2
Most read
18
Most read
21
Most read
TRANSMISI DAN DISTRIBUSI ENERGI LISTRIK
SISTEM PROTEKSI
TRANSMISI
LISTRIK
KELOMPOK IV
1. Pengertian Sistem
Proteksi Transmisi Listrik
Proteksi sistem tenaga listrik adalah
sistem proteksi yang dipasang pada
peralatan-peralatan listrik suatu sistem
tenaga listrik, misalnya generator,
transformator, jaringan dan lain-lain,
terhadap kondisi abnormal operasi
sistem itu sendiri. Kondisi abnormal itu
dapat berupa antara lain: hubung
singkat, tegangan lebih, beban lebih,
frekuensi sistem rendah, asinkron dan
lain-lain.
2. Fungsi Sistem Proteksi
1. Menghindari ataupun untuk mengurangi kerusakan peralatan-peralatan
akibat gangguan (kondisi abnormal operasi sistem). Semakin cepat reaksi
perangkat proteksi yang digunakan maka akan semakin sedikit pengaruh
gangguan kepada kemungkinan kerusakan alat.
2.Cepat melokalisir luas daerah yang mengalami gangguan, menjadi
sekecil mungkin.
3.Dapat memberikan pelayanan listrik dengan keandalan yang tinggi
kepada konsumen dan juga mutu listrik yang baik.
4. Mengamankan manusia terhadap bahaya yang ditimbulkan oleh listrik.
SISTEM PROTEKSI TENAGA LISTRIK
Peralatan proteksi antaralain :
1. Trafo Instrumen
2. Relay
3. Circuit Breker ( CB)
4. Dc System Power Supply ( Satu Daya )
5. Kabel Kontrol
A.Trafo Instrument
 Trafo Arus dan/atau Trafo Tegangan berfungsi untuk
meneruskan arus dan/atau tegangan dengan
perbandingan tertentu dari sirkit primer (sirkit tenaga)
ke sirkit sekunder (sirkit relay) dan memisahkan sirkit
sekunder dari sirkit primernya.
1. Current Transformer (CT) / Trafo Arus
Current Transformer (CT) adalah suatu perangkat listrik yang berfungsi
menurunkan arus yang besar menjadi arus dengan ukuran yang lebih kecil. CT
digunakan karena dalam pengukuran arus tidak mungkin dilakukan lengsung
pada arus beban atau arus gangguan, hal ini disebabkan arus sangat besar dan
bertegangan sangat tinggi. Karakteristik CT ditandai oleh Current Transformer
Ratio (CTR) yang merupakan perbandingan antara arus yang dilewatkan oleh sisi
primer dengan arus yang dilewatkan oleh sisi sekunder.
.
2. Potential Transformer / Trafo Tegangan
Potential Transformer adalah suatu peralatan listrik
yang berfungsi menurunkan tegangan yang tinggi
menjadi tegangan yang lebih rendah yang sesuai
dengan setting relay. Trafo ini juga memiliki angka
perbandingan lilitan/tegangan primer dan sekunder
yang menunjukkan kelasnya.
B. Relay
Relay proteksi adalah sebuah peralatan listrik yang
dirancang untuk mendeteksi bila terjadi gangguan atau
system tenaga listrik tidak normal. Relay pengaman
merupakan kunci kelangsungan kerja dari suatu
system tenaga listrik, dimana gangguan segera dapat
dilokalisir dan dihilangkan sebelum menimbulkan
akibat lebih luas.
Cara kerja relay atau prinsip kerja relay adalah
ketika solenoid atau lilitan kawat pada inti besi
dialiri arus listrik, tuas akan tertarik karena adanya
gaya magnet yang terjadi pada solenoid sehingga
kontak saklar akan menutup. Pada saat arus listrik
ke solenoid atau lilitan koil dihentikan, gaya
magnet akan hilang, tuas akan kembali ke posisi
semula dan kontak saklar kembali terbuka.
