Menganalisis Perjuangan
Organisasi Pergerakan
Bintang Setia Hermana – Intan Alvionita – Ryan Afrizal –
Trie Nakita Sabrina – Zianur Iman Saidina
Organisasi Pergerakan Nasional
Organisasi Awal Pergerakan Organisasi Keagamaan Organisasi Kepemudaan
1. Budi Utomo
Pada 20 Mei 1908, berdiri sebuah
organisasi pergerakan nasional
pertama di Indonesia bernama Budi
Utomo. Tokoh organisasi ini antara lain
Sutomo, Gunawan Mangunsasmito,
Cipto Mangunkusumo, Ario
Tirtokusumo dan Dr. Wahidin
Sudirohusodo, yang merupakan
mahasiswa-mahasiswa sekolah Dokter
Pribumi (STOVIA).
Organisasi ini bersifat moderat, yaitu
pergerakan yang menghindari
tindakan kekerasan atau perilaku
ekstrim yang ditandai dengan
penerapan taktik kooperatif (kerja
sama) terhadap penguasa kolonial.
Pada saat didirikan, Budi Utomo
hanyalah merupakan pergerakan sosial
kultural yang bertujuan membangun
masyarakat Jawa dan Madura secara
Harmonis.
Namun demikian, lahirnya Budi Utomo
mendorong bangkitnya kebangsaan
Indonesia sehingga hari lahir Budi
Utomo ditetapkan sebagai Hari
Kebangkitan Nasional.
Budi Utomo mendapat sambutan
positif dari masyarakat luas. Maka
tidak mengherankan dalam waktu 6
bulan sudah berhasil membuka cabang
di berbagai wilayah.
Selanjutnya, pada kongres tahun 1931
memutuskan bahwa Budi Utomo
terbuka bagi seluruh bangsa
Indonesia.
2. Sarekat Islam
Organisasi ini merupakan pengembangan
dari Sarekat Dagang Islam (SDI) yang
didirikan pada akhir 1911 di Solo, oleh Haji
Samanhudi. Kemudian diganti namanya
menjadi Sarekat Islam (SI) sejak 1912.
Sama seperti Budi Utomo, Sarekat Islam
merupakan organisasi bersifat moderat.
Dasar organisasi SI adalah persatuan
bangsa dengan Islam sebagai tali atau
simbol persatuan, sedangkan tujuannya
adalah kemajuan perdagangan, kemajuan
hidup kerohanian, dan menggalang
persatuan di antara umat Islam.
Keanggotaannya terbuka untuk setiap
lapisan masyarakat yang beragama Islam.
Tokoh-tokoh SI yang terkenal adalah H.O.S
Cokroaminoto, K.H Agus Salim, dan Abdul
Muis.
3. Indische Partij
Indische Partij didirikan di Bandung
pada tahun 1912. Para pendirinya
dikenal dengan sebutan Tiga
Serangkai, yaitu Dr. Ernest Francois
Eugene Douwes Dekker (Danudirdjo
Setia Budi), R.M Suwardi Suryaningrat
(Ki Hajar Dewantara), dan Dr. Cipto
Mangunkusumo.
Organisasi ini bersifat radikal, yaitu
perjuangan yang amat keras menuntut
perubahan dengan cara melakukan
non kooperasi (tidak bekerja sama)
terhadap pemerintah kolonial.
Tujuan organisasi ini adalah mencapai
kemerdekaan Indonesia dari
pemerintahan kolonial Belanda. Indische
Partij berdiri atas dasar nasionalisme
yang menampung semua suku bangsa di
Hindia Belanda dengan tujuan akhir
mencapai kemerdekaan.
Pada 4 Mei 1913, Indische Partij
dinyatakan sebagai partai terlarang
karena terbitnya sebuah artikel yang
menyindir pemerintahan Belanda.
Walaupun sudah dibubarkan, ketiga
tokoh ini tetap berjuang. Douwes dekker
tetap di jalur politik. Ki Hajar Dewantara
terjun dalam bidang pendidikan. Adapun
Cipto Mangunkusumo meneruskan
perjuangannya yang radikal walaupun
dalam beberapa waktu harus berjuang di
dalam penjara.
