BUDIDAYA TANAMAN SINGKONG
BUDIDAYA TANAMAN
SINGKONG
I. SYARAT TUMBUH
Sebetulnya tanaman ubi kayu dapat ditanam di mana saja, namun akan lebih baik jika ditanam pada
daerah yang sesuai dengan habitatnya atau keinginannya untuk tumbuh baik. Secara umum syarat tumbuh
tanaman ubi kayu yang optimal adalah sebagai berikut :
a) Curah hujan antara 1.500 - 2.500 mm/tahun.
b) Suhu udara optimum untuk pertumbuhan ubi kayu adalah 25 - 28 C.
c) Kelembaban udara optimal untuk tanaman ubi kayu antara 60-65%.
d) Sinar matahari yang dibutuhkan bagi tanaman ubi kayu sekitar 10 jam/hari, terutama untuk kesuburan daun dan
perkembangan umbinya.
e) Ketinggian tempat yang baik dan ideal adalah 10 - 700 m dpl, sedangkan toleransinya antara 10 - 1.500 m dpl.
f) Tanah yang paling sesuai untuk ubi kayu adalah tanah yang berstruktur remah,gembur,tidak terlalu liatdan tidak
terlalu poros, serta kaya bahan organik.
II. BUDIDAYA UBI KAYU
A. Persyaratan dan Penyiapan Bibit
Tanaman ubi kayu biasanya diperbanyak dengan menggunakan stek batang.Namun, tanaman ini juga
dapatdiperbanyak dengan menumbuhkan bijinya. Cara ini hanya digunakan untuk tujuan pemuliaan tanaman,
bukan untuk budidaya, karena membutuhkan proses dan waktu yang lama.
Keuntungan melakukan perbanyakan tanaman dengan menggunakan stek adalah waktunya lebih cepat
dan hasilnya pun akan sama dengan tanaman induknya. Syarat bibityang baik untuk bertanam singkong adalah
sebagai berikut :
a) Bibit berasal dari tanaman induk yang cukup tua (6-12 bulan).
b) Pertumbuhan induk harus normal, sehat, serta seragam.
c) Batangnya telah berkayu dan berdiameter > 5 cm, dan lurus.
d) Belum tumbuh tunas-tunas baru.
Setelah dipilih batang dari pohon induk yang memenuhi syarat, kemudian dilakukan penyiapan bibit.
Tahapan penyiapan bibit ubi kayu meliputi hal-hal sebagai berikut:
a) Bibit berupa stek batang dengan panjang sekitar 20 cm atau memiliki 4 mata.
b) Pilih batang bagian bawah sampai tengah.
c) Stek yang terpilih kemudian diikat, masing-masing ikatan berjumlah antara 25-50 batang stek.
d) Semua ikatan stek yang dibutuhkan kemudian diangkut ke lokasi penanaman.
B. Pengolahan Tanah
Pengolahan tanah dilakukan dengan tujuan untuk memperbaiki kondisi tanah yang tadinya padat
menjadi lebih gembur,membersihkan kebun yang akan ditanami dari gulma, dan sebagai bagian dari kegiatan
sanitasi atau kebersihan lingkungan, sehingga tempat hidupnya sumber-sumber penyakit dan hama dapat
dibersihkan.
Pengolahan tanah dapat dilakukan dengan menggunakan cangkul atau bajak. Untuk areal yang luas,
sebaiknya digunakan traktor. Setelah tanah diolah dan dibersihkan, selanjutnya dibuat bedengan ukuran yang
dikehendaki. Pembentukan bedengan/larikan ditujukan untuk memudahkan dalam pemeliharaan tanaman,
seperti pemupukan dan penyiangan.
Untuk menaikkan pH tanah, terutama pada lahan yang bersifat sangat masam/tanah gambut, perlu
dilakukan pengapuran. Jenis kapur yang digunakan adalah kapur kalsit/kaptan (CaCOS). Dosis yang biasa
digunakan untuk pengapuran adalah 1-2,5 ton/ha. Pengapuran diberikan pada waktu pembajakan atau pada
saat pembentukan bedengan kasar, bersamaan dengan pemberian pupuk kandang.