3.Berdasarkan besaran yang diukur
 Relay tegangan
 Relay arus
 Relay impedansi
 Relay frekuensi, dll
1 Berdasarkan prinsip kerjanya :
 Relay elektromagnetis tarikan dan induksi
 Relay termis
 Relay elektronis
2.Berdasarkan konstruksinya
 Tipe angker tarikan
 Tipe batang seimbang
 Tipe cakram induksi
 Tipe kap induksi
 Tipe kumparan yang bergerak
 Tipe besi yang bergerak, dll
Dari beberapa macam yang ada, relay dapat dibedakan menurut klasifikasinya,
sebagai berikut :
Gambar. Blok diagram utama rele proteksi
Elemen pengindera
Elemen ini berfungsi untuk merasakan besaran-besaran listrik, seperti arus, tegangan, frekuensi, dan
sebagainya tergantung relay yang dipergunakan. Pada bagian ini besaran yang masuk akan dirasakan
keadaannya, apakah keadaan yang diproteksi itu mendapatkan gangguan atau dalam keadaan normal,
untuk selanjutnya besaran tersebut dikirimkan ke elemen pembanding.
Elemen pembanding
Elemen ini berfungsi menerima besaran setelah terlebih dahulu besaran itu diterima oleh elemen oleh
elemen pengindera untuk membandingkan besaran listrik pada saat keadaan normal dengan besaran arus
kerja relay.
Elemen pengukur/penentu
Elemen ini berfungsi untuk mengadakan perubahan secara cepet pada besaran ukurnya dan akan segera
memberikan isyarat untuk membuka PMT atau memberikan sinyal.
C. Circuit Breaker
Circuit Breaker (CB) adalah salah satu peralatan pemutus daya yang berguna
untuk memutuskan dan menghubungkan rangkaian listrik dalam kondisi
terhubung ke beban secara langsung dan aman, baik pada kondisi normal
maupun saat terdapat gangguan.
Berdasarkan media pemutus listrik / pemadam bunga api, terdapat empat jenis CB sbb:
a. Air Circuit Breaker (ACB), menggunakan media berupa udara.
b. Vacuum Circuit Breaker (VCB), menggunakan media vakum.
c. Gas Circuit Breaker (GCB), menggunakan media berupa gas SF6.
d. Oil Circuit Breaker (OCB), menggunakan media berupa minyak.
Berikut ini adalah syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh suatu peralatan untuk menjadi
pemutus daya :
a. Mampu menyalurkan arus maksimum sistem secara kontinu.
b. Mampu memutuskan atau menutup jaringan dalam keadaan berbeban ataupun dalam keadaan
hubung singkat tanpa menimbulkan kerusakan pada pemutus daya itu sendiri.
c. Mampu mamutuskan arus hubung singkat dengan kecepatan tinggi.
D. DC System Power Supply (Catu Daya)
DC system power supply merupakan pengatur daya cadangan yang terdiri dari battery charger, sebagai
peralatan yang mengubah AC ke DC, dan battery, sebagai penyimpanan daya cadangan. Sebagai peralatan
proteksi, DC system power supply merupakan peralatan yang sangat vital karena jika terjadi gangguan
menyebabkan CB membuka. Charger sebenarnya adalah sumber utama dari DC power supply, karena charger
adalah alat untuk merubah AC power menjadi DC power (rectifier).
Battery (aki) berfungsi sebagai sumber tenaga untuk mengetrip PMT dan catu daya untuk relay (relay
digital/relay static) dan relay bantu (auxiliary relay).
SISTEM PROTEKSI TENAGA LISTRIK
Sebagai sumber energi listrik dalam suatu sistem tenaga,
generator memiliki peran yang penting, sehingga tripnya
PMT/CB generator sangat tidak dikehendaki karena sangat
mengganggu sistem, terutama generator yang berdaya besar.
Dan juga karena letaknya dihulu, PMT/CB generator tidak
boleh mudah trip tetapi juga harus aman bagi generator,
walaupun didalam system banyak terjadi gangguan.
Untuk menjaga keandalan dari kerja generator, maka
dilengkapilah generator dengan peralatan-peralatan
proteksi. Peralatan proteksi generator harus betul–betul
mencegah kerusakan generator, karena kerusakan generator
selain akan menelan biaya perbaikan yang mahal juga sangat
mengganggu operasi system. Proteksi generator juga harus
mempertimbangkan pula proteksi bagi mesin penggeraknya,
karena generator digerakan oleh mesin penggerak mula.
