2
Most read
PROSES PEMBENTUKAN ENDAPAN 
1. Proses Internal 
2. Proses Eksternal (Eksogen) 
Proses eksternal terbagi menjadi 5 bagian, yaitu : 
a. Mechanical Accumulation 
Konsentrasi dari mineral berat dan lepas menjadi endapan placer (placer deposit). 
Secara umum yang dimaksud dengan pengertian mineral berat adalah mineral-mineral 
dengan berat jenis (BJ) lebih besar daripada BJ kuarsa (2,65 gr/cm3) atau feldspar (2,54-2,76 
gr/cm3), sedangkan pengertian secara teknis di laboratorium adalah mineral-mineral dengan 
BJ lebih besar daripada BJ larutan bromoform (2,85 gr/cm3). Endapan placer, merupakan 
endapan sekunder yaitu endapan mineral yang sudah tertransport dari daerah asalnya, 
terutama oleh agen geomorfologis seperti air yang mengalir di sungai. Jadi agar tercipta 
endapan placer, harus ada sumber utamanya di bagian hulu sungai. 
b. Sedimentary Precipitates 
Presipitasi adalah proses reaksi terbentuknya padatan (endapan) di dalam sebuah 
larutan sebagai hasil dari reaksi kimia. Presipitasi ini biasanya terbentuk ketika konsentrasi 
ion yang larut telah mencapai batas kelarutan dan hasilnya adalah membentuk garam. 
Beberapa mineral terbentuk pada cekungan pengendapan oleh proses kimia atau biokimia ini. 
Material tersebut disebut material intrabasinal, yang bisa berupa mineral silikat maupun 
nonsilikat. Batuan sedimen yang terbentuk dihasilkan dari proses presipitasi/kristalisasi 
larutan di dalam cekungan pengendapan. Proses ini mengahsilkan batuan sedimen 
nonsiliklastik. Contoh mineralnya adalah mineral karbonat, rijang, min. mengandung besi, 
evaporit, dan fosforit. 
c. Residual processes 
Endapan residual yaitu endapan hasil pelapukan dimana proses pelapukan dan 
pengendapan terjadi di tempat yang sama, dengan kata lain tanpa mengalami transportasi 
(baik dengan media air atau angin) seperti endapan sedimen yang lainnya (Pelindian 
(leaching) elemen-elemen tertentu pada batuan meninggalkan konsentrasi elemen-elemen 
yang tidak mobile dalam material sisa). Proses pelapukan (weathering) biasanya terjadi 
secara fisika dan kimia. Pelapukan pada pembentukan endapan residu ini meliputi, 
menghancurkan (Pelapukan Fisik, kimia, dan biologi), memindahkan dan mengumpulkan, 
mengubah material kurang berharga menjadi material berharga, melepaskan mineral 
aksesoris yang resisten melalui proses desintegrasi mineral batuan disekitarnya.
d. Secondary or supergene enrichment 
Pelindian (leaching) elemen-elemen tertentu dari bagian atas suatu endapan mineral 
dan kemudian presipitasi pada kedalaman menghasilkan endapan dengan konsentrasi yang 
lebih tinggi. Endapan yang terbentuk sebagai hasil proses pelarutan kimia pada zona oksidasi 
pada tekanan dan temperatur normal ataupun akibat pengayaan sekunder akibat pengendapan 
kembali pada zona air tanah, contohnya pirit, bornit, galena, sphalerit, molibdenit. 
e. Volcanic exhalative (sedimentary exhalative) 
Exhalations dari larutan hydrothermal pada permukaan, yang terjadi pada kondisi 
bawah permukaan air laut dan umumnya menghasilkan tubuh bijih yang berbentuk stratiform.
DIMENSI DAN BENTUK BADAN BIJIH 
Pengetahuan dimensi dan bentuk badan bijih penting untuk memahami bentuk 
endapan yang berhubungan dengan batuan sampingnya. 
