VITAMIN
Pengantar Vitamin
• Pertama kali diperkenalkan tahun 1912 oleh
Cashimir Funk (ahli Biokimia)  Polandia
• Zat di dalam dedak beras yang mampu
menyembuhkan penyakit beri-beri,  Zat ini
dibutuhkan untuk hidup (vita) dan mengandung
unsur nitrogen (amine). Oleh sebab itu diberi
nama VITAMINE
• Fakta sekarang : ada beberapa jenis vitamin
ternyata tidak mengandung amine, sehingga
vitamine diubah menjadi vitamin
Pengantar Vitamin
• Berupa zat-zat organik, dibutuhkan dalam
jumlah sangat kecil dan umumnya harus
disuplai dari makanan
• Merupakan zat pengatur pertumbuhan dan
pemeliharaan kehidupan
• Sebagai ko-enzim (membantu kerja enzim)
Klasifikasi Vitamin
1. Vitamin Larut Air (B, dan C)
2. Vitamin Larut Lemak (A, D, E, dan K)
Vitamin Larut Lemak (ADEK) Vitamin Larut Air (B,C)
•Dapat disimpan dalam tubuh (bila
dikonsumsi berlebih)
•Diekskresikan dalam jumlah
sedikit ke dalam asam empedu
•Gejala defisiensi lambat
•Tidak harus disuplai tiap hari
dalam makanan, dapat disimpan
di tubuh
•Mempunyai prekursor atau
provitamin
•Hanya mengandung elemen C, H,
dan O
•Diserap oleh usus dan diteruskan
ke dalam sistem limpatik
•Bersifat stabil pada suhu
•Disimpan dalam jumlah sedikit
•Diekskresikan ke dalam urin
•Gejala defisiensi cepat terlihat
•Harus disuplai setiap hari dalam
makanan
•Umumnya tidak mempunyai
prekursor
•Mengandung elemen C, H,O, dan
N, serta Co dan S)
•Diserap oleh usus dan diteruskan
ke dalam sistem aliran darah
•Tidak stabil pada suhu
Fungsi Umum Vitamin
• Membantu kelancaran penyerapan zat gizi dan
proses metabolisme tubuh.
• Berperan sebagai antioksidan yang membantu
sistem imunitas tubuh dalam menetralkan
benda asing yang berasal dari radikal bebas
dan kuman penyakit
VITAMIN LARUT AIR
(B,C)
Klasifikasi Vitamin Larut Air
1. Vitamin B1 (Tiamin)
2. Vitamin B2 (Riboflavin)
3. Vitamin B3 (Niasin, Asam Nikotinat)
4. Vitamin B5 (Asam Pantotenat
5. Vitamin B6
6. Vitamin B9 (Asam Folat)
7. Vitamin B12 (Kobalamin)
8. Vitamin C
Pengantar Vitamin B1 (Tiamin)
• Vitamin yang pertama ditemukan
• Berperan dalam pencegahan penyakit beri-beri
• Tersedia dalam bentuk koenzim Tiamin Pirofosfat
(TPP) atau trifosfat (TTP)
• Berperan esensial dalam transformasi energi
Pengantar Vitamin B1 (Tiamin)
• Mengandung sulfur dan nitrogen
• Kristal putih kekuningan
• Hanya tahan panas, bila dalam keadaan asam
• Dalam alkali, mudah rusak oleh panas/oksidasi
• Mudah larut air, dan tahan pada suhu beku
Thiamin (Vitamin B1)
Struktur thiamin merupakan gabungan antara pirimidin
dan thiazole yang dihubungkan dengan jembatan
metilene
Absorpsi Tiamin
• Diserap di duodenum bagian atas yang bersuasana
asam, dengan bantuan adenin trifosfat (ATP-ase)
• Terkandung dlm tubuh sekitar 30 – 70 mg tiamin,
(80% dalam bentuk TPP)
• Separuh dari tiamin terdapat dalam otot,
selebihnya di hati, jantung, ginjal, dan otak
• Terdapat dalam sirkulasi darah dalam jumlah kecil
dalam bentuk bebas
• Kalo berlebih, diekskresi melalui urin
Fungsi Tiamin
• Sebagai koenzim berbagai reaksi metabolisme tuk
menghasilkan energi
• Memelihara fungsi saraf, mengoptimalkan aktivitas
kognitif dan fungsi otak, membantu proses
metabolisme karbohidrat, lemak, protein, dan
mengatur sirkulasi serta fungsi darah
Sumber Vitamin B1 (Tiamin) (mg/100 g)
Makanan mg Makanan mg
Ragi
Beras tumbuk
Beras giling
Beras merah
Beras ketan hitam
tumbuk
Jagung kuning
Roti gandum utuh
Roti biasa
Ubi jalar merah
Kacang kapri
Daun kacang panjang
Taoge kacang kedelai
6000
0,34
0,26
0,34
0,24
0,12
0,60
0,14
0,10
0,13
0,28
0,23
Kacang kedelai
Kacang hijau
Kacang merah
Kacang panjang
Tempe kedelai murni
Daging sapi muda
Hati ayam
Hati sapi
Jantung
Ginjal
Kuning telur bebek
Kuning telur ayam
Ikan selar segar
0,93
0,64
0,60
0,33
0,17
0,14
0,36
0,30
0,35
0,30
0,60
0,27
0,37
Defisiensi Vitamin B1
• Gejala klinis  penyakit
beri‐beri  ditemukan
pada kulit beras oleh
Eijkman pada tahun 1897
pada waktu ia bertugas
sebagai dokter militer di
Jawa (Indonesia).