4. PROTEKSI PADA GENERATOR
Ada beberapa gangguan-gangguan yang sering terjadi pada
generator, meliputi gangguan pada Stator, Rotor (Sistem
Penguat), Mesin Penggerak, dan Back up instalasi di luar
Generator. Pengaman terhadap gangguan luar generator
biasanya dilakukan dengan cara generator umumnya
dihubungkan ke rel (busbar). Beban dipasok oleh saluran yang
dihubungkan ke rel. Gangguan kebanyakan ada di saluran yang
mengambil daya dari rel. Instalasi penghubung generator
dengan rel umumnya jarang mengalami gangguan. Karena rel
dan saluran yang keluar dari rel sudah mempunyai proteksi
sendiri, maka proteksi generator terhadap gangguan luar cukup
dengan relay arus lebih dengan time delay yang relatif lama dan
dengan voltage restrain.
SISTEM PROTEKSI TENAGA LISTRIK

More Related Content

PPTX
SISTEM PROTEKSI TENAGA LISTRIK
PPTX
PPTX
SISTEM PROTEKSI TENAGA LISTRIK
PPTX
Sistem Proteksi SISTEM TENAGA LISTRIK
PPTX
10 GARDU INDUK (3)(1).pptx
PPTX
SISTEM PROTEKSI TENAGA LISTRIK
PPTX
Gangguan Pada Sistem Tenaga Listrik
PPTX
PEMBANGKIT DAN PENGUKURAN TEGANGAN IMPULS
SISTEM PROTEKSI TENAGA LISTRIK
SISTEM PROTEKSI TENAGA LISTRIK
Sistem Proteksi SISTEM TENAGA LISTRIK
10 GARDU INDUK (3)(1).pptx
SISTEM PROTEKSI TENAGA LISTRIK
Gangguan Pada Sistem Tenaga Listrik
PEMBANGKIT DAN PENGUKURAN TEGANGAN IMPULS

What's hot (20)

PPT
Sistem proteksi tenaga listrik
PDF
Lightning arrester dan gejala petir
PPTX
JARINGAN TEGANGAN MENENGAH (JTM)
DOC
Macam relay proteksi
PPTX
JTM (JARINGAN TEGANGAN MENENGAH)
PPTX
SWITCH GEAR PADA SISTEM TENAGA LISTRIK
PPTX
koordinasi isolasi
PPTX
Jaringan distribusi tegangan rendah
PPTX
9 Sistem Pentanahan
PPT
Kuliah 3 Dasar Sistem Tenaga Listrik ( Sistem Transmisi dan Distribusi )
PDF
Gardu Induk
PPTX
Tegangan Tinggi DC
PPTX
Jaringan tegangan menengah
PPT
Proteksi sistem-tenaga-listrik
PDF
Mesin arus bolak_balik_(bahan_kuliah)
PPTX
Proteksi Tenaga Listrik
PDF
Materi Teknik Tegangan Tinggi
PPTX
JARINGAN TEGANGAN MENENGAH (JTM)
PPTX
SISTEM OPERASI TENAGA LISTRIK
Sistem proteksi tenaga listrik
Lightning arrester dan gejala petir
JARINGAN TEGANGAN MENENGAH (JTM)
Macam relay proteksi
JTM (JARINGAN TEGANGAN MENENGAH)
SWITCH GEAR PADA SISTEM TENAGA LISTRIK
koordinasi isolasi
Jaringan distribusi tegangan rendah
9 Sistem Pentanahan
Kuliah 3 Dasar Sistem Tenaga Listrik ( Sistem Transmisi dan Distribusi )
Gardu Induk
Tegangan Tinggi DC
Jaringan tegangan menengah
Proteksi sistem-tenaga-listrik
Mesin arus bolak_balik_(bahan_kuliah)
Proteksi Tenaga Listrik
Materi Teknik Tegangan Tinggi
JARINGAN TEGANGAN MENENGAH (JTM)
SISTEM OPERASI TENAGA LISTRIK
Ad

Similar to SISTEM PROTEKSI TENAGA LISTRIK (20)

PDF
SISTEM_PROTEKSI_TENAGA_LISTRIK.pdf
PPTX
Switch gear presentation
PPT
K3 peralatan tenaga daya 1
DOC
Sistem proteksi 1
PPTX
GARDU INDUK SISTEM TENAGA LISTRIK
PPTX
SISTEM PENGAMAN ( PROTEKSI) TENAGA LISTRIK
PPTX
Tugas6PST_ApriliaPutriJasmine054118003.pptx
PPT
prinsip-dasar-proteksi.ppt
PPT
Pertemuan 2.ppt
PPTX