1. Bentuk Badan bijih Diskordan 
Yaitu jika badan bijih membentuk pola yang memotong perlapisan batuan sekitarnya. 
A. Bentuk Badan Bijih Diskordan – Beraturan – Tabular 
Badan bijih dengan pola penyebaran yang menerus dalam arah 2D (panjang 
dan lebar), tapi terbatas dalam arah 3D (tipis). Berbentuk urat (vein ~ fissure veins) 
dan lodes. Vein lebih sering digunakan untuk pola urat yang dikontrol oleh fractures 
(rekahan-rekahan), Lode digunakan untuk urat yang dikontrol oleh crack (bukaan). 
Bentuk Mineralisasi: Umumnya berupa kombinasi mineral bijih dan pengotor 
(gangue) dengan komposisi yang sangat bervariasi. Batas dari penyebaran urat ini 
umumnya jelas, yaitu langsung dibatasi oleh dinding batuan (wall rock).
(Badan Bijih Tabular) 
B. Bentuk Badan bijih Diskordan – Beraturan - Tubular 
Bentuk Mineralisasi: Badan bijih dengan pola penyebaran terbatas dalam arah 
2D namun relatif menerus dalam arah 3D (ke arah vertikal). Jika penyebaran badan 
bijih ini relatif vertikal - sub vertikal disebut sebagai pipes. 
(Badan Bijih Tubular)
(Badan Bijih Tubular Pipe dan Pod 
C. Bentuk Badan bijih Diskordan – Tidak Beraturan - Disseminated 
Disseminated: Badan bijih dengan mineral bijih yang tersebar di dalam host 
rock. 
Stockwork: Mineral-mineral bijih tersebut tersebar di dalam host rock berupa 
veinlets yang saling berpotongan menyerupai jaring-jaring yang saling 
berkaitan.
D. Bentuk Badan bijih Diskordan - Tidak Beraturan - Irreguler replacement 
Merupakan badan bijih yang terbentuk melalui pergantian unsur-unsur yang sudah 
ada sebelumnya. Proses replacement ini umumnya terjadi pada kondisi temperatur tinggi 
seperti pada daerah kontak dengan intrusi batuan beku. Oleh sebab itu endapan hasil 
replacement ini disebut juga dengan endapan metasomatisme kontak (pirometasomatik). 
2. Bentuk Badan Bijih Konkordan 
Umumnya badan bijih ini terbentuk pada batuan induk (host rock) atau sebagai 
endapan hasil proses pelapukan. Endapan-endapan yang mempunyai badan bijih konkordan 
ini dikelompokkan sesuai dengan jenis batuan induknya. 
 Sedimentary host rock (dengan batuan induk adalah batuan sedimen), 
 Igneous host rock (dengan batuan induk adalah batuan beku), 
 Metamorphic host rock (dengan batuan induk adalah batuan metamorf), 
 Residual deposit (endapan akibat pelapukan batuan induk).
a. Bentuk Badan Bijih Konkordan Sedimentary host rock 
Di dalam batuan sedimen, mineral-mineral bijih dapat terbentuk (terkonsentrasi) 
sebagai suatu bagian yang integral dari urutan stratigrafi, yang dapat terbentuk secara 
“epigenetic filling” atau replacement pada rongga-rongga (pori-pori). Endapan-endapan 
seperti ini pada umumnya tersebar sejajar pada batuan induknya dengan bidang perlapisan 
batuan sekitarnya. 
b. Bentuk Badan Bijih Konkordan Igneous host rock 
Berdasarkan posisi batuan beku : 
- Volcanic host. Berupa stratiform, lentikular s/d berlembar, yang umumnya 
berkembang pada batas-batas antar unit vulkanik atau pada kontak batuan 
vulkanik dengan batuan sedimen. 
(Badan Bijih Konkordan Igneous (Vulkanik) host rock)
- Plutonic host. Tersebar terbatas berbentuk stratiform. Bentuk lain yang sering 
muncul adalah berupa endapan ortomagmatik Ni-Cu sulfida yang terbentuk pada 
dasar aliran lava yang membentuk intrusi plutonik. 