• Gangguan sistem pencernaan (lansia) 
penyerapan buruk, sembelit (konstipasi), peka
atau tak tahan bahan makanan tertentu, dan
hilangnya nafsu makan
• Depresi mental
• Anoreksia (kurang nafsu makan)
Vitamin B2
(Riboflavin)
Pengantar Vitamin B2
• Ditemukan sebagai pigmen kuning kehijauan
dalam susu pada 1879
• Bentuk murninya (kristal kuning)
• Disintesis pada tahun 1935 dan dinamakan
riboflavin
• Larut air, tahan panas, tahan oksidasi, dan tahan
asam, tapi tidak tahan alkali dan cahaya (UV)
Riboflavin (vitamin B2)
• Komponen dr koenzim
flavin  FMN dan FAD
 yang bekerja pada
reaksi reduksi –
oksidasi (redoks)
• Memiliki fungsi
sentral dlm produksi
energi dan
pernapasan seluler
Fungsi Vit.B2
• Mengikat asam folat dan menjadi bagian dari
dua jenis enzim FMN (Flavin Mononukleotida),
dan FAD (Flavin Adenin Dinukleotida)
Kadar Vitamin B2 (Riboflavin) (mg/100 g)
(Almatsier, 2005)
Makanan mg Makanan mg
Susu tanpa lemak
Hati ayam
Susu segar
Es krim
Keju putih
Kacang kedelai
Tahu
Daging sapi
Telur ayam
Telur bebek
Teri nasi kering
Udang
1,8
1,42
0,14
1,20
0,35
0,12
0,10
0,31
0,38
0,37
0,23
0,07
Kacang tanah
Kacang hijau
Jagung
Maizena
Ubi jalar merah
Tepung terigu
Beras,
Buncis
Kangkung
Daun Katuk
Bayam
Pisang Ambon
0,20
0,15
0,12
0,09
0,08
0,07
0,04
0,40
0,36
0,31
0,10
0,10
Defisiensi Vitamin B2
• Mata panas dan gatal
• Cheilosis (bibir meradang)
• Stomatitis angular (sudut mulut pecah)
• Glossitis (lidah licin dan ungu)
• Bayi dapat lahir sumbing dan gangguan
pertumbuhan
Akibat Kelebihan
• Belum diketahui tanda-tandanya
Niasin (Vitamin B3)
Niasin (vitamin B3)
• Niasin dapat merupakan nikotinamid atau asam
nikotinat
• Nikotinamid dan asam nikotinat = sebagai
sumber vitamin B3
vitamin larut air
Defisiensi Vitamin B3 (Niasin)
• Defisiensi niasin = pellagra
ditandai dengan gejala depressi, dermatitis
dan diarrhea
Vitamin B5 (Asam Pantotenat)
Asam pantotenat (vitamin B5)
•Diperlukan untuk
•sintesis coenzim A,
•komponen asil carier protein (ACP) pd
sintesis asam lemak sintesis kofaktor
enzim fatty acid synthase
Niasin (Asam Nikotinat)
• Elvehjem (1937), penyakit pellagra pada anjing
disebabkan oleh kekurangan niasin
• Pada awal abad ke-20, pellagra ditemukan di
negara2 bagian selatan AS yang makanan
pokoknya adalah jagung  dapat
disembuhnya oleh protein bermutu tinggi
• Prekursornya adalah adalah triptofan
Sifat Kimia Niasin
• Kristal putih, lebih stabil dari tiamin dan
riboflavin
• Tahan suhu tinggi, cahaya, asam, alkali, dan
oksidasi
• Tidak rusak oleh pengolahan dan pemasakan
formal
Absorpsi dan Simpanan Niasin
• Di usus halus, niasin dihidrolisis dan diabsorpsi
sebagai asam nikotinat, nikotinamida, dan
Nikotinamida Mononukleotida (NMN)
• Kelebihan dibuang melalui urin
Fungsi Niasin
• Sebagai bagian dari koenzim NAD dan NADP
• Koenzim ini diperlukan dalam reaksi redoks
pada glikolisis, metabolisme protein, asam
lemak
Sumber Niasin
• Hati
• Ginjal
• Ikan
• Daging
• Ayam
• Kacang tanah
• Sayur dan buah tidak mengandung niasin
Kadar Niasin (mg/100 g)
Makanan mg Makanan mg
Kacang tanah lokal
Teri nasi goreng
Sardin
Ikan kembung
Ikan Bandeng
Ikan selar segar
Ikan tawes segar
Udang segar
Petis udang
13,0
9,7
7,6
6,5
5,8
2,9
2,4
2,2
2,2
Ayam
Daging babi
Daging sapi
Hati sapi
Hati ayam
Ginjal (kambing)
Ginjal (sapi)
Beras
Tempe
Kacang merah
8,0
8,6
4,5
12,0
10,0
8,2
6,7
3,0
3,6
2,0
Defisiensi Niasin
• Pellagra
• Kelemahan otot
• Anoreksia (tak ada nafsu makan)
• Gangguan pencernaan
• Kulit memerah
ASAM FOLAT (AF)
• Disintesis pada tahun 1946, dapat
menyembuhkan anemia
• Berasal dari kata Latin  folium (daun hijau)
• Berupa kristal kuning, merupakan kelompok
senyawa pterin (berasal dari kata Yunani: sayap
 pigmen sayap kupu2
• Kurang lebih 50% hingga 95% bisa hilang karena
pemasakan dan pengolahan
• Jumlah simpanan di dalam tubuh orang dewasa
sekitar 7,5 mg (terutama pada hati)
Asam folat
Molekul gabungan td struktur cincin pteridin
dihubungkan dengan PABA (para amino
benzoic acid)  asam pteroat
FUNGSI AF
• Untuk pembentukan sel darah merah dan sel
darah putih
• Mencegah anemia
Sumber AF
• Terutama pada sayuran hijau, hati, daging
tanpa lemak, serelia utuh, kacang-kacangan,
dan jeruk
• Vitamin C yang ada dalam jeruk dapat
menghambat kerusakan folat
• Susu, telur, umbi2an, dan buah (kecuali jeruk)
tidak mengandung folat
Kadar AFberbagai makanan (µg/100 g)
(Almatsier, 2005)
Bahan Makanan Kadar
(µg)
Bahan Makanan Kadar
(µg)
Hati ayam
Hati sapi
Ginjal sapi
Ikan kembung
Ganggang laut
Kepiting
Ubi jalar
Gandum
Bungkil kacang tanah
Jeruk
1128
250
45,3
36,5
61
56
52
49
124
5,1
Asparagus
Bayam
Rumput laut kering
Daun kacang
Daun selada
Kucai
Kacang kedelai
Kacang hijau
Kacang merah
Pindakas
109
134
4700
109,8
88,8
57,8
210
121
180
125
Kekurangan Asam Folat
• Gejala:Diare, ngantuk, pucat, denyut nadi
lambat,cepat letih, tekanan nadi cepat, sering
gemetar, mudah sesak napas, dan gangguan
pencernaan seperti anoreksia dan
peradangan lidah (glasitis
• Anemia megaloblastik
• Alkohol dapat menganggu absorpsi atau
meningkatkan ekskresi folat
• Melahirkan anak BBLR, neural tube defect
DEFISIENSI ASAM FOLAT
Kelebihan Asam Folat
• Kelebihan AF pada dasarnya tidak menimbulkan
masalah berarti. Seperti halnya vitamin C, bila
kadarnya berlebih, tubuh akan membuangnya lewat air
seni. Lagi pula hingga saat ini belum ditemukan efek
toksik (racun) dari AF terhadap kesehatan, meskipun
ibu meminum AF di atas 1 miligram per hari.
