Unsur-Unsur
Transisi
Periode ke-4
Penyusun:
EzarP.
IsmailHalim
NovianD.C.
ReyhanA.S.P
RifkyM.A.
Pembimbing:
ArikFebriTrisnawati,S. Pd.
SMAAL FALAH KETINTANGSURABAYA
TahunPelajaran2019-2020
Unsur-Unsur:
1. Scandium (Sc)
2. Titanium (Ti)
3. Vanadium (V)
4. Kromium (Kr)
5. Mangan (Mn)
6. Besi (Fe)
7. Cobalt (Co)
8. Nikel (Ni)
9. Tembaga (Cu)
10. Seng
(Zn)
Unsur Sc Ti V Kr Mn Fe Co Ni Cu Zn
Nomor
Atom
21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Nomor
Massa
44,96 47,90 50,94 51,99 54,94 55,85 58,93 58,71 63,54 65,38
Sifat Unsur Periode ke-4
1. Dalam satu periode dari kiri (Sc) ke kanan (Zn), keelektronegatifan unsur hampir sama, tidak
meningkat maupun menurun secara signifikan.
2. Ukuran atom (jari-jari unsur) serta energi ionisasi juga tidak mengalami perubahan signifikan.
Unsur transisi periode keempat umumnya memiliki keelektronegatifan yang lebih besar
dibandingkan unsur Alkali maupun Alkali tanah, sehingga kereaktifan unsur transisi tersebut
lebih rendah bila dibandingkan Alkali maupun Alkali Tanah.
3. Secara teoritis, sebagian besar unsur transisi periode keempat dapat bereaksi dengan asam kuat
(seperti HCl) menghasilkan gas hidrogen, kecuali unsur Tembaga.
a. Sifat Fisika
1) Sifat Logam
– Sifat logam dari unsur-unsur transisi lebih kuat jika dibandingkan dengansifat
logam dari golongan utama. Hal ini disebabkan pada unsur-unsur transisiterdapat lebih
banyak elektron bebas dalam orbital d yang tidak berpasangan. Semakin
banyak elektron bebas dalam suatu atom logam memungkinkan ikatan
antaratom semakin kuat sehingga sifat logam dari unsur itu juga semakin kuat.
2) Sifat Magnet
Adanya elektron-elektron yang tidak berpasangan pada sub kulit d menyebabkan unsur-
unsur transisi bersifat paramagnetic (dapat ditarik oleh medan magnet) seperti : Sc, Ti, V, Cr dan Mn.
Makin banyak electron yang tidak berpasangan, maka makin kuat pula sifat
paramagnetiknya.
3) Titik Didih dan Titik Leleh
– Pada awalperiode unsur transisi, terdapat satu elektron pada orbital d yang tidak
berpasangan. Jumlah elektron pada orbital d yang tidak berpasangan meningkat sampai
dengan golongan VIB dan VIIB, setelah itu electron pada orbital d mulai berpasangan
sehingga titik didih dan titik leleh turun.
4) Konfigurasi Elektron
a. Jari-Jari Atom
Pada periode yang sama, dari kiri ke kanan jumlah proton bertambah, sedangkan kulit valensi tetap.
Akibat bertambahnya jumlah proton, daya tarik muatan inti terhadap elektron valensi bertambah
kuat sehingga ukuran atau jari-jari atom semakin kecil.
b. Energi Ionisasi
1. Dalam satu periode dari kiri ke kanan energi ionisasi cenderung bertambah.
2. Dari kiri ke kanan dalam satu periode, daya tarik inti terhadap elektron semakin besar sehingga
elektron semakin sukar dilepas sehingga energi yang diperlukan untuk melepaskan elektron
tentunya semakin besar.
b. Sifat Kimia
1) Kereaktifan
Dari data potensial elektroda, unsur-unsur transisi periode keempat memiliki harga potensial elektroda negatif kecuali Cu
(E° = + 0,34 volt). Ini menunjukkan logam-logam tersebut dapat larut dalam asam kecuali tembaga.n Kebanyakan logam
transisi dapat bereaksi dengan unsur-unsur nonlogam, misalnya oksigen, dan halogen.
2Fe(s) + 3O2(g) → 2Fe2O3(s)
Skandium dapat bereaksi dengan air menghasilkan gas hidrogen.
2Se(s) + 6H2O(l) → 3H2(g) + 2Sc(OH)3(aq)
2) Ion Kompleks
Semua unsur transisi dapat membentuk ion kompleks, yaitu suatu struktur dimana kation logam dikelilingi oleh dua atau
lebih anion atau molekul netral yang disebut ligan. Antara ion pusat dengan ligan terjadi ikatan kovalen koordinasi,
dimana ligan berfungsi sebagai basa Lewis (penyedia pasangan elektron).
Contoh :
[Cu(H2O)4]2+
[Fe(CN)6]4–
[Cr(NH3)4.Cl2]+
Senyawa unsur transisi umumnya berwarna. Hal ini disebabkan perpindahan elektron yang terjadi pada pengisian subkulit
d dengan pengabsorbsi sinar tampak. Senyawa Sc dan Zn tidak berwarna.
Kegunaan Unsur-Unsur Periode ke-4
a. Scandium (Sc)
1) Sebagai komponen pada lampu listrik yang berintensitas tinggi.
b. Titanium (Ti)
1) Sebagai bahan kontruksi, karena mempunyai sifat fisik.