C. Penanaman
1. Penentuan Pola Tanam
Pola tanam adalah sistem penanaman dalam berusahatani. Pola tanam ada yang dengan sistem monokultur,
yaitu penanaman satu jenis tanaman dalam satu lahan, dan ada yang sistem tumpangsari, yakni penanaman
dua atau lebih jenis tanaman dalam satu lahan.Pola tanam harus memperhatikan musim dan curah hujan. Pada
lahan tegalan/kering, waktu tanam yang paling baik adalah awal musim hujan atau setelah penanaman padi.
Jarak antar tanaman yang umum digunakan pada pola monokultur yaitu 100 x 100 cm. Bila pola tanam de ngan
sistem tumpang sari, jarak tanam yang dapat digunakan adalah 150 x 150 cm atau 200 x 200 cm.
2. Cara Penanaman
Cara penanaman dilakukan dengan meruncingkan ujung atas stek ubi kayu untuk menghindari tergenangnya air
di batang agar tidak terjadi pembusukkan atau menghindari patogen penyakit yang biasanya menyukai tempat-
tempatyang lembab. Stek batang kemudian ditanamkan sedalam 5-10 cm atau kurang lebih sepertiga bagian
stek tertimbun tanah. Bila tanahnya keras/berat dan berair/lembab, stek ditanam dangkal saja. Lakukan
pemberian pupuk pada saat penanaman. Pupuk yang digunakan sebagai pupuk dasar ini biasanya adalah
pupuk kandang. Pupuk diberikan di sekeliling tanaman dengan diameter sekitar 100 cm. Tanah disekeliling
tanaman digali atau dibuat paritkecil. Kemudian pupuk ditaburkan ke dalam parit tersebut. Setelah itu ditutup
dengan tanah dari bekas galian tadi.
D. Pemeliharaan Tanaman
1. Penyulaman
Penyulaman dilakukan untuk mengganti bibit yang mati atau tumbuh tidak normal, dengan b ibit yang
baru/cadangan.Penyulaman sebaiknya dilakukan pada pagi hari atau sore hari, saat cuaca tidak terlalu panas
agar tanaman yang disulamkan tidak layu. Waktu penyulaman adalah minggu pertama dan minggu kedua
setelah penanaman.Penyulaman yang dilakukan pada minggu ketiga atau dapat mengakibatkan pertumbuhan
tanaman menjadi tidak seragam.
2. Penyiangan
Penyiangan dilakukan dengan membuang gulma yang tumbuh di areal pertanaman ubi kayu.Dalam satu musim
penanaman minimal dilakukan 2 (dua) kali penyiangan. Alat yang digunakan dalam penyiangan ini dapatberupa
cangkul, kored atau parang, sambil menggemburkan kembali tanah. Penyiangan harus dilakukan hati-hati,
jangan sampai alat yang kita gunakan melukai tanaman ubi kayu.
3. Pembumbunan
Cara pembumbunan dilakukan dengan menggemburkan tanah di sekitar tanaman dan setelah itu dibuat seperti
guludan. Waktu pembumbunan dapat bersamaan dengan waktu penyiangan, hal ini dapat menghemat biaya.
Sama halnya dengan penyiangan,pembumbunan penting dilakukan terutama agar umbi yang terbentuk dalam
tanah menjadi besar-besar.Jadi pembumbunan ini memberikan keleluasaan pada akar agar dapat tumbuh dan
berkembang membentuk umbi dengan baik.
4. Perempelan/Pemangkasan
Pada budidaya tanaman ubi kayu perlu dilakukan pemangkasan/pembuangan tunas, karena minimal setiap
pohon hanya mempunyai dua atau tiga cabang. Hal ini dilakukan agar batang ubi kayu tersebut bisa digunakan
sebagai bibitlagi di musim tanam mendatang.Selain itu,konsentrasi pertumbuhan tanaman ubi kayu akan lebih
mengarah pada pembentukan umbi, bukan daun. Kecuali dalam pembudidayaan dengan tujuan untuk dipetik
tunasnya.
