MACAM-MACAM EKOSISTEM
1. EKOSISTEM DARAT
Perubahan iklim mempengaruhi tipe Vegetasi atau tumbuhan yang dominan di
ekosistem darat. Ekosistem darat dalam skala luas yang memiliki tipe Vegetasi
dominan disebut dengan bioma. Bioma adalah ekosistem darat yang khas Pada wilayah
tertentu dan dicirikan oleh vegetasi yangdominan pada wilayah tersebut. Jenis-jenis
bioma dipengaruhi oleh keadaan iklum curah hujan, intensitas cahaya matahari,
kelembapan, dan posisi lintang ekosistem tersebut. Gambar 1.1, Sawah dan pantai
merupakan ekosistem yang berbeda.
a. Hutan hujan tropis
Hutan hujan tropis memiliki ketinggian yang rendah dari permukaan laut. Letak hutan
hujan tropis berada di sepanjang garis khatulistiwa sehingga hutan hujan topis
memiliki ciri lingkungan, yaitu intensitas cahaya mataharinya tinggi, lama waktu
siangnya kurang lebih sama dengan malamnya, dan intensitas curah hujannya tinggi,
sekitar 220-225 cm per tahun. Hutan hujan tropis juga memiliki ukuran dan bentuk
tumbuhan yang beragam. Bagian kanopi, yaitu lapisan teratas pohon, dipenuhi oleh
tumbuhan merambat, epifit, semak, dan tumbuhan herba lainnya. Gagak, kelellawar,
ular, katak, dan monyet adalah contoh hewanyang ada di hutan hujan tropis. Gambar
1.2 Ukuran dan bentuk tumbuhan di hutan hujan tropis sangat beragam.
b. Padang rumput
Padang rumput bisa juga disebut dengan stepa atau prairie. Intensitas cura hujan di
padang rumput berada pada tingkat sedang, yaitu sekitar 50-76 cp per tahun. Kondisi
padang rumput yang kering umumnya tidak pertumbuhan pepohonan. Vegetasi
padang rumput antara lain rumput-rumputan dan semak. Hewan yang hidup di
padang rumput antara lain bisaon, antelop, serigala, elang, burung hantu, gajah, dan
badak. Produktivitas padang rumput relatif lebih rendah dibandingkan hutan hujan
tropis, tetapi tanah dipadang rumput pada umumnya sangat subur. Tanah padang
rumput kaya akan nutrisi sehingga sesuai untuk dijadikan lahan pertanian berbagai
pangan, seperti gandum dan jagung. Gambar 1.3 Vegetasi utama di padang ruput
adalah rumput dan semak-semak.
c. Gurun
Gurun merupakan wilayah dengan intensitas curah hujan yang sangat rendah. Akibat
intensitas curah hujan yang rendah, hanya sekitar 15 cm per tahun, gurun merupakan
bioma yang kering. Kurangnya air di gurun tidk mendukung terjadinya proses
fotosintesis tumbuhan. Vegetasi gurun teradaftasi dengan baik akan kondisi
lingkungannya yang kering. Ciri vegetasi gurun yaitu tumbuh dan berkembang dengan
pesat ketika air tersedia, dan tumbuh dengan letak yang saling berjauhan. Hewan yang
ada di gurun antara lain ular, tikus, unta, dan berbagai jenis amfibi. Gambar 1.4
Gurun merupakan wilayah yang kering dengan intensitas curah hujan yang rendah.
d. Hutan gugur temperata
Intensitas curah hujan di hutan gugur lebih rendah dibandingkan hutan hujan tropis,
yaitu sekitar 75-150 cm per tahun. Hutan gugur berada pada wilyah yang mengalami
empat musim, yaitu musim dingin, musim semi, musim panas, dan musim gugur.
Keragaman spesies pada hutan gugur berada pada tingkat sedang dan kebanyakan
hutan gugur memiliki spesies yang kurang beragam jika dibandingkan dengan hutan
hujan tropis. Tumbuhan yang ada di hutan gugur memiliki ciri, yaitu berdaun lebar.
Hewan yang hidup di hutan gugur antara lain rusa, beruang, tupai,serigala, kucing
hutan, dan berbagai jenis burung. Tumbuhan di hutan gugur mengalami periode
dormasi itandai dengan gugurnya daun-daun yang merupakan bentuk adaftasi
tumbuhan di hutan gugur dalam menghadapi musim dingin. Daun kemudian bersemi
kembali menjelang musim panas. Adaptasi juga dilakukan beberapa jenis hewan ketika
musim dingin. Tupai misalnya, akan mengalami hebernasisepanjang musim dingin.