Materi Sistem Proteksi dan Distribusi Energi Listrik SAFIRA.pptx
PPTX
DASAR KOMPONENT ELECTRICAL untuk teknisi listrik
DOC
DOCX
Makalah Sistem Proteksi Tenaga Listrik
PPTX
materi mekatronika sistem elektronika analog
PPTX
Protective Equipment and Transmission System Protection
PPTX
PROTEKSI SISTEM TENAGA LISTRIK
PPTX
MACAM-macam komponen panel listrik.pptx.pptx
PPTX
PPT jtm 1221 PENERAPAN (1).pptx
PDF
MACAM-macam komponen panel listrik.pdf.pdf
SISTEM_PROTEKSI_TENAGA_LISTRIK.pdf
Switch gear presentation
K3 peralatan tenaga daya 1
Sistem proteksi 1
GARDU INDUK SISTEM TENAGA LISTRIK
SISTEM PENGAMAN ( PROTEKSI) TENAGA LISTRIK
Tugas6PST_ApriliaPutriJasmine054118003.pptx
prinsip-dasar-proteksi.ppt
Pertemuan 2.ppt
Materi Sistem Proteksi dan Distribusi Energi Listrik SAFIRA.pptx
DASAR KOMPONENT ELECTRICAL untuk teknisi listrik
Makalah Sistem Proteksi Tenaga Listrik
materi mekatronika sistem elektronika analog
Protective Equipment and Transmission System Protection
PROTEKSI SISTEM TENAGA LISTRIK
MACAM-macam komponen panel listrik.pptx.pptx
PPT jtm 1221 PENERAPAN (1).pptx
MACAM-macam komponen panel listrik.pdf.pdf
Ad

More from Politeknik Negeri Ujung Pandang (20)

PPTX
JARINGAN TEGANGAN RENDAH SISTEM TENAGA LISTRIK (JTR)
PPTX
GARDU DISTRIBUSI SISTEM TENAGA LISTRIK (GD)
PPTX
JARINGAN TEGANGAN MENENGAH SISTEM TENAGA LISTRIK (JTM)
PPTX
OPERASI SISTEM TENAGA LISTRIK ( OPERATION SYSTEM)
PPTX
SISTEM PROTEKSI TENAGA LISTRIK ( Protection System )
PPTX
GARDU INDUK KONVENSIONAL ATAU GARDU INDUK LUAR
PPTX
Gas Insulated Swichgear ( SF6) atau Gas Insulated Substation
PPTX
SISTEM TRANSMISI TENAGA LISTRIK ( TRANSMITION SYSTEM)
PPTX
SISTEM TRANSMISI ( PENYALURAN) TENAGA LISTRIK
PPTX
GARDU INDUK GIS SISTEM TENAGA LISTRIK 150 kV
PPTX
GARDU INDUK KONVENSIONAL SISTEM TENAGA LISTRIK 150 kV
PPTX
SISTEM OPERASI TENAGA LISTRIK (GRID CODE SULAWESI)
PPTX
SISTEM PROTEKSI (PENGAMAN) TENAGA LISTRIK
PPTX
JARINGAN DISTRIBUSI PRIMER ( JTM) STL 20 kV
PPTX
GARDU DISTRIBUSI SISTEM TENAGA LISTRIK 20 kv/380 V/220V
PPTX
JARINGAN DISTRIBUSI SEKUNDER (JTR) SISTEM TENAGA LISTRIK
PPTX
SISTEM PENYALURAN (TRANSMIS) SISTEM TENAGA LISTRIK
PPTX
GARDU INDUK KONVENSIONAL SISTEM TENAGA LISTRIK
PPTX
GAS INSULATED SUSTATION SISTEM TENAGA LISTRIK
PPTX
OPERASI SISTEM TENAGA (GRID CODE INDONESIA)
JARINGAN TEGANGAN RENDAH SISTEM TENAGA LISTRIK (JTR)
GARDU DISTRIBUSI SISTEM TENAGA LISTRIK (GD)
JARINGAN TEGANGAN MENENGAH SISTEM TENAGA LISTRIK (JTM)
OPERASI SISTEM TENAGA LISTRIK ( OPERATION SYSTEM)
SISTEM PROTEKSI TENAGA LISTRIK ( Protection System )
GARDU INDUK KONVENSIONAL ATAU GARDU INDUK LUAR
Gas Insulated Swichgear ( SF6) atau Gas Insulated Substation
SISTEM TRANSMISI TENAGA LISTRIK ( TRANSMITION SYSTEM)
SISTEM TRANSMISI ( PENYALURAN) TENAGA LISTRIK
GARDU INDUK GIS SISTEM TENAGA LISTRIK 150 kV
GARDU INDUK KONVENSIONAL SISTEM TENAGA LISTRIK 150 kV
SISTEM OPERASI TENAGA LISTRIK (GRID CODE SULAWESI)
SISTEM PROTEKSI (PENGAMAN) TENAGA LISTRIK
JARINGAN DISTRIBUSI PRIMER ( JTM) STL 20 kV