5. Pemupukan
Untuk mencapai hasil yang tinggi perlu diberikan pupuk organik ( pupuk kandang,kompos dan pupuk hijau ) dan
pupuk anorganik ( Urea, TSP, KCL ). Pupuk organik sebaiknya diberikan bersamaan dengan pengolahan
tanah. Volume pupuk organik yang baik untuk 1 hektar tanaman ubi kayu minimal sebanyak 6 ton. Tujuan
utama pemberian pupuk ini adalah untuk memperbaiki struktur tanah.
Pupuk anorganik diberikan tergantung tingkat kesuburan tanah. Pada umumnya dosis pupuk anjuran untuk
tanaman ubi kayu adalah: Urea dengan dosis 133 - 200 kg/ ha, SP-36 dengan dosis 60 - 100 kg/ ha, dan KCl
dengan dosis 120 - 200 kg/ ha
Cara pemberian pupuk adalah:
a. Pupuk dasar : 1/3 bagian dosis Urea dan KCl, serta seluruh dosis SP-36 diberikan pada saat tanam.
b. Pupuk susulan : 2/3 bagian dari dosis Urea dan KCl diberikan pada saat tanaman berumur 3 - 4 bulan.
6. Pengairan dan Penyiraman
Kondisi lahan singkong dari awal tanam sampai umur lebih dari empat atau lima bulan hendaknya selalu dalam
keadaan lembab, tidak terlalu becek. Pada tanah yang kering perlu dilakukan penyiraman dan pengairan dari
sumber air yang terdekat. Pengairan dilakukan pada saatmusim kering dengan cara menyiram langsung, akan
tetapi cara ini dapatmerusak tanah.Sistem yang paling baik digunakan adalah sistem genangan, sehingga air
dapatsampai ke daerah perakaran secara resapan. Pengairan dengan sistem genangan dapat dilakukan dua
minggu sekali dan untuk seterusnya diberikan berdasarkan kebutuhan.
7. Pengendalian Hama dan Penyakit
Hingga saat ini belum ditemukan penyakit yang berarti bagi tanaman ubi kayu dengan menggunakan varietas
unggul,seperti Darul Hidayah.Namun demikian,guna mencegah kemungkinan bila terdapat hama dan penyakit
pada tanaman ubi kayu maka di bawah ini terdapat beberapa hama dan penyakit untuk diketahui.
 Hama
a) Uret (Xylenthropus)
Ciri : berada dalam akar dari tanaman.
Gejala : tanaman mati pada usia muda, karena akar batang dan umbi dirusak.
Pengendalian: bersihkan sisa-sisa bahan organik pada saat tanam dan atau mencampur sevin pada saat
pengolahan lahan.
b) Tungau merah (Tetranychus bimaculatus)
Ciri : menyerang pada permukaan bawah daun dengan menghisap cairan daun tersebut.
Gejala : daun akan menjadi kering.
Pengendalian: menanam varietas toleran dan menyemprotkan air yang banyak.
 Penyakit
a) Bercak daun bakteri
Penyebab : Xanthomonas manihotis atau Cassava Bacterial Blight/CBG.
Gejala : bercak-bercak bersudut pada daun lalu bergerak dan mengakibatkan pada daun kering dan akhirnya
mati.
Pengendalian: menanam varietas yang tahan, memotong atau memusnahkan bagian tanaman yang sakit,
melakukan pergiliran tanaman dan sanitasi kebun.
b) Layu bakteri (Pseudomonas solanacearum )
Ciri : hidup di daun, akar, dan batang.
Gejala : daun mendadak jadi layu seperti tersiram air panas. Akar, batang, dan umbi langsung membusuk.
Pengendalian : melakukan pergiliran tanaman, menanam varietas yang tahan seperti Adira 1, Adira 2 dan
Muara, melakukan pencabutan dan pemusnahan tanaman yang sakit berat.