2) Sebagai badan pesawat terbang dan pesawat supersonic.
3) Sebagai pigmen putih, bahan pemutih kertas, kaca, keramik, dan kosmetik.
c. Vanadium (V)
1) Untuk membuat peralatan yang membutuhkan kekuatan dan kelenturan yang tinggi
seperti per mobil dan alat mesin berkecepatan tinggi.
2) Untuk membuat logam campuran.
d. Kromium (Kr)
1) Logam kromium dapat dicampur dengan besi kasar membentuk baja yang bersifat keras
dan permukaanya tetap mengkilap.
2) Kromium digunakan untuk penyepuhan, karena indah, mengkilap, dan tidak kusam
Larutan kromium (III) oksida, dalam asam sulfat pekat, adalah oksidator kuat yang biasanya
digunakan untuk mencuci alat-alat laboratorium.
e. Mangan (Mn)
1) Untuk produksi baja.
2) Menghilangkan warna hijau pada gelas yang disebabkan oleh pengotor besi.
3) Banyak tersebar dalam tubuh yang merupakan unsure yang penting untuk penggunaan
vitamin B1.
f. Besi (Fe)
1) Membuat baja
2) Banyak digunakan di dalam pembuatan alat-alat keperluan sehari-hari seperti, cangkul, pisau, sabit,
paku, mesin, dan sebagainya.
g. Cobalt (Co)
1) Larutan Co2+ digunakan sebagai tinta rahasia untuk mengirim pesan dan juga dalam
sistem peramalan cuaca.
h. Nikel (Ni)
1) Pembuatan electrode baterai, dan keramik.
2) Zat tambahan pada besi tuang dan baja, agar mudah ditempa dan tahan karat.
3) Pelapis besi (pernekel).
4) Sebagai katalis.
i. Tembaga (Cu)
1) Bahan kabel listrik.
2) Bahan uang logam.
3) Untuk bahan mesin tenaga uap.
j. Seng (Zn)
1) Bahan cat putih.
2) Pelapis lampu TL.
3) Layar TV dan monitor computer.
4) Campuran logam dengan metal laina.
Proses Pembuatan Unsur
a. Scandium (Sc)
Skandium metal pertama kali diproses pada tahun 1937 oleh Fischer, Brunger dan Grienelaus yang
mengelektrolisis cairan eutectic kalium, litium dan skandium klorida pata suhu 700 dan 800 derajat Celcius.
b. Titanium (Ti)
Logam titan (Ti) diperoleh dengan jalan mengalirkan gas klorin pada TiO2 sehingga terbentuk TiCl4. Reaksikan
TiO2(s) + 2C(s) + 2Cl2(g) → TiCl4(s) + 2CO(g)
TiCl4 yang terjadi direduksi dengan logam Mg pada suhu tinggi yang bebas oksigen. Reaksinya :
TiCl4(s) + 2Mg(s) → Ti(s) + 2MgCl2(s)
c. Vanadium
Ferrovanadium dihasilkan dengan mereduksi V205 dengan pereduksi campuran silicon dan besi. SiO2 yang
dihasilkan direaksikan dengan CaO membentuk kerak CaSiO3(l). reaksinya sebagai berikut.
2 V205(s) + 5Si(s) → { 4V(s) + Fe(s) } + 5 SiO2(s)
SiO2(s) + CaO(s) → CaSiO3
Kemudian ferrovanadium dipisahkan dengan CaSiO3.
d. Kromium (Kr)
Kromit (FeCr2O4) direduksi oleh karbon menghasilkan ferokrom. Reaksinya:
FeCr2O4(s) + 4C(s) → Fe(s) +2Cr(s) + 4CO(s)
Logam krom dibuat menurut proses Goldschmidt dengan jalan mereduksi Cr2O3 dengan logam aluminium.
Reaksinya :
Cr2O3(s) + 2Al(s) → Al2O3(s) + 2Cr(s)
e. Mangan (Mn)
Pembuatan feromangan dilakukan dengan mereduksi MnO2 dengan campuran besi oksida dan karbon.
Reaksinya :
MnO2(s) + Fe2O3(s) + 5C(s) → 2Fe(s) + Mn(s) + 5CO(s)
Logam mangan murni dibuat dengan proses alumino thermi seperti pembuatan logam krom. Reaksinya :
Tahap 1 : 3MnO2(s) → Mn3O4(g) + O2(g)
Tahap 2 : 3Mn3O4(s) + 8Al(s) → 9Mn(s) + 4Al2O3(s)
f. Besi (Fe)
Ada 2 tahap untuk pembuatan jenis-jenis besi, yaitu peleburan yang bertujuan untuk mereduksi biji besi sehingga
menjadi besi dan pele. buran ulang yang berguna dalam pembuatan jenis-jenis baja. Zat reduksi yang digunakan
adalah karbon dengan prinsip reaksi: 2FeO3 + 3C 4Fe + 3CO2-
g. Cobalt (Co)
Untuk pengolahan biji kobalt dilakukan sebagai berikut :
Pemanggangan :
CoAs (s) → Co2O3(s) + As2O3(s)
Co2O3(s) + 6HCl → 2 CoCl3(aq) + 3 H2O(l)
Selanjutnya CoCO3 direduksi dengan gas hydrogen, menurut reaksi :
Co2O3 (s) + H2(g) → 2 CO(s) + 3 H2O (g)
h. Nikel (Ni)
1) Pengeringan di tanur pengering,
2) Kalsinasi dan reduksi di tanur,
3) Peleburan di tanur listrik,
4) Pengkayaan di tanur pemurni,
5) Granulasi.
i. Tembaga (Cu)
Reaksi proses pengolahannya adalah :
2 CuFeS2(s) + 4 O2 → 800 0 C Cu2S(l) + 2 FeO (s) + 3 SO2 (g)
FeO(s) + SiO2 (s) → 14000C FeSiO3 (l)
Cu2S dan kerak FeSiO3 (l) dioksidasi dengan udara panas.