1. Muhammadiyah
Muhammadiyah didirikan di
Yogyakarta pada 18 November 1912,
oleh K.H Ahmad Dahlan. Berbeda
dengan Sarekat Islam, organisasi ini
tidak berhaluan politik. Kegiatan
Muhammadiyah bersifat sosial
keagamaan.
Organisasi ini bersifat moderat yang
mempunyai tujuan untuk
mengembalikan ajaran Islam sesuai
dengan sunah rasul, memberantas
kebiasaan yang tidak sesuai dengan
ajaran agama yang benar, dan
memajukan ilmu agama Islam di
kalangan para anggotanya.
Guna mewujudkan tujuan tersebut,
Muhammadiyah mendirikan lembaga
pendidikan, lembaga sosial,
mendirikan masjid, dan
mengusahakan penerbitan.
Awalnya Muhammadiyah berkembang
sangat lambat, karena diabaikan oleh
pejabat dan masyarakat. Namun
karena mendapat badan hukum
melalui surat ketetapan dari Gubernur
Jenderal Belanda, Muhammadiyah
menjadi organisasi resmi dan semakin
banyak yang bergabung dalam
organisasi ini.
Muhammadiyah 1930
2. Nahdlatul Ulama
Nahdlatul Ulama berdiri pada 31
Januari 1926, di Surabaya. Sebagai
pendiri organisasi ini adalah Kyai Haji
Hasyim Ashari dan sejumlah ulama
lainnya.
Sama seperti Muhammadiyah,
organisasi ini bersifat moderat dengan
berpegang teguh pada Ahlusunnah wal
ja’mah dengan bertujuan yang terkait
dengan masalah sosial, ekonomi, dan
pendidikan.
Pada dasarnya NU tidak berurusan
dengan permasalahan politik. NU
termasuk organisasi yang giat
mengubah tradisi berkhutbahnya dari
berbahasa arab menjadi bahasa
daerah.
3. Majelis Islam A’la
Indonesia (MIAI)
MIAI merupakan gabungan dari
organisasi politik dan beberapa organisasi
massa yang bersifat moderat terhadap
Belanda. Kegiatan MIAI
menyelenggarakan badan amal dan
peringatan hari keagamaan.
Pada masa Imperialisme Jepang,
organisasi ini mendapat kelonggaran
menjalankan aktivitasnya, sementara
aktivitas organisasi lain dilarang,
Karena kurang memuaskan pemerintah
Jepang, akhirnya organisasi ini
dibubarkan pada Oktober 1943 dan
diganti dengan Majelis Syuro Muslimin
Indonesia (MASYUMI).
1. Tri Koro Darmo (Jong
Java)
Tri Koro Darmo (Tiga tujuan mulia) yang
kemudian nantinya akan berganti nama
menjadi Jong Java (1918) adalah
perkumpulan pemuda yang keanggotaannya
khusus untuk orang-orang Jawa.
Tiga tujuan mulia yang mendasari
didirikannya organisasi ini antara lain
mengadakan hubungan antara pelajar
pribumi yang belajar di sekolah-sekolah
tinggi dan menengah, dan juga kursus-
kursus pendidikan lanjut dan vak.
Membangkitkan dan meningkatkan minat
terhadap kesenian dan bahasa Nasional.
2. Jong Sumatera Bond
Suatu organisasi kedaerahan yang
didirikan oleh pemuda-pemuda Sumatera
di Jakarta pada tanggal 9 Desember 1917.
betujuan menanamkan kepedulian
terhadap kebudayaan sendiri dan
memperkokoh hubungan murid sekolah
menengah dari Sumatera.
Organisasi tersebut muncul sebagai
wujud kesadaran di kalangan pelajar-
pelajar di Jakarta yang berasal dari
Sumatera akan pentinganya organisasi,
dan adanya rangsangan yang timbul
setelah terbentuknya Jong Java.
Kehadiran Organisasi ini segera diikuti
dengan berdirinya Jong Minahasa dan
Jong Celebes.