• Kendati ada beberapa ibu yang mengeluhkan efek
samping saat mengonsumsi AF di atas 1 miligram
setiap hari, seperti mual, muntah, pusing, susah tidur,
dan sebagainya. Namun gejala ini sangat jarang terjadi
dan bersifat individual.
Vitamin B12 (Kobalamin)
• Pertama kali diisolasi dari hati oleh Rickers dkk
pada tahun 1948
• Kristal merah yang larut air  akibat adanya
kobal (merah)
• Secara perlahan, rusak oleh asam encer, alkali,
cahaya, dan bahan2 pengoksidasi
• Pada pemasakan, kurang lebih 70% dapat
dipertahankan
• Dalam keadaan normal, sebanyak kurang lebih
70% yang dikonsumsi dapat diserap
• Di dalam lambung, kobalamin dibebaskan dari
ikatannya dengan protein oleh cairan lambung
dan pepsin
• Proses absorpsi, dimulai dari konsumsi ke
performa vit.B12 dalam vena porta memakan
waktu 8-12 jam
• Persediaan vit.B12 dalam tubuh adalah 2-3 mg
dan sebanyak 1,2-1,3 µg sehari diekskresi
melalui feses dan urin
Fungsi Vitamin B12
• Mengubah folat menjadi bentuk aktif
• Kofaktor 2 jenis enzim yaitu metionin
sintetase dan metilmalonil-CoA mutase
Sumber Vitamin B12
• Makanan protein hewani: hati, ginjal, susu,
telur, ikan, keju, dan daging
• Vit.B12 yang terjadi melalui sintesis bakteri
pada manusia tidak diabsorpsi, karena terjadi
di kolon
Kandungan Vit.B12 (µg/100 g)
Bahan
Makanan
µg Bahan
Makanan
µg
Hati sapi
Hati ayam
Ginjal
Jantung
Daging sapi
Ayam
Kuning Telur
52,7
27,9
16,3
13,3
1,4
0,4
6,0
Keju
Susu sapi segar
Sardin
Ikan belanak
Ikan bandeng
Ikan tuna
Ikan kembung
1,0
0,4
14,4
8,6
3,4
3,0
2,4
Akibat Kekurangan
• Anemia  vit.B12 dapat mengubah folat menjadi aktif
• Menimbulkan 2 jenis sindrom yaitu:
(1) gangguan sintesis DNA  gangguan perkembangbiakan
sel-sel, terutama sel-sel yang cepat membelah. Sel-sel
membesar (megaloblastosis), terutama prekursor sel-sel
darah merah dalam sumsum tulang, dan sel-sel penyerap
pada permukaan usus. Megaloblastosis menyebabkan
anemia megaloblastik, serta gangguan saluran cerna
berupa gangguan absorpsi dan rasa lemah
(2) Gangguan saraf  mati rasa, semutan, kaki terasa
panas, kaku dan rasa lemah pada kaki  Kebanyakan
terjadi pada orang tua, karena makan tidak teratur
Akibat Kelebihan
• Belum diketahui adanya gangguan, karena
kelebihan vit.B12
• Dosis hingga 1000 µg tidak menampakkan
bahaya, tapi juga tidak menunjukkan
kegunaan
• Vegetarian dianjurkan memakan suplemen
multivitamin yang mengandung vit.B12
VITAMIN C
Sejarah Vitamin C
• Penyakit scurvy dikenal sejak abad ke-15 
pelaut yg berlayar berbulan2 (makanan yg
dikeringkan + biskuit) pucat, lelah, gusi
berdarah, edema, perdarahan di bawah kulit
• Lind (1750) : scurvy dpt dicegah dg mengonsumsi
jeruk
• Szent-Gyorgyi dan C.Glenn King  mengisolasi
zat anti skorbut dari jaringan jeruk, dan kol 
dinamakan vitamin C
• Vit. C ini berhasil disintesis pada tahun 1933 oleh
Haworth dan Hist sebagai asam askorbat
Sifat Vitamin C
• Kristal putih, mudah larut dalam air
• Dalam keadaan kering cukup stabil, kecuali
bila terlarut dalam air mudah rusak karena
teroksidasi dg udara, terutama bila kena panas
• Oksidasi cepat bila bersentuhan dg Cu dan Fe
• Tidak stabil dalam keadaan alkali, tapi stabil
dalam larutan asam
• Vitamin yg paling labil
Metabolisme Vitamin C
• Rata-rata absorpsi adalah 90% untuk konsumsi di
antara 20 dan 120 mg sehari.Konsumsi tinggi
sampai 12 g (pil) hanya diabsorpsi sebanyak 16%
• Vit.C dibawa kesemua jaringan.Tertinggi di
jaringan pituitari, dan retina
• Dapat disimpan oleh tubuh hingga 1500 mg, bila
dikonsumsi mencapai 100 g/hari
• Tanda klinik defisiensi vit.C  gusi berdarah,
perdarahan kapiler di bawah kulit
• Tanda dini  bila kadar vit.C darah di bawah 0,20
mg/dL
Fungsi Vitamin C
• Ko-enzim
• Antioksidan
• Mencengah proses tengik dalam industri pangan
• Mencegah perubahan warna pada buah-buahan
• Mengawetkan daging
• Mereduksi besi (III) jadi besi (II) di usus halus shg mudah
diabsorpsi. Absorpsi besi meningkat 4x lipat bila ada vit.C
• Membantu absorpsi Ca dan Fe
• Meningkatkan daya tahan tubuh. Pauling (1970): dosis
tinggi vit.C dpt sembuhkan pilek  msh perlu penelitian
lanjutan  msh kontroversi. Dosis tinggi tidak dianjurkan
Sumber Vitamin C
Bhn Makanan mg Bhn Makanan mg
Daun singkong
Daun katuk
Daun melinjo
Daun pepaya
Sawi
Kol
Kol kembang
Bayam
Kemangi
Tomat masak
Kangkung
Ketela pohon kuning
275
200
150
140
102
50
65
60
50
40
30
30
Jambu monyet buah
Gandaria (masak)
Jambu biji
Pepaya
Mangga muda
Mangga masak pohon
Durian
Kedondong (masak)