GARDU DISTRIBUSI SISTEM TENAGA LISTRIK 20 kv/380 V/220V
JARINGAN DISTRIBUSI SEKUNDER (JTR) SISTEM TENAGA LISTRIK
SISTEM PENYALURAN (TRANSMIS) SISTEM TENAGA LISTRIK
GARDU INDUK KONVENSIONAL SISTEM TENAGA LISTRIK
GAS INSULATED SUSTATION SISTEM TENAGA LISTRIK
OPERASI SISTEM TENAGA (GRID CODE INDONESIA)

Recently uploaded (20)

PPTX
Materi dalam pembelajaran kecerdasan buatan.pptx
PDF
2. materi pelatihan Mengoperasikan Boiler.pdf
PPT
Materi kuiah Sistem-Komputer untuk siswa.ppt
PPTX
pcm pendopo ujung berung bandung tes.pptx
PDF
Slaid Presentation- Pendekatan Inovatif-En. Saifful.pdf
PDF
Pengertian bermain dan permainan anak us
PDF
3. Materi pelatihan Mengawasi Operasi Boiler.pdf
PPTX
presentasi Ahli Muda Geoteknik jenjang 7.pptx
PPTX
Penggunaan Listrik yang aman dan sehat untuk Rumah Tangga
PPTX
Office dgsfgsear3refq34 4rwefw3 fadfw4f ef rg 2
PPT
243024168-Manajemen-Tanggap-Darurat-di-Indonesia-ppt.ppt
PPTX
Cara membuat PCB.........................
PDF
Materi segmentation pengolahan citra digital
PPTX
PPT Excel Dasar untuk profesional kantor.pptx
PPTX
Presentasi Merancang Strategi Pengendalian Risiko K3 di Tempat Kerja.pptx
PDF
Pengantar Filsafat Ilmu Oleh Suedi untuk Mahasiswa
PPTX
Forcasting dan perencanaan kapasitas produksi
PPT
Induksi Matematik pertemuan keduaperkuliahan.ppt
PPTX
UART (Universal Asynchronous Receiver Transmitter Protocol)
PPT
Teori pengukuran dan kesalahan dalam suatu rangkaian
Materi dalam pembelajaran kecerdasan buatan.pptx
2. materi pelatihan Mengoperasikan Boiler.pdf
Materi kuiah Sistem-Komputer untuk siswa.ppt
pcm pendopo ujung berung bandung tes.pptx
Slaid Presentation- Pendekatan Inovatif-En. Saifful.pdf
Pengertian bermain dan permainan anak us
3. Materi pelatihan Mengawasi Operasi Boiler.pdf
presentasi Ahli Muda Geoteknik jenjang 7.pptx
Penggunaan Listrik yang aman dan sehat untuk Rumah Tangga
Office dgsfgsear3refq34 4rwefw3 fadfw4f ef rg 2
243024168-Manajemen-Tanggap-Darurat-di-Indonesia-ppt.ppt
Cara membuat PCB.........................
Materi segmentation pengolahan citra digital
PPT Excel Dasar untuk profesional kantor.pptx
Presentasi Merancang Strategi Pengendalian Risiko K3 di Tempat Kerja.pptx
Pengantar Filsafat Ilmu Oleh Suedi untuk Mahasiswa
Forcasting dan perencanaan kapasitas produksi
Induksi Matematik pertemuan keduaperkuliahan.ppt
UART (Universal Asynchronous Receiver Transmitter Protocol)
Teori pengukuran dan kesalahan dalam suatu rangkaian

SISTEM PROTEKSI TENAGA LISTRIK

  • 1. TRANSMISI DAN DISTRIBUSI ENERGI LISTRIK SISTEM PROTEKSI TRANSMISI LISTRIK
  • 3. 1. Pengertian Sistem Proteksi Transmisi Listrik Proteksi sistem tenaga listrik adalah sistem proteksi yang dipasang pada peralatan-peralatan listrik suatu sistem tenaga listrik, misalnya generator, transformator, jaringan dan lain-lain, terhadap kondisi abnormal operasi sistem itu sendiri. Kondisi abnormal itu dapat berupa antara lain: hubung singkat, tegangan lebih, beban lebih, frekuensi sistem rendah, asinkron dan lain-lain.
