapat memaksimalkan profit supply chain selama periode
perencanaan
Untuk membuat rencana agregat, maka:
 Tentukan planning horizon: biasanya 3-18 bulan
 Tentukan durasi setiap periode: minggu, bulan, dll
 Tentukan informasi kunci yang diperlukan untuk membuat
rencana agregat
Informasi yang dibutuhkan untuk rencana agregat
 Ramalan permintaan (Ft) untuk setiap periode t dalam
planning horizon sepanjang T periode
 Biaya-biaya produksi
 Biaya tenaga kerja, waktu reguler ($/hr) dan lembur ($/hr)
 Biaya subkontrak ($/hr atau $/unit)
 Biaya mengubah kapasitas: menyewa atau memecat ($/pekerja)
dan biaya menambah atau mengurangi kapasitas mesin ($/mesin)
 Jam tenaga kerja/mesin yang diperlukan per unit
 Biaya penyimpanan persediaan ($/unit/periode)
 Biaya kehabisan persediaan (Stockout atau backlog cost)
($/unit/period)
 Constraints: batasan lembur, pemecatan, modal yang ada,
kehabisan persediaan dan backlogs
Output dari Rencana Agregat
 Jumlah produksi dari waktu reguler, lembur dan
subkontrak  digunakan untuk menentukan jumlah
tenaga kerja dan tingkat pembelian ke supplier
 Persediaan yang disimpan  digunakan untuk
menentukan berapa luas gudang dan modal kerja yang
dibutuhkan
 Jumlah backlog/stockout  digunakan untuk
menentukan tingkat pelayanan kepada pelanggan
 Tenaga kerja disewa dan diberhentikan  digunakan
untuk menentukan masalah tenaga kerja yang mungkin
ditemui
 Peningkatan/penurunan kapasitas mesin  digunakan
untuk menentukan apakah alat produksi baru perlu dibeli
Pengaruh rencana agregat terhadap profitabilitas
 Kualitas rencana agregat berpengaruh penting terhadap
profitabilitas sebuah perusahaan
 Rencana agregat yang tidak baik dapat mengakibatkan
kehilangan penjualan atau keuntungan jika kapasitas dan
persediaan yang ada tidak mampu memenuhi
permintaan
 Selain itu, rencana agregat yang buruk juga dapat
menimbulkan kelebihan kapasitas dan persediaan
sehingga meningkatkan biaya
Strategi perencanaan agregat
Trade off yang harus diperhitungkan perencana adalah
antara kapasitas tenaga kerja dan mesin, persediaan
dan backlog/lost sales
 Chase strategy – menggunakan kapasitas sebagai
pendukung: menyelaraskan laju produksi dengan laju
permintaan.
 Time flexibility strategy – menggunakan utilitas sebagai
pendukung: mengubah waktu kerja dan lembur untuk
menyelaraskan produksi dengan permintaan.