Pada reaksi oksidasi tersebut diperoleh 98% - 99% tembaga tidak murni. Untuk memperoleh
kemurnian Cu yang lebih tinggi, tembaga blister dielektrolisis dengan elektrolit CuSO4 (aq).
j. Seng (Zn)
Pembuatan logam seng dilakukan dengan pemanggangan seng sulfida (ZnS) kemudian oksida seng
direduksi dengan karbon pijar. Reaksinya :
2ZnS(s) + 3O2(g) → 2ZnO(s) + 2SO2(g)
ZnO(s) + C(s) → Zn(g) + CO(g)
Proses ini berlangsung pada suhu ± 1.200oC, seng dalam bentuk gas dikondensasikan menjadi debu
seng.
Soal-Soal
1. Perhatikan sifat-sifat suatu senyawa sebagai berikut:
1) titik didih tinggi,
2) senyawa berwarna,
3) senyawanya berwarna, dan
4) menghantarkan arus listrik.
Contoh senyawa yang memiliki sifat tersebut adalah ….
A. CuSO4
B. SrSO4
C. MgSO4
D. Na2SO4
E. CaSO4
2. Ion kompleks yang terdiri dari:
1) ion pusat Fe dengan bilangan oksidasi +2,
2) ligan CN–, dan
3) bilangan koordinasi 6
Rumus ion kompleks yang benar adalah ….
A. Fe(CN)6
4–
B. Fe(CN)6
2+
C. Fe(CN)6
4+
D. Fe(CN)6
2–
E. Fe(CN)4
2–
3. Muatan ion kompleks yang terdiri dari atom pusat Fe3+ dengan 4 ligan NH3 dan 2 ligan CN-
adalah ...
A. +3
B. +1
C. -1
D. -2
E. -3
4. Tuliskan warna senyawa berikut
a. Cr2O3
b. FeSO4
c. VO2+
d. Fe2(SO4)3
e. [Cr(H2O)6]3+
5. Tentukan atom pusat, ligan, bilangan koordinasi, dan nama dari senyawa kompleks
berikut.
a. [Ni(CO)4]2+
b. [Cr(NH3)6]3+
c. K4[Fe(CN)6]
d. [Ag(S2O3)2]3-
e. [Co(NH3)6]Cl3+
Pembahasan
1. Sifat-sifat senyawa sebagaimana yang disebutkan pada soal di atas adalah sifat senyawa yang dibentuk oleh
unsur transisi periode keempat.
Ada 10 unsur yang tergolong dalam unsur transisi periode keempat, yaitu:
Sc Ti V Cr Mn Fe Co Ni Cu Zn
Dari 5 opsi jawaban di atas, hanya Cu yang termasuk unsur transisi, sedangkan yang lain termasuk unsur golongan
utama.
Jadi, senyawa yang memiliki sifat-sifat di atas adalah CuSO4 (A).
2. Keterangan tentang ion kompleks adalah sebagai berikut:
Ion pusat adalah unsur dari logam transisi yang menjadi pusat ikatan
Ligan adalah anion/senyawa yang diikat oleh ion pusat
Bilangan koordinasi adalah banyak ligan yang diikat oleh ion pusat
Nah, sekarang kita hitung muatan ion kompleks.
Muatan ion kompleks = muatan atom pusat + muatan ligan
= +2 + 6×(−1)
= + 2 − 6
= −4
3. Muatan ion kompleks = muatan Fe3+ + 4(NH3) + 2 (CN-)
= (3+) + 4(0) + 2(-1)
= +1 (B)
4. a. biloks Cr = +3 warnanya hijau
b. biloks Fe = +2 warnanya hijau
c. biloks V = +4 warnanya biru
d. biloks Fe = +3 warnanya kuning
e. Biloks Cr = +3 warnanya hijau
5. a. atom pusat Ni, Ligan CO, Bil.Koordinasi = 4, Nama : Ion tetrakarbonilnikel(II)
b. atom pusat Cr, Ligan NH3, Bil.Koordinasi = 6, Nama : Ion heksaaminkrom(III)
c. atom pusat Fe, Ligan CN-, Bil.Koordinasi = 6, Nama : kalium heksasianoferat(II)
d. atom pusat Ag, Ligan S2O3, Bil.Koordinasi = 2, Nama : Ion ditiosulfatoargentat(I)
e. atom pusat Co, Ligan NH3, Bil.Koordinasi = 6, Nama : heksaaminkobalt(III)klorida
Daftar Pustaka
Izhysintesis. 2010. Kimia Unsur Golongan Transisi Periode Keempat.
https://izhysintesis.blogspot.com/2010/10/unsur-priode-ke-4.html. 5 Oktober 2019.