3. Sarekat Ambon dan
Molukus Politik Verbond
Organisasi ini terbentuk Tahun 1920.
Bertujuan untuk melindungi kepentingan
orang-orang Ambon. Organisasi ini
bersifat radikal, ingin berparlemen dan
meminta pemerintahan sendiri.
4. Perhimpunan Pelajar-
pelajar Indonesia
Pada 1925, terbentuk sebuah organisasi
bernama Perhimpunan Pelajar-pelajar
Indonesia oleh mahasiswa Jakarta dan
Bandung. Tujuan PPPI adalah
kemerdekaan tanah air Indonesia raya.
Organisasi ini bersifat anti-imperialisme.
Tokohnya adalah Abdullah Sigit,
Sugondo, Suwiryo Reksodipuro, M.
Yamin, A.K. Gani, Tamzil, Sunarko, dan
Amir Syarifudin .
Kongres Pemuda I
Pada Kongres Pemuda I, Mei 1926,
untuk pertama kalinya beberapa
organisasi pemuda berhasil
dikumpulkan dalam sebuah kongres.
Kongres ini dihadiri oleh Jong Java,
Jong Sumatera, Jong Ambon, Jong
Minahasa, Jong Batak, Jong
Islamienten Bond, dan Perkumpulan
Pemuda Theosofi.
Walaupun tidak berhasil membuat
fusi, mereka telah sepakat tentang
paham persatuan.
Kongres Pemuda II
Pada 28 Oktober 1928, dapat
dipadukan semua organisasi pemuda
menjadi satu kekuatan nasional.
Kesepakatan tersebut diikuti dengan
ikrar satu nusa, satu bangsa, dan satu
bahasa yang terkenal dengan Sumpah
Pemuda.
1. Putri Mardika
Putri Mardika adalah organisasi
keputrian tertua yang merupakan
bagian dari Budi Utomo. Organisasi ini
dibentuk pada tahun 1912. tujuan
organisasi ini memberikan bantuan,
bimbingan, dan penerangan kepada
wanita-wanita pribumi dalam
menuntut pelajaran agar bisa
menyatakan pendapat di muka umum.
2. Kartini Fonds
Didirikan oleh Ny. C. Th. Van Deventer.
Salah satu usahanya ialah mendirikan
sekolah-sekolah, misalnya Sekolah
Kartini di Jakarta, Bogor, Semarang
(1913), Madiun (1914), Cirebon
(1916), Pekalongan (1917), Surabaya,
dan Rembang.
3. Kautamaan Istri
Kautamaan Istri, yang sekarang
menjadi Sekolah Dewi Sartika didirikan
oleh Raden Dewi Sartika. Tepatnya
pada 16 Januari 1904, sekolah ini
berdiri dengan nama “Sakola Istri”.
Pengajar sekolah ini adalah Dewi
sartika sendiri, dibantu saudara
misannya Nyi Poerwa dan Nyi Oewit.
Sebelum mendirikan sekolah, Raden
Dewi memang sudah senang mengajar,
meski tanpa dinaungi lembaga resmi
berlabel sekolah.
Sekitar tahun 1902, Dewi Sartika
mulai mengajarkan keterampilan-
keterampilan seperti merenda,
memasak, menjahit juga membaca
dan menulis kepada saudara-
saudaranya. Kegiatan ini tercium
oleh Pemerintah Hindia Belanda.
Namun, ternyata kegiatan ini justru
didukung oleh C. Den Hammer,
Inspektur Pengajaran Hindia Belanda
saat itu dengan menyarankan Raden
Dewi menemui R.A. Martanegara
yang saat itu menjadi Bupati
Bandung untuk mendukung
pendirian sekolah wanita bagi
pribumi.
Munculnya golongan terpelajar akibat adanya politik etis menyebabkan
timbulnya kesadaran baru untuk membebaskan rakyat Indonesia dari
belenggu penjajahan.
Dengan adanya kesadaran tsb, golongan terpelajar mendirikan organisasi-
organisasi pergerakan kebangsaan.