(Badan Bijih Konkordan Igneous (plutonik) host rock) 
c. Bentuk Badan Bijih Konkordan Metamorphic Host Rock 
Umumnya membentuk endapan-endapan dengan morfologi yang tidak beraturan, dan 
terbentuk di dalam kompleks metamorfik yaitu pada zona kontak metamorfik. Mineral bijih 
yang sering terbentuk pada tipe ini adalah wolastonit, andalusit, garnet, dan grafit. 
(Bentuk Badan Bijih Konkordan Metamorphic Host Rock)
d. Bentuk Badan Bijih Konkordan Residual Host Rock 
Badan bijih yang terbentuk akibat perombakan batuan- batuan yang mengandung 
mineral bijih dengan kadar rendah, kemudian mengalami pelapukan dan pelarutan serta 
pelindian, dan selanjutnya mengalami pengkayaan relatif hingga mencapai kadar yang 
ekonomis. Proses utama yang terjadi adalah leaching (pelindian). Sebagai contoh endapan 
bauksit (hidrous alumina oksida) yang terbentuk akibat pelindian silika-alkali pada batuan 
asal berupa nephelin-syenit. Contoh lain adalah endapan nikel laterit (residu) akibat pelindian 
(leaching) batuan beku peridotit dan diikuti oleh proses pengkayaan supergen. 
(Bentuk Badan Bijih Konkordan Residual Host Rock)
RANGKUMAN 
Dalam proses pembentukan endapan (eksternal) terdapat 5 bagian yang penting satu sama 
lain dan saling berhubungan, yaitu. 
a. mechanical accumulation, konsentrasi dari mineral berat dan lepas menjadi endapan 
placer (placer deposit). 
b. sedimentary precipitates, presipitasi adalah proses reaksi terbentuknya padatan 
(endapan) di dalam sebuah larutan sebagai hasil dari reaksi kimia. 
c. residual processes, endapan residual yaitu endapan hasil pelapukan dimana proses 
pelapukan dan pengendapan terjadi di tempat yang sama, dengan kata lain tanpa mengalami 
transportasi (baik dengan media air atau angin) seperti endapan sedimen yang lainnya 
d. Secondary or supergene enrichment, pelindian (leaching) elemen-elemen tertentu 
dari bagian atas suatu endapan mineral dan kemudian presipitasi pada kedalaman 
menghasilkan endapan dengan konsentrasi yang lebih tinggi. 
e.volcanic exhalative (sedimentary exhalative) , exhalations dari larutan hydrothermal 
pada permukaan, yang terjadi pada kondisi bawah permukaan air laut dan umumnya 
menghasilkan tubuh bijih yang berbentuk stratiform.
DAFTAR PUSTAKA 
http://elwinschrodinger.blogspot.com/2011/12/jebakan-mineral.html 
Bates, Roberts L.; and Jackson, Julia A; 1980. Glossary of geology, Second Edition, 
American Geological Institute, Falls Church, Virginia. 
Evans, Anthony M.; 1980. An Introduction to Ore Geology, Geoscience Texts Volume 2, 
Blackwell Scientific Publications, Oxford-London-Edinburgh-Boston-Palo Alto-Melbourne. 
Guilbert, John M.; and Park Jr., Charles F.; 1986. The geology of Ore Deposits, University of 
Arizona, W.H.Freeman and Company/New York. 
Peters, William C.; 1987. Exploration and Mining geology, Second Edition; Department of 
Mining and Geological Engineering, The University of Arizona; John Willey and Sons; New 
York. 
Wills, B.A.; 1989. Mineral Processing Tchnology – An Introduction to The Practical Aspects 
of Ore Treatment and Mineral Recovery, Fourth Edition; Maxwell Macmillan International 
Editions, Pergamon Press; Oxford-New York-Beijing-Frankfurt. 