Hibernasi adalah periode dormasi hewan. Gambar 1.5 Pepohonan di hutan gugur
temperata mengalami periode dormasi selama musim dengin.
e. Taiga
Taiga atau hutan konifer mempunyai ciri-khas, yaitu mengalami musim dingin yang
sangat dingin dan musim panas yang singkat dan dingin. Pada musim dingin, lantai
hutan tertutup es akibat turunny salju. Suhu yang dingin di hutan konifer
menyebabkan penguapan air menjadi sangat jarang sehingga lingkungan menjadi
demikian lembab dan sesuai untuk pertumbuhan pepohonan. Intensitas curah hujan di
taiga sekitar antara 25-100 cm per tahun. Taiga didominasi oleh tumbuhan konifer
yang mampu bertahan terhadap suhu yang demikian dingin. Ciri tumbuhan konifer
antara lain daunnya berbentuk jarum dan bersemi sepanjang tahun. Gambar 1.6 Taiga
di dominasi oleh tumbuhan konifer.
f. Tundra
Bioma yang terletak di sekitar kurub utara di namakan tundra. Bioma ini memiliki
suhu rata-rata dibawah titik beku dengan intensitas curah hujan yang rendah. Tundra
berarti daratan tanpa pohon. Tundradisebut juga sebagai padang lumut karena
vegetasi utamanya terdiri dari lumut, lumut kerang, dan rumout-rumputan.
Karakteristik tundra, yaitu suhu dingin yang ekstrim, keragaman spesiesnya yang
rendah, struktur vegetasinya sederhana, dan musim tumbuh dan berkembang biak
pendek. Tundra dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu tundra artikdan tundra alpine.
Tundra artik terletak dikutub utara dengan kondisi lingkungan menyerupai gurun,
tetapi gurun dengan suhulingkungan yang dingin. Tundra alpine terletak diketinggian
gunung dimana pepohonan tidak dapat tumbuh. Gambar 1.7 tundra artik dan tundra
alpine.
B. Ekosistem Akuatik
Keragaman ekosistem akuatik juga dipengaruhi oleh faktor abiotik
sebagaimanakeragaman ekosistem darat. Namun, tidak seperti ekosistem darat,
ekosistem akuatik tidak telalu di pengaruhi oleh suhu lingkungan dan curah hujan.
Kedalaman dan arus air pada ekosistem akuatik yang memberikan peran penting
dalam keragamam ekosistem akuatik. Secara garis besar, ekosistem akuatik dapat
dibedakan menjadi ekosistem air tawar dan ekosistem laut. Gambar 2.1 Sungai dan
rawa merupakan ekosistem air tawar.
1. Ekosistem air tawar
a). Danau
Struktur danau pada umumnya mirip dengan struktur laut. Bagian dasar danau yang
dangkal disebut dengan zona litoral. Pada zona ini, tumbuhan masih dapat tumbuh di
dasar danau. Bagian danau yang terbuka disebut dengan zona limnetik. Selain dibagi
menjadi secara horizontal, struktur danau juga dibagi secara vertikal menjadi zona
fotik dan zona afotik. Cahaya matahari masih bisa berpenetrasi pada zona fotik.
Sebaliknya, pada zona afotik, cahaya matahari sudah tidak bisa berpenetrasi. Gambar
2.2 Danau dan Zonasi ekosistem danau.
b). Lahan basah
Lahan basah, disebut juga wet land, adalah suatu daerah yang digenangi air sehingga
kondisinya menyongkong untuk kehidupan berbagai jenis organisme akuatik. Lahan
basah bisa dibedakan menjadi rawa, rawa lumpur, dan tanah gambut. Rawa memiliki
ciri, yaitu tidak terdapat banyak pohon, airnya mengalir dengan kecepatan sedang, dan
terhubung dengan danau atau aliran sungai. Rawa lumpur memiliki ciri, yaitu
didominasi oleh pohon dan semak-semak. Lahan gambut memiliki ciri, yaitu airnya
hampir tidak mengalir sama sekali, pH air asam, dan miskin oksigen dan nitrogen.
c). Sungai
Sungai adalah badan air yang bergerak terus-menerus menuju satu arah. Struktur
sungai bervariasi di sepanjang alirannya. Di bagian hulu, sungai cenderung sempit dan
berarus deras serta airnya terasa dingin. Sungai kemudian akan melebar dan arusnya
melambat ketika di bagian hilir. Air sungai di bagian hilir pun terasa lebih hangat
dibandingkan di sungai bagian hulu. Gambar 2.4 Sungai dan Struktur sungai dari
bagian hulu hingga ke hilir.
b. Ekosistem Laut
a). Zona intertidal
Area pasang dan surut air laut di sepanjang gais pantai disebut dengan zona intertidal.