Organisasi-organisasi tsb mencerminkan kuatnya identitas-identitas
kesukuan yang kemudian berkembang menjadi organisasi berhaluan
nasionalis.
Organisasi-organisasi tsb didirikan agar menumbuhkan kesadaran berbangsa
dansemangat nasionalisme dikalangan rakyat Indonesia dalam berjuang
untuk mencapai kemerdekaan.
Organisasi itu diperlukan untuk wadah perjuangan politik, sosial budaya,
ekonomi, dan pendidikan.
DAFTAR PUSTAKA
SUMBER BUKU:
 Sumardianta, J. , dkk. 2007. Sejarah untuk SMA/MA Kelas XI IPS. Jakarta: Gramedia
Widiasarana Indonesia
 Supriatna, nana. 2004. Sejarah untuk SMU Kelas II. Bandung: Grafindo Media Pratama
 Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia. 2014. Sejarah Indonesia. Jakarta:
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia
 Matroji. 2014. Catatan Peristiwa Sejarah Indonesia SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Bumi
Aksara
 M.S. , Utami. 2014. Buku pendamping Sejarah Indonesia utuk SMA/MAK Kelas 11A.
Solo: Cv. HaKa MJ
DAFTAR PUSTAKA
SUMBER INTERNET:
 Wikipedia Bahasa Indonesia. [Online]. Tersedia:
http://id.m.wikipedia.org/wiki/Perhimpunan_pelajar_pelajar_indonesia
 Wikipedia Bahasa Indonesia. [Online]. Tersedia:
http://id.m.wikipedia.org/wiki/Persatuan_Tarbiyah_Islamiah
 Luci Huki. (2013). Organisasi-organisasi wanita yang berdiri pada Masa Pergerakan
Nasional. [Online]. Tersedia:
http://www.ilmudanpengetahuangratis.blogspot.nl/2013/10/organisasi-organisasi-wanita-
yang.html
 Ika Septyaningsih. (2013). Strategi Perjuangan Organisasi Pergerakan Nasional. [Online].
Tersedia: http://www.ikaseptyaningsih3.blogspot.nl/2013/02/pergerakan-nasional.html
Sejarah Indonesia XI - Organisasi Pergerakan Nasional Indonesia

Sejarah Indonesia XI - Organisasi Pergerakan Nasional Indonesia

  • 1.
    Menganalisis Perjuangan Organisasi Pergerakan BintangSetia Hermana – Intan Alvionita – Ryan Afrizal – Trie Nakita Sabrina – Zianur Iman Saidina
  • 2.
    Organisasi Pergerakan Nasional OrganisasiAwal Pergerakan Organisasi Keagamaan Organisasi Kepemudaan
  • 4.
    1. Budi Utomo Pada20 Mei 1908, berdiri sebuah organisasi pergerakan nasional pertama di Indonesia bernama Budi Utomo. Tokoh organisasi ini antara lain Sutomo, Gunawan Mangunsasmito, Cipto Mangunkusumo, Ario Tirtokusumo dan Dr. Wahidin Sudirohusodo, yang merupakan mahasiswa-mahasiswa sekolah Dokter Pribumi (STOVIA). Organisasi ini bersifat moderat, yaitu pergerakan yang menghindari tindakan kekerasan atau perilaku ekstrim yang ditandai dengan penerapan taktik kooperatif (kerja sama) terhadap penguasa kolonial.
  • 5.
    Pada saat didirikan,Budi Utomo hanyalah merupakan pergerakan sosial kultural yang bertujuan membangun masyarakat Jawa dan Madura secara Harmonis. Namun demikian, lahirnya Budi Utomo mendorong bangkitnya kebangsaan Indonesia sehingga hari lahir Budi Utomo ditetapkan sebagai Hari Kebangkitan Nasional. Budi Utomo mendapat sambutan positif dari masyarakat luas. Maka tidak mengherankan dalam waktu 6 bulan sudah berhasil membuka cabang di berbagai wilayah. Selanjutnya, pada kongres tahun 1931 memutuskan bahwa Budi Utomo terbuka bagi seluruh bangsa Indonesia.