 Level strategy – menggunakan persediaan sebagai
pendukung: penggunaan/kapasitas mesin dan tingkat
tenaga kerja dibuat tetap, permintaan dipenuhi dari
persediaan
 Mixed strategy – kombinasi satu atau lebih dari ketiga
Chase Strategy
 Laju produksi diselaraskan dengan permintaan
dengan mengubah kapasitas mesin atau
menyewa/memberhentikan tenaga kerja saat
permintaan bervariasi
 Dalam praktek sering kali sulit untuk mengubah
kapasitas dan tenaga kerja dalam waktu singkat
 Mahal jika biaya mengubah kapasitas tinggi
 Pengaruh negatif terhadap moral tenaga kerja
 Berakibat pada rendahnya persediaan
 Berguna jika biaya menyimpan persediaan tinggi
sementara biaya mengubah kapasitas rendah
Time Flexibility Strategy
 Dapat digunakan jika terdapat kelebihan
kapasitas mesin  mesin tidak bekerja 24 jam
dalam sehari, 7 hari seminggu
 Jumlah tenaga kerja tetap, tetapi jumlah jam kerja
diubah sepanjang waktu untuk menyelaraskan
produksi dan permintaan
 Dapat menggunakan lembur atau jadual kerja
fleksibel
 Membutuhkan tenaga kerja fleksibel, tetapi
menghindari masalah moral yang muncul pada
chase strategy
 Tingkat persediaan rendah, dan utilisasi rendah
 Harus digunakan saat biaya menyimpan
persediaan tinggi dan kapasitas tidak terlalu
Level Strategy
 Menjaga stabilitas kapasitas dan tenaga kerja dengan
laju output konstan
 Kekurangan dan kelebihan berakibat pada fluktuasi
persediaan dari waktu ke waktu
 Persediaan yang ditimbun sebagai antisipasi
permintaan yang akan datang atau backlogs
dipindahkan dari periode permintaan tinggi ke rendah
 Lebih baik bagi moral tenaga kerja
 Persediaan dan backlogs bisa terakumulasi cukup
banyak
 Harus digunakan saat biaya menyimpan dan backlog
relatif rendah
Contoh Perencanaan Agregat pada Red Tomato Tools
 Sebuah produsen alat berkebun
 Produk sangat seasonal, puncaknya pada musim
semi
 Bagaimana menggunakan rencana agregat untuk
mengatasi masalah permintaan yang musiman
dan tetap mendapat profit?
 Pilihan:
 Menambah tenaga kerja saat musim sibuk
 Subcontracting beberapa pekerjaan
 Menimbun persediaan saat permintaan rendah
 Menunda (backlog) pesanan
Red Tomato Tools
 Persediaan awal di bulan Januari adalah 1000
 Di awal Januari, perusahaan memiliki 80 orang
tenaga kerja
 Pabrik bekerja 20 hari dalam sebulan
 Setiap pekerja mendapat $4 per jam reguler, dan
mereka bekerja selama 8 jam sehari
 Produksi ditentukan oleh jam kerja tenaga kerja,
kapasitas mesin tidak membatasi kapasitas
produksi
 Setiap tenaga kerja tidak boleh bekerja lembur
lebih dari 10 jam
 Tujuan manajer supply chain adalah memperoleh
rencana agregat yang optimal yang memungkinkan
Red Tomato mengakhiri bulan Juni tanpa stockout
Ramalan permintaan Red Tomato
Tools
Month Demand Forecast
January 1,600
February 3,000
March 3,200
April 3,800
May 2,200
June 2,200
Biaya-biaya untuk Red Tomato
Item Cost
Materials $10/unit
Inventory holding cost $2/unit/month
Marginal cost of a stockout $5/unit/month
Hiring and training costs $300/worker
Layoff cost $500/worker
Labor hours required 4/unit
Regular time cost $4/hour
Over time cost $6/hour
Cost of subcontracting $30/unit
Rencana Agregat, tentukan variabel
keputusan
Wt = Jumlah tenaga kerja untuk bulan t, t = 1, ..., 6
Ht = Jumlah tenaga kerja disewa pada awal bulan t,
t = 1, ..., 6
Lt = Jumlah tenaga kerja diberhentikan di awal bulan t,