Jeruk manis
Jeruk nipis
Nenas
Rambutan
197
110
95
78
65
41
53
50
49
27
24
58
Sumber: Almatsier (2005)
Kehilangan dalam Pengolahan
• Lama disimpan pada suhu panas
• Membiarkan lama di tempat terbuka
(oksidasi), pencucian, perendaman pada air
• Memasak suhu tinggi dan lama
• Memasak dg panci besi atau tembaga
Akibat Defisiensi
• Skorbut
• Tanda2: lelah, lemah, napas pendek, kejang
otot, persendian sakit, kurang nafsu makan,
kulit kering, kasar dan gatal, kedudukan gigi
longgar, rambut rontok
Akibat Kelebihan
• Berisiko menderita batu ginjal (suplemen)
Tugas Makalah 3
1. Vitamin C dan Pencegahan Penuaan Dini
2. Peran Asam Folat bagi Ibu Hamil

More Related Content

PDF
Vitamin larut air
PPTX
Ppt revisi vitamin larut air
PDF
PPTX
ANALISIS MINERAL.pptx
PDF
MINERAL, makro dan mikro- Pengantar Ilmu Gizi Dasar
PDF
Metabolisme Mineral
PPTX
Mineral Mikro Biokimia
PPTX
Materi Biokimia-Mineral Makro
Vitamin larut air
Ppt revisi vitamin larut air
ANALISIS MINERAL.pptx
MINERAL, makro dan mikro- Pengantar Ilmu Gizi Dasar
Metabolisme Mineral
Mineral Mikro Biokimia
Materi Biokimia-Mineral Makro

What's hot (20)

PPTX
Mikro Mineral - Kelompok 1
PPTX
mineral mikro
PPTX
Vitamin larut dalam lemak
PPTX
Vitamin Larut Lemak
PPTX
PPT PROTEIN
PPTX
Vitamin A
PPT
METABOLISME lemak
PPTX
Vitamin larut dalam lemak
PPTX
Metabolisme protein Transaminasi dan deaminasi
PPT
Vit. b kompleks dan c (Driyo S., S.R.Ratih P.)
PPTX
Vitamin dan Mineral (Ainur & Andika)
PDF
Vitamin larut dalam lemak
PPTX
Metabolisme asam amino
PPTX
Metabolisme protein (5)
PPTX
Vitamin C
PPT
vitamin larut lemak
PPTX
Biokimia mengenai mineral
PPTX
7. defisiensi mineral
Mikro Mineral - Kelompok 1
mineral mikro
Vitamin larut dalam lemak
Vitamin Larut Lemak
PPT PROTEIN
Vitamin A
METABOLISME lemak
Vitamin larut dalam lemak
Metabolisme protein Transaminasi dan deaminasi
Vit. b kompleks dan c (Driyo S., S.R.Ratih P.)
Vitamin dan Mineral (Ainur & Andika)
Vitamin larut dalam lemak
Metabolisme asam amino
Metabolisme protein (5)
Vitamin C
vitamin larut lemak
Biokimia mengenai mineral
7. defisiensi mineral
Ad

Similar to vitamin larut air (20)

PPT
vitamin larut air
PPTX
MET VIT. LARUT AIR DAN disorder (Part 1).pptx
PPT
vitamin yang larut air (B comp danC)
PDF
Laporan praktikum biokimia ii vitamin b
PPT
metabolismevitamindanminerallarutair-180310150503.ppt
PPT
Vitamin dan mineral
PDF
Vitamin dan mineral
PPT
Vitamin
PPT
Metabolisme vitamin dan mineral larut air
PPTX
Kebutuhan dan Dampak Kekurangan Mikronutrien.pptx
PPTX
Tika dhefiana vitamin dan mineral
PPTX
Tika dhefiana vitamin dan mineral
PPT
Vitamin dan mineral
PPT
4.vitamin
PDF
analisis vitamin, vitamin larut air dan tak larut air
PPTX
TUGAS FARMAKOLOGI KELOMPOK 8.pptx
PPTX
Vitamin Larut Dalam Air
PPTX
VITAMIN B1& B2.......................pptx
PPTX
Ilmu gizi vitamin
vitamin larut air
MET VIT. LARUT AIR DAN disorder (Part 1).pptx
vitamin yang larut air (B comp danC)
Laporan praktikum biokimia ii vitamin b
metabolismevitamindanminerallarutair-180310150503.ppt
Vitamin dan mineral
Vitamin dan mineral
Vitamin
Metabolisme vitamin dan mineral larut air
Kebutuhan dan Dampak Kekurangan Mikronutrien.pptx
Tika dhefiana vitamin dan mineral
Tika dhefiana vitamin dan mineral
Vitamin dan mineral
4.vitamin
analisis vitamin, vitamin larut air dan tak larut air
TUGAS FARMAKOLOGI KELOMPOK 8.pptx
Vitamin Larut Dalam Air
VITAMIN B1& B2.......................pptx
Ilmu gizi vitamin
Ad

More from Hadik27 (14)

PPTX
Obat kontrasepsi hormonal
PPTX
kesehatan lingkungan Tambang poboya palu sulawesi tengah
PPTX
kecelakaan kerja
PPTX
teori dan gaya kepemimpinan
PPTX
proyeksi pendidikan kesmas indonesia
PPTX
standar profesi dan pelayanan profesi
PPTX
materi persakmi bu hanifa
PPTX
ekologi
PPTX
karbohidrat
PPTX
Survai pangan kualitatif dan kuantitatif
PPTX
Kesling pemukiman "limbah rumah tangga"
PDF
Panduan penulisan tugas akhir prodi kesmas untad 1
PPT
Rumah sehat
PPTX
Ecopolis Humanis
Obat kontrasepsi hormonal
kesehatan lingkungan Tambang poboya palu sulawesi tengah
kecelakaan kerja
teori dan gaya kepemimpinan
proyeksi pendidikan kesmas indonesia
standar profesi dan pelayanan profesi
materi persakmi bu hanifa
ekologi
karbohidrat
Survai pangan kualitatif dan kuantitatif
Kesling pemukiman "limbah rumah tangga"
Panduan penulisan tugas akhir prodi kesmas untad 1
Rumah sehat
Ecopolis Humanis

Recently uploaded (20)

PDF
NOVEL MOMENTUM KESEHATAN ABAD INI ADALAH VISI INDONESIA EMAS 2045. KARYA Fer...