  • 6.
    2. Sarekat Islam Organisasiini merupakan pengembangan dari Sarekat Dagang Islam (SDI) yang didirikan pada akhir 1911 di Solo, oleh Haji Samanhudi. Kemudian diganti namanya menjadi Sarekat Islam (SI) sejak 1912. Sama seperti Budi Utomo, Sarekat Islam merupakan organisasi bersifat moderat. Dasar organisasi SI adalah persatuan bangsa dengan Islam sebagai tali atau simbol persatuan, sedangkan tujuannya adalah kemajuan perdagangan, kemajuan hidup kerohanian, dan menggalang persatuan di antara umat Islam. Keanggotaannya terbuka untuk setiap lapisan masyarakat yang beragama Islam. Tokoh-tokoh SI yang terkenal adalah H.O.S Cokroaminoto, K.H Agus Salim, dan Abdul Muis.
  • 7.
    3. Indische Partij IndischePartij didirikan di Bandung pada tahun 1912. Para pendirinya dikenal dengan sebutan Tiga Serangkai, yaitu Dr. Ernest Francois Eugene Douwes Dekker (Danudirdjo Setia Budi), R.M Suwardi Suryaningrat (Ki Hajar Dewantara), dan Dr. Cipto Mangunkusumo. Organisasi ini bersifat radikal, yaitu perjuangan yang amat keras menuntut perubahan dengan cara melakukan non kooperasi (tidak bekerja sama) terhadap pemerintah kolonial.
  • 8.
    Tujuan organisasi iniadalah mencapai kemerdekaan Indonesia dari pemerintahan kolonial Belanda. Indische Partij berdiri atas dasar nasionalisme yang menampung semua suku bangsa di Hindia Belanda dengan tujuan akhir mencapai kemerdekaan. Pada 4 Mei 1913, Indische Partij dinyatakan sebagai partai terlarang karena terbitnya sebuah artikel yang menyindir pemerintahan Belanda. Walaupun sudah dibubarkan, ketiga tokoh ini tetap berjuang. Douwes dekker tetap di jalur politik. Ki Hajar Dewantara terjun dalam bidang pendidikan. Adapun Cipto Mangunkusumo meneruskan perjuangannya yang radikal walaupun dalam beberapa waktu harus berjuang di dalam penjara.
  • 10.
    1. Muhammadiyah Muhammadiyah didirikandi Yogyakarta pada 18 November 1912, oleh K.H Ahmad Dahlan. Berbeda dengan Sarekat Islam, organisasi ini tidak berhaluan politik. Kegiatan Muhammadiyah bersifat sosial keagamaan. Organisasi ini bersifat moderat yang mempunyai tujuan untuk mengembalikan ajaran Islam sesuai dengan sunah rasul, memberantas kebiasaan yang tidak sesuai dengan ajaran agama yang benar, dan memajukan ilmu agama Islam di kalangan para anggotanya.
  • 11.
    Guna mewujudkan tujuantersebut, Muhammadiyah mendirikan lembaga pendidikan, lembaga sosial, mendirikan masjid, dan mengusahakan penerbitan. Awalnya Muhammadiyah berkembang sangat lambat, karena diabaikan oleh pejabat dan masyarakat. Namun karena mendapat badan hukum melalui surat ketetapan dari Gubernur Jenderal Belanda, Muhammadiyah menjadi organisasi resmi dan semakin banyak yang bergabung dalam organisasi ini. Muhammadiyah 1930
  • 12.
    2. Nahdlatul Ulama NahdlatulUlama berdiri pada 31 Januari 1926, di Surabaya. Sebagai pendiri organisasi ini adalah Kyai Haji Hasyim Ashari dan sejumlah ulama lainnya. Sama seperti Muhammadiyah, organisasi ini bersifat moderat dengan berpegang teguh pada Ahlusunnah wal ja’mah dengan bertujuan yang terkait dengan masalah sosial, ekonomi, dan pendidikan. Pada dasarnya NU tidak berurusan dengan permasalahan politik. NU termasuk organisasi yang giat mengubah tradisi berkhutbahnya dari berbahasa arab menjadi bahasa daerah.