t = 1, ..., 6
Pt = Produksi di bulan t, t = 1, ..., 6
It = Persediaan di akhir bulan t, t = 1, ..., 6
St = Jumlah unit yang disimpan pada akhir bulan t,
t = 1, ..., 6
Ct = Jumlah unit yang disubkontrakkan untuk bulan t, t = 1, ..., 6
Ot = Jumlah jam lembur pada bulan t, t = 1, ..., 6
Perhitungan biaya
 Biaya tenaga kerja reguler =
 Biaya tenaga kerja lembur =
 Biaya sewa dan pecat =
 Biaya kekurangan persediaan =
 Biaya material dan subkontrak =

6
1
640
t
tW

6
1
6
t
tO
 

6
1
6
1
500300
t
t
t
t LH
 

6
1
6
1
52
t
t
t
t SI
 

6
1
6
1
3010
t
t
t
t CP
Objective Function






6
1
6
1
6
1
6
1
6
1
6
1
6
1
6
1
30105
26500
300640
t
t
t
t
t
t
t
t
t
t
t
t
t
t
t
t
CPS
IOL
HWMin
Workforce Constraints
 Jumlah tenaga kerja per bulan didasarkan
atas sewa dan pecat
.80,6,...,1
0
,
0
1
1





Wwheretfor
LHWW
orLHWW
tttt
tttt
Capacity Constraints
 Produksi setiap bulan tidak boleh melebihi
kapasitas
.6,...,1
,0440
,440



tfor
POW
OWP
ttt
ttt
Inventory Balance Constraints
 Keseimbangan persediaan tiap bulan
.500,0
,000,1,6,...,1
,0
,
60
0
11
11






IandS
Iwheretfor
SISDCPI
SISDCPI
ttttttt
ttttttt
Overtime Constraints
 Tidak ada tenaga kerja yang lembur lebih
dari 10 jam/bulan
.6,...,1
,010
,10



tfor
OW
WO
tt
tt
Mencari Solusi dengan
Menggunakan
Microsoft Excel
Solusi
Period
t
No Hired
Ht
No Laid
Off Lt
Workforce
Size Wt
Overtime
Ot
Inventory
It
Stockout
St
Sub-
contract
Ct
Total
Pro-
duction
Pt
0 0 0 80 0 1000 0 0
1 0 15 65 0 1983 0 0 2583
2 0 0 65 0 1567 0 0 2583
3 0 0 65 0 950 0 0 2583
4 0 0 65 0 0 267 0 2583
5 0 0 65 0 117 0 0 2583
6 0 0 65 0 500 0 0 2583
Demand Forecast with Higher Seasonal
Fluctuation
 Jika keseluruhan permintaan tetap 16,000 tetapi
fluktuasi lebih besar
 Apa akibatnya terhadap rencana agregat?
Month Demand Forecast
January 1,000
February 3,000
March 3,800
April 4,800
May 2,000
June 1,400
Solusi jika demand mengalami fluktuasi lebih besar
 Produksi per bulan tetap, tetapi inventory dan stockout
meningkat
 Biaya untuk memenuhi pola permintaan ini lebih tinggi
$432,858 dibandingkan dengan $422,275
Period
t
No Hired
Ht
No Laid
Off Lt
Workforce
Size Wt
Overtime
Ot
Inventory
It
Stockout
St
Sub-
contract
Ct
Total
Pro-
duction
Pt
0 0 0 80 0 1000 0 0
1 0 15 65 0 2583 0 0 2583
2 0 0 65 0 2167 0 0 2583
3 0 0 65 0 950 0 0 2583
4 0 0 65 0 0 1267 0 2583
5 0 0 65 0 0 683 0 2583
6 0 0 65 0 500 0 0 2583
Jika holding cost meningkat dari $2/unit/bulan menjadi
$6/unit/bulan
Period
t
No Hired
Ht
No Laid
Off Lt
Workforce
Size Wt
Overtime
Ot
Inventory
It
Stockout
St
Sub-
contract
Ct
Total
Pro-
duction
Pt
0 0 0 80 0 1000 0 0
1 0 23 57 0 1667 0 0 2583
2 0 0 57 0 933 0 0 2583
3 0 0 57 0 0 0 0 2583
4 0 0 57 0 0 67 1467 2583
5 0 0 57 0 0 683 0 2583
6 0 0 57 0 500 0 433 2583
 Inventory yang disimpan menurun, dikompensasi dengan
peningkatan jumlah subkontrak
 Biaya meningkat dari $422,275 menjadi $442,742
Rencana agregat dalam praktek
 Berpikir untuk keseluruhan supply chain
 Buat rencana fleksibel karena ramalan
selalu salah  sensitivity analysis
 Lakukan rencana agregat ulang begitu
informasi terbaru muncul
 Gunakan rencana agregat jika utilisasi
kapasitas meningkat
Diskusi Kelompok
 Pada industri seperti apa perencanaan agregat
berperan sangat penting? Apa karakteristik dari
industri ini yang membuat mereka menjadi
kandidat yang kuat untuk rencana agregat?
