Della
Denta prabowo
Hasanah sulistiyah ningsih
Qorindo mulia permana
Rahmah salsabila
Profil Vygotsky
Nama lengkapnya adalah Lev Semyonovich Vygotsky. Ia
dilahirkan di salah satu kota Tsarist, Russia. Tepatnya pada 17
November 1896, dan berketurunan Yahudi. Ia tertarik pada psikologi
saat berusia 28 tahun. Sebelumnya, ia lebih menyukai dunia sastra.
Awalnya, ia menjadi guru sastra di sebuah sekolah, namun pihak
sekolah juga memintanya untuk mengajarkan psikologi. Padahal, ia
sama sekali tidak pernah mengenyam pendidikan formal di fakultas
psikologi sebelumnya. Namun, inilah skenario yang membuatnya
menjadi tertarik untuk menekuni psikologi, hingga akhirnya ia
melanjutkan kuliah di program studi psikologi Moscow Institute of
Psychology pada tahun 1925. Judul disertasinya mengenai ”Psychology
of Art”.
Apa Kata Vygotsky?
1. Vygotsky menyatakan bahwa anak-anak mengembangkan konsep-
konsep yang lebih sistematis, logis, dan rasional yang merupakan hasil
dari dialog bersama pembimbingnya yang terampil. Jadi, menurut
vygotsky orang lain dan bahasalah yang memainkan kunci dalam
perkembangan kognitif seorang anak.
2. Vygotsky berpendapat pula bahwa proses belajar akan terjadi secara
efisien dan efektif apabila si anak belajar secara kooperatif dengan
anak-anak lain dalam suasana lingkungan yang mendukung dalam
bimbingan atau pendampingan seseorang yang lebih mampu atau lebih
dewasa, misalnya seorang guru.
Pokok Bahasan Teori
Vygotsky
Teori Vygotsky berfokus pada empat faktor yaitu :
Budaya (culture),
Bahasa (language), dan
Zona Perkembangan Proksimal (Zone Of Proximal
Development atau ZPD)
Scaffolding
Budaya (culture)
Vygotsky berpendapat bahwa budaya dan lingkungan sosial
seorang anak adalah hal terpenting yang mempengaruhi
pembentukan pengetahuan mereka. Anak-anak belajar
melalui lagu, bahasa, kesenian dan permainan.
Ia juga menyatakan bahwa budaya mempengaruhi proses
belajar, anak-anak belajar melalui interaksi dan kerjasama
dengan orang lain dan lingkungannya.
Bahasa (language)m
Tabel hubungan antara perkembangan bahasa dan perkembangan
kognitif.
Tahap Perkiraan
Usia
Deskripsi
Social speech
(eksternal speech)
Sampai 3
tahun
Bicara biasanya dilakukan untuk mengontrol
tingkah laku, dan untuk mengekspresikan
pemikiran sederhana seperti emosi
Egocentric speech 3-7 tahun Anak-anak lebih sering berbicara dengan diri
mereka sendiri, mereka membicarakan apa yang
mereka lakukan dan mengapa mereka
melakukannya
Inner speech Di atas 7
tahun
sampai
dewasa
Inner speech atau pembicaraan batin, merupakan
proses hubungan antara pikiran dan bahasa,
pada tahap ini setiap individu telah sampai pada
tipe fungsi mental yang lebih tinggi
Zona perkembangan
proksimal atau Zone of
proximal development (ZPD)
Perkembangan seseorang dapat dibedakan ke dalam dua tingkat, yaitu :
Tingkat perkembangan aktual: tampak dari kemampuan seseorang untuk
menyelesaikan tugas-tugas dan memecahkan berbagai masalah secara sendiri.
Tingkat perkembangan potensial: tampak dari kemampuan seseorang untuk
menyelesaikan tugas-tugas dan memecahkan masalah ketika dibimbing orang dewasa
atau ketika berkolaborasi dengan teman sebaya yang lebih mampu atau kompeten.
Jarak antara tingkat perkembangan aktual dengan tingkat perkembangan potensial
itulah disebut zona perkembangan proksimal, yang diartikan sebagai kemampuan-
kemampuan yang belum matang yang masih pada proses pematangan.