  • 13.
    3. Majelis IslamA’la Indonesia (MIAI) MIAI merupakan gabungan dari organisasi politik dan beberapa organisasi massa yang bersifat moderat terhadap Belanda. Kegiatan MIAI menyelenggarakan badan amal dan peringatan hari keagamaan. Pada masa Imperialisme Jepang, organisasi ini mendapat kelonggaran menjalankan aktivitasnya, sementara aktivitas organisasi lain dilarang, Karena kurang memuaskan pemerintah Jepang, akhirnya organisasi ini dibubarkan pada Oktober 1943 dan diganti dengan Majelis Syuro Muslimin Indonesia (MASYUMI).
  • 15.
    1. Tri KoroDarmo (Jong Java) Tri Koro Darmo (Tiga tujuan mulia) yang kemudian nantinya akan berganti nama menjadi Jong Java (1918) adalah perkumpulan pemuda yang keanggotaannya khusus untuk orang-orang Jawa. Tiga tujuan mulia yang mendasari didirikannya organisasi ini antara lain mengadakan hubungan antara pelajar pribumi yang belajar di sekolah-sekolah tinggi dan menengah, dan juga kursus- kursus pendidikan lanjut dan vak. Membangkitkan dan meningkatkan minat terhadap kesenian dan bahasa Nasional.
  • 16.
    2. Jong SumateraBond Suatu organisasi kedaerahan yang didirikan oleh pemuda-pemuda Sumatera di Jakarta pada tanggal 9 Desember 1917. betujuan menanamkan kepedulian terhadap kebudayaan sendiri dan memperkokoh hubungan murid sekolah menengah dari Sumatera. Organisasi tersebut muncul sebagai wujud kesadaran di kalangan pelajar- pelajar di Jakarta yang berasal dari Sumatera akan pentinganya organisasi, dan adanya rangsangan yang timbul setelah terbentuknya Jong Java. Kehadiran Organisasi ini segera diikuti dengan berdirinya Jong Minahasa dan Jong Celebes.
  • 17.
    3. Sarekat Ambondan Molukus Politik Verbond Organisasi ini terbentuk Tahun 1920. Bertujuan untuk melindungi kepentingan orang-orang Ambon. Organisasi ini bersifat radikal, ingin berparlemen dan meminta pemerintahan sendiri. 4. Perhimpunan Pelajar- pelajar Indonesia Pada 1925, terbentuk sebuah organisasi bernama Perhimpunan Pelajar-pelajar Indonesia oleh mahasiswa Jakarta dan Bandung. Tujuan PPPI adalah kemerdekaan tanah air Indonesia raya. Organisasi ini bersifat anti-imperialisme. Tokohnya adalah Abdullah Sigit, Sugondo, Suwiryo Reksodipuro, M. Yamin, A.K. Gani, Tamzil, Sunarko, dan Amir Syarifudin .
  • 18.
    Kongres Pemuda I PadaKongres Pemuda I, Mei 1926, untuk pertama kalinya beberapa organisasi pemuda berhasil dikumpulkan dalam sebuah kongres. Kongres ini dihadiri oleh Jong Java, Jong Sumatera, Jong Ambon, Jong Minahasa, Jong Batak, Jong Islamienten Bond, dan Perkumpulan Pemuda Theosofi. Walaupun tidak berhasil membuat fusi, mereka telah sepakat tentang paham persatuan.
  • 19.
    Kongres Pemuda II Pada28 Oktober 1928, dapat dipadukan semua organisasi pemuda menjadi satu kekuatan nasional. Kesepakatan tersebut diikuti dengan ikrar satu nusa, satu bangsa, dan satu bahasa yang terkenal dengan Sumpah Pemuda.
  • 21.