 Tipe-tipe industri apa yang paling cocok untuk
Chase, Flexibility dan Level Strategy?
 Jika sebuah perusahaan sekarang
menggunakan chase strategy, kemudian biaya
training meningkat secara dramatis, bagaimana
pengaruhnya terhadap strategi perencanaan
agregat?

Scm 07 perencanaan aggregate

  • 1.
  • 2.
    Today! : Tujuan Pembelajaran : Mahasiswa Mampu Memahami, Menjelaskan dan Menyatakan pendapat mengenai prinsip dasar SupplyChain dan Supply Chain Management • Peran perencanaan agregat dalam supply chain • Permasalahan perencanaan agregat • Strategi perencanaan agregat • Mengimplementasikan perencanaan agregat dalam praktek
  • 3.
  • 4.
    Kenapa perlu dilakukanperencanaan agregat? • Karena kapasitas baik itu kapasitas produksi, transportasi, gudang dll mempunyai biaya • Lead time lebih besar dari nol Oleh karena itu, perusahaan harus mengantisipasi permintaan, dan menentukan lebih awal daripada datangnya permintaan, bagaimana permintaan tersebut akan dipenuhi • Apakah perusahaan harus membangun pabrik dengan kapasitas besar sehingga mencukupi pada saat permintaan mencapai puncak? • Atau haruskah perusahaan membangun pabrik kecil tetapi dibarengi dengan adanya biaya persediaan yang muncul saat permintaan rendah sebagai antisipasi terhadap permintaan di bulan depan?
  • 5.
    • Perencanaan agregat: –Proses dimana sebuah perusahaan menentukan level kapasitas, produksi, subkontrak, inventory, kehabisan stock (stockouts) dan pricing selama rentang waktu tertentu – Perencanaan agregat dibuat di tingkat agregat, bukan SKU (Stock Keeping Units) – Misalnya, perencanaan agregat menentukan total produksi di pabrik pada suatu bulan tanpa merinci kuantitas setiap SKU – Dengan tingkat kedetilan keputusan seperti ini, perencanaan agregat adalah alat yang cocok untuk keputusan jangka menengah antara 3 -18 bulan. Perencanaan Aggregat
  • 6.
    Peran perencanaan agregatdalam sebuah supply chain  Menentukan parameter operasional selama rentang waktu tertentu:  Laju produksi. Jumlah unit yang terselesaikan per satuan waktu  Tenaga kerja. Jumlah tenaga kerja/unit kapasitas yang diperlukan untuk produksi.  Lembur. Jumlah lembur yang direncanakan.  Tingkat kapasitas mesin. Jumlah kapasitas mesin yang diperlukan untuk produksi.  Subcontracting. Jumlah kapasitas subkontrak yang diperlukan.  Backlog. Permintaan yang tidak dapat dipenuhi pada periode dimana permintaan tersebut muncul, tetapi ditunda pada periode berikutnya.  Persediaan yang ada. Tingkat persediaan yang akan disimpan selama berbagai periode dalam perencanaan.  Seluruh bagian dalam supply chain harus bekerja sama dalam membuat perencanaan agregat yang mengoptimalkan kinerja supply chain
  • 7.
    Permasalahan perencanaan agregat Berdasarkanramalan permintaan untuk setiap periode dalam planning horizon, tentukan tingkat produksi, persediaan,dan kapasitas untuk setiap periode yang dapat memaksimalkan profit supply chain selama periode perencanaan Untuk membuat rencana agregat, maka:  Tentukan planning horizon: biasanya 3-18 bulan  Tentukan durasi setiap periode: minggu, bulan, dll  Tentukan informasi kunci yang diperlukan untuk membuat rencana agregat
  • 8.