Nafiun. 2013. Sifat Fisika dan Kimia Unsur Transisi Periode Ke 4, Keempat, Kimia.
http://www.nafiun.com/2013/07/sifat-fisika-dan-kimia-unsur-transisi-periode-ke-4-
keempat.html. 5 Oktober 2019.
Lova, Chemistry. 2013. Unsur Transisi Periode Keempat. https://dinafitrya.blogspot.com/2013/10/unsurtransisi-periode-
keempat-unsur.html. 6 Oktober 2019.
Cyndis, Ananda. 2013. Unsur-Unsur Periode 3 dan 4. https://pure-ananda.blogspot.com/2013/11/unsur-unsur-periode-
3-dan-4.html. 6 Oktober 2019
Jazuli, Akhmad. 2017. Pembahasan Kimia UN: Unsur Transisi Periode Keempat.
https://kakajaz.blogspot.com/2017/10/pembahasan-kimia-un-unsur-transisi-p-4.html. 7 Oktober
2019.
Nuryadi, Adi. 2014. Contoh-Contoh Soal Tentang Unsur-Unsur Transisi Periode IV.
https://ardynuryadi.blogspot.com/2014/02/contoh-soal-unsur-transisi.html. 7 Oktober 2019.

More Related Content

PPTX
Unsur Transisi Periode 4
PPTX
Unsur Kimia Periode 4
PPTX
Ppt kimia ( unsur unsur transisi perioda 4 )
PPTX
PPTX
Unsur transis periode ke 4
DOCX
Makalah Unsur - unsur Transisi Periode ke 4
PPTX
PPTX
Sifat unsur transisi periode ke empat
Unsur Transisi Periode 4
Unsur Kimia Periode 4
Ppt kimia ( unsur unsur transisi perioda 4 )
Unsur transis periode ke 4
Makalah Unsur - unsur Transisi Periode ke 4
Sifat unsur transisi periode ke empat

What's hot (20)

PPTX
Kimia unsur transisi periode 4
PPTX
UNSUR TRANSISI PERIODE 4
PPTX
Tata nama senyawa kompleks
PPTX
Kimia ppt unsur transisi periode 4
PPTX
Unsur periode ketiga
PPTX
Bab 2 kimia unsur periode ke 4
PPTX
Kelimpahan unsur unsur di alam dan halogen
PPTX
Titanium ppt
PPTX
Perbedaan Ikatan Ionik, Ikatan Kovalen, dan Ikatan Logam
PPTX
Unsur Transisi Periode ke-4
PPTX
Powerpoint unsur-unsur periode ketiga
DOCX
Latihan Soal Kimia Unsur
PPTX
Skandium
PPTX
KIMIA UNSUR : LOGAM TRANSISI PERIODE KEEMPAT
PPTX
Unsur Fe (Besi)
PPTX
Unsur transisi periode ke empat
PPTX
Kelimpahan unsur golongan IA-III A
PPTX
Kimia Unsur - Periode 3
PDF
Sifat Fisik dan Kimia Vanadium
PPTX
Halogen
Kimia unsur transisi periode 4
UNSUR TRANSISI PERIODE 4
Tata nama senyawa kompleks
Kimia ppt unsur transisi periode 4
Unsur periode ketiga
Bab 2 kimia unsur periode ke 4
Kelimpahan unsur unsur di alam dan halogen
Titanium ppt
Perbedaan Ikatan Ionik, Ikatan Kovalen, dan Ikatan Logam
Unsur Transisi Periode ke-4
Powerpoint unsur-unsur periode ketiga
Latihan Soal Kimia Unsur
Skandium
KIMIA UNSUR : LOGAM TRANSISI PERIODE KEEMPAT
Unsur Fe (Besi)
Unsur transisi periode ke empat
Kelimpahan unsur golongan IA-III A
Kimia Unsur - Periode 3
Sifat Fisik dan Kimia Vanadium
Halogen
Ad

Similar to Unsur Unsur Transisi Periode ke-4 (Co) (20)

PPTX
Unsur Periode ke-4
PPTX
Unsur-unsur Transisi Periode ke-4
PPTX
Kimia unsur (Unsur Transisi Periode Keempat)
PPTX
unsur transisi new,kimia XII
PPTX
Unsur transisi kimia
PPTX
Kimia unsur
PPTX
unsur - unsur periode 4 for grade 12 merdeka curriculum
PPTX
bab 6 Materi melekul, unsur dan senyawa.pptx
PPT
Unsur transisi
PPTX
MATERI ALKALI ALKALI TANAH UNTUK ANAK SMA.pptx
PPTX
Membahas tentang unsur periode keempat
PPTX
bab 6 - UNSUR PERIODE KE EMPAT.pptx
PPTX
Unsur_Unsur_Transisi_Periode_Empat.pptx
PPTX
Kimia Unsur Transisi Periode 4
PPTX
Kimia kelompok 5 xii a1
PPTX
Unsur transisi periode keempat
PPTX
Presentation1
PPTX
Kimia unsur transisi periode 4
PPTX
Unsur – unsur transisi
PPTX
UNSUR-UNSUR TRANSISI PERIODE KE-4
Unsur Periode ke-4
Unsur-unsur Transisi Periode ke-4
Kimia unsur (Unsur Transisi Periode Keempat)
unsur transisi new,kimia XII
Unsur transisi kimia
Kimia unsur
unsur - unsur periode 4 for grade 12 merdeka curriculum
bab 6 Materi melekul, unsur dan senyawa.pptx
Unsur transisi
MATERI ALKALI ALKALI TANAH UNTUK ANAK SMA.pptx
Membahas tentang unsur periode keempat
bab 6 - UNSUR PERIODE KE EMPAT.pptx
Unsur_Unsur_Transisi_Periode_Empat.pptx
Kimia Unsur Transisi Periode 4