Syafrizal, Eng. ; 2012. Keahlian Eksplorasi Sumber Daya Bumi. Institut Teknologi Bandung

More Related Content

PPTX
Istilah-istilah Pertambangan
PPTX
Endapan epithermal agus sabar
PDF
59103938 bab-4-klasifikasi-endapan-mineral
PPTX
Eksplorasi geokimia
PPTX
Kuliah genesa bahan galian
PDF
Bab 3-bentuk-dan-tekstur-bijih
PDF
Pola peledakan
PDF
1.geoteknik tambang
Istilah-istilah Pertambangan
Endapan epithermal agus sabar
59103938 bab-4-klasifikasi-endapan-mineral
Eksplorasi geokimia
Kuliah genesa bahan galian
Bab 3-bentuk-dan-tekstur-bijih
Pola peledakan
1.geoteknik tambang

What's hot (20)

PDF
Tambang eksplorasi
PPTX
PPT ACARA II BATUAN PIROKLASTIK.pptx
PPTX
Genesa bahan galian
DOCX
paper underground mining
PPTX
Distribusi tegangan sekitar terowongan
DOCX
Laporan akhir perhitungan penaksiran cadangan
PPTX
Batuan sedimen
DOCX
GeoTek Kestabilan Lereng
DOCX
Genesa bahan galian bijih nikel laterit
DOCX
Mekanika batuan 1
PPTX
Room and pillar_dan_longwall_batubara
PPTX
Bahan MK PERALATAN DAN PENGANGKUTAN TAMBANG BAWAH TANAH.Peralatan tambang baw...
PPTX
Metode penyaliran tambang
PPTX
Bahan Galian Logam Timah
PDF
Identifikasi batuan beku
PPTX
Primer, booster dan alat pemicu peledakan. OBEL MINE'13 UNIPA
PPTX
Deskripsi core
PDF
32998366 genesa-bahan-galian-complete2
PDF
MANGAN - BAHAN GALIAN INDUSTRI - BONITA
DOCX
Tahapan pemetaan geologi
Tambang eksplorasi
PPT ACARA II BATUAN PIROKLASTIK.pptx
Genesa bahan galian
paper underground mining
Distribusi tegangan sekitar terowongan
Laporan akhir perhitungan penaksiran cadangan
Batuan sedimen
GeoTek Kestabilan Lereng
Genesa bahan galian bijih nikel laterit
Mekanika batuan 1
Room and pillar_dan_longwall_batubara
Bahan MK PERALATAN DAN PENGANGKUTAN TAMBANG BAWAH TANAH.Peralatan tambang baw...
Metode penyaliran tambang
Bahan Galian Logam Timah
Identifikasi batuan beku
Primer, booster dan alat pemicu peledakan. OBEL MINE'13 UNIPA
Deskripsi core
32998366 genesa-bahan-galian-complete2
MANGAN - BAHAN GALIAN INDUSTRI - BONITA
Tahapan pemetaan geologi
Ad

Similar to Tugas ganesa bahan galian i (16)

PPTX
pembentukan.mineral di alam
DOCX
PDF
Materi 02 Morfologi Badan Bijih semuanya
PPT
1. pendahuluan genesa endapan mineral
DOCX
PAPER PENGARUH STRUKTUR GEOLOGI TERHADAP PENYEBARAN ENDAPAN MINERAL
PPT
fdokumen.com_gbg-2morfologi-badan-bijih.ppt
PPTX
New microsoft office power point presentation
PDF
Materi Endapan Sedimenter dan Laterit.pdf
PPTX
KLASIFIKASI ENDAPAN MINERAL.pptx
PPTX