PDF
Novel Puskesmas Adalah Cinta. Karya Ferizal Bapak Sastra Kesehatan Indonesia
PDF
NOVEL SEJARAH PERJUANGAN KEMERDEKAAN : PRESIDEN SUKARNO DAN TIGA SERANGKAI . ...
PPTX
Pemeriksaan Kesehatan Gratis Sekolah Tingkat SD.pptx
PDF
Rancangan Detail Menu BOK P2 Tahun 2026.pdf
PDF
NOVEL TRILOGI PUSKESMAS KARYA FERIZAL BAPAK SASTRA KESEHATAN INDONESIA
PPTX
PRESENTASI KASUS AJB SCABIES laporan kasus
PPTX
Health Impact Assessment Module 1- Bahasa -HBK.pptx
PPTX
PPT LAPORAN KASUS DEMAM BERDARAH DENGUE GRADE I
PPTX
rembuq_MATERI_STUNTING__25_ds_Tanjung[1].pptx
PPTX
05. MPI 5 - SURVEILANS CAMPAK RUBELLA.pptx
PPTX
Pengenalan mengenai penyakit polio pada anak dan balita
PDF
Garis_Panduan_Kawalan_Infeksi_Di_Fasiliti_Kesihatan_Primer.pdf
PDF
NOVEL SEJARAH PERJUANGAN KEMERDEKAAN : PRESIDEN SUKARNO DAN TIGA SERANGKAI . ...
PPTX
D8agnosis dan tatakaksana dari empiema.pptx
PDF
NOVEL MELINDUNGI DOKTER SEDUNIA DARI DISRUPSI AI : Karya Ferizal The Father o...
PPTX
Materi penyuluhan PPT DBD FIKS (1).pptx bagi masyarakat dan cara pencegahan nya
PDF
NOVEL MENGHADANG KRISIS 2030 : Memanfaatkan Kecerdasan Buatan Untuk Menciptak...
PDF
Novel Legenda Trisula Cahaya : Hippocrates, Pierre Fauchard, dan Ferizal . K...
PPTX
Klaster 2a Yankes Bumil Bersalin Bufas.pptx
NOVEL MOMENTUM KESEHATAN ABAD INI ADALAH VISI INDONESIA EMAS 2045. KARYA Fer...
Novel Puskesmas Adalah Cinta. Karya Ferizal Bapak Sastra Kesehatan Indonesia
NOVEL SEJARAH PERJUANGAN KEMERDEKAAN : PRESIDEN SUKARNO DAN TIGA SERANGKAI . ...
Pemeriksaan Kesehatan Gratis Sekolah Tingkat SD.pptx
Rancangan Detail Menu BOK P2 Tahun 2026.pdf
NOVEL TRILOGI PUSKESMAS KARYA FERIZAL BAPAK SASTRA KESEHATAN INDONESIA
PRESENTASI KASUS AJB SCABIES laporan kasus
Health Impact Assessment Module 1- Bahasa -HBK.pptx
PPT LAPORAN KASUS DEMAM BERDARAH DENGUE GRADE I
rembuq_MATERI_STUNTING__25_ds_Tanjung[1].pptx
05. MPI 5 - SURVEILANS CAMPAK RUBELLA.pptx
Pengenalan mengenai penyakit polio pada anak dan balita
Garis_Panduan_Kawalan_Infeksi_Di_Fasiliti_Kesihatan_Primer.pdf
NOVEL SEJARAH PERJUANGAN KEMERDEKAAN : PRESIDEN SUKARNO DAN TIGA SERANGKAI . ...
D8agnosis dan tatakaksana dari empiema.pptx
NOVEL MELINDUNGI DOKTER SEDUNIA DARI DISRUPSI AI : Karya Ferizal The Father o...
Materi penyuluhan PPT DBD FIKS (1).pptx bagi masyarakat dan cara pencegahan nya
NOVEL MENGHADANG KRISIS 2030 : Memanfaatkan Kecerdasan Buatan Untuk Menciptak...
Novel Legenda Trisula Cahaya : Hippocrates, Pierre Fauchard, dan Ferizal . K...
