Manusia dengan proses kejadiannya berjalan berdasarkan dengan
sunnatullah atau hukum alam. Sumber penciptaan dan proses
kejadiannya perlu dipahami agar manusia hidup tidak sombong
dan lupa diri dalam beribadah dan sebagai khalifah Allah di bumi.
Dalam makalah ini akan di bahas tentang:
A. Konsep manusia,
B. Terminologi dan istilah manusia menurut ilmuwan dan
   AlQur’an,
C. Proses kejadian manusia,
D. Sifat-sifat manusia, martabat dan peranannya sebagai hamba
   Allah dan khalifah di bumi.
A. KONSEP MANUSIA
       Ada beberapa pendapat yang mengatakan bahwa
  manusia adalah :
   1. Makhluk yang diciptakan dari tanah kemudian
      berproses mengikuti sunnatullah (hukum alam);
   2. Makhluk yang bertanggung jawab atas tugas-tugas
      kekhalifahannya;
   3. Makhluk yang mempunyai sifat-sifat ketuhanan yang
      terbatas;
   4. Makhluk yang berakal, sehingga akal manusialah
      yang membedakan dengan makhluk lain.
B.TERMINOLOGI DAN ISTILAH MANUSIA
       Menurut Quraisy Syihab (1996); Khaerul Umam (1986);
  Abdul Baqi (1986) istilah manusia menurut Al Qur’an ada
  tiga yaitu:
   1. Menggunakan kata yang terdiri atas huruf alif, nun, dan
      sin semacam insan, ins, nas, unas. Manusia sebagai insane
      atau annas bertalian dengan roh Ilahi, memiliki
      kebebasan dalam memilih tunduk atau membangkang
      terhadap perintah Allah. Seperti dalam Q.S. Al-Ashr:2;
      Q.S. Al-Zariyat:56; dan Q.S. An-Nas:1-3.
   2. Menggunakan kata basyar. Manusia sebagai basyar
      tunduk kepada takdir Allah sama dengan makhluk lain.
      Seperti dalam Q.S. Al-Kahfi:110.
   3. Menggunakan kata “Bani Adam”. Seperti dalam Q.S.
      Al-Isra’:70.
Al Qur’an memandang manusia sebagai makhluk
biologis, psikologis, dan sosial. Murtadha Mutahhari
(dalam Hasanah, 2007) berpendapat bahwa manusia
adalah makhluk serba dimensi yaitu:
1. Secara fisik hampir sama dengan manusia;
2. Manusia memiliki sejumlah emosi yang etis;
3. Manusia mempunyai perhatian terhadap keindahan;
4. Manusia memiliki dorongan untuk menyemabh Allah;
5. Manusia memiliki kemampuan dan kekuatan yang
   berlipat ganda;
6. Manusia mampu mengenal dirinya sendiri.
C.PROSES KEJADIAN MANUSIA
       Menurut Rifyal Ka’bah (1987:34) dalam Panji
  Masyarakat no 252, 1 Agustus 1978 mengatakan bahwa Al
  Qur’an telah menyampaikan tentang proses kejadian
  manusia secara ilmiah dan terperinci. Namun Quraisy
  Syihab (1996) tidak sependapat dengan Rifyal Ka’bah
  bahwa Al Qur’an telah menguraikan manusia secara
  rinci. Kata Quraisy Syihab Al Qur’an hanya
  menyampaikan bahwa proses kejadian manusia dari segi
  bahan penciptaanya saja sebagai berikut:
       1. Bahan awal manusia adalah tanah;
       2. Bahan tersebut disempurnakan;
       3. Setelah proses penyempurnaan selesai, ditiupkan
          kepada ruh Ilahi.
Al Qur’an menguraikan kejadian manusia dalam dua tahap yaitu:
a. Kejadian manusia pertama
   Kejadian manusia pertama, Al Qur’an menjelaskan sebagai berikut:
     Allah menjadikan seorang manusia, sesudah baru Allah menjadikan
       isrinya dari bahan yang sama. Dari kedua manusia inilah dikembang-
       biakkan Allah keturunannya yang banyak.