    Informasi yang dibutuhkanuntuk rencana agregat  Ramalan permintaan (Ft) untuk setiap periode t dalam planning horizon sepanjang T periode  Biaya-biaya produksi  Biaya tenaga kerja, waktu reguler ($/hr) dan lembur ($/hr)  Biaya subkontrak ($/hr atau $/unit)  Biaya mengubah kapasitas: menyewa atau memecat ($/pekerja) dan biaya menambah atau mengurangi kapasitas mesin ($/mesin)  Jam tenaga kerja/mesin yang diperlukan per unit  Biaya penyimpanan persediaan ($/unit/periode)  Biaya kehabisan persediaan (Stockout atau backlog cost) ($/unit/period)  Constraints: batasan lembur, pemecatan, modal yang ada, kehabisan persediaan dan backlogs
  • 9.
    Output dari RencanaAgregat  Jumlah produksi dari waktu reguler, lembur dan subkontrak  digunakan untuk menentukan jumlah tenaga kerja dan tingkat pembelian ke supplier  Persediaan yang disimpan  digunakan untuk menentukan berapa luas gudang dan modal kerja yang dibutuhkan  Jumlah backlog/stockout  digunakan untuk menentukan tingkat pelayanan kepada pelanggan  Tenaga kerja disewa dan diberhentikan  digunakan untuk menentukan masalah tenaga kerja yang mungkin ditemui  Peningkatan/penurunan kapasitas mesin  digunakan untuk menentukan apakah alat produksi baru perlu dibeli
  • 10.
    Pengaruh rencana agregatterhadap profitabilitas  Kualitas rencana agregat berpengaruh penting terhadap profitabilitas sebuah perusahaan  Rencana agregat yang tidak baik dapat mengakibatkan kehilangan penjualan atau keuntungan jika kapasitas dan persediaan yang ada tidak mampu memenuhi permintaan  Selain itu, rencana agregat yang buruk juga dapat menimbulkan kelebihan kapasitas dan persediaan sehingga meningkatkan biaya
  • 11.
    Strategi perencanaan agregat Tradeoff yang harus diperhitungkan perencana adalah antara kapasitas tenaga kerja dan mesin, persediaan dan backlog/lost sales  Chase strategy – menggunakan kapasitas sebagai pendukung: menyelaraskan laju produksi dengan laju permintaan.  Time flexibility strategy – menggunakan utilitas sebagai pendukung: mengubah waktu kerja dan lembur untuk menyelaraskan produksi dengan permintaan.  Level strategy – menggunakan persediaan sebagai pendukung: penggunaan/kapasitas mesin dan tingkat tenaga kerja dibuat tetap, permintaan dipenuhi dari persediaan  Mixed strategy – kombinasi satu atau lebih dari ketiga
  • 12.
    Chase Strategy  Lajuproduksi diselaraskan dengan permintaan dengan mengubah kapasitas mesin atau menyewa/memberhentikan tenaga kerja saat permintaan bervariasi  Dalam praktek sering kali sulit untuk mengubah kapasitas dan tenaga kerja dalam waktu singkat  Mahal jika biaya mengubah kapasitas tinggi  Pengaruh negatif terhadap moral tenaga kerja  Berakibat pada rendahnya persediaan  Berguna jika biaya menyimpan persediaan tinggi sementara biaya mengubah kapasitas rendah
  • 13.
    Time Flexibility Strategy Dapat digunakan jika terdapat kelebihan kapasitas mesin  mesin tidak bekerja 24 jam dalam sehari, 7 hari seminggu  Jumlah tenaga kerja tetap, tetapi jumlah jam kerja diubah sepanjang waktu untuk menyelaraskan produksi dan permintaan  Dapat menggunakan lembur atau jadual kerja fleksibel  Membutuhkan tenaga kerja fleksibel, tetapi menghindari masalah moral yang muncul pada chase strategy  Tingkat persediaan rendah, dan utilisasi rendah  Harus digunakan saat biaya menyimpan persediaan tinggi dan kapasitas tidak terlalu
  • 14.