Klaster 2a Yankes Bumil Bersalin Bufas.pptx

vitamin larut air

  • 2. Pengantar Vitamin • Pertama kali diperkenalkan tahun 1912 oleh Cashimir Funk (ahli Biokimia)  Polandia • Zat di dalam dedak beras yang mampu menyembuhkan penyakit beri-beri,  Zat ini dibutuhkan untuk hidup (vita) dan mengandung unsur nitrogen (amine). Oleh sebab itu diberi nama VITAMINE • Fakta sekarang : ada beberapa jenis vitamin ternyata tidak mengandung amine, sehingga vitamine diubah menjadi vitamin
  • 3. Pengantar Vitamin • Berupa zat-zat organik, dibutuhkan dalam jumlah sangat kecil dan umumnya harus disuplai dari makanan • Merupakan zat pengatur pertumbuhan dan pemeliharaan kehidupan • Sebagai ko-enzim (membantu kerja enzim)
  • 4. Klasifikasi Vitamin 1. Vitamin Larut Air (B, dan C) 2. Vitamin Larut Lemak (A, D, E, dan K)
  • 5. Vitamin Larut Lemak (ADEK) Vitamin Larut Air (B,C) •Dapat disimpan dalam tubuh (bila dikonsumsi berlebih) •Diekskresikan dalam jumlah sedikit ke dalam asam empedu •Gejala defisiensi lambat •Tidak harus disuplai tiap hari dalam makanan, dapat disimpan di tubuh •Mempunyai prekursor atau provitamin •Hanya mengandung elemen C, H, dan O •Diserap oleh usus dan diteruskan ke dalam sistem limpatik •Bersifat stabil pada suhu •Disimpan dalam jumlah sedikit •Diekskresikan ke dalam urin •Gejala defisiensi cepat terlihat •Harus disuplai setiap hari dalam makanan •Umumnya tidak mempunyai prekursor •Mengandung elemen C, H,O, dan N, serta Co dan S) •Diserap oleh usus dan diteruskan ke dalam sistem aliran darah •Tidak stabil pada suhu
  • 6. Fungsi Umum Vitamin • Membantu kelancaran penyerapan zat gizi dan proses metabolisme tubuh. • Berperan sebagai antioksidan yang membantu sistem imunitas tubuh dalam menetralkan benda asing yang berasal dari radikal bebas dan kuman penyakit
  • 8. Klasifikasi Vitamin Larut Air 1. Vitamin B1 (Tiamin) 2. Vitamin B2 (Riboflavin) 3. Vitamin B3 (Niasin, Asam Nikotinat) 4. Vitamin B5 (Asam Pantotenat 5. Vitamin B6 6. Vitamin B9 (Asam Folat) 7. Vitamin B12 (Kobalamin) 8. Vitamin C
  • 9. Pengantar Vitamin B1 (Tiamin) • Vitamin yang pertama ditemukan • Berperan dalam pencegahan penyakit beri-beri • Tersedia dalam bentuk koenzim Tiamin Pirofosfat (TPP) atau trifosfat (TTP) • Berperan esensial dalam transformasi energi
  • 10. Pengantar Vitamin B1 (Tiamin) • Mengandung sulfur dan nitrogen • Kristal putih kekuningan • Hanya tahan panas, bila dalam keadaan asam • Dalam alkali, mudah rusak oleh panas/oksidasi • Mudah larut air, dan tahan pada suhu beku
  • 11. Thiamin (Vitamin B1) Struktur thiamin merupakan gabungan antara pirimidin dan thiazole yang dihubungkan dengan jembatan metilene
  • 12. Absorpsi Tiamin • Diserap di duodenum bagian atas yang bersuasana asam, dengan bantuan adenin trifosfat (ATP-ase) • Terkandung dlm tubuh sekitar 30 – 70 mg tiamin, (80% dalam bentuk TPP) • Separuh dari tiamin terdapat dalam otot, selebihnya di hati, jantung, ginjal, dan otak • Terdapat dalam sirkulasi darah dalam jumlah kecil dalam bentuk bebas • Kalo berlebih, diekskresi melalui urin
  • 13. Fungsi Tiamin • Sebagai koenzim berbagai reaksi metabolisme tuk menghasilkan energi • Memelihara fungsi saraf, mengoptimalkan aktivitas kognitif dan fungsi otak, membantu proses metabolisme karbohidrat, lemak, protein, dan mengatur sirkulasi serta fungsi darah
  • 14. Sumber Vitamin B1 (Tiamin) (mg/100 g) Makanan mg Makanan mg Ragi Beras tumbuk Beras giling Beras merah Beras ketan hitam tumbuk Jagung kuning Roti gandum utuh Roti biasa Ubi jalar merah Kacang kapri Daun kacang panjang Taoge kacang kedelai 6000 0,34 0,26 0,34 0,24 0,12 0,60 0,14 0,10 0,13 0,28 0,23 Kacang kedelai Kacang hijau Kacang merah Kacang panjang Tempe kedelai murni Daging sapi muda Hati ayam Hati sapi Jantung Ginjal Kuning telur bebek Kuning telur ayam Ikan selar segar 0,93 0,64 0,60 0,33 0,17 0,14 0,36 0,30 0,35 0,30 0,60 0,27 0,37
  • 15. Defisiensi Vitamin B1 • Gejala klinis  penyakit beri‐beri  ditemukan pada kulit beras oleh Eijkman pada tahun 1897 pada waktu ia bertugas sebagai dokter militer di Jawa (Indonesia).
  • 16. • Gangguan sistem pencernaan (lansia)  penyerapan buruk, sembelit (konstipasi), peka atau tak tahan bahan makanan tertentu, dan hilangnya nafsu makan • Depresi mental • Anoreksia (kurang nafsu makan)
  • 18. Pengantar Vitamin B2 • Ditemukan sebagai pigmen kuning kehijauan dalam susu pada 1879 • Bentuk murninya (kristal kuning) • Disintesis pada tahun 1935 dan dinamakan riboflavin • Larut air, tahan panas, tahan oksidasi, dan tahan asam, tapi tidak tahan alkali dan cahaya (UV)
  • 19. Riboflavin (vitamin B2) • Komponen dr koenzim flavin  FMN dan FAD  yang bekerja pada reaksi reduksi – oksidasi (redoks) • Memiliki fungsi sentral dlm produksi energi dan pernapasan seluler
  • 20. Fungsi Vit.B2 • Mengikat asam folat dan menjadi bagian dari dua jenis enzim FMN (Flavin Mononukleotida), dan FAD (Flavin Adenin Dinukleotida)