ZPD adalah…
Zone Of Proximal Development adalah daerah antar tingkat
perkembangan sesungguhnya yang didefinisikan sebagai
kemampuan memecahkan masalah secara mandiri dan tingkat
perkembangan potensial yang didefinisikan sebagai
kemampuan pemecahan masalah dibawah bimbingan orang
dewasa atau teman sebaya yang lebih mampu
Scaffolding
Berkaitan dengan teori ZPD ini, Bruner mengembangkan ide
Vygotsky lebih jauh. Ia menyarankan agar guru menggunakan
Scaffolding dalam pembelajaran.
Menurut Ruseffendi (1992:34) Scaffolding adalah bantuan
atau support kepada seseorang anak dari seseorang yang lebih
dewasa atau lebih kompeten dengan maksud agar si anak mampu
untuk mengerjakan tugas-tugas atau soal-soal yang lebih tinggi
tingkat kerumitannya dari pada tingkat perkembangan kognitif
aktual dari anak yang bersangkutan.
Prinsip Belajar Vygotsky
1. Pembelajaran Sosial (Social Leaning)
Yaitu dengan cara pembelajaran kooperatif. Vygotsky menyatakan bahwa
siswa belajar melalui interaksi bersama dengan orang dewasa atau teman yang
lebih cakap.
2. Zona of Proximal Development (ZPD)
Dalam interaksi sosial dikelas, ketika terjadi saling tukar pendapat antar
siswa dalam memecahkan suatu masalah, siswa yang lebih pandai memberi
bantuan kepada siswa yang mengalami kesulitan berupa petunjuk bagaimana
cara memecahkan masalah tersebut, maka terjadi scaffolding, Siswa yang
mengalami kesulitan tersebut terbantu oleh teman yang lebih pandai. Ketika
guru membantu secukupnya kepada siswa yang mengalami kesulitan dalam
belajarnya, maka terjadi scaffolding.
Implikasi Teori Vygotsky
guru bertugas menyediakan atau mengatur lingkungan belajar
siswa dan mengatur tugas-tugas yang harus dikerjakan siswa,
serta memberikan dukungan dinamis, sedemikian hingga setiap
siswa bisa berkembang secara maksimal dalam zona
perkembangan proksimal.
Vygotsky mempromosikan penggunaan pembelajaran kolaboratif
dan kooperatif, dimana siswa dapat saling berinteraksi dan saling
memunculkan strategi-strategi pemecahan masalah yang efektif
dalam masing-masing ZPD mereka.
MODEL PEMBELAJARAN
KONSTRUKTIVISME DALAM
MATEMATIKA
Guru memberikan suatu kasus misalnya contoh-contoh soal
Lalu siswa mengamati, membandingkan, mengenal karakteristik, dan berusaha
menyerap berbagai informasi yang terkandung dalam kasus tersebut untuk
digunakan memperoleh kesimpulan .
Ini merupakan bagian kegiatan yang penting dalam pembelajaran matematika
beracuan konstruktivisme . Melalui pengamatan pada kasus kasus tersebut, siswa
memperoleh “pengalaman” yang diserap di benak siswa. Dengan demikian terjadi
aktivitas aktif siswa dalam mengkonstruk matematika melalui proses asimilasi dan
akomodasi.
Contoh 1…
LKS UNTUK TINGKAT SMP
Setelah mengamati beberapa bentuk beberapa Bangun di antaranya : KUBUS,
BALOK, DAN PRISMA.
Maka berikanlah jawaban Pada titik – titik yang tersedia berikut :
a. Berapa banyak Rusuk pada KUBUS ? (.....................)
b. Berapa banyak Rusuk pada BALOK ? (.....................)
c. Berapa banyak Rusuk pada PRISMA SEGI TIGA ? (.....................)
f. Berikutnya diskusikan dengan teman sebangkumu ” Apa arti RUSUK pada bangun-
bangun itu ?”
g. Tuliskan Hasil diskusi tersebut : ...............................
Contoh 2…
jika seseorang siswa membuat suatu kesalahan dalam
mengerjakan sebuah soal, sebaiknya guru tidak langsung
memberitahukan di mana letak kesalahan tersebut.
Sebagai contoh, jika seseorang siswa menyatakan bahwa untuk
sembarang bilangan real x dan y berlaku (x-y)2 = x2 – y2.
Guru tidak perlu langsung menyatakan bahwa itu salah. Lebih
baik guru memberi pertanyaan yang sifatnya menuntun, misalnya:
“apakah (3-2)2= 32 – 22?”