  • 4. 2. Fungsi Sistem Proteksi 1. Menghindari ataupun untuk mengurangi kerusakan peralatan-peralatan akibat gangguan (kondisi abnormal operasi sistem). Semakin cepat reaksi perangkat proteksi yang digunakan maka akan semakin sedikit pengaruh gangguan kepada kemungkinan kerusakan alat. 2.Cepat melokalisir luas daerah yang mengalami gangguan, menjadi sekecil mungkin. 3.Dapat memberikan pelayanan listrik dengan keandalan yang tinggi kepada konsumen dan juga mutu listrik yang baik. 4. Mengamankan manusia terhadap bahaya yang ditimbulkan oleh listrik.
  • 6. Peralatan proteksi antaralain : 1. Trafo Instrumen 2. Relay 3. Circuit Breker ( CB) 4. Dc System Power Supply ( Satu Daya ) 5. Kabel Kontrol
  • 7. A.Trafo Instrument  Trafo Arus dan/atau Trafo Tegangan berfungsi untuk meneruskan arus dan/atau tegangan dengan perbandingan tertentu dari sirkit primer (sirkit tenaga) ke sirkit sekunder (sirkit relay) dan memisahkan sirkit sekunder dari sirkit primernya.
  • 8. 1. Current Transformer (CT) / Trafo Arus Current Transformer (CT) adalah suatu perangkat listrik yang berfungsi menurunkan arus yang besar menjadi arus dengan ukuran yang lebih kecil. CT digunakan karena dalam pengukuran arus tidak mungkin dilakukan lengsung pada arus beban atau arus gangguan, hal ini disebabkan arus sangat besar dan bertegangan sangat tinggi. Karakteristik CT ditandai oleh Current Transformer Ratio (CTR) yang merupakan perbandingan antara arus yang dilewatkan oleh sisi primer dengan arus yang dilewatkan oleh sisi sekunder. .
  • 9. 2. Potential Transformer / Trafo Tegangan Potential Transformer adalah suatu peralatan listrik yang berfungsi menurunkan tegangan yang tinggi menjadi tegangan yang lebih rendah yang sesuai dengan setting relay. Trafo ini juga memiliki angka perbandingan lilitan/tegangan primer dan sekunder yang menunjukkan kelasnya.
  • 10. B. Relay Relay proteksi adalah sebuah peralatan listrik yang dirancang untuk mendeteksi bila terjadi gangguan atau system tenaga listrik tidak normal. Relay pengaman merupakan kunci kelangsungan kerja dari suatu system tenaga listrik, dimana gangguan segera dapat dilokalisir dan dihilangkan sebelum menimbulkan akibat lebih luas.
  • 11. Cara kerja relay atau prinsip kerja relay adalah ketika solenoid atau lilitan kawat pada inti besi dialiri arus listrik, tuas akan tertarik karena adanya gaya magnet yang terjadi pada solenoid sehingga kontak saklar akan menutup. Pada saat arus listrik ke solenoid atau lilitan koil dihentikan, gaya magnet akan hilang, tuas akan kembali ke posisi semula dan kontak saklar kembali terbuka.
  • 12. 3.Berdasarkan besaran yang diukur  Relay tegangan  Relay arus  Relay impedansi  Relay frekuensi, dll 1 Berdasarkan prinsip kerjanya :  Relay elektromagnetis tarikan dan induksi  Relay termis  Relay elektronis 2.Berdasarkan konstruksinya  Tipe angker tarikan  Tipe batang seimbang  Tipe cakram induksi  Tipe kap induksi  Tipe kumparan yang bergerak  Tipe besi yang bergerak, dll Dari beberapa macam yang ada, relay dapat dibedakan menurut klasifikasinya, sebagai berikut :
  • 13. Gambar. Blok diagram utama rele proteksi
  • 14. Elemen pengindera Elemen ini berfungsi untuk merasakan besaran-besaran listrik, seperti arus, tegangan, frekuensi, dan sebagainya tergantung relay yang dipergunakan. Pada bagian ini besaran yang masuk akan dirasakan keadaannya, apakah keadaan yang diproteksi itu mendapatkan gangguan atau dalam keadaan normal, untuk selanjutnya besaran tersebut dikirimkan ke elemen pembanding. Elemen pembanding Elemen ini berfungsi menerima besaran setelah terlebih dahulu besaran itu diterima oleh elemen oleh elemen pengindera untuk membandingkan besaran listrik pada saat keadaan normal dengan besaran arus kerja relay. Elemen pengukur/penentu Elemen ini berfungsi untuk mengadakan perubahan secara cepet pada besaran ukurnya dan akan segera memberikan isyarat untuk membuka PMT atau memberikan sinyal.