    Level Strategy  Menjagastabilitas kapasitas dan tenaga kerja dengan laju output konstan  Kekurangan dan kelebihan berakibat pada fluktuasi persediaan dari waktu ke waktu  Persediaan yang ditimbun sebagai antisipasi permintaan yang akan datang atau backlogs dipindahkan dari periode permintaan tinggi ke rendah  Lebih baik bagi moral tenaga kerja  Persediaan dan backlogs bisa terakumulasi cukup banyak  Harus digunakan saat biaya menyimpan dan backlog relatif rendah
  • 15.
    Contoh Perencanaan Agregatpada Red Tomato Tools  Sebuah produsen alat berkebun  Produk sangat seasonal, puncaknya pada musim semi  Bagaimana menggunakan rencana agregat untuk mengatasi masalah permintaan yang musiman dan tetap mendapat profit?  Pilihan:  Menambah tenaga kerja saat musim sibuk  Subcontracting beberapa pekerjaan  Menimbun persediaan saat permintaan rendah  Menunda (backlog) pesanan
  • 16.
    Red Tomato Tools Persediaan awal di bulan Januari adalah 1000  Di awal Januari, perusahaan memiliki 80 orang tenaga kerja  Pabrik bekerja 20 hari dalam sebulan  Setiap pekerja mendapat $4 per jam reguler, dan mereka bekerja selama 8 jam sehari  Produksi ditentukan oleh jam kerja tenaga kerja, kapasitas mesin tidak membatasi kapasitas produksi  Setiap tenaga kerja tidak boleh bekerja lembur lebih dari 10 jam  Tujuan manajer supply chain adalah memperoleh rencana agregat yang optimal yang memungkinkan Red Tomato mengakhiri bulan Juni tanpa stockout
  • 17.
    Ramalan permintaan RedTomato Tools Month Demand Forecast January 1,600 February 3,000 March 3,200 April 3,800 May 2,200 June 2,200
  • 18.
    Biaya-biaya untuk RedTomato Item Cost Materials $10/unit Inventory holding cost $2/unit/month Marginal cost of a stockout $5/unit/month Hiring and training costs $300/worker Layoff cost $500/worker Labor hours required 4/unit Regular time cost $4/hour Over time cost $6/hour Cost of subcontracting $30/unit
  • 19.
    Rencana Agregat, tentukanvariabel keputusan Wt = Jumlah tenaga kerja untuk bulan t, t = 1, ..., 6 Ht = Jumlah tenaga kerja disewa pada awal bulan t, t = 1, ..., 6 Lt = Jumlah tenaga kerja diberhentikan di awal bulan t, t = 1, ..., 6 Pt = Produksi di bulan t, t = 1, ..., 6 It = Persediaan di akhir bulan t, t = 1, ..., 6 St = Jumlah unit yang disimpan pada akhir bulan t, t = 1, ..., 6 Ct = Jumlah unit yang disubkontrakkan untuk bulan t, t = 1, ..., 6 Ot = Jumlah jam lembur pada bulan t, t = 1, ..., 6
  • 20.
    Perhitungan biaya  Biayatenaga kerja reguler =  Biaya tenaga kerja lembur =  Biaya sewa dan pecat =  Biaya kekurangan persediaan =  Biaya material dan subkontrak =  6 1 640 t tW  6 1 6 t tO    6 1 6 1 500300 t t t t LH    6 1 6 1 52 t t t t SI    6 1 6 1 3010 t t t t CP
  • 21.
  • 22.
    Workforce Constraints  Jumlahtenaga kerja per bulan didasarkan atas sewa dan pecat .80,6,...,1 0 , 0 1 1      Wwheretfor LHWW orLHWW tttt tttt
  • 23.