Pada zona ini, cahaya matahari bisa masuk hingga ke dasar perairan sehingga
produktivitas organisme fotosintetik di zona ini juga tinggi. Zona intertidal dapat
berupa pantai berpasir, berbatu, atau berlumpur. Organisme yang hidup di zona
intertidal harus mampu bertahan dari arus laut ketikaperiod pasang dan kekeringan
ketika periode surut. Gambar 2.5 Zonasi ekosistem laut dan Zona intertidal.
b). Zona neritik
Zona neritik berada di antara zona intertidal dan zona pelagik. Kedalaman rata-rata
zona laut dangkal ini adalah sekitar 200 m. Dasar laut di zona neritik cenderung
melandai dibandingkan dengan zona pelagik. Pada umumnya, suhu dan salinitas air
laut di zona neritik relatif stabil. Proses fotosintesis berlangsung di zona neritik karena
cahaya matahari bisa menembus hingga ke dasar laut. Gambar 2.6 Organisme yang
hidup di zona neritik.
c). Zona pelagik
Kedalaman rata-rata zona pelagik adalah 4000 m. Sekitar 70% air laut berada pada
zona ini. Zona pelagik merupakan zona yang paing tidak produktif dibandingkan zona
intertidal dan zona neritik. Ketiadaan cahaya matahari berarti tidak ada proses
fotosintesis yang menyediakan energi bagi banyak organisme. Gambar 2.7 Ikan hiu
merupakan organisme yang hidup di zona pelagik.
C. Ekosistem Buatan
Ekosistem buatan merupakan ekosistem yang di ciptakan manusia untuk memenuhi
kebutuhannya. Ekosistem ini tidak terbentuk secara alami, tetapi dibuat oleh manusia
untuk di manfaatkan. Gambar 3.1 Sawah dan Perkebunan teh merupakan contoh
ekosistem buatan.
Soal latihan evaluasi
1. Yang manakah di bawah ini yang termasuk organisme yang hidup di hutan
hujan tripis....
A. Monyet B. Gajah C. Badak
2.Padang rumput menpunyai intensitas curah hujan pada tingkat...
A. 25-100 cm pertahun B. 15 cm pertahun C. 50-76 cm pertahun
3. Ciri-ciri bioma Gurun antara lain ....
A. Didominasi tumbuhab berdaun lebar
B. Vegetasi utamanya lumut
C. Curah hujanya sekitar 15 cm pertahun
4. Lahan gambut tidak sesuai untuk ditanami karena...
A. Kering B. pH airnya netral C. Miskin oksigen
5. Ciri bagian sungai hilir adalah.....
A. Airnya berarus deras
B. Produktivitas lebih tinggi dibandingkan bagian hulu
C. Kaya oksigen
Soal pilihan benar salah : Pilihlah jawaban benar jika penjelasan itu dianggap benar
dan pilihlah salah jika penjelasannya di anggap salah...!!
1. Pada musiM dingin hewan berhibernasi karena perlu untuk menyimpan energi.
2. Tundra adalah salah satu contoh ekosistem buatan.
3. Pada ekosistem laut, zona intertidal merupakan daerah yang memiliki
kelimpahan organisme terbesar.
4. Padang rumput merupakan bioma yang memiliki tingkat keanekaragaman
organisme yang tinggi.
5. Pertemuan antara sungai dan laut disebut dengan payau.
Soal latihan essay
1. Jelaskan perbedaan antara hutan hujan tropis dengan hutan hujan temperata...!
2. Jelaskan perbedaan antara zona intertidal, zona neritik, dan zona pelagih pada
ekosistem akuatik...!
3. Sebutkan karakteristik Tundra...!
4. Apakah yang dimaksud dengan sungai...?
5. Apakah yang dimaksud dengan bioma...?
SELAMAT MENGERJAKAN
Tugas word individu
Tugas word individu

Tugas word individu

  • 1.