  • 15. C. Circuit Breaker Circuit Breaker (CB) adalah salah satu peralatan pemutus daya yang berguna untuk memutuskan dan menghubungkan rangkaian listrik dalam kondisi terhubung ke beban secara langsung dan aman, baik pada kondisi normal maupun saat terdapat gangguan.
  • 16. Berdasarkan media pemutus listrik / pemadam bunga api, terdapat empat jenis CB sbb: a. Air Circuit Breaker (ACB), menggunakan media berupa udara. b. Vacuum Circuit Breaker (VCB), menggunakan media vakum. c. Gas Circuit Breaker (GCB), menggunakan media berupa gas SF6. d. Oil Circuit Breaker (OCB), menggunakan media berupa minyak. Berikut ini adalah syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh suatu peralatan untuk menjadi pemutus daya : a. Mampu menyalurkan arus maksimum sistem secara kontinu. b. Mampu memutuskan atau menutup jaringan dalam keadaan berbeban ataupun dalam keadaan hubung singkat tanpa menimbulkan kerusakan pada pemutus daya itu sendiri. c. Mampu mamutuskan arus hubung singkat dengan kecepatan tinggi.
  • 17. D. DC System Power Supply (Catu Daya) DC system power supply merupakan pengatur daya cadangan yang terdiri dari battery charger, sebagai peralatan yang mengubah AC ke DC, dan battery, sebagai penyimpanan daya cadangan. Sebagai peralatan proteksi, DC system power supply merupakan peralatan yang sangat vital karena jika terjadi gangguan menyebabkan CB membuka. Charger sebenarnya adalah sumber utama dari DC power supply, karena charger adalah alat untuk merubah AC power menjadi DC power (rectifier). Battery (aki) berfungsi sebagai sumber tenaga untuk mengetrip PMT dan catu daya untuk relay (relay digital/relay static) dan relay bantu (auxiliary relay).
  • 19. Sebagai sumber energi listrik dalam suatu sistem tenaga, generator memiliki peran yang penting, sehingga tripnya PMT/CB generator sangat tidak dikehendaki karena sangat mengganggu sistem, terutama generator yang berdaya besar. Dan juga karena letaknya dihulu, PMT/CB generator tidak boleh mudah trip tetapi juga harus aman bagi generator, walaupun didalam system banyak terjadi gangguan. Untuk menjaga keandalan dari kerja generator, maka dilengkapilah generator dengan peralatan-peralatan proteksi. Peralatan proteksi generator harus betul–betul mencegah kerusakan generator, karena kerusakan generator selain akan menelan biaya perbaikan yang mahal juga sangat mengganggu operasi system. Proteksi generator juga harus mempertimbangkan pula proteksi bagi mesin penggeraknya, karena generator digerakan oleh mesin penggerak mula. 4. PROTEKSI PADA GENERATOR
  • 20. Ada beberapa gangguan-gangguan yang sering terjadi pada generator, meliputi gangguan pada Stator, Rotor (Sistem Penguat), Mesin Penggerak, dan Back up instalasi di luar Generator. Pengaman terhadap gangguan luar generator biasanya dilakukan dengan cara generator umumnya dihubungkan ke rel (busbar). Beban dipasok oleh saluran yang dihubungkan ke rel. Gangguan kebanyakan ada di saluran yang mengambil daya dari rel. Instalasi penghubung generator dengan rel umumnya jarang mengalami gangguan. Karena rel dan saluran yang keluar dari rel sudah mempunyai proteksi sendiri, maka proteksi generator terhadap gangguan luar cukup dengan relay arus lebih dengan time delay yang relatif lama dan dengan voltage restrain.