Gambar Tanaman yang terserang Penyakit Layu bakteri
c) Bercak daun coklat (Cercospora heningsii)
Penyebab : cendawan yang hidup di dalam daun.
Gejala : daun bercak-bercak coklat, mengering, terdapat lubang-lubang bulat kecil dan jaringan daun mati.
Pengendalian: melakukan pelebaran jarak tanam, penanaman varietas yang tahan, pemangkasan pada daun
yang sakit serta melakukan sanitasi kebun.
d) Bercak daun konsentris (Phoma phyllostica)
Penyebab : cendawan yang hidup pada daun.
Gejala : adanya bercak kecil dan titik-titik, terutama pada daun muda. Pengendalian: memperlebar jarak tanam,
mengadakan sanitasi kebun dan memangkas bagian tanaman yang sakit.
8. PANEN
Ubi kayu dapat dipanen pada saat pertumbuhan daun bawah mulai berkurang, warna daun mulai menguning
dan banyak yang rontok. Umur panen tanaman ubi kayu adalah 6-8 bulan untuk varietas genjah dan 9-12 bulan
untuk varietas dalam. Ubi kayu dipanen dengan cara menggunakan pengungkit atau mencabut batangnya
secara langsung. Umbi yang tertinggal diambil dengan cangkul atau garpu tanah.

More Related Content

DOCX
Cara Membudidaya Sayuran Sawi
DOCX
Makalah budi daya tanaman kentang
DOCX
Penyediaan tapak tanaman sayuran
DOCX
Budidaya tanaman nilam
DOCX
Budidaya cabai
PPT
Tanaman Sayur Daun
DOCX
Makalah budidaya tanaman semusim
PPT
Khsr Perkebunan Tahun 6 1
Cara Membudidaya Sayuran Sawi
Makalah budi daya tanaman kentang
Penyediaan tapak tanaman sayuran
Budidaya tanaman nilam
Budidaya cabai
Tanaman Sayur Daun
Makalah budidaya tanaman semusim
Khsr Perkebunan Tahun 6 1

What's hot (20)

DOCX
Tugas kelompok bayam iii
DOC
Rbt tugasan sem 6
DOC
Cara budidaya tanaman kentang
PDF
Teknis budidaya jagung
DOCX
Laporan laporan kel 1 - copy
DOC
Tanaman hiasan t1
PPTX
Penjagaan tanaman ting 1
PDF
Pedoman Agrobisnis Buah Duku
PDF
Verikultur
DOCX
Makalah Bawang Merah
PPTX
Persemaian tanaman
PPT
Penanaman Dan Penyelenggaraan Am Tanaman Landskap
DOC
Acara ii persemaian
PPT
Bekas tanaman dan medium penanaman
DOCX
Laporan praktikum
DOCX
Makalah sayur bayam
DOCX
Makalah kubis
PDF
Prospek serai wangi
DOC
Budi daya sawi
DOCX
Lidah Buaya
Tugas kelompok bayam iii
Rbt tugasan sem 6
Cara budidaya tanaman kentang
Teknis budidaya jagung
Laporan laporan kel 1 - copy
Tanaman hiasan t1
Penjagaan tanaman ting 1
Pedoman Agrobisnis Buah Duku
Verikultur
Makalah Bawang Merah
Persemaian tanaman
Penanaman Dan Penyelenggaraan Am Tanaman Landskap
Acara ii persemaian
Bekas tanaman dan medium penanaman
Laporan praktikum
Makalah sayur bayam
Makalah kubis
Prospek serai wangi
Budi daya sawi
Lidah Buaya
Ad

Similar to Zaras (20)