     Penciptaan manusia pada awalnya adalah jasadnya yang dijadikan
       dari tanah.
     Setelah jasad manusia sempurna Allah meniupkan ruh ke dalam
       jasadnya.
b. Kejadian manusia keturunan (dari manusia pertama)
     Keturunan manusia ini dijadikan oleh Allah dari air mani, seperti
       firman-Nya dalam Q.S. As-sajadah:8
     Tentang air mani. Al Qur’an menjelaskan bahwa ia dari air yang
       memancar, seperti firman-Nya dalam Q.S. Al-Qiyamah:37.
     Kemudian Al Qur’an menjelaskan, bahwa sel yang akan menjadi
       manusia itu di simpan dalam suatu tempat (qaraar). Tempat ini
       disekitar daerah kandungan ibu, seperti firman-Nya dalam Q.S. Al-
       mukminun:12-14.
     Al Qur’an menjelaskan pula bahwa Allah menjadikan manusia
       sejodoh, laki-laki dan perempuan, seperti firman-Nya dalam Q.S. An-
       najmi:45
D. SIFAT-SIFAT MANUSIA, MARTABAT DAN PERANANNYA
   SEBAGAI HAMBA DAN KHALIFAH ALLAH
       Menurut Muhammad Daud Ali (1998:11-19) manusia
  dibandingkan dengan makhluk lain, mempunyai berbagai ciri,
  antara lain:
   1. Makhluk yang paling unik, dijadikan dalam bentuk yang baik.
       Keunikannya dari makhluk ciptaan Tuhan yang lain dapat
  dilihat pada bentuk dan struktur tubuhnya, gejalayang ditimbulkan
  jiwanya, proses pertumbuhannya melalui tahap-tahap tertentu.
   2. Manusia memiliki potensi beriman kepada Allah.
       Pengakuan dan penyaksian bahwa Allah adalah Tuhan ruh
  yang ditiupkan kedalam rahim wanita yang sedang mengandung
  berarti bahwa manusia mengakui pula kekuasaan Tuhan.
   3. Manusia diciptakan Allah untuk beriman kepada-Nya.
       Mengabdi kepada Allah dapat dilakukan manusia melalui dua
  jalur, jalur khusus yakni dengan melakukan ibadah khusus seperti
  salat, zakat, dan haji. Pengabdian melalui jalur umum yakni dengan
  melakukan perbuatan-perbuatan yang bermanfaat bagi diri sendiri
  dan masyarakat, dengan niat ikhlas untuk mencari keridhaan Allah.
5. Di samping akal, manusia dilengkapi Allah dengan
    perasaan dan kemauan.
        Dengan akal dan kehendaknya manusia akan tunduk
dan patuh kepada Allah; tetapi dengan akal dan
kehendaknya pula manusia tidak dapat dipercaya, tidak
tunduk dan tidak patuh kepada kehendak Allah bahkan
mengingkarinya.
 6. Secara individual manusia bertanggung jawab atas segala
    perbuatannya.
        Maksudnya masing-masing manusia hanya akan
memper-tanggung jawabkan segala perbuatannya dan tidak
dapat digantikan atau diwakili oleh orang lain.
 7. Berakhlak.
        Artinya, manusia adalah makhluk yang diberi Allah
kemampuan untuk membedakan yang baik dan yang buruk.
Dalam islam kedudukan akhlak sangat penting, menjadi
komponen ketiga agama islam.
Manusia adalah makhluk yang diciptakan dari bahan
tanah kemudian bahan tersebut disempurnakan dan akhirnya
ditiupkan ruh Ilahi. Di mulai dari manusia pertama (Nabi
Adam) kemudian keturunannya berkembang dari keturunan
Adam dan Hawa. Dari kedua manusia inilah, manusia
berkembang biak mengikuti ketetapan Allah.
       Manusia-manusia inilah yang ditugaskan Allah sebagai
khalifah di bumi. Dalam hal ini manusia sesungguhnya diuji,
apakah ia akan melaksanakan tugasnya dengan baik atau
sebaliknya mereka malas. Untuk dapat melakukan tugas
tersebut, manusia diberikan akal pikiran dan kalbu, yang tidak
diberikan kepada makhluk lain.