Kesimpulan contoh di atas…
Dari contoh ini kiranya jelas bahwa guru bisa membantu siswa
dengan cara memilih pendekatan pembelajaran yang sesuai, agar proses
konstruksi pengetahuan dalam pikiran siswa bisa berlangsung secara
optimal.
Pertanyaan yang diajukan guru tersebut untuk menuntun siswa
supaya pada akhirnya siswa bisa menemukan sendiri letak kesalahan
yang ia buat, merupakan contoh scaffolding (tuntunan atau dukungan
yang dinamis) dari guru pada siswa.
Kesimpulan Teori Vygotsky
Dari pembahasan dari Teori konstruktivisme Vygotsky dapat disimpulkan:
1. Pembelajaran berfokus pada peserta didik, memberi perhatian pada proses berfikir dan
bukan sekedar pada hasil belajar.
2. Mengutamakan peran peserta didik dalam berinisiatif sendiri dan keterlibatan aktif
dalam kegiatan pembelajaran di dalam kelas, anak didorong menemukan sendiri
pengetahuan itu melalui interaksi spontan dengan keadaannya.
3. Memaklumi akan adanya perbedaan individual dalam hal kemajuan perkembangan.
4. Menekankan pada pengajaran top-down. Top-down berarti bahwa siswa mulai dengan
masalah-masalah yang kompleks untuk dipecahkan dan selanjutnya memecahkan atau
menemukan (dengan bantuan guru dalam bentuk scaffolding).
dalam proses pembelajaran, guru berfungsi sebagai:
 Motivator, yang memberikan rangsangan agar siswa aktif dan
memiliki gairah untuk berfikir
 Fasilitator, yang membantu menunjukkan jalan keluar bila siswa
menemukan hambatan dalam proses berfikir,
 Menejer, yang mengelola sumber belajar, serta
 sebagai rewarder, yang memberikan penghargaan pada prestasi
yang dicapai siswa, sehingga mampu meningkatkan motivasi yang
lebih tinggi dari dalam diri siswa. Pada intinya, siswalah yang dapat
menyelesaikan permasalahannya sendiri untuk membangun ilmu
pengetahuan.
TERIMA
KASIH


Teori belajar vygotsky

  • 1.
    Della Denta prabowo Hasanah sulistiyahningsih Qorindo mulia permana Rahmah salsabila
  • 2.
    Profil Vygotsky Nama lengkapnyaadalah Lev Semyonovich Vygotsky. Ia dilahirkan di salah satu kota Tsarist, Russia. Tepatnya pada 17 November 1896, dan berketurunan Yahudi. Ia tertarik pada psikologi saat berusia 28 tahun. Sebelumnya, ia lebih menyukai dunia sastra. Awalnya, ia menjadi guru sastra di sebuah sekolah, namun pihak sekolah juga memintanya untuk mengajarkan psikologi. Padahal, ia sama sekali tidak pernah mengenyam pendidikan formal di fakultas psikologi sebelumnya. Namun, inilah skenario yang membuatnya menjadi tertarik untuk menekuni psikologi, hingga akhirnya ia melanjutkan kuliah di program studi psikologi Moscow Institute of Psychology pada tahun 1925. Judul disertasinya mengenai ”Psychology of Art”.
  • 3.
    Apa Kata Vygotsky? 1.Vygotsky menyatakan bahwa anak-anak mengembangkan konsep- konsep yang lebih sistematis, logis, dan rasional yang merupakan hasil dari dialog bersama pembimbingnya yang terampil. Jadi, menurut vygotsky orang lain dan bahasalah yang memainkan kunci dalam perkembangan kognitif seorang anak. 2. Vygotsky berpendapat pula bahwa proses belajar akan terjadi secara efisien dan efektif apabila si anak belajar secara kooperatif dengan anak-anak lain dalam suasana lingkungan yang mendukung dalam bimbingan atau pendampingan seseorang yang lebih mampu atau lebih dewasa, misalnya seorang guru.
  • 4.
    Pokok Bahasan Teori Vygotsky TeoriVygotsky berfokus pada empat faktor yaitu : Budaya (culture), Bahasa (language), dan Zona Perkembangan Proksimal (Zone Of Proximal Development atau ZPD) Scaffolding
  • 5.