    MACAM-MACAM EKOSISTEM 1. EKOSISTEMDARAT Perubahan iklim mempengaruhi tipe Vegetasi atau tumbuhan yang dominan di ekosistem darat. Ekosistem darat dalam skala luas yang memiliki tipe Vegetasi dominan disebut dengan bioma. Bioma adalah ekosistem darat yang khas Pada wilayah tertentu dan dicirikan oleh vegetasi yangdominan pada wilayah tersebut. Jenis-jenis bioma dipengaruhi oleh keadaan iklum curah hujan, intensitas cahaya matahari, kelembapan, dan posisi lintang ekosistem tersebut. Gambar 1.1, Sawah dan pantai merupakan ekosistem yang berbeda. a. Hutan hujan tropis Hutan hujan tropis memiliki ketinggian yang rendah dari permukaan laut. Letak hutan hujan tropis berada di sepanjang garis khatulistiwa sehingga hutan hujan topis memiliki ciri lingkungan, yaitu intensitas cahaya mataharinya tinggi, lama waktu siangnya kurang lebih sama dengan malamnya, dan intensitas curah hujannya tinggi, sekitar 220-225 cm per tahun. Hutan hujan tropis juga memiliki ukuran dan bentuk tumbuhan yang beragam. Bagian kanopi, yaitu lapisan teratas pohon, dipenuhi oleh tumbuhan merambat, epifit, semak, dan tumbuhan herba lainnya. Gagak, kelellawar, ular, katak, dan monyet adalah contoh hewanyang ada di hutan hujan tropis. Gambar 1.2 Ukuran dan bentuk tumbuhan di hutan hujan tropis sangat beragam.
  • 2.
    b. Padang rumput Padangrumput bisa juga disebut dengan stepa atau prairie. Intensitas cura hujan di padang rumput berada pada tingkat sedang, yaitu sekitar 50-76 cp per tahun. Kondisi padang rumput yang kering umumnya tidak pertumbuhan pepohonan. Vegetasi padang rumput antara lain rumput-rumputan dan semak. Hewan yang hidup di padang rumput antara lain bisaon, antelop, serigala, elang, burung hantu, gajah, dan badak. Produktivitas padang rumput relatif lebih rendah dibandingkan hutan hujan tropis, tetapi tanah dipadang rumput pada umumnya sangat subur. Tanah padang rumput kaya akan nutrisi sehingga sesuai untuk dijadikan lahan pertanian berbagai pangan, seperti gandum dan jagung. Gambar 1.3 Vegetasi utama di padang ruput adalah rumput dan semak-semak.
  • 3.
    c. Gurun Gurun merupakanwilayah dengan intensitas curah hujan yang sangat rendah. Akibat intensitas curah hujan yang rendah, hanya sekitar 15 cm per tahun, gurun merupakan bioma yang kering. Kurangnya air di gurun tidk mendukung terjadinya proses fotosintesis tumbuhan. Vegetasi gurun teradaftasi dengan baik akan kondisi lingkungannya yang kering. Ciri vegetasi gurun yaitu tumbuh dan berkembang dengan pesat ketika air tersedia, dan tumbuh dengan letak yang saling berjauhan. Hewan yang ada di gurun antara lain ular, tikus, unta, dan berbagai jenis amfibi. Gambar 1.4 Gurun merupakan wilayah yang kering dengan intensitas curah hujan yang rendah. d. Hutan gugur temperata Intensitas curah hujan di hutan gugur lebih rendah dibandingkan hutan hujan tropis, yaitu sekitar 75-150 cm per tahun. Hutan gugur berada pada wilyah yang mengalami empat musim, yaitu musim dingin, musim semi, musim panas, dan musim gugur. Keragaman spesies pada hutan gugur berada pada tingkat sedang dan kebanyakan hutan gugur memiliki spesies yang kurang beragam jika dibandingkan dengan hutan hujan tropis. Tumbuhan yang ada di hutan gugur memiliki ciri, yaitu berdaun lebar. Hewan yang hidup di hutan gugur antara lain rusa, beruang, tupai,serigala, kucing hutan, dan berbagai jenis burung. Tumbuhan di hutan gugur mengalami periode dormasi itandai dengan gugurnya daun-daun yang merupakan bentuk adaftasi tumbuhan di hutan gugur dalam menghadapi musim dingin. Daun kemudian bersemi kembali menjelang musim panas. Adaptasi juga dilakukan beberapa jenis hewan ketika musim dingin. Tupai misalnya, akan mengalami hebernasisepanjang musim dingin. Hibernasi adalah periode dormasi hewan. Gambar 1.5 Pepohonan di hutan gugur temperata mengalami periode dormasi selama musim dengin.