Tugas PAI Jumrah

  • 1.
    Manusia dengan proseskejadiannya berjalan berdasarkan dengan sunnatullah atau hukum alam. Sumber penciptaan dan proses kejadiannya perlu dipahami agar manusia hidup tidak sombong dan lupa diri dalam beribadah dan sebagai khalifah Allah di bumi. Dalam makalah ini akan di bahas tentang: A. Konsep manusia, B. Terminologi dan istilah manusia menurut ilmuwan dan AlQur’an, C. Proses kejadian manusia, D. Sifat-sifat manusia, martabat dan peranannya sebagai hamba Allah dan khalifah di bumi.
  • 2.
    A. KONSEP MANUSIA Ada beberapa pendapat yang mengatakan bahwa manusia adalah : 1. Makhluk yang diciptakan dari tanah kemudian berproses mengikuti sunnatullah (hukum alam); 2. Makhluk yang bertanggung jawab atas tugas-tugas kekhalifahannya; 3. Makhluk yang mempunyai sifat-sifat ketuhanan yang terbatas; 4. Makhluk yang berakal, sehingga akal manusialah yang membedakan dengan makhluk lain.
  • 3.
    B.TERMINOLOGI DAN ISTILAHMANUSIA Menurut Quraisy Syihab (1996); Khaerul Umam (1986); Abdul Baqi (1986) istilah manusia menurut Al Qur’an ada tiga yaitu: 1. Menggunakan kata yang terdiri atas huruf alif, nun, dan sin semacam insan, ins, nas, unas. Manusia sebagai insane atau annas bertalian dengan roh Ilahi, memiliki kebebasan dalam memilih tunduk atau membangkang terhadap perintah Allah. Seperti dalam Q.S. Al-Ashr:2; Q.S. Al-Zariyat:56; dan Q.S. An-Nas:1-3. 2. Menggunakan kata basyar. Manusia sebagai basyar tunduk kepada takdir Allah sama dengan makhluk lain. Seperti dalam Q.S. Al-Kahfi:110. 3. Menggunakan kata “Bani Adam”. Seperti dalam Q.S. Al-Isra’:70.
  • 4.
    Al Qur’an memandangmanusia sebagai makhluk biologis, psikologis, dan sosial. Murtadha Mutahhari (dalam Hasanah, 2007) berpendapat bahwa manusia adalah makhluk serba dimensi yaitu: 1. Secara fisik hampir sama dengan manusia; 2. Manusia memiliki sejumlah emosi yang etis; 3. Manusia mempunyai perhatian terhadap keindahan; 4. Manusia memiliki dorongan untuk menyemabh Allah; 5. Manusia memiliki kemampuan dan kekuatan yang berlipat ganda; 6. Manusia mampu mengenal dirinya sendiri.
  • 5.
    C.PROSES KEJADIAN MANUSIA Menurut Rifyal Ka’bah (1987:34) dalam Panji Masyarakat no 252, 1 Agustus 1978 mengatakan bahwa Al Qur’an telah menyampaikan tentang proses kejadian manusia secara ilmiah dan terperinci. Namun Quraisy Syihab (1996) tidak sependapat dengan Rifyal Ka’bah bahwa Al Qur’an telah menguraikan manusia secara rinci. Kata Quraisy Syihab Al Qur’an hanya menyampaikan bahwa proses kejadian manusia dari segi bahan penciptaanya saja sebagai berikut: 1. Bahan awal manusia adalah tanah; 2. Bahan tersebut disempurnakan; 3. Setelah proses penyempurnaan selesai, ditiupkan kepada ruh Ilahi.
  • 6.