Kimia kelompok 5 xii a1
Unsur transisi periode keempat
Presentation1
Kimia unsur transisi periode 4
Unsur – unsur transisi
UNSUR-UNSUR TRANSISI PERIODE KE-4
Ad

Recently uploaded (20)

PPTX
Rekayasa-Prompt-untuk-Kreasi-Konten bahan peer teaching.pptx
PPTX
Paparan Pembelajaran Mendalam V2 (fix).pptx
PPTX
Mengkritisi Informasi tentang Tokoh.pptx
PPTX
Digital Marketing Dasar Untuk Pemula.pptx
PDF
Panduan Praktikum Administrasi Sistem Jaringan Edisi 3 (Proxmox VE 9.0).pdf
DOCX
Download Modul Ajar Kurikulum Berbasis Cinta ( KBC ) Fiqih Kelas 10 Terbaru 2025
DOCX
Modul Ajar Pembelajaran Mendalam Ekonomi Kelas X SMA Terbaru 2025
DOCX
Daftar Judul Paper Artificial Intelligence in Information System
DOCX
Modul Ajar Deep Learning Informatika Kelas 10 SMA Terbaru 2025
DOCX
Modul Ajar Pembelajaran Mendalam PKWU Kerajinan Kelas XI SMA Terbaru 2025
PPTX
PPT MODUL 3 PENYELARASAN VISI MISI DENGAN OEMBELAJARAN MENDALAM
PDF
Asal-usul Postmodernitas & materi singkat.pdf
DOCX
Modul Ajar Pembelajaran Mendalam Fisika Kelas XII SMA Terbaru 2025
PPTX
Desain ojt 1 koding dan kecerdasan artificial .pptx
PPTX
02F - Orientasi Pelatihan Koding dan kecerdasan artificial
PDF
Aminullah Assagaf_Ch3&4_Statistik Ekonometrika_PLS SPSS.pdf
PDF
Modul Ajar Deep Learning Bahasa Indonesia Kelas 1 Kurikulum Merdeka
PPTX
1 - Hubungan Pancasila UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Bhinneka Tun...
PPTX
PPK - XII AKL KD KEWIRAUSAHAAN SMK1.pptx
PDF
Materi Pendidikan Agama Islam - Kelas 11 SMA - Berpikir Kritis dan Mengembang...
Rekayasa-Prompt-untuk-Kreasi-Konten bahan peer teaching.pptx
Paparan Pembelajaran Mendalam V2 (fix).pptx
Mengkritisi Informasi tentang Tokoh.pptx
Digital Marketing Dasar Untuk Pemula.pptx
Panduan Praktikum Administrasi Sistem Jaringan Edisi 3 (Proxmox VE 9.0).pdf
Download Modul Ajar Kurikulum Berbasis Cinta ( KBC ) Fiqih Kelas 10 Terbaru 2025
Modul Ajar Pembelajaran Mendalam Ekonomi Kelas X SMA Terbaru 2025
Daftar Judul Paper Artificial Intelligence in Information System
Modul Ajar Deep Learning Informatika Kelas 10 SMA Terbaru 2025
Modul Ajar Pembelajaran Mendalam PKWU Kerajinan Kelas XI SMA Terbaru 2025
PPT MODUL 3 PENYELARASAN VISI MISI DENGAN OEMBELAJARAN MENDALAM
Asal-usul Postmodernitas & materi singkat.pdf
Modul Ajar Pembelajaran Mendalam Fisika Kelas XII SMA Terbaru 2025
Desain ojt 1 koding dan kecerdasan artificial .pptx
02F - Orientasi Pelatihan Koding dan kecerdasan artificial
Aminullah Assagaf_Ch3&4_Statistik Ekonometrika_PLS SPSS.pdf
Modul Ajar Deep Learning Bahasa Indonesia Kelas 1 Kurikulum Merdeka
1 - Hubungan Pancasila UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Bhinneka Tun...
PPK - XII AKL KD KEWIRAUSAHAAN SMK1.pptx
Materi Pendidikan Agama Islam - Kelas 11 SMA - Berpikir Kritis dan Mengembang...

Unsur Unsur Transisi Periode ke-4 (Co)

  • 3. Unsur-Unsur: 1. Scandium (Sc) 2. Titanium (Ti) 3. Vanadium (V) 4. Kromium (Kr) 5. Mangan (Mn) 6. Besi (Fe) 7. Cobalt (Co) 8. Nikel (Ni) 9. Tembaga (Cu) 10. Seng (Zn)
  • 4. Unsur Sc Ti V Kr Mn Fe Co Ni Cu Zn Nomor Atom 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 Nomor Massa 44,96 47,90 50,94 51,99 54,94 55,85 58,93 58,71 63,54 65,38
  • 5. Sifat Unsur Periode ke-4 1. Dalam satu periode dari kiri (Sc) ke kanan (Zn), keelektronegatifan unsur hampir sama, tidak meningkat maupun menurun secara signifikan. 2. Ukuran atom (jari-jari unsur) serta energi ionisasi juga tidak mengalami perubahan signifikan. Unsur transisi periode keempat umumnya memiliki keelektronegatifan yang lebih besar dibandingkan unsur Alkali maupun Alkali tanah, sehingga kereaktifan unsur transisi tersebut lebih rendah bila dibandingkan Alkali maupun Alkali Tanah. 3. Secara teoritis, sebagian besar unsur transisi periode keempat dapat bereaksi dengan asam kuat (seperti HCl) menghasilkan gas hidrogen, kecuali unsur Tembaga.