  • 21. Kadar Vitamin B2 (Riboflavin) (mg/100 g) (Almatsier, 2005) Makanan mg Makanan mg Susu tanpa lemak Hati ayam Susu segar Es krim Keju putih Kacang kedelai Tahu Daging sapi Telur ayam Telur bebek Teri nasi kering Udang 1,8 1,42 0,14 1,20 0,35 0,12 0,10 0,31 0,38 0,37 0,23 0,07 Kacang tanah Kacang hijau Jagung Maizena Ubi jalar merah Tepung terigu Beras, Buncis Kangkung Daun Katuk Bayam Pisang Ambon 0,20 0,15 0,12 0,09 0,08 0,07 0,04 0,40 0,36 0,31 0,10 0,10
  • 22. Defisiensi Vitamin B2 • Mata panas dan gatal • Cheilosis (bibir meradang) • Stomatitis angular (sudut mulut pecah) • Glossitis (lidah licin dan ungu) • Bayi dapat lahir sumbing dan gangguan pertumbuhan
  • 23. Akibat Kelebihan • Belum diketahui tanda-tandanya
  • 25. Niasin (vitamin B3) • Niasin dapat merupakan nikotinamid atau asam nikotinat • Nikotinamid dan asam nikotinat = sebagai sumber vitamin B3
  • 27. Defisiensi Vitamin B3 (Niasin) • Defisiensi niasin = pellagra ditandai dengan gejala depressi, dermatitis dan diarrhea
  • 28. Vitamin B5 (Asam Pantotenat)
  • 29. Asam pantotenat (vitamin B5) •Diperlukan untuk •sintesis coenzim A, •komponen asil carier protein (ACP) pd sintesis asam lemak sintesis kofaktor enzim fatty acid synthase
  • 30. Niasin (Asam Nikotinat) • Elvehjem (1937), penyakit pellagra pada anjing disebabkan oleh kekurangan niasin • Pada awal abad ke-20, pellagra ditemukan di negara2 bagian selatan AS yang makanan pokoknya adalah jagung  dapat disembuhnya oleh protein bermutu tinggi • Prekursornya adalah adalah triptofan
  • 31. Sifat Kimia Niasin • Kristal putih, lebih stabil dari tiamin dan riboflavin • Tahan suhu tinggi, cahaya, asam, alkali, dan oksidasi • Tidak rusak oleh pengolahan dan pemasakan formal
  • 32. Absorpsi dan Simpanan Niasin • Di usus halus, niasin dihidrolisis dan diabsorpsi sebagai asam nikotinat, nikotinamida, dan Nikotinamida Mononukleotida (NMN) • Kelebihan dibuang melalui urin
  • 33. Fungsi Niasin • Sebagai bagian dari koenzim NAD dan NADP • Koenzim ini diperlukan dalam reaksi redoks pada glikolisis, metabolisme protein, asam lemak
  • 34. Sumber Niasin • Hati • Ginjal • Ikan • Daging • Ayam • Kacang tanah • Sayur dan buah tidak mengandung niasin
  • 35. Kadar Niasin (mg/100 g) Makanan mg Makanan mg Kacang tanah lokal Teri nasi goreng Sardin Ikan kembung Ikan Bandeng Ikan selar segar Ikan tawes segar Udang segar Petis udang 13,0 9,7 7,6 6,5 5,8 2,9 2,4 2,2 2,2 Ayam Daging babi Daging sapi Hati sapi Hati ayam Ginjal (kambing) Ginjal (sapi) Beras Tempe Kacang merah 8,0 8,6 4,5 12,0 10,0 8,2 6,7 3,0 3,6 2,0
  • 36. Defisiensi Niasin • Pellagra • Kelemahan otot • Anoreksia (tak ada nafsu makan) • Gangguan pencernaan • Kulit memerah
  • 37. ASAM FOLAT (AF) • Disintesis pada tahun 1946, dapat menyembuhkan anemia • Berasal dari kata Latin  folium (daun hijau) • Berupa kristal kuning, merupakan kelompok senyawa pterin (berasal dari kata Yunani: sayap  pigmen sayap kupu2 • Kurang lebih 50% hingga 95% bisa hilang karena pemasakan dan pengolahan • Jumlah simpanan di dalam tubuh orang dewasa sekitar 7,5 mg (terutama pada hati)
  • 38. Asam folat Molekul gabungan td struktur cincin pteridin dihubungkan dengan PABA (para amino benzoic acid)  asam pteroat
  • 39. FUNGSI AF • Untuk pembentukan sel darah merah dan sel darah putih • Mencegah anemia
  • 40. Sumber AF • Terutama pada sayuran hijau, hati, daging tanpa lemak, serelia utuh, kacang-kacangan, dan jeruk • Vitamin C yang ada dalam jeruk dapat menghambat kerusakan folat • Susu, telur, umbi2an, dan buah (kecuali jeruk) tidak mengandung folat
  • 41. Kadar AFberbagai makanan (µg/100 g) (Almatsier, 2005) Bahan Makanan Kadar (µg) Bahan Makanan Kadar (µg) Hati ayam Hati sapi Ginjal sapi Ikan kembung Ganggang laut Kepiting Ubi jalar Gandum Bungkil kacang tanah Jeruk 1128 250 45,3 36,5 61 56 52 49 124 5,1 Asparagus Bayam Rumput laut kering Daun kacang Daun selada Kucai Kacang kedelai Kacang hijau Kacang merah Pindakas 109 134 4700 109,8 88,8 57,8 210 121 180 125
  • 42. Kekurangan Asam Folat • Gejala:Diare, ngantuk, pucat, denyut nadi lambat,cepat letih, tekanan nadi cepat, sering gemetar, mudah sesak napas, dan gangguan pencernaan seperti anoreksia dan peradangan lidah (glasitis • Anemia megaloblastik • Alkohol dapat menganggu absorpsi atau meningkatkan ekskresi folat • Melahirkan anak BBLR, neural tube defect
  • 44. Kelebihan Asam Folat • Kelebihan AF pada dasarnya tidak menimbulkan masalah berarti. Seperti halnya vitamin C, bila kadarnya berlebih, tubuh akan membuangnya lewat air seni. Lagi pula hingga saat ini belum ditemukan efek toksik (racun) dari AF terhadap kesehatan, meskipun ibu meminum AF di atas 1 miligram per hari. • Kendati ada beberapa ibu yang mengeluhkan efek samping saat mengonsumsi AF di atas 1 miligram setiap hari, seperti mual, muntah, pusing, susah tidur, dan sebagainya. Namun gejala ini sangat jarang terjadi dan bersifat individual.