PDF
leaflet Pemeliharaan ubi kayu dengan cara sederhana dan mudah di mengerti .pdf
PPTX
BUDIDAYA KETELA POHON.pptx
PPTX
Tanaman ubi kayu
PDF
Teknis budidaya kacang tanah
PDF
Teknis budidaya karet
PDF
Budidaya kacang tanah
PDF
155 budi daya kacang tanah
PDF
Teknis budidaya terong
PDF
Teknis budidaya pisang
DOCX
Tugas prtn nilam dan tebuh
DOCX
Budidaya terong
DOCX
Budidaya tanaman jagung
PPT
1. Secara umum jaringan komputer terdiri dari di bawah ini kecuali.
PDF
Teknis budidaya semangka
PPT
Tanaman Sayur Daun
PDF
Teknis budidaya kelapa sawit
PPTX
PP KACANG TANAH.agribisnis tanaman Pangan pptx
PDF
pedoman budidaya tanaman family solanacea
PPT
Persentasi budi daya tanaman perkebunan cengkeh
PDF
Teknis budidaya kacang panjang
leaflet Pemeliharaan ubi kayu dengan cara sederhana dan mudah di mengerti .pdf
BUDIDAYA KETELA POHON.pptx
Tanaman ubi kayu
Teknis budidaya kacang tanah
Teknis budidaya karet
Budidaya kacang tanah
155 budi daya kacang tanah
Teknis budidaya terong
Teknis budidaya pisang
Tugas prtn nilam dan tebuh
Budidaya terong
Budidaya tanaman jagung
1. Secara umum jaringan komputer terdiri dari di bawah ini kecuali.
Teknis budidaya semangka
Tanaman Sayur Daun
Teknis budidaya kelapa sawit
PP KACANG TANAH.agribisnis tanaman Pangan pptx
pedoman budidaya tanaman family solanacea
Persentasi budi daya tanaman perkebunan cengkeh
Teknis budidaya kacang panjang
Ad

Recently uploaded (9)

PPTX
INOVASI-IPAT-BO pada padi secara Organik
PPTX
Video 11 Desain KOHORT .pptx
PDF
Furan in Heat Processed Foods - Toxicology Effects
PPTX
PPT ASTA CITA DALAM PEMAMFAATAN LAHAN PRODUKTIF
PPTX
ASTA CITA MENDUKUNG KETAHANAN PANGAN DINAS PERTANIAN
PPTX
(2) Pengantar Epidemiologi Penyakit Menular.pptx
PPT
BEVERAGE, COFFE AND HOW TO MAKE COFFE OR HOT BEVERAGE
PPTX
PENGAIR Irigasi Tetes SmartGreenHouse Unmer
PPTX
Kebijakan SDIDTK Pelatihan Nakes pada 2025
INOVASI-IPAT-BO pada padi secara Organik
Video 11 Desain KOHORT .pptx
Furan in Heat Processed Foods - Toxicology Effects
PPT ASTA CITA DALAM PEMAMFAATAN LAHAN PRODUKTIF
ASTA CITA MENDUKUNG KETAHANAN PANGAN DINAS PERTANIAN
(2) Pengantar Epidemiologi Penyakit Menular.pptx
BEVERAGE, COFFE AND HOW TO MAKE COFFE OR HOT BEVERAGE
PENGAIR Irigasi Tetes SmartGreenHouse Unmer
Kebijakan SDIDTK Pelatihan Nakes pada 2025

Zaras

  • 1. BUDIDAYA TANAMAN SINGKONG BUDIDAYA TANAMAN SINGKONG I. SYARAT TUMBUH Sebetulnya tanaman ubi kayu dapat ditanam di mana saja, namun akan lebih baik jika ditanam pada daerah yang sesuai dengan habitatnya atau keinginannya untuk tumbuh baik. Secara umum syarat tumbuh tanaman ubi kayu yang optimal adalah sebagai berikut : a) Curah hujan antara 1.500 - 2.500 mm/tahun. b) Suhu udara optimum untuk pertumbuhan ubi kayu adalah 25 - 28 C. c) Kelembaban udara optimal untuk tanaman ubi kayu antara 60-65%. d) Sinar matahari yang dibutuhkan bagi tanaman ubi kayu sekitar 10 jam/hari, terutama untuk kesuburan daun dan perkembangan umbinya. e) Ketinggian tempat yang baik dan ideal adalah 10 - 700 m dpl, sedangkan toleransinya antara 10 - 1.500 m dpl. f) Tanah yang paling sesuai untuk ubi kayu adalah tanah yang berstruktur remah,gembur,tidak terlalu liatdan tidak terlalu poros, serta kaya bahan