  • 6. a. Sifat Fisika 1) Sifat Logam – Sifat logam dari unsur-unsur transisi lebih kuat jika dibandingkan dengansifat logam dari golongan utama. Hal ini disebabkan pada unsur-unsur transisiterdapat lebih banyak elektron bebas dalam orbital d yang tidak berpasangan. Semakin banyak elektron bebas dalam suatu atom logam memungkinkan ikatan antaratom semakin kuat sehingga sifat logam dari unsur itu juga semakin kuat. 2) Sifat Magnet Adanya elektron-elektron yang tidak berpasangan pada sub kulit d menyebabkan unsur- unsur transisi bersifat paramagnetic (dapat ditarik oleh medan magnet) seperti : Sc, Ti, V, Cr dan Mn. Makin banyak electron yang tidak berpasangan, maka makin kuat pula sifat paramagnetiknya. 3) Titik Didih dan Titik Leleh – Pada awalperiode unsur transisi, terdapat satu elektron pada orbital d yang tidak berpasangan. Jumlah elektron pada orbital d yang tidak berpasangan meningkat sampai dengan golongan VIB dan VIIB, setelah itu electron pada orbital d mulai berpasangan sehingga titik didih dan titik leleh turun.
  • 7. 4) Konfigurasi Elektron a. Jari-Jari Atom Pada periode yang sama, dari kiri ke kanan jumlah proton bertambah, sedangkan kulit valensi tetap. Akibat bertambahnya jumlah proton, daya tarik muatan inti terhadap elektron valensi bertambah kuat sehingga ukuran atau jari-jari atom semakin kecil. b. Energi Ionisasi 1. Dalam satu periode dari kiri ke kanan energi ionisasi cenderung bertambah. 2. Dari kiri ke kanan dalam satu periode, daya tarik inti terhadap elektron semakin besar sehingga elektron semakin sukar dilepas sehingga energi yang diperlukan untuk melepaskan elektron tentunya semakin besar.
  • 8. b. Sifat Kimia 1) Kereaktifan Dari data potensial elektroda, unsur-unsur transisi periode keempat memiliki harga potensial elektroda negatif kecuali Cu (E° = + 0,34 volt). Ini menunjukkan logam-logam tersebut dapat larut dalam asam kecuali tembaga.n Kebanyakan logam transisi dapat bereaksi dengan unsur-unsur nonlogam, misalnya oksigen, dan halogen. 2Fe(s) + 3O2(g) → 2Fe2O3(s) Skandium dapat bereaksi dengan air menghasilkan gas hidrogen. 2Se(s) + 6H2O(l) → 3H2(g) + 2Sc(OH)3(aq) 2) Ion Kompleks Semua unsur transisi dapat membentuk ion kompleks, yaitu suatu struktur dimana kation logam dikelilingi oleh dua atau lebih anion atau molekul netral yang disebut ligan. Antara ion pusat dengan ligan terjadi ikatan kovalen koordinasi, dimana ligan berfungsi sebagai basa Lewis (penyedia pasangan elektron). Contoh : [Cu(H2O)4]2+ [Fe(CN)6]4– [Cr(NH3)4.Cl2]+ Senyawa unsur transisi umumnya berwarna. Hal ini disebabkan perpindahan elektron yang terjadi pada pengisian subkulit d dengan pengabsorbsi sinar tampak. Senyawa Sc dan Zn tidak berwarna.
  • 9. Kegunaan Unsur-Unsur Periode ke-4 a. Scandium (Sc) 1) Sebagai komponen pada lampu listrik yang berintensitas tinggi. b. Titanium (Ti) 1) Sebagai bahan kontruksi, karena mempunyai sifat fisik. 2) Sebagai badan pesawat terbang dan pesawat supersonic. 3) Sebagai pigmen putih, bahan pemutih kertas, kaca, keramik, dan kosmetik. c. Vanadium (V) 1) Untuk membuat peralatan yang membutuhkan kekuatan dan kelenturan yang tinggi seperti per mobil dan alat mesin berkecepatan tinggi. 2) Untuk membuat logam campuran. d. Kromium (Kr) 1) Logam kromium dapat dicampur dengan besi kasar membentuk baja yang bersifat keras dan permukaanya tetap mengkilap. 2) Kromium digunakan untuk penyepuhan, karena indah, mengkilap, dan tidak kusam Larutan kromium (III) oksida, dalam asam sulfat pekat, adalah oksidator kuat yang biasanya digunakan untuk mencuci alat-alat laboratorium.