GBG-PERTEMUAN-IX DEP. PORFIRI & SKARN.pptx
PPT
Genesa Bahan Galian
PPT
02. genesa bahan galian
PPT
02. genesa bahan galian
PDF
Materi 03 Klasifikasi dan Pembentukan Endapan Bahan Galian.pdf
PPTX
02. genesa bahan galian
PPT
Materi kuliah 1
pembentukan.mineral di alam
Materi 02 Morfologi Badan Bijih semuanya
1. pendahuluan genesa endapan mineral
PAPER PENGARUH STRUKTUR GEOLOGI TERHADAP PENYEBARAN ENDAPAN MINERAL
fdokumen.com_gbg-2morfologi-badan-bijih.ppt
New microsoft office power point presentation
Materi Endapan Sedimenter dan Laterit.pdf
KLASIFIKASI ENDAPAN MINERAL.pptx
GBG-PERTEMUAN-IX DEP. PORFIRI & SKARN.pptx
Genesa Bahan Galian
02. genesa bahan galian
02. genesa bahan galian
Materi 03 Klasifikasi dan Pembentukan Endapan Bahan Galian.pdf
02. genesa bahan galian
Materi kuliah 1
Ad

More from Samuel Exaudy Tondang (7)

PPTX
Genesa bahan galian
PPTX
Endapan Placer
DOCX
Mektan 2015
DOCX
Daftar isi (recovered)
DOCX
Cover laporan praktikum mektan (recovered)
DOCX
Lembar asistensi
Genesa bahan galian
Endapan Placer
Mektan 2015
Daftar isi (recovered)
Cover laporan praktikum mektan (recovered)
Lembar asistensi

Recently uploaded (20)

PPT
konsep ekonomi lingkungan di indonesia.ppt
DOCX
kondisi jalur lintas sumatera area aceh yang memburuk
PPTX
BRIGADE PANGAN-SUMBAR (16 April 2025)-3 (1).pptx
PPTX
Copy of Copy of Sesi 4_Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan K...
PPT
K3 KEBAKARAN pada pabrik kelapa sawit.ppt
PDF
Slaid Presentation- Pendekatan Inovatif-En. Saifful.pdf
PPTX
PPT Excel Dasar untuk profesional kantor.pptx
PPTX
PPT. tenik Pengetahuan_Dasar_Pemetaan.pptx
PPT
DASAR K3 PRESENTASI.ppthadadadadnbadadnandjandjadnadj
PPTX
Penggunaan Listrik yang aman dan sehat untuk Rumah Tangga
PDF
Pengertian bermain dan permainan anak us
PPT
Induksi Matematik pertemuan keduaperkuliahan.ppt
PPTX
presentasi Ahli Muda Geoteknik jenjang 7.pptx
PPT
243024168-Manajemen-Tanggap-Darurat-di-Indonesia-ppt.ppt
PDF
Pengantar Filsafat Ilmu Oleh Suedi untuk Mahasiswa
PPT
Ekonomi terkait pembuatan galangan kapal
PPTX
Etos Kerja yang dianjurkan dalam syariat islam.pptx
PPT
Algoritma dan bilangan bulat bilangan.ppt
PDF
2. materi pelatihan Mengoperasikan Boiler.pdf
PPT
P3K DI TEMPAT KERJA Dan Dasar Peraturannya.ppt
konsep ekonomi lingkungan di indonesia.ppt
kondisi jalur lintas sumatera area aceh yang memburuk
BRIGADE PANGAN-SUMBAR (16 April 2025)-3 (1).pptx
Copy of Copy of Sesi 4_Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan K...