organik. II. BUDIDAYA UBI KAYU A. Persyaratan dan Penyiapan Bibit Tanaman ubi kayu biasanya diperbanyak dengan menggunakan stek batang.Namun, tanaman ini juga dapatdiperbanyak dengan menumbuhkan bijinya. Cara ini hanya digunakan untuk tujuan pemuliaan tanaman, bukan untuk budidaya, karena membutuhkan proses dan waktu yang lama. Keuntungan melakukan perbanyakan tanaman dengan menggunakan stek adalah waktunya lebih cepat dan hasilnya pun akan sama dengan tanaman induknya. Syarat bibityang baik untuk bertanam singkong adalah
  • 2. sebagai berikut : a) Bibit berasal dari tanaman induk yang cukup tua (6-12 bulan). b) Pertumbuhan induk harus normal, sehat, serta seragam. c) Batangnya telah berkayu dan berdiameter > 5 cm, dan lurus. d) Belum tumbuh tunas-tunas baru. Setelah dipilih batang dari pohon induk yang memenuhi syarat, kemudian dilakukan penyiapan bibit. Tahapan penyiapan bibit ubi kayu meliputi hal-hal sebagai berikut: a) Bibit berupa stek batang dengan panjang sekitar 20 cm atau memiliki 4 mata. b) Pilih batang bagian bawah sampai tengah. c) Stek yang terpilih kemudian diikat, masing-masing ikatan berjumlah antara 25-50 batang stek. d) Semua ikatan stek yang dibutuhkan kemudian diangkut ke lokasi penanaman. B. Pengolahan Tanah Pengolahan tanah dilakukan dengan tujuan untuk memperbaiki kondisi tanah yang tadinya padat menjadi lebih gembur,membersihkan kebun yang akan ditanami dari gulma, dan sebagai bagian dari kegiatan sanitasi atau kebersihan lingkungan, sehingga tempat hidupnya sumber-sumber penyakit dan hama dapat dibersihkan. Pengolahan tanah dapat dilakukan dengan menggunakan cangkul atau bajak. Untuk areal yang luas, sebaiknya digunakan traktor. Setelah tanah diolah dan dibersihkan, selanjutnya dibuat bedengan ukuran yang dikehendaki. Pembentukan bedengan/larikan ditujukan untuk memudahkan dalam pemeliharaan tanaman, seperti pemupukan dan penyiangan. Untuk menaikkan pH tanah, terutama pada lahan yang bersifat sangat masam/tanah gambut, perlu dilakukan pengapuran. Jenis kapur yang digunakan adalah kapur kalsit/kaptan (CaCOS). Dosis yang biasa digunakan untuk pengapuran adalah 1-2,5 ton/ha. Pengapuran diberikan pada waktu pembajakan atau pada saat pembentukan bedengan kasar, bersamaan dengan pemberian pupuk kandang. C. Penanaman 1. Penentuan Pola Tanam Pola tanam adalah sistem penanaman dalam berusahatani. Pola tanam ada yang dengan sistem monokultur,
  • 3. yaitu penanaman satu jenis tanaman dalam satu lahan, dan ada yang sistem tumpangsari, yakni penanaman dua atau lebih jenis tanaman dalam satu lahan.Pola tanam harus memperhatikan musim dan curah hujan. Pada lahan tegalan/kering, waktu tanam yang paling baik adalah awal musim hujan atau setelah penanaman padi. Jarak antar tanaman yang umum digunakan pada pola monokultur yaitu 100 x 100 cm. Bila pola tanam de ngan sistem tumpang sari, jarak tanam yang dapat digunakan adalah 150 x 150 cm atau 200 x 200 cm. 2. Cara Penanaman Cara penanaman dilakukan dengan meruncingkan ujung atas stek ubi kayu untuk menghindari tergenangnya air di batang agar tidak terjadi pembusukkan atau menghindari patogen penyakit yang biasanya menyukai tempat- tempatyang lembab. Stek batang kemudian