    1. Putri Mardika PutriMardika adalah organisasi keputrian tertua yang merupakan bagian dari Budi Utomo. Organisasi ini dibentuk pada tahun 1912. tujuan organisasi ini memberikan bantuan, bimbingan, dan penerangan kepada wanita-wanita pribumi dalam menuntut pelajaran agar bisa menyatakan pendapat di muka umum. 2. Kartini Fonds Didirikan oleh Ny. C. Th. Van Deventer. Salah satu usahanya ialah mendirikan sekolah-sekolah, misalnya Sekolah Kartini di Jakarta, Bogor, Semarang (1913), Madiun (1914), Cirebon (1916), Pekalongan (1917), Surabaya, dan Rembang.
  • 22.
    3. Kautamaan Istri KautamaanIstri, yang sekarang menjadi Sekolah Dewi Sartika didirikan oleh Raden Dewi Sartika. Tepatnya pada 16 Januari 1904, sekolah ini berdiri dengan nama “Sakola Istri”. Pengajar sekolah ini adalah Dewi sartika sendiri, dibantu saudara misannya Nyi Poerwa dan Nyi Oewit. Sebelum mendirikan sekolah, Raden Dewi memang sudah senang mengajar, meski tanpa dinaungi lembaga resmi berlabel sekolah.
  • 23.
    Sekitar tahun 1902,Dewi Sartika mulai mengajarkan keterampilan- keterampilan seperti merenda, memasak, menjahit juga membaca dan menulis kepada saudara- saudaranya. Kegiatan ini tercium oleh Pemerintah Hindia Belanda. Namun, ternyata kegiatan ini justru didukung oleh C. Den Hammer, Inspektur Pengajaran Hindia Belanda saat itu dengan menyarankan Raden Dewi menemui R.A. Martanegara yang saat itu menjadi Bupati Bandung untuk mendukung pendirian sekolah wanita bagi pribumi.
  • 24.
    Munculnya golongan terpelajarakibat adanya politik etis menyebabkan timbulnya kesadaran baru untuk membebaskan rakyat Indonesia dari belenggu penjajahan. Dengan adanya kesadaran tsb, golongan terpelajar mendirikan organisasi- organisasi pergerakan kebangsaan. Organisasi-organisasi tsb mencerminkan kuatnya identitas-identitas kesukuan yang kemudian berkembang menjadi organisasi berhaluan nasionalis. Organisasi-organisasi tsb didirikan agar menumbuhkan kesadaran berbangsa dansemangat nasionalisme dikalangan rakyat Indonesia dalam berjuang untuk mencapai kemerdekaan. Organisasi itu diperlukan untuk wadah perjuangan politik, sosial budaya, ekonomi, dan pendidikan.
  • 25.
    DAFTAR PUSTAKA SUMBER BUKU: Sumardianta, J. , dkk. 2007. Sejarah untuk SMA/MA Kelas XI IPS. Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia  Supriatna, nana. 2004. Sejarah untuk SMU Kelas II. Bandung: Grafindo Media Pratama  Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia. 2014. Sejarah Indonesia. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia  Matroji. 2014. Catatan Peristiwa Sejarah Indonesia SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Bumi Aksara  M.S. , Utami. 2014. Buku pendamping Sejarah Indonesia utuk SMA/MAK Kelas 11A. Solo: Cv. HaKa MJ
  • 26.
    DAFTAR PUSTAKA SUMBER INTERNET: Wikipedia Bahasa Indonesia. [Online]. Tersedia: http://id.m.wikipedia.org/wiki/Perhimpunan_pelajar_pelajar_indonesia  Wikipedia Bahasa Indonesia. [Online]. Tersedia: http://id.m.wikipedia.org/wiki/Persatuan_Tarbiyah_Islamiah  Luci Huki. (2013). Organisasi-organisasi wanita yang berdiri pada Masa Pergerakan Nasional. [Online]. Tersedia: http://www.ilmudanpengetahuangratis.blogspot.nl/2013/10/organisasi-organisasi-wanita- yang.html  Ika Septyaningsih. (2013). Strategi Perjuangan Organisasi Pergerakan Nasional. [Online]. Tersedia: http://www.ikaseptyaningsih3.blogspot.nl/2013/02/pergerakan-nasional.html