K3 KEBAKARAN pada pabrik kelapa sawit.ppt
Slaid Presentation- Pendekatan Inovatif-En. Saifful.pdf
PPT Excel Dasar untuk profesional kantor.pptx
PPT. tenik Pengetahuan_Dasar_Pemetaan.pptx
DASAR K3 PRESENTASI.ppthadadadadnbadadnandjandjadnadj
Penggunaan Listrik yang aman dan sehat untuk Rumah Tangga
Pengertian bermain dan permainan anak us
Induksi Matematik pertemuan keduaperkuliahan.ppt
presentasi Ahli Muda Geoteknik jenjang 7.pptx
243024168-Manajemen-Tanggap-Darurat-di-Indonesia-ppt.ppt
Pengantar Filsafat Ilmu Oleh Suedi untuk Mahasiswa
Ekonomi terkait pembuatan galangan kapal
Etos Kerja yang dianjurkan dalam syariat islam.pptx
Algoritma dan bilangan bulat bilangan.ppt
2. materi pelatihan Mengoperasikan Boiler.pdf
P3K DI TEMPAT KERJA Dan Dasar Peraturannya.ppt

Tugas ganesa bahan galian i

  • 1. PROSES PEMBENTUKAN ENDAPAN 1. Proses Internal 2. Proses Eksternal (Eksogen) Proses eksternal terbagi menjadi 5 bagian, yaitu : a. Mechanical Accumulation Konsentrasi dari mineral berat dan lepas menjadi endapan placer (placer deposit). Secara umum yang dimaksud dengan pengertian mineral berat adalah mineral-mineral dengan berat jenis (BJ) lebih besar daripada BJ kuarsa (2,65 gr/cm3) atau feldspar (2,54-2,76 gr/cm3), sedangkan pengertian secara teknis di laboratorium adalah mineral-mineral dengan BJ lebih besar daripada BJ larutan bromoform (2,85 gr/cm3). Endapan placer, merupakan endapan sekunder yaitu endapan mineral yang sudah tertransport dari daerah asalnya, terutama oleh agen geomorfologis seperti air yang mengalir di sungai. Jadi agar tercipta endapan placer, harus ada sumber utamanya di bagian hulu sungai. b. Sedimentary Precipitates Presipitasi adalah proses reaksi terbentuknya padatan (endapan) di dalam sebuah larutan sebagai hasil dari reaksi kimia. Presipitasi ini biasanya terbentuk ketika konsentrasi ion yang larut telah mencapai batas kelarutan dan hasilnya adalah membentuk garam. Beberapa mineral terbentuk pada cekungan pengendapan oleh proses kimia atau biokimia ini. Material tersebut disebut material intrabasinal, yang bisa berupa mineral silikat maupun nonsilikat. Batuan sedimen yang terbentuk dihasilkan dari proses presipitasi/kristalisasi larutan di dalam cekungan pengendapan. Proses ini mengahsilkan batuan sedimen nonsiliklastik. Contoh mineralnya adalah mineral karbonat, rijang, min. mengandung besi, evaporit, dan fosforit. c. Residual processes Endapan residual yaitu endapan hasil pelapukan dimana proses pelapukan dan pengendapan terjadi di tempat yang sama, dengan kata lain tanpa mengalami transportasi (baik dengan media air atau angin) seperti endapan sedimen yang lainnya (Pelindian (leaching) elemen-elemen tertentu pada batuan meninggalkan konsentrasi elemen-elemen yang tidak mobile dalam material sisa). Proses pelapukan (weathering) biasanya terjadi secara fisika dan kimia. Pelapukan pada pembentukan endapan residu ini meliputi, menghancurkan (Pelapukan Fisik, kimia, dan biologi), memindahkan dan mengumpulkan, mengubah material kurang berharga menjadi material berharga, melepaskan mineral aksesoris yang resisten melalui proses desintegrasi mineral batuan disekitarnya.
  • 2. d. Secondary or supergene enrichment Pelindian (leaching) elemen-elemen tertentu dari bagian atas suatu endapan mineral dan kemudian presipitasi pada kedalaman menghasilkan endapan dengan konsentrasi yang lebih tinggi. Endapan yang terbentuk sebagai hasil proses pelarutan kimia pada zona oksidasi pada tekanan dan temperatur normal ataupun akibat pengayaan sekunder akibat pengendapan kembali pada zona air tanah, contohnya pirit, bornit, galena, sphalerit, molibdenit. e. Volcanic exhalative (sedimentary exhalative) Exhalations dari larutan hydrothermal pada permukaan, yang terjadi pada kondisi bawah permukaan air laut dan umumnya menghasilkan tubuh bijih yang berbentuk stratiform.