    Al Qur’an menguraikankejadian manusia dalam dua tahap yaitu: a. Kejadian manusia pertama Kejadian manusia pertama, Al Qur’an menjelaskan sebagai berikut:  Allah menjadikan seorang manusia, sesudah baru Allah menjadikan isrinya dari bahan yang sama. Dari kedua manusia inilah dikembang- biakkan Allah keturunannya yang banyak.  Penciptaan manusia pada awalnya adalah jasadnya yang dijadikan dari tanah.  Setelah jasad manusia sempurna Allah meniupkan ruh ke dalam jasadnya. b. Kejadian manusia keturunan (dari manusia pertama)  Keturunan manusia ini dijadikan oleh Allah dari air mani, seperti firman-Nya dalam Q.S. As-sajadah:8  Tentang air mani. Al Qur’an menjelaskan bahwa ia dari air yang memancar, seperti firman-Nya dalam Q.S. Al-Qiyamah:37.  Kemudian Al Qur’an menjelaskan, bahwa sel yang akan menjadi manusia itu di simpan dalam suatu tempat (qaraar). Tempat ini disekitar daerah kandungan ibu, seperti firman-Nya dalam Q.S. Al- mukminun:12-14.  Al Qur’an menjelaskan pula bahwa Allah menjadikan manusia sejodoh, laki-laki dan perempuan, seperti firman-Nya dalam Q.S. An- najmi:45
  • 7.
    D. SIFAT-SIFAT MANUSIA,MARTABAT DAN PERANANNYA SEBAGAI HAMBA DAN KHALIFAH ALLAH Menurut Muhammad Daud Ali (1998:11-19) manusia dibandingkan dengan makhluk lain, mempunyai berbagai ciri, antara lain: 1. Makhluk yang paling unik, dijadikan dalam bentuk yang baik. Keunikannya dari makhluk ciptaan Tuhan yang lain dapat dilihat pada bentuk dan struktur tubuhnya, gejalayang ditimbulkan jiwanya, proses pertumbuhannya melalui tahap-tahap tertentu. 2. Manusia memiliki potensi beriman kepada Allah. Pengakuan dan penyaksian bahwa Allah adalah Tuhan ruh yang ditiupkan kedalam rahim wanita yang sedang mengandung berarti bahwa manusia mengakui pula kekuasaan Tuhan. 3. Manusia diciptakan Allah untuk beriman kepada-Nya. Mengabdi kepada Allah dapat dilakukan manusia melalui dua jalur, jalur khusus yakni dengan melakukan ibadah khusus seperti salat, zakat, dan haji. Pengabdian melalui jalur umum yakni dengan melakukan perbuatan-perbuatan yang bermanfaat bagi diri sendiri dan masyarakat, dengan niat ikhlas untuk mencari keridhaan Allah.
  • 8.
    5. Di sampingakal, manusia dilengkapi Allah dengan perasaan dan kemauan. Dengan akal dan kehendaknya manusia akan tunduk dan patuh kepada Allah; tetapi dengan akal dan kehendaknya pula manusia tidak dapat dipercaya, tidak tunduk dan tidak patuh kepada kehendak Allah bahkan mengingkarinya. 6. Secara individual manusia bertanggung jawab atas segala perbuatannya. Maksudnya masing-masing manusia hanya akan memper-tanggung jawabkan segala perbuatannya dan tidak dapat digantikan atau diwakili oleh orang lain. 7. Berakhlak. Artinya, manusia adalah makhluk yang diberi Allah kemampuan untuk membedakan yang baik dan yang buruk. Dalam islam kedudukan akhlak sangat penting, menjadi komponen ketiga agama islam.
  • 9.
    Manusia adalah makhlukyang diciptakan dari bahan tanah kemudian bahan tersebut disempurnakan dan akhirnya ditiupkan ruh Ilahi. Di mulai dari manusia pertama (Nabi Adam) kemudian keturunannya berkembang dari keturunan Adam dan Hawa. Dari kedua manusia inilah, manusia berkembang biak mengikuti ketetapan Allah. Manusia-manusia inilah yang ditugaskan Allah sebagai khalifah di bumi. Dalam hal ini manusia sesungguhnya diuji, apakah ia akan melaksanakan tugasnya dengan baik atau sebaliknya mereka malas. Untuk dapat melakukan tugas tersebut, manusia diberikan akal pikiran dan kalbu, yang tidak diberikan kepada makhluk lain.