  • 45. Vitamin B12 (Kobalamin) • Pertama kali diisolasi dari hati oleh Rickers dkk pada tahun 1948 • Kristal merah yang larut air  akibat adanya kobal (merah) • Secara perlahan, rusak oleh asam encer, alkali, cahaya, dan bahan2 pengoksidasi • Pada pemasakan, kurang lebih 70% dapat dipertahankan • Dalam keadaan normal, sebanyak kurang lebih 70% yang dikonsumsi dapat diserap
  • 46. • Di dalam lambung, kobalamin dibebaskan dari ikatannya dengan protein oleh cairan lambung dan pepsin • Proses absorpsi, dimulai dari konsumsi ke performa vit.B12 dalam vena porta memakan waktu 8-12 jam • Persediaan vit.B12 dalam tubuh adalah 2-3 mg dan sebanyak 1,2-1,3 µg sehari diekskresi melalui feses dan urin
  • 47. Fungsi Vitamin B12 • Mengubah folat menjadi bentuk aktif • Kofaktor 2 jenis enzim yaitu metionin sintetase dan metilmalonil-CoA mutase
  • 48. Sumber Vitamin B12 • Makanan protein hewani: hati, ginjal, susu, telur, ikan, keju, dan daging • Vit.B12 yang terjadi melalui sintesis bakteri pada manusia tidak diabsorpsi, karena terjadi di kolon
  • 49. Kandungan Vit.B12 (µg/100 g) Bahan Makanan µg Bahan Makanan µg Hati sapi Hati ayam Ginjal Jantung Daging sapi Ayam Kuning Telur 52,7 27,9 16,3 13,3 1,4 0,4 6,0 Keju Susu sapi segar Sardin Ikan belanak Ikan bandeng Ikan tuna Ikan kembung 1,0 0,4 14,4 8,6 3,4 3,0 2,4
  • 50. Akibat Kekurangan • Anemia  vit.B12 dapat mengubah folat menjadi aktif • Menimbulkan 2 jenis sindrom yaitu: (1) gangguan sintesis DNA  gangguan perkembangbiakan sel-sel, terutama sel-sel yang cepat membelah. Sel-sel membesar (megaloblastosis), terutama prekursor sel-sel darah merah dalam sumsum tulang, dan sel-sel penyerap pada permukaan usus. Megaloblastosis menyebabkan anemia megaloblastik, serta gangguan saluran cerna berupa gangguan absorpsi dan rasa lemah (2) Gangguan saraf  mati rasa, semutan, kaki terasa panas, kaku dan rasa lemah pada kaki  Kebanyakan terjadi pada orang tua, karena makan tidak teratur
  • 51. Akibat Kelebihan • Belum diketahui adanya gangguan, karena kelebihan vit.B12 • Dosis hingga 1000 µg tidak menampakkan bahaya, tapi juga tidak menunjukkan kegunaan • Vegetarian dianjurkan memakan suplemen multivitamin yang mengandung vit.B12
  • 53. Sejarah Vitamin C • Penyakit scurvy dikenal sejak abad ke-15  pelaut yg berlayar berbulan2 (makanan yg dikeringkan + biskuit) pucat, lelah, gusi berdarah, edema, perdarahan di bawah kulit • Lind (1750) : scurvy dpt dicegah dg mengonsumsi jeruk • Szent-Gyorgyi dan C.Glenn King  mengisolasi zat anti skorbut dari jaringan jeruk, dan kol  dinamakan vitamin C • Vit. C ini berhasil disintesis pada tahun 1933 oleh Haworth dan Hist sebagai asam askorbat
  • 54. Sifat Vitamin C • Kristal putih, mudah larut dalam air • Dalam keadaan kering cukup stabil, kecuali bila terlarut dalam air mudah rusak karena teroksidasi dg udara, terutama bila kena panas • Oksidasi cepat bila bersentuhan dg Cu dan Fe • Tidak stabil dalam keadaan alkali, tapi stabil dalam larutan asam • Vitamin yg paling labil
  • 55. Metabolisme Vitamin C • Rata-rata absorpsi adalah 90% untuk konsumsi di antara 20 dan 120 mg sehari.Konsumsi tinggi sampai 12 g (pil) hanya diabsorpsi sebanyak 16% • Vit.C dibawa kesemua jaringan.Tertinggi di jaringan pituitari, dan retina • Dapat disimpan oleh tubuh hingga 1500 mg, bila dikonsumsi mencapai 100 g/hari • Tanda klinik defisiensi vit.C  gusi berdarah, perdarahan kapiler di bawah kulit • Tanda dini  bila kadar vit.C darah di bawah 0,20 mg/dL
  • 56. Fungsi Vitamin C • Ko-enzim • Antioksidan • Mencengah proses tengik dalam industri pangan • Mencegah perubahan warna pada buah-buahan • Mengawetkan daging • Mereduksi besi (III) jadi besi (II) di usus halus shg mudah diabsorpsi. Absorpsi besi meningkat 4x lipat bila ada vit.C • Membantu absorpsi Ca dan Fe • Meningkatkan daya tahan tubuh. Pauling (1970): dosis tinggi vit.C dpt sembuhkan pilek  msh perlu penelitian lanjutan  msh kontroversi. Dosis tinggi tidak dianjurkan
  • 57. Sumber Vitamin C Bhn Makanan mg Bhn Makanan mg Daun singkong Daun katuk Daun melinjo Daun pepaya Sawi Kol Kol kembang Bayam Kemangi Tomat masak Kangkung Ketela pohon kuning 275 200 150 140 102 50 65 60 50 40 30 30 Jambu monyet buah Gandaria (masak) Jambu biji Pepaya Mangga muda Mangga masak pohon Durian Kedondong (masak) Jeruk manis Jeruk nipis Nenas Rambutan 197 110 95 78 65 41 53 50 49 27 24 58 Sumber: Almatsier (2005)
  • 58. Kehilangan dalam Pengolahan • Lama disimpan pada suhu panas • Membiarkan lama di tempat terbuka (oksidasi), pencucian, perendaman pada air • Memasak suhu tinggi dan lama • Memasak dg panci besi atau tembaga
  • 59. Akibat Defisiensi • Skorbut • Tanda2: lelah, lemah, napas pendek, kejang otot, persendian sakit, kurang nafsu makan, kulit kering, kasar dan gatal, kedudukan gigi longgar, rambut rontok
  • 60. Akibat Kelebihan • Berisiko menderita batu ginjal (suplemen)
  • 61. Tugas Makalah 3 1. Vitamin C dan Pencegahan Penuaan Dini 2. Peran Asam Folat bagi Ibu Hamil