  • 3. DIMENSI DAN BENTUK BADAN BIJIH Pengetahuan dimensi dan bentuk badan bijih penting untuk memahami bentuk endapan yang berhubungan dengan batuan sampingnya. 1. Bentuk Badan bijih Diskordan Yaitu jika badan bijih membentuk pola yang memotong perlapisan batuan sekitarnya. A. Bentuk Badan Bijih Diskordan – Beraturan – Tabular Badan bijih dengan pola penyebaran yang menerus dalam arah 2D (panjang dan lebar), tapi terbatas dalam arah 3D (tipis). Berbentuk urat (vein ~ fissure veins) dan lodes. Vein lebih sering digunakan untuk pola urat yang dikontrol oleh fractures (rekahan-rekahan), Lode digunakan untuk urat yang dikontrol oleh crack (bukaan). Bentuk Mineralisasi: Umumnya berupa kombinasi mineral bijih dan pengotor (gangue) dengan komposisi yang sangat bervariasi. Batas dari penyebaran urat ini umumnya jelas, yaitu langsung dibatasi oleh dinding batuan (wall rock).
  • 4. (Badan Bijih Tabular) B. Bentuk Badan bijih Diskordan – Beraturan - Tubular Bentuk Mineralisasi: Badan bijih dengan pola penyebaran terbatas dalam arah 2D namun relatif menerus dalam arah 3D (ke arah vertikal). Jika penyebaran badan bijih ini relatif vertikal - sub vertikal disebut sebagai pipes. (Badan Bijih Tubular)
  • 5. (Badan Bijih Tubular Pipe dan Pod C. Bentuk Badan bijih Diskordan – Tidak Beraturan - Disseminated Disseminated: Badan bijih dengan mineral bijih yang tersebar di dalam host rock. Stockwork: Mineral-mineral bijih tersebut tersebar di dalam host rock berupa veinlets yang saling berpotongan menyerupai jaring-jaring yang saling berkaitan.
  • 6. D. Bentuk Badan bijih Diskordan - Tidak Beraturan - Irreguler replacement Merupakan badan bijih yang terbentuk melalui pergantian unsur-unsur yang sudah ada sebelumnya. Proses replacement ini umumnya terjadi pada kondisi temperatur tinggi seperti pada daerah kontak dengan intrusi batuan beku. Oleh sebab itu endapan hasil replacement ini disebut juga dengan endapan metasomatisme kontak (pirometasomatik). 2. Bentuk Badan Bijih Konkordan Umumnya badan bijih ini terbentuk pada batuan induk (host rock) atau sebagai endapan hasil proses pelapukan. Endapan-endapan yang mempunyai badan bijih konkordan ini dikelompokkan sesuai dengan jenis batuan induknya.  Sedimentary host rock (dengan batuan induk adalah batuan sedimen),  Igneous host rock (dengan batuan induk adalah batuan beku),  Metamorphic host rock (dengan batuan induk adalah batuan metamorf),  Residual deposit (endapan akibat pelapukan batuan induk).