ditanamkan sedalam 5-10 cm atau kurang lebih sepertiga bagian stek tertimbun tanah. Bila tanahnya keras/berat dan berair/lembab, stek ditanam dangkal saja. Lakukan pemberian pupuk pada saat penanaman. Pupuk yang digunakan sebagai pupuk dasar ini biasanya adalah pupuk kandang. Pupuk diberikan di sekeliling tanaman dengan diameter sekitar 100 cm. Tanah disekeliling tanaman digali atau dibuat paritkecil. Kemudian pupuk ditaburkan ke dalam parit tersebut. Setelah itu ditutup dengan tanah dari bekas galian tadi. D. Pemeliharaan Tanaman 1. Penyulaman Penyulaman dilakukan untuk mengganti bibit yang mati atau tumbuh tidak normal, dengan b ibit yang baru/cadangan.Penyulaman sebaiknya dilakukan pada pagi hari atau sore hari, saat cuaca tidak terlalu panas agar tanaman yang disulamkan tidak layu. Waktu penyulaman adalah minggu pertama dan minggu kedua setelah penanaman.Penyulaman yang dilakukan pada minggu ketiga atau dapat mengakibatkan pertumbuhan tanaman menjadi tidak seragam. 2. Penyiangan Penyiangan dilakukan dengan membuang gulma yang tumbuh di areal pertanaman ubi kayu.Dalam satu musim penanaman minimal dilakukan 2 (dua) kali penyiangan. Alat yang digunakan dalam penyiangan ini dapatberupa cangkul, kored atau parang, sambil menggemburkan kembali tanah. Penyiangan harus dilakukan hati-hati, jangan sampai alat yang kita gunakan melukai tanaman ubi kayu. 3. Pembumbunan Cara pembumbunan dilakukan dengan menggemburkan tanah di sekitar tanaman dan setelah itu dibuat seperti guludan. Waktu pembumbunan dapat bersamaan dengan waktu penyiangan, hal ini dapat menghemat biaya. Sama halnya dengan penyiangan,pembumbunan penting dilakukan terutama agar umbi yang terbentuk dalam tanah menjadi besar-besar.Jadi pembumbunan ini memberikan keleluasaan pada akar agar dapat tumbuh dan berkembang membentuk umbi dengan baik. 4. Perempelan/Pemangkasan Pada budidaya tanaman ubi kayu perlu dilakukan pemangkasan/pembuangan tunas, karena minimal setiap pohon hanya mempunyai dua atau tiga cabang. Hal ini dilakukan agar batang ubi kayu tersebut bisa digunakan sebagai bibitlagi di musim tanam mendatang.Selain itu,konsentrasi pertumbuhan tanaman ubi kayu akan lebih mengarah pada pembentukan umbi, bukan daun. Kecuali dalam pembudidayaan dengan tujuan untuk dipetik tunasnya. 5. Pemupukan Untuk mencapai hasil yang tinggi perlu diberikan pupuk organik ( pupuk kandang,kompos dan pupuk hijau ) dan pupuk anorganik ( Urea, TSP, KCL ). Pupuk organik sebaiknya diberikan bersamaan dengan pengolahan tanah. Volume pupuk organik yang baik untuk 1 hektar tanaman ubi kayu minimal sebanyak 6 ton. Tujuan utama pemberian pupuk ini adalah untuk memperbaiki struktur tanah. Pupuk anorganik diberikan tergantung tingkat kesuburan tanah. Pada umumnya dosis pupuk anjuran untuk