  • 10. e. Mangan (Mn) 1) Untuk produksi baja. 2) Menghilangkan warna hijau pada gelas yang disebabkan oleh pengotor besi. 3) Banyak tersebar dalam tubuh yang merupakan unsure yang penting untuk penggunaan vitamin B1. f. Besi (Fe) 1) Membuat baja 2) Banyak digunakan di dalam pembuatan alat-alat keperluan sehari-hari seperti, cangkul, pisau, sabit, paku, mesin, dan sebagainya. g. Cobalt (Co) 1) Larutan Co2+ digunakan sebagai tinta rahasia untuk mengirim pesan dan juga dalam sistem peramalan cuaca. h. Nikel (Ni) 1) Pembuatan electrode baterai, dan keramik. 2) Zat tambahan pada besi tuang dan baja, agar mudah ditempa dan tahan karat. 3) Pelapis besi (pernekel). 4) Sebagai katalis.
  • 11. i. Tembaga (Cu) 1) Bahan kabel listrik. 2) Bahan uang logam. 3) Untuk bahan mesin tenaga uap. j. Seng (Zn) 1) Bahan cat putih. 2) Pelapis lampu TL. 3) Layar TV dan monitor computer. 4) Campuran logam dengan metal laina.
  • 12. Proses Pembuatan Unsur a. Scandium (Sc) Skandium metal pertama kali diproses pada tahun 1937 oleh Fischer, Brunger dan Grienelaus yang mengelektrolisis cairan eutectic kalium, litium dan skandium klorida pata suhu 700 dan 800 derajat Celcius. b. Titanium (Ti) Logam titan (Ti) diperoleh dengan jalan mengalirkan gas klorin pada TiO2 sehingga terbentuk TiCl4. Reaksikan TiO2(s) + 2C(s) + 2Cl2(g) → TiCl4(s) + 2CO(g) TiCl4 yang terjadi direduksi dengan logam Mg pada suhu tinggi yang bebas oksigen. Reaksinya : TiCl4(s) + 2Mg(s) → Ti(s) + 2MgCl2(s) c. Vanadium Ferrovanadium dihasilkan dengan mereduksi V205 dengan pereduksi campuran silicon dan besi. SiO2 yang dihasilkan direaksikan dengan CaO membentuk kerak CaSiO3(l). reaksinya sebagai berikut. 2 V205(s) + 5Si(s) → { 4V(s) + Fe(s) } + 5 SiO2(s) SiO2(s) + CaO(s) → CaSiO3 Kemudian ferrovanadium dipisahkan dengan CaSiO3.
  • 13. d. Kromium (Kr) Kromit (FeCr2O4) direduksi oleh karbon menghasilkan ferokrom. Reaksinya: FeCr2O4(s) + 4C(s) → Fe(s) +2Cr(s) + 4CO(s) Logam krom dibuat menurut proses Goldschmidt dengan jalan mereduksi Cr2O3 dengan logam aluminium. Reaksinya : Cr2O3(s) + 2Al(s) → Al2O3(s) + 2Cr(s) e. Mangan (Mn) Pembuatan feromangan dilakukan dengan mereduksi MnO2 dengan campuran besi oksida dan karbon. Reaksinya : MnO2(s) + Fe2O3(s) + 5C(s) → 2Fe(s) + Mn(s) + 5CO(s) Logam mangan murni dibuat dengan proses alumino thermi seperti pembuatan logam krom. Reaksinya : Tahap 1 : 3MnO2(s) → Mn3O4(g) + O2(g) Tahap 2 : 3Mn3O4(s) + 8Al(s) → 9Mn(s) + 4Al2O3(s) f. Besi (Fe) Ada 2 tahap untuk pembuatan jenis-jenis besi, yaitu peleburan yang bertujuan untuk mereduksi biji besi sehingga menjadi besi dan pele. buran ulang yang berguna dalam pembuatan jenis-jenis baja. Zat reduksi yang digunakan adalah karbon dengan prinsip reaksi: 2FeO3 + 3C 4Fe + 3CO2-
  • 14. g. Cobalt (Co) Untuk pengolahan biji kobalt dilakukan sebagai berikut : Pemanggangan : CoAs (s) → Co2O3(s) + As2O3(s) Co2O3(s) + 6HCl → 2 CoCl3(aq) + 3 H2O(l) Selanjutnya CoCO3 direduksi dengan gas hydrogen, menurut reaksi : Co2O3 (s) + H2(g) → 2 CO(s) + 3 H2O (g) h. Nikel (Ni) 1) Pengeringan di tanur pengering, 2) Kalsinasi dan reduksi di tanur, 3) Peleburan di tanur listrik, 4) Pengkayaan di tanur pemurni, 5) Granulasi.
  • 15. i. Tembaga (Cu) Reaksi proses pengolahannya adalah : 2 CuFeS2(s) + 4 O2 → 800 0 C Cu2S(l) + 2 FeO (s) + 3 SO2 (g) FeO(s) + SiO2 (s) → 14000C FeSiO3 (l) Cu2S dan kerak FeSiO3 (l) dioksidasi dengan udara panas. Pada reaksi oksidasi tersebut diperoleh 98% - 99% tembaga tidak murni. Untuk memperoleh kemurnian Cu yang lebih tinggi, tembaga blister dielektrolisis dengan elektrolit CuSO4 (aq). j. Seng (Zn) Pembuatan logam seng dilakukan dengan pemanggangan seng sulfida (ZnS) kemudian oksida seng direduksi dengan karbon pijar. Reaksinya : 2ZnS(s) + 3O2(g) → 2ZnO(s) + 2SO2(g) ZnO(s) + C(s) → Zn(g) + CO(g) Proses ini berlangsung pada suhu ± 1.200oC, seng dalam bentuk gas dikondensasikan menjadi debu seng.