  • 4.
    e. Taiga Taiga atauhutan konifer mempunyai ciri-khas, yaitu mengalami musim dingin yang sangat dingin dan musim panas yang singkat dan dingin. Pada musim dingin, lantai hutan tertutup es akibat turunny salju. Suhu yang dingin di hutan konifer menyebabkan penguapan air menjadi sangat jarang sehingga lingkungan menjadi demikian lembab dan sesuai untuk pertumbuhan pepohonan. Intensitas curah hujan di taiga sekitar antara 25-100 cm per tahun. Taiga didominasi oleh tumbuhan konifer yang mampu bertahan terhadap suhu yang demikian dingin. Ciri tumbuhan konifer antara lain daunnya berbentuk jarum dan bersemi sepanjang tahun. Gambar 1.6 Taiga di dominasi oleh tumbuhan konifer.
  • 5.
    f. Tundra Bioma yangterletak di sekitar kurub utara di namakan tundra. Bioma ini memiliki suhu rata-rata dibawah titik beku dengan intensitas curah hujan yang rendah. Tundra berarti daratan tanpa pohon. Tundradisebut juga sebagai padang lumut karena vegetasi utamanya terdiri dari lumut, lumut kerang, dan rumout-rumputan. Karakteristik tundra, yaitu suhu dingin yang ekstrim, keragaman spesiesnya yang rendah, struktur vegetasinya sederhana, dan musim tumbuh dan berkembang biak pendek. Tundra dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu tundra artikdan tundra alpine. Tundra artik terletak dikutub utara dengan kondisi lingkungan menyerupai gurun, tetapi gurun dengan suhulingkungan yang dingin. Tundra alpine terletak diketinggian gunung dimana pepohonan tidak dapat tumbuh. Gambar 1.7 tundra artik dan tundra alpine. B. Ekosistem Akuatik Keragaman ekosistem akuatik juga dipengaruhi oleh faktor abiotik sebagaimanakeragaman ekosistem darat. Namun, tidak seperti ekosistem darat, ekosistem akuatik tidak telalu di pengaruhi oleh suhu lingkungan dan curah hujan. Kedalaman dan arus air pada ekosistem akuatik yang memberikan peran penting dalam keragamam ekosistem akuatik. Secara garis besar, ekosistem akuatik dapat dibedakan menjadi ekosistem air tawar dan ekosistem laut. Gambar 2.1 Sungai dan rawa merupakan ekosistem air tawar.
  • 6.
    1. Ekosistem airtawar a). Danau Struktur danau pada umumnya mirip dengan struktur laut. Bagian dasar danau yang dangkal disebut dengan zona litoral. Pada zona ini, tumbuhan masih dapat tumbuh di dasar danau. Bagian danau yang terbuka disebut dengan zona limnetik. Selain dibagi menjadi secara horizontal, struktur danau juga dibagi secara vertikal menjadi zona fotik dan zona afotik. Cahaya matahari masih bisa berpenetrasi pada zona fotik. Sebaliknya, pada zona afotik, cahaya matahari sudah tidak bisa berpenetrasi. Gambar 2.2 Danau dan Zonasi ekosistem danau. b). Lahan basah Lahan basah, disebut juga wet land, adalah suatu daerah yang digenangi air sehingga kondisinya menyongkong untuk kehidupan berbagai jenis organisme akuatik. Lahan basah bisa dibedakan menjadi rawa, rawa lumpur, dan tanah gambut. Rawa memiliki ciri, yaitu tidak terdapat banyak pohon, airnya mengalir dengan kecepatan sedang, dan terhubung dengan danau atau aliran sungai. Rawa lumpur memiliki ciri, yaitu didominasi oleh pohon dan semak-semak. Lahan gambut memiliki ciri, yaitu airnya hampir tidak mengalir sama sekali, pH air asam, dan miskin oksigen dan nitrogen.