    Budaya (culture) Vygotsky berpendapatbahwa budaya dan lingkungan sosial seorang anak adalah hal terpenting yang mempengaruhi pembentukan pengetahuan mereka. Anak-anak belajar melalui lagu, bahasa, kesenian dan permainan. Ia juga menyatakan bahwa budaya mempengaruhi proses belajar, anak-anak belajar melalui interaksi dan kerjasama dengan orang lain dan lingkungannya.
  • 6.
    Bahasa (language)m Tabel hubunganantara perkembangan bahasa dan perkembangan kognitif. Tahap Perkiraan Usia Deskripsi Social speech (eksternal speech) Sampai 3 tahun Bicara biasanya dilakukan untuk mengontrol tingkah laku, dan untuk mengekspresikan pemikiran sederhana seperti emosi Egocentric speech 3-7 tahun Anak-anak lebih sering berbicara dengan diri mereka sendiri, mereka membicarakan apa yang mereka lakukan dan mengapa mereka melakukannya Inner speech Di atas 7 tahun sampai dewasa Inner speech atau pembicaraan batin, merupakan proses hubungan antara pikiran dan bahasa, pada tahap ini setiap individu telah sampai pada tipe fungsi mental yang lebih tinggi
  • 7.
    Zona perkembangan proksimal atauZone of proximal development (ZPD) Perkembangan seseorang dapat dibedakan ke dalam dua tingkat, yaitu : Tingkat perkembangan aktual: tampak dari kemampuan seseorang untuk menyelesaikan tugas-tugas dan memecahkan berbagai masalah secara sendiri. Tingkat perkembangan potensial: tampak dari kemampuan seseorang untuk menyelesaikan tugas-tugas dan memecahkan masalah ketika dibimbing orang dewasa atau ketika berkolaborasi dengan teman sebaya yang lebih mampu atau kompeten. Jarak antara tingkat perkembangan aktual dengan tingkat perkembangan potensial itulah disebut zona perkembangan proksimal, yang diartikan sebagai kemampuan- kemampuan yang belum matang yang masih pada proses pematangan.
  • 8.
    ZPD adalah… Zone OfProximal Development adalah daerah antar tingkat perkembangan sesungguhnya yang didefinisikan sebagai kemampuan memecahkan masalah secara mandiri dan tingkat perkembangan potensial yang didefinisikan sebagai kemampuan pemecahan masalah dibawah bimbingan orang dewasa atau teman sebaya yang lebih mampu
  • 9.
    Scaffolding Berkaitan dengan teoriZPD ini, Bruner mengembangkan ide Vygotsky lebih jauh. Ia menyarankan agar guru menggunakan Scaffolding dalam pembelajaran. Menurut Ruseffendi (1992:34) Scaffolding adalah bantuan atau support kepada seseorang anak dari seseorang yang lebih dewasa atau lebih kompeten dengan maksud agar si anak mampu untuk mengerjakan tugas-tugas atau soal-soal yang lebih tinggi tingkat kerumitannya dari pada tingkat perkembangan kognitif aktual dari anak yang bersangkutan.
  • 10.
    Prinsip Belajar Vygotsky 1.Pembelajaran Sosial (Social Leaning) Yaitu dengan cara pembelajaran kooperatif. Vygotsky menyatakan bahwa siswa belajar melalui interaksi bersama dengan orang dewasa atau teman yang lebih cakap. 2. Zona of Proximal Development (ZPD) Dalam interaksi sosial dikelas, ketika terjadi saling tukar pendapat antar siswa dalam memecahkan suatu masalah, siswa yang lebih pandai memberi bantuan kepada siswa yang mengalami kesulitan berupa petunjuk bagaimana cara memecahkan masalah tersebut, maka terjadi scaffolding, Siswa yang mengalami kesulitan tersebut terbantu oleh teman yang lebih pandai. Ketika guru membantu secukupnya kepada siswa yang mengalami kesulitan dalam belajarnya, maka terjadi scaffolding.
  • 11.
    Implikasi Teori Vygotsky gurubertugas menyediakan atau mengatur lingkungan belajar siswa dan mengatur tugas-tugas yang harus dikerjakan siswa, serta memberikan dukungan dinamis, sedemikian hingga setiap siswa bisa berkembang secara maksimal dalam zona perkembangan proksimal. Vygotsky mempromosikan penggunaan pembelajaran kolaboratif dan kooperatif, dimana siswa dapat saling berinteraksi dan saling memunculkan strategi-strategi pemecahan masalah yang efektif dalam masing-masing ZPD mereka.