  • 16. Soal-Soal 1. Perhatikan sifat-sifat suatu senyawa sebagai berikut: 1) titik didih tinggi, 2) senyawa berwarna, 3) senyawanya berwarna, dan 4) menghantarkan arus listrik. Contoh senyawa yang memiliki sifat tersebut adalah …. A. CuSO4 B. SrSO4 C. MgSO4 D. Na2SO4 E. CaSO4
  • 17. 2. Ion kompleks yang terdiri dari: 1) ion pusat Fe dengan bilangan oksidasi +2, 2) ligan CN–, dan 3) bilangan koordinasi 6 Rumus ion kompleks yang benar adalah …. A. Fe(CN)6 4– B. Fe(CN)6 2+ C. Fe(CN)6 4+ D. Fe(CN)6 2– E. Fe(CN)4 2– 3. Muatan ion kompleks yang terdiri dari atom pusat Fe3+ dengan 4 ligan NH3 dan 2 ligan CN- adalah ... A. +3 B. +1 C. -1 D. -2 E. -3
  • 18. 4. Tuliskan warna senyawa berikut a. Cr2O3 b. FeSO4 c. VO2+ d. Fe2(SO4)3 e. [Cr(H2O)6]3+ 5. Tentukan atom pusat, ligan, bilangan koordinasi, dan nama dari senyawa kompleks berikut. a. [Ni(CO)4]2+ b. [Cr(NH3)6]3+ c. K4[Fe(CN)6] d. [Ag(S2O3)2]3- e. [Co(NH3)6]Cl3+
  • 19. Pembahasan 1. Sifat-sifat senyawa sebagaimana yang disebutkan pada soal di atas adalah sifat senyawa yang dibentuk oleh unsur transisi periode keempat. Ada 10 unsur yang tergolong dalam unsur transisi periode keempat, yaitu: Sc Ti V Cr Mn Fe Co Ni Cu Zn Dari 5 opsi jawaban di atas, hanya Cu yang termasuk unsur transisi, sedangkan yang lain termasuk unsur golongan utama. Jadi, senyawa yang memiliki sifat-sifat di atas adalah CuSO4 (A). 2. Keterangan tentang ion kompleks adalah sebagai berikut: Ion pusat adalah unsur dari logam transisi yang menjadi pusat ikatan Ligan adalah anion/senyawa yang diikat oleh ion pusat Bilangan koordinasi adalah banyak ligan yang diikat oleh ion pusat Nah, sekarang kita hitung muatan ion kompleks. Muatan ion kompleks = muatan atom pusat + muatan ligan = +2 + 6×(−1) = + 2 − 6 = −4
  • 20. 3. Muatan ion kompleks = muatan Fe3+ + 4(NH3) + 2 (CN-) = (3+) + 4(0) + 2(-1) = +1 (B) 4. a. biloks Cr = +3 warnanya hijau b. biloks Fe = +2 warnanya hijau c. biloks V = +4 warnanya biru d. biloks Fe = +3 warnanya kuning e. Biloks Cr = +3 warnanya hijau 5. a. atom pusat Ni, Ligan CO, Bil.Koordinasi = 4, Nama : Ion tetrakarbonilnikel(II) b. atom pusat Cr, Ligan NH3, Bil.Koordinasi = 6, Nama : Ion heksaaminkrom(III) c. atom pusat Fe, Ligan CN-, Bil.Koordinasi = 6, Nama : kalium heksasianoferat(II) d. atom pusat Ag, Ligan S2O3, Bil.Koordinasi = 2, Nama : Ion ditiosulfatoargentat(I) e. atom pusat Co, Ligan NH3, Bil.Koordinasi = 6, Nama : heksaaminkobalt(III)klorida
  • 21. Daftar Pustaka Izhysintesis. 2010. Kimia Unsur Golongan Transisi Periode Keempat. https://izhysintesis.blogspot.com/2010/10/unsur-priode-ke-4.html. 5 Oktober 2019. Nafiun. 2013. Sifat Fisika dan Kimia Unsur Transisi Periode Ke 4, Keempat, Kimia. http://www.nafiun.com/2013/07/sifat-fisika-dan-kimia-unsur-transisi-periode-ke-4- keempat.html. 5 Oktober 2019. Lova, Chemistry. 2013. Unsur Transisi Periode Keempat. https://dinafitrya.blogspot.com/2013/10/unsurtransisi-periode- keempat-unsur.html. 6 Oktober 2019. Cyndis, Ananda. 2013. Unsur-Unsur Periode 3 dan 4. https://pure-ananda.blogspot.com/2013/11/unsur-unsur-periode- 3-dan-4.html. 6 Oktober 2019 Jazuli, Akhmad. 2017. Pembahasan Kimia UN: Unsur Transisi Periode Keempat. https://kakajaz.blogspot.com/2017/10/pembahasan-kimia-un-unsur-transisi-p-4.html. 7 Oktober 2019. Nuryadi, Adi. 2014. Contoh-Contoh Soal Tentang Unsur-Unsur Transisi Periode IV. https://ardynuryadi.blogspot.com/2014/02/contoh-soal-unsur-transisi.html. 7 Oktober 2019.