    Capacity Constraints  Produksisetiap bulan tidak boleh melebihi kapasitas .6,...,1 ,0440 ,440    tfor POW OWP ttt ttt
  • 24.
    Inventory Balance Constraints Keseimbangan persediaan tiap bulan .500,0 ,000,1,6,...,1 ,0 , 60 0 11 11       IandS Iwheretfor SISDCPI SISDCPI ttttttt ttttttt
  • 25.
    Overtime Constraints  Tidakada tenaga kerja yang lembur lebih dari 10 jam/bulan .6,...,1 ,010 ,10    tfor OW WO tt tt
  • 26.
  • 27.
    Solusi Period t No Hired Ht No Laid OffLt Workforce Size Wt Overtime Ot Inventory It Stockout St Sub- contract Ct Total Pro- duction Pt 0 0 0 80 0 1000 0 0 1 0 15 65 0 1983 0 0 2583 2 0 0 65 0 1567 0 0 2583 3 0 0 65 0 950 0 0 2583 4 0 0 65 0 0 267 0 2583 5 0 0 65 0 117 0 0 2583 6 0 0 65 0 500 0 0 2583
  • 28.
    Demand Forecast withHigher Seasonal Fluctuation  Jika keseluruhan permintaan tetap 16,000 tetapi fluktuasi lebih besar  Apa akibatnya terhadap rencana agregat? Month Demand Forecast January 1,000 February 3,000 March 3,800 April 4,800 May 2,000 June 1,400
  • 29.
    Solusi jika demandmengalami fluktuasi lebih besar  Produksi per bulan tetap, tetapi inventory dan stockout meningkat  Biaya untuk memenuhi pola permintaan ini lebih tinggi $432,858 dibandingkan dengan $422,275 Period t No Hired Ht No Laid Off Lt Workforce Size Wt Overtime Ot Inventory It Stockout St Sub- contract Ct Total Pro- duction Pt 0 0 0 80 0 1000 0 0 1 0 15 65 0 2583 0 0 2583 2 0 0 65 0 2167 0 0 2583 3 0 0 65 0 950 0 0 2583 4 0 0 65 0 0 1267 0 2583 5 0 0 65 0 0 683 0 2583 6 0 0 65 0 500 0 0 2583
  • 30.
    Jika holding costmeningkat dari $2/unit/bulan menjadi $6/unit/bulan Period t No Hired Ht No Laid Off Lt Workforce Size Wt Overtime Ot Inventory It Stockout St Sub- contract Ct Total Pro- duction Pt 0 0 0 80 0 1000 0 0 1 0 23 57 0 1667 0 0 2583 2 0 0 57 0 933 0 0 2583 3 0 0 57 0 0 0 0 2583 4 0 0 57 0 0 67 1467 2583 5 0 0 57 0 0 683 0 2583 6 0 0 57 0 500 0 433 2583  Inventory yang disimpan menurun, dikompensasi dengan peningkatan jumlah subkontrak  Biaya meningkat dari $422,275 menjadi $442,742
  • 31.
    Rencana agregat dalampraktek  Berpikir untuk keseluruhan supply chain  Buat rencana fleksibel karena ramalan selalu salah  sensitivity analysis  Lakukan rencana agregat ulang begitu informasi terbaru muncul  Gunakan rencana agregat jika utilisasi kapasitas meningkat
  • 32.
    Diskusi Kelompok  Padaindustri seperti apa perencanaan agregat berperan sangat penting? Apa karakteristik dari industri ini yang membuat mereka menjadi kandidat yang kuat untuk rencana agregat?  Tipe-tipe industri apa yang paling cocok untuk Chase, Flexibility dan Level Strategy?  Jika sebuah perusahaan sekarang menggunakan chase strategy, kemudian biaya training meningkat secara dramatis, bagaimana pengaruhnya terhadap strategi perencanaan agregat?