  • 4. tanaman ubi kayu adalah: Urea dengan dosis 133 - 200 kg/ ha, SP-36 dengan dosis 60 - 100 kg/ ha, dan KCl dengan dosis 120 - 200 kg/ ha Cara pemberian pupuk adalah: a. Pupuk dasar : 1/3 bagian dosis Urea dan KCl, serta seluruh dosis SP-36 diberikan pada saat tanam. b. Pupuk susulan : 2/3 bagian dari dosis Urea dan KCl diberikan pada saat tanaman berumur 3 - 4 bulan. 6. Pengairan dan Penyiraman Kondisi lahan singkong dari awal tanam sampai umur lebih dari empat atau lima bulan hendaknya selalu dalam keadaan lembab, tidak terlalu becek. Pada tanah yang kering perlu dilakukan penyiraman dan pengairan dari sumber air yang terdekat. Pengairan dilakukan pada saatmusim kering dengan cara menyiram langsung, akan tetapi cara ini dapatmerusak tanah.Sistem yang paling baik digunakan adalah sistem genangan, sehingga air dapatsampai ke daerah perakaran secara resapan. Pengairan dengan sistem genangan dapat dilakukan dua minggu sekali dan untuk seterusnya diberikan berdasarkan kebutuhan. 7. Pengendalian Hama dan Penyakit Hingga saat ini belum ditemukan penyakit yang berarti bagi tanaman ubi kayu dengan menggunakan varietas unggul,seperti Darul Hidayah.Namun demikian,guna mencegah kemungkinan bila terdapat hama dan penyakit pada tanaman ubi kayu maka di bawah ini terdapat beberapa hama dan penyakit untuk diketahui.  Hama a) Uret (Xylenthropus) Ciri : berada dalam akar dari tanaman. Gejala : tanaman mati pada usia muda, karena akar batang dan umbi dirusak. Pengendalian: bersihkan sisa-sisa bahan organik pada saat tanam dan atau mencampur sevin pada saat pengolahan lahan. b) Tungau merah (Tetranychus bimaculatus) Ciri : menyerang pada permukaan bawah daun dengan menghisap cairan daun tersebut. Gejala : daun akan menjadi kering. Pengendalian: menanam varietas toleran dan menyemprotkan air yang banyak.  Penyakit a) Bercak daun bakteri Penyebab : Xanthomonas manihotis atau Cassava Bacterial Blight/CBG. Gejala : bercak-bercak bersudut pada daun lalu bergerak dan mengakibatkan pada daun kering dan akhirnya mati. Pengendalian: menanam varietas yang tahan, memotong atau memusnahkan bagian tanaman yang sakit, melakukan pergiliran tanaman dan sanitasi kebun. b) Layu bakteri (Pseudomonas solanacearum )
  • 5. Ciri : hidup di daun, akar, dan batang. Gejala : daun mendadak jadi layu seperti tersiram air panas. Akar, batang, dan umbi langsung membusuk. Pengendalian : melakukan pergiliran tanaman, menanam varietas yang tahan seperti Adira 1, Adira 2 dan Muara, melakukan pencabutan dan pemusnahan tanaman yang sakit berat. Gambar Tanaman yang terserang Penyakit Layu bakteri c) Bercak daun coklat (Cercospora heningsii) Penyebab : cendawan yang hidup di dalam daun. Gejala : daun bercak-bercak coklat, mengering, terdapat lubang-lubang bulat kecil dan jaringan daun mati. Pengendalian: melakukan pelebaran jarak tanam, penanaman varietas yang tahan, pemangkasan pada daun yang sakit serta melakukan sanitasi kebun. d) Bercak daun konsentris (Phoma phyllostica) Penyebab : cendawan yang hidup pada daun. Gejala : adanya bercak kecil dan titik-titik, terutama pada daun muda. Pengendalian: memperlebar jarak tanam, mengadakan sanitasi kebun dan memangkas bagian tanaman yang sakit. 8. PANEN Ubi kayu dapat dipanen pada saat pertumbuhan daun bawah mulai berkurang, warna daun mulai menguning dan banyak yang rontok. Umur panen tanaman ubi kayu adalah 6-8 bulan untuk varietas genjah dan 9-12 bulan untuk varietas dalam. Ubi kayu dipanen dengan cara menggunakan pengungkit atau mencabut batangnya secara langsung. Umbi yang tertinggal diambil dengan cangkul atau garpu tanah.