  • 7.
    c). Sungai Sungai adalahbadan air yang bergerak terus-menerus menuju satu arah. Struktur sungai bervariasi di sepanjang alirannya. Di bagian hulu, sungai cenderung sempit dan berarus deras serta airnya terasa dingin. Sungai kemudian akan melebar dan arusnya melambat ketika di bagian hilir. Air sungai di bagian hilir pun terasa lebih hangat dibandingkan di sungai bagian hulu. Gambar 2.4 Sungai dan Struktur sungai dari bagian hulu hingga ke hilir. b. Ekosistem Laut a). Zona intertidal Area pasang dan surut air laut di sepanjang gais pantai disebut dengan zona intertidal. Pada zona ini, cahaya matahari bisa masuk hingga ke dasar perairan sehingga produktivitas organisme fotosintetik di zona ini juga tinggi. Zona intertidal dapat berupa pantai berpasir, berbatu, atau berlumpur. Organisme yang hidup di zona intertidal harus mampu bertahan dari arus laut ketikaperiod pasang dan kekeringan ketika periode surut. Gambar 2.5 Zonasi ekosistem laut dan Zona intertidal.
  • 8.
    b). Zona neritik Zonaneritik berada di antara zona intertidal dan zona pelagik. Kedalaman rata-rata zona laut dangkal ini adalah sekitar 200 m. Dasar laut di zona neritik cenderung melandai dibandingkan dengan zona pelagik. Pada umumnya, suhu dan salinitas air laut di zona neritik relatif stabil. Proses fotosintesis berlangsung di zona neritik karena cahaya matahari bisa menembus hingga ke dasar laut. Gambar 2.6 Organisme yang hidup di zona neritik. c). Zona pelagik Kedalaman rata-rata zona pelagik adalah 4000 m. Sekitar 70% air laut berada pada zona ini. Zona pelagik merupakan zona yang paing tidak produktif dibandingkan zona intertidal dan zona neritik. Ketiadaan cahaya matahari berarti tidak ada proses fotosintesis yang menyediakan energi bagi banyak organisme. Gambar 2.7 Ikan hiu merupakan organisme yang hidup di zona pelagik.
  • 9.
    C. Ekosistem Buatan Ekosistembuatan merupakan ekosistem yang di ciptakan manusia untuk memenuhi kebutuhannya. Ekosistem ini tidak terbentuk secara alami, tetapi dibuat oleh manusia untuk di manfaatkan. Gambar 3.1 Sawah dan Perkebunan teh merupakan contoh ekosistem buatan. Soal latihan evaluasi 1. Yang manakah di bawah ini yang termasuk organisme yang hidup di hutan hujan tripis.... A. Monyet B. Gajah C. Badak 2.Padang rumput menpunyai intensitas curah hujan pada tingkat... A. 25-100 cm pertahun B. 15 cm pertahun C. 50-76 cm pertahun 3. Ciri-ciri bioma Gurun antara lain .... A. Didominasi tumbuhab berdaun lebar B. Vegetasi utamanya lumut C. Curah hujanya sekitar 15 cm pertahun 4. Lahan gambut tidak sesuai untuk ditanami karena... A. Kering B. pH airnya netral C. Miskin oksigen 5. Ciri bagian sungai hilir adalah..... A. Airnya berarus deras B. Produktivitas lebih tinggi dibandingkan bagian hulu C. Kaya oksigen
  • 10.
    Soal pilihan benarsalah : Pilihlah jawaban benar jika penjelasan itu dianggap benar dan pilihlah salah jika penjelasannya di anggap salah...!! 1. Pada musiM dingin hewan berhibernasi karena perlu untuk menyimpan energi. 2. Tundra adalah salah satu contoh ekosistem buatan. 3. Pada ekosistem laut, zona intertidal merupakan daerah yang memiliki kelimpahan organisme terbesar. 4. Padang rumput merupakan bioma yang memiliki tingkat keanekaragaman organisme yang tinggi. 5. Pertemuan antara sungai dan laut disebut dengan payau. Soal latihan essay 1. Jelaskan perbedaan antara hutan hujan tropis dengan hutan hujan temperata...! 2. Jelaskan perbedaan antara zona intertidal, zona neritik, dan zona pelagih pada ekosistem akuatik...! 3. Sebutkan karakteristik Tundra...! 4. Apakah yang dimaksud dengan sungai...? 5. Apakah yang dimaksud dengan bioma...? SELAMAT MENGERJAKAN