  • 7. a. Bentuk Badan Bijih Konkordan Sedimentary host rock Di dalam batuan sedimen, mineral-mineral bijih dapat terbentuk (terkonsentrasi) sebagai suatu bagian yang integral dari urutan stratigrafi, yang dapat terbentuk secara “epigenetic filling” atau replacement pada rongga-rongga (pori-pori). Endapan-endapan seperti ini pada umumnya tersebar sejajar pada batuan induknya dengan bidang perlapisan batuan sekitarnya. b. Bentuk Badan Bijih Konkordan Igneous host rock Berdasarkan posisi batuan beku : - Volcanic host. Berupa stratiform, lentikular s/d berlembar, yang umumnya berkembang pada batas-batas antar unit vulkanik atau pada kontak batuan vulkanik dengan batuan sedimen. (Badan Bijih Konkordan Igneous (Vulkanik) host rock)
  • 8. - Plutonic host. Tersebar terbatas berbentuk stratiform. Bentuk lain yang sering muncul adalah berupa endapan ortomagmatik Ni-Cu sulfida yang terbentuk pada dasar aliran lava yang membentuk intrusi plutonik. (Badan Bijih Konkordan Igneous (plutonik) host rock) c. Bentuk Badan Bijih Konkordan Metamorphic Host Rock Umumnya membentuk endapan-endapan dengan morfologi yang tidak beraturan, dan terbentuk di dalam kompleks metamorfik yaitu pada zona kontak metamorfik. Mineral bijih yang sering terbentuk pada tipe ini adalah wolastonit, andalusit, garnet, dan grafit. (Bentuk Badan Bijih Konkordan Metamorphic Host Rock)
  • 9. d. Bentuk Badan Bijih Konkordan Residual Host Rock Badan bijih yang terbentuk akibat perombakan batuan- batuan yang mengandung mineral bijih dengan kadar rendah, kemudian mengalami pelapukan dan pelarutan serta pelindian, dan selanjutnya mengalami pengkayaan relatif hingga mencapai kadar yang ekonomis. Proses utama yang terjadi adalah leaching (pelindian). Sebagai contoh endapan bauksit (hidrous alumina oksida) yang terbentuk akibat pelindian silika-alkali pada batuan asal berupa nephelin-syenit. Contoh lain adalah endapan nikel laterit (residu) akibat pelindian (leaching) batuan beku peridotit dan diikuti oleh proses pengkayaan supergen. (Bentuk Badan Bijih Konkordan Residual Host Rock)
  • 10. RANGKUMAN Dalam proses pembentukan endapan (eksternal) terdapat 5 bagian yang penting satu sama lain dan saling berhubungan, yaitu. a. mechanical accumulation, konsentrasi dari mineral berat dan lepas menjadi endapan placer (placer deposit). b. sedimentary precipitates, presipitasi adalah proses reaksi terbentuknya padatan (endapan) di dalam sebuah larutan sebagai hasil dari reaksi kimia. c. residual processes, endapan residual yaitu endapan hasil pelapukan dimana proses pelapukan dan pengendapan terjadi di tempat yang sama, dengan kata lain tanpa mengalami transportasi (baik dengan media air atau angin) seperti endapan sedimen yang lainnya d. Secondary or supergene enrichment, pelindian (leaching) elemen-elemen tertentu dari bagian atas suatu endapan mineral dan kemudian presipitasi pada kedalaman menghasilkan endapan dengan konsentrasi yang lebih tinggi. e.volcanic exhalative (sedimentary exhalative) , exhalations dari larutan hydrothermal pada permukaan, yang terjadi pada kondisi bawah permukaan air laut dan umumnya menghasilkan tubuh bijih yang berbentuk stratiform.
  • 11. DAFTAR PUSTAKA http://elwinschrodinger.blogspot.com/2011/12/jebakan-mineral.html Bates, Roberts L.; and Jackson, Julia A; 1980. Glossary of geology, Second Edition, American Geological Institute, Falls Church, Virginia. Evans, Anthony M.; 1980. An Introduction to Ore Geology, Geoscience Texts Volume 2, Blackwell Scientific Publications, Oxford-London-Edinburgh-Boston-Palo Alto-Melbourne. Guilbert, John M.; and Park Jr., Charles F.; 1986. The geology of Ore Deposits, University of Arizona, W.H.Freeman and Company/New York. Peters, William C.; 1987. Exploration and Mining geology, Second Edition; Department of Mining and Geological Engineering, The University of Arizona; John Willey and Sons; New York. Wills, B.A.; 1989. Mineral Processing Tchnology – An Introduction to The Practical Aspects of Ore Treatment and Mineral Recovery, Fourth Edition; Maxwell Macmillan International Editions, Pergamon Press; Oxford-New York-Beijing-Frankfurt. Syafrizal, Eng. ; 2012. Keahlian Eksplorasi Sumber Daya Bumi. Institut Teknologi Bandung