  • 12.
    MODEL PEMBELAJARAN KONSTRUKTIVISME DALAM MATEMATIKA Gurumemberikan suatu kasus misalnya contoh-contoh soal Lalu siswa mengamati, membandingkan, mengenal karakteristik, dan berusaha menyerap berbagai informasi yang terkandung dalam kasus tersebut untuk digunakan memperoleh kesimpulan . Ini merupakan bagian kegiatan yang penting dalam pembelajaran matematika beracuan konstruktivisme . Melalui pengamatan pada kasus kasus tersebut, siswa memperoleh “pengalaman” yang diserap di benak siswa. Dengan demikian terjadi aktivitas aktif siswa dalam mengkonstruk matematika melalui proses asimilasi dan akomodasi.
  • 13.
    Contoh 1… LKS UNTUKTINGKAT SMP Setelah mengamati beberapa bentuk beberapa Bangun di antaranya : KUBUS, BALOK, DAN PRISMA. Maka berikanlah jawaban Pada titik – titik yang tersedia berikut : a. Berapa banyak Rusuk pada KUBUS ? (.....................) b. Berapa banyak Rusuk pada BALOK ? (.....................) c. Berapa banyak Rusuk pada PRISMA SEGI TIGA ? (.....................) f. Berikutnya diskusikan dengan teman sebangkumu ” Apa arti RUSUK pada bangun- bangun itu ?” g. Tuliskan Hasil diskusi tersebut : ...............................
  • 14.
    Contoh 2… jika seseorangsiswa membuat suatu kesalahan dalam mengerjakan sebuah soal, sebaiknya guru tidak langsung memberitahukan di mana letak kesalahan tersebut. Sebagai contoh, jika seseorang siswa menyatakan bahwa untuk sembarang bilangan real x dan y berlaku (x-y)2 = x2 – y2. Guru tidak perlu langsung menyatakan bahwa itu salah. Lebih baik guru memberi pertanyaan yang sifatnya menuntun, misalnya: “apakah (3-2)2= 32 – 22?”
  • 15.
    Kesimpulan contoh diatas… Dari contoh ini kiranya jelas bahwa guru bisa membantu siswa dengan cara memilih pendekatan pembelajaran yang sesuai, agar proses konstruksi pengetahuan dalam pikiran siswa bisa berlangsung secara optimal. Pertanyaan yang diajukan guru tersebut untuk menuntun siswa supaya pada akhirnya siswa bisa menemukan sendiri letak kesalahan yang ia buat, merupakan contoh scaffolding (tuntunan atau dukungan yang dinamis) dari guru pada siswa.
  • 16.
    Kesimpulan Teori Vygotsky Daripembahasan dari Teori konstruktivisme Vygotsky dapat disimpulkan: 1. Pembelajaran berfokus pada peserta didik, memberi perhatian pada proses berfikir dan bukan sekedar pada hasil belajar. 2. Mengutamakan peran peserta didik dalam berinisiatif sendiri dan keterlibatan aktif dalam kegiatan pembelajaran di dalam kelas, anak didorong menemukan sendiri pengetahuan itu melalui interaksi spontan dengan keadaannya. 3. Memaklumi akan adanya perbedaan individual dalam hal kemajuan perkembangan. 4. Menekankan pada pengajaran top-down. Top-down berarti bahwa siswa mulai dengan masalah-masalah yang kompleks untuk dipecahkan dan selanjutnya memecahkan atau menemukan (dengan bantuan guru dalam bentuk scaffolding).
  • 17.
    dalam proses pembelajaran,guru berfungsi sebagai:  Motivator, yang memberikan rangsangan agar siswa aktif dan memiliki gairah untuk berfikir  Fasilitator, yang membantu menunjukkan jalan keluar bila siswa menemukan hambatan dalam proses berfikir,  Menejer, yang mengelola sumber belajar, serta  sebagai rewarder, yang memberikan penghargaan pada prestasi yang dicapai siswa, sehingga mampu meningkatkan motivasi yang lebih tinggi dari dalam diri siswa. Pada intinya, siswalah yang dapat menyelesaikan permasalahannya sendiri untuk membangun ilmu pengetahuan.
  • 18.