1. Pemanasan berlebih
2. Proses sterilisasi yang terlalu lama
3. Air yang terkontaminasi residu alkali pada alat gelas yang
digunakan
4. Pencairan kembali media yang sudah padat, yang
menyebabkan hidrolisis komponen-komponen media
5. Penyimpanan di suhu tinggi dalam waktu yang lama
6. pH diukur pada suhu diatas 25 °C
1. Pemanasan berlebih
2. Proses sterilisasi yang terlalu lama
3. Air yang terkontaminasi residu alkali pada alat gelas yang
digunakan
4. Pencairan kembali media yang sudah padat, yang
menyebabkan hidrolisis komponen-komponen media
5. Penyimpanan di suhu tinggi dalam waktu yang lama
6. pH diukur pada suhu diatas 25 °C
1. Pemanasan berlebih
2. Proses sterilisasi yang terlalu lama
3. Air yang terkontaminasi residu alkali pada alat gelas yang
digunakan
4. Pencairan kembali media yang sudah padat, yang
menyebabkan hidrolisis komponen-komponen media
5. Penyimpanan di suhu tinggi dalam waktu yang lama
6. pH diukur pada suhu diatas 25 °C
1. Pemanasan berlebih
2. Proses sterilisasi yang terlalu lama
3. Air yang terkontaminasi residu alkali pada alat gelas yang
digunakan
4. Pencairan kembali media yang sudah padat, yang
menyebabkan hidrolisis komponen-komponen media
5. Penyimpanan di suhu tinggi dalam waktu yang lama
6. pH diukur pada suhu diatas 25 °C
1. Pemanasan berlebih
2. Proses sterilisasi yang terlalu lama
3. Air yang terkontaminasi residu alkali pada alat gelas yang
digunakan
4. Pencairan kembali media yang sudah padat, yang
menyebabkan hidrolisis komponen-komponen media
5. Penyimpanan di suhu tinggi dalam waktu yang lama
6. pH diukur pada suhu diatas 25 °C
1. Jangan dipanaskan secara berlebih
2. Proses sterilisasi harus dilakukan pada suhu dan waktu yang sudah
ditetapkan
3. Cek pH alat gelas yang digunakan
4. Buat media sejumlah yang diperlukan, hindari pembuatan yang
berlebihan
5. Simpan media ditempat kering dan terlindung dari temperatur extreme
6. pH dari media yang mengandung karbohidrat dapat secara drastis
berubah pada suhu berlebih. Media harus ditambahkan karbohidrat dan
dicampur secara terpisah
1. Jangan dipanaskan secara berlebih
2. Proses sterilisasi harus dilakukan pada suhu dan waktu yang sudah
ditetapkan
3. Cek pH alat gelas yang digunakan
4. Buat media sejumlah yang diperlukan, hindari pembuatan yang
berlebihan
5. Simpan media ditempat kering dan terlindung dari temperatur extreme
6. pH dari media yang mengandung karbohidrat dapat secara drastis
berubah pada suhu berlebih. Media harus ditambahkan karbohidrat dan
dicampur secara terpisah
1. Jangan dipanaskan secara berlebih
2. Proses sterilisasi harus dilakukan pada suhu dan waktu yang sudah
ditetapkan
3. Cek pH alat gelas yang digunakan
4. Buat media sejumlah yang diperlukan, hindari pembuatan yang
berlebihan
5. Simpan media ditempat kering dan terlindung dari temperatur extreme
6. pH dari media yang mengandung karbohidrat dapat secara drastis
berubah pada suhu berlebih. Media harus ditambahkan karbohidrat dan
dicampur secara terpisah
1. Jangan dipanaskan secara berlebih
2. Proses sterilisasi harus dilakukan pada suhu dan waktu yang sudah
ditetapkan
3. Cek pH alat gelas yang digunakan
4. Buat media sejumlah yang diperlukan, hindari pembuatan yang
berlebihan
5. Simpan media ditempat kering dan terlindung dari temperatur extreme
6. pH dari media yang mengandung karbohidrat dapat secara drastis
berubah pada suhu berlebih. Media harus ditambahkan karbohidrat dan
dicampur secara terpisah
1. Jangan dipanaskan secara berlebih
2. Proses sterilisasi harus dilakukan pada suhu dan waktu yang sudah
ditetapkan
3. Cek pH alat gelas yang digunakan
4. Buat media sejumlah yang diperlukan, hindari pembuatan yang
berlebihan
5. Simpan media ditempat kering dan terlindung dari temperatur extreme
6. pH dari media yang mengandung karbohidrat dapat secara drastis
berubah pada suhu berlebih. Media harus ditambahkan karbohidrat dan
dicampur secara terpisah
1. Jangan dipanaskan secara berlebih
2. Proses sterilisasi harus dilakukan pada suhu dan waktu yang sudah
ditetapkan
3. Cek pH alat gelas yang digunakan
4. Buat media sejumlah yang diperlukan, hindari pembuatan yang
berlebihan
5. Simpan media ditempat kering dan terlindung dari temperatur extreme
6. pH dari media yang mengandung karbohidrat dapat secara drastis
berubah pada suhu berlebih. Media harus ditambahkan karbohidrat dan
dicampur secara terpisah
1. Jangan dipanaskan secara berlebih
2. Proses sterilisasi harus dilakukan pada suhu dan waktu yang sudah
ditetapkan
3. Cek pH alat gelas yang digunakan
4. Buat media sejumlah yang diperlukan, hindari pembuatan yang
berlebihan
5. Simpan media ditempat kering dan terlindung dari temperatur extreme
6. pH dari media yang mengandung karbohidrat dapat secara drastis
berubah pada suhu berlebih. Media harus ditambahkan karbohidrat dan
dicampur secara terpisah
1. Media agar kurang cukup pemanasan dan kurang
homogen
2. pH diukur pada suhu diatas 25 °C
3. Menggunakan wadah yang terlalu kecil (terkadang
endapan dapat menjadi bagian penting dari media,
contonya pada Agar Bismuth Sulphite)
4. Wadah mengandung residu atau menggunakan alat gelas
alkaline
1. Media agar kurang cukup pemanasan dan kurang
homogen
2. pH diukur pada suhu diatas 25 °C
3. Menggunakan wadah yang terlalu kecil (terkadang
endapan dapat menjadi bagian penting dari media,
contonya pada Agar Bismuth Sulphite)
4. Wadah mengandung residu atau menggunakan alat gelas
alkaline
1. Media agar kurang cukup pemanasan dan kurang
homogen
2. pH diukur pada suhu diatas 25 °C
3. Menggunakan wadah yang terlalu kecil (terkadang
endapan dapat menjadi bagian penting dari media,
contonya pada Agar Bismuth Sulphite)
4. Wadah mengandung residu atau menggunakan alat gelas
alkaline
1. Media agar kurang cukup pemanasan dan kurang
homogen
2. pH diukur pada suhu diatas 25 °C
3. Menggunakan wadah yang terlalu kecil (terkadang
endapan dapat menjadi bagian penting dari media,
contonya pada Agar Bismuth Sulphite)
4. Wadah mengandung residu atau menggunakan alat gelas
alkaline
1.Didihkan media sebelum disterilkan
2.Cek pH air yang digunakan. pH harus antara 6 – 7
3.Gunakan wadah yang cukup besar
4.Cek pH alat gelas yang digunakan
1.Didihkan media sebelum disterilkan
2.Cek pH air yang digunakan. pH harus antara 6 – 7
3.Gunakan wadah yang cukup besar
4.Cek pH alat gelas yang digunakan
1.Didihkan media sebelum disterilkan
2.Cek pH air yang digunakan. pH harus antara 6 – 7
3.Gunakan wadah yang cukup besar
4.Cek pH alat gelas yang digunakan
1.Didihkan media sebelum disterilkan
2.Cek pH air yang digunakan. pH harus antara 6 – 7
3.Gunakan wadah yang cukup besar
4.Cek pH alat gelas yang digunakan
1. Pemanasan media berlebih
2. Salah penimbangan media, kelebihan jumlah powder media
3. Salah pH
4. Pencairan kembali media yang sudah padat
5. Media kadaluarsa atau rusak
1. Pemanasan media berlebih
2. Salah penimbangan media, kelebihan jumlah powder media
3. Salah pH
4. Pencairan kembali media yang sudah padat
5. Media kadaluarsa atau rusak
1. Pemanasan media berlebih
2. Salah penimbangan media, kelebihan jumlah powder media
3. Salah pH
4. Pencairan kembali media yang sudah padat
5. Media kadaluarsa atau rusak
1. Pemanasan media berlebih
2. Salah penimbangan media, kelebihan jumlah powder media
3. Salah pH
4. Pencairan kembali media yang sudah padat
5. Media kadaluarsa atau rusak
1. Pemanasan media berlebih
2. Salah penimbangan media, kelebihan jumlah powder media
3. Salah pH
4. Pencairan kembali media yang sudah padat
5. Media kadaluarsa atau rusak
1. Jangan dipanaskan secara berlebih
2. Jangan menimbang berlebihan, hitung kebutuhan powder
media dengan tepat
3. Cek pH air yang digunakan. pH harus antara 6 – 7
4. Hindari proses pencairan kembali media yang sudah dibuat
5. Gunakan media sebelum masa kadaluarsanya
1. Jangan dipanaskan secara berlebih
2. Jangan menimbang berlebihan, hitung kebutuhan powder
media dengan tepat
3. Cek pH air yang digunakan. pH harus antara 6 – 7
4. Hindari proses pencairan kembali media yang sudah dibuat
5. Gunakan media sebelum masa kadaluarsanya
1. Jangan dipanaskan secara berlebih
2. Jangan menimbang berlebihan, hitung kebutuhan powder
media dengan tepat
3. Cek pH air yang digunakan. pH harus antara 6 – 7
4. Hindari proses pencairan kembali media yang sudah dibuat
5. Gunakan media sebelum masa kadaluarsanya
1. Jangan dipanaskan secara berlebih
2. Jangan menimbang berlebihan, hitung kebutuhan powder
media dengan tepat
3. Cek pH air yang digunakan. pH harus antara 6 – 7
4. Hindari proses pencairan kembali media yang sudah dibuat
5. Gunakan media sebelum masa kadaluarsanya
1. Jangan dipanaskan secara berlebih
2. Jangan menimbang berlebihan, hitung kebutuhan powder
media dengan tepat
3. Cek pH air yang digunakan. pH harus antara 6 – 7
4. Hindari proses pencairan kembali media yang sudah dibuat
5. Gunakan media sebelum masa kadaluarsa nya
1.Agar tidak dalam bentuk larutan, kesalahan
perhitungan kebutuhan media dehidrat
2.Hidrolisis asam dari media agar
3.Kesalahan dalam pelarutan media & kesalahan
proses sterilisasi
1.Agar tidak dalam bentuk larutan, kesalahan
perhitungan kebutuhan media dehidrat
2.Hidrolisis asam dari media agar
3.Kesalahan dalam pelarutan media & kesalahan
proses sterilisasi
1.Agar tidak dalam bentuk larutan, kesalahan
perhitungan kebutuhan media dehidrat
2.Hidrolisis asam dari media agar
3.Kesalahan dalam pelarutan media & kesalahan
proses sterilisasi
1.Cek pH air yang digunakan. pH harus antara 6 – 7
2.Keasaman air dapat menimbulkan hidrolisis Agar,
yang akan menyebabkan kelarutannya berkurang
3.Hindari pemanasan&strilisasi berlebih yang dapat
menyebabkan pembentukan soft gel
1.Cek pH air yang digunakan. pH harus antara 6 – 7
2.Keasaman air dapat menimbulkan hidrolisis Agar,
yang akan menyebabkan kelarutannya berkurang
3.Hindari pemanasan&strilisasi berlebih yang dapat
menyebabkan pembentukan soft gel
1.Cek pH air yang digunakan. pH harus antara 6 – 7
2.Keasaman air dapat menimbulkan hidrolisis Agar,
yang akan menyebabkan kelarutannya berkurang
3.Hindari pemanasan&strilisasi berlebih yang dapat
menyebabkan pembentukan soft gel
1. Pencairan kembali media padat
2. Pemanasan yang berlebihan
3. Pencampuran yang tidak sempurna
4. Kesalahan penggunaan pelaraut dalam proses pelarutan
bahan
5. Media kultur kadaluarsa atau rusak
6. Kesalahan formula yang digunakan
1. Pencairan kembali media padat
2. Pemanasan yang berlebihan
3. Pencampuran yang tidak sempurna
4. Kesalahan penggunaan pelaraut dalam proses pelarutan
bahan
5. Media kultur kadaluarsa atau rusak
6. Kesalahan formula yang digunakan
1. Pencairan kembali media padat
2. Pemanasan yang berlebihan
3. Pencampuran yang tidak sempurna
4. Kesalahan penggunaan pelaraut dalam proses pelarutan
bahan
5. Media kultur kadaluarsa atau rusak
6. Kesalahan formula yang digunakan
1. Pencairan kembali media padat
2. Pemanasan yang berlebihan
3. Pencampuran yang tidak sempurna
4. Kesalahan penggunaan pelaraut dalam proses pelarutan
bahan
5. Media kultur kadaluarsa atau rusak
6. Kesalahan formula yang digunakan
1. Pencairan kembali media padat
2. Pemanasan yang berlebihan
3. Pencampuran yang tidak sempurna
4. Kesalahan penggunaan pelaraut dalam proses pelarutan
bahan
5. Media kultur kadaluarsa atau rusak
6. Kesalahan formula yang digunakan
1. Pencairan kembali media padat
2. Pemanasan yang berlebihan
3. Pencampuran yang tidak sempurna
4. Kesalahan penggunaan pelaraut dalam proses pelarutan
bahan
5. Media kultur kadaluarsa atau rusak
6. Kesalahan formula yang digunakan
1. Hindari pencairan kembali media, hitung dengan tepat
penggunaan media
2. Jangan dipanaskan secara berlebihan
3. Pastikan campuran tercampur secara homogen
4. Gunakan sejumlah inokulum yang tepat pada saat
pelarutan Jangan menggunakan media yang kadaluarsa
5. Gunakan media kultur sebelum masa kadaluarsanya
6. Lihat cara penggunaan dan jumlah penggunaan pada
setiap label masing-masing media
1. Hindari pencairan kembali media, hitung dengan tepat
penggunaan media
2. Jangan dipanaskan secara berlebihan
3. Pastikan campuran tercampur secara homogen
4. Gunakan sejumlah inokulum yang tepat pada saat
pelarutan Jangan menggunakan media yang kadaluarsa
5. Gunakan media kultur sebelum masa kadaluarsanya
6. Lihat cara penggunaan dan jumlah penggunaan pada
setiap label masing-masing media
1. Hindari pencairan kembali media, hitung dengan tepat
penggunaan media
2. Jangan dipanaskan secara berlebihan
3. Pastikan campuran tercampur secara homogen
4. Gunakan sejumlah inokulum yang tepat pada saat
pelarutan Jangan menggunakan media yang kadaluarsa
5. Gunakan media kultur sebelum masa kadaluarsanya
6. Lihat cara penggunaan dan jumlah penggunaan pada
setiap label masing-masing media
1. Hindari pencairan kembali media, hitung dengan tepat
penggunaan media
2. Jangan dipanaskan secara berlebihan
3. Pastikan campuran tercampur secara homogen
4. Gunakan sejumlah inokulum yang tepat pada saat
pelarutan Jangan menggunakan media yang kadaluarsa
5. Gunakan media kultur sebelum masa kadaluarsanya
6. Lihat cara penggunaan dan jumlah penggunaan pada
setiap label masing-masing media
1. Hindari pencairan kembali media, hitung dengan tepat
penggunaan media
2. Jangan dipanaskan secara berlebihan
3. Pastikan campuran tercampur secara homogen
4. Gunakan sejumlah inokulum yang tepat pada saat
pelarutan Jangan menggunakan media yang kadaluarsa
5. Gunakan media kultur sebelum masa kadaluarsanya
6. Lihat cara penggunaan dan jumlah penggunaan pada
setiap label masing-masing media
1. Hindari pencairan kembali media, hitung dengan tepat
penggunaan media
2. Jangan dipanaskan secara berlebihan
3. Pastikan campuran tercampur secara homogen
4. Gunakan sejumlah inokulum yang tepat pada saat
pelarutan Jangan menggunakan media yang kadaluarsa
5. Gunakan media kultur sebelum masa kadaluarsanya
6. Lihat cara penggunaan dan jumlah penggunaan pada
setiap label masing-masing media
1. Suplemen kadaluarsa atau rusak
2. Kesalahan penambahan jumlah suplemen
3. Suplemen dan media kultur tidak homogen
1. Gunakan suplemen sebelum masa kadaluarsanya
2. Hitung jumlah penggunaan suplemen untuk setiap
konsentrasi berdasarkan label penggunaan yang tertera
pada masing-masing suplemen
3. Pastikan suplemen dan media kultur tercampur secara
homogen
pH media sebelum dan setelah sterilisasi
tidak sesuai limit standarnya
1.Cek pH air yang digunakan saat preparasi. pH
air harus diantara 6.0-7.0
2.Jika terjadi penyimpangan pH, pH media
sebelum dan sesudah sterilisasi harus di adjust
menggunakan HCl 0.1 N atau NaOH 0.1 N
hingga dicapai pH yang sesuai
1.Cek pH air yang digunakan saat preparasi. pH
air harus diantara 6.0-7.0
2.Jika terjadi penyimpangan pH, pH media
sebelum dan sesudah sterilisasi harus di adjust
menggunakan HCl 0.1 N atau NaOH 0.1 N
hingga dicapai pH yang sesuai
Biasanya ditemukan saat media mengandung
garam anorganik
1.Direkomendasikan untuk memakai air suling
atau purified water
2.Pemanasan dan sterilisasi berlebih dapat
menyebabkan pengendapan
3.Biasanya terjadi pada media yang mengandung
garam posfat. Perlu dilakukan tes kompabilitas
(compability test) terhadap air
1.Direkomendasikan untuk memakai air suling
atau purified water
2.Pemanasan dan sterilisasi berlebih dapat
menyebabkan pengendapan
3.Biasanya terjadi pada media yang mengandung
garam posfat. Perlu dilakukan tes kompabilitas
(compability test) terhadap air
1.Direkomendasikan untuk memakai air suling
atau purified water
2.Pemanasan dan sterilisasi berlebih dapat
menyebabkan pengendapan
3.Biasanya terjadi pada media yang mengandung
garam posfat. Perlu dilakukan tes kompabilitas
(compability test) terhadap air
1.Terjadi jika media mengandung konsentrasi gula
yang tinggi dan terkena pemanasan yang terus
menerus.
2.Media disimpan pada suhu tinggi
1.Terjadi jika media mengandung konsentrasi gula
yang tinggi dan terkena pemanasan yang terus
menerus.
2.Media disimpan pada suhu tinggi
1. Jangan dipanaskan secara berlebihan
2. Sterilisasi harus dilakukan pada suhu dan waktu yang
sudah ditentukan. Hindari pemanasan yang berlebihan
3. Hindari pencairan kembali media, hitung dengan tepat
penggunaan media
4. Hindari media yang sudah dibuat dari suhu diatas 50 °C
untuk waktu yang lama
1. Jangan dipanaskan secara berlebihan
2. Sterilisasi harus dilakukan pada suhu dan waktu yang
sudah ditentukan. Hindari pemanasan yang berlebihan
3. Hindari pencairan kembali media, hitung dengan tepat
penggunaan media
4. Hindari media yang sudah dibuat dari suhu diatas 50 °C
untuk waktu yang lama
1. Jangan dipanaskan secara berlebihan
2. Sterilisasi harus dilakukan pada suhu dan waktu yang
sudah ditentukan. Hindari pemanasan yang berlebihan
3. Hindari pencairan kembali media, hitung dengan tepat
penggunaan media
4. Hindari media yang sudah dibuat dari suhu diatas 50 °C
untuk waktu yang lama
1. Jangan dipanaskan secara berlebihan
2. Sterilisasi harus dilakukan pada suhu dan waktu yang
sudah ditentukan. Hindari pemanasan yang berlebihan
3. Hindari pencairan kembali media, hitung dengan tepat
penggunaan media
4. Hindari media yang sudah dibuat dari suhu diatas 50 °C
untuk waktu yang lama
1.Kesalahan dalam preparasi media Agar
2.Proses pendidihan/pemanasan yang tidak
sempurna
1.Kesalahan dalam preparasi media Agar
2.Proses pendidihan/pemanasan yang tidak
sempurna
1. Partikel Agar tidak larut sempurna
2. Pastikan partikel Agar larut sempurna sebelum
dimasukkan kedalam autoclave
3. Cincin yang benar terbentuk jika proses pelarutan,
sterilisasi dan pendinginannya benar.
1. Partikel Agar tidak larut sempurna
2. Pastikan partikel Agar larut sempurna sebelum
dimasukkan kedalam autoclave
3. Cincin yang benar terbentuk jika proses pelarutan,
sterilisasi dan pendinginannya benar.
1. Partikel Agar tidak larut sempurna
2. Pastikan partikel Agar larut sempurna sebelum
dimasukkan kedalam autoclave
3. Cincin yang benar terbentuk jika proses pelarutan,
sterilisasi dan pendinginannya benar.
Terjadi gangguan pada saat preparasi media
Saat penanganan, cincin dapat kehilangan
kepadatannya dan dapat dipulihkan dengan
pemanasan ulang bebas steam jika
dibutuhkan dan biarkan media dingin.
Absorbsi oksigen
Pastikan lobang ventilasi bawah ditutup dengan
baik. Jika tidak, maka oksigen
dapat masuk dan menyebabkan pembentukan
dua cincin.
Our Website
www.AlatAlatLaboratorium.com.
Toko Online Alat Laboratorium
www.AlatAlatLaboratorium.com/Blog
Panduan Memilih Alat Laboratorium
www.AlatAlatLaboratorium.com/LaboratoriumMikrobiologi
Daftar Peralatan Pembuatan Laboratorium Mikrobiologi
www.AlatAlatLaboratorium.com/Memmert
Informasi Product Memmert di Indonesia
Telp/Sms :
0852-6727-7949.
E-mail :
sales@AlatAlatLaboratorium.com.
Facebook :
AlatAlatLaboratorium.
Twitter :
Alat2Lab.
Q+A
THANK
YOU!

Trouble Shooting Dalam Pembuatan Media Mikrobiologi

  • 3.
    1. Pemanasan berlebih 2.Proses sterilisasi yang terlalu lama 3. Air yang terkontaminasi residu alkali pada alat gelas yang digunakan 4. Pencairan kembali media yang sudah padat, yang menyebabkan hidrolisis komponen-komponen media 5. Penyimpanan di suhu tinggi dalam waktu yang lama 6. pH diukur pada suhu diatas 25 °C
  • 4.
    1. Pemanasan berlebih 2.Proses sterilisasi yang terlalu lama 3. Air yang terkontaminasi residu alkali pada alat gelas yang digunakan 4. Pencairan kembali media yang sudah padat, yang menyebabkan hidrolisis komponen-komponen media 5. Penyimpanan di suhu tinggi dalam waktu yang lama 6. pH diukur pada suhu diatas 25 °C
  • 5.
    1. Pemanasan berlebih 2.Proses sterilisasi yang terlalu lama 3. Air yang terkontaminasi residu alkali pada alat gelas yang digunakan 4. Pencairan kembali media yang sudah padat, yang menyebabkan hidrolisis komponen-komponen media 5. Penyimpanan di suhu tinggi dalam waktu yang lama 6. pH diukur pada suhu diatas 25 °C
  • 6.
    1. Pemanasan berlebih 2.Proses sterilisasi yang terlalu lama 3. Air yang terkontaminasi residu alkali pada alat gelas yang digunakan 4. Pencairan kembali media yang sudah padat, yang menyebabkan hidrolisis komponen-komponen media 5. Penyimpanan di suhu tinggi dalam waktu yang lama 6. pH diukur pada suhu diatas 25 °C
  • 7.
    1. Pemanasan berlebih 2.Proses sterilisasi yang terlalu lama 3. Air yang terkontaminasi residu alkali pada alat gelas yang digunakan 4. Pencairan kembali media yang sudah padat, yang menyebabkan hidrolisis komponen-komponen media 5. Penyimpanan di suhu tinggi dalam waktu yang lama 6. pH diukur pada suhu diatas 25 °C
  • 8.
    1. Jangan dipanaskansecara berlebih 2. Proses sterilisasi harus dilakukan pada suhu dan waktu yang sudah ditetapkan 3. Cek pH alat gelas yang digunakan 4. Buat media sejumlah yang diperlukan, hindari pembuatan yang berlebihan 5. Simpan media ditempat kering dan terlindung dari temperatur extreme 6. pH dari media yang mengandung karbohidrat dapat secara drastis berubah pada suhu berlebih. Media harus ditambahkan karbohidrat dan dicampur secara terpisah
  • 9.
    1. Jangan dipanaskansecara berlebih 2. Proses sterilisasi harus dilakukan pada suhu dan waktu yang sudah ditetapkan 3. Cek pH alat gelas yang digunakan 4. Buat media sejumlah yang diperlukan, hindari pembuatan yang berlebihan 5. Simpan media ditempat kering dan terlindung dari temperatur extreme 6. pH dari media yang mengandung karbohidrat dapat secara drastis berubah pada suhu berlebih. Media harus ditambahkan karbohidrat dan dicampur secara terpisah
  • 10.
    1. Jangan dipanaskansecara berlebih 2. Proses sterilisasi harus dilakukan pada suhu dan waktu yang sudah ditetapkan 3. Cek pH alat gelas yang digunakan 4. Buat media sejumlah yang diperlukan, hindari pembuatan yang berlebihan 5. Simpan media ditempat kering dan terlindung dari temperatur extreme 6. pH dari media yang mengandung karbohidrat dapat secara drastis berubah pada suhu berlebih. Media harus ditambahkan karbohidrat dan dicampur secara terpisah
  • 11.
    1. Jangan dipanaskansecara berlebih 2. Proses sterilisasi harus dilakukan pada suhu dan waktu yang sudah ditetapkan 3. Cek pH alat gelas yang digunakan 4. Buat media sejumlah yang diperlukan, hindari pembuatan yang berlebihan 5. Simpan media ditempat kering dan terlindung dari temperatur extreme 6. pH dari media yang mengandung karbohidrat dapat secara drastis berubah pada suhu berlebih. Media harus ditambahkan karbohidrat dan dicampur secara terpisah
  • 12.
    1. Jangan dipanaskansecara berlebih 2. Proses sterilisasi harus dilakukan pada suhu dan waktu yang sudah ditetapkan 3. Cek pH alat gelas yang digunakan 4. Buat media sejumlah yang diperlukan, hindari pembuatan yang berlebihan 5. Simpan media ditempat kering dan terlindung dari temperatur extreme 6. pH dari media yang mengandung karbohidrat dapat secara drastis berubah pada suhu berlebih. Media harus ditambahkan karbohidrat dan dicampur secara terpisah
  • 13.
    1. Jangan dipanaskansecara berlebih 2. Proses sterilisasi harus dilakukan pada suhu dan waktu yang sudah ditetapkan 3. Cek pH alat gelas yang digunakan 4. Buat media sejumlah yang diperlukan, hindari pembuatan yang berlebihan 5. Simpan media ditempat kering dan terlindung dari temperatur extreme 6. pH dari media yang mengandung karbohidrat dapat secara drastis berubah pada suhu berlebih. Media harus ditambahkan karbohidrat dan dicampur secara terpisah
  • 14.
    1. Jangan dipanaskansecara berlebih 2. Proses sterilisasi harus dilakukan pada suhu dan waktu yang sudah ditetapkan 3. Cek pH alat gelas yang digunakan 4. Buat media sejumlah yang diperlukan, hindari pembuatan yang berlebihan 5. Simpan media ditempat kering dan terlindung dari temperatur extreme 6. pH dari media yang mengandung karbohidrat dapat secara drastis berubah pada suhu berlebih. Media harus ditambahkan karbohidrat dan dicampur secara terpisah
  • 15.
    1. Media agarkurang cukup pemanasan dan kurang homogen 2. pH diukur pada suhu diatas 25 °C 3. Menggunakan wadah yang terlalu kecil (terkadang endapan dapat menjadi bagian penting dari media, contonya pada Agar Bismuth Sulphite) 4. Wadah mengandung residu atau menggunakan alat gelas alkaline
  • 16.
    1. Media agarkurang cukup pemanasan dan kurang homogen 2. pH diukur pada suhu diatas 25 °C 3. Menggunakan wadah yang terlalu kecil (terkadang endapan dapat menjadi bagian penting dari media, contonya pada Agar Bismuth Sulphite) 4. Wadah mengandung residu atau menggunakan alat gelas alkaline
  • 17.
    1. Media agarkurang cukup pemanasan dan kurang homogen 2. pH diukur pada suhu diatas 25 °C 3. Menggunakan wadah yang terlalu kecil (terkadang endapan dapat menjadi bagian penting dari media, contonya pada Agar Bismuth Sulphite) 4. Wadah mengandung residu atau menggunakan alat gelas alkaline
  • 18.
    1. Media agarkurang cukup pemanasan dan kurang homogen 2. pH diukur pada suhu diatas 25 °C 3. Menggunakan wadah yang terlalu kecil (terkadang endapan dapat menjadi bagian penting dari media, contonya pada Agar Bismuth Sulphite) 4. Wadah mengandung residu atau menggunakan alat gelas alkaline
  • 19.
    1.Didihkan media sebelumdisterilkan 2.Cek pH air yang digunakan. pH harus antara 6 – 7 3.Gunakan wadah yang cukup besar 4.Cek pH alat gelas yang digunakan
  • 20.
    1.Didihkan media sebelumdisterilkan 2.Cek pH air yang digunakan. pH harus antara 6 – 7 3.Gunakan wadah yang cukup besar 4.Cek pH alat gelas yang digunakan
  • 21.
    1.Didihkan media sebelumdisterilkan 2.Cek pH air yang digunakan. pH harus antara 6 – 7 3.Gunakan wadah yang cukup besar 4.Cek pH alat gelas yang digunakan
  • 22.
    1.Didihkan media sebelumdisterilkan 2.Cek pH air yang digunakan. pH harus antara 6 – 7 3.Gunakan wadah yang cukup besar 4.Cek pH alat gelas yang digunakan
  • 23.
    1. Pemanasan mediaberlebih 2. Salah penimbangan media, kelebihan jumlah powder media 3. Salah pH 4. Pencairan kembali media yang sudah padat 5. Media kadaluarsa atau rusak
  • 24.
    1. Pemanasan mediaberlebih 2. Salah penimbangan media, kelebihan jumlah powder media 3. Salah pH 4. Pencairan kembali media yang sudah padat 5. Media kadaluarsa atau rusak
  • 25.
    1. Pemanasan mediaberlebih 2. Salah penimbangan media, kelebihan jumlah powder media 3. Salah pH 4. Pencairan kembali media yang sudah padat 5. Media kadaluarsa atau rusak
  • 26.
    1. Pemanasan mediaberlebih 2. Salah penimbangan media, kelebihan jumlah powder media 3. Salah pH 4. Pencairan kembali media yang sudah padat 5. Media kadaluarsa atau rusak
  • 27.
    1. Pemanasan mediaberlebih 2. Salah penimbangan media, kelebihan jumlah powder media 3. Salah pH 4. Pencairan kembali media yang sudah padat 5. Media kadaluarsa atau rusak
  • 28.
    1. Jangan dipanaskansecara berlebih 2. Jangan menimbang berlebihan, hitung kebutuhan powder media dengan tepat 3. Cek pH air yang digunakan. pH harus antara 6 – 7 4. Hindari proses pencairan kembali media yang sudah dibuat 5. Gunakan media sebelum masa kadaluarsanya
  • 29.
    1. Jangan dipanaskansecara berlebih 2. Jangan menimbang berlebihan, hitung kebutuhan powder media dengan tepat 3. Cek pH air yang digunakan. pH harus antara 6 – 7 4. Hindari proses pencairan kembali media yang sudah dibuat 5. Gunakan media sebelum masa kadaluarsanya
  • 30.
    1. Jangan dipanaskansecara berlebih 2. Jangan menimbang berlebihan, hitung kebutuhan powder media dengan tepat 3. Cek pH air yang digunakan. pH harus antara 6 – 7 4. Hindari proses pencairan kembali media yang sudah dibuat 5. Gunakan media sebelum masa kadaluarsanya
  • 31.
    1. Jangan dipanaskansecara berlebih 2. Jangan menimbang berlebihan, hitung kebutuhan powder media dengan tepat 3. Cek pH air yang digunakan. pH harus antara 6 – 7 4. Hindari proses pencairan kembali media yang sudah dibuat 5. Gunakan media sebelum masa kadaluarsanya
  • 32.
    1. Jangan dipanaskansecara berlebih 2. Jangan menimbang berlebihan, hitung kebutuhan powder media dengan tepat 3. Cek pH air yang digunakan. pH harus antara 6 – 7 4. Hindari proses pencairan kembali media yang sudah dibuat 5. Gunakan media sebelum masa kadaluarsa nya
  • 33.
    1.Agar tidak dalambentuk larutan, kesalahan perhitungan kebutuhan media dehidrat 2.Hidrolisis asam dari media agar 3.Kesalahan dalam pelarutan media & kesalahan proses sterilisasi
  • 34.
    1.Agar tidak dalambentuk larutan, kesalahan perhitungan kebutuhan media dehidrat 2.Hidrolisis asam dari media agar 3.Kesalahan dalam pelarutan media & kesalahan proses sterilisasi
  • 35.
    1.Agar tidak dalambentuk larutan, kesalahan perhitungan kebutuhan media dehidrat 2.Hidrolisis asam dari media agar 3.Kesalahan dalam pelarutan media & kesalahan proses sterilisasi
  • 36.
    1.Cek pH airyang digunakan. pH harus antara 6 – 7 2.Keasaman air dapat menimbulkan hidrolisis Agar, yang akan menyebabkan kelarutannya berkurang 3.Hindari pemanasan&strilisasi berlebih yang dapat menyebabkan pembentukan soft gel
  • 37.
    1.Cek pH airyang digunakan. pH harus antara 6 – 7 2.Keasaman air dapat menimbulkan hidrolisis Agar, yang akan menyebabkan kelarutannya berkurang 3.Hindari pemanasan&strilisasi berlebih yang dapat menyebabkan pembentukan soft gel
  • 38.
    1.Cek pH airyang digunakan. pH harus antara 6 – 7 2.Keasaman air dapat menimbulkan hidrolisis Agar, yang akan menyebabkan kelarutannya berkurang 3.Hindari pemanasan&strilisasi berlebih yang dapat menyebabkan pembentukan soft gel
  • 40.
    1. Pencairan kembalimedia padat 2. Pemanasan yang berlebihan 3. Pencampuran yang tidak sempurna 4. Kesalahan penggunaan pelaraut dalam proses pelarutan bahan 5. Media kultur kadaluarsa atau rusak 6. Kesalahan formula yang digunakan
  • 41.
    1. Pencairan kembalimedia padat 2. Pemanasan yang berlebihan 3. Pencampuran yang tidak sempurna 4. Kesalahan penggunaan pelaraut dalam proses pelarutan bahan 5. Media kultur kadaluarsa atau rusak 6. Kesalahan formula yang digunakan
  • 42.
    1. Pencairan kembalimedia padat 2. Pemanasan yang berlebihan 3. Pencampuran yang tidak sempurna 4. Kesalahan penggunaan pelaraut dalam proses pelarutan bahan 5. Media kultur kadaluarsa atau rusak 6. Kesalahan formula yang digunakan
  • 43.
    1. Pencairan kembalimedia padat 2. Pemanasan yang berlebihan 3. Pencampuran yang tidak sempurna 4. Kesalahan penggunaan pelaraut dalam proses pelarutan bahan 5. Media kultur kadaluarsa atau rusak 6. Kesalahan formula yang digunakan
  • 44.
    1. Pencairan kembalimedia padat 2. Pemanasan yang berlebihan 3. Pencampuran yang tidak sempurna 4. Kesalahan penggunaan pelaraut dalam proses pelarutan bahan 5. Media kultur kadaluarsa atau rusak 6. Kesalahan formula yang digunakan
  • 45.
    1. Pencairan kembalimedia padat 2. Pemanasan yang berlebihan 3. Pencampuran yang tidak sempurna 4. Kesalahan penggunaan pelaraut dalam proses pelarutan bahan 5. Media kultur kadaluarsa atau rusak 6. Kesalahan formula yang digunakan
  • 46.
    1. Hindari pencairankembali media, hitung dengan tepat penggunaan media 2. Jangan dipanaskan secara berlebihan 3. Pastikan campuran tercampur secara homogen 4. Gunakan sejumlah inokulum yang tepat pada saat pelarutan Jangan menggunakan media yang kadaluarsa 5. Gunakan media kultur sebelum masa kadaluarsanya 6. Lihat cara penggunaan dan jumlah penggunaan pada setiap label masing-masing media
  • 47.
    1. Hindari pencairankembali media, hitung dengan tepat penggunaan media 2. Jangan dipanaskan secara berlebihan 3. Pastikan campuran tercampur secara homogen 4. Gunakan sejumlah inokulum yang tepat pada saat pelarutan Jangan menggunakan media yang kadaluarsa 5. Gunakan media kultur sebelum masa kadaluarsanya 6. Lihat cara penggunaan dan jumlah penggunaan pada setiap label masing-masing media
  • 48.
    1. Hindari pencairankembali media, hitung dengan tepat penggunaan media 2. Jangan dipanaskan secara berlebihan 3. Pastikan campuran tercampur secara homogen 4. Gunakan sejumlah inokulum yang tepat pada saat pelarutan Jangan menggunakan media yang kadaluarsa 5. Gunakan media kultur sebelum masa kadaluarsanya 6. Lihat cara penggunaan dan jumlah penggunaan pada setiap label masing-masing media
  • 49.
    1. Hindari pencairankembali media, hitung dengan tepat penggunaan media 2. Jangan dipanaskan secara berlebihan 3. Pastikan campuran tercampur secara homogen 4. Gunakan sejumlah inokulum yang tepat pada saat pelarutan Jangan menggunakan media yang kadaluarsa 5. Gunakan media kultur sebelum masa kadaluarsanya 6. Lihat cara penggunaan dan jumlah penggunaan pada setiap label masing-masing media
  • 50.
    1. Hindari pencairankembali media, hitung dengan tepat penggunaan media 2. Jangan dipanaskan secara berlebihan 3. Pastikan campuran tercampur secara homogen 4. Gunakan sejumlah inokulum yang tepat pada saat pelarutan Jangan menggunakan media yang kadaluarsa 5. Gunakan media kultur sebelum masa kadaluarsanya 6. Lihat cara penggunaan dan jumlah penggunaan pada setiap label masing-masing media
  • 51.
    1. Hindari pencairankembali media, hitung dengan tepat penggunaan media 2. Jangan dipanaskan secara berlebihan 3. Pastikan campuran tercampur secara homogen 4. Gunakan sejumlah inokulum yang tepat pada saat pelarutan Jangan menggunakan media yang kadaluarsa 5. Gunakan media kultur sebelum masa kadaluarsanya 6. Lihat cara penggunaan dan jumlah penggunaan pada setiap label masing-masing media
  • 53.
    1. Suplemen kadaluarsaatau rusak 2. Kesalahan penambahan jumlah suplemen 3. Suplemen dan media kultur tidak homogen
  • 54.
    1. Gunakan suplemensebelum masa kadaluarsanya 2. Hitung jumlah penggunaan suplemen untuk setiap konsentrasi berdasarkan label penggunaan yang tertera pada masing-masing suplemen 3. Pastikan suplemen dan media kultur tercampur secara homogen
  • 55.
    pH media sebelumdan setelah sterilisasi tidak sesuai limit standarnya
  • 56.
    1.Cek pH airyang digunakan saat preparasi. pH air harus diantara 6.0-7.0 2.Jika terjadi penyimpangan pH, pH media sebelum dan sesudah sterilisasi harus di adjust menggunakan HCl 0.1 N atau NaOH 0.1 N hingga dicapai pH yang sesuai
  • 57.
    1.Cek pH airyang digunakan saat preparasi. pH air harus diantara 6.0-7.0 2.Jika terjadi penyimpangan pH, pH media sebelum dan sesudah sterilisasi harus di adjust menggunakan HCl 0.1 N atau NaOH 0.1 N hingga dicapai pH yang sesuai
  • 58.
    Biasanya ditemukan saatmedia mengandung garam anorganik
  • 59.
    1.Direkomendasikan untuk memakaiair suling atau purified water 2.Pemanasan dan sterilisasi berlebih dapat menyebabkan pengendapan 3.Biasanya terjadi pada media yang mengandung garam posfat. Perlu dilakukan tes kompabilitas (compability test) terhadap air
  • 60.
    1.Direkomendasikan untuk memakaiair suling atau purified water 2.Pemanasan dan sterilisasi berlebih dapat menyebabkan pengendapan 3.Biasanya terjadi pada media yang mengandung garam posfat. Perlu dilakukan tes kompabilitas (compability test) terhadap air
  • 61.
    1.Direkomendasikan untuk memakaiair suling atau purified water 2.Pemanasan dan sterilisasi berlebih dapat menyebabkan pengendapan 3.Biasanya terjadi pada media yang mengandung garam posfat. Perlu dilakukan tes kompabilitas (compability test) terhadap air
  • 62.
    1.Terjadi jika mediamengandung konsentrasi gula yang tinggi dan terkena pemanasan yang terus menerus. 2.Media disimpan pada suhu tinggi
  • 63.
    1.Terjadi jika mediamengandung konsentrasi gula yang tinggi dan terkena pemanasan yang terus menerus. 2.Media disimpan pada suhu tinggi
  • 64.
    1. Jangan dipanaskansecara berlebihan 2. Sterilisasi harus dilakukan pada suhu dan waktu yang sudah ditentukan. Hindari pemanasan yang berlebihan 3. Hindari pencairan kembali media, hitung dengan tepat penggunaan media 4. Hindari media yang sudah dibuat dari suhu diatas 50 °C untuk waktu yang lama
  • 65.
    1. Jangan dipanaskansecara berlebihan 2. Sterilisasi harus dilakukan pada suhu dan waktu yang sudah ditentukan. Hindari pemanasan yang berlebihan 3. Hindari pencairan kembali media, hitung dengan tepat penggunaan media 4. Hindari media yang sudah dibuat dari suhu diatas 50 °C untuk waktu yang lama
  • 66.
    1. Jangan dipanaskansecara berlebihan 2. Sterilisasi harus dilakukan pada suhu dan waktu yang sudah ditentukan. Hindari pemanasan yang berlebihan 3. Hindari pencairan kembali media, hitung dengan tepat penggunaan media 4. Hindari media yang sudah dibuat dari suhu diatas 50 °C untuk waktu yang lama
  • 67.
    1. Jangan dipanaskansecara berlebihan 2. Sterilisasi harus dilakukan pada suhu dan waktu yang sudah ditentukan. Hindari pemanasan yang berlebihan 3. Hindari pencairan kembali media, hitung dengan tepat penggunaan media 4. Hindari media yang sudah dibuat dari suhu diatas 50 °C untuk waktu yang lama
  • 68.
    1.Kesalahan dalam preparasimedia Agar 2.Proses pendidihan/pemanasan yang tidak sempurna
  • 69.
    1.Kesalahan dalam preparasimedia Agar 2.Proses pendidihan/pemanasan yang tidak sempurna
  • 70.
    1. Partikel Agartidak larut sempurna 2. Pastikan partikel Agar larut sempurna sebelum dimasukkan kedalam autoclave 3. Cincin yang benar terbentuk jika proses pelarutan, sterilisasi dan pendinginannya benar.
  • 71.
    1. Partikel Agartidak larut sempurna 2. Pastikan partikel Agar larut sempurna sebelum dimasukkan kedalam autoclave 3. Cincin yang benar terbentuk jika proses pelarutan, sterilisasi dan pendinginannya benar.
  • 72.
    1. Partikel Agartidak larut sempurna 2. Pastikan partikel Agar larut sempurna sebelum dimasukkan kedalam autoclave 3. Cincin yang benar terbentuk jika proses pelarutan, sterilisasi dan pendinginannya benar.
  • 73.
    Terjadi gangguan padasaat preparasi media
  • 74.
    Saat penanganan, cincindapat kehilangan kepadatannya dan dapat dipulihkan dengan pemanasan ulang bebas steam jika dibutuhkan dan biarkan media dingin.
  • 75.
  • 76.
    Pastikan lobang ventilasibawah ditutup dengan baik. Jika tidak, maka oksigen dapat masuk dan menyebabkan pembentukan dua cincin.
  • 77.
    Our Website www.AlatAlatLaboratorium.com. Toko OnlineAlat Laboratorium www.AlatAlatLaboratorium.com/Blog Panduan Memilih Alat Laboratorium www.AlatAlatLaboratorium.com/LaboratoriumMikrobiologi Daftar Peralatan Pembuatan Laboratorium Mikrobiologi www.AlatAlatLaboratorium.com/Memmert Informasi Product Memmert di Indonesia
  • 78.
    Telp/Sms : 0852-6727-7949. E-mail : [email protected]. Facebook: AlatAlatLaboratorium. Twitter : Alat2Lab